Anda di halaman 1dari 32

Presentasi Kasus

Otitis Media Kronik Supuratif tipe Benigna


Denis Hati Hananti Sakti
20174011107
Identitas Pasien

• Nama : Ny. S
• Tanggal Lahir : 17 November 1968 (50 tahun)
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Bambanglipuro, Bantul
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Agama : Islam
• No. RM : 36-11-88
Anamnesis

• Keluhan utama : pendengaran berkurang pada telinga


sebelah kanan sejak 3 minggu.
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Os datang ke poli THT dengan keluhan pendengaran
berkurang pada telinga kanan sejak 3 minggu, nyeri telinga
sebelah kanan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu.
keluhan awal muncul saat os batuk pilek disertai keluar
cairan dari telinga kanan (2 bulan yang lalu). Os
mengatakan cairan bening tidak berbau, saat ini batuk
pileknya sudah sembuh dan tidak keluar cairan dari telinga
kanan lagi. Riwayat demam (-), telinga berdenging (-),
telinga terasa penuh (-). Os sudah berobat ke dokter THT 4
kali dan diberi obat antibiotik.
• RPD :
Keluhan serupa (+) 1 tahun yang lalu
Riwayat alergi obat (-)
Riwayat asma (+)
Riwayat vertigo (+)

• RPK :
Keluhan serupa (-)
Riwayat alergi obat (-)
Riwayat asma (+) ibu pasien
• RP Sosial :
Os tinggal bersama keluarganya, os mempunyai kebiasaan
membersihkan telinga dengan cottonbud ketika telinga
terasa gatal.
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : baik


• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital :
Nadi : 80x/menit
Suhu : afebris
Respirasi Rate : 20x/menit
• Status Generalisata : dbn
Pemeriksaan Telinga
Pars Flacida Telinga Dextra Sinistra
Auricula Normotia Normotia
Planummastoidium Nyeri tekan (-) , Nyeri tekan (-), nyeri
nyeri ketuk (-) ketuk (-)
Glandula limfatika dbn dbn
Canalis audiotorius extrena Discarge cair Discarge (-), edem (-
kekuningan (+) ), hiperemis (-),
minimal,edem (-) , serumen (+) minimal,
hiperemis (-),
Cone of serumen (+) minimal
light
Membran timpani Perforasi (+) tipe Utuh, reflek cahaya
sentral, reflek (+) arah jam 7,
cahaya (-), hiperemis retraksi (-), hiperemis
(-) (-)
Tes Pendengaran
TEST Dextra Sinistra

Rinne Positif (+) Positif (+)

Weber ada lateralisasi ke telinga kiri Tidak ada lateralisasi

Swabach memendek Sama dengan pemeriksa

Penala yang dipakai 512 Hz 512 Hz

• kesan : tuli sensorineural (SNHL)


Pemeriksaan Hidung
Inspeksi
Simetris (+), deformitas (-/-), deviasi septum (-), tanda peradangan (-),
massa (-), rhinorrea (-)

Palpasi
Nyeri tekan (-/-), teraba massa (-/-), krepitasi (-)
Rhinoskopi Anterior
Mukosa : lembab, pucat
Sekret : -/-
Konka : edema -/-
Polip/tumor : -/-
Septum : deviasi -/-
Pemeriksaan Tenggorokan
• Dinding pharynx : merah muda, hiperemis (-), granular (-)
• Arkus pharynx : simetris, hiperemis (-), edema (-)
• Tonsil :
• Ukuran T1/T1 tenang
• Hiperemis -/-
• Kripta melebar -/-
• Detritus -/-
• Perlengketan -/-
• Uvula : letak di tengah, hiperemis (-)
• Gigi : gigi geligi lengkap, caries (-)
• Lain-lain : radang ginggiva (-), post nasal drip (-)
• Diagnosis
2. Mendikamentosa
Auris Sinistra Otitis Media
a. antibiotik topikal :
Kronik Supurative tipe
Benigna ofloxacin 2x4 tetes per hari
di telinga yang sakit

Penatalaksanaan
b. Antibitok oral :
1. Non-Medikamentosa
Amoxicillin 3 x 500 mg
Membersihkan dan
perhari selama 7 hari
mengeringkan saluran
telinga dengan kapas lidi.
Edukasi

• Menjaga kebersihan telinga dan tidak mengorek telinga


• Menjaga telinga tidak kemasukan air
• Menjelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit
infeksi sehingga dengan penanganan yang tepat dapat
disembuhkan, tetapi bila dibiarkan dapat mengakibatkan
hilangnya pendengaran serta komplikasi lainnya.
Kriteria Rujukan

