RHINOSINUSITIS
Disusun Oleh:
20184010135
Pembimbing:
C. Pembahasan
1
pertumbuhan bakteri sehingga diperlukan pengobatan antibiotik. Jika
terapi tidak berhasil maka inflamasi tetap terus berlanjut dan terjadi
hipoksia dan munculnya bakteri anaerob, serta mukosa makin
membengkak menjadi hipertrofi, polipoid dan kista yang memerlukan
tindakan operasi
2. Penegakan Diagnosis
3. Terapi/Tata Laksana
2
Antibiotik digunakan untuk menghilangkan infeksi, jika terdapat 3
gejala dan tanda infeksi bakteri dari 5 kriteria sebagai berikut: 1) ingus
mukopurulen dominan satu sis,i 2) nyeri wajah dominan satu sisi, 3)
demam lebih dari 38oC, 4) terdapat ‘double sickening’-gejala yang
memberat sesudah terjadi perbaikan, 5) pemeriksaan CRP dan LED
meningkat. Dipilih golongan penisilin seperti amoksisilin. Apabila sudah
resisten maka diberikan amoksisilin-klavulnat atau jenis sefalosporin
generasi 2. Antibiotik diberikan selama 10-14 hari meskipun gejala
membaik. Namun, pada rhinosinusitis kronik diberikan antibiotik
sesuai dengan kuman gram negatif dan anaerob.
D. Dokumentasi
IDENTITAS PASIEN
Umur : 17 tahun
3
RM : 188900
ANAMNESIS:
a. Keluhan Utama:
Hidung terasa tersumbat dan keluar cairan berlebih terutama di pagi hari sejak 4
bulan yang lalu. Cairan hidung kadang-kadang berwarna kekuningan sampai
kehijaun dan berbau. Pasien juga terkadang mengeluh sakit kepala.
Tiga bulan yang lalu rawat inap karena vertigo, mual muntah (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital:
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36oC
4
STATUS GENERAL
1. Kepala
2. Leher
3. Thorax
Palpasi : nyeri tekan (-), palpasi hepar dan lien tidak teraba
5. Ekstremitas
5
STATUS LOKALIS THT
1. Telinga
Daerah Preauricula
- Deformitas (-) (-)
Daerah retroaurikula
- Edema (-) (-)
MAE
- Serumen (+) (-)
Membran Timpani
- Warna Hiperemis Putih mutiara
6
2. Hidung
Dextra Sinistra
Hidung Luar Bentuk normal, Bentuk normal,
hiperemis (-) hiperemis (-)
Nyeri tekan:
pangkal hidung, (-) (-)
pipi, dahi
7
Rhinoskopi Dextra Sinistra
Anterior
Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)
Cavum nasi Edema (+), mukosa Edema (+), mukosa
hiperemis (+), rinore (+) hiperemis (+), rinore (+)
Konka inferior Edema (-), mukosa Edema (-), mukosa
hiperemis (-) hiperemis (-)
Meatus nasi Polip (-), korpus alienum Polip (-), korpus alienum
inferior (-), Massa tumor (-), (-), Massa tumor (-),
perdarahan (-) perdarahan (-)
Konka media Edema (+), mukosa Edema (+), mukosa
hiperemis (+) hiperemis (+)
Meatus nasi Polip (-), korpus alienum Polip (-), korpus alienum
media (-), Massa tumor (-), (-), Massa tumor (-),
perdarahan (-) perdarahan (-)
Konka superior Edema (+), mukosa Edema (+), mukosa
hiperemis (+) hiperemis (+)
Meatus nasi Polip (-), korpus alienum Polip (-), korpus alienum
superior (-), Massa tumor (-), (-), Massa tumor (-),
perdarahan (-) perdarahan (-)
Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-)
3. Tenggorok
8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT scan SPN potongan axial, dan coronal tanpa bahan kontras dengan klinis
suspek RSK. Hasil:
- Tampak minimal lesi di sinut ethmoidalis bilateral, sinus paranasal lain tambpak
baik.
9
DIAGNOSIS KERJA
Rhinosinusitis Kronik
DIAGNOSIS BANDING
E. Daftar Pustaka
10