Anda di halaman 1dari 21

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

Refleksi Kasus

Fraktur Nasal

Khairunisya Audia Syahputri


20214010104
Pembimbing:
dr. Nur Hayati, Sp. Rad., M. Kes., MMR

Program Studi Pendidikan Profesi Dokter


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2022
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identitas
• Nama : Tn.H
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Usia : 21 Tahun
• Alamat : Kasihan, Yogyakarta
• Pekerjaan : mahasiswa
• RM : 3126XX
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri pada hidung

RPS : Pasien di antar ke RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan keluhan nyeri pada
hidung setelah berantem 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai hidung
kiri tersumbat. Tidak ada nyeri Kepala ataupun penurunan kesadaran setelah kejadian.
Mual muntah juga disangkal

RPD :
Riwayat trauma atau sakit serupa sebelumnya (-)
Riwayat Astma (+)
Riwayat Alergi Obat  (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anamnesis
RPK :
Riwayat Alergi Obat  (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Asma (-)

RPSOS :
Merupakan seorang mahasiswa kebiasaan merokok (+), riw alcohol (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Fisik
• KESAN UMUM : Baik • PEMERIKSAAN KEPALA LEHER

• KESADARAN : Compos mentis Mata : kongjungtiva anemis (-/-), dan sklera ikterik
(-/-) 
• VITAL SIGN
Hidung : deformitas (+), nyeri tekan (+)
• Tekanan darah : 125/81 mmhg
Leher : deviasi trakhea (-), JVP tidak meningkat 
• Respirasi : 20x/menit
Bibir : sianosis (-/-), mukosa mulut basah
• Nadi : 68x/menit
• PEMERIKSAAN THORAX
• Suhu : 36,7 c
Cor
Inspeksi : ictus cordis (-)
Palpasi : ictus cordis teraba kuat angkat pada SIC V
linea midclavicula
Auskultasi : S1 dan S2 reguler
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Fisik
• Pulmo
Pemeriksaan Ekstremitas
• Inspeksi : dinding dada simetris, jejas
(-), ketinggalan gerak (-) Akral hangat, CTR <2

• Palpasi : nyeri tekan (-) Tidak ditemuka kelainan pada


• Perkusi : sonor di kedua lapang paru ekstermitas, baik ekstermitas atas
• Auskultasi : vecisular (+/+), ronkhi (-/-) maupun bawah
• PEMERIKSAAN ABDOMEN
• Inspeksi : distensi (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani
• Palpasi : nyeri tekan (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Penunjang
Jenis Nilai Rujukan
Pemeriksaan lab HB 12.2 11.7-15.5
AL 6.67 4.5-11.5
Net Seg 72 50-70
AE 4.47 4.2-5.4
AT 387 150-450
HMT 38 35-49
MCV 85 80-94
MCH 27.3 26-32
MCHC 32.1 32-36
APTT 25.4 23-45
PPT 12.1 11-17
GDS 80 70-140
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Radiologi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Penunjang
• Foto polos cranium dengan proyeksi AP dan lateral. Identitas sesuai dan film
cukup.
• Foto: 2 views
• Aligment : loss of alignment pada os nasal yang diakibatkan oleh fraktur
• Bone : tampak diskontinuitas komplit tipe obliq os nasal Didapatkan diskontinuitas
cortex pada os nasal
• Soft tissue : tak tampak tanda swelling pada bagian yang mengalami trauma 
• Kesan : fraktur komplit obliq os nasal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DIAGNOSIS
• Diagnosis klinis : Close fracture os nasal
• Diagnosis radiologi : Close Fraktur komplit obliq os nasal sinus paranasal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Tatalaksana
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam
• Ketorolac 30 mg/8 jam
• Pro Reposisi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Rumusan masalah
1. Apakah pemeriksaan radiologi yang dilakukan sudah tepat?
2. Apakah kriteria radiology pada fraktur nasal? Apakah pada foto ini sudah sesuai
kriteria?
3. Apa saja Teknik pemeriksaan radiografi facial bone? Dan Teknik apa saja yang ada
pada kasus ini?
4. Apa saja klasifikasi fraktur nasal?
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Apakah pemeriksaan radiologi yang dilakukan sudah tepat?

Pemeriksaan radiologi yang dilakukan sudah tepat untuk menegakkan diagnosis


pada kasus tersebut. Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang sudah
dilakukan, diagnosis lebih mengarah ke fraktur pada regio nasalis dan dapat diperkuat
dengan pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu foto AP dan lateral pada regio
nasalis untuk menentukan lokasi, luas fraktur, dan trauma. Pada foto AP tidak tampak
fractur pada os nasal. Sedangkan pada foto lateral tampak fraktur komplit obliq pada os
nasal . Berdasarkan hasil pemeriksaan ini diagnosis sudah dapat ditegakkan yaitu
closed fracture os nasal sinus paranasal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Apakah kriteria radiology pada fraktur nasal?


Pemeriksaan Radiologi Pada Fraktur Os Nasal menurut Kemenkes (2021)
• Foto polos sinus paranasal: posisi Waters.
• Foto tulang nasal lateral.
• Computed Tomography sinus paranasal dan wajah 3 Dimensi.

Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan untuk mendiagnosis fraktur nasal adalah
dengan rontgen wajah dan kranial untuk melihat apakah ada gambaran fraktur
Foto polos lateral hidung dan Waters dapat membantu mengidentifikasi fraktur tulang.
Radiologi foto polos tidak mampu untuk mengidentifikasi kelainan pada kartilago
CT-scan merupakan pemeriksaan yang ideal untuk mengevaluasi fraktur, namun tidak
direkomendasikan bila secara klinis sudah tegak diagnosis fraktur nasal/ septum dan tidak
terdapat kecurigaan cedera lainnya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Apa saja Teknik pemeriksaan radiografi facial bone?


1) Proyeksi Lateral Facial Bone
Menurut Bontrager (2018), tujuan dilakukannya proyeksi lateral adalah untuk
menampakkan patologi fraktur, neoplasma dan osteitis, trauma rutine untuk
menampakan tengkorak kanan dan kiri, untuk mengambarkan udara pada
sinus spenoid.

2) Proyeksi Parietoacanthial (Waters Method)


a) Posisi pasien:
Pasien erect dengan dagu dan menempel pada grid/bucky stand. MSP pasien
berada ditengah- tengah grid.
Ini dapat digunakan untuk menilai fraktur wajah, serta sinusitis akut. Secara
umum, radiografi tengkorak dan tulang wajah dengan cepat menjadi usang,
digantikan oleh CT scan yang jauh lebih sensitif.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Apa saja Teknik pemeriksaan radiografi facial bone?

3) Proyeksi PA Axial (Caldwell Method)


a. Posisi Pasien: Atur pasien dalam posisi berdiri atau prone
b. Posisi Objek:
(1) Letakkan hidung dan dahi pasien di atas meja
pemeriksaan
(2) Fleksikan leher hingga OML tegak lurus kaset
(3) MSP tubuh diatur tepat dipertengahan meja
pemeriksaan
Menurut Bontrager (2018), tujuan dilakukannya proyeksi PA
adalah untuk menampakkan patologi fraktur, neoplasma dan
osteitis
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Apa saja klasifikasi fraktur nasal?


Secara mekanisme penyebabnya, fraktur nasal dibagi menjadi fraktur yang
disebabkan oleh kekuatan lateral dan kekuatan yang berasal dari arah anterior.
• Trauma lateral menyebabkan fraktur depresi ipsilateral, deformasi dorsum nasi
bentuk C atau S, fraktur dinding medial os maksila dan deformasi septum.
• Trauma anterior menyebabkan fraktur apeks nasi, dorsum nasi menjadi rata dan
melebar disebut saddle nose dan deformasi septum.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Apa saja klasifikasi fraktur nasal?


Klasifikasi fraktur nasal Menurut Ondik dkk
Tipe Deskripsi Karakteristik
Tipe I Simple straight Fraktur unilateral/bilateral dengan perubahan posisi
tulang tanpa disertai deviasi midline

Tipe II Deviasi sederhana Fraktur unilateral/bilateral dengan perubahan posisi


tulang dan disertai deviasi midline

Tipe III Kominusi os nasal Fraktur bilateral multiple dengan pergeseran septum nasi
dari midline tanpa adanya fraktur septum nasal. IV
Deviasi nasal berat dan fraktur septal Fraktur multipel b

Tipe IV Deviasi nasal berat Fraktur multipel berat unilateral atau bilateral dengan
dan fraktur septal deviasi septum karena ikut frakturnya septum nasal.

Tipe V Fraktir komplek Fraktur multipel berat unilateral atau bilateral dengan
nasal dan septal deviasi septum karena ikut frakturnya septum nasal.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA
• Buku panduan modul mata kuliah praktikum teknik radiografi dasar, prodi diii radiologi

sekolah tinggi ilmu kesehatan guna bangsa yogyakarta 2020

• Liananda, and handoko, 2015 CRANIUM RADIOGRAPHIC EXAMINATION PROCEDURE IN

HYPERTROPHY ADENOID CASE AT RADIOLOGY DEPARTMENT OF BANYUMAS HOSPITAL

• Kemenkes. (2021). Pedoman Nasional pelayanan Kedokteran Tatalaksana fraktur

kraniomaksilofasial. Kemenkes RI
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai