,::i*i.i
,r:lf;:
ilii:i:ii:l
.fl
r:,t,r,i:,,,j,.
.ilra ;
Anak mengalami perubahan yang cepat dan kita harus memahami tahapan
(milestones) untuk perkembangan anak yang normal pada segala usia. Hal yang
normal bagi anak berusia 2 tahun mungkin menjadi keadaan abnormal bagi
anak yang berusia 10 tahun. Tabel 77-4, Kurva Tumbuh-Kembang (hlm.752-
759) memiliki parameter penting untuk tumbuh-kembang anak.
Bagian utama dalam bab ini, yaitu Teknik Pemeriksaary menguraikan secara
rinci pemeriksaan fisik berbagai sistem secara regional seperti halnya di bagian
lain buku ini dan dengan mengikuti urutan dari ujung kepala hingga jari kaki.
Bagian mengenai Pendekatan dalam Pemeriksaan Anak pada Berbagai Usia
akan menyampaikan sejumlah strategi yang bermanfaat bagi setiap kelompok
umur. Bagian ini akan dibagi berdasarkan kelompok umur: bayi (usia satu
tahun pertam a), masakanak-lutru:tk awal atsu masabalita (usia 1-4 tahun), danmasa
kanak-ksnqk pertengahan (usia 5-10 tahun). Pemeriksaan fisik bagi remaja (usia
11-20 tahun) sama seperti pemeriksaan fisik orang dewasa kendati kondisi
kognitif dan emosionalnya jauh berbeda!
Tabel Abnormalitas (h1m.790-792) mengikuti urutan teks dalam bab ini dan
menyoroti kelainan pediatrik yang penting'
PERKEMBANGAN ANAK
When I approach a child, he inspires in me two sentiments: tendemess for rahat he is,
and respect for what he may become.
Louis Pasteur
I Prinsip Utama
Masa kanak-kanak merupakan periode pertumbuhan serta perubahan yang
Iuar biasa dan merupakan kejadian yang paling mengesankan di sepanjang
kehidupan manusia. Dalam waktu beberapa tahun yang singkat, seorang
anak secara fisik akan mengalami peningkatan ukuran tubuhnya hingga 20
kali lipat, mencapai maturitas untuk menjadi orang dewasa, mendapatkan
kemampuan berbahasa serta bernalar yang canggih dan mengembangkan
interaksi psikososial yang kompleks. Kita dapat membayangkan bagaimana
hebatnya perj alanan ini!
Prinsip yang kedua adalah bahwa kisaran perkembangan yang normql cukup luas'
Kita harus mengakui bahwa anak mencapai maturitasnya dengan kecepatan
yang berbeda-beda.
Prinsip ketiga mengakui bahwa sejumlah faktor fisik, t'aktor yang berhubungan
dengan penynkit, faktor sosial dan lingkungan memengaruhi perkembangan dan ke-
sehatan anak. Sebagai contoh, penyakit kronis dan permasalahan sosial seperti
penganiayaan anak serta kemiskinan bukan hanya akan menimbulkan ab-
normalitas fisik yang dapat terdeteksi tetapi juga mengakibatkan perubahan
pada kecepatan serta kemajuan perkembangannya. Anak dengan disabilitas
fisik dan kognitif mungkin tidak akan mengikuti kurva perjalanan tumbuh-
kembang sesuai dengan perkiraan menurut usianya seperti yang disampaikan
di sini. Sesuaikan pemeriksaan fisik yang akan Anda lakukan itu dengan tingkat
perkembangan anak.
Prinsip keempaf yang khas bagi pemeriksaan pediatrik adalah tingkat per-
kembangan anakmemengaruhi sifat riwnyat medis danpemeriksaan fisiknya. Sebagai
contoh, mewawancarai anak berusia 5 tahun sangat berbeda dengan me-
wawancarai seorang anak remaja-pemeriksaan fisik pada toddler (anak usia
sekitar 2 tahun yang baru bisa berjalan. Penj.) yang sulit diam dan terus
mengubrak-abrik kamar periksa tidak banyak persamaalnya dengan peme-
riksaan fisik pada remaja yang malu-malu. Urutan maupun gaya pemeriksaan
pada anak cukup berbeda dengan pemeriksaan orang dewasa yang biasa kita
lakukan. Anda akan menghadapi dan menyesuaikan pemeriksaan fisik Anda
dengan tingkat perkembangan anak sekaligus berupaya untuk memastikan
tingkat perkembangannya. Pemahaman tentang perkembangan anak yang
normal akan membantu Anda dalam menyelesaikan tugas-fugas ini
Kisaran
normal
tl
I
Tahapan
(milestones)
Fisik
Eaery age has its pleasures, its style of wit, and its oun zoays.
N ich.ol as Boile au - D e spreaux
-
Menjelang usia 3 bulan, buyt y*8 normal akan mengangkat kepalanya dan
dapat menggenggamkan tangannya yang satu dengan yang lain. Menjelang
usia 6 bulan, bayi dapat membalikkan tubuhnya, meniangkau benda-benda,
memalingkan kepaianya pada sumber suara, dan dapat duduk tanpa bantuan.
Pembelajaran berlangsung melalui aktivita+ eksplorasi, dan manipulasi ling-
kungan. Ketika koordinasi perifernya meningkaf bayi tersebut belajar men-
jangkau benda-benda memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan
lainnya, merangkak, berdiri denganberpegangan, dan bennainbersama benda-
benda dengan membanting serta menangkapnya. Bu) y*g berusia 1 tahun
dapat berdiri, mengeksplorasi lingkungannya, dan memasukkan segala sesuatu
ke dalam mulutnya.
Masa Bayi
coretan dengan cepat akan berkembang menjadi anak berusia 2 tahun yang
dapat meniru gambar garis dan anak berusia 4 tahun yang dapat menggambar
serta meniru gambar lingkaran.
Bahasa berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Anak berusia 18 bulan
dengan kemampuan mengucapkan 10-20 kata akan berkembang menjadi anak
berusia 2 tahun dengan kemampuan mengucapkan dua hingga tiga kalimaf
dan kemudian menjadi anak berusia 3 tahun yang dapat berbicara dengan
lancar, bertanya "mengapa" secara berkali-kali dan menghibur Anda dengan
nyanyiannya'serta sering kali menceritakan cerita-cerita simbolik yang tidak
logis dengan disertai gelak tawanya. Menjelang usia 4 tahury anak prasekolah
mampu menyusun kalimat yang kompleks. Ingatlah bahwa cara berpikir anak
yang berambisi serta kreatif ini masih berada dalam fase praoperasional dan
proses berpikirnya tidak terus-menerus logis.
keseimbangan
diri dengan masing-masing kaki
di tempat, mengayuh pedal
roda-tiga
You know children are growing up when they start asking questions
t "tr":;rffittr;::;
A boy becomes an adult three years before his parents think he does, and about tzuo
vears aft1n;r;T!;,11:;
to'|trattl-I
ffi
menderita penyakit kronir ::,,'
inti dari ilmu kesehatan anak adalah promosi kesehatan. Dokter spesialis ke-
sehatan anak harus mendedikasikan sejumlah besar waktu mereka untuk me-
lakukan kunjungan pengawasan kesehatan dan promosi kesehatan. Ungkapan
di atas sangat tepat untuk anak dan remaja karena pencegahan pada usia muda
dapat memperbaiki hasil-akhir kesehatan selama berpuluh tahun.
Setiap interaksi dengan anak dan keluarganya merupakan suatu kesempatan untuk
melaksanakan promosi (penyuluhan) kesehatant. Mulai dari pertanyaan dalam
wawancara yang Anda lakukan hingga hasil pemeriksaan fisik yang rinci,
pikirkan bahwa interaksi Anda dengan mereka akan memberikan dua pe-
luang: pendeteksian keadaan normal serta permasalahan medis sebagaimana
yang biasa dikerjakan, dan kesempatan untuk mempromosikan kesehatan!
Betapa sangat berharganya peluang ini!
kegiatan
aU*.6ri,,perilakq,,',' Efikasi dir.i
Kempetensi, h*r:ga dir}. masa depan Memu;i perilaku yang baik
: llenetapkan bahs , Mengelola stres
'
:Disiplin :; . Kesehatan mental, depresi
Huburlgn keluargp .. Hubungan keluarga
Sa*&ra kandung menghabiskan wakts Komunikasi
iadividual
Makac.dan melak*kan aktivitas Perpisahan
beiEar*a '
Seksuelitas
Nasihat, informasi, pubertas
Berkata tidak seks yang aman, l*lY, dan PF15
l*teraksi kornuaiqas dan teman sebaya lnteraki komunitss dan teman sebala
,llengkaii penps*han anak Ternan sebaya, orang l*in yang perrting baginya
Sumbsr nraqara[rar dan pel*yana* .Aktivitas yang positil keuangan, budaya
Prosedur skrining dilaksanakan pada usia tertentu. Pada semua anak, tindakan
skrining ini meliputi pemeriksaan berbagai parameter pertumbuhan serta
skrining tumbuh-kembang pada segala usi4 pengukuran tekanan darah se-
sudah masa bayi, dan skrining penglihatan serta pendengaran pada usia ter-
tentu yang penting. Tindakan skrining terutama dianjurkan untuk pasien
berisiko-tinggi dan meliputi tes untuk keracunan timbal infeksi tuberkulosis,
anemia, kadar kolesterol, infeksi saluran kemill, serta penyakit menular seksual.
Rekomendasi untuk pemeriksaan skrining sangat beragam antar-negara di
seluruh dunia; rekomendasi AAP dilampirkan pada halaman berikut.
Each child is an adztenture into a belter life an opportunity to change the old
-
"yr;:l,r,y":;;;t;
Sering kali pemeriksa yang belum berpengalaman (dan sebagian pemeriksa
yang sudah veteran) merasa terintimidasi ketika memeriksa bayi yang kecil
atau anak yang menjerit-jerit, khususnya pada saat pekerjaan mereka diawasi
oleh pengamatan yang kritis dari orang tua yang merasa cemas. Meskipun di-
perlukan sedikit keberaniary akhimya Anda akan mampu menerima tantangan
ini dengan mudah dan dapat menikmati hampir semua pertemuan semacam
itu. Bagian ini akan menyampaikan panduan tentang cara pendekatan yang
dapat meredakan kecemasan pasienlkeluarganya, tetapi juga yang dilakukan
dengan sempuma pada pasien anak dengan berbagai kelompok umur.
646 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
PENDEKATAN PADA PEMERIKSAAN ANAK DENGAN BERBAGAI USIA
N
a t . U)t!) a a
E
or=
o
a a a aa . .
ol
c
. . . oo . . EE F
G ni E
F-= a o a @@ . . SBE
s €F8
{G
(t= L
(5
a a . U)U) . . €Fr
q
o
lr)f
E
a a I OO . . H€*
^o\:
o
$:
a
c
a . a
i^;ifr
Q+-n
AA . a
G (g
O)
s*sFE
E
€ co= a a a aa a a
E
e.S
So
gF
6
c:
q
. . I $d
FT
Nf
r5 oo . . $et:
EE " ES
0b
Ea
PE o=
a
.
.
.
a
.
AA a
.
.
.
$E
HE
^
fr$fr
Ii
se OO C V r^:
E: Es ;Sit
:a*E'nF 6
E
. . r
cr "r5E iS8€
hsF "oE OO . . ':E *c dd:*
-g
t: 69 <qw€
ie E=s
Ol- -
o:c c
o-E . e I OO . .
o b)X g tc =9 FcEt
:.asS
;E-Y
oot
rqS
,rr"?
6
. . * OO . . fiP:€
Ei bE
rEF,s
SrFt
.
t$
E
: b-
. F€
E s-E . I oo . .
c \o
^o
dse
5 0a oio . . . oo . . ec
'ii= :ii q Si$t
.Qq
'boo a- slE ok : s,SES
h!-o
kP !q ohFc
ii -e; i-- t$SS
.-qCD F=
:.c99 sN ' u)u) a a
E ai.b "
< Sstt C
a . * . . .!.- uE
J:;:'
trF".
v
€c 5frs
6$
F5 u)a lg
tr;:\ 3
o b.: h nr a
ig EE rE $Et*
a ,
=c <x
\'= x
G AU) a a
6r=t;\
a ug:
o- crs
,qss
f5
c
n
I ., Ad7 . I
*; qg EH €Fg€"
aP y"ij
c 9S l o
so
€: -439 !' 0dga
diFx
sF;6
is S;{
I I I {f}(n I I
O til:
Ee+s*a eE
$EtE
3s
YE
a Q
p,.E
b:
a8
rO.i
II ,,,t*:; , ,a
THHEE; ;E ut*F
Ifi t
gE€3HF e ts *=
g1
-c \=9
d s.ii 5
X E'E: +S . . . AA . . Prt$ig€ -s FEEs
Siebq! es Rt;$
=+oo
ESFT
6
*9:=3-s+
=c xa -?; dl
$;E EEq;3€ t*6F
E
EEFs
e G a5
ie'{3
i6
E
EE.
f;-g
;
c
I
)
titt,
I I
'$.tl) r .
g+;.o.}:o
i$E'fltg
!9EiiH;
=R :" ct5u
uv
:r:
tt.o_
*1
oo;f sE cn(n . . lm:rr-;-
-cqooor
tr--C
.Aib:
(4 f\t 3
-^i di aEb.s
==
d dY
*3 kg Z5 !a
lE d-EBA
=E*E
i:Y?
bEH
=6F
9=-
5X
2 t L
st'.4 ?sGF
=5 dP€ *F t
c 9.9=-h
6;58
@d 3
9 0- =H
V =
I
r; t t
.:zruin =
Rtd=
-Yzu.r
i::a+0_
J
zul
(L
Pada pemeriksaan anak kecil, terdapat aspek yang penting dan unik, yaitu
biasanya orang tua pasien turut menyaksikan serta mengambil bagian dalam
interaksi tersebut dan dengan demikian Anda juga memperoleh kesempatan
untuk mengamati interaksi orang tua dengan anaknya. Perhatikan apakah anak
memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan usianya. Lakukan pengkajian
seberapa "baiknya keselarasan" antara orang tua dan anak. Walaupun sebagian
interaksi yang abnormal dapat terjadi karena suasana ruang periksa yang tidak
alami, sebagian lain dapat disebabkan oleh permasalahan interaksi. Pengamatan
yang cermat terhadap interaksi anak dengan orang tuanya dan cara anak ber-
main yang tidak terstruktur di dalam kamar periksa dapat mengungkapkan
abnormnlitas pada perkemb angan fisik, kognitif, serta sosittl.
Anak yang baru bisa berjalan (toddler) yang normal terkadang merasa takut
atau sering juga marah terhadap orang yang memeriksanya, dan sering kali
tidak kooperatif sama sekali. Sebagian besar anak pada akhirnya tidak bisa di-
periksa. |ika perilaku ini berlanjut dan tidak sesuai dengan perkembangan diri
anak (misalnya, kecemasan anak terhadap orang asing atau perasaan malu
pada pasien remaja awal), kemungkinan di baliknya terdapat abnormalitas pada
p erilaku atau p erke mb an gnn diri anak.
.:
selesai.jika anak mengeluhkan rasa nveri pada suatu bagian, periksa bagian
tersebut paling akhi r.'
Format rekam medis pediatrik sama seperti pada pasien dewasa. Karena itu,
meskipun urutan pemeriksaan fisiknya mungkin bervariasi, Anda harus
segera mengubah kernbali catatan hasil temuan Anda ke dalam format yang
biasa.
Masa bayi atau usia satu tahun pertama dibagi menjadi periode neonatus
(usia 28 hari yang pertama) dan periode pascaneonatus (usia 29hari hingga
1 tahun). Sering kali pemeriksaan pediatrik pertama yang dikerjakan selain di
ruang rnelahirkan juga dilakukan di rumah sakit dalam waktu 24iam sesudah
bayi dilahirkan.
jika mungkin, lakukan pemeriksaan fisik bayi di hadapan orang tuanya agar
mereka dapat berinteraksi dengan Anda dan mengajukan pertanyaan. S"titg
kali orang tua mempunyai pertanyaan spesifik tentang penampakan bayi
mereka sehingga penjelasan Anda bahwa hasil pemeriksaan Anda atas bayinya
itu normal, dapat cukup mengurangi rasa khawatir mereka. Saat pemeriksaan
juga merupakan waktu yang sangat baik untuk mengamati ikatan orang tua
dengan buF y*g baru dilahirkan dan juga untuk memeriksa apakah saat
menyusui bayi mengisap dengan benar. Untuk menemukan permasalaharrrya
secara dini, coba amati sendiri pemberian ASI oleh ibu. Menyusui merupakan
tindakan yang optimal secara fisiologi mauPun psikoiogi, namun banyak ibu
memerlukan bantuan dan dukungan orang lain. Deteksi dini kesulitan dan
pemberian panduan untuk mengantisipasi permasalahan dapat meningkatkan
dan meneruskan pemberian ASI yang sehat.
PEMERIKSAAN NEONATUS
Sejumlah teknik akan membantu Anda dalam menilai tingkat perkembangan
neonatus. Teknik-teknik ini sering merupakan bagian dalam pemeriksaan
fisik pediatrik yang terbatas untuk skrining dan dilakukan segera sesudah
bayi dilahirkan.
6s0 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
PENDEKATAN PADA PEMERIKSAAN ANAK DENGAN BERBAGAI USIA
Klasifikasi yang berguna meliputi komponen berat badan lahir dan usia ke-
hamilan, dan dibuat berdasarkan berat badan lahir neonatus pada kurva per-
tumbuhan intrauteri.
(Dicetak ulang dengan izin dari Korones SB: High-Risk Newbom lnfants: The Basls for lntensive Nursing
Care, ed- ke-4. St" Louis" CV Mosby, 1986)
Setiap kategori ini memiliki angka mortalitas yang berbeda, yaitu angka Bayi premotur 464 lebih rentan
tertinggi pada bayi prematur SGA serta AGA, dan angka terendah pada bayi menderita sindrom gawat napas,
aterm AGA :il:1"1r*T.TT:::l;,li:'
kanan dan infeksi. Bayi prematur
SGA lebih besar kemungkinan-
nya untuk mengalami asfiksia,
hipoglikemia dan hipokalsemia.
Kurva Pertumbuhan lntrauteri
3.5
5o
LJ
c
-J
k
!
z.c
(!
c0
6z
{D
co
25 27 31 33 35 37 39 41
Usia kehamilan (minggu)
Tingkot pertumbuhan introuteri yong berdosorkon poda berat bodon lohir don usio kehamilon
podo boyi berkulit putih, tunggal, serto lohir hidup. Titik A menuniukkan bayi prematur,
sementoro titik B menunjukkon bayi dengan berot bodon lohir samo dengon yong sudah
aterm, tetopi berukuron kecil menurut usio kehamilannyo (smoll for gestotionol oge); kurvo
pertumbuhon ini merupokon representosi persentil ke-10 dan persentil ke-90 bogi semuo
neonctus berdosorkan sompel. (Diodaptasi dari Sweet YA: Classification of the low-birth-
weight infant. Dolom Klaus MH, Fonaroff AA: Core of the High-Risk Neonote, ed ke-3.
Philodelphio, WB Saunders, 1986. Direproduksi dengon izin.)
Lakukan observasi terhadap bayi itu, pertama-tama ketika bayi berada dalam
keadaan berbaring tanpa diganggu, kemudian setelah jika bayi tenang hampir
Sebagian besar neonatus yang aterm dan normal akan berbaring dalam posisi Pada boyi yang lohir dengon letak
yang simetris dengan kedua ekstremitasnya berada dalam keadaan semifleksi bokong, kedua tungkai dan kepala
dan kedua tungkainya dalam keadaan abduksi parsial pada sendi pangkal bayi berada dalam keadaan eks-
paha. tensi; kedua tungkai pada bayi
yang lohir dengan letok bokong
sempurno (fronk breech) akan
berada dalam keadaan abduksi
dan rotasi eksterna.
Normalnya akan terdapat aktivitas motorik yang spontan dengan gerakan Menjelang 4 hari sesudah lahir,
fleksi dan ekstensi yang silih berganti antara lengan dan tungkai. Biasanya jari- tremor yang rerjadi saar isrira-
jari tangan dalam keadaan fleksi dengan genggarnan tangan yang kuat, tetapi hat menandakan penyakit sistem
dapat melakukan ekstensi dengan gerakan yang lambat seperti atetosis. Tremor saraf pusat yang dapat disebab-
yang singkat pada lengary tungkai, danbadan sering terlihat dalam waktu yang kan oleh berbagai keadaan yang
pendek sesudah bayi dilahirkan; tremor ini dapat dijumpai ketika bayi me- berkisar dari osfksio hingga ke-
rrangis dengan kuat dan bahkan pada keadaan istirahat. odoan putus obot Gerakan le-
ngan atau tungkai yang asimetris
di setiap saat menunjukkan ke-
mungkinan gangguan neurologi
sentrol otau perifer, cedero lohir
(seperti fraktur klavikula atau
cedera pleksus brakialis) atau
anomoli kongenital
Selama pemeriksaan, khususnya pada saat auskultasi dan palpasi, bayi harus
tetap tenang sehingga pemeriksaan yang Anda dilakukan dapat berjalan secara
optimal. Letakkan ujung jari tangan yang sudah mengenakan sarung tangan itu
ke dalam mulut bayi yang menangis untuk membuat bayi tersebut tenang
dalam waktu yang cukup lama sampai bagian pemeriksaan ini selesai dikerjakan.
Urutan pemeriksaan tidak penting.
The potential possibilities of any child are the most intriguing and stimulatiwrin all
-Rnu L. Wilbur
I Pemeriksaan Bayi
Amati interaksi antara orang.tua dan bayi mereka. Selidiki keadaan afektif Pengamatan terhadap bagaimana
orang tua ketika berbicara tentang bayi mereka. Perhatikan cara mereka meng- bayi berkomunikasi dengan
gendongbayi, memindahkannya serta memakaikan pakaiannya danbagaimana orang tuanya dapat mengungkap-
respons mereka terhadap situasi yang menimbulkan gangguan rasa nyaman kan abnormalitas seperti keter-
bagi bayi tersebut. lamboton tumbuh-kembong, ke-
terl o m boto n berb oh oso, go nggu o n
pendengo ro n, atau keterikoton
porenteral yong tidok odekuot
Demikian pula, pengamatan ter-
hadap interaksi orang tua-bayi
dapat mengenali adanya pola
perawatan bayi yang tidak sesuai
dan dapat menjadi akar timbul-
nya depresi maternal atau dukung-
on sosiol yangtidak odekuot
#
jukkan ketika 25o/o, 50%,
dan 90% dari anak
75o/",
tersebut mencapai tahapan
tumbuh-kembang yang di-
gambarkanitu. Harus di-
tekankan bahwa DDST
hanya merupakan ukuran pencapaian tumbuh-kembang sesuai kategori
yang ditunjukkan dan bukan ukuran tingkat kecerdasan.
DDST merupakan tes skrining yang sangat spesifik sehingga kebanyakan anak
yang normal akan memiliki skor yang normaf tetapi hasibeya tidak terlalu
sensitif. Banyak anak dengan keterlambatan tumbuh-kembang yang ringan
juga menunjukkan skor yang normal. Secara khusus, bagian tentang berbahasa
dalam formulir DDST tidak banyak sehingga anak dengan keterlambatan ber-
bahasa vang ringan dapat terlewati. Meskipun DDST merupakan tes skrining
yang bermanfaaf masih ada tes lain yang lebih canggih untuk digunakan oleh
para dokter spesialis yang akan menguji tingkat perkembangan motorik, ber-
/ bahasa, dan sosial anak. Anda harus menggunakan DDST sebagai tes tambahan
pada pemeriksaan tumbuh-kembang yang komprehensif. Jika dari hasil peme-
riksaan umum atau DDST dicurigai adanya keterlambatan tumbuh-kembang,
evaluasi yang wajib dilaksanakan lebih laniut.
Atlkids arc gifted; some iust open their packages eatlier than othets.
-Michael Carr
Salah satu tantangan paling sulit yang dihadapi oleh dokter dalam memeriksa
anak pada kelompok umur ini adalah menghindari perlawanan fisik, yaitu
anak yang meronta-ronta atau orang tua yang khawatir. Penyelesaian tantang-
an ini dengan hasil yang baik akan memuaskan semua pihak dan merupakan
salah satu aspek dari "seni kedokteran" dalam praktik pediatrik.
Anak yang baru bisa berjalan (toddler) yang baru berusia 9-15 bulan mungkin
memiliki kecemasan terhadap orang asing, yaitu perasaan takut terhadap orang-
orang yang tidak dikenalnya dan keadaan ini secara tumbuh-kembanS me-
rupatan hal yang normal. Rasa cemasnya terhadap orang asing akan memberi-
kan tanda berkembangnya kewaspadaan anak yang menyadari bahwa orang
asing itu adalah sesuatu yang "baru" baginya. Anda tidak boleh mendekati
utlut irri dengan tergesa-gesa. Pastikan bahwa anak tersebut tetaP tenang di
pangkuan orang tuanya selama sebagian besar pemeriksaan.
frtii'
Posisi berbaring dapat membuat anak itu merasa tidak berdaya dan akan me-
ningkatkan kecenderungannya untuk melawan phda saat pemeriksaan se-
lanjutrrya dilakukan; dengan demikiaru lakukan perubahan po'sisi ini dengan
hati-hati. Setelah anak berada dalam posisi berbaring telentang pertama-tama
Biarkan anak itu melihat dan rnenyrentuh alat yang Anda gunakan pada saat pemeriksaan
Gunakan suara ;rang menenangL2p hati anak:di sepanjang perreriksaan
Hindari perbuatan minta izin untuk memeriksa suatu bagian tubuh karena pada akhirnya
Anda,akan memeriksa bagianterselur Lebih bailq Anda menanyakan kepada anak yang
, Anda periksa itu, telinga mana atau-,bagian tubuh mana yang ingin diperiksa "peftama."
Lakukan pemeriksaan pada anak yang merasa takut saat ia berada di pangkuan orang
tuan;ra, dan biarkan orang tuanya sendiri yang menanggalkan pakaian anak itu.
Jika,anaktersebut tidak bisa dibuiuk, selesaikan pemeriksaan secara efisien atau berikan
jeda waku seienak kepadanya
Lakukan suat+ permaioan di,luar: pemer:iksaan!.l"1isalnya, ''Coba lihat seberapa besar
lidahmu!'atau '.Alal€h si Ba,nrey ada di dalarn telingarnul Yuk kta lihat!'l
Banyak anak dalam kelompok umur ini berusaha untuk bersikap sopan. Karena
itu, sebaiknya gaun periksa disediakan sebagai pengganti pakaiary dan pakaian
dalam bisa tetap dikenakan sampai pelepasannya diperlukan. Membiarkan
anak menanggalkan pakaiannya sendiri di balik tirai merupakan pendekatan
yang juga membantu. Pertimbangkan untuk meninggalkan kamar ketika anak
berganti pakaian dengan dibantu oleh orang tuanya. Sebagian anak mungkin
lebih suka jika saudaranya yang berbeda jenis kelamin keluar dari tempat ganti
pakaian; namun, kebanyakan anak ingin agar orang tuanya-baik ayah
maupun ibunya-tetap tinggal bersamanya. Orang tua dengan anak yang
usianya kurang dari 11 tahun harus tetap mendampingi anak mereka. Kini,
mulai lakukan pemeriksaan dengan urutan seperti yang digunakan dalam pe-
meriksaan pasien dewasa. Sebagaimana pada pasien dengan usia berapa purl
bagian yang sakit harus diperiksa paling akhir. Beritahukan dahulu kepada
anak itu bagian tubuh mana yang akan Anda periksa. Jika anak menolak pe-
meriksaan pada bagian tersebut, Anda dapat kembali kepada bagian ini pada
saat akan mengakhiri pemeriksaan.
Urutan dan isi pemeriksaan fisik sama seperti yang dilakukan pada pasien
dewasa. Kendati demikian, berikan perhatian khusus pada masalah yang unik
bagi remaja seperti soal pubertas, pertumbuhan, perkembangan, hubungan
dengan keluarga serta dengan teman sebaya, soal seksualitas, pengambilan
keputusan, dan perilaku yang berisiko.
Seorang pendamping (salah satu orang tua atau perawat wanita) harus hadir
selama pemeriksaan genitalia dilakukan pada remaja puteri.
Kini, sesudah memiliki cara pendekatan yang Anda temukan sendiri dalam
melakukan pemeriksaan anak, Anda telah siap untuk memulai pemeriksaan
fisik.
