Anda di halaman 1dari 69

CEREBRUM,

CEREBELLUM
& SISTEM
LIMBIK
dr. Reni Oktavina, M. Biomed
2021
Pembagian Sistem Saraf
Sistem Saraf Pusat
(SSP)
 Otak
/Encephalon
 Medulla spinalis
Sistem Saraf Tepi
(SST)
 Saraf Spinalis
 Saraf Otak
Sistem Saraf
Pusat
•Encefalon Medulla Spinalis
 Forebrain  Cervical
• Cerebrum segment
s
• Diencephalo  Thoracic
n segment
 Midbrain s
 Lumbar
 Hindbrain segments
• Medulla  Sacral
oblongata segments
• Pons  Coccygeal
segments
• Cerebellu
Encephalon
Berat otak dewasa rata-rata 1400 g (sekitar 2% dari seluruh berat
badan).
Otak terbungkus secara berlapis-lapis oleh tiga selaput (selaput
otak/mening) dan terlindungi oleh bungkus luar yang kaku (cranium).
 Dari otak ke arah luar mening ialah : piamater, araknoid,
• duramater.
Otak mengapung di dalam suatu cairan; cairan serebrospinal (CSS).
Pembagian Pokok Otak

Otak/ensefalon secara konvensional


dibagi dalam 5 bagian utama :
1. Telencephalon (otak besar/cerebrum)
2. Diensefalon (otak antara) :
• Thalamus
• Hypothalamus
3. Mesensefalon (otak tengah)
4. Metensefalon (otak belakang)
5. Mielensefalon (medulla oblongata)
Pembagian Berdasarkan Faalnya
 Sistem Saraf Otonom (visceral dan vegetatif)
 Mengatur aktivitas organ dalam dengan tidak disadari, yaitu :
• Sistem saraf simpatis : untuk mobilisasi tubuh pada aktivitas dan
situasi
darurat
• Sistem saraf parasimpatis : pengolahan makanan, menelan,
respon rangsangan seksual.
• Sistem saraf enteral (sistem saraf pencernaan) yang mengatur
aktivitas
khusus.
 Sistem saraf somatik :
 merupakan persarafan otot skelet secara fisik, perasaan sadar
terhadap
kesan penginderaan, komunikasi dengan lingkungan.
Cerebrum
 Cerebrum dengan dua belahan otak disebut hemisfer cerebrum.
 Substansia gisea (kelabu) bagian permukaan yang berisi sel
 Substansia alba (putih,bermielin) pada bagian dalam, berisi serabut sel saraf
Substansia grisea bagian dalam terdapat ganglia basalis/corpus stratum (nucleus
caudatus, putamen, globus pallidus) dan thalamus.
 Rongga ventrikel
 Bagian tengah dan dalam yang tidak berpasangan, yaitu daerah sekitar lamina terminalis
dekat
hypothalamus
Telencephalon/Cerebrum
 Bagian terbesar dari otak, dengan sepasang
hemisfer dan tersusun dari korteks cerebri.
 Cerebrum sebagiannya terbagi dalam dua
belahan  hemisfer oleh suatu fisur
longitudinal vertikal yang dalam.
 Hemisfer ini saling dihubungkan oleh
corpus callosum.
 Rongga di dalam hemisfer cerebrum ialah
ventrikel lateral berisi css.
Telencephalon/Cerebrum
Cerebrum
Setiap Hemisfer :
• 3 permukaan,
• 3 kutub (poles),
• 4 batas
(borders),
• 6 Lobus
Cerebrum
Permukaan/facies Kutub/polus
 Lateral/  Frontalis
superolateral  Temporali
 Medial s
 Inferior  Oksipitalis
Cerebrum
4 borders
 Medial or
Superomedial
 Inferolateral border
 Medial orbital border.
 Medial occipital
border.
Lobus Cerebrum
 Lobus frontalis
 Lobus parietalis
 Lobus temporalis
 Lobus occipitalis
 Lobus limbik
Lobus centralis
(insula Reyli)
Permukaan otak
 Korteks cerebrum atau zat kelabu pada permukaan cerebrum di tandai oleh insicura-incisura
mirip
sayatan  sulcus (alur).
 Lipatan-lipatan relung pada permukaan cerebrum  girus.
 Girus dan sulcus merupakan manifestasi betapa besar ukuran dan betapa kompleksnya
cerebrum.
Luas permukaan korteks serebrum, termasuk permukaan yang terdapat didalam lekukan
sulcus, seluruhnya mencapai ± 2352 cm2.
