Subdural Hematome
Disusun oleh:
RAFENI BUNGA CIKITA
30101407292
Pembimbing:
dr. Andrew Robert Diyo, Sp.BS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 61 tahun Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah No. CM :485xxx
Pekerjaan : Petani Tgl Masuk RS : 11 Oktober 2019
Dilakukan alloanamnesis dengan keluarga pasien pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul
13.30 WIB di ICU
A. Keluhan Utama
Pasien merupakan rujukan dari RS Sunan Kalijaga
Pasien belum pernah memiliki keluhan serupa seperti ini sebelumnya. Pasien
belum pernah dirawat inap sebelumnya. Riwayat penyakit lainya seperti kencing
manis dan darah tinggi serta alergi disangkal oleh pasien.
Riwayat penyakit lainnya seperti kencing manis, darah tinggi, penyakit jantung dan
paru disangkal. Riwayat alergi disangkal
E.Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya. Saat ini pasien tidak
mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu panjang dan pasien tidak memiliki
alergi obat.
Nafsu makan pasien sebelum sakit dan saat sakit masih sama tidak mengalami
penurunan. Makan 2-3 kali sehari porsi cukup dengan lauk beragam serta mengonsumsi
sayur dan buah.
H. Riwayat Kebiasaan
Tanda Vital
• Kepala
Mesocephal, rambut dicukur, bekas operasi tertutup kassa, wajah flushing (-)
• Mata
Bentuk simetris, pupil ODS bulat, isokor, reflex cahaya (-/-), konjungtiva anemis
(-/-), sclera ikterik (-/-)
• Hidung
Bentuk normal, sekret (-/-), darah (-/-), deviasi septum (-/-), nyeri tekan (-),
polip (-/-)
• Telinga
Bentuk normal, darah (-/-) sekret (-/-).
• Mulut
Bibir dalam batas normal, bibir tidak pecah, tidak anemis.
Thorax
Paru
• Inspeksi : Normochest, dada simetris (+/+), retraksi (-/-)
• Palpasi : tidak dapat diperiksa
• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : suara napas vesikuler(+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : iktus kordis teraba pada apex jantung
• Perkusi : pekak
• Batas kiri : ICS V, linea midclavicula sinistra
• Batas kanan : ICS IV, linea sternalis dextra
• Batas atas : ICS II linea parasternal kiri
• Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas
Akral dingin (-), turgor kulit <2 detik
Regio Abdomen
Inspeksi : tidak tampak kelainan
Auskultasi : bising usus (+), normal
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
A. Laboratorium
B.
B. PEMERIKSAAN X FOTO THORAX AP
Hasil:
Corakan vascular meningkat
Gambaran BRPN
CTR > 50%
Cardiomegali
CLINICAL REASONING
Terapi Farmakologi
• Paracetamol infus
• Gelofusine 500cc
• Norepinephrine bitartrate Inj
• Sagestam Injx
• RL
• Citicolin 250inj
• Mecobalamin inj 500mg
• Manitol
• Cefotaxime Inj 1gr
------Terapi Operatif
Edukasi
- Menjelaskan tentang trauma kepala yang dialami oleh pasien
- Menjelaskan tentang resiko post operasi yang dapat dialami oleh pasien
- Menjelaskan tentang prognosis pasien
PROGNOSIS
- Ad vitam : ad malam
- Ad functionam : ad malam
- Ad sanationam : ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi 1,2,9,10
Hematoma subdural adalah penimbunan darah di dalam rongga subdural (di antara
duramater dan arakhnoid). Perdarahan ini sering terjadi akibat robeknya venavena
jembatan yang terletak antara kortek cerebri dan sinus venous tempat vena tadi
bermuara, namun dapat terjadi juga akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan
otak. Perdarahan subdural paling sering terjadi pada permukaan lateral hemisferium dan
sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi bridging veins. Perdarahan
subdural juga menutupi seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan otak
dibawahnya berat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sastrodiningrat, A. G. 2006. Memahami Fakta-Fakta pada Perdarahan Subdural
Akut. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 39, No.3 Halaman 297- 306.
FK USU: Medan.
2. Heller, J. L., dkk, Subdural Hematoma, MedlinePlus Medical Encyclopedia, 2012.
3. Tom, S., dkk, Subdural Hematoma in Emergency Medicine, Medscape Reference,
2011.
4. Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses
Penyakit hal 1174-1176. Jakarta: EGC.
5. Sjamsuhidajat, R. 2004. Subdural Hematoma, Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi kedua
hal 818, Jong W.D. Jakarta : EGC.
6. Charles, F. 2010. Schwartz’s Principles of Surgery, Edition Ninth. United State of
America : The McGraw-Hill.
7. Gerard, M., 2003, Current Surgical Diagnosis & Treatment, edition eleven,
Halaman 837-843.
8. Engelhard, H. H., dkk, Subdural Hematoma Surgery, Medscape Reference, 2011.
9. Meagher, R. dkk. Subdural Hematoma, Medscape Reference, 2011.
36
10. Sidharta, P. dan Mardjono, M. 2006. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian
Rakyat.
11. Ayu, IM. 2010. Chapter II. USU Respiratory: Universitas Sumatera Utara
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21258/.../Chapter%20II.pdf.
12. Dugdale, D., Chronic Subdural Hematoma, MedlinePlus, 2010.
13. Cowles, R. A., dkk. Craniotomy Series. MedlinePlus Medical Encyclopedia,
2007.
14. American College of Surgeon. 2004. Advanced Trauma Life Support (ATLS)
Seventh edition. Chicago: First Impression
15. Kaye, A. 2006. Textbook of Surgery Third edition hal 417-425. USA: Blackwell
Publishing.
16. Tim Neurotrauma. 2007. Pedoman Tatalaksana Cedera Otak. Surabaya: Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.