TEKNIK PEMERIKSAAN
Komponen yang penting dalam pemeriksaan fisik anak meliputi pengukur-
an besar tubuh (tinggi badary berat badan dan lingkaran kepala) dan tanda-
tanda vital (tekanan darah, denyut nadi" frekuensi pernapasan serta suhu
tubuh). Tabel\7-3, Tekanan Darah dan Tabel 17-4,Kuwa Tumbuh-Kembang
(hlm. 750-759) memperlihatkan nilai-nilai normal untuk tekanan darah, tinggi
badan, berat badan, indeks massa tubuh (IMT), dan lingkar kepala. Penyim-
pangan dari nilai-nilai normal ini mungkin merupakan indikator pertama
dan satu-satu ny a y ang menunjukkan penyakit (lihat Tabel \7 -5, P ola Tumbuh-
Kembang yang Abnormal pada Bayi dan Anak, hlm.760-769). Kecuali suhu
tubutU kita harus membandingkan tanda-tanda vital atau proporsi tubuh
anak menurut nilai-nilai normal yang sesuai dengan usia karena semua ini
akan berubah secara dramatis ketika anak tumbuh menjadi besar. Akhir-akhir
ini terdapat semakin banyak dokter spesialis pediatrik yang juga menilai
rasa nyeri dengan menggunakan skala nyeri yang sudah dibakukan.
r Nilai-nilai normal menurut usia dan jenis kelamin Kega galo n tumb uh-kembong m e-
rupakan keadaan peningkatan
r Hasil-hasil pengukuran sebelumnya pada anak yang sama untuk menilai berat badan yang tidak sesuai
kecenderungannya dengan usianya. Skenario yang
sering dijumpai adalah:
I Pertumbuhan <persentil ke-5
Agar bermanfaat secara klinis, parameter pertumbuhan harus diukur secara
terhadap usia
cermat dengan menggunakan teknik yang konsisten dan optimalnya dengan r Penurunan pertumbuhan
memakai skala yang sama untuk pengukuran tinggi serta berat badan. >persentil ke-2 dalam 6 bulan
r Berat badan terhadap tinggi
Di Amerika Serikat, alat terpenting untuk menilai pertumbuhan somatik
badan <persentil ke-5
adalah kurva tumbuh-kembang yang kini sudah dimodifikasi dan diterbitkan
oleh the National Center for Health Statistics (Di indonesia, kurva tumbuh- Penyebabnya meliputi keadaan
kembang yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi dan anak di- Iingkungon atau psikososiol, dan
sebut Kartu Menuju Sehat. Penj.) Kurva tersebut meliputi pengukuran tinggi berbagai keloino n gostrointes-
badary berat badary dan lingkar kepala menurut usia; kurva ini memiliki dua tinol, neurologi, kordiok endokrin,
set, yaitu satu set untuk anak yang berusia hingga 36 bulan dan set kedua renol, sefta penyakit lain.
untuk anak yang berusia 2 -18 tahun. Kurva yang memplotkan berat badan
berdasarkan panjang badan juga sudah tersedia. Kurva tumbuh-kembang ini
memiliki garis-garis persentil yang menunjukkan persentase anak normal di
atas dan di bawah hasil pengukuran anak sesuai dengan usia kronologisnya.
Tabel 17-4, Kurva Tumbuh-Kembang, hlm. 752-759, memperlihatkan kurva
tumbuh-kembang ini.
Pola Pertumbuhan
Berbagai Sistem
Persentase ukuran pada usia 20 tahun
81216 20
Usia dalam Tahun
Tinggi Badon. Bagi anak yang berusia lebih dari 2 tahuru pengukuran tinggi Berkurangnya pertumbuhan
badan dapat dilakukan secara optimal dengan menggunakan stadiometer yang tinggi badan dapat menunjuk-
dipasang pada dinding. Minta anak berdiri dengan kedua tumit bagian kan adanya penyokit endokrin,
punggungsertakepalanyamengenaitembokataubagianbelakangstadiometer. penyebab lain adalah perawak-
Jika menggunakan tembok yang dilengkapi dengan penggaris berukurary an pendek, atau jika berat
pastikan untuk menempatkan selembar papan atau permukaan yang rata di badan juga rendah, penyakit
atas puncak kepala anak dengan sudut tegak lurus terhadap penggaris tersebut. kronis lainnya.
Alat penimbang berat badan yang dilengkapi pengukur tinggi badan bukanlah
alat yang sangat akurat untuk mengukur tinggi badan.
Rute of thumb onheight: Sesudah usia 2 tahun, tinggi badan anak harus bertambah Perawokon pendetgyang didefi-
sedikitnya 5 cm per tahun. nisikan sebagai tinggi badan yang
subnormal terhadap usianya,
Untuk anak di bawah usia 2 tahun, lakukan pengukuran panjang badan dengan dapat merupakan varian normal
menempatkan bayi atau anak dalam posisi berbaring telentang pada papan atau terjadi karena penyakit
pengukur atau di tempat nampan bayi pada alat timbang bayi sebagaimana endokrin ataupun penyakit lain.
terlihat pada halaman berikut. Pengukuran langsung paniang badan bayi de- Varian yang normal meliputi
ngan menggunakan pita pengukur bukanlah cara yang akurat kecuali jika perawakan familiol yong pendek
terdapat tenaga asisten yang menolong memegang bayi tersebut agar tidak dan keterlambotan pertumbuhon
bergerak dengan sendi pangkal paha dan lutut berada dalam posisi ekstensi. yong konstrtusiono/. Penyakit
Kurva kecepatan pertumbuhan seperti salah satu contohnya yang terdapat kronis meliputi def;siensi hormon
pada halaman berikut cukup membantu bagi anak yang lebih tua, khususnya pertumbuhon, penyakit endokrin
bagi anak yang dicurigai menderita kelainan endokrin. lain, penyokit gostrointestinol
(misalnya, penyakit usus infla-
Berot Badon. Lakukan penimbangan berat badan bayi secara langsung de- matori atau penyakit seliok),
ngan alat timbang bayi; cara ini lebih akurat daripada metode tidak-langsung penyokit renol atau metobolik
yang berdasarkan penimbangan bersama ibu dengan anaknya dan kemudian dan sindrom genetik
mengurangi jumlah total berat tersebut dengan berat badan ibu. Bayi harus
hanya memakai popok atau ditimbang dalam keadaan telanjang.
Anak yang dapat berdiri harus ditimbang dengan hanya menggunakan celana
dalam pada alat timbang yang berdiri. Walaupun pada awalnya terdapat
kegugupan, sebagian besar anak dapat dibujuk untuk menaiki alat timbang
tersebut. Anak usia sekolah dan remaja dapat ditimbang dengan mengenakan
gaun periksa. Kebijakan ini terutama penting bagi remaja puteri yang akan
dievaluasi untuk menilai permasalahan kurang berat badan. Idealnya, peng-
ukuran berat (dan tinggi badan) secara serial harus menggunakan alat ukur
yang sama.
ZJ
22 Peningkatan dalam keseluruhan
21 waktu satu tahun (persentil ke-50)
tn
...-...,.* Anak taki-laki
'19
18
*r- Anakperempuan
Stt
c
€16
5ts
;14
€13
(!
-o 12
All
c
F10
c_
6q
s
_88
=-
0-6
0)
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6 7 B 9101112131415161718
Usia (tahun)
Kurvo kecepoton untuk Ponjang dan tinggi badon bogi onok laki-laki don perempuon berdosorkan
interval I tahun (doi Lowrey GH: Growth and Development af Children, ed 8, Chicago, 1986, Mosby.)
Lingkar Kepalo. Lingkar kepala bayi harus diukur selama usia 2 tahun per- Ukuran kepala yang kecil dapat
tama, walau pengukuran ini dapat dilakukan pada segala usia untuk menilai disebabkan oleh penutupan pre-
pertumbuhan kepala anak. Lingkar kepala pada bayi mencerminkan laju per- matur suturo atau oleh mikro-
tumbuhan kranium dan otak. Pada anak yang lebih tua, ukuran kepala'di- sefo/us. Mikrosefalus dapat ber-
pengaruhi oleh faktor genetik, dan pengukuran lingkaran kepala orang tua sifat familial atau terjadi karena
mungkin merupakan tindakan yang bermanfaat kalau anak mereka memiliki berbagai abnormolitos kromosom,
ukuran kepala yang abnormal. infeksi kongen ital, keloi no n meto-
bolik moternol, dan gongguan
Untuk mengukur lingkar kepala, tempatkan pita pengukur pada prominensia neurologi.
(tonjolan) oksipitalis, parietalis dan frontalis sehingga didapat hasil pengukur-
an lingkaran yang maksimal. Pada bayi, pengukuran ini paling baik bila di-
lakukan pada saat bayi dibaringkan telentang. Mungkin Anda perlu melaku-
kan beberapa kali pengukuran dan jika demikiary gunakan hasil pengukuran
yang paling besar. Pengukuran lingkar dada dan abdomen secara klinis tidak
bermanfaat.
Ukuran kepala yang besar
secara abnormal (>persentil
ke-97 atau 2 standar deviasi di
atas nilai rata-rata) merupakan
m okrosefalus yang mu ngki n
disebabkan oleh hidrosefolus,
hemotomo subdurol atau penye-
bab yang langka seperci tumor
otok atau sindrom herediter.
Megoloensefalus fomilial (kepala
besar) merupakan kondisi
familial yang benigna dengan
pertumbuhan otak yang normal
I Tanda-Tanda Vital
TEKANAN DARAH
Meskipun terdapat tantangan khusus dalam memperoleh hasil pengukuran
tekanan darah yang akurat pada bayi kecil, pengukuran ini sangat penting
dan harus menjadi bagian dalam pemeriksaan fisik terhadap setiap anak yang
berusia lebih dari 2 tahun dan terhadap setiap anak kecil yang riwayat medis
668 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
Anak akan mengalami peningkatan tekanan darah pada saat melakukan akti- "Penyebab" peningkatan tekan-
vitas fisik, menangis, dan berada dalam keadaan cemas. Meskipun anak kecil an darah yang paling sering di-
mungkin mula-mula merasa cemas, sebagian besar anak akan bersikap ko- temukan pada anak kemungkin-
operatif ketika prosedur pengukuran tekanan darah sudah dijelaskan dan di- an merupakan kesolohon pelok-
peragakan sebelumnya. Jika tekanan darah pada awal pemeriksaan meninggi, sonaen pemeriksaon yang sering
Anda dapat mengukurnya sekali lagi pada akhir pemeriksaan; salah satu trik kali terjadi karena ukuran
untuk memudahkan pengukuran ini adalah dengan membiarkan manset me- manset yang tidak tepat.
lilit pada lengan anak (dalam keadaan sudah dikempiskan) dan mengulangi
pengukurannya kemudian. Hasil pengukuran yang tinggi harus selalu di-
konfirmasikan dengan beberapa kali pengukuran berikutnya.
Lakukan pemilihan manset tensimeter sebagaimana yang dilakukan pada Seperti pada orang dewasa,
pasien dewasa. Manset tersebut harus cukup lebar untuk menutupi dua per hasil pengukuran tekanan darah
tiga lengan atas atau tungkai atas. Manset yang lebih sempit akan memberikan bagian paha pada anak adalah
hasil peningkatan tekanan darah yang salahr, sedangkan manset yang lebih lebih tinggi kira-kira l0 mmHg
lebar akan mengurangi hasil pengukuran yang sebenarnya dan mengganggu dibandingkan hasil pengukuran
penempatan ujung membran stetoskop yang tepat di atas pembuluh arteri. tekanan pada lengan atas. Jika
ladi, pemakaian ukuran manset yang tepat sangnt penting untuk menentukqn teknnan kedua hasil ini sama besarnya
darah yang akurat pada anak. atau hasil yang pertama lebih
rendah daripada yang kedua,
Seperti pada orang dewasa, titik dengan bunyi Korotkoff menghilang, me- kem ungki nan ko orktqsio oo rto
nunjukkan tekanan diastolik. Khusus pada anak yang gemuk, bunyi Korotkoff harus dicurigai.
tersebut kadang-kadang sulit didengar. Pada keadaan seperti ini, Anda dapat
menggunakan metode palpasi untuk menentukan tekanan darah sistolik
(lihat hlm. 79-80) dengan mengingat bahwa tekanan sistolik yang ditentukan
lewat cara palpasi lebih rendah lebih-kurang 10 mmHg dibandingkan tekanan
sistolik yang diukur lewat cara auskultasi.
Cara yang relatif tidak akurat adalah dengan menggunakan metode "in-
speksi." Perhatikan goyangan jarum pengukur yang akan terlihat pada nilai
sekitar 10 mmHg lebih tinggi daripada hasil pengukuran tekanan darah sistolik
melalui cara auskultasi. Walaupun teknik pengukuran ini suboptimaf namun
pada anak yang rewel terkadang hanya cara inilah yang dapat Anda lakukan.
Pengukuran tekanan darah sistolik yang paling mudah dilakukan pada bayi
dan anak kecil adalah dengan menggunakan metode Doppler yang akan men-
deteksi getaran aliran darah arterial; hasil pemeriksaan ini lalu dikonversikan
secara otomatis oleh alat Doppler menjadi tingkat tekanan darah sistolik dan
Tekanan darah sistolik akan meningkat secara bertahap selama masa bayi
dan kanak-kanak. Sebagai contoh, tekanan darah sistolik normal pada bayi
laki-laki adalah sekitar 70 mmHg saat lahir, 85 mmHg saatberusia 1bulary dan
90 mmHg saat berusia 6 bulan. Lihat Tabel 77-3, hlm.750-757, untuk men-
dapatkan tingkat tekanan darah normal menurut usia pada anak laki-laki dan
perempuan dalam tahun yang meliputi persentil yang sesuai dengan usia dan
tinggi badan.
1,,,
,.;.',,l,iW
",,,1#,,:.
nr.{"&':tt,lt,
'li f-'.:{*..
* \,+;''
'%*e*,,
Pada tahun 1995, the National Heart,Lung, and Blood Institute's National High Meskipun sebagian besar orang
Blood Pressure Working Group on Hypertension Control in Children and dewasa yang menderita hiper-
Adolescents mendefinisikan tekanan darah yang normaf normal-tinggr, dan tensi itu memiliki tekanan
tinggi sebagai berikut dengan hasil pengukuran yang dilakukan tiga kali secara darah yang normal pada masa
terpisah: kanal<-kanakn ya, hipe rtensi
esensio/ sering dapat terdeteksi
dalam masa remaja.
Anak yang menderita hipertensi harus dievaluasi secara ekstensif untuk Jangan terburu-buru menyata-
menentukanpenyebabnya.Padabayidananakkecil,biasanyadapatditemukan kan seorang anak atau remaja
penyebab yang spesifik. Namury pada anak yang lebih tua dan remaja terdapat menderita hipertensi karena
proporsi yang semakin meningkat untuk terjadinya hipertensi esensial atau terdapat stigmata akibat kepu-
primer. Pada semua kasus, penting untuk mengulangi pengukuran tekanan tusan tersebut, seperti keter-
darah sampai beberapa kali guna mengurangi kemungkinan bahwa peningkat- lambatan potensial terhadap
an tekanan darah tersebut mencerminkan keadaan ansietas. Terkadang peng- berbagai aktivitas, dan kemung-
ukuran yang dilakukan berulang-ulang di sekolah merupakan salah satu cara kinan efek samping pengobatan.
untuk mendapatkan hasil pengukuran dalam lingkungan yang lebih rileks.
Penyakitarteri renalis (st*nosis, trombosis) Penyakit pada parenkim ginjal atau arteri
Malformasi kongenital ginial renalis
Koarktasio aorta Hipertensi primer
Koarktasio aorta
MungkinAnda menghadapi kesulitan pada waktu mengukur frekuensi denyut Bradikardia pada bayi atau anak
nadi yang akurat pada bayi atau anak yang meronta-ronta. Strategi terbaik kecil dapat terjadi karena peng-
adalah dengan palpasi arteri femoralis di daerah inguinalis atau palpasi arteri gunoon obot, hipoksio, keloinan
brakialis pada fosa antekubiti, atau dengan auskultasi. jantung. Pada anakbesar introkroniol otou neurologi, atau
yang kooperatif, lakukan pengukuran ini dengan palpasi arteri radialis pada kadang-kadang karena keadaan
per gelangan tangarrnya. yang jarang dijumpai, misalnya
aritmia jantung seperti pada blok
To measure the man, measule his heart. jontung (heort block).
Malcolm Steaenson Forbes
- Bradikardia pada remaia puteri
yang bertubuh kurus dapat di-
sebabkan oleh onoreksio nevoso.
FREKUENSI PERNAPASAN
Seperti halnya frekuensi jantung, frekuensi pernapasan pada bayi dan anak Frekuensi pernapasan dangkal
memiliki kisaran yang lebih lebar serta bersifat lebih responsif terhadap ke- dan sangat cepat terlihat pada
adaan sakit, aktivitas fisik, dan emosi bila dibandingkan dengan frekuensi neonatus dengan penyakit
pernapasan orang dewasa. Frekuensi pernapasan per menit berkisar antara jontung sionotik yang memiliki
30 dan 60 kali pada neonahts,20 dan 40 kali pada masa kanak-kanak awal, paru normal, tetapi pirau kanan
serta 15 dan25 kali selama masa kanak-kanak lanjut; frekuensi ini kemudian ke kiri dan pada bayi dalam
mencapai frekuensi pernapasan orang dewasa pada usia 15 tahun. keadaan osidosis metobolik
Frekuensi pernapasan dapat bervariasi cukup besar dari waktu ke waktu pada Anak dengan penyakit respira-
neonatus dengan disertai periode pemapasan yang cepat dan lambat secara torius seperti bronkiolitis atau
bergantian. Frekuensi pemapasan pada saat tidur merupakan nilai yang paling pneumonio akan memiliki fre-
dapat diandalkan. Namun, frekuensi pernapasan selama tidur aktif dibanding- kuensi pernapasan yang cepat
kan selama tidur tenang dapat meningkat hingga 10 kali lebih cepat per menit- (sampai 80-90 kali/menit),
nya. Pola pernapasan harus diamati selama paling sedikit 60 detik. Pada masa walau terdapat pula
bayi dan kanak-kanak awal, pernapasan diafragma terlihat paling dominan, peningkatan kerja pernapasan
sedangkan pemapasan dada tampak minimal. seperti suara mendengkur
(stridor), pernapasan cuping
Pada anak yang kecif amati gerakan dinding dada selama satu menit atau dua hidung (noso/ flonng), ar.au
kali interval yang lamanya masing-masing 30 detik; pengamatan sebaiknya Penggunaan otot PernaPasan
dilakukan sebelum tindakan yang dapat menstimulasi gerakan napas tersebut. tambahan.
Auskultasi langsung pada dada atau penempatan stetoskop di depan mulut
pasien juga dapat membantu kita dalam menghitung frekuensi pernapasan;
namury cara pengukuran ini dapat memberikan hasil yang salah jika anak
merasa terganggu. Pada anak yang besar, gunakan teknik pengamatan yang
sama seperti yang dilakukan pada orang dewasa.
Batasan yanglazirn diterima untuk mendefinisikan takipnea adalah: Satu-satunya hasil pemer^iksaan
fisik terbaik untuk menyingkir-
Bayi 0-2 bulan > 60/menit kan kemungkinan pneumonio
Bayi2-l2bulan > 50/menit adalah tiadanya gejala takipnea.
Anak >12 bulan > 4O/menit
Keadaan demam dapat menint-
katkan frekuensi pernapasan
pada bayi. Dalam keadaan tanpa
adanya pneumonia, frekuensi
pernapasan bayi dapat mening-
kat hingga l0 kaliimenit untuk
setiap peningkatan satu deralat
celsius suhu tubuhnya.
SUHU TUBUH
Karena keadaan demam sangat sering dijumpai pada anak, pengukuran suhu Demam (suhu tubuh >38,0'C
tubuh yang akurat akan membantu kapan saja Anda mencurigai infeksi, atau >100,0"F) padabayi ber-
penyakit vaskular kolagen, atau malignansi. Teknik untuk mengukur suhu usia <2-3 bulan dapat menjadi
rektal, oral dan kanalis auditorius pada orang dewasa diuraikan pada ha- tanda adanya penyakit atau
laman 84-85. Pengukuran suhu kulit dengan plester suhu (arteri temporalis) infeksi yong serius. Keadaan bayi
dan aksilar pada anak merupakan cara yang tidak akurat. ini harus dievaluasi segera.
Pada anak dan remaj4 pengukuran suhu melalui kanalis auditorius lebih
disukai karena dapat dilakukan dengan cepat dan yang paling penting tidak
menimbulkan gangguan rasa nyaman. Pada bayi yang berusia di bawah 2
bularu pengukuran suhu rektal lebih disenangi karena pedoman klinis untuk
evaluasi terhadap infeksi bakteri yang berat harus menggunakan suhu rektal
sebagai kriteria utamanya.
Teknik pengukuran suhu rektal relatif sederhana. Salah satu metodenya diilus-
trasikan pada halaman selanjutnya. Tempatkan bayi atau anak dalam posisi
berbaring telungkup pada meja periks4 di pangkuan orang tuanya, atau di
pangkuan Anda sendiri. Sementara Anda memisahkan kedua gluteusnya de-
ngan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk salah satu tangan Anda, tangan
Suhu tubuhbayi dan anak kurangbegitu konstan dibandingkan orang dewasa. Selama masa kanak-kanak awal,
Suhu rektal rata-rata lebih tinggi pada masa bayi dan kanak-kanak awal, demam sangat tinggi (mencapai
biasanya suhu tersebut tidak berada di bawah 99,0"F (37,2"C) sampai usianya suhu 104"F atau 40"C) sering
tebih dari 3 tahun. Suhu tubuh dapat berfluktuasi hingga sebesar 3"F dalam ditemukan sekalipun pada
waktu satu hari, yang bisa mendekati suhu 101"F (38,3"C) pada anak normal, keadaan infeksi ringan.
khususnya saat sore hari dan sesudah melakukan aktivitas yang melelahkan. Ansietos dapat meningkatkan
suhu tubuh pada anak. Meng-
gendong boyi secoro berlebihon
dapat meningkatkan suhu kulit
tetapi bukan suhu bagian dalam
tubuh (core temperoture).
r Kulit
]umlah melanin dalam kulit neonatus Sianosis sentral pada bayi atau
memiliki keragaman dalam memengaruhi anak dengan segala usia har^us
pigmentasi. Neonatus yang berkulit hitam menimbu kan kecu rigaan
I
dapat memiliki kulit yang lebih cerah pada terhadap kemungkinan penyokit
awalnya dankemudian menjadi lebih gelap jantung kongenitol. Daerah yang
setelah bayi itu bertambah besar kecuali terbaik untuk menemukan
pada dasar kuku serta organ genitalia yang sianosis sentral adalah lidah dan
sudah berwarna gelap sejak lahir. Pigmen- mukosa oral, bukan dasar kuku
tasi yang berwarna gelap atau kebiruan di (nail bed) atau ekstremitas.
daerah gluteus dan lumbal bagian bawah
sering dijumpai pada neonatus yang me-
rupakan keturunan bangsa Afrika, Asi4
dan Mediteranean. Daerah-daerah tersebut
dahulunya disebut bercak-bercak Mongof
terjadi karena adanya sel-sel berpigmen Akrosionosis podo seorong boyi usia
dalam lapisan kulit yang dalam; bercak- setengoh jom pertomo yong lohir
bercak ini akan menjadi tidak begitu jelas dori usio kehomilon 32 minggu.
seiring pertambahan usia dan biasanya (Dari Fletcher M: Physical Diognosis
akan menghilang dalam usia kanak-kanak. i n N eo n otology, Philo delphio,
Kita harus mencatat daerah-daerah vang Lippincott-Roven Publishers, I 9 9 8.)
berpigmen ini agar jangan sampai timbul
kekhawatiran di kemudian hari yang me-
ngira daerah-daerah tersebut sebagai
memar atau hematom.
Pada saat lahir akan terdapat bulu halus yang dinamakan lanugo di seluruh Lesi berpigmen dengan warna
tubuh bayi, terutama di daerah bahu dan punggung. Bulu-bulu ini akan cokelatmuda(berukuran <l-2
rontok ketika bayi berusia beberapa minggu. Lanugo akan terlihat lebih jelas cm pada saat lahir) merupakan
pada bayi prematur. Ketebalan rambut pada kepala memiliki keragaman yang bercak cof6-au-loit. Lesi yang
cukup besar di antara neonatus, dan untungnya keadaan ini tidak dapat dipakai terisolasi tldak bermakna,
untuk meramalkan pertumbuhan rambut di kemudian hari. Semua bulu atau tetapi lesi multipel dengan tepi
rambut yang asli akan rontok dalam tempo beberapa bulan dan kemudian yang rata dapat menunjukkan
digantikan oleh bulu atau rambut yang baru, kadang dengan wama yang neuro-frbromotosis (lihat Tabel
berbeda. t7-6, htm.770).
Lakukan inspeksi yang cermat terhadap neonatus untuk menemukan kelain- Deskuamasi kulit saat lahir ter-
an kulit yang sering terjadi. Pada saat lahir, suatu bahan berwarna putih jadi pada sebagian bayi normal
seperti keju yang dinamakan aerniks koseosa menutupi seluruh tubuh bayi; dan sering kali ditemukan di
vemiks kaseosa ini terdiri atas sebum dan sel-sel epitel yang mengalami deskua- antara bayi postmotur (usia ke-
masi. Sebagian neonatus mengalami edemo pada tangary kaki, tungkai bawatr, hamilan >40 minggu). Terkadang
pubis dan sakrum; keadaan ini akan menghilang dalam waktu beberapa hari. keadaan ini merupakan tanda
Deskuamasi superfisial kulit sering kali dapat dilihat dalam 24-36 jamsesudah adanya insufisiensi sirkulasi
lahir. plasenta atau iktiosis kongenitol.
Anda harus dapat mengenali empat kelainan dermatologi yang sering di- Berkas rambut pada garis
jumpai pada neonatus. Di antara keempat kelainan tersebut tidak ada satu pun tengah di daerah veftebra
yang signifikan secara kllnis. Milia yang merupakan papula berwama putih lumbosakralis menunjukkan
yang licin dan berukuran sebesar kepala jarum tanpa eritema di sekelilingnya defek medula spino/is.
terdapat pada hidung, dagt dan dahi terjadi karena retensi sebum dalam ori-
fisium glandula sebasea. Walaupun kadang-kadang terdapat pada saat lahir,
biasanya milia muncul dalam usia beberapa minggu pertama dan menghilang
setelah beberapa minggu kemudian. Miliaria rubra terdiri atas vesikel-vesikel
yang tersebar dengan dasar eritematus dan biasanya terdapat pada wajah serta
batang tubuh. Miliaria rubra disebabkan oleh obstruksi duktus kelenjar sudo-
rifera dan juga akanmenghilang secara spontan dalam waktubeberapa minggu.
Eritema toksikum yang biasanya muncul pada saat bayi berusia 2 atau 3 hari Baik eritema toksikum maupun
terdiri atas makula eritematus dengan vesikel pinpoint sentral yang tersebar melanosis pustularis, dapat ter-
secara difus di seluruh tubuh dan terlihat seperti bekas gigitan pinjal. Etiologi lihat serupa dengan ruam vesi-
eritema toksikum tidak diketahui, tetapi lesi ini akan menghilang dalam waktu kular patologis pada herpes
seminggu sesudah bayi dilahirkan. Melanosis pustularis yang lebih sering ter- simpleks atau infeksi kulit oleh
lihat pada bayi berkulit hitam ditemukan saat lahir sebagai vesikulopustula Stophylococcus oureus yang me-
kecil-kecil dengan dasar makula yang berwarna cokelat dan lesi ini dapat ber- rupakan infeksi serius yang
langsung selama beberapa bulan. memerlukan penanganan cepat.
lkterus,,fisiologis,, yang normal yang terjadi pada separuh dari semua neo- lkterus yang muncul dalam usia
natus akan muncul ketika bayi berusia 2 alau3 hari, mencapai puncaknya pada 24 iam pertama cenderung
usia sekitar 5 hari dan biasanya menghilang dalam waktu seminggu. Ikterus merupakan ikterus patologik
dapat dilihat paling jelas dengan cahaya matahari di siang hari daripada dengan yang disebabkan oleh penyakit
cahaya buatan. Ikterus neonatus tampak menyebar dari kepala hingga jari kaki hemolitik podo neonotus.
dengan wama kuning yang lebih intensif pada badan bagian atas dan yang
kuring intensif pada ekstremitas bawah. Untuk mendeteksi ikterus, lakukan lkterus yang bertahan sampai
penekinan pada kulit bayi sebagaimana terlihat di bawah ini guna menghilang- lebih dari 2-3 minggu harus
ku. *u..tu merah muda atau cokelat yang normal. Cari keberadaan daerah menimbulkan kecurigaan
"pucat" yang berwarna kekuningan, yang menunjukkan ikterus. Teknik lain- terhadap kemu ngkinan obstruksi
nya untuk menemukan ikterus adalah dengan menggunakan selembar kaca bilioris atau penyokit hepar.
objek yang ditekankan pada kulit untuk mengosongkan capillary bed dNr me-
lihat perbedaan warna. ]uga lihat TabeI\7-7,hlm.772.
Tanda asskular yang ditemukan pada Port wine stoin unilateral yang
40% neonatus adalah "salmon Patch" terdapat pada distribusi cabang
(yang juga dikenal dengan istilah oftalmika nervus trigeminus
neaus simpleks, nevus telangiektasis, dapat merupakan tanda untuk
atau hemangioma kapilaris). Bercak sindrom Sturge-Weber yang
yang rata, iregular, dan berwarna disertai kejang, hemiparesis,
merah muda yang cerah ini Paling glaukoma dan retardasi mental.
sering terlihat di daerah tengkuk
("stork bite" atau "gigitan sang ba-
ngau"),kelopak mata atas, dahi, atau
blbir atas(" angelkisses" atau "ciuman Salmon patch yang terdapat di daerah tengkul<
sang bidadari"). Lesi ini bukan pada garis rambut. (Dari Fletcher M: Physical
nevus sejati, tetapi terjadi karena Diagnosis in Neonatology, Philadelphia,
pembuluh-pembuluh darah kaPiler Lippincott-Raven Publishers, I 998.)
Pemeriksaan kulit meliputi palpasi untuk Edema yang signifikan pada ta-
menilai derajat hidrasi atau turgor. Cubit ngan dan l<aki bayi perempuan
lipatan kulit yang longgar pada dinding yang baru lahir dapat menjadi
abdomen dengan menggunakan ibu jari tanda yang sugestif ke arah
dan telunjuk Anda untuk menentukan sindrom Turner.
konsistensinya. Kulit pada bayi dan anak Kelambatan kembalinya kulit ke
dengan derajat hidrasi yang baik akan posisi normal-fenomena yang
segera kembali ke keadaan semula begitu dinamakan "tenting"-seperti
cubitannya dilepas. terlihat pada foto di sebelah
kiri biasanya terjadi pada anak
dengan dehidrosi yang signifikan.
I Kepala
Pada saat memeriksa kepala dan leher, sesuaikan pemeriksaan Anda dengan
stadium tumbuh-kembang anak.
MASA BAYI
Periksa sutura dan fontanel (ubun-ubun) dengan ceimat (lihat gambar pada Fontanel posterior yang me-
halamanberikutnya). Tulang tengkorak dipisahkan satu sama lain oleh ruang lebar dapat ditemukan pada
jaringan membranosa yang dinamakan sutura. Daerah tempat garis-garis hip oti r oi dism e ko n genitol.
sutura yang utama saling bersilangan di bagian anterior dan posterior kranium
dikenal sebagai fontrlnel ata:u ubun-ubun. Fontanel yang menonjol dan
tegang terlihat pada bayi dengan
Pada palpasi" sufura teraba seperti tonjolan memanjang dan ubun-ubun terasa p e ni n gkata n teko n a n i ntrokro ni ol
seperti daerah cekung yang lunak. Fontanel anterior (ubun-ubun besar) pada saat yang dapat disebabkan oleh in-
lahir berdiameter 4*6 cm dan biasanya akan menutup pada usia bayi antara 4 feksi srstem sorofpusot, penyakit
dan 26 bulan (90% menutup pada usia antara 7-79 bulan). Fontanel posterior n eopl ostik atau hi d ros efal u s
(ubun-ubunkecil)berukuranl-2 cm pada saat lahir danbiasanya akan menutup (obstruksi sirkulasi cairan sere-
pada usia menjelang 2 bulan. brospinal di dalam ventrikel
otak).
676 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
Fontanel anterior
Pemeriksaan yang cermat terhadap fontanel sangat penting karena penonjolan Fontanel anterior yang cekung
ubun-ubun mencermink an tekanan intr akr aninl. Fontanel sebaiknya dipalpasi merupakan tanda dehidrosi.
pada saat bayi duduk tenang atau digendong dalam posisi tegak. Dokter anak
yang berpengalaman sering memiliki kebiasaan untuk melakukan palpasi Saling bertumpuknya tulang
fontanel pada permulaan pemeriksaan. Pada bayi yang normaf fontanel kranial pada sutura saat bayi
anterior atau ubun-ubun besar teraba lunak dan rata. Peningkatan tekanan dilahirkan yang dinamakan
intrakranial membuat fontanel terasa penuh serta menonjol dan keadaan ini molding (moulage) terjadi akibat
terlihat ketika bayi menangis, muntafu atau menderita kelainan patologis di perjalanan kepala bayi melalui
baliknya. Pulsasi fontanel mencerminkan denyut nadi perifer. jalan lahir; keadaan ini akan
menghilang dalam 2 hari.
Lakukan inspeksi vena-vena kulit kepala dengan cermat untuk memeriksa Vena-vena pada kulit kepala
adanya dilatasi pembuluh darah tersebut. yang berdilatasi merupakan
tanda yang menunjukkan
Lakukan penilaian terhadap kesimetrisan tengkorak. Sejumlah keadaan dapat peningkotan tekonon introkroniol
membuat tengkorak yang tidak simetris pada neonatus dan bayi; sebagian di yang sudah berlangsung lama.
antara keadaan ini normal atau benigna sementara sebagian lainnya
mencerminkan kelainan patologis di baliknya.
Kulit kepala neonatus sering tampak bengkak akibat edema subkutan se- Bentuk pembengkakan lokal
tempat di daerah oksipitoparietalis; pembengkakan ini dinamakan kaput lainnya pada kulit kepala adalah
suksednnum yang disebabkan oleh distensi kapiler dan ekstravasasi darah serta sefolohemotomo akibat per-
cairan karena ruptura kantong amnion yang terjadi akibat dilakukannya darahan subperiosteum akibat
ekstraksi vakum. Pembengkakan ini sering melewati garis-garis sutura dan trauma lahir. Benjolan ini tidak
menghilang dalam waktu 12hari. akan melewati garis sutura dan
Kepala bayi prematur memiliki diameter oksipitofrontal yang relatif panjang hilang dalam 3 minggu. Setelah
dan diameter bitemporal y*g pendek pada saat lahir (dolikosefalus). Biasanya perdarahan terserap dan meng-
bentuk tengkorak ini akan kembali normal setelah bayi berusia 1-2 tahun. alami kalsifikasi, mungkin di
daerah itu teraba bingkai tulang
dengan bagian tengah lunak.
Ketidaksimetrisan kubah kranium (plagiosefalus) terjadi ketika bayi lebih banyak Meskipun plogiosefolus dapat di-
tidur pada salah satu sisi kepalanya sehingga terjadi pendataran daerah parieto- sebabkan oleh posisi tidur, ke-
oksipitalis pada sisi yang terkena (letaknya lebih rendah) dan penonjolan daerah adaan ini juga dapat mencermin-
frontalis pada sisi yang berlawanan. Keadaan ini akan menghilang setelah bayi kan kelainan patologis seperti
lebihaktif bergerak dantidakbanyaktidurpada salahsatu sisi saja. Kesimetrisan tortikolis akibat cedera saat lahir
kepala hampir selalu pulih kembali. Suatu yang menarik, sekarang ini terdapat pada muskulus sternokleido-
kecenderungan untuk menidurkan bayi dalam posisi telentang guna me- mastoideus atau mencerminkan
ngurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS; sudden infant death kurongnyo stimulosi pada bayi.
syndrome) yang mengakibatkan semakin banyaknya kasus plagiosefalus. Penutupan prematur pada satu
atau lebih sutura kranialis akan
Lakukan pengukuran lingkar kepala (hlm. 668) untuk menemukan kepala yang menyebabkan krcniosinostosis
secara abnormal berukuran besar (makrosefalus) ataukecll (mikrosefalus). Keada- dengan tengkorak yang bentuk-
an ini dapat terjadi karena kelainan di baliknya yang mengenai otak. nya abnormal. Sinostosis suturo
sogitolis menyebabkan kepala
Lakukan pemeriksaan tengkorak. Anda dapat melakukan manuver berikut ini yang pipih akibat kurangnya
dengan hati-hati. pertumbuhan os parietalis.
Palpasi dapat mengungkapkan
r Pada palpasi tengkorak bayi, Anda dapat menemukan bahwa tulang tonjolan tulang yang memanjang
tengkorak (os kranialis) tampak "ltrnak" atau lentur; tulang ini akan menjadi pada garis sutura. Kroniotobes
lebih keras atau padat dengan pertambahan usia kehamilan. Pengecualiannya dapat terjadi karena peningkat-
terjadi pada keadaan yang dikenal sebagai kraniotctbes yang ditemukan pada an tekanan intrakranial seperti
sebagian bayi normal tetapi juga dapat dijumpai di antara sebagian bayi pada hidrosefo/ug gangguan
yang menderita penyakit. Pada keadaan ini, tulang tengkorak teraba lentur metabolik seperti riketsio, dan
dan memantul sehingga menyerupai bola pingpong yang akan memantul karena berbagai infeksi
balik ketika ditekan. (m isal nya, sif /is kongenito/).
I Lakukan perkusi os parietalis pada setiap sisi tengkorak dengan meng- Tondo Mocewen ditemukan pada
gunakan jari telunjuk atau jari tengah Anda. Tindakan ini akan menimbul- bayi yang lebih besar dengan
kan bunyi "potretak" (tanda Macewen) padabayi normal sebelum terjadinya tekanan tinggi intrakranial
penutupan sutura kranialis. sehingga sutura kranialis yang
sudah menutup menjadi ter-
pisah kembali (misalnya, pada
keadaan yang disebabkan oleh
ensefalopoti koreno keracunon
timbal, tumor otok, atau hidro-
sefo/us).
Auskultasi tengkorak tidak bermanfaat pada anak kecil karena bising sistolik Fistulo orteriovenoso dalam otak
atau bising kontinu (continuous bruits) dapat didengar di daerah temp&al pada dapat menimbulkan bunyi bruit
sebagianbesar anak yang normal. Bruitkranial dapat didengar pada anak yang yang keras.
lebih besar dengan anemia yang signifikan.
Transiluminasi tengkorak dapat membantu kita dalam mengevaluasi bayi Jika keseluruhan kepala terlihat
dengan kemungkinan penyakit sistem saraf pusat. Di dalam ruangan yang "terang," kita harus mencurigai
gelap sama sekali, tempelkan senter yang bagian kepalanya dibingkai oleh kemu ngkinan hidroensefalus
lingkaran karet yang lunak pada berbagai tempat di daerah tengkorak bayi. atau penurunan ukuron korteks
Pada bayi yang normal akan terlihat daerah halo (cahaya putih) selebar 2 cm serebri. Bercak-bercak cahaya
yang mengelilingi lingkaran cahaya senter di daerah frontoparietal dan daerah setemPat yang terang dapat
halo selebar 1 cm ketika senter tersebut diletakkan di daerah oksipital. terlihat pada efusi subdurol dan
kisto porensefolik.
Lakukan pemeriksaan terhadap runjahbayi untuk mengecek kesimetrisannya. Mikrognatia dapat pula menjadi
Posisi dalam rahim dapat menimbulkan ketidaksimetrisan wajah yang sepintas. bagian dari suatu sindrom
]ika kepala janin saat di dalam rahim berada dalam posisi fleksi sehingga sePerti sindrom Pierre Robin.
menyentuh tulang stemum, dapat terjadi dagu yang pendek (mikrognatia).
Penekanan bahu pada rahang dapat menyebabkan pergeseran temporer os
mandibula ke lateral.
Perkusi pada pipi merupakan pemeriksaan yang berguna untuk mengecek Tanda Chvostek yang positif
tanda Chaostekyangditemukan pada beberapa kelainan metabolik dan kadang- akan menimbulkan penyeringai-
kadang pada bayi yang normal. Lakukan perkusi pada daerah puncak pipi an wajah yang terjadi karena
tepat di luar os zigomatikus dan di depan telinga dengan menggunakan ujung kontraksi berulang kali pada
jari telunjuk atau jari tengah Anda. otot-otot wajah. Tanda
Chvostek ditemukan pada
kasus-kasus tetoni hipokolsemik,
MASA KANAK.KANAK AWAL DAN LANJUT penyokit tetonus dan tetoni
okib ot hiperventil osi.
Pemeriksaan kepala pada masa kanak-kanak yang lanjut adalah sama seperti
yang dilakukan pada orang dewasa. Wajah yang abnormal mungkin baru
terlihat sesudah anak mencapai masa kanak-kanak yang lanjut; karena itu,
lakukan pemeriksaan yang cermat terhadap wajah maupun kepala pada
semua anak.
I Leher
Setelah masabayi, pemeriksaan leher menggunakan teknik yang sama seperti Limfodenopoti biasanya terjad i
yang dipakai pada pasien dewasa. Beberapa aspek yang penting dan sedikit l<arena infeksi virus atau
unik dalam pemeriksaan pediatrik diuraikan di bawah ini. bakteri (lihat Tabel I 7- I 3,
Abnormalitas Leher, hlm. 780).
Lakukan palpasi limfonodus leher dan periksa adanya setiap massa lain seperti Molignonsi lebih cenderung ter-
kista kongenital. Karena bayi mempunyai leher yang pendek, palpasi leher se- dapat jika ukuran limfonodus
baiknya dilakukan saat bayi berada dalam posisi berbaring telentang, sedang- yang teraba itu melebihi 2 cm
kan pemeriksaan pada anak yang lebihbesar sebaiknya dilakukan dalam posisi dan memiliki konsistensi yang
duduk. Lakukan pengecekan posisi kartilago tiroidea dan trakea. keras atau terfiksasi pada kulit
atau jaringan di bawahnya
(yaitu, tidak dapat digerakkan),
disertai tanda-tanda sistemik
berat seperti penurunan berat
badan. Dalam hal limfonodus
servikal, keadaan malignansi
patut dicurigai jika hasil foto
toraksnya abnonmal
Limfadenopati tidak lazim dijumpai pada bayi kendati sangat sering ditemu- Pada anak kecil dengan leher
kan dalam masa kanak-kanak. Sebagaimana terlihat pada hlm. 666, sistem yang kecil, mungkin limfonodus
limfatik anak akan mencapai puncak pertumbuhannya pada saat anak ber- servikalis posterior yang
usia 12 tahury dan limfonodus servikalis atau tonsilaris mencapai ukuran berada di sebelah bawah sulit
puncaknya saat anak berusia antara 8 dan 16 tahun. Mayoritas terbesar pem- dibedakan dengan limfonodus
besaran limfonodus pada anak disebabkan oleh infeksi (sebagian besar virus sup roklovikuloris (yang besarnya
tetapi sering pula bakteri) dan bukan oleh penyakit malignary kendati yang selalu abnormal dan menimbul-
terakhir ini menjadi kekhawatiranbanyak orang tua. Kita harus membedakan kan kecurigaan terhadap
limfonodus yang normal dengan limfonodus yang abnormal atau dengan malignansi)
kista kongenital leher.
Gambar berikut ini mengilustrasikan lokasi kista kongenital yang khas, me- Kista celoh bronkiol tampak
liputi kista duktus tiroglosus, kista celah brankial, kistik higrom4 kista epi- sebagai lekukan kecil atau
dermal (epidermoid) dan kista atau sinus preaurikularis. lubang di sebelah anterior
pertengahan muskulus sterno-
kleidomastoideus. Kista ini
dapat dihubungkan dengan
saluran sinus.
Tonsilaris
Oksipitalis
Servikalis
anterior
Servikalis
posterior
Servikalis profunda
Lakukan pemeriksaan untuk mengecek mobilitns leher. Penting untuk me- fortiko/is kongenital atau "wry
mastikan bahwa leher pada semua bayi dan anak harus teraba lemas dan neck" disebabkan oleh perdarah-
mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting terutama iika pasien me- an dalam muskulus sterno-
negakkan kepalanya dalam posisi yang tidak simetris dan jika terdapat ke- kleidomastoideus yang terjadi
curigaan terhadap kemungkinan penyakit sistem saraf pusat seperti mening- dalam proses peregangan leher
itis. pada saat bayi dilahirkan. Massa
fibrosis yang kenyal akan teraba
di dalam otot 2-3 minggu
sesudah bayi dilahirkan dan
umumnya massa ini akan
menghilang beberapa bulan
kemudian.
pada bayi dan anak, gejala kaku kuduk (nuchal rigidity) merupakan indikator Koku kuduk (nuchol rigidity) me-
iritasi meningen yang tebih dapat diandalkan dibanding tanda Brudzinski atau rupakan resistensi yang nyata
tanda Kernig. Untuk menemukan gejala kaku kuduk pada anak yang lebih besar, terhadap gerakan kepala pada
minta anak itu duduk pada meja periksa dengan kedua tungkai diekstensikan. segala arah. Gejala ini menun-
Normalnya, anak harus dapat duduk tegak dan menggerakkan dagu hingga jukkan iritasi meningen yang
menyentuh dadanya. Anak yang kecil dapat dibujuk untuk memfleksikan disebabkan oleh meningitiq per-
lehemya dengan cara memintanya untuk melihat mainan yang kecil atau dorohon, tumor, atau penyebob
cahaya lampu senter dan kemudian mengikuti gerakannya' Anda juga dapat loin. Anak dengan gejala kaku
melakukan tes kaku kuduk sementara anak berbaring pada meja periksa se- kuduk akan rewel sekali serta
perti terlihat pada halaman berikutnya. Hampir semua anak dengan gejala sulit dibujuk dan mungkin men-
kaku kuduk akan menunjukkan keadaan sakit yang berat, rewel, dan sulit derita "iritabilitas paradoksal"-
diperiksa. keadaan anak yang semakin
rewel pada saat digendong.
Pada neonatus, lakukan palpasi kloaikukt dan cari tanda-tanda yang mem- Froktur klovikula dapat terladi
buktikan adanya fraktur. ]ika terdapat tanda-tanda tersebuf Anda dapat me- pada saat bayi dilahirkan,
raba adanya celah pada kontur tulang, nyeri tekary krepitasi pada tempat khususnya jika dilakukan
fraktur, dan keterbatasan gerakan lengan pada sisi yang terkena. ekstraksi dengan letak lengan
atau bahu yang sulit.
I Mata
Anda harus cerdik agar dapat memeriksa mata bayi dan anak yang kecil. Be-
berapa trik harus digunakan untuk membuat mereka menjadi penurut. Main-
an kecil yang berwama-warni merupakan alat fiksasi yang berguna dalam
pemeriksaan mata.
MASA BAYI
Neonatus akan terus menutup matanya kecuali dalam periode terjaga yang
singkat. ]ika Anda berupaya untuk memisahkan kedua kelopak mata bayi
tersebut, kelopak matanya akan mengatup semakin kuat. Cahaya yang terang
akan membuat bayi mengedipkan matanya sehingga gunakan cahaya yang
tidak terlalu terang untuk memeriksa mata bayi. Jika Anda membangunkan
bayi dengan lemah lembut, mematikan penerangan dan menyangga tubuh-
nya dalam posisi duduk, Anda akan sering menemukan bahwa kedua mata
bayi itu terbuka. Kedua mata pada sebagian besar neonatus akan terlihat
bengkak atau mengalami edema akibat proses kelahirannya.
Neonatus dapat menatap wajah Anda dan mengikuti cahaya terang jika Anda Jika bayi tidak memandang
memeriksanya dalam keadaan terjaga. Bahkan Anda dapat membuat sebagian Anda dan mengikuti gerakan
neonatus untuk mengikuti wajah Anda dan memalingkan kepalanya sampai waiah Anda pada saat ia berada
90" ke setiap sisi dan keadaan ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dalam keadaan terjaga, beri per-
bagi orang tua yang baru. hatian khusus pada bagian pe-
meriksaan okular yang tersisa.
Keadaan ini mungkin masih me-
nunjukkan anak yang normal,
tetapi dapat pula menunjukkan
gongguon penglihotan.
Foto di bawah memperlihatkan salah satu cara untuk memeriksa gerakan mata Nistagmus (gerakan mata bolak-
pada bayi yang kecil. Pegang bayi itu dalam posisi tegak dengan menyangga balik atau bergoyang) yang
kepalanya. Putar tubuh Anda secara perlahan bersama dengan bayi yang Anda menetap setelah beberapa hari
pegang ke salah satu arah. Biasanya gerakan ini membuat bayi membuka atau yang menetaP sesudah
matanya sehingga Anda dapat memeriksa skler4 pupil, iris, dan gerakan ekstra- di lakukannya manuver seperti
okulamya. Mata bayi akan menatap searah dengan arah putaran Anda' Jika yang dijelaskan pada uraian di
gerakan berputar ini dihentikary mata bayi akan menatap ke arah yang ber- sebelah kiri ini dapat menunjuk-
lawanan sesudah terjadinya beberapa kali gerakan nistagmus. kan penglihoton yong buruk atau
peny okit sistem sorof pusot.
l;-t:;..i-r.::).:tq :a: ;i :::: 1. iit:;:,;., :1
!'I.i-l!i/li.l::l:i::.:i:t?:':::i;:
Selama 10 hari pertama usia bayr, kedua mata dapat terfiksasi dengan menatap Strobismus konvergen atau di-
ke satu arah jika hanya kepala yang diputar tanpa menggerakkan tubuh (refleks vergen yang alternans (saling
mata boneka). Selama beberapa bulan pertama kehidupannya, sebagian bayi berganti) dan menetap hingga
mempunyai mata juling yang intermiten (strnbismus konuergen nlternans yang bayi berusia di atas 3 bulan, atau
intermiten atau esotropia) atau mata yang berdeviasi ke lateral secara intermiten strabismus persisten dengan
(strabismus diaergen nlternsns yang intermiten atau eksotropia)' tipe apapun, dapat menunjuk-
kan kelemohon motorik moto
atau abnormalitas lainnya pada
sistem penglihatan.
Cari abnormalitas atau permasalahan kongenital pada sklers dan pupil. Pet- Koloboma (hlm. 192) dapat ter-
darahan subkonjungtiva sering dijumpai pada neonatus. lihat dengan mata telaniang dan
menunjukkan defek pada iris.
Reaksi pupil dapat ditihat melalui reaksi cahaya atau dengan menutup setiap
mata bayi dengan tangan Anda dan kemudian membukanya. Walaupun
mungkin awalnya terdapat ketidaksimetrisan pada ukuran kedua pupil,
setelah beberapa saat kedua pupil harus sama ukurannya dan reaksinya
terhadap cahaya.
Lakukan inspeksi iris dengan cermat untuk menemukan abnormalitas. Brushfield spots merupakan
bintik berwarna putih yang ter-
Periksa konjungtirsn untuk mencari pembengkakan atau kemerahan. Kon- susun melingkar seperti cincin
jungtivitis kimiawi sering terjadi setelah pemberian tetes mata nitras argenti pada iris (lihat Tabel l7- 14,
pada saat lahir sebagai terapi profilaksis terhadap konjungtivitis gonore hlm. 781). Meskipun terkadang
(oftalmia neonatorum). Sebagian besar ruang perawatan neonatus sudah bintik ini terlihat pada anal<
menggantikan tetes mata tersebut dengan salep eritromisin karena salep ini normal, keberadaannya sangat
tidak begitu menimbulkan iritasi. sugestif ke arah sindrom Down.
Anda tidak akan dapat mengukur ketajaman aisus pada neonatus atau bahkan Pengeluaran sekret dan lakri-
berusia 1 tahun. Untuk menilai penglihatan secara tidak langsung dapat di- masi yang persisten pada mata
gunakan refleks cahay4 yaitu konstriksi pupil yang langsung dan konsensual selak lahir dapat disebabkan
sebagai respons terhadap cahaya, gerakan mengedip sebagai respons terhadap oleh dokriosistitis atau obstruksi
cahaya yang terang (optic blink reflex), dan gerakan mengedip sebagai reaksi duktus noso/okrimolis.
terhadap gerakan benda yang cepat ke arah mata. Dalam usia satu tahun
pertam4 ketajaman visus akan bertambah bersamaan dengan membaiknya
kemampuan untuk memfokuskan penglihatan. Bayi akan mencapai tahapan
visual berikut ini.
Untuk pemeriksaan oftalmoskop pada neonatus, saat bayi terlaga dan kedua
matanya terbuk4 periksa refleks (fundus) retina yang berupa pantulan cahaya
merah dengan menyetel oftalmoskop pada 0 dioptri dan kemudian melihat Kekeruhan pada kornea dapat
pupil dari jarak sekitar 10 inci (lebih-kurang 25 cm). Normalnya, warna merah disebabkan oleh glaukoma kon-
atau jingga akan dipantulkan dari fundus melalui pupil. genital. Refleks cahaya yang
gelap dapat terjadi karena koto-
Pemeriksaan oftalmoskop yang seksama sulit dilakukan pada bayi yang kecil, rok, retinopati podo premoturitas,
tetapi mungkin diperlukan jika terlihat kelainan okular atau neurologi. Ter- atau karena kelainan lain.
kadang tetes mata midriatikum diperlukan agar bagian fundus dapat dilihat Refleks retina berwarna putih
dengan jelas (misalnya, meneteskan satu tetes fenilefrin 2,5"/" bersama siklo- (leukokori o) meru pakan keada-
pentolat 0,5% ke setiap mata.); biasanya tindakan ini dilakukan dengan an abnormal dan pada keadaan
bantuan dokter spesialis neurologi atau oftalmologi. Kornea mata umumnya ini harus dicurigai kemungkinan
bisa dilihat dengan 1snffi +20 dioptri, lensa mata dengan lensa +15 dioptri, dan kotorak, oblosio retina, korio-
fundus dengan lensa 0 dioptri. reti nitis, atau retinobl ostoma.
Lakukan pemeriksaan daerah diskus optikus seperti yang Anda lakukan pada Perdarahan retina kecil dapat
pasien dewasa. Padabayi, warna diskus optikus optikusnya lebih cerah. Ke- terjadi pada neonatus normal.
mungkinan pigmentasi pada makula lebih sedikit dan pantulan cahaya pada Perdarahan retina luas dapat
fovea mungkin tidak terlihat. Cari dengan cermat perdarahan retina. Papil- menunf ukkan anoksio berot,
edema jarang dijumpai pada bayi karena fontanel dan sutura yang terbuka hematomo subdurol, perdorohon
akan menerima setiap tekanan intrakranial yang meningkat sehingga papila subaraknoid, atau traumo berot
optikus dapat diselamatkan.
Perubahan pigmen dalam retina
dapat terjadi pada neonatus
yang menderita infeksi kongenital
toksoplcsmo, sitomegolovirus,
atau rubelo.
Gunakan metode yang diuraikan dalam Bab 7 bagi orang dewasa untuk me- Baik strobismus okulor maupun
nllai pandangan konjugat atau posisi serta kesegarisan (alignment) kedua mata, dan onisometropia (mata dengan
fungsi otot-otot ekstraokular. Tes refleks cahaya pada kornea dan tes tutup- gangguan refraksi yang berbeda
buka mata terulama berguna dalam pemeriksaan anak kecil. secara signifikan antara kedua
mata) dapat mengakibatkan
Anda dapat melakukan tes tutup-buka mata sebagai suatu permainan dengan ombliopia atau penurunan visus
meminta anak yang kecil mengamati hidung Anda atau memberitahukan apa- pada mata normal. Ambliopio
kah Anda sedang tersen).um ataukah tidak sementara Anda menutup salah dapat menyebabkan "lazy eye"
satu mata anak tersebut. dengan penurunan ketajaman
visus permanen jika kelainan
tidak dikoreksi secara dini
(umumnya pada usia 6 tahun).
3bulan Kedua mata konvergensi, bayi menjangkau Setiap perbedaan pada ketajam-
12 bulan -201200 an visus antara kedua mata
<4 tahun 20140 (misalnya, 20/20 pada mata kiri
4 tahun dan lebih 20130 dan 20i30 pada mata kanan)
merupakan keadaan abnormal,
dan pasien kelainan ini harus
diruluk ke dokter spesialis mata.
Lapangpandang dapat diperiksa pada bayi dan anak kecil saat anak duduk di
pangkuan orang tuanya. Mata harus diperiksa satu demi safu sementara mata
yang lain ditutup. Pegang kepala anak pada garis tengah sementara tangan
Anda yang lain menggerakkan sebuah benda seperti mainan ke dalam lapang
pandang anak dari sebelah belakang tubuhnya. Keseluruhan metode ini sama
seperti yang dilakukan pada orang dewasa kecuali Anda tentu saja harus
membuatnya sebagai suatu permainan bagi pasien Anda.
I Telinga
Pemeriksaan fisik telinga pada bayi dan anak sangat penting karena ada
banyak abnormalitas yang dapat ditemukary termasuk kelainan struktural
telinga, otitis media dan gangguan pendengaran. hri berarti Anda harus
mempertajam keterampilan Anda dalam pemakaian otoskop!