Cerebrum
Anatomi umum permukaan cerebrum
 Fissura Cerebri  Fissura longitudinalis cerebri
 Di bagian dalam fissura longitudinalis cerebri  corpus callosum
Fissura lateralis Sylvii  tampak dipermukaan lateral hemisfer cerebri. (memisahkan
lobus frontalis dengan lobus temporalis.

Lobus Cerebrum
Lobus Frontalis :
Pada permukaan superolateralis lobus frontalis terdapat
3 girus utama :
girus frontalis superior, girus frontalis medius, girus
frontalis inferior
Lobus Parietalis :
Lobus parietalis di antara sulcus centralis dan fissura
lateralis
Lobus parietalis dan lobus occipitalis dipisahkan oleh sulcus
parietooccipitalis (di permukaan medial)
Pada permukaan superolateralis lobus parietalis didekat
girus postcentralis (pusat somatosensorik primer)
 Terdapat lobulus parietalis superior dan lobulus
parietalis
inferior.
Lobus Cerebrum
Lobus Temporalis :
Pada permukaan superolateralis lobus temporalis terdapat
3 girus utama :
girus temporalis superior, girus temporalis medius,
girus temporalis inferior.
Lobus Occipitalis :
Pada permukaan superolateralis lobus temporalis hanya
ada girus occipitalis
Pada facies medialis terdapat area sulcus
parietooccipitalis sampai ke sulcus calcarinus, disebut
cuneus.
 Sulcus calcarinus membentang dari polus occipitalis
sampai ke
sulcus parietooccipitalis di kedalaman lobus.
Cerebrum
Aspek Medial hemisfer Cerebrum
Aspek ini dapat dibagi dalam lobus limbik
dan bagian-bagiannya
 Bagian utama :
lobus cinguli (girus cinguli) melintas di sebelah
atas corpus callosum pada facies medialis,
berbentuk lengkung, dan
• di sebelah atasnya di batasi oleh sulcus cinguli
• di sebelah bawah oleh sulcus corpori callosi.
Dalam lintasan selanjutnya girus cinguli menyempit
setelah bergabung dengan girus lingualis sebagai
girus parahippocampalis menuju permukaan
inferior.
Anatomi umum permukaan cerebrum
Sulci dan giri cerebri
• Girus yang terbenam di bawah fissura lateralis sylvii bagian posterior, girus
temporalis transversus dari Heschl, = daerah reseptif pendengaran primer (area 41
dan 42)
Anatomi umum permukaan cerebrum
Sulci dan girus cerebri
 Sulcus centralis ini memisahkan dua girus, yakni girus presentralis dan girus pos-sentralis.
 Girus precentralis dan girus paracentralis anterior, area 4 Brodmann, merupakan daerah motorik gerak
yang dikehendaki.
 Girus post-centralis dan girus paracentralis posterior, area 1, 2 dan 3 Brodmann, daerah reseptif sensorik
tubuh (rangsang rasa sakit, sentuh, suhu)
Anatomi umum permukaan cerebrum
 Girus sekitar sulcus calcarinus = daerah reseptif penglihatan (area
17).
 Lobus parietalis di antara sulcus centralis dan fissura lateralis
 Lobus parietalis dan lobus occipitalis dipisahkan oleh sulcus parietooccipitalis
(di
permukaan medial)
Pembagian cortex cerebri secara
filogenik
 Allocortex :
 hippocampus
 girus dentatus
 cortex olfactorius
 Neocortex
Korteks Cerebrum
 Neokorteks merupakan bagian terbesar dari korteks pada
manusia.
 Atas dasar kriteria sitoarsitektur , korteks telah di kotakkan
menjadi
:
• 20 area (Campbell)
• 47 area Brodmann
• 109 (von Economo)
• Lebih dari 200 area (Vogt).
Area Brodmann
Area Brodmann
 Terbagi menjadi 47 daerah, Secara fungsional meliputi:
 daerah-daerah sensorik, termasuk daerah sensorik primer, sensorik sekunder dan daerah
asosiasi,
 daerah-daerah motorik, termasuk motorik primer dan daerah motorik tambahan
 daerah-daerah "psikik" dan prefrontal
Area Brodmann (Area 3,1 dan 2)
 Cortex somatosensorik primer
Terletak pada girus postcentralis dan bagian posterior lobulus paracentralis
(lobus parietalis)
 Menerima masukannya dari tepi dari nucleus ventroposterior thalami
 Kerusakan mengakibatkan kehilangan diskriminasi taktil/sentuh sisi kontralateral
(hypesthesia dan
astereognosis)
Area Brodmann
Cortex asosiasi somatosensorik
 Lobulus parietalis superior (area 5 dan 7)
 Menerima masukan dari area 3, 1 dan 2
 Area 7 menerima masukan visual dari area 19
Rusak  kehilangan: diskriminasi taktil, stereognosis (mengenal bentuk) dan
statognosis
(mengenal posisi bagian tubuh dalam ruang) sisi kontralateral
Area Brodmann
Cortex asosiasi somatosensorik
 Girus supramarginalis (area 40)
 Saling berhubungan dengan masukan somatosensorik, pendengaran dan
visual
 Fungsinya untuk persepsi indera yang umum
Area Brodmann (Area 40)
Jika mengalami kerusakan : agnosia taktil.
 Rusak hemisfer dominan mengakibatkan:
 Apraxia ideomotor (tidak mampu melaksanakan tugas motorik yang rumit (mis. Bersalaman)
 Apraxia ideational (tidak mampu memperagakan penggunaan alat)
 Apraxia fascial (tidak mampu melaksanakan gerak wajah, mis. Menjilat bibir)
 Aphasia konduksi (pengulangan ucapan yang buruk (1 kalimat) karena putusnya fasciculus
arcuatus)
Area Brodmann (Area17)
Cortex visualprimer
 Pada tepi sulcus calcarinus lobus occipitalis
 Menerima masukan radiatio optica dari corpus geniculatum
laterale
 menggabungkan masukan dari kedua mata menjadi satu bayangan
 menganalisa orientasi rangsang yang dilihat pada lapangan penglihatan
Area Brodmann (Area18 & 19)
Cortex visual sekunder dan tersier
 meliputi daerah penglihatan II (area
18)
 daerah penglihatan III (area 19)
Area Brodmann (Area 39)
Cortex asosiasi penglihatan
 meliputi girus angularis (area 39) dan
 cortex temporalis bagian inferior (area 20 dan 21) yaitu untuk pemahaman
penglihatan
 menerima masukan dari area 18 dan 19
Area Brodmann (Area 41 dan 42)
Cortex pendengaran primer
 Letak pada gyri transversus Heschl lobus temporalis
 Menerima masukan dari radiatio acustica corpus geniculatum
mediale
 girus tersusun tonotopic/frekuensi nada.
 deteksi perubahan frekuensi dan letak sumber suara
Area Brodmann (Area 22)
 Pada bagian posterior girus temporalis superior, area 22, ini termasuk area bicara
Wernicke.
 Lesi area 22 sisi yang dominan :
 Kesulitan penafsiran bunyi
 Bahasa yang dibicarakan tidak ada artinya (sukar di mengerti)
 Tidak dapat memahami Bahasa tulisan dan lisan (aphasia sensorik Wernicke)
 Tidak mampu merasakan tinggi nada/kemampuan bicara , jika hemisfer nondominant
rusak
Area Brodmann (Area 43)
Cortex sensorik pengecap
 Letak pada operculum dan cortex parainsular didekat fissure lateralis
 Menerima masukan rasa dari nucleus Ventro Postero Medial
thalamus
Area Brodmann (Area 2)
Cortex vestibular
 Letak pada girus postcentralis
 Menerima masukan dari nucleus posteroinferior
thalami
Area Brodmann (Area 4 )
Cortex motorik primer
 Letak pada girus precentralis dan bagian anterior lobulus
paracentralis
rangsangannya menimbulkan gerak otot volunter sisi kontralateral
Area Brodmann (Area 9-12 )
Cortex prefrontal
 Mulai area 6 sampai area 10
 Jika terjadi Lesi sindrom lobus frontalis
:
 perilaku sosial tidak wajar
 sukar adaptasi dan hilang inisiatif
CEREBELLUM
Cerebellum
Cerebellum
Pembagian cerebellum secara struktural
dan
fungsional
Dibagi menjadi tiga zona longitudinal
atau lempeng, yakni dikaitkan dengan
inti yang tepat dan sirkuit cerebellum:
1. Vermis di garis tengah
2. Antara atau paravermis pada
masing- masing sisi vermis,
3. Hemispherium di lateral.
Cerebellum
 Zona tengah (median) : korteks vermis
(vermis)
berperan : gerak-gerak batang tubuh
dan tonus otot ekstensor melalui susunan
vestibular.
Tiap zona pertengahan (paramedian) :
korteks paravermis (paramedian).
 berperan pada gerak-gerak ipsilateral
melalui pengaruhnya pada tonus otot
fleksor.
Tiap zona lateral (hemisfer) : bagian
terbesar hemisfer.
 berperan : fungsional pada koordinasi
otot.
Cerebellum
Vermis : memberikan pengendalian dan
koordinasi gerak otot aksial (otot di batang
badan dan anggota badan bagian proksimal
(bagian atas yg proksimal:tungkai atas, lengan
atas) yang sedang berlangsung.
 Masukan sensorik utama menuju vermis adalah
dari medulla spinalis.
Otot spindel dan organ tendon golgi otot batang
badan dan anggota badan memberikan
informasi lewat tractus spinocerebellaris
Cerebellum

 Paravermis
memberikan pengendalian motorik dan
koordinasi gerak otot anggota badan
bagian distal yang sedang
berlangsung. Masukan sensorik utama
lewat tractus spinocerebellaris.
 Hemispherium di lateral
terkait dengan perencanaan gerak
urutan, waktu, kekuatan, jarak.
 Secara aktif fungsi perencanaan
terjadi
sebelum mulai gerak.
Cerebellum
 Cerebellum secara fungsional merupakan bagian dari sistem motorik.
 Cerebellum bekerja secara involuntir pada koordinasi dan regulasi proses-
proses
gerakan halus.
Secara klasik, cerebellum di bagi menjadi dua hemisfer cerebellum yang
besar (hemisfer cerebelli), bilateral dan vermis yang sempit di tengah.
Korteks Otak Kecil
Permukaan otak kecil berombak-ombak menjadi sejumlah besar “girus”
Panjang sejajar yang dinamakan Folium. (folia)
 Folia saling terpisah oleh fissur otak kecil yang ekivalen dengan korteks
cerebrum.
 Fisura cerebelli yang akan membagi cerebellum kedalam lobus cerebelli.
 Lobus cerebelli anterior dan lobus cerebelli posterior  fissure prima
 Lobus cerebelli posterior dan lobus flocculonodularis  fissure posterolateralis
 Fissura lintang yang memisahkan kelompok-kelompok folium menjadi lobus dan
lobules:
 Fissura prima, di permukaan superior :
memisahkan lobus anterior dengan lobus posterior
 Fissura posterolateralis, di permukaan
inferior : lobus posterior dan lobus
flocullonodularis
 Ketiga lobus cerebellum adalah :
1. Lobus anterior
2. Lobus posterior
3. Lobus flocullonodularis
Cerebellum
Cortex/substantia gricea beralur lintang kecil
menjadi banyak folium; fissura memisahkan
kelompok-kelompok folium menjadi lobus
dan lobulus.
Substantia alba di bagian dalam  arbor
vitae/pohon kehidupan
inti-inti cerebellaris yang berpasangan di
bagian dalam substantia alba
pedunculli yang berpasangan, membawa
serabut-serabut saraf aferan dan eferen.
Cerebellum
Dengan batang otak, cerebellum
terhubung melalui 3 tangkai otak kecil
yang ukurannya sangat berlainan.
 Pedunculus cerebellaris superior
 Pedunculus cerebellaris medius
 Pedunculus cerebellaris inferior
Tempat lewatnya jaras-jaras aferen dan
eferen yang menghubungkan otak
kecil dengan bagian-bagian lain di
SSP.
Cerebellum
 Cerebellum dapat dibagi menjadi tiga
bagian :
1. Archicerebellum
2. Paleocerebellum
3. Neocerebellum
Archicerebellum
 Otak kecil primordial
 Terdiri dari sepasang flokulus pada hemisfer dan
nodulus tunggal pada vermis.
Lobus flocculonodularis secara filogeni ialah
lobus otak kecil yang paling tua
Lobus ini menerima input langsung lewat
serabut- serabut dari saraf vestibular dan
nucleus vestibular medial dan inferior.
Archicerebellum mempunyai peran bermakna
pada tonus otot, keseimbangan dan sikap
tubuh melalui pengaruh-pengaruhnya atas
otot-otot batang tubuh.
Paleocerebellum
 Otak kecil tua
Terdiri dari bagian terbesar dari vermis dan
aspek superior (anterior) hemisfer otak kecil di
depan fissure pertama.
