RINOSINUSITIS
Pembimbing:
dr. Alfian Taher, SpTHT
Oleh:
Nurfitri Hayati Melida.R, S. Ked
Tidak dilakukan
- nyeri tekan di infraorbital dekstra (-)
Mulut
Hasil
Selaput lendir mulut dbn
Bibir Sianosis (-) raghade (-)
Lidah Atropi papil (-), tumor (-)
Gigi Sisa akar gigi(+) M3 dextra
Kelenjar ludah dbn
Faring : dbn
Kelenjar Getah Bening Leher : dbn
Pemeriksaan Nervi Craniales : dbn
Pemeriksaan Audiologi :
Fungsi Pendengaran dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Radiologi : Foto sinus paranasal posisi Waters
DIAGNOSIS BANDING
– Rinitis Vasomotor
– Sinusitis Maksilaris Dekstra ec Dentogen
– Rinitis Hipertrofi
PENATALAKSANAAN
– Diagnostik Roentgen Sinus Paranasal Posisi Waters
– Terapi
• Amoksisilin 3 x 500 mg
• Pseudoefedrin 2 x 1
• Konsul gigi: Pro ekstraksi gigi geraham ketiga bawah kanan
• KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
– Hindari faktor pencetus: suhu AC jangan terlalu
dingin pada saat malam hari
– Gigi geraham yang sakit sebaiknya di cabut.
• PROGNOSA
– Quo ad vitam : bonam
– Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Sinus Paranasal
4 pasang sinus paranasal, sinus maksila, sinus
frotal, sinus etmoid, dan sinus sfenoid kanan dan kiri.
• Kompleks ostio-meatal (KOM) obstruksi
pada celah yang sempit ini, maka akan
terjadi perubahan patologis yang
signifikan pada sinus-sinus yang terkait
Fisiologi Sinus Paranasal
Sebagai pengatur kondisi udara (air conditioning)
Sebagai penahan suhu (thermal insulators)
Membantu keseimbangan kepala
Membantu resonansi suara
Sebagai peredam perubahan tekanan udara
Membantu produksi mukus
RHINOSINUSITIS
• Sinusitis adalah inflamasi mukosa sinus paranasal.
Umumnya disertai atau dipicu oleh rinitis sehingga
sering disebut rinosinusitis.
• Rinosinusitis adalah penyakit inflamasi mukosa yang
melapisi hidung dan sinus paranasal.
• Mengenai beberapa sinus multisinusitis,
• Mengenai semua sinus paranasal pansinusitis
• Sering pada sinus maksila (antrum Highmore)
Klasifikasi
• Konsensus (2004) :
– Akut dengan batas sampai 4 minggu,
– Subakut antara 4 minggu sampai 3 bulan
– Kronik jika lebih dari 3 bulan
Etiologi