MASA BAYI
Tujuan utama pemeriksaan adalah untuk menentukan apakah posisi, bentuk, Daun telinga (aurikulus) kecil,
serta ciri telinga bayi tersebut normal dan untuk menemukan abnormalitas. mengalami deformitas, dan
Perhatikan posisi telinga terhadap kedua mata. Garis khayal yang ditarik letaknya rendah dapat menun-
melewati kantus interna dan eksterna kedua mata harus memotong pinna jukkan adanya defek kongenital
atau aurikulus; jika pinna berada di bawah garis ini, bayi tersebut memiliki yang menyeftai kelainan terse-
telinga yang letaknya rendah. but, khususnya penyakit ginjal.
Pemeriksaan telinga neonatus dengan otoskop hanya dapat mendeteksi patensi Lubang, celah, atau tonjolan
saluran telinga karena membran timpani tertutup oleh tumpukan verniks kulit yang kecil dan ditemukan
kaseosa selama usia beberapa hari pertama. Pada bayi, saluran telinganya tePat di depan tragus meruPa-
mengarah ke bawah dari sebelah luar; karena ihr, Anda perlu menarik daun kan sisa celoh bronkiol pertomo
telinga bayi bukan ke arah atas seperti pada pemeriksaan telinga orang dewasa dan biasanya tidak memiliki
melainkan sedikit ke arah bawah untuk melihat membran timpani dengan lebih makna klinis.
jelas. Setelah membran timpani terlihat, Anda dapat menemukan bahwa refleks
cahayanya difus dan tidak berbentuk konus untuk beberapa bulan.
Refleks mengedip akustikus adalah gerakan mengedipkan mata pada bayi se- Permasalahan perinatal yang
bagai reaksi terhadap b*yr tajam yang terdengar mendadak; Anda dapat menimbulkan risiko defek pen-
menimbulkan bunyi ini dengan menjentikkan jari-jari tangan Anda atau meng- dengoron meliputi berat badan
gunakan bel, beeper (pager), atau alat yang menimbulkan bunyi lain; alat ter- lahir yang kurang dari 1500 gr,
sebut dibunyikan dengan jarak satu kaki (lebih-kurang O3 meter) dari telinga anokia, pengobatan dengan
bayi. |angan lupa, Anda tidak boleh menirnbulkan aliran udara yang dapat obat yang potensial ototoksik
membuat bayi mengedipkan mata. Refleks ini mungkin sulit ditimbulkan pada infeksi kongenital, hiperbilirubi-
usia 2 atau 3 hari pertama. Sesudah refleks mengedip akustikus dibangkitkan nemia berat, dan meningitis.
beberapa kali, refleks ini akan menghilang; fenomena ini dikenal sebagai habi-
tuasi.Tes dengan refleks ini merupakan tes pendengaran yang kasar dan tentu
saja tidak menentukan pendengaran yang normal. Akhir-akhir ini, semakin Banyak anak yang menderita
terdapat peningkatan gerakan ke arah skrining pendengaran yang universal gongguan pendengoron baru ter-
terhadap semua neonatus selain pengujian pada bayi yang berisiko tinggi diagnosis setelah anak itu ber-
untuk rnengalami gangguan pendengaran. usia 2 tahun. Petunjuk adanya
gangguan pendengaran meliputi
kekhawatiran orang tua tentang
pendengaran anaknya, kemam-
[tgi6,: .,., : 1:T-anda-Tanda $ay] Daiat.FfCndengar:,..,.,:;
: puan berbicara yang terlambat,
: dan kurangnya indikator per-
0:J buhn,J, Respons terkeiut dan mergedipkan r$a$'terhadqp br.rnyi yangtet'denglt' ,'
mendadak
kembangan yang berhubungan
r: : ,:,,'.,r 'rl,lenjaditenang kernbali ketika nrendengar suara atau musik yang menenangkan dengan fungsi pendengaran.
]ika anak yang akan diperiksa tidak tampak ketakutan, Anda dapat melakukan
pemeriksaan saat anak itu dipangku oleh orang tuanya. Menjadikan pemeriksa-
an dengan otoskop sebagai suatu permainan akan sangat membanfu, seperti
mengatakan bahwa Anda akan mencari barang hilang dalam telinga anak itu
atau bercerita tentang hal-hal lucu yang menyenangkan hati anak itu untuk
menghilangkan rasa takutnya. Kadang-kadang spekulum otoskop dapat di-
masukkan dahulu dengan hati-hati ke dalam kanalis auditorius eksterna dan
dicabut kembali agar anak terbiasa dengan prosedur pemeriksaan ini, sebelum
Anda melakukan pemeriksaan yang sesungguhnya. Beri tahukan orang tua
posisi yang baik untuk pemeriksaan telinga.
Ada dua posisi yang lazim digunakan-anak berbaring serta dipegangr, dan
anak duduk pada pangkuan orang tuanya. ]ika ariak dipegang dalam posisi
telentang, minta orang tuanya memegang kedua lengannya dalam posisi eks-
tensi atau di samping tubuhnya untuk membatasi gerakan anak. Anda dapat
memegang kepala anak dan menarik tragus dengan salah satu tangan Anda
sementara Anda memegang otoskop dengan tangan yang lain. Jika anak ber-
ada di pangkuan orang tuanya, kedua tungkai anak harus dijepit di antara
kedua tungkai orang tuanya. Orang tua dapat membantu pemeriksaan ini de-
ngan cara memeluk tubuh anak dengan menyilangkan salah satu lengannya
sementara lengan yang lain digunakan untuk menahan kepala anak.
Dalam pemeriksaan telinga anak bukan hanya terdapat dua posisi (berbaring
atau duduk), tetapi juga terdapat dua cara memegang otoskop seperti diilus-
trasikan oleh foto-foto berikut ini. Cara pertama adalah cara yang umumnya
digunakan dalam pemeriksaan telinga orang dewasa dengan tangkai otoskop
dipegang mengarah ke atas sementara Anda menarik daun telinga. Gunakan
kepala untuk menyangga permukaan lateral tangan Anda yang memegang
otoskop tersebut sehingga Anda dapat meredam gerakan tiba-tiba yang dilaku-
kan oieh pasien.
Teknik kedua (lihat hlm. 689) digunakan oleh banyak dokter spesialis anak
mengingat sudut kanalis auditorius eksterna pada anak yang berbeda dengan
orang dewasa. Cara ini meiiputi pemegangan otoskop dengan tangkai yang
mengarah ke bawah ke arah kaki anak sementara Anda menarik daun telinga-
nya. Tahan kepala anak dan tarik daun telinganya secara hati-hati dengan satu
tangan, sementara otoskop dipegang oleh tangan yang lain.
Belajarlah memakai otoskopi pneumatik untuk memperbaiki keakuratan diag- Otitis rnedio okut merupakan
nosis otitis media pada anak. Alat ini memungkinkan Anda untuk menilai keadaan yang sering dilumpai
mobilitas membran timpani melalui peningkatan dan penurunan tekanan di pada anak. Seorang anak de-
dalam kanalis auditorius eksterna dengan memijit bola karet pada alat otoskopi ngan kelainan yang simtomatik
pneumatik tersebut. akan memiliki membran timpani
yang berwarna merah, menonjol
Pertama, lakukan pengecekan apakah alat dengan refleks cahaya yang
otoskopi pneumatik itu tidak bocor dengan samar atau negatil dan gerakan
menempatkan jari tangan Anda pada ujung membran timpani yang
spekulum dan memijit bolanya. Perhatikan berku rang pada pemeriksaan
tekanan dalam bola tersebut. Kemudian, otoskopi pneumatik. Bahan
masukkan spekulum sampai dihasilkan yang purulen dapat pula terlihat
kekedapan (seal) yang benar; hal ini sangat di balik membran timpani. Lihat
penting karena kegagalan dalam meng- Tabel I 7- 14, Abnormalitas pada
hasilkan kekedapan akan membawa hasil Mata dan Telinga, hlm. 78 l.
false-positif (kurangnya gerakan pada mem-
bran timpani).
Dengan hati-hati serta perlahan, gerakkan dan tarik pinna sebelwm atau selama Pada otitis eksterno (bukan otitis
pemeriksaan otoskopik yang Anda lakukan. Lakukan inspeksi yang cermat media), gerakan pinna akan
terhadap daerah di belakang pinna yang berada di atas os mastoideus. menimbulkan rasa nyeri.
Walaupun tes pendengaran yang formal diperlukan untuk mendeteksi secara Anak kecil yang tidak lulus
akurat gangguan pendengaran pada anak kecil, Anda dapat melakukan /es dalam tindakan skrining ini atau
pendengaran secara kasar dengan cara berbisik pada jarak 8 kaki (lebih-kurang yang mengalami kelambatan
2,5 meter) dari tempat anak itu berada dan kemudian menanyakan pertanyaan bicara harus menjalani peme-
yang sederhana atau memintanya melakukan pekerjaan yang sederhana. riksaan audiometri.
Semua anak yang berusia di atas 4 tahun harus menjalani tes skrining akustikus
dengan skala yang penuh.
MASA BAYI
Komponen yang paling penting dalam pemeriksaan hidung pada neonatus Saluran hidung pada neonatus
adalah tes untuk menguji patensi saluran hidung. Anda dapat melakukannya dapat tersumbat lika bayi ter-
dengan menutup setiap lubang hidung secara bergantian dengan hati-hati sebut menderita atresio koano.
sementara mulut bayi ditutup. Tindakan ini tidak akan menimbulkan stres Pada kasus yang berat, obstruk-
pada bayi yang normal karena sebagian besar neonatus akan bernapas lewat si nasal dapat dinilai dengan
hidung. Sebenarnya sebagian bayi merupakanobligate nssalbreathers dan akan mencoba memasukkan sonde
mengalami kesulitan jika harus bernapas melalui mulutnya. |angan menutup lambung No. 8 ke dalam faring
kedua nares sekaligus-tindakan ini akan menimbulkan distres yang cukup posterior melalui setiap lubang
serius! hidung.
Pada saat lahir, hanya sinus etmoidalis yang berkembang. Palpasi sinus pada
neonatus tidak bermanfaat.
690 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
Sinus maksilaris akan terlihat pada foto sinar-x saat anakberusia 4 tahury sinus
sfenoidalis pada saat berusia 6 tahun dan sinus frontalis pada saat berusia 6
hingga 7 tahun. sinus pada anak yang lebih besar dapat dipalpasi seperti sinus
pada orang dewasa dengan mencari adanya nyeri tekan. Biasanya kita" pemah
iialarkan femeriksaan tiansiluminasi sinus-sinus paranasalis bagi anak kecil;
namun, teknik ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang buruk untuk pe-
negakan diagnosis sinusitis atau cairan di dalam sinus.
MASA BAYI
Lakukan inspeksi (dengan spatel lidah dan senter) dan juga palpasi untuk Terkadang dapat ditemukan grgi
memeriksa bagian mulut serta faring pada neonafus. Mulut neonatus tidak tomb o h o n (s up e m u m e r o ry teeth)
bergigi, dan mukosa alveolarisnya tampak licin dengan tepi bergerigi yang yang biasanya dismorfik dan le-
halus. Kadang-kadang di sepanjang tonjolan alveolarisnya terlihat kista re- pas dalam beberapa hari; tetapi,
tensi yang menyerupai mutiara dan sering dikelirukan dengan gigi-kista untuk menghindari agar iangan
retensi ini akan menghilang dalam waktu satu atau dua bulan. Petekie sering sampai terjadi aspirasi, gigi tam-
ditemukan pada palatum mole bayi setelah kelahirannya. Lakukan palpasi bahan tersebut harus diambil.
pada palatum durum yang berada di sebelah atas mulutnya untuk memasti- Epstein's peorls-kista retensi
kan apakah daerah langit-langit itu utuh. mukosa kecil-bulat dan ber-
warna putih atau kuning, berada
Bayi hanya menghasilkan sedikit saliva pada usia 3 bulan pertama, tetapi Anda di sepanjang garis tengah poste-
akan menemukan bahwa bayi yang lebih besar memproduksi lebih banyak air rior palatum durum. Kista ini
liur dan sering kali terlihat meneteskarmya. menghilang setelah bayi berusia
beberapa bulan.
Lakukan inspeksi lidah. Frenulum lidah tampak beragam; kadang-kadang Meski tidak lazim, lidah yang
bagian ini menjulur hampir di sepanjang ujung lidah dan kadang-kadang juga menjulur secara mencolok da-
terlihat tebal serta pendek yang akan membatasi penjuluran lidah (ankiloglosia pat menladi tanda hipotiroidr'sme
atau tongue fle); variasi ini jarang mengganggu bicara atau fungsi lidah lain- kongenitol atau sindrom Down.
nya.
Anda akan sering menemukan selaput berwarna keputih-putihan yang me- Kondidiosis orol (thrush) sering
nutupi permukaan lidah. Jika selaput ini disebabkan oleh susu, Anda dapat terjadi pada bayi. Lesi ini sulit
menghilangkannya secara mudah dengan cara mengusapnya atau mengerok- dihilangkan dengan cara meng-
nya. usapnya, dan memiliki dasar
yang lesi kasar dan berwarna
Faring bayi akan terlihat paling jelas pada saat bayi menangis. Anda akan merah (eritematus) (lihat Tabel
mengalarni kesulitan ketika memakai spatel lidah karena penekanan pada lidah l7- 15, Abnormalitas pada
bayi akan menimbulkan refleks muntah yang kuat. Jangan berharap bahwa Mulut dan Lidah, hlm. 782).
kedua tonsil bayi akan dapat dilihat.
TANGISAN BAYI
Gambar berikut ini memperlihatkan beberapa trik yang membuat anak mau
membuka mulutnya. Anak yang mau berkata "ahhh" biasanya akan memberi
kesempatan (sekalipun singkat) kepada Anda untr-rk melihat faring posterior
sehingga penggunaan spatel lidah tidak diperlukan. Anak yang sehat akan
lebih kooperatif dengan pemeriksaan ini dibanding anak yang sakit, khusus-
nya jika anak yang sakit itu melihat spatel lidah atau sudah pemah mengalami
pengambilan spesimen untuk kultur tenggorok.
Jika Anda akan menggunakan spatel lidah, teknik yang terbaik adalah dengan
mendorong spatel tersebut ke bawah dan sedikit menariknya ke depan (seraya
ditekan) ke arah diri Anda sementara anak mengatakan "ahhh." Hati-hati,
jangan sampai meletakkan spatel terlalu belakang pada lidah karena akan
memicu refleks muntah. Kadang-kadang anak yang kecil dan merasa cemas
harus dipegangi; anak ini akan mengatupkan mulutnya dan mengerutkan
bibimya. Dalam menghadapi kasus ini, Anda harus menyelipkan spatel dengan
hati-hati di antara kedua baris giginya dan kemudian menekan lidahnya.
BAB l7 r PEMERIKSAAN nNni: UStn BAYI HINGGA REMAJA 693
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
Periksa gigr-gelrgi untuk menentukan saat erupsi tiap-tiap gigi serta urutannya,
jumlatr, sifat, kondisi, dan posisi gigi tersebut. Kelainan pada enamel dapat
mencerminkan adanya penyakit yang bersifat lokal atau sistemik.
Lakukan inspeksi bagian sebelah dalam gigi atas dengan cermat seperti ter- Kories dentis disebabkan oleh
lihat dalam foto di bawah ini. Bagian ini merupakan lokasi nursing boftle cnries aktivitas bakteri. Karies lebih
(karies karena menyusu dengan botol). cenderung terdapat pada anak
kecil yang menyusu dari botol
dalam waktu yang lama
("nursing bottle cories"). Lihat
Tabel l7- 15, Abnormalitas
pada Mulut dan Gigi, hlm. 782,
untuk mempelajari berbagai
stadium karies.
Seperti pada kebanyakan perubahan dalam proses tumbuh-kembang, terdapat P embe ntuko n no d o (stai ning)
proses erupsi grgr yang dapat diperkirakan dan juga variasi yang luas dalam pada gigi dapat bersifat intrinsik
proses erupsi tersebut. Kaidah yang berdasarkan pengalaman adalah gigi bayi atau ekstrinsik. Pembentukan
akan tumbuh satu setiap bulannya selama usia antara 6 drr26 bulan sampai noda yang intrinsik dapat
bayi memiliki 20 buah gigi sulung (gigi susu) yang lengkap. Tabel berikut ini disebabkan oleh pemberian
memperlihatkan pola erupsi gigi yang lazim terjadi. Umumnya, gigi sebelah tetrasiklin kepada anak berusia
bawah muncul lebih dahulu daripada gigi sebelah atas. di bawah 8 tahun (nodanya
berwarna kuning, kelabu atau
cokelat). Preparat zat besi
(noda hitam) merupakan salah
satu contoh pembentukan
noda yang ekstrinsik. Noda
ekstrinsik dapat dihilangkan
l
,:,,,,1 : --::1-1 dengan cara menggosoknya
,.t:r:r,':: ' '.,5=€ ,:.,,.,
',:.:.:1,$--$
',:., ..,1,$-J...:,,.',1, 1,,-
, t,;',,,''.
... -.;t:", q:6:: sementara noda intrinsik tidak
: ::: .il f+t:t.::.:
: .:5;1,1tI:l: ,,,..: .. : ,: :.a .,7:.9 :
I-, :'. .: ::..,:,::
,24_30..., ,
.: ,, . .n,i-1t dapat dihilangkan dengan cara
tersebut (Lihat Tabel I 7- I 5,
: '.- ., 10-l?,.:,:,' Abnormalitas pada Mulut dan
. ,, .16-20,,. .:.. . .5-,J'...:....' Gigi, hlm. 782.)
, .]4:]$. . : -:Jil 13. :.: r.r:i :
Cari abnormalitas pada posisi gigi. Abnormalitas ini meliputi maloklusi, pro- Moloklusi dan ketidaksegarisan
trusi maksilais (oaerbite) dan protrusi mandibularis (underbite). Anda dapat gigi sering disebabkan oleh ke-
memperlihatkan kedua abnormalitas yang terakhir ini dengan meminta anak biasaan mengisap ibu lari tangan
mengatupkan kedua baris giginya dan menggigit sebagianbibirnya. Perhatikan yang berlebihan dan keadaan ini
gigitan yang sesungguhnya. Pada anak yang normal, gigi bawah akan berada bersifat reversibel jika kebiasaan
di dalam lengkung yang dibentuk oleh barisan gigi sebelah atas. tersebut dapat dihentikan sebe-
lum anak berusia 6 atau 7 tahun.
Malolclusi juga terjadi karena
kelainan herediter atau tanggal-
nya gigi susu sebelum waktunya.
Lakukan inspeksi lidah dengan seksama termasuk permukaan sebelah bawah- Abnormalitas yang lazim dijum-
nya. Sebagian besar anak senang menjulurkan lidahnya di hadapan Anda, pai meliputi lidoh bersolut (cooted
menggerakkan lidahnya ke samping dari sudut mulut yang satu ke sudut lain- tongue) pada infeksi virus,
nya, dan memperagakan warnanya (lidah berwama biru yang terlihat dalam congenhol geogrophic tongue dan
foto di bawah ini disebabkan oleh kembang gula yang dimakannya!). strowberry tongue yang ditemu-
kan pada demam skarlet.
Perhatikan ukurary posisi, kesimetrisan dan penamp akan tonsil. Pertumbuhan Abses peritonsilor harus dicurigai
puncak jaringan tonsilar terjadi pada usia antara 8 dan 16 tahun (lihat gambar jika terdapat pembesaran tonsil
pada hlm. 666). Ukuran tonsil bervariasi cukup luas pada anak dan sering kali yang asimetris dan pergeseran
digolongkan dalam skala 1+ hingga 4+; angka 1+ menunjukkan adanya celah uvula ke lateral.
yang terlihat jelas di antara kedua tonsil dan angka 4+ memperlihatkan bahwa
kedua tonsil saling menyentuh pada garis tengah keiika mulut dibuka lebar-
lebar. Tonsil pada anak sering terlihat lebih obstruktif daripada kenyataan
yang sebenamya.
Biasanya tonsil pada anak memiliki kripta yang dalam pada permukaannya;
di dalam kripta ini sering terdapat endapan berwama putih atau partikel-
partikel makanan yang menonjol keluar dari dalam kripta. Keadaan ini tidak
menunjukkan penyakit.
Cari tanda-tanda yang menunjukkan palatoskizis submukos4 seperbi lekukan Satu keadaan-epigrotitis akut-
pada tepi posterior palatum durum atauuaulabifida. Karena mukosanya utuh, kini sudah jarang dijumpai di
defek yang ada dibawahnya mudah terlewati. Amerika Serikat berkat keber-
hasilan imunisasi terhadap
H. influenzoe tipe B. Epiglotitis
akut merupakan kontraindikasi
bagi pemerikaan faring (kerong-
kongan) karena berpotensi
untuk membuat pasien tercekik
dan mengalami obstruksi laring.
Perhatikan kualitas suara anak. Kelainan tertentu dapat mengubah nada dan
kualitasnya.
Mungkin Anda menemukan bau mulut abnormal yang dapat membantu Anda
dalam menemukan diagnosis penyakitnya.
MASA BAYI
Toraks bayi berbentuk lebih bulat daripada toraks anak yang lebih besar dan Dua tipe abnormalitas dinding
orang dewasa. Selain itu, bayi mempunyai dinding dada yang tipis dengan dada ditemukan pada masa
otot yang sedikit sehingga bunyi paru serta jantungnya dapat didengar lebih kanak-kanak, yaitu pektus eks-
jelas. Kurungan iga (rib cage) yang terdiri atas tulang dan kartilago bersifat kovotum atau "funnel chest," dan
lunak sekali dan lentur. Ujung prosesus sifoideusnya sering terlihat menonjol pektus korinotum, atau "chicken
ke anterior tepai di bawah kulit pada apeks angulus kosta. breast. deformity" (lihat hlm. 244).
Lakukan penilaian respirasi dan pola pemapasan dengan cermat. Neonatus, Apneo diartikan sebagai keadaan
khususnya yang lahir prematur, akan memperlihatkan pernapasan iregular berhentinya pernapasan lebih
yang ditandai oleh periode pernapasan dengan frekuensi normal (30-40 kali dari 20 detik. Apnea sering
per menit) dengan diselingi oleh "pemapasan periodik (periodic breathing)." disertai oleh bradikardia dan
Pada saat berlangsungnya pernapasan periodik tersebut, frekuensi pernapas- dapat menunjukkan adanya
an akan melambat secara nyata dan bahkan dapat berhenti sampai 5-10 detik penyokit respi ratori us, peny okit
lamanya. sistem sorofpusot, atau kadang-
kadang keodo o n ko rdiop ulmo ner.
Tip yang penting dalam pemeriksaan status pernapasan bayi dan anak kecil Apnea merupakan faktor risiko-
adalah tidak cepat-cepnt rnenggtnakan stetoskop, tetapi lakukan dahulu peng- tinggi untuk terjadinya sindrom
amatan terhadap keadaan pasien dengan saksama seperti terlihat dalam foto kemotion boyi mendodok (SIDS;
dan tabel pada halaman berikutnya. Inspeksi visual sebaiknya dilakukan ketika sudden infant deoth syndrome).
bayi sedang tidak menangis; jadi, Anda harus bekerja sama dengan orang tua
untuk menenangkan anaknya. Melalui pengamatan bayi selama waktu yang
signifikan (mungkin 1 menit), Anda dapat memperhatikan keadaan umum-
nya, frekuensi pernapasan, warna kulit, komponen nasal pada pernapasan-
nya, bunyi pemapasan yang terdengar, dan upaya pemapasannya seperti di-
jelaskan p ada haTaman 67 2.
Karena bayi merupakan obligate nnsal breqthers, amati hidungnya ketika ber- Pada neonatus dan bayi muda,
napas untuk mencari gejala pernapasan cuping hidung (nasnl Jlaring). Amati pernapasan cuping hidung dapat
pemapasannya saat mulut bayi tertutup atau pada saat bayi sedang menyusu terjadi hanya karena infeksi
dari ibunya atau mengisap botol susunya untuk menilai patensi saluran nasal. soluron nopas otos dengan
obstruksi lubang naresnya yang
Dengarkan bunyi pemapasan bayi dan perhatikan setiap bwnyi rintihan, mengi kecil sebagai akibat dari infeksi
( wheezin g) y an g t er den gar, qt au b erkur an gny a b uny i p er n ap as an ( ob str uksi). tersebut.
Dalam mengamati terdapat dua aspek yang penting untuk dievaluasi pada
bayi: bunyi pernapasan yang terdengar dan kerja pernapasan. Kedua aspek ini
696 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
terutama penting untuk memeriksa adanya penyakit pada saluran napas atas
danbawah. Sejumlahpenelitian dinegara-negara yang kurang memiliki fasilitas
pemeriksaan sinar-x toraks menemukan bahwa paling tidak tanda-tanda ini
berguna dalam melakukan auskultasi unfuk memeriksa saluran napas atas
maupunbawah.
Penyakit paru akan menimbulkan peningkatan pernapasan abdominal pada Gerakan dada yang asimetris
bayi dan dapat mengakibatkan retrqksi (tertariknya dada ke dalam). Retraksi dapat menladi tanda yang
pernapasan merupakan tanda yang lazimnya digunakan oleh Organisasi menunjukkan adanya lesi desak
Kesehatan Sedunia (World Health Organization, WHO) sebagai indikator ruang (spoce- occupying I esi o n)
untuk penyakit paru pada bayi yang berusia di bawah 2 tahun. Retraksi per- seperti efusi pleuro, hernotoroks
napasan merupakan gerakan tulang-tulang iga ke dalam (atau lebih tepat lagi, atau mosso introtorokol.
kulit di antara tulang-tulang iga) pada saat inspirasi. Pemapasan terutama
BAB I7 T PEMERIKSAAN ANAK: USIA BAYI HINGGA REMAJA 697
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
dipengaruhi oleh diafragma dengan sedikit bantuan dari otot toraks. Seperti
disebutkan daiam tabel pada halaman sebelumnya, ada tiga tipe retraksi yang
dapat ditemukan pada bayi: supraklavikular, interkostal, dan subkostal.
Penyakit paru obstruktif pada bayi dapat menimbulkan tanda Hooaer atau Anak dengan kelemohon otot
pernapasan paradoksal (seesaw breathing; pernapasan seperti gerakan meng- dapat terlihat dengan pernapas-
gergaji). Pada pernapasan paradoksal, abdomen bergerak ke luar sementara an paradoksal torakoabdominal
dada bergerak ke dalam seiama inspirasi. Gersksn paradoksal torakoobdominsl- pada usia beberapa tahun.
gerakan dada ke dalam dan gerakan abdomen ke luar selama inspirasi-me-
rupakan hasil temuan yang normal pada bayi prematur dan neonatus. Gerak-
an ini terus bertahan pada saat bayi berada dalam keadaan tidur yang aktif,
atau tidur REM, kendati tidak tampak lagi pada saat bayi terjaga atau berada
dalam keadaan tidur yang tenang; keadaan ini terjadi karena penurunan tonus
otot pada saat bayi berada dalam keadaan tidur yang aktif. Dengan terdapat-
nya peningkatan kekuatan otot dan penurunan kelenturan dinding dada yang
terjadi seiring pertambahan usia serta pertumbuhan bayi, pernapasan para-
doksal ini tidak lagi dapat dianggap sebagai hasil temuan yang normal.
Fremitus taktil dapat diperiksa dengan pnlpasi. Tempatkan tangan Anda pada Karena transmisi bunyi di selu-
dada bayi ketika bayi itu menangis atau bersuara. Letakkan tangan atau ujung- ruh dada sangat baik, setiap ke-
ujung jari tangan Anda pada setiap sisi dada bayi dan raba kesimetrisan getar- lainan pada fremitus taktil atau
an yang ditransmisikan melalui bagian tersebut. Perkr-rsi tidak bermanfaat pada perkusi menunlukkan ke-
pada bayi kecuali pada kasus-kasus yang sangat ekstrcir. Seluruh dada bayi lainan patologis berat, seperti
akan mengeluarkan bunyi hipersonor ketika diperkusi sehingga abnormalitas konso/idosi pneumonio yong luas.
sulit terdeteksi dengan perkusi.
Setelah melakukan semua manuver ini, kini Anda siap untuk melaksanakan Bunyi bifasik menunjukkan ob-
ouskultasi. Bunyi pernapasan terdengar lebih keras dan kasar dibandingkan struksi berot okibot penyempiton
orang dewasa karena stetoskop yang Anda letakkan pada dada bayi berada soluron napos introtorakal atau
lebih dekat dengan sumber bunyi. Selain itu, bunyi saluran napas atas yang obstruksi berot akibot penyempit-
ditransmisikan sulit dibedakan dengan bunyi yang berasal dari dalam dada. on soluron nopos ekstrotorokol.