• Otitis Media Kronik Supurative tipe maligna


• tidak ada perbaikan atas terapi yang dilakukan
• terdapat komplikasi ekstrakranial maupun intrakranial
• perforasi menetap setelah 2 bulan telinga kering
Pembahasan
Anatomi Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas-batasnya
adalah sebagai berikut:
• Batas luar: membran timpani
• Batas depan: tuba eustachius
• Batas bawah: vena jugularis (bulbus jugularis)
• Batas belakang: aditus ad antrum, kanalis facialis
pars vertikalis
• Batas atas: tegmen timpani (meningen/otak)
• Batas dalam: berturut-turut dari atas ke bawah
kanalis semisirkularis horizontal, kanalis facialis,
tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round
window) dan promontorium.
• Bayangan penonjolan bagian bawah maleus pada membran
timpani disebut sebagai umbo. Dari umbo bermula suatu reflek
cahaya (cone of light) kearah bawah yaitu pukul 7 untuk membran
timpani kiri dan pukul 5 untuk membran timpani kanan.
• Membran timpani dibagi dalam 4 kuadran, dengan
menarik garis searah dengan prosesus longus maleus dan
garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo, sehingga
didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-depan
serta bawah-belakang, untuk menyatakan letak perforasi
membran timpani. Didalam telinga tengah terdapat tulang-tulang
pendengaran yang tersusun dari luar kedalam yaitu, maleus,
inkus dan stapes.
Otitis Media
• Otitis media ialah perdangan
sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba
Eustachius, antrum mastoid
dan sel-sel mastoid.
• Otitis media terbagi atas otitis
media supuratif dan otitis
media non-supuratif.
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

• Otitis media supuratif kronis (OMSK) ialah infeksi kronis di


telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan
secret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau
hilang timbul, kadang disertai gangguan pendengaran.
Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa
nanah.
• Tipe klinik OMSK dibagi atas dua, yaitu tipe tubotimpanal
(tipe rinogen, tipe sekunder, OMSK tipe jinak) dan tipe
atikoantral (tipe primer, tipe mastoid, OMSK tipe ganas).
Etiologi
• Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis adalah infeksi
campuran bakteri dari meatus auditoris eksternal, kadang berasal
dari nasofaring melalui tuba eustachius saat infeksi saluran nafas
atas.
• Organisme-organisme dari meatus auditoris eksternal termasuk
staphylococcus, pseudomonas aeruginosa, B.proteus, B.coli dan
aspergillus. Organisme dari nasofaring diantaranya
streptococcus viridans (Streptococcus A hemolitikus,
streptococcus B hemolitikus dan pneumococcus).
Perjalanan Penyakit

• Otitis media akut dengan perforasi membrane timpani


menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya
sudah lebih dari 2 bulan.

• Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK


ialah terapi yang terlambaat diberikan, terapi yang tidak
adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien
rendah (gizi kurang) atau hygiene buruk.
Letak Perforasi
• Pada perforasi sentral, perforasi
terdapat di pars tensa,
sedangkan di seluruh tepi
perforasi masih ada sisa
membrane timpani.
• Pada perforasi marginal
sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan annulus
atau sulkus timpanikum.
• Perforasi atik ialah perforasi
yang terletak di pars flaksida.
Klasifikasi Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)

1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman.


• ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa
• Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:
fase aktif : terdapat sekret pada telinga dan gangguan
pendengaran.
fase inaktif / tenang : dijumpai perforasi total yang kering
dengan mukosa telinga tengah yang pucat. Gejala berupa
tuli konduktif ringan, vertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh
dalam telinga.
Klasifikasi Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)
2.Tipe atikoantral = tipe ganas =
tipe bahaya = tipe tulang
• ditemukan adanya
kolesteatom dan berbahaya
• sering mengenai pars
flasida dan khasnya
dengan terbentuknya
kantong retraksi yang mana
bertumpuknya keratin sampai
menghasilkan kolesteatom.
Gejala Klinis

• Telinga berair (otorrhoe)


• Gangguan pendengaran
• Otalgia ( nyeri telinga) --> komplikasi OMSK seperti
Petrositis, subperiosteal abses atau trombosis sinus
lateralis.
• Vertigo
Penatalaksanaan

1. OMSK Benigna Tenang


• Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan
dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan
masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan
segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas.
• Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi
rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk
mencegah infeksi berulang serta gangguan pendengaran.
2.OMSK Benigna Aktif

Prinsip pengobatan OMSK benigna aktif adalah


• Membersihkan liang telinga dan kavum timpani/aural
toilet --> membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk
perkembangan mikroorganisme, karena sekret telinga
merupakan media yang baik bagi perkembangan
mikroorganisme.
2. OMSK Benigna Aktif

• Pemberian antibiotika:
Terapi topikal lebih baik
dibandingkan dengan terapi
sistemik. Tujuannya untuk
mendapatkan konsentrasi
antibiotik yang lebih tinggi.
Pilihan antibiotik yang
memiliki aktifitas terhadap
bakterigram negatif,
terutama pseudomonas, dan
gram positifterutama
Staphylococcus aureus.
3. OMSK Maligna

• Pengobatan yang tepat untuk OMSK maligna adalah


operasi. Pengobatan konservatif dengan medikamentosa
hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan.
• Tujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara
permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi,
mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan
pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki
pendengaran.
Jenis Pembedahan OMSK

• mastoidektomi sederhana
• mastoidektomi radikal
• mastiodektomi radikal dengan modifikasi
• miringoplasti
• timpanoplasti
• pendekatan ganda timpanoplasti

Anda mungkin juga menyukai