Anda di halaman 1dari 27

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

RHINOSINUSITIS

Khairunisya Audia Syahputri


20214010104
Pembimbing:
dr. H. Adnan Abdullah, Sp.THT-KL., M.Kes.

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2021
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS
PASIEN
Nama : Nn. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Status : Belum menikah
Tanggal masuk RS : 2 Januari 2023
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
No. RM : 282483
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri pada pipi kanan
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poli THT RS PKU Muhammadiyah Gamping mengeluhkan
nyeri pada pipi kanan. Keluhan dirasakan sejak 1 hari SMRS. Keluhan diawali
dengan nyeri pada seluruh kepala dan disertai demam. Pasien juga mengeluhkan
hidung kanan tersumbat pilek warna seperti putih jernih sedikit kekuningan. Tidak
batuk tetapi jika meludah terdapat dahak berwarna hijau muda. Tidak disertai
gangguan mencium bau. Nyeri tenggorokan (+). Tidak ada riwayat sakit gigi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan serupa (-), Asma (-), Gigi berlubang (-), Alergi (-), DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan serupa (-), Alergi (-), Asma (-)

Riwayat Personal Sosial


Pasien merupakan seorang mahasiswa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 45 kg

Tanda Vital
Tekanan darah : 96/85 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36 C
RR : 20x/menit
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Status Lokalis
• Telinga

Auris Dextra Auris Sinistra


Dasar Telinga Normotia Normotia
Retroaurikular Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
CAE Serumen (-), edema (-), Serumen (-), edema (-),
hiperemis (-) hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Membran timpani Cone of light (+), bulging Cone of light (+), bulging
(-), perforasi (-) (-), perforasi (-)
Nyeri Tarik telinga (-) (-)
Nyeri tekan telinga (-) (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Hidung

Dextra Sinistra
Deformitas (-) (-)
Nyeri tekan:
- Pangkal hidung (-) (-)
- Pipi (+) (-)
- Dahi (-) (-)

Vestibulum Rambut (+), mukosa Rambut (+), mukosa


hiperemis (-), sekret (+) hiperemis (-), sekret
minimal, massa (-) minimal, massa (-)

Septum deviasi (-) (-)

Dasar hidung Sekret (+) minima (-)


Konka Edema (+) (-)
Discharge kuning kental
pada meatus media
dextra
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Tenggorokan

Arkus faring Simetris, massa (-)


Pilar anterior Simetris
Uvula Ukuran dan bentuk normal, letak lurus di tengah
Dinding faring Hiperemis (-), granula (-), cobblestone
appearance (-)
Tonsil Normal T1/T1
Gigi geligi Caries gigi (-), tambalan (-)
Palatum durum Simetris, massa (-)
Palatum mole Simetris
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
DIAGNOSIS
Rhinosinusitis
Akut
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINJAUAN
PUSTAKA
Rhinosinusitis adalah inflamasi pada
mukosa dari hidung dan sinus
paranasales.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Sinus paranasal merupakan rongga – rongga pada tulang tengkorak, setiap sinus
memiliki muara (ostium) ke dalam rongga hidung.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Etiologi
1. Infeksi Virus
Hampir 90% sinusitis akut disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang sering
menimbulkan sinusitis akut adalah rhinovirus, virus influenza, virus parainfluenza,
adenovirus, dan enterovirus.
Gejala rhinosinusitis <10 hari, dan gejala tidak memburuk
2. Infeksi Bakteri
Streptococcus pneumoniae, haemophilus influenza, anak : Moraxella catarrhalis
Gejala >= 10 hari, dan memburuk dalam 10 hari perbaikan
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada sinusitis akut dapat disebabkan oleh Aspergillus sp. dan
Alternaria sp.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Klasifikasi Rhinosinusitis
American Academy of Otolaryngic Allergy (AAOA) dan American Rhinologic Society (ARS)

Rhinosinusitis Akut (RSA)