Tabel di bawah ini memberikan beberapa petunjuk yang berguna. Bunyi dari
saluran napas atas cenderung terdengar keras serta ditransrnisikan secara
simetris ke seluruh dada, dan bunyi yang paling keras akan terdengar ketika
Anda menggerakkan stetoskop ke atas. Biasanya bunyi yang terdengar itu
merupakan bunyi inspirasi yang kasar. Bunyi dari saluran napas bawah akan
terdengar paling keras pada tempat terdapatnya kelainan patologis, sering
tidak simetris, dan sering kali memiliki fase ekspirasi.
|ika mendengar bunyi ekspirasi, Anda boleh merasa yakin bahwa bunyi ter-
sebut bersumber dari suatu tempat di dalam dada (sumber intratorakal). Se-
baliknya, bunyi inspirasi secara khas akan timbul dari saluran napas ekstra-
698 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
torakal seperti trakea. Pada saat ekspirasi, diameter saluran napas intratorakal
akan berkurang karena gaya radial dari paru di sekitamya tidak "membuat"
saluran napas terbuka seperti yang terjadi pada saat inspirasi. Laju aliran udara
yang lebih tinggi pada saat inspirasi akan menimbulkan turbulensi aliran
udara yang selanjutnya menghasilkanbunyi y*g dapat didengar.
Jika Anda meminta anak kecil untuk "menarik napasnya dalam-dalam," sering
kali anak tersebut akan menahan napasnya sehingga menyulitkan Anda dalam
melakukan auskultasi paru. |adi, bagi anak prasekolah akan lebih mudah untuk
membiarkannya bernapas seperti biasa. Bagi anak yang lebih besar, Anda dapat
mencontohkan bagaimana menarik napas yang baik, tenang, dalam, dan men-
jadikannya sebagai suatu permainan. Manuver ekspirasi maksimal (meng-
embuskan napas sekuat-kuatnya) dapat dilaksanakan dengan meminta anak
untuk mengkhayalkan bahwa ia sedang meniup api lilin sampai padam pada
kue ulang tahunnya.
Dalam pemeriksaan anak, nilailah proporsi relatif waktu yang dipakai untuk Pada keadaan terdapatnya ob-
inspirasi terhadap waktu untuk ekspirasi. Normalrrya, rasio iniberkisar sekitar struki saluran napas aras seperti
7:7. croup, inspirasi akan memanjang
dan disertai tanda lain seperti
stridor, batuk, serta ronki. Pada
keadaan terdapatnya obstruksi
Anak yang lebih besar akan bersikap kooperatif ketika menjalani pemeriksaan saluran napas yang bawah
respiratorius dan bahkan dapat melaksanakan manuver seperti pada peme- seperti asma, ekspirasi akan
riksaan fremitus atau mendengarkan perubahan "dari suara I menjadi E" memanjang dan disertai bunyi
(lihat hlm. 233). Setelah anak itu tumbuh besar, evaluasi dengan observasi mengi yang dapat didengar.
yang dibicarakan pada halaman sebelumnya seperti kerja pernapasary Per-
napasan cuping hidung, dan bunyi rintihan tidak begitu bermanfaat lagi di Penyakit asma pada masa kanak-
dalam pemeriksaan untuk mengevaluasi kelainan patologis respiratorius. kanak merupakan keadaan yang
Pada keadaan ini, palpasi, perkusi, dan auskultasi memiliki makna yang sangat sering dijumpai di seluruh
lebih penting dalam pemeriksaan toraks serta paru yang saksama. dunia. Anak dengan penyakit
asma yang akut dapat ditemukan
dengan intensitas bervariasi dan
I Jantung sering kali anak-anak tersebut
menun j ukkan peningkatan kerja
pernapasannya. Bunyi rnengi
The heart is the chief feature of a funr;t:;#W, saat ekspirasi dan pemanjangan
fase ekspirasi akibat bronko-
spasme yang reversibel dapat
Pemeriksaan jantung serta sistem vaskular pada bayi dan anak serupa dengan terdengar tanpa stetoskop dan
yang dilakukan pada pasien dewasa. Namun, dengan mengenali perasaan akan didengar dengan jelas
takut yang ada dalam diri anak, ketidakmamPuannya untuk bekerja sama, dan sekali pada saat auskultasi.
dalam banyak keadaan, keinginan mereka untuk bermaio pemeriksaan ini
akan lebih mudah dilakukan dan memberikan hasil yang lebih produktif.
Gunakan pengetahuan Anda tentang stadium tumbuh-kembang setiap anak
dengan mengenali bahwa pemeriksaan terhadap seorang anak yang berusia 2
tahu4 akan lebih mudah jika anak tersebut berada dalam posisi berdiri atau
duduk di pangkuan dan
menghadap ke arah bahu
ibunya seperti terlihat da-
lam foto di bawah ini. Beri
sesuatu kepada anak kecil
untuk dipegangnya. Anak
yang memegang sebuah
benda tidak akan sempat
berpikir untuk menjatuh-
kan benda tersebut se-
hingga tangalnya tidak
bebas untuk mendorong
tubuh Anda. Terus ber-
bicara dengan anak kecil
akan memikat perhatian-
nya dan membuatnya lupa
bahwa dirinya
sedangdiperiksa
oleh Anda. Biar-
kan anak meng-
gerakkan stetos-
kop itu sendiri,
kemudian Anda
kembali melaku-
kan auskultasi
dengan benar.
Gunakan imaji-
nasi Anda agar
pemeriksaan fi-
sik tersebut da-
pat berlangsung
dengan baik!
lnspeksi. Sebelum memeriksa jantung itu sendiri, Amati bayi dengan sak-
sama untuk melihat ada-tidaknya gejala sianosis. Akrosianosis pada neonatus
dibicarakan pada halaman 673. Penting untuk mendeteksi adanya sisnosis
sentral (Tabel 17-10, Sianosis pada Anak-Anak, hlm.776) karena keadaan ini
selalu abnormal dan banyak kelainan kongenital jantung maupun penyakit
respiratorius ditemukan dengan sianosis (Lihat Tabel 77-76, Hasil Temuan
Patologik pada Defek jantung Kongenital: Bising Jantung, hlm. 783-785).
Observasi terhadap frekuensi dan pola pernapasan akan membantu kita dalam Benjolan difus yang menonjol
membedakan derajat sakit dan membandingkan penyakit jantung dengan keluar pada sisi kiri dada
penyakit paru. Peningkatan kerja pernapasan diperkirakan terjadi pada pe- menunjukkan kemungkinan
nyakit paru, sedangkan pada penyakit jantung mungkin hanya terdapat ta- kordiomegali yang sudah
kipnea kendati peningkatan kerja pernapasan akan dijumpai setelah keadaan berlangsung lama.
gagal jantung kongestif mencapai derajat yang signifikan.
lktus kordis (PMI; point of maximal impulse) tidak selalu dapat diraba pada bayi,
dan iktus kordis juga dipengaruhi oleh pola pernapasary lambung yang penufu
dan pengaturan posisi bayi. Biasanya iktus kordis pada usia beberapa tahun
pertama terdapat satu sela iga lebih tinggi daripada orang dewasa karena
jantung anak pada usia tersebut terletak lebih horizontal di dalam rongga
dada.
Palpasi dinding dada memungkinkan Anda menilai perubahan volume di "De ny uto n y o n g ku at-a n gkot"
dalam jantung. Sebagai contotr, prekordium yang hiperdinamik mencermin- pada tepi sternum kiri menun-
kan perubahan volume yang besar. jukkan peningk otan kerja ventrikel
konon, sementara jenis gerakan
Thrill dapat diraba jika terdapat cukup turbulensi di dalam jantung atau yant sama tetapi lokasinya lebih
pembuluh darah besar yang akan ditransmisikan ke permukaan. Pengetahuan dekat dengan apeks kordis me-
tentang struktur di balik prekordium akan memudahkan Anda dalam me- nunjukkan peningkatan kerja
nentukan asal thrill tersebut. Thrill paling mudah dirasakan dengan telapak ventrikel kiri.
tangan atau pangkal jari-jari tangan dan bukan dengan ujung jari-jari Anda.
Kualitasnya sedikit kasar dan menyerupai getaran atau vibrasi. Gambar ber-
ikut ini memperlihatkan lokasi thrill pada berbagai kelainan jantung yang
terjadi pada bayi dan anak.
Defek septum
ventrikel
Us[a paling sering Sesudah masa bayi Neonatus {tetapi dapar terjadi
Di sepanjang masa kanak- pada segala usia)
kanak (lebih larang terjadi
pada usia dewasa)
Kaimnnya dengan Ada: Meningkat saat Tidak ada
pernapasan inspirasi
Menurun saat
ekspirasi
Pengaruh oktivitos fsik Menghilang lvlenghilang denpn akwrros fsitr
pada takikardia Dapat menjadi lebih sering
sesudah oktrvrtos fsik
Ciri irarnanya Secara berangsur-angsur Adanya detak jantung yang
lebih cepat saat inspirasi terlewati atau hilang
Sering secara tiba-tiba Terjadi secara tidak teracur
melambat pada saat
ekspirasi
Jumlah detak {&eog Beberapa detak, biasanya Biasanya detak abnormat yang
dengan siklus yang tunggal
berulang
Beratnya keadaarr Benigna (menurut definisi) Biasanya benigna
Selain mencoba mendeteksi splitting bunyi jantung kedua, dengarkan pula Komponen pulmoner yang lebih
intensitas bunyi 42 dan Pr. Komponen aorta atau komponen pertama bunyi keras daripada yang normal
jantung kedua pada basis kordis normalnya terdengar lebih keras daripada khususnya ketika lebih keras
komponen pulmoner atau komponen kedua. daripada bunyi aorta, menuniuk-
kan hipertensi pulmonolis.
Bunyi jantung ketiga yang merupakan bunyi diastolik awal bernada rendah dan
terdengar paling jelas pada tepi kiri bawah os stemum atau di daerah apeks
kordis sering terdengar pada anak-anak dan merupakan keadaan normal.
Bunyi ini mencerminkan pengisian ventrikel yang cepat.
Bunyi jantung keempat yang sedng tidak terdengar pada anak merupakan bunyi Bunyi jantung keempot menunjuk-
diastolik akhir bernada rendah yang te4adi sesaat sebelum bunyi jantung kan penurunan fleksibilitas (corn-
pertama. plionce) ventrikel dan ini berkait-
an dengan gogol jontung kongestif
(dekompensosio kordis).
Gallop yang nyata dengan frekuensi serta irama jantung yang normal merupa- lroma gallop-takikardia yang
kan hasil temuan yang sering didapat pada anak normal dan keadaan ini disertai dengan bunyi iantung
bukan merupakan kelainan patologis. ketiga dan/atau keempat yang
keras-merupakan kelainan
patologis dan menunjukkan
gogol jo ntun g kongestif serta
fungsi ventrikel yang buruk.
Pengalaman menunjukkan bahwa berdasarkan definisinya, bising benigna Terdapatnya hosil temuon non-
pada anak tidak memiliki hasil temuan qbnormol yang ffienyertainya. Banyak (walau kardiok yang sering menyertai
tidak semua) anak yang menderita malformasi jantung yang berat ternyata penyakit iantung pada anak akan
memiliki tanda dan gejala yang bukan berupa bising jantung yang didapat saat jelas meningkatkan kemungkin-
melakukan anamnesis atau pemeriksaan fisik yang cermat. Banyak di antara an bahwa bising (murmur) yang
mereka juga memiliki tanda dan gejala nonkardiak lain termasuk bukti adanya tampaknya benigna itu sebenar-
cacat genetik yang dapat menjadi petunjuk diagnostik yang sangat mem- nya merupakan kelainan pato-
bantu. logis.
sebagian besar anak (bahkan sebagian pakar mengatakan hampir seluruh Banyak bising potologis podo pe-
anak) akan memiliki satu atau leblh bising jantung fungsional atau benigna nyakit jontung kongenitol ditemu-
sebelum mencapai usia dewasa. Penting untuk mengenali bising fungsional kan saat lahir. Bising lain baru
berdasarkan kualitasnya yang khas dibanding berdasarkan pelannya suara terdengar kemudian tergantunS
bising tersebut. Bising fungsional yang lazirn diiumpai pada bayi dan anak beratnya kelainan, penurunan
har-us dapat dikenali dengan mudah oleh dokter dan pada kebanyakan keada- resistensi vaskular pulmonalis
an, bising tersebut tidak memerlukan evaluasi lebih lanjut. yang terjadi sesudah bayi lahir,
atau perubahan yang berkaitan
Gambar pada halaman berikutnya menunjukkan ciri bising jantung benigna dengan pertumbuhan anak.
pada anak menurut lokasi, ciri penting, dan usia pada saat terjadinya. Berikut Tabel I 7- I 6 pada hlm. 783-785
merupakan bising benigna yang dapat ditemukan pada masa kanak-kanak: memperlihatkan contoh bising
patologis pada masa kanak-
kanak.
Nsonatus Bising penutupan duktus
Bising aliran pulmonalis perifer
Usia pr:xekolah atau sekolah Stillt murmur
Yencus harn {dengung vena}
Usia pr:asekolah atau lebih laniut Carotid bruit
Remap : Bising aliran pulmonalis
Bising penutupan
duktus
Carotid
bruit
Bising aliran
pulmonalis
(pulmonary flow) Still's murmur
Prasekolah dan
selanjutnya
Caratid bruit
I ,,t[t'. ll
Remaja dan usia
selaniutlrya
Bising ciimn
pulrnonolis
l, ,rtlllllllr, ll
Neonatus dapat memiliki bising ejeksi sepintas yang pelan pada tepi kiri atas os Duktus orreriosus persisten yang
sternum dan ke sebelah kirinya; bising ini terjadi karena aliran darah yang patologis akan mentransmisikan
masihterusberlangsunglewatduktusarteriosusyangsedangmengalamipenutupan. bising kontinu pada tepi kiri
Biasanya bising ini menghilang dalam waktu satu atau dua hari sesudah bayi atas os sternum neonatus dan
lahir. keadaan ini sering disertai
dengan bunyi Pryang keras,
denyut nadi yang meloncat-
loncat (bounding pulse) sefta
gagal jantung kongestif yang
terjadi kemudian.
Sebagian neonatus dan bayi masih memiliki bising yang sedikit bersifat ejeksi Bising aliran darah pulmonalis
dan pelan bukan di daerah prekordium melainkan pada kedua lapang paru, pada neonatus yang memiliki
terutama di daerah aksila. Bising ini menggambarkan aliran arteri pulmonalis tanda-tanda penyakit lainnya
perifer dan sebagian terjadi karena pertumbuhan arteri pulmonalis yang tidak lebih cenderung bersifat
idekuat dalam rahim (ketika masih terdapat sedikit aliran darah pulmonalis) patologis. Penyakit yang
dan sudut lengkungan arteri pulmonalis ke belakang yang tajam. Dalam menyebabkannya meliputi
keadaan tanpa idanya hasil temuan fisik yang menunjukkan penyakit tambahan sindrom Willioms, sindrom rubelo
di baliknya, bising aliran darah pulmonnlis perifer ini dapat dianggap sebagai kongenitol dan sindrom Alogille.
keadaan benigna dan biasanya akan menghilang setelah bayi berusia 1 tahun.
Anak usia prasekolah dan sekolah sering memiliki bising yang benigna. Bising
benigna (Still's murmur) yang paling sering ditemukan adalah bising awal dan
midsistolik derajat l-ryvl yang musikal serta vibratorik dengan multiple
oaertones yang berada pada tepi kiri tengah/bawah os sternum kendati sering
pula terdengar pada daerah arteri karotis. Biasanya kompresi arteri karotis
akan menghilangkan bising prekordial tersebut. Bising ini dapat sangat ber-
variasi dan terdengar lebih keras ketika terdapat peningkatan curah jantung
seperti yang terjadi pada keadaan demam atau olahraga.
Bising yang terdengar pada daerah karotis atau tepat di atas os klavikula di-
kenal sebagai bruit karotis. Bising ini merupakan bising awal dan midsistolik
dengan kualitas bunyi yang sedikit keras. Biasanya bruit karotis terdengar lebih
keras di sebelah kiri dan dapat didengar sebagai bising yang tunggal atau
bersama dengan Still's murmur seperti disebutkan sebelumnya. Bising ini dapat
dihilangkan sepenuhnya dengan kompresi arteri karotis.
Demikian pula pada anak prasekolah atau anak usia sekolakr, mungkin Anda
menemukan aenous hum.Bising vena ini merupakan bunyi yang pelary lemah"
kontinu, lebih keras pada saat diastol, dan terdengar tepat di bawih os klavikula
kanan. Bising tersebut dapat hilang sepenuhnya dengan manuver yang
memengaruhi aliran balik vena seperti berbaring telentang, mengubah posisi
kepal4 atau kompresi vena jugularis. venous hum rnemillki kualitai yang sama
seperti bunyi napas sehingga sering terabaikan.
Pada masa remaja, dapat didengar bising aliran pulmonnlis.Bising ini merupa- Bising aliran pulmonalis disertai
kan bising derajat I-[/vI, pelary tidak kasar dengan saat terjadinya yang khas bunyi jantung kedua yang meng-
untuk bising ejeksi, yaitu dimulai sesudah bunyi jantung pertama dan beiakhir alami sp/itting persisten, menun-
sebelum bunyi jantung kedua kendati tanpa kualitas kresendo-dekresendo jukkan beban muatan volume
yang nyata seperti pada bising ejeksi organik. jika mendengar bising ini, jangan pada jantung kanan seperti
lupa untuk mengevaluasi apakah bunyi penutupan pulmonalis terselut pada defek septum otrium.
memiliki intensitas yang normal dan apakah splitting bunyi jantung kedua
menghilang pada saat ekspirasi. Remaja dengan bising ejeksi pulmo.tulir yut-tg
benigna akan memiliki bunyi jantung dengan intensitas ying normal dan
splitting 52 yang normal.
Bising aliran pulmonalis ini dapat pula terdengar pada keadaan terdapatnya
kelebihan beban muatan volume akibat penyebab apapury seperti anemia
kronis, kehamilary dan karena mengikuti aktivitas fisik. Bising ini dapat me-
netap sampai dewasa.
Ketika menemukan setiap bising pada anak, perhatikdn semua kualitas seperti Ciri pada bising jantung pato-
diuraikan dalam Bab 7, sistem Kardiovaskular, untuk membantu Anda mem- logis yang spesifik pada anak
bedakan bising pntologls dengan bising benigna yang telah dijelaskan sebelum- dijelaskan dalam Tabel l7- l6
nya. Bising jantung yang mencerminkan penyakit jantung struktural akan lebih pada halaman 783-785.
mudah dievaluasi jika Anda memiliki pengetahuan yang baik tentang anatomi
intratorakal serta perubahan fisiologis jantung pasca-kelahiran dan jika Anda
juga memahami dasar fisiologis terjadinya bising jantung. pemahaman tentang
perubahan fisiologis ini dapat membantu Anda dalam membedakan bisin[
patologis dengan bising jantung benigna pada anak.
I Payudara
MASA BAYI
Payudara pada bayi laki-laki ataupun perempuan yang baru lahir sering kali Pada thelorche prematur terjadi
mengalami pembesaran. Pembesaran payudara ini disebabkan oleh pengaruh perkembangan payudara dan
estrogen maternal dan dapat berlangsung selama beberapa bulan. Payudara peristiwa ini paling sering
dapat pula menggembung karena berisi cairan putih yang dalam bahasa ditemukan pada usia antara
Inggris sehari-hari terkadang disebut "witch's milk (susu si penyihir)l' keadaan 6 bulan dan 2 tahun. Tanda-
ini dapat berlangsung selama satu atau dua minggu. tanda pubertas atau kelainan
hormonal lain tidak ditemukan.
Perubahan fisik pada pay'udara anak perempuan merupakan salah satu tanda Massa atau nodulus dalam
pertama usia akil balig atau pubertas. Sebagaimana pada kebanyakan per- payudara remaja puteri harus
ubahan dalam tumbuh-kembang, terdapat proses perubahan maturasional diperiksa dengan saksama.
progresif yang sistematik. Umumnya, dalam periode 4 tahun terjadi perkem- Biasanya benjolan tersebut me-
bangan payudara melalui lima stadium yang disebut stadium Tanner atau rupakan fibroodenoma benigna
stadium penilaian maturitas seksual (SM& sex maturity rating) dari Tanner, atau kisto; etiologi yang lebih
seperti terlihat pada halaman berikutnya. Stadium ini berkembang berturut- larang lagi adalah obses atau
turut mulai dari stadium praremaja, stadium munculnya tonjolan payudara, lipoma. Karsinoma mammae
pembesaran payudara selanjutnya, dan akhimya perubahan pada kontur merupakan keladian yang santat
payudara serta areola. Semua stadium ini disertai pula dengan perkem- langka pada remaja puteri dan
bangan rambut pubis dan ciri-ciri seks sekunder lain seperti terlihat pada hampir selalu terjadi di antara
halaman 723. Menarke (haid pertama) biasanya terjadi ketika anak perempuan para keluarga dengan riwayat
tersebut berada dalam stadium payudara 3 atau 4, dankemudian dia melewati yang kuat adanya penyakit
fase puncak lonjakan pertumbuhan atau growth spurt (lihat gambar pada keganasan tersebut pada
halaman 710). Perubahan yang berurutan pada perkembangan payudara ini keluarga.
harus dipahami dalam kaitannya dengan seluruh perubahan pada pubertas;
konseling terhadap remaja puteri tentang kematangan fisiknya pada masa
tersebut merupakan tindakan yang bermanfaat.
Pada remaja puteri yang lebih besar, pemeriksaan payudara yang kompre-
hensif harus disertai dengan petunjuk tentang cara memeriksa payudara
sendiri (hIm.319).
Pada anak laki-laki, pal.udara hanya terdiri atas puting yang kecil dan areola. Remaja putera yang mengalami
Selama masa pubertas, sekitar sepertiga anak laki-laki akan mengalami pe- ginekomostia atau pembesaran
nonjolan jaringan pay'udarayangkenyal dengan diameter 2 cm atau lebilu dan payudara pada salah satu atau
penonjolan ini sering terlihat pada satu payudara saja. Anak laki-laki yang kedua sisi terdapat dengan
gemuk (obese) dapat memiliki jaringan payudara yang cukup besar. jumlah yang cukup besar.
Meskipun biasanya hanya kecil,
pembesaran ini dapat berarti
PENILAIAN IdATIJRITAS SEKS PADAANAK PERCMFUAN: PAYUDARA
penting dan cukup memalukan.
Stddi$rn f Namun, umumnya ginekomastia
. Fqq,lgr*aia, Hanya erjadi elevasi puting. akan menghilang sendiri dalam
l
Stadiunr pembentukafi' tonjolan payudara. Pelebaran lebih laniut pada elevasi payudara
Teritdi,€l€tasi payudara dan puting sebi.gai dan areola tanpa mernpedihatkan pemisahan
,suntu tonjolan kecih pelebamn:diarnesar kontur*ya.'
areola.
\\
kdjigo*r"'*'",
rn*rn'b.e*1gt<ionjoJarr seku*der: puting Areola menyusut hingga mencapai
,, ,,H:[fflTi[#:r"ilfri,::H1[i:::,
(llustrasi dibuat atas kebaikan W. A. Daniel, jr., Profusor Emeritus, Division of AdolescenL Universiry
of Alabama, Birmingham.)
I Abdomen
Lakukan inspeksi terhadap funikulus umbilikalis (tali pusat) untuk menemukan Arteri umbilikalis tunggol dapat
kelainan. Normalnya, di dalam tali pusat tersebut akan terdapat dua buah arteri menyertai keiainan kongenital
rrmbilikalis yang berdinding tebal dan satu buah vena umbilikalis yang ber- kendati juga dapat terjadi
710 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
umbilikus pada neonatus mungkin memiliki bagian kutaneus yang panjang Gronuloma umbilkolis pada dasar
(umbitikus kitisl aanditutupi oleh kulit, atau bagian amniotik (umbilikus amnio- pusar merupakan perkembang-
iikusl yangpanlang dan ditutupi oleh substansi gelatinosa yang padat. Bagian an jaringan granulasi berwarna
amniotit ikutt -"ttg"ring dan terlepas sendiri dalam waktu 2 minggu, sedang- merah muda dan terbentuk
kan bagian kutaneui mengalami retraksi dan tertarik ke dinding abdomen. selama proses penyembuhan.
Lakukan inspeksi terhadap daerah di sekeliling umbilikus _untuk melihat eri- Hernio umbilikolis pada bayi di-
tema atau pembengkakai. Herniq umbilikqlis dapat ditemukan saat bayi usia sebabkan oleh defek dinding ab-
beberapa minggu. domen. Hernia itu dapat me-
miliki diameter 6 cm dan cukup
menonjol saat terjadi peningkat-
an tekanan intraabdomen. Se-
bagian besar hernia umbilikalis
akan menghilang saat bayi ber-
usia I ohun, dan hampir seluruh
hernia umbilikalis sudah tidak
terlihat lagi pada usia 5 tahun.
Diastasis rekti dapat ditemukan pada bayi yang normal. Keadaan ini meliputi
-buah
pemisahan dua m. rektus abdominis sehingga terbentuk tonjolan me-
manjang di garis tengah yang terlihat paling nyata pada saat otot-otot abdomen
berkontiaksi. Keadain yang pada sebagian besar kasus bersifat benigna ini
akan menghilang dalam masa kanak-kanak awal. Distensi abdomen yang
kronis dapit puli menjadi faktor predisposisi untuk terjadinya keadaan ini.
Peningkatan nada atau frekuensi
Auskultasi abdomen pada bayi yang tenanS dapat dilakukan dengan mudah.
usus yang berden- bising usus akan terdengar pada
Jangan heran jika Anda mendengar musik orkestra bising
gostroenteritis atau terkadang
ting secara musikal setiap 10-30 detik sekali.
pada obstruksi intestinol.
Anda dapat melakukan perkusi abdomen bayi sama seperti yang dilakukan Abdomen yang mengalami
pada orang dewasa kendati harus mengantisipasi bunyi timpanik yang lebih distensi, timpani saat diperkusi,
^k"rur pada bayi untuk menelan udara' dan tidak ada bising usus (silent)
-"ttlgingat adanya kecenderungan
perkusi merupakan pemeriksaan yang berguna untuk menentukan ukuran ketika dilakukan auskultasi
berbagai organ dan massa di dalam abdomen. menu n j u kkan peritonitis.
Anda akan menemukan bahwa pemer iksaanpalpasl abdomen pada bayi mudah Hepar yang membesar dan te-
dilakukan karena bayi merasa senang jika tubuhnya disentuh. Teknik yang rasa nyeri ketika ditekan dapat
membantu membuai bayi rileks-seperti diperlihatkan di sini-adalah me- disebabkan oleh gogol iontung
megang kedua tungkai bayi dalam posisi fleksi pada sendi lutut serta sendi kongestif atau storoge diseose.
parigka"l paha dengin satu tangan Anda sementara tangan yang lain melakukan
palpasi abdomen. Anda juga dapat menggunakan ...::.,.:::::,,.:,::.:.::i:::::::.:::l
dof atau mainan untuk membuat bayi tenang :i..1.;;1'1i;.:;1i]:
dalam posisi ini.
Selain itu, biasanya Anda dapat meraba ujung lien melalui palpasi. Pada ke- Massa abdomen abnormal pada
nyataannya, mungkin Anda dapat melakukan palpasi ginjal bayi dengan me- bayi dapat disebabkan oleh ginjal
nempatkan secara hati-hati jari salah satu tangan Anda di depan ginjal tersebut (mis., hidronefrosis), kandung
sementara jari-jari tangan yang lain berada di belakangnya. Kolon desendens kemih (mis., obstruksi uretro),
teraba sebagai massa berbentuk sosis pada abdomen kuadran kiri bawah. usus (mis., penyakit Hirschsprung
atau intususepsi) dan tumor.
Setelah Anda mengenali struktur anatomi yang normal dalam abdomen bayi, Pada stenosis pilorus, palpasi yang
gunakan palpasi untuk menemukan massa yang abnormal. dalam pada abdomen kuadran
kanan atas atau garis tengah,
dapat mengungkapkan massa
berbentuk "buah zaitun" atau
massa pilorus padat berukuran
2 cm. Saat disusui, sebagian bayi
seperti ini akan memperlihat-
kan gelombang gerakan peris-
taltik di seluruh perutnya, dan
diikuti oleh muntah proyektil.
Anda dapat pula mencoba melakukan fleksi tungkai anak pada sendi lutut dan
pangkal pahanya untuk membuat dinding perutnya lemas. Lakukan palpasi
yang ringan pada semua daerah abdomery kemudian lanjutkan dengan palpasi
yang dalam sementara lokasi yang mungkin patologis dibiarkan dahulu unturk
dipalpasi paling akhir.
712 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
Untuk menemukan nyeri tekan pada abdomery minta anak untuk memberi
tahu Anda daerah mana yang terasa nyeri ketika disentuh dan perhatikan
bagaimana perubahan ekspresi wajah anak tersebut atau apakah ia menangis
ketika Anda menyentuhnya.