Lobus ini secara primer berhubungan dengan
input propiosepsi (traktusspinocerebellar,
kuneocerebellar, spinocerebellar rostral) dan
eksterosepsi dari kepala dan tubuh, termasuk
beberapa input dari vestibular.
Paleocerebellum mempunyai peran dan
bermakna pada pengaturan tonus otot.
Neocerebellum
 Otak kecil baru
Terdiri dari bagian utama hemisfer
otak kecil dan bagian vermis.
Lobus ini secara primer berhubungan
dengan neokorteks cerebrum
nucleus pons, dan nucleus olivary
inferior principal pada medulla
oblongata.
Fungsi cerebellum
 Memelihara postur dan
keseimbangan
 Memelihara tonus otot
 Koordinasi aktivitas motorik volunter
Tanda-tanda klinis lesi cerebellum
Distaksia karena tidak ada pengaturan otot sumbu badan dan anggota badan;
distaksia otot sumbu badan dan tungkai menimbulkan suatu langkah dengan
kaki yang terbuka lebar dan tidak mantap
 Disartria karena tidak ada pengaturan otot-otot untuk bicara
Disinergia adalah hilang aktivitas motoris yang terkoordinasi, seperti tremor,
kegagalan gerak trampil, nystagmus (karena tidak ada pengaturan otot-otot
mata)
 Hipotonia . Keadaan ini mengakibatkan penampilan terkulai, bersendi longgar,
boneka kain dengan refleks berayun. Penderita tampak mabuk
Lesi pada Cerebellum
 Hemispheirum di lateral merupakan bagian terbesar cerebellum dan gangguannya
dicirikan oleh perubahan koordinasi gerak, tonus otot dan refleks.
Tremor intensional: Intensitasnya meningkat bersamaan dengan gerak; sebaliknya,
tremor istirahat terlihat pada gangguan ganglia basalis.
Hilang koordinasi (ataksia): Paling mencolok pada anggota badan.
Penderita cenderung jatuh pada sisi lesi bilamana berjalan.
Dismetria: ketidakmampuan untuk memastikan jarak; penderita kurang mencapai
atau melampaui sasaran.
Disdiadokinesia: Ketidakmampuan dengan cepat menghasilkan perubahan
gerak (pronasi dan supinasi).
SISTEM LIMBIK
Sistem Limbik
 Limbus  keliman, pinggir.
 Sistem limbik mencakup wilayah neokortikal, archikortikal, paleokortikal.
 Sistem koordinasi yang penting untuk ingatan dan emosi.
Informasi antara Telencephalon (korteks cerebri), Diencephalon dan
Mesencephalon dapat saling dipertukarkan dan diintegrasikan.
 Sistem limbik juga ikut ambil bagian dalam regulasi perilaku gairah/nafsu dan
afektif,
dan memiliki arti yang sangat menentukan untuk proses belajar dan ingatan.
Sistem Limbik
Sistem ini menjadi substrat anatomik yang mendasari daya ingat, pembelajaran,
pengaturan fungsi visceral (otonom : penghidu, makan) melalui hypothalamus
dan ekspresi emosi serta kegiatan agresi dan seksul.
Penghidunya berhubungan dengan emosi dan reaksi yang berhubungan
dengan bau makanan.
 amygdala berperan penting dalam perilaku dan dorongan seks.
Komponen utama di dalam sistem limbik
Hippocampus
corpus mammillare
gyrus cinguli
Nucleus mediodorsal
thalami Nucleus anterior
thalami Cortex orbitofrontal
Area septal
Kompleks amydala
(amygdala) Hypothalamus
Inti-inti limbik otak tengah
Sistem Limbik
Pada permukaan medial hemisfer, sistem limbik dapat dibedakan menjadi lengkung
luar
dan lengkung dalam.
 Lengkung luar dibentuk oleh :
 girus parahippocampalis
 girus cinguli (girus limbicus)
 area subcallosal (area parolfactoria)
 Lengkung dalam dibentuk oleh :
 Indisum griseum
 Formatio hippocampalis
 Fornix
 Area septalis
 girus paraterminalis
Rangkaian Neuron menurut Papez
Sirkuit Papez menjelaskan serangkaian hubungan yang dimulai dan berakhir
pada hippocampus.
 Hubungan tersebut di kaitkan dengan mengolah daya ingat dan pembelajaran
serta
mengubah daya ingat dan pembelajaran.
Hippocampus penting dalam konsolidasi daya ingat dan pembelajaran
serta mengubah daya ingat jangka pendek menjadi daya ingat jangka
Panjang.

Anda mungkin juga menyukai