• Gejala timbul mendadak, <4 minggu

Akut Berulang (recurrent acute rhinosinusitis)

• Gejala memburuk setelah 5 hari atau menetap >10 hari. Episode berulang terjadi
4x atau lebih dalam setahun

Rhinosinusitis Sub Akut (RSSA)

• Gejala berlangsung 4 – 12 minggu

Rhinosinusitis Kronis (RSK)

• Lebih dari 12 minggu

Rhinosinusitis Kronis dengan Eksaserbasi Akut

• Gejala menetap, dapat memburuk karena infeksi berulang


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN Penegakan
Diagnosis

• Tampak hiperemi dan sembab di


daerah hidung dan mata
Inspeksi
• Rongga mulut : infeksi pada gigi
dan post nasal drip

• Nyeri tekan pada daerah dahi,


Palpasi
hidung, pipi

• Anterior : edem konka, inflamasi,


secret purulent, deviasi septum,
Rhinoskopi tumor atau polip
• Posterior : melihat patologi
dibelakang rongga hidung
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN Pemeriksaan
Penunjang

Foto Rontgen
Transluminasi Endoskopi nasal CT Scan
posisi Waters
• Hanya dapat • Indikasi : • Perselubungan • Sinus maksila,
dipakai untuk pengobatan penebalan rongga hidung,
pemeriksaan konservatif mukosa / air septum nasi
sinus maksila gagal. fluid level dan konka
dan sinus • Sensitivitas terlihat pada
frontal 46% penampang
spesifisitas CT-Scan aksial
86% dan koronal

Gold standart : aspirasi sinus dan pemeriksaan kultur secret sinus


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Akut Viral
Rhinosinusitis

• Gejala dan tanda berlangsung <5-10 hari dan gejala membaik


• Menetap >10 hari tetapi tidak ada perburukan gejala  post viral akut
rhinosinusitis
• Prinsip tatalaksana : suportif – simtomatik
• Suportif : dekongestan, anti histamin, analgetic antipiretik, kortikosteroid topical,
cuci hidung, mukolitik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Rhinosinusitis Akut
Bakterialis

• Hidung beringus mukopurulen (terutama unilateral)


• Nyeri berat di wajah / pipi / dahi (terutama unilateral)
• Demam >38
• Meningkatnya laju endap darah /CRP
• Double sickening (gejala menjadi berat Kembali setelah ada sempat
perbaikan awal)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Medikamentosa
• Irigasi dengan NaCl : membersihkan
rongga hidung dari secret.
• Dekongestan : vasokonstriksi
pembuluh kapiler mukosa rongga
hidung  mengurangi edema dan
menghilangkan sumbatan hidung.
• Kortikosteroid : mengurangi
inflamasi dan mengurangi sekresi
• Antibiotik : mengatasi penyebab

Operatif
• Bedah sinus Endoskopi Fungsional
(BSEF)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KOMPLIKASI

• Komplikasi orbita  selulitis preseptal, selulitis orbita, abses subperiosteal,


abses orbita, thrombosis sinus kavernosus
• Komplikasi intracranial  meningitis, abses epidural, abses subdural, abses
intraserebral, tromboplebhitis venous
• Komplikasi ke tulang  Osteomyelitis dari Os Frontal merupakan komplikasi
ke tulang dari sinusitis frontal, dikenal sebagai “Pott puffy tumor”, karena
terdapat pengumpulan pus di area subperiosteal area frontal. Komplikasi ini
dapat berdiri sendiri atau disertai komplikasi intrakranial lainnya seperti abses
epidural. Penatalaksanaan berupa pemberian antibiotic intravena dan drainase
abses disertai pembuangan tulang yang terinfeksi.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PROGNOSIS

Rinosinusitis akut cenderung memiliki prognosis


yang baik. Tatalaksana yang tepat meminimalkan
risiko komplikasi dan mengatasi kondisi tersebut.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai