Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian besar yaitu susunan saraf pusat dan susunan
saraf tepi. Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan,
sangat khusus, dan kompleks. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel
penyokong (Neuroglia dan sel Schwann). Kedua jenis tersebut demikian erat berkaitan dan
terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
Susunan saraf pusat terdiri dari:
1. Saraf Pusat (otak)
a. Perkembangan Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi
25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf
membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak
yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Otak depan (proensefalon)
terbagi menjadi dua subdivisi yaitu telensefalon dan diensefalon. Telensefalon
merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta korpus
striatum (substansi abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi thalamus,
hipotalamus dan epitalamus.
b. Jaringan Pelindung
Sistem saraf pusat (Central Nervous system/CNS) terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer (peripheral nervous system) terdiri
dari saraf-saraf kepala (cranial nerves), saraf tulang belakang (spinal nerves) dan
ganglia perifer (peripheral ganglia). Sebagian besar otak terdiri dari neurons, glia,
dan berbagai sel pendukung. Otak merupakan bagian tubuh yang sangat penting
oleh karena itu selain dilindungi oleh tulang tengkorak yang keras, ia juga
dilindungi oleh jaringan dan cairan-cairan di dalam tengkorak. Dua macam
jaringan pelindung utama dalam sistem saraf adalah meninges dan sistem
ventrikular. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan
durameter.
Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat
pada otak.
Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua
lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada
beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada durameter melekat di
permukaan dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada
tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter tertanam
sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali di arahnya untuk
membentuk falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela
diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada
regia cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial
antara perioteal luar dan lapisan meningeal dalam pada durameter di regia
medulla spinalis.
c. Cairan Serebrospinal
Cairan cerebrospinal ini terletak dalam ruang-ruang yang saling
berhubungan satu sama lain. Ruang-ruang ini disebut dengan ventricles
(ventrikel). Ventrikel berhubungan dengan bagian subarachnoid dan juga
berhubungan dengan bentuk tabung pada canal pusat (central canal) dari tulang
belakang. Ruang terbesar yang berisi cairan terutama ada pada pasangan ventrikel
lateral (lateral ventricle). Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid dan
sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan
melapisi kanal sentral medulla spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah
sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga
berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak
serta medulla spinalis.
2. Saraf Tepi
susunan saraf tepi merupakan penghubung susunan saraf pusat dengan reseptor
sensorik dan efektor motorik (otot dan kelenjar). Serabut saraf perifer
berhubungan dengan otak dan korda spinalis. Serabut saraf perifer terdiri dari
12 pasang saraf cranial dan 31 pasang saraf spinal. Setiap saraf spinal adalah
gabungan dari serabut motorik somatik, sensorik somatik dan otonom. Sistem