Hepar dapat dipalpasi dengan mudah pada sebagian besar anak. Dalam ke- Anak kecil dengan penyakit
adaan normal, tepi hepar teraba 7-2 cm di bawah margo kosta yang kanan. respiratorius dan hiperinflosi
Tepinya terasa tajam serta kenyal dan bergerak dengan mudah ketika ter- paru dapat terlihat dengan
dorong dari bawah ke atas pada saat inspirasi dalam. Seperti pada bayi, Anda pembesaran hepar (hepoto-
harus mulai meraba tepi hepar pada abdomen kuadran kanan bawah dan megoli) dan abdomen; diagnosis
kemudian tangan Anda digeser ke atas; cara ini sangat penting karena hepar pembesaran hepar ini dibuat
yang sangat membesar pada anak dapat terlewati ketika dipalpasi. berdasarkan tepi hepar yang
berada beberapa cm di bawah
Penentuan ukuran hepar yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara perkusi margo kosta kanan. Perkusi
daripada palpasi. Tabel di bawah ini memperlihatkan perkiraan rentang akan menentukan ukuran hepar
hepar yang ditemukan melalui perkusi pada linea midklavikularis kanan. secara akurat.
Salah satu metode untuk menentukan tepi bawah hepar adalah tes goresan
(scratch /esl) seperti terlihat dalam foto di bawah ini. Letakkan ujung membran
stetoskop Anda tepat di atas margo kosta kanan pada linea midklavikularis.
Dengan menggunakan kuku jari tangan Anda, lakukan goresan yang ringan
pada kulit perut anak di sepanjang linea midklavikularis kanan dari sebelah
bawah umbilikus ke arah margo kosta. Ketika goresan Anda hampir men-
dekati tepi hepar, Anda akan mendengar perubahan bunyi goresan saat bunyi
tersebut melewati sepanjang hepar yang ditransmisikan ke stetoskop Anda.
Seperti halnya hepar, lien (lhnpa) dapat diraba dengan mudah pada sebagian Splenomegali dapat disebabkan
besar anak. Organ ini juga terasa lunak dengan tepi yang tajam dan menjulur oleh berbagai penyakit yang
ke bawah seperti lidah dari balik margo kosta yang kiri. Lien dapat digerakkan meliputi infeksi, kelainon hemo-
dan jarang membentang hingga lebih dari 1-2 cm di bawah margo kosta. tologi seperti onemio hemolitik,
keloi no n nfiltrotif, dan penyokit
i
Lakukan palpasi terhadap struktur abdomen lainnya. Umumny4 Anda akan infl omoto rik oto u a utoim un
menemukan pulsasi yang ditimbulkan oleh aorta pada daerah epigastrium. selain oleh kongesti lien karena
Pulsasi ini dapat diraba paling mudah di sebelah kiri garis tengah melalui hipertensi portol.
palpasi yang dalam.
Pemeriksaan palpasi untuk menemukan nyeri tekan abdomen pada anak yang Pada anak dengan akut abdomen
lebih besar sama seperti yang dilakukan pada orang dewasa; namun, penyebab seperti opendisitis okut, ada be-
nyeri abdomennya sering kali berbeda dan mencakup spektrum penyakit akut berapa teknik pemeriksaan
serta kronis yang luas. Penentuan lokasi nyeri tekan dapat membantu Anda khusus yang membantu, seperti
dalam memfokuskan perhatian pada struktur abdomen yang paling besar pemeriksaan rigiditas involunter,
kemungkinannya sebagai penyebab nyeri abdomen tersebut. nyeri lepas, tanda Rovsing atau
tanda psoas, atau obturator
yang positif (lihat hlm. 354-355).
I Genitalia Pria
Lakukan inspeksi terhadap batang penis (korpus) dengan memperhatikan Pembengkokan penis ke bawah
setiap kelainan pada permukaan ventralnya. Pastikan penis itu tampak lurus. yang persisten dinamakan
chordee; keadaan ini dapat me-
nyertai hipospadia.
Edema skrotum dapat ditemukan selamabeberapa hari sesudahbayi dilahirkan
dan keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen matemal.
Lakukan inspeksi skrotum dengan memperhatikan rugae yang harus sudah Pada neonatus dengan undesen-
terdapat pada usia kehamilan 40 minggu. Lakukan palpasi testis di dalam sus testis (testis yang tidak
kantung skrotum yang dilakukan dengan perabaan ke arah bawah dari anulus turun) atau kriptorkismus, sering
inguinalis ekstema hingga skrotum. Jika Anda meraba testis di dalam kanalis kali skrotum tampak tidak
inguinalis, dorong organ ini dengan hafi-hati dan perlahan-lahan ke arah bawah berkembang dan tertarik ketat,
sampai masuk ke dalam kanfung skrotum. Testis neonatus harus memiliki sementara pada palpasi tidak
lebar sekitar 10 mm serta panjang sekitar 15 mm, dan testis harus lebih banyak ditemukan isi skrotum (lihat
berada dalam kanhrng skrotum. Tabel l7-17, Sistem Urogenital
Laki-Laki, hlm. 786).
Pada 3"/" neonatus, salah satu atau kedua testis tidak dapat diraba di dalam
skrotum atau kanalis inguinalis. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran ter-
hadap kemungkinanlcriptorkismus.Pada dua pertiga kasus ini, kedua testis
akan mengalami desensus (penurunan) setelah bayi berusia 1 tahun.
Lakukan pemeriksaan testis untuk menemukan benjolan di dalam kantong Ada dua jenis massa yang sering
skrotum dan kanalis inguinalis. jika ditemukan benjolan dalam kantong ditemukan di dalam skrotum
skrotum, coba bedakan dengan testisnya. Perhatikan apakah ukuran benjolan neonatus, yaitu hidrokel dan
tersebut berubah ketika terjadi pe- hernio inguinolis; sering kali kedua
ningkatan tekanan intra-abdomen massa ini terdapat bersama, dan
yang timbulkarenabayi itu menangis. lebih sering ditemukan pada sisi
Perhatikan apakah jari tangan Anda kanan. Hidrokel berada di atas
dapat menjangkau daerah di atas testis serta funikulus spermati-
massa atau benjolan tersebut dengan kus, tidak dapat direposisi (ire-
memegangnya di dalam kantung ponibel) dan dapat memperlihat-
skrofum. Lakukan penekanan secara kan transiluminasi (lihat foto
hati-hati untuk mencoba mengurangi kiri). Sebagian besar hidrokel
ukuran massa dan perhatikan apakah hilang sendiri di usia l8 bulan.
terdapat gejala nyeri tekan. Per- Massa hernia terpisah dengan
hatikan apakah massa tersebut testis, biasanya dapat direposisi
Fletcher M: Physical Diagnosis in Neo-
menunjukkan transiluminasi (berca- dan sering kali tidak menunjuk-
natology, Philadelphia, Lippincott-Raven
haya terang ketika disinari dengan kan transiluminasi. Hernia tidak
Publishers, 1998.
senter). hilang sendiri. Terkadang pada
hernia ditemukan pula funikulus
spermatikus yang menebal
(disebut tonda benong sutro).
Lakukan pemeriksaan kanalis inguinalis seperti yang Anda lakukan pada Hernio inguinolis pada anak laki-
pasien dewasa dengan memperhatikan setiap benjolan yang mencerminkan laki yang lebih besar ditemukan
hernia inguinalis. sepefti pada pria dewasa, yaitu
dengan terdapatnya benlolan
dalam kanalis inguinalis, khusus-
nya ketika anak itu melakukan
manuver Valsalva.
MASA REMAJA
Pemeriksaan genitalia pada remaja putera dilakukan sama seperti pemeriksa-
an pada laki-laki dewasa. Anda harus menyadari perasaan malu pada banyak
anak laki-laki yang berkaitan dengan pemeriksaan genitalianya ini.
Perubahan anatomis penting pada genitalia pria akan menyertai masa pu- Pubertos yang terlombat harus
bertas dan perubahan inl membantu menentukan apakah proses pubeitas dicurigai pada anak laki-laki yang
tersebut sedang terjadi. Tanda-pertama pubertas yang bisa diandalkan- tidak memperlihatkan tanda-
dimulai pada usia antara 9 dan 13,5 tahun-adalah peningkatan ukuran testis. tanda perkembangan pubertal
Berikutnya adalah pertumbuhan rambut pubis bersama dengan pembesaran setelah berusia l4 tahun.
penis yang progresif. Perubahan lengkap dari anatomi praremaja hingga
dewasa memerlukan waktu sekitar 3 tahun dengan kisaran 1,8-5 tahun.
Pemeriksaan pada remaja putera memiliki tujuan yang penting, yaitu me- Penyebab keterlambatan puber-
netapkan angka maturitas seksualnya. Kelima stadium perkembangan seksual, tas yang paling sering ditemukan
yang diuraikan pertama kalinya oleh Tanner, disampaikan secara garis besar adalah keter/o mboton konstitusr-
dan diilustrasikan pada halaman berikutnya. Perkembangan seksual tersebut onol, yaitu suatu keadaan yang
meliputi perubahan pada penis, testis dan skrotum. Di samping itu, rambut sering familial dan meliputi
pubis pada sekitar 80% pria akan menyebar lebih jauh ke atas hingga daerah keterlambatan maturasi tu lang
abdomen dengan pola penyebaran berbentuk segitiga yang mengarah ke serta fisik kendati kadar
umbilikus; fase ini baru selesai setelah usia 20 tahun. hormon-hormonnya normal.
Prinsip perkembangan yang penting adalah bahwa perubahan pubertal yang Walaupun ejakulasi nokturnal
bersifat fisik akan berjalan mengikuti rangkaian yang sudah ditetapkan dengan atau siang hari cenderung
baik sebagaimana diilustrasikan dalam diagram di bawah ini. Walaupun ter- dimulai sekitar Angka Maturitas
dapat kisaran usia yang lebar untuk saat dimulainya dan selesainya, namun Seksual 3, hasil temuan-baik
rangkaian perubahan pada setiap anak laki-laki tetap sama. Pengetahuan ten- melalui anamnesis maupun pe-
tang tahap ini membantu saat memberikan bimbingan kepada para remaja meriksaan fisik-memperlihat-
yang khawatir tentang maturasinya sekarang dan di masa mendatang, juga kan pengeluaran sekret dari
mengenai normalitas perubahan pubertalnya di sepanjang kisaran usia yang uretra dapat menunjukkan
lebar. Pengetahuan tersebut juga bermanfaat untuk menemukan perubahan adanya penyokit menulor seksuo/.
fisik yang abnormal.
11 12 '13 14 15 16 17
Penis
1 0,5-14,5 12,5-16,5
9,0-'13,5 13,5-17,0
891011121314151617
Usia (tahun)
Bilangan di bawah balok menunjukkan kisaran usia pada saat terjadinya perubahan tertentu
(Digambar ulang dari Marshall WA, TannerJM: Variations in the patterns of pubercal
changes in boys. Arch Dis Child 45:22, 1970).
Dalam rnenentukan angka maturitas sek (SMR; sex maturity rating) pada anak laki-laki, Amati masing*masing dari keciga ciri ini
secara terpisah karena ketiganya dapat berkembang dengan l<ecepatan yang berbeda-becia. Catatlah Cua angka penilaian yang
terpisah: rambut pubis dan genitaiia. Jika penis dan testis menunjukkan perbedaan pada stadiurnnya, ambil rara-ratanya unruk
mendapatkan sebuah angka tunggal untuk angka penilaian genitalia.
6enitalia
Rambut Pubis Penis Testis dcn Skrofilnr
Stadium 3 Rambut berwarna tebih gelap, Lebih besar, khususnya l4engalami pembesaran
lebih kasar dan lebih kerieing paniang penis lebih ianjut
dengan distribusi yang jarang
di daerah simfisis pubis
(llustia:i ini dibuat atag: kebaikan hati dari W.A, Daniel, Jr", Profesor Emeritus, Division of Adolescent l'4edicine, University of Alabama, Birmingham-)
I Genitalia Wanita
Setiap petugas medis harus memahami anatomi tubuh wanita yang normal.
Suatu abnormalitas sulit dikenali jika Anda tidak mengetahui bagaimana
keadaan normalnya. Pemeriksaan genitalia dapat memicu rasa cemas pada
anak yang besar dan remaja putri (khususnya iika Anda merupakan lawan
jenisnya), orang tua, dan Anda sendiri; namury jika pemeriksaan ini tidak
dilakukan, hasil temuan yang signifikan dapat terlewati. Bergantung pada
stadium tumbuh-kembang anak, jelaskan kepadanya bagian tubuh yang
akan Anda periksa dan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dalam
pemeriksaan yang rutin.
Lakukan inspeksi terhadap orifisium uretra dan labia minora. Periksa keadaan
himennya yang pada neonatus dan bayi kecil akan tampak menebal; himen
71.8 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
jika anak tersebut tampak enggan diperiksa, kita dapat meminta orang tua
duduk bersamanya di atas meja periksa; sebagai alternatif lairy anak dapat
diperiksa dengan didudukkan pada pangkuan orang tuanya. Jangan meng-
gunakan stirup (alat penyangga tungkai seperti yang terdapat pada meja
periksa kebidanan. Pent.) karena alat ini dapat membuat anak takut. Gambar
berikut ini memperlihatkan anak berusia 5 tahun yang duduk di pangkuan
orang tuanya sementara orang tua meregangkan kedua paha anak dengan
menarik luhrtnya ke samping.
memegang labia di antara ibu jari dan telunjuk tiap-tiap tangan Anda, dan perineum (misalnya karena
kemudian memisahkan kedua labia mayora dengan menariknya ke lateral sabun cair atau buih sabun
serta posterior untuk memeriksa struktur di sebelah dalam sebagaimana ter- mandi), benda asing voginitis,
lihat di bawah ini. Adhesi Inbislis atau penyatuan labia minora dapat ditemukan atau penyokit menulor seksuo/
pada anak prapubertas, dan keadaan ini dapat menutupi orifisium vagina serta karena pelecehan seksual.
uretra. Keadaan ini mungkin merupakan varian yang normal.
Hindari perbuatan menyentuh tepi himen karena himen merupakan organ Abrosi atau tanda-tanda trauma
yang sangat nyeri bila disentuh tanpa adanya efek protektif hormonal. Lakukan pada genitalia eksterna dapat
pemeriksaan untuk menemukan sekret, adhesi labialis, lesi, estrogenisasi (yang disebabkan oleh keadaan yang
menunjukkan awal pubertas), variasi himen (seperti himen imperforata atau benigna, seperti masturbasi,
himen septata yang jarang dijumpai), dan higiene organ tersebut. Sekret yang terkena zat iriran, atau trauma
encer dan berwama putih (leukore) sering ditemukan. Pemeriksaan spekulum yang tidak disengaja, kendati
vagina dan serviks tidak diperlukan pada anak prapubertas kecuali bila terdapat tanda-tanda tersebut harus
kecurigaan terhadap kemungkinan trauma berat atau benda asing. pula menimbulkan kecurigaan
terhadap kemungkinan peleceh-
on seksuo/.
Himen yang normal pada bayi dan anak kecil dapat memiliki berbagai kon-
figurasi sebagaimana terlihat pada gambar halaman 722.
iu,
tt" i,
l ,
]]]\I'
'H['x},[oo,
Bayi perempuan berusia l5 bulan dengan orifisium himenalis Anak perempuan berusia 7 tahun dengan orifisium himenalis
anular berbentuk bulan-sabit
Anak perempuan berusia 2 tahun dengan orifisium himenalis Anak perempuan berusia 6 tahun dengan himen septata yang
anularyang terletak di tengah dan dapat dilihat dengan menarik menghasilkan dua buah orifisium. Diperlukan penarikan labia
labianya untuk melihat kedua lubang vagina tersebut.
Anak perempuan berusia 9 tahun dengan iaringan labia yang Anak perempuan berusia I? tahun dengan orifisium
berlebihan. Penarikan yang lebih kuat dalam posisi menungging berbentuk anular dan pengaruh hormonal dalam masa
akan rnemperlihatkan orifisium yang nornral. pubertasnya sehingga terbentuk iaringan yang berwarna
merah muda serta rnenebal,
{Sumber foto: Reece R" Ludwig S (eds): Child Abuse: Medical Diagnosis and Management, ed ke-2, Philadelphia, Lippincott Williams & Witkin:,
200 r.)
MASA REMAJA
Pemeriksaan eksternal genitalia perempuan pada remaja putri dilaksanakan Adanya pengeluoran sekret dori
dengan cara yang sama seperti pada anak perempuan usia sekolah. Jika di- vogino (voginol dischorge) pada
perlukan pemeriksaan dalam yang lengkap pada remaja, teknik yang diguna- ' remaja putri harus ditangani se-
kan sama seperti pada pemeriksaan wanita dewasa. Penjelasan yang lengkap pefti yang dilakukan pada wanita
mengenai langkah-langkah pemeriksaan, peragaan alat yang akan digunakan dewasa. Penyebabnya meliputi
dan cara pendekatan yang lemah lembut yang menenteramkan perasaan leukore fisiologk, penyokit menw
pasien sangat diperlukan karena biasanya remaja putri memiliki keingin- /or seksuo/ akibat akivitas sekual
tahuan yang cukup besar. Pemeriksaan dalam pertama pada remaja putri atau pe/ecehon seksuol, voginosis
harus dilakukan oleh dokter spesialis yang berpengalaman. bakterialis, bendo osing dan
kontak dengon zatiitan dori luor.
Anda harus menentukan angka maturitas seksual pada setiap wanita tanpa
memperhatikan usia kronologisnya. Penilaian terhadap maturitas seksual
pada anak perempuan didasarkan pada pertumbuhan rambut pubis dan per-
kembangan payudara. Penilaian terhadap pertumbuhan rambut pubik ter-
sebut (stadium Tanner) diperlihatkan dalam gambar di bawah ini yang meng-
ilustrasikan lima stadium maturitas seksual menurut Tanner. Lihat halaman
710 untuk penilaian perkembangan pay"udara.
Meskipun terdapat variasi yang luas mengenai onset dan selesainya masa
pubertas, kita harus ingat bahwa semua stadium berlangsung dalam rangkai-
an yang dapat diperkirakan seperti terlihat di sini.
10 1'l 12 14 16 17
if:i3[f:;'kj'*'""A 9,5-14,5
Menarkhe tr
10,0-'16,5
Havuoara l1'i.!:i!
z^-^-,ffi- J fii:::iil aLllriji:flij:fij c
.
7,0-13,0 13.0-18,0
10 11 12 14 '15 17
Usia (tahun)
Bilangan di bawah gambar balok menunjukkan kisaran usia pada saar terjadinya perubahan
tertentu. (Digambar ulang dari MarshallWA, TannerJM: Variations in the patterns of
pubertal changes in girls. Arch Dis Child 45:22, 1970).
I Pemeriksaan Rektal
Pemeriksa'an rcktal {rectal toucher; pemeriksaan colok dubur) bukan me-
rupakan bagian dalam pemeriksaan pediatrik yang rutin, tetapi harus di-
lakukan jika terdapat kecurigaan terhadap kemungkinan adanya penyakit
intra-abdome+ pelvik atau perirektal.
Pemeriksaan rektal pada anak kecil dapat dilakukan dengan posisi anak ber- Kulit tambahan (skin tog) di
baring pada sisi tubuhnya atau dalam posisi litotomi. Bagi banyak anak kecil, daerah anus ditemukan pada
posisi iitotomi bukan merupakan posisi yang menakutkan dan posisi ini lebih penyakit usus inflamotori kendati
mudah dilakukan. Minta anak untuk berbaring telentang dengan melakukan lebih sering dijumpai secara
fleksi pada sendi pangkal paha serta lututnya, sementara kedua tungkai di- kebetulan pada pemeriksaan.
abduksikan. Tutupi tubuh anak dari pinggang ke bawah dengan kain penutup.
Berikan terus perkataan yang menenangkan hatinya selama pemeriksaan di- Nyeri tekan yang ditemukan
laksanakan, dan minta anak untuk menarik serta mengeluarkan napasnya dalam pemeriksaan rektal pada
lewat mulut untuk membuatnya rileks. Regangkan kedua gluteusnya dan laku- seorang anak biasanya
kan pengamatan terhadap keadaan utnr. Wulu,lpntt pulu anak kecif Anda menunjukkan keadaan infeksius
dapat menggunakan jari telunjuk yang sudah bersarung tmrgan dan diberi atau inflamasi sebagai
pelumas untuk pemeriksaan rektal tersebut. Lakukan palpasi abdomen dengan penyebabnya, seperti obses
tangan yang lain; tindakan ini perlu dikerjakan untuk mengalihkan perhatian atau opendisitis.
anak ataupun untuk mengetahui struktur abdomen yang teraba di antara kedua
tangan Anda. Kelenjar prostat tidak dapat dipalpasi pada anak laki-laki kecil.
I Sistem Muskuloskeletal
Tangan neonatus berada dalam posisi menggenggam. Karena adanya refleks Kulrt tombohon, digit residuol
genggaman tangan (palmar grasp reflex, lihat pembahasan pada sistem saraf), (remnonts of drgirs), polidoktili
Anda perlu membantu bayi mengekstensikan jari-jari tangannya. Lakukan (ari tangan tambahan) atau
inspeksi yang saksama terhadap jari-jari tangan dengan memperhatikan setiap sindokt/i (jari tangan yang ber-
defek yang ada. selaput) merupakan defek kon-
genital yang ditemukan saat lahir.
Lakukan palpasi di sepanjang klaaikula neonatus dengan memperhatikan se- Froktur klovikulo dapat teriadi
tiap benjolan, nyeri tekan, ataupun krepitasi; semua ini dapat menunjukkan dalam proses pelahiran yang
adanya fraktur. sulit.
Lakukan inspeksi yang saksama terhadap tulangbelaknng (aertebra). Walaupun Spina bifido okuko (defek pada
defek utama pada vertebra seperti meningomielokel akan terlihat dengan jelas korpus vertebra) bisa
dan sering kali sudah terdeteksi melalui peme*riksaan USG sebelum buyr di- menyertai defek pada medula
lahirkan, abnormalitas yang tidak jelas dapat meliputi bintik-bintik pigmentasi, spinalis yang dapat
bercak berambut atau cekungan yang dalam. Abnormalitas ini-jika terdapat menyebabkan disfungsi
dalam jarak 1 cm dari garis tengah-dapat berada di atas ostium ekstema neurologi yang berat.
saluran sinus yang membentang hingga kanalis spinalis. Iangan melakukan
pemeriksaan dengan sonde ke dalam saluran sinus karena tindakan ini mengan-
dung risiko yang brtrpotmsi trntuk terjadinya infeksi. Lakukan palpasi pada
h.l*g belakang terutama di daerah lumbosakraf dengan memperhatikan
setiap deformitas vertebra"
Lakukan pemeriksaan yang saksama pada bagian panggul, neonatus dan bayi Bunyi "klik" yang terdengar
di setiap pemeriksaan untuk menemukan tanda-tanda dislokasi. Foto berikut pelan atau lembut, tetapi dapat
ini memperlihatkan dua macam teknik pemeriksaan yang penting: teknik yang didengar ketika melakukan
pertama dilakukan untuk menguji sendi pangkal paha yang mengalami manuver ini belum membukti-
dislokasi posterior (tes Ortolani), dan teknik kedua untuk menguji kemampuan kan adanya dislokasi sendi
sendi pangkal paha yang baik, tetapi tidak stabil untuk mengalami subluksasi pangkal paha, tetapi harus men-
atau dislokasi (tes Barlow). dorong kita untuk segera me-
laksanakan pemeriksaan yang
saksama.
Pastikan bahwa bayi berada dalarn keadaan rileks ketika menjalani kedua Pada dis/okosi sendi pongkal poho,
teknik pemeriksaan berikut ini. ]ika perlu, berikan dot atau botol susu untuk Anda dapat merasakan bunyi
membuatnya rileks. Untuk tes Ortolsni, baringkan bayi dalam posisi telentang "klang" ketika kaput femoris
dengan kedua tungkai mengarah kepada Anda. Lakukan fleksi kedua tungkai- yang terletak di sebelah poste-
nya untuk membentuk sudut siku-siku pada sendi pangkal paha dan lutub:rya rior asetabulum masuk ke
dengan aara menempatkan jari telunjuk Anda pada trokanter mayor tiap-tiap dalam asetabulum..
os femur sementara ibu jari diletakkan di daerah trokanter minor. Lakukan
abduksi kedua sendi pangkal paha secara bersamaan hingga permukaan lateral
setiap lutut menyentuh meja periksa. Gerakan yang bisa diraba dari kaput
femoris yang kembali ke tempatnya menunjukkan tsnda Ortoloni yang positif.
Untuk melakukan tes Barlow,letakkan kedua tangan Anda dalam posisi yang Tanda Barlow yang positif
sama seperti posisi untuk melakukan tes Ortolani. Sekarang, lakukan penekanan bukan merupakan petuniuk
yang arahnya berlawanan dengan menggunakan ibu jari tangan yang diagnostik adanya dis/okosi sendi
digerakkan ke bawah ke arah meja dan ke arah luar. Rasakan setiap gerakan pongkol paho rctapi hasil tes ini
kaput femoris ke lateral. Normalnya tidak terdapat gerakan ini dan sendi menunjukkan kekenduran sendi
pangkal paha teraba " stabil." Jika Anda merasakan gerakan kaput femoris yang pangkal paha atau kemudahan
keluar dari rongga sendinya (asetabulum) dan berada pada bibir posterior sendi pangkal paha untuk
asetabulum tersebuf keadaan ini menunjukkan tsndo Barlow yang positif. Jlka mengalami dislokasi. Di
Anda benar-benar merasakan gerakan dislokasi ini, lakukan abduksi sendi kemudian hari, bayi dengan
pangkal paha dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah Anda yang tanda Barlow yang positif harus
menekan balik ke arah dalam dan rasakan gerakan kaput femoris ketika masuk menjalani pemeriksaan ulang.
kembali ke dalam rongga sendi tersebut.
Selain memeriksa kedua sendi pangkal pah4 kedua tungkai dan knki bayi harus
diperiksa pula untuk menemukan kelainan perkembangan. Lakukan peme-
riksaan untuk menilai kesimetrisary gerakan melengkung, dan torsi pada ke-
dua tungkai. Panjang kedua tungkai tidak boleh menunjukkan perbedaan.
Sering kali pada bayi normal terdapat lipatan kulit paha yang asimetris;
namun, jika Anda menemukan ketidaksimetrisan ini, jangan lupa untuk me-
laksanakan tes instabilitas karena keadaan dislokasi sendi pangkal paha sering
menyertai hasil temuan tersebut.
Sebagian besar neonatus memilik i tungkai yang melengkung (bowlegged); ke- Pelengkungan tungkai yang
adaan ini mencerminkan posisi tubuh janin yang melekuk ketika berada di berat (genu vorum) mungkin
dalam rahim ibu. Sering kali pada awal masa bayi terjadi peningkatan p€r- . masih merupakan pelengkungan
tumbuhan tungkai yang melengkung itu (seperti terlihat pada foto kiri bawah); fisiologik dan akan hilang sen-
keadaan ini merupakan perkembangan normal yang sering terjadi dan mulai diri. Pelengkungan yang ekstrem
menghilang ketika anak berusia sekitar 18 bulan. Sesudah ih1 tungkai yang atau pelengkungan unilateral
melengkung pada usia bayi sering diikuti peralihan menjadi tungkai yang dapat disebabkan oleh kelainan
kedua lututnya saling bersentuhan (knock-knees). Pola knock-knees (sepertt ter- patologis seperti riketsio atau
lihat pada foto kananbawah) biasanya mencapai maksimal pada usia 3-4 tahury tibia voro (penyakit B/ount).
kemudian secara berangsur-angsur mengalami perbaikan sampai anak berusia
9 atau 10 tahun.
Hasil temuan lainnya sesudah usia 3 bulan adalah pemendekan os femur yang
nyala (Tes Gqleazzi atat Alice yang positifl. Foto di bawah ini memperlihatkan
teknik pemeriksaan pada tes tersebut. Rapatkan kedua kaki bayi dan perhati-
kan setiap perbedaan pada tinggi kedua lutut.
Adanya torsi tibia dapat dinilai melalui beberapa cara; salah satu cara penilaian
diperlihatkan di atas. Baringkan anak pada meja periksa dengan kedua sendi
lututnya difleksikan hingga sudut 90" seperti terlihat dalam foto. Perhatikan
sumbu paha-kaki. Biasanya terdapat rotasi intemal atau ekstemal sebesar
+10".
Kinitrakukan pemeriksaan kaki pada neonatus danbayi. Pada saat lahir, kedua Deformitos koki yang sejati tidak
kaki tampak seperti mengalami deformita+ yaitu kaki ffiirrgberputar ke dalam akan pernah kembali ke posisi
seperti terlihat pada foto di halaman berikutrya; keadaan ini terjadi karena normai bahkan bila dilakukan
posisi janin ketika berada dalam ra*rim ibunya. Lakukan manipulasi pada kaki manipulasi.
yang mengalami deformitas ini-kaki yang normal hams mudah dikoreksi ke
728 PEI,IERIKSAAN FISIK DAN RTWAYAT KESEHATAN
TEKNIK PEMERIKSAAN CONTOH ABNORMALITAS
posisi yang netral atau bahkan ke posisi yang terkoreksi berlebihan (over-
koreksi). Demikian pula, Anda dapat menggaruk atau menggores tepi luar
kaki untuk melihat apakah kaki tersebut berada dalam posisi yang normal.
Kaki bayi normal memiliki beberapa ciri yang pada awalnya mungkin me-
nimbulkan kekhawatiran dalam diri Anda. Ciri-ciri ini yang diperlihatkan
pada halaman berikutnya merupakan keadaan yang benigna atau tidak ber-
bahaya. Kaki neonatus akan terlihat rata karena adanya bantalan lemak plan-
taris. Sering kali pula terjadi inversi kaki (pemutaran kaki ke arah medial) se-
hingga tepi medialnya tampak naik. Sebagian bayi lain menunjukkan adduksi
kaki tanpa inversi dan keadaan ini dinamakanqdduktus metqtarsus. Bayi lainnya
lagi dapat memperlihatkan adduksi keseluruhan kaki. Akhirnya, sebagian
besar anak yang baru bisa berjalan (toddler) menunjukkan pronasi selama
tahap-tahap awal weight bearing dengan disertai eversi kaki (pemutaran kaki
ke arah lateral). Pada semua varian yang normal ini, posisi yang abnormal
dapat dengan mudah dikoreksi secara berlebihan hingga melewati garis
tengah. Semua keadaan ini cenderung hilang dengan sendirinya dalam waktu
satu atau dua tahun. Serangkaian ilustrasi pada halaman berikutnya memper-
lihatkan contoh deformitas kaki yang patolbgis pada neonatus dan bayi.
Amati keadaan anak pada saat berdiri dan berjalan dengan kaki telanjang.
Anda juga dapat memintanya untuk menyentuh jari-jari kakinya, bangkit dari
Kaki datar atau pes plonus disebabkan oleh Inversi kaki (varusi Adduktus meif,torsu$ pada seorang anak. Kaki
kekenduran struktur jaringan lunak pada kaki. bagian depan adduksi dan tidak mengalami inver$i.
Pronasi pada anak yang baru bisa berialan {toddler). {A) Ketika dilihat dari belakang, bagian
belakang kaki merruniukkan eversi (berputar keluar). (B) Ketika dilihat dari depan, bagian
depan kaki memperlihatkan eversi dan abduksi.
posisi duduk, berlari untuk jarak yang pendek dan mengambil benda-benda.
Abnormalitas dapat terdeteksi dengan mengamati anak secara cermat dari
sebelah depan dan belakang. Untuk menilai pola berjalannya secara tidak
langsung, Anda dapat pula memperhatikan bagian bawah sepatunya untuk
melihat sisi mana yang aus.
Lakukan inspeksi pada setiap anak yang sudah dapat berdiri untuk menemu-
kan keadaan skoliosis dengan menggunakan teknik pemeriksaan seperti dijelas-
kan berikut ini. Jangan lupa untuk meminta anak membungkukkan tubuhnya
ke depan sementara kedua sendi lutut berada dalam posisi lurus (Adams bend
/esf). Lakukan evaluasi untuk menilai setiap ketidaksimetrisan dalam Pengen-
dalian posisi tubuh atau cara berjalan. Skolio-
sis pada anak merupakan keadaan yang langka
dan abnormal; tidak jarang dijumpai skoliosis
ringan pada anak yang lebih besar.
Anda juga dapat menggunakanplumb line (tali bandul), yaitu seutas tali dengan
beban yang terikat pada ujung sebelah bawah tali tersebut untuk menilai ke-
simetrisan punggung. Letakkan ujung atas tali bandul pada C 7 dan minta anak
untuk berdiri tegak. Tali bandul tersebut harus terentang lurus pada celah
antara kedua otot gluteus atau sulkus intergluteal (tidak diperlihatkan di sini).
turut serta dalam berbagai kegiatan olahraga yang terorganisasi dan sering
kali membutuhkan "klirens medis." Mulai pemeriksaan dengan melakukan
anamnesis yang saksama dengan memfokuskan perhatian pada faktor risiko
kardiovaskular, dan kemudian menanyakan riwayat pembedahan sebelum-
nya, iwayat cedera, permasalahan medis lainnya serta riwayat keluarga.
Pemeriksaan fisik prapartisipasi sering kali merupakan satu-satunya peluang
bagi seorang remaja yang sehat untuk bertemu dengan profesional medis;
dengan demikiary dalam pemeriksaan ini harus diikutsertakan beberapa per-
tanyaan skrining dan pedoman yang antisipatif (lihat pembahasannya pada
Penyuluhan dan Konseling Kesehatan). Yang terakhir, lakukan pemeriksaan Sebelum seseorang mengikuti
fisik yang umum dengan memberikan perhatian khusus pada pemeriksaan olahraga partisipasi yang ber-
jantung serta paru dan skrining penglihatan serta pendengaran. Dengan demi- sifat fisik, lakukan pemeriksaan
kiary pemeriksaan prapartisipasi harus meliputi pemeriksaan muskuloskeletal yang sal<sama untuk menemu-
yang saksama dan terfokus untuk mencari setiap tanda kelemahan atau paresis, kan bising {nturmu) jantung dan
keterbatasan kisaran gerak, serta bukti adanya cedera sebelumnya. bunyi mengi pada paru.
r $
' ,lnFit
{bertcnjtrt}
t"
.' 'ff*l 4fl
:r".,0-*,,*.
menekuknya secara
penuh dan
' , rqisglsll.rq$$ "' i[
i'
meluruskan sendi
siku.
'$
7. Mempertahankan Berkurangnya kisaran
lengan yang diturun- gerak karena cedera
kan, menekuk sendi pada lengan bawah,
siku pada sudut 90" siku atau pergelang-
dan melakukan an Qngan
gerakan pronasi
serta supinasi lengan
bawah.
{bedanjut}
Abnorrnalitis'
Umrm Akibat
lnstruksi untuk Pasien Cedera , ,',,
I 0. Eerdiri tegak de- Ketidaksirnetrisan ,,
':: rl r,:;li.
: : : :l rr '
Achilles- ,, 'r I :
I Sistem Saraf
Pemeriksaan sistem saraf pada bayi dan anak-anak memiliki beberapa ciri
yang khas. Pemeriksaan tersebut meliputi teknik yang sangat spesifik untuk
usia tertentu, khususnya untuk bayi. Pengujian refleks primitif sangat penting
pada bayi; refleks ini hanya terdapat pada usia tertentu dan kemudian
menghilang. Refleks primitif yang negatif atau menetap dapat menandakan
abnormalitas. Secara umum, pemeriksaan sistem saraf pada bayi dan anak
kecil sangat bergantung pada faktor internal dan eksternal yang tercantum dj
bawah ini.
Lakukan penilaian terhadap status mental neonatus dengan memperhatikan lritobilrtas (kerewelan) yang per-
aktivitasnya seperli yang dibahas pada hlm. 654-555 ("Apa yang dapat sisten pada neonatus dapat
dilakukan oleh neonatus?"). Pastikan agar Anda menguji neonatus dalam menjadi tanda yang menunjuk-
kondisi sadar Qilert) dan jika mungkin, lakukan pemeriksaan ulang jika bayi kan gangguan neurologi atau
berada dalam keadaan terlalu rnengantuk. dapat mencerminkan 6,sr!:gai
kel c i n a n m eta b olilN infeksiuq
Lakukan penilaian terhadap tonus matarik pada neonatus dan bayi, dengan atau keloincn konstituslbnal
pertama-tama mengamati secara cermat posisinya pada saat bayi beristirahat lainnya, atau keadaan ;ingkungan
dan menguji resistensinva terhadap gerakan pasif. seperri keadaan putus aba;t.
Kemudian, lakukan penilaian terhadap tonwsnya ketika Anda rnenggerakkan Neonatus dengan hipotonio
setiap sendi utarna melalui kisaran geraknya dengan mernperhatikan setiap sering menunjukkan posisi frog-
adanya spastisitas atau flasiditas sendi tersebut. Pegang bayi dengan kedua leg dengan kedua lengan diflek-
tangan Anda seperti terlihat pada foto di bawah ini untuk menentukan apakah sikan dan kedua tangan berada
tonusnya normaf meningkat ataukah menurun. Peningkatan atau penurunan di dekat telinga. Hipotonia
tonus dapat menunjukkan penyakit intrakranial kendati penyakit tersebut dapat disebabkan oleh berbagai
biasanya disertai dengan sejumlah tanda lainnya. keloinan podo sistem sorof pusot
dan keloinon poda unit rnotorik.
.Anda hanya dapat menguji Jungsi srrsonk pada neonatus clengan cara yang
terbatas. Lakukan pengujian terhadap rasa nyeri dengan rnenientikkan telapak
tangan atau kaki bayi dengan iari tangan Anda. Amati gerakan rnenarik eks-
tremitas, bangun dan perubahan pada ekspresi wajah- jangan rnenggunakan
iarum untuk menguii rasa nyeri.
ftct'lek tendon dalam anr.at bervariasi pada neonatus dan hrayl ka-rena jaras sarat Peningkatan yang pnogresif pada
kortikospinalnya belum berkembang; sepenuhnya. Jadi, refleks yang positif nefleks tendon dalam selama
atau negatif hanya sedikit rnemiliki makna diagnostik kecuali iika responsnya usia satu tahun pertarna dapat
berbeda dengan hasil tes sebelumnya atau bila terlihat respons vanpi ekstrim. menunjukkan penyakit pada
sisten-l saraf pusat seperti cere.
brcl p@,sy, khususnya iika disertai
pula dengan peningkatan conus.
Strategi
Gunakan teknik yang sama untuk menimbulkan refleks tendon dalam seperti
yang Anda lakukan pada pasien dewasa. Anda dapat menggunakan telunjuk
atau jari tengah Anda sebagai pengganti palu refleks seperti terlihat dalam foto
di bawah ini.
Refleks triseps, brakioradialis dan abdominal sulit ditimbulkan pada bayi yang Refleks anal yang negatif
di bawah usia 6 bulan. Refleks annl terdapat sejak lahir dan harus diperiksa jika menuniukkan 8an88uan inervasi
terdapat kecurigaan ke arah lesi medula spinalis. pada muskulus sfingter ani
Meskipun respons fleksi plantaris yang normal terdapat pada 90'/"bayt, refleks eksterna akibat abnormalitas
Babinski yang positif terhadap stimulasi plantaris (dorsifleksi ibu jari kaki dan medula spinalis sepefti anomali
pemekaran jari-jari kaki lainnya) dapat ditimbulkan pada sebagian bayi normal kongenital (misalnya spino
sampai usia 2 tahun. bifi do), tu m o r atau"cedero.
Anda dapat mencoba menimbulkan refleks pergelangan kaki pada bayi sama Jika kontraksinya berkelanjutan
seperti yang dilakukan pada orang dewasa, yaitu dengan mengetuk tendon (k/onus pergelongon koki yang
Achiiles tersebut; namury respons tersebut pada bayi sering tidak terlihat. persisten), kita harus mencurigai
Metode lain seperti yang terlihat dalam foto di bawah ini adalah dengan me- kemungkinan penyokit podo
megang maleolus bayi dengan satu tangan dan kemudian dengan jari telunjuk sistem sorofpusot.
tangan lairy lakukan gerakan dorsifleksi yang tiba-tiba pada sendi pergelangan
kaki. Jangan terkejut jika Anda menemukan fleksi plantaris yang ritmis dan
cepai pada kaki neonatus (klonus pergelangan knki; ankle clonus) sebagai reaksi
terhadap manuver ini. Adanya gerakan fleksi sampai sebanyak 10 kali merupa-
kan keadaan normal pada neonatus dan bayi; keadaan ini merup akan klonus
pergelangan kaki r4ang tidak berkelanjutan (unsustained ankle clonus).
Sistem saraf pusat vang sedang berkembang pada neonatus dan neonatus Ab no rm olitos ne u rol ogi ata u
dapat dievaluasi dengan menilai otomotisme infantilis yang dinamakanreJleks- tumbuh-kembong harus dicurigai
refleks primitrf Refleks-refleks ini timbui selama janin berada dalam kandung- jika refleks primitit
ary secara umum dapat diperlihatkan pada saat bayi dilahirkan, dan akan r Tidak terdapat (negatif)
hiiang pada usia tertentu. Abnormalitas pada refleks primitif menunjukkan pe- menurut usia yang sesuai
nyakit neurologis dan memerlukan penyelidikan yang lebih intensif. Refleks r Terdapat lebih lama daripada
primitif yang paling penting diilustrasikan pada halaman berikutnya. normalnya
r Asimetris
Beberapa refleks primitif tambahan yang diperlihatkan pada hlm. 747 tidak r Disertai dengan posturing
lazim digunakan dalam pemeriksaan yang umum, namun amat membanfu atau twitching.
dalam pemeriksaan evaluasi yang lebih luas pada bayi dengan hasil temuan
neurologi yang abnormal. Rangkuman beberapa indikator umum yang me,
nunjukkan penyakit sistem saraf pusat pada neonatus dan bayi, meliputi
penyakit yang ringary akan disampaikan berikut ini.
Refleks Tempatkan jari tangan Anda Sejak lahir Persistensi pada bayi berusia di
Genggaman dalam tangan bayi dan tekan hingga usia atas 4 bulan menunjukkan
Palmaris permukaan palmarisnya. 3-4 bulan disfungsi serebral.
{Polrnor Bayi akan memfleksian lari- Persistensi tangan yang
Grosp Reflex) jari tangannya untuk dikepalkan sampai usia bayi di
memegang iari Anda. atas 2 bulan menunjukkan
l<erusakan sistem saraf pusat,
khususnya jika jari-jari tangan
berada di atas ibu jarinya.
Refleks Sentuh telapak kaki bayi pada Seiak tahir Persistensi pada bayi berusia di
Genggaman pangkat kakinya.
lari-iari hingga usia atas 8 bulan menuniukkan
Plantaris Jari-iari kaki tersebut akan 6-8 butan disfungsi serebral.
(Ffantcr menekuk.
6rosp Refle,x)
Refleks Moro Pegang bayi dalarn posisi te- Seiak tahir Persistensi pada bayi berusia di
(Refleks lentang dengan menyangga hingga usia atas 4 bulan menunlukkan
l erkelut; bagian kepala. punggung. &6 bulan penyakit neurologi; pada bayi
Storttre Reftex) dan tungkainya. Secara tiba- berusia di atas 6 bulan sangat
tiba, lakukan gerakan yang sugestif ke arah penyakit
menurunkan seluruh tubuh neurologi.
bayi sampai sejar.rh 2 kaki
(sekitar 0,6 meter).
Lengan bayi rnelakukan Respons asimetrik menuniukkan
gerak-an aMuksi serta fraktur klavikula atau hurnerus
ekstensf , tanga* membuka atau cedera pleksL*s brakialis.
dan tungkai mengadakan
gerakan fteksi. Bayi mungkin
menangis.
Refleks Saat bayi telentang, palingkan Seiak tahir Persistensi pada bayi berusia di
I*etrer Tonik kepalanya ke satah satu sisi hingga usia atas 2 bulan menuniukkan
Asimetnik hingga rahangnya di atas ? bulan penyakit neurologi
(.Acynrmetric bahu.
Tonic Necft Lengan,tungkai pada sisi arah
Ref*4 kepalanya menghadap akan
menuniukkan gerakan
ekstensi, seda*Ekan tenganl
tungkai pada sisi lain
rnengadakan gerakan fteksi"
Utangi per*eriksaan refleks
ini pada sij; iainnya
Re{[elcs Pegang bayi pada badannya Seiak lahir Refleks yang negarif
Berttrnnpu dan turunkan tubuh bayi atau seiak menuniukkan hipotonia acau
yang Positif hingga kakinya menyentuh uSia flasiCitas
perrnukaan yang datar. ?.bulan
-
nrftgga usra
Sendi pangkal paha, Iutut dan 6 buhn Ek*ensi dan adduksi tungkar
pergelangan lieaki akan mengi (sossoring) yang menetap
adakan gerakan ekstensi menun!ukkan spastisitas akibar
yang se-bagian ceriaeli untrk penyakit neurologi.
ffiffi men).angga beban tubuh
{bertumpui: gerakan ini
akan mengendur setelah
2Ct-10 dedk kemuciian.
Refleks Gores kulit perioral pada Seiaklahir Refleks rooting yang negadf
Ftencucuk sudut mulut bayi. hing4 usia menunjukkan penyakit yang
{Rocting Mulut bayi akan membukan 3-4 bulan' berat atau menyeluruh pada
Reflex) dan bayi akan sistem saraf pusat
memalingkan kepalanya ke
arah sisi yang dirangsang
sena nrelakukan gerakan
mengisap.
Refleks Sangga tubuh bal daiam Se{ak lahir Refleks yang negatif menunjuk-
Fele*g- posisi telungkup dengan hingga usia kan cedera atau lesi transversal
kungen satu tangan Anda dan ? bulan medula spinatis.
tub*h kemudian gores salah satu
(Tronk sisi punggung I cm dari
fneuvotion garis tengah yang
Refielcs! dilakukan dari bahu hingga
at&u bagian bokongnya-
Refieks Tulang belakang bayi akan Persistensi refleks ini dapat
Gahnt bergerak rnelengkung ke rnenuniukkan keterlambatan
,t arah sisi y.ang dirangsang tumbuh-kembang.
hefleks Pageng'oayi dalam posisi Seiark lahil Refleks berpiiak ;rang negatrf
Berpiiak regak dari sebelah {tes pa}qg dapat menuniukkan paralisis
dan l
belakang seperti yang ,baik
t'lelanekah dilakukan dalam dilakak*n
{Pfecfagc*d pemeriksaan refleks sesudah
St$ppisg bertunrpu ya*g pcsitif. usia 4hari.)
ReSex) Biasdan salah satu telapak Refteks ini
tcakinya menyentuh nrenghilang
permukaan mep pada
Sendi pangkal paha dan beraprn Bayi yang lahir dengan
lutut pada kaki tersebut usta persalingan letak bokong
akan mingSdakan gerakan mungkin tidak rnenr:niukkan
fleksi dan kaki yang iain refles berpiiak
akan rneia*gkrh ke depan.
Gerakan rnelargkah yang
bergantian akan teriadi"
Persistensi refleks ini dapat
Ref,eks Sangga tubuh bayi dalam Seiak lahir
menuniukkan keteriambatan
Landau posisis celungkup dengan hingga usia
urnbuh-kembang.
satu angan Anda- 6 bulan
Kepata bayi akan terangkat
dan tutang belakangnya
akan diluruskan.
Usia perkembangan
Hasil bagi perkembangan = " 100
Usia kronologis
Perkembangan bayi atau anak dapat dinilai dengan menggunakan skala yang
baku seperti DDST untuk setiap tipe perkembangan. Sebagai contoll Anda
dapat menilai seorang anak dengan menggunakan hasil bagi perkembangan
motorik kasar, hasil bagi perkembangan motorik halus, hasil bagi perkembang-
an kognitif, dan seterusnya.
Nervus kraniaiis dapai dinilai cukup baik dengan menggunakan strategi pen-
dekatan yang tepat seperti terlihat pada tabel trerikut ini.
ll X"ml"ut"" ' Gunalqn peta $nelten untrrk anak y*rrg benrsia di'atas 3 ahun.
. r,, rPengl{hatan Lakukrn tes lapar pandang seperti pada orang dewasa- Orang
ua mungkin perlu memegangi kepata anaknya.
:l]
lll"Mvl Geraka* , Minta anak untuk mengikuti geraka ncahay* semer atau sebuah
, , , *seraokuiar benda (sebaiknya mainan). Orang tua mungkin per{u memegangi
kepala anaknyra
Motorik Lakukan permainan dengan boh kapas yang halus untrk mmguji
sensasi- 1.,..
XII Flrp6$osus Minta arrak unuk meniulurkan "setunrh lidahnya kehnr" dan
l rcerl *eeegaharlh. '". ' ,
Bagian yang penting dalam pemeriksaan n'rotorik pada anak adalah rneftg- Pada anak dengan cara berialan
arnati cara berjaian @art) saat be{a}an dan, terutarna, saat beriari. Ferhatikan yang tidak terkoordinasi" ianpn
setiap ketidaksirnetrisarr, kelemahitn. cara berialan yang govah ata* aneh yang fupa untuk rnembedakan penye-
abnorrnal" Ikuti tahapan-hahapan dalam per,neriksaan DDST uni'uk menguii bcb ortopedik sep€rti defornnitas
berbagai manuver yang tepat seperti berjaian dengan tumit dirapatkan pada posisional sendi pangkal paha,
ujung ibu jari kaki alau heel to toe walking (foto di bawah), melonjak (melompat sendi lutut, atau kaki dengan ke-
di tempat) dan melompat ke depan. Gunakan mainan untuk menguji koordi- lainan neurologr, seperti cerebrol
nasi dan kekuatan ekstremitas atas polsy, otaksia, keloinan neurom us-
kular yang menimbulkan kelemah-
an, atau penyakit degenerotif.
Refleks tendon dalam dapat diuji seperti pada pasien dewasa. Pertama-tama
peragakan penggunaan palu refleks pada tangan anak untuk meyakinkan
bahwa perneriksaan ini tidak akan menyakiti dirinya. Anak akan merasa senang
jika lutuhrya melonjak ketika Anda memeriksa refleks lutut (patela). Anda
perlu sikap kooperatif anak dan kesediaannya untuk menutup mata pada saat
pemeriksaan dikerjakan karena rasa tegang akan memengaruhi hasil peme-
riksaan.
Anda dapat meminta anak yang berusia di atas 3 tahun untuk menggambar, Penting untuk membedakan
meniru gambar seperti yang dilakukan dalam pemeriksaan DDST, dan ke- keterlambatan tersendiri pada
mudian mendiskusikan gambarnya itu untuk menguji sekaligus koordinasi salah satu aspek perkembangan
motorik yang halus, kemampuan kognitif, dan bahasa. (misalnya, koordinasi atau
bahasa) dan keterlambatan yang
Pemeriksaan fungsi serebelum dapat dilakukan dengan meminta anak meng-
lebih menyeluruh dan terjadi
gunakan jari tangarrnya untuk menunjuk hidungnya dan melakukan gerakan pada beberapa komponen.
tangan atau jari tangan siJih berganti dengan cepat. Anak sangat menyukai Keadaan yang belakangan ini
permainan ini. Anak berusia di atas 5 tahun harus dapat membedakan kanan lebih cenderung mencerminkan
dan kiri sehingga Anda dapat memintanya melakukan tugas pembedaan (tes
kelainan neurologi yang menye-
diskriminasi) kanan-kiri sebagaimana dilakukan pada pasien dewasa. luruh seperti retordasi mental
yang dapat disebabkan oleh
seiumlah besar etiologi.
Gunakan tahapan-tahapan yang diperkirakan seperti dalam pemeriksaan Sebagian anak yang menderita
DDST dan pada hlm. 638-641 untuk menguji perkembangan bahasa, kognitif, keloinon kurongnyo perhotion
dan perkembangan sosial serta emosional. Ingatlah bahwa pemeriksaan d e n go n hip er o ktivito s (A DHD;
neurologi dan perkembangan anak memerlukan sikap anak yang kooperatif; ottention deficit disorder with
karena itu, Anda harus sabar, terus menunjukkan keceriaan Anda dan jangan hyperodivity) akan meni mbu lkan
merasa sungkan karena harus bermain, serta Anda juga harus mamPu me- kesulitan sangat besar untuk
lakukan inovasi untuk menajamkan keterampilan Anda dalam memeriksa bersikap kooperatif dalam pe-
pasien pediatrik menurut tingkat perkembangannya. meriksaan neurologi dan per-
kembangan yang akan Anda
lakukan. Kesulitan ini ditimbul-
MASA REMAJA kan oleh permasalahan yang
menjadi fokus pemeriksaan
Pemeriksaan neurologi pada remaja sama seperti pada orang dewasa. Hal
Anda. Anak-anak ini sering
yang sama pentingnya adalah penilaian terhadap pencapaian perkembangan
memiliki tingkat energi yang
remaja dengan mengikuti tahapan-tahapan yang spesifik menurut usia seperti
tinggi, tidak dapat diam untuk
diuraikan pada halam an 641-643.
waktu yang lama dan memiliki
riwayat kesulitan dalam ber-
bagai situasi yang terstruktur
dan situasi di sekolah.
Maturitas Neuromuskular
0 3 5
tangan
q,, ,s,,. ,,*." + I
Sudut
poplilea & & 160'
e A 140' 120'
ob 100.
c5 90'
c5
Tanda
Selempang -8- + -8, -E -8 -8
Tumil
ke telinga (€{\ cb cls cE' CG dr"{
Maturitas fisik Iingkal Matu.itas
Sebag an 22
Iidak ada Jarang
tipis Lebal [4en]pis
bolak
0 24
Areola jelas, 15 30
Tdak teilihat Hamptr iidak ada titik, tonjolan tonjolan
lak terihal pay!dara payudara
payudara 1-2 mm 3-4 mm 5-10 mm 20 32
Kriteria Maturitas Neuromuskular digambarkan dalam kotak sebelah atas pada gambar ':,
r,l;
ini. Neonatus yang mengalami asfiksia atau neonatus yang somnolen karena obat anestesi akan
mempunyai skor yang lebih rendah pada kriteria maturitas neuromuskular. Pada keadaan
tersebut, pemberian skor harus diulangi 24-48 jam kemudian. Kriteria Maturitas Fisik
diperlihatkan dalam kotak sebelah bawah pada gambar ini dan sudah jelas dengan sendirinya.
Skor untuk setiap kriteria ditunlukkan oleh bilangan pada puncak kolom. Jumlah total skor
untuk semua pemeriksaan maturitas neuromuskular dan fisik akan memberil<an perkiraan usia
kehamilan dalam minggu dengan menggunakan tingkatan sl<ala maturitas dalam kotak sebelah
kanan bawah pada gambar ini.
(Gambar dari BallardJL., etal.J. Pediatr ll9417,lr991.)
Nama
Tangga Lah r
No RM TAHUN
182434
ffii#L:j:j:::;[il-::---:M
TES PERILAKU
(Periksalah kobl unluk les ke 1 ke 2 atau ke,3i
Khusus 123
L:LL-
Keoatuhan r,narar:':. n.r rtr .
se'dru paluh
z3
B,a5rnvd rd!,
Jaransparuh L ll.l lli
Perhatian lerhadap Sekibrnya
sada' dan penuh pefiatian 1 2 3
Sdrkil tidak Bempeftaiib" i ' r =-a -i
Veaodlarri oJ-qoLr" em.Ldr'
/a4q 'eF,'
Rasa Talut 123
i
a-- li l
: .--- -!:
lama Perhatian 1??,
? 4 12 15 1e 24 :l^,., 1 : i.
perangkat tes, tomuli tes dan maoual reterefrs untuk DDST (yaag harus drgunakafr untuk memasttkan akuras dalafri
peaggunaantesldapatdipesandaiDenve(DevelopfrentalMateialslncorporated PA Bov6919.Denvet CO8A20G
0919. {Ditrtak ulang dengan ijin dai Willian K. Frankenburg. M.D.}
Perangkat res, formulir tes dan manual referensi untuk DDST (yang harus digunakan untuk
memastikan akurasi dalam penggunaan tes) dapat dipesan dari Denver Developmental Materials
lncorporaced, P.O. Box 69 19, Denver, CO 80206-09 I 9. {Dicecak ulang dengan izin dari
William K. Frankenburg, M.D.)
it:i:.:iiitt iit:,,i:.ii:i
PETUN'UK PENGGUNAAN
l.
Cobalah untuk membuat anak tersenyum dengan cara tersenyum padanya, berbicara atau rnelambaikan tangan padanya.
Jangan
menyentuhnya.
2. Anak harus memandang tangan selama beberapa detik.
3. Orang tua dapat membantu mengarahkan sikat gigi dan menaruh pasta gigi pada sikat gigi.
4. Anak tidak harus mampu mengikat tali sepatunya sendiri atau mengancingkan baju/menarik ritsleting di sebelah belakang
5. Gerakkan benang dengan perlahanmengikuti lintasan berbentuk busur dari sisi yang satu ke sisi lain sekitar I inci di atas wajah anak
5. Lulus jika anak memegang mainan kerincingan yang disentuhkan pada punggung jari tangannya atau pada ujung jari tangannya
7. Lulus jika anak mencoba melihat gerakan benang. Benang harus dijatuhkan dengan cepat dari tangan si pemeriksa tanpa menggerakkan
lengannya sehingga benang tersebut berada di luar penglihatan anak
8. Anal< harus dapat memindahkan balok kayu dari tangan yang satu ke angan lainnya tanpa bantuan tubuh, mulut atau meja
9. Lulus jika anak dapat mengambil manik-manik dengan ibu lari dan jari tangannya
10. Garis dapat bervariasi sebesar 30 derajat atau kurang dari garis pemeriksa
I l. Kepalkan tangan dengan ibu jari menunjuk ke atas dan gerakkan hanya ibu jari itu saja. Lulus jika anak meniru geral<an pemeriksa dan
tidak menggerakkan jari tangan mana pun selain ibu jarinya
I2. Lulus jika dapat membuat I 3. Garis mana yang lebih paniang? (bukan lebih 14. Lulus jika dapat membuat 15. Mula-mula, minta
bentuk lingkaran yang besar). Balikkan puncak kertas ke bawah dan garis menyilang yang men- anak meniru gambar
menyambung. Gagal jika ulangi pemeriksaan ini (lulus jika berhasil 3 dekati titik tengah garis. ini. Jika gagal,
gerakan terus melingkar. dalam 3 kali pemeriksaan atau 5 dalam 6 kali) perlihatkan caranya.
Ketika memberikan soal I 2, I 4, dan I 5, jangan menyebutkan nama bentuk. Jangan memperagakan cara menyelesaikan soal nomor 12 dan l4
15. Ketika melakukan skoring, setiap pasangan (2 lengan, 2 tungkai dst.nya) dihitung sebagai satu bagian.
I 7. Tempatkan sebuah balok kayu ke dalam mangkuk dan goncangkan mangkuk itu pelan-pelan di dekat telinga anak tetapi di luar lapangan
{t
ffiffitr N 7d
n
+tllr\
JJ
I9. Dengan menggunakan boneka, minta anak untuk menunjukkan kepada pemeriksa mana yang disebut hidung, mata, telinga , mulut. tangan, kaki,
perut, rambut. Lulus jika bisa menunjukkan dengan benar nama 6 dari I organ tubuh tersebut.
20. Dengan menggunakan ganibar, tanyakan kepada anak Mana yang terbangl... yang mengeong? ... berbicaral ... menggonggong? ... meringkikl
Lulus jika menjawab benar 2 dari 5 pertanyaan, 4 dari 5 pertanyaan.
2 I . Tanyakan kepada anak, apa yang kamu lakukan ketika merasa dingin? ... letih? ... laparl Lulus iika menjawab benar 2 dari 3 pertanyaan, 3 dari 3
Pertanyaan.
22. Tanyakan kepada anak, apa yang kamu lakukan dengan cangkirl Apa gunanya kursi? ... Apa gunanya pensill Kata-kata dengan gerakan harus
tercakup dalam lawabannya.
23. Lulus jika anak dengan benar menempatkan balok mainan di atas kercas dan mengatakan berapa banyak balok mainan itu (1, 5)
24. Minta anak Menaruh balok kayu pada meja; di bawah meja; di depan saya; di belakang saya. Lulus bila melakukan dengan benar 4 dari 4
permintaan itu.(angan membantu anak dengan menunjuk, menggerakkan kepala atau mata).
25. Tanyakan kepada anak Apa itu bola?... danau? ,.. meiaf ... rumah? ... pisang? ... tiraii... pagar? ... atap? Lulus bila dapat menjelaskan kegunaan
masing-masing, bentuknya, dibuat dari bahan apa, atau kategori umum (seperti pisang adalah buah, jadi tidak hanya menyebutkan warnanya
kuning). Lulus bila menjawab benar 5 dari 8 pertanyaan, 7 dari I pertanyaan.
26. Tanyakan kepada anak Jika kuda hewan yang besar, tikus adalah ...? Jika api itu panas, es adalah ...i Jika matahari bersinar di siang hari, bulan
bersinar pada ...1 Lulus jika menjawab benar 2 dari 3 pertanyaan.
27. Anak hanya dapat memakai dinding atau rel untuk merambat, bukan dengan berpegangan pada orang. Tidak boleh merangkak.
28. Anak harus dapat melempar bola ke atas sejauh 3 kaki dalam jangkauan lengan si pemeriksa.
29. Anak harus melakukan loncatjauh melampaui lebar lembaran kertas penguji (8,5 inci).
30. Minta anak untuk berjalan ke depan, c€lgttii]CO{r jarak tumit dengan ujung iari kakinya I inci (sekitar 2,5 cm). Pemeriksa dapat
memperagakannya dahulu. Anak harus berjalan empat langkah berturutan.
3 l. Pada usia dua tahun, separuh dari anak-anak yang normal tidak mematuhi perintah.
PENGAMATAN:
Petunjuk yang dicetak Pada halaman belakang formulir DDST untuk pemakaian beberapa item yang terdapat dalam Denver Developmental
Screening Test. (Dicetak ulang dengan izin dari William K. Frankenburg, M.D.)
n 6 6 6 6 N € 6 t d \O l- @ 6 O F\ - CO ctl @ 6 6 6 O t O 4 - € o N 6 Or
4 6 n € € I € -Fr I N N N N N N @ N @ N @ N @ N @ 6 @ @ @ OO@O@@
o
L
f
o
L
o-
.'S s 6 o m 6 N I O O o- €6@ 46 9O N Od 66O 6O t- 4d F. 4O\
(B
o
o. r^ h 6 € I € o N s N F. F- F, N N N N o - F\ o
F. @ N @ N @ @ co @ @ o 6 @ @ E
o
o
I -oo a
0J- E
Gl.
T'C
L. be t @ @ ol c{ O 4 6 @ d O 4 c{ N l- @ 4 O € O N - @ d CE o O\ m O l- d \O {' O -
.go
oc h
N L^ h 6 s o o € € € F- F\ N F- N N N N @ F. @ Fr @ N @ N@ N @ @ @ @ @ @o "E
c
d; o
!d
EX z
fio ;.s
o 6 F- F\ 4 t @ F\ O {- c{ o m N t 6 4 o € O N N c{ O ..{ O\ 6 4 6 F\ to
ct.- ro 6 6 6 -€ -
€ € € € I -N N N N N F- F. F- N N @ N @ F- -@ts @ N @ N @@@6 - CO
i5s E
L
Er- to
(!= d
oE ro
c!
c.{ I
4 n
O O O t 6 N €
4 \O € O O O I
O Or o 4 d € 6 cO t O 4 6 € O €
- F- F\ N N N N N N N N @ F. @
N € N F-
N CD o O
- F- -@ F. @ @ l-
C1 €
@ CO @ o
d
o
Efl
c;i
3
o
L
Ed q) o 4 6 O 6 (\ N 4O@ d O t € F. l- @ l- 6 4 O, € OO- N (\ O 6 4
(J
oo
o - N N 4
N 4 \O \O € 9 N € - F. -F\ N N F\ I'\ F\ F. N N @ N @ N @ N O @
N N F* F- - O
!L
o
;
O n 4 6 6 6 d € 4 O N d O t 4 d €61-\ t@ hO'h O 9O F\ 4 o
ro 4 4 4 4 6 € € € S I I N € F- -F\ F\ F- N N F. F\ F. F. F. F\ N N oo N -O6-
@ N O CO @ c
o
o
!
!
c
d
c
d I €oo 6- 4c{ € t N 6 6 S O N - 6 6 - n o N \O O @ d - n t @ €O o
b.e
ta) ooo-o--- L
o. ---d-d-(\dddddodooo666{-
€
=
U
.c
o
!
d's (\ O 6 6 @ d O t (\ 6 6 F\ l- @ 6 O' N @ d O {- 6 \O 4 6 O d t o F- € O
o
o.
OOOOO--- -
-d-ddc.{c.lc.ldotc.l
-
66oooot
o
L
d o-
Eb0
d?
!
6= o
rdF o \t + @ N - o 6 o l- - 46 € tco n 6 N - o\ o - 4 l- @ € o 6 m d € t @ 6
N
ooooo=9===-- .c
f@
oJ -- r=
Oc 3c
vd boO
c
:CE
=fti
tsE d d € 4 6 F\ @ c.l O l- 4 d € 6 F\ 4 6 N Or 6 c.l € 4 o F\ O + m \O l$^o
o.- o -6<oooooo-o---==== MC
cdo C
6s - - - -
asd
9f
-! o
d:- EFP
fil- =roHL
o'! ;.s
14 - O l- o N 6 O\ OO @ d 6
-:ioooooooo-o-o--- 6 O{' d € 6 N 4 6 N -O l-6 N n OOc.l-
---ddddd...t...td6mm
4
-V
r ol
9pa9
Fg
trL
c! 4LN
c 3bo
r! o)
lzo. it c-
o E!9o
^ ^ N - 46 F- 4 6 I
o .^6i6.6iooooo9ee-9=o-
bs O N
-
cOd O t d 4 6 N € C) @ d
-
4 t @ € O O. o SE€3
; o F6
oo..:: o-
i ooi
i:+ie
r: o@
e Y-6
f)
o t N I l- cO 6 o \O O N O. 6 O t c.l \O 6 o F\ O +oNnO'@c.l
d 6 6 o o o o o o o o o o - o -- o= - - - - - - - -c.{c{ dddddd6
EE:c e
! o! i
i-N:
d
+=c.--v cr
-E d
:l! cd! 6 &F i
tcgs!c!sccssrttEsrE<5<gtscssg<<<s5 c.- c:
o f
d 9!9U!!99P! g€p99!U99999P9*99e99999!
I o40404040604060604060404040406c)no4 _9 S!
T.Eq) (! 6 6 0 0 0 0 0 0 0. 6 6 6 0' o. 6 6 6 6 6 66 0. O. OO O O O 6 6 6 6 6 6 oc;i
Ro
o.F o
6J e.E-yO_
q E! !
YOLP
6t i.6 a6
6 6h99
l =s6$6€F\ *+ LJU
:::::i:,:,,:::;:i::,::::"'aii::r::i::;ri:i::j:ii:i:rlii:i,i,:.,1:.,:.ll:il:::: .,' :
:
: rt,
tr \9 e a { a \ .e a o0 c{ o rf d € 6 N + 6 € o f- : 90 cJ o a! o f _ 4 d e d €
n e € € e o € N e N N F\ N N N F\ F- F_ N @ x o ri bci F i$ d6 d o 6ci bct 6 iri 6
s-
=bo
H+
Trtr L! q q A .l \ rO o o d q fr !/r d 9 {- @ 6 o € @d m 6 _ n
oc 4 6 h \o € € € € e N € F\ F.- F- N F. F- i\ -co F, bct o
N F- N F. -@ l- F, irt o l-
d6 cb -o o o o
E;
Jd
E€
fio
d.-
!t co N d d € n o N
- o.
n n n \o e e € e € F. 6 o tt
s N N F\ -F\ 4
6 F\ + O
N N N F- N !4
N 9N t{ a
n :O @ d o m 6 6 o rt-
d6 F bd F. bd R-' iii @ @ o t
6 cb
i5s
gF
ot
(lt=
14
"=e
N
6 N @ .J
n n n o € t @ LO
- € € € € N € N
€
O Cq C{ .rn N
€ N
q
4 d I 6 N
- N N N N N ft 6 €
N n N O N @ d 6
6 i: -co F iri 6i iJ on 6ai o 6
F_ iri
Efl
h ^q)
JE
o ;.9
o m N N - - 4 m N € o \ q g N I o F-
F - € !-.
4 4 6 \O € € € € \o N € N F- ti :t-
N a{N :o
N !..
N i\ sN @
ri !.,
N o ts r< 6 i: -co @ d
K ixi o m
x o 6
m
x o
.!
q F. l-. - € .!
rO N n 6 N € O N _
no€ - € € € € € € -N O o O t 6 m N
€ N N N -N N N N S F< fr
N @ N N6 i\ @ @
N o! c{
F ixi o o 6
n itF O ixj
t
tF\146€OcO-6o-l-\f o + co I q o !.1 q rf .1 s {- @ o o N
Lo
"tS ooooo-g=o---- d-ddddNddN6dmdmdm - @d @N
o.
q) b !- @ 14 o\ N
ooooooo-o--- - @ c.| o + 61 6 6 t\ n 6 F- - 6 d.! - n o N n 6 € O F\ - @ _
CI
Ebo
dT
6=
(nb ;{ q d
tl !O ill \
ooooooo o \o= - o - o
]r !9 !g O t d € + @ € o @ cj e {- d a t @ n e. € o € o
- - - - - d - N - d i\i(i n F
ra) ii.i 6 d-
6J- F\ -
= ^i
oi
-fit
:(lt
{:r0 bs Q to Cl
o {r
o A
o D'
o !.
@ 9o \ - o. 6 - n6N n :6 N - :6 o d € t @ n @ ho
its
ctr
o
(4
o o - o
- o - o - - - - - - - - oi -n
c.r oi i-i <{ A F ai - ci at
ri :-
G-
o.r:
- o - : - : - : - = = = ^ :- i.i a
;.s o {- (\ 4 m N rt@ @ _ O6_
xi
^ o oo o ooooooo € o @ d o 6 d 4 {- N SO 4d
oi €o N t
I nr r nr
N
Fg a!
d0)
:o-
C)
F
o R gSqEE q E pE
;e p85 e 3'! o r- d €le: neN RN
^ RS X RX
t4
"tS hESqE$-qqDEqE:E::::::=:E:-:TII!!!T
€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€9f;
6 6 o E*8f;
d
6 d 6 6 Ef; Ef; Ef; Ef;
onoho404040no404040h
ct o. 6 6 6 6 6 o' o 6 6 6 o, o 6 6 6 6 o. <l. d d d 6 6 o 6 Uli
o
L
d6\t4\OF-co doi-no
::: : ':l
Lahir 12 15 18 21 24 27 30 33
P
A
N
J
A
N
G
B
A
D
A
N
B
E
R
P A
A T
N
J B
A A
N D
G A
N
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
Lahir
D,revisi 20 April 2001
SUMBER: Dikembangkan oleh the National Center for Healrh Staiistics yang bekeda sama deflgan
:he National Center for Chronic Disease Prevenlion and Heaith Promotion (2000)
http:/lww.cdc. govlgrowthch arts
(tobel berlanjut ke holomon berikutnya)
UsiaLahirhingga36Bulan:AnakPerempuanNAMA---
Persentil Panjang Badan Terhadap Usia No ---^""*-^-
^,- REKAI''IMEDIS :'., ',':11,,-',.,,,.r...r,
,-:r:,!r :.,,,,.rr,,r,r1r:
i:r:ri
danBeratBadanTertradapUsia
Lahir 3 6 I 12 15 18 21 24 27 30 33 36
l
it1,.,l :I I I I I ['l'l ;1,.1 L,Connlnoli
Tl;I
f::{".f,
l"{"""tfli I II L,f;.
T:;f".H:j :
f,$'J.
I
u
B
'
:..:: E :i :l:l:ji:: r::i i
,,:.
:::.::.
':,:.:
R
A
ii F,'.i -w, I lt
'
T
illfi:ffi#; J;rl
ni-;l
i i-'1.ffi:l _l
t-61 -r.-t -t
_l
I
I I t"'l: I ll I I I I I I
:
l lb i. kg "l*t i : . i i
,r,
i:...':: Lahir3 6 9 '
.a:,,.. aa:aa:.:.::a..:a:
......:.::._.i.:.::..:..:;._
:.,a,:.a]:a, a:-
- 72" N
75-
"ra
v,{ BO
70"
.68-
G
G
I
"64- N
'160
-62 ,I /:,
1l-
r lr: 155
'62'
:"
T
I
N
-60
7
7 150
-60-
G
G -58 I ry
I
-56 t
B 1 051 230.
A
D -54
100 220"
A .^
N '52 210"
-so *90 200
90"
-48 190
:)/ :85
-46 180
15
;80
170
44 1 :75
160
"42 -zo B
-;0 f.i.,
/-j
V 4 150 E
R
-/ t/ /_, .7 "1 0i
120
B
A
D
-16
*34 / -50 110
A
*32
(, '{, .4 * '' tlt_
N
45 100
{ { f
:-90
_?q
,{ /,,V V 4 .E
B
E
70- *30
1
I
'y. n
'/)
+ a ,{ ,fu
R
A -60
T 60- I,
*25 '2p
i,' ;it: *50
B 50:
:20: 'Vffi- +{ J.
:2,0
A
40;
*15 .4 k 4
D
A *15
N 30-
;10 H # i: Itl
TustA I(TA HUN)
.. i;ii *10
:30
t5- ko I kn Itr
2 3 4 5 6 7 I I 101112131415161718 19 20
Direvisi dan dikoreksi 28 November 2000.
SUN.4BER: Dikembangkan oleh the National Center for Health Statistics yang bekerja sama dengan
the Nataonal Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
http://w.cdc. gov/growthcharts (tobel berlonjut ke holoman berikutnya)
W
- T
I
N
G
G
I
B
A
D
A
N
T
I
N
G
I
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
B
rE
.At,
,r R
]:T
1,:rrl B
lr:,: A
,:D
,',rt.t, N
:',,:',:,
@
halomon berikutnyo)
L
I
N
G
K
A
R
L
;l K
rN
.G E
P
.K A
rl A L
R A
.K
,, E
.A
rL
.. A
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
,, B
E
.R
.,, A
,:: T
.B
.A
,,D
r,A
,', N
SUMBER: Dikembangkan oleh the National Center for Health Statistics yang bekerja sama dengan
the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
http r/M.cdc.govlgrowthcharts @
(tabel berlanjut ke holamon berikutnya)
Persentil Lingkaran Kepala Terhadap Usia dan . NAMA :' , 'r-'.,r:: :,:r':r:
Persentil Berat Badan Terhadap PanJang Badan No. REKAM MEDIS 1:,.. : :', ,';.':',-.1
-.=-
Lahir
_:,,1., 3 6 I 12 15 18
re 21
4t 24
z+ 27
zt 30 33
..:...t1-.;lffi".t1"Y'11l-+T*,''-J|...:...'.]'.:..... _ Y,: ou JJ Jo
36
inl [rnJcmJ_ 1
N f- |.trT;l;f " 1 l*
c fre{+o l*a6 lre-lx ,,
Kl fr
l r=fi]rzje
*i-+i:,"i-l'E
fri"
lB ]-tz
Et-*lna.0.*i-iffiJ\so].'.......].::::j::1:ij|l::
tF
i
A jrl. li.:.Li//.fJ:
L I F5:r+J+l#1 :.+.ii:r,lr:t-*J*+:ir+-i.,r}rri::i:{i , t { l^^i.,1 :..
28.A
26 jT -.'',1'.'..r, 1,,i
.a.-.,:...:::a:;a::t::a.a,a.
A, :
D ,,,', : r':.:.:-:l :':.'.ll,l::::
20jA
t
" fl-u r-f,qJ
e-l N "i
E i12i, ;l-1:1
;EFZ+
-
;f I 4ff
f 4f4flF:-t:f;lranssarl
fifi l-?-t:. E-lT.-irT=rangsar II usia laerar Ij
iBe;;
-**n[,"n*u."
e"n;"ngl Lrnskaran Komenrar I I
lt:=:ts::-}:-l lo^r^^ I o^r^- I 1
Fr6T*l
I cm
ffi,rlll
14648 5052s4s6s86002 L-----l- I I I I
i
i , ,
=1inhe=|siozlizzzzq...]]::...:.:..... ' r I I i I r r r t : ,.::.-... :.,: a.:...:a..:::,:
....|:..SUMBER:DikembangkanoIehtheNationalcenterforHealthStatisticSyangbekerjaSamadenga"nm
:,,:::
..:...theNationaIcenterfoIchfonicDiseaSePreventionandHealthPromotion(2000)'-
theNational centerforchronicDiseasePreventionandHealthPromotion(2000). ff . ::.: :.:'..:':.:'-.:'....:'
k*^.ri,-.^.,
http:/
..::t':: vw.cdc.gov/growthcharts
^l^ ^^
(tobel berlonjut ke holaman berikutnyo) ; .' ;;:'.,:,,; :: .;,',':-;:= ; :
I
IMT-
-,J.
?5--
-a*'
34
_f
:!-
32*
?n
.Untuk menghitung IMT: Berat (kg); Tinggi (cm) : Tinggi (cm) x 10.000 - lor
atau Berat (lb): Tinooi (in) : Tinoqi (in) x 703 29
IMT
-ltI rgf
27- :i4
.:.J- "-f-"'
26- :tf 26
1,'
25-
I
'I, 2 I
25
. -,t.-.
24. "X: 24
fr-" ,F 4:l :
l-
23. I ! i '.':i{
l5(
J
22
22-
/i::
21 ' ..1- 21
'- t"
: :.J-,:
I,, 1',,W F", f-.
20. 20
Y r":;:
:11( I 19
19.
$ :,.} ;. / * / { ,1, 1'
18" rrsF+ 1B
17.
\'a r:.-E.;:= -{ a :2. .lzf" _-.t - -l-
17
=tr F r1 1.-
4, / 4-2
:2 :;y' =:
16
16.
}ilr"
15
14
ffi I
l
I
r:{::
I
15
13
-"-l
12 -F- ::l-:
.t '"
kg/m2
1l usrA (TAHUN)i kg/m'z
_. tl
7 B 9 '10 11 12 ',13 14 15 16 17 1B 19 20
SUNiIBER: Dikembangkan oleh the National Center for Health Statistics yang bekerja sama dengan
the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000)
http://w.cdc. gov/growthcharts
IMT
JC
34
JJ
g
J']
'Untuk menghitung IMT: Berat (kg): Tinggi (cm): Tinggi (cm) x 10.000
atau Berat (lb) : Tinggi (in) : Tinggi (in) x 703 29
IMT
/
27
{ ;9(
27
26
25
24
{ *t
23
f ;.4
22
f, A .,t
.,4 E j,i}
21
20
- "4..- .A
'f f: rt P,z,
19 19
:' 'f Ir{ ;* 1
18
17
5 &t-i t' a:]
f
.a"
'
#:
18
17
E :t'
16
r' 'i*
16
1.5
"*" *# .l !
14 14
13
12
B
A
D
A
N
Tinggi badan ayah
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
2 3 4 5 6 7 8 9 1011 121314 ',151617181920
Direvisi dan diko.eksi 2B November 2000.
SUMBER: Dikembangkan oleh the National Center for Health Statistics yang bekeda sama dengan
the Naiional Center for Chronic Disease Prevention and Healih Promotion (2000)
http J/w.cdc.govlgrowthcharts
B
A
D
A
N
T
I
N
G
tt
I
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
:t
- T
I
N
G
G
I
B
A
D
A
N
T
I
N
G
G
I
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
Lahir 3 12 15 18 21 24 27 30 33 36
in cm cm ln
USIA
41
ir
+t P
40 95/ 4d A
100 J oo, N
39
98 -oq I W -50# -oq.
..
39
g J
A
J/
;^ '.
-/_:
tr; .l'- 251 11 N
r
JO 36
.E -on *10d -90: G
34 .
4 ---ll 35
B
39
5r
-a(
4 4
.*
f A
D
A
P
JU /) {1 / N
ffi n 7
A :16:
zi,
N
zo I t15,
J
A li -70
."
t/,,7
,(r'Y
f { /i' :
'.
N 26 - D5'
G .E
.A -f:
/ 1 :14.::
:i
B
B
A
ie'
J)
-60
N,
r a-
1tr'
3- E
R
A
D
A is { ,/ ')/1 ;r T
N 20
19
18
I
fi .,11
;)"
1 4: 14 B
A
II
16
45
40
.
/''
? 22
v0
D
A
N
tq
frl;
'r/i
B
"/l 18
E
,,,?
1b I 16
R tb
4' ',2 ,at
A
T
;; A 'fr: W Tinggi badan ibu:- Gestasional
^k9
B
12
U*
T Tinggi badan ayah: Usia;-
Pantanq
minggu
inokar Keoalt
Komentar
A
D
10 ,ff ahir
-
A 8
N
?
t)
-l
tb ko
Lahir
Direvisi 20Aprii 2001
SUNIBER: Dikembangkan oleh the National Centerfor Hea th Slat stics yang bekerj sama dengan
the National Center for Chronic Disease Preventlon and Health Promolion (2000).
http/ww.cdc.gov/groMhchads
Penurunan Berat Badan yang Akut Akibat Sakit pada Usia 2 Bulan
Berat badan bertambah dengan cepat dan tidak terjadi gangguan pada pertambahan tinggi badan.
Lahir 15 1B 21 24 27 30 33 36
P
A
N
J
A
N
G
B
A
D
A
N
P
A
N
J
A
N
G
B
B E
A R
D
A A
T
N
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
Lahir 3
D revisi 20 April 2001
SUVafn: Oitemtangl<an oleh the National Centerfor Health Staiisiics yang bekeria sama dengan
ihe Nation"al Cenier for Chronic Disease Prevenlion and Healih Promotion (2000)
http://M.cdc.gov/grodhcharts
Kegagalan Tumbuh-Kembang
, Dimulai pada usia 6 bulan, penurunan berat badan terjadi sebelum Penurunan tinggi badan lntervensi dilakukan pada usia
, 12 bulan.
--
T
I
N
G
G
I
B
A
D
T A
I N
N
G
G
I
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
B N
E
R
A
T
B
A
D
A
N
Obesitas Eksogenus
Perhatikan bahwa pada anak ini, obesitas dimulai selak usia 5 tahun. Anak juga tampak tinggi dan memasuki masa puber-tas
pada usia yang dini'
$abel bertonjut ke haroman berikutnya)
Lahir 3 6 I 12 15 18 21 24 27 30 33 36
L
I
N
- G
K
A
R
L A
I N
N
G K
K E
A P
R A
L
A
K
E
P
A
L
A
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
dipasang pada
Lahir 3 6 I '12 15 18 21 24 27 30 33 36
L
I
N
- G
K
A
R
L
I K
N E
G P
K A
A L
R A
K
E
P
A
L
A
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
B
E
R
A
T
B
A
D
A
N
bentuk kepala yang abnormal. Pembedahan untuk mengoreksi keadaan dilakukan pada saat anak ini berusia 4 bulan.
..:
ri,,,,i
(tabel berlonjut ke holoman berikutnyo\
SW pada bayi biasanya menetap sehingga diperlukan terapi medis untuk mengubahnya menjadi irama serta frekuensi yang
normal. Pada anak,anak yang lebih besar, keadaan ini lebih cenderung merupakan episode yang benar-benar paroksismal
dengan durasi dan frekuensi yang bervariasi.
.a 130
U)
c(E 125
(E 120
o
C 115
o
c 110
Y
c) 105
F
100
95
90
8 9 10
Usia
145
140
I 135
o
,a 130
a 125
c
o 120
o 115
c(g
c 110
I
o
F
c) 105
100
95
90
34567891011121314 tc 16 17
Usia
-
Hipertensi pada Anak
Hipertensi dapat dimulai pada usia kanak-kanal<. Sementara anak kecil yang menderita peningkatan tekanan darah lebih
cenderung memiliki penyebab renal, kardiak, atau endokrin, anak remaja dengan hipertensi menghadapi kemungkinan
paling besar untuk menderita hipertensi primer atau esensial.
Anak ini menderita hipertensi pada usia remaja dan kemudian "ditelusuri" hingga usia dewasa. Anak-anak cenderung
berada dalam persentil yang sama untuk tekanan darah ketika mereka tumbuh. Penelusuran tekanan darah ini berlaniut
hingga usia dewasa dan mendukung konsep bahwa hipertensi esensial yang diderita orang dewasa dimulai sejak masa
kanak-kanak.
,.C
6J 6
-o
6
7p
ei F6 -Y
E.d =-p l-
V6 €s
=
s"
go oo.- .
OJ
a- .=
d-E c n;
_q
s
sc
5;
PE
E
'w - iE
v:
d.d.d
6Fo
Fp
d
a
3;OC
o !*3
:occ
EM=p=9
9^bo5
6
q)
,:ffi ry
€ E_?#
**3
0
u 9.- Li
t6
b 6 e9:
6CO3 EE
s ,yi.|;.
-(t
d6 ,t'U ''t'i
u'ct l[-
os
EE \\
'a<
c- \
=-G
.r.
::
=it}
ilF v,i.n
d-
bo3
ffi::
ac
>\:l
d'=
d-c
.Po o E6)
3q
LO
r0
b0
dd
'= c-o
'=p r! -dd
d-o o-
(d .Y
dq l- f.s4E
F LI9
k
PE (!
-Oa=
P M=! .e
FE NL-u
;i o o:
v-oul
lll
Gc-
6
-5
F() d -^n I
-v !t ^
rdLv6o;€
E'F d 5 h >-" Rf :3
.: Eoo +3
n: b oudd
cO (x- J ! .= LE P
Or
-C
I., *.i
o=:o c x
9.1
-ao=:
-Y: EL
!'=
o M- O a. U -
Ei: u.--d.-
o6
o-g
L
3_9 E e€
O.t L L
-i"rP.=
.,t E SOHE g
-o- I
<-9 E==iEE
-Y==65
(F
\'=
-:
dil
8-6 H 3
:-!2 ah
E
o
.o .# €[l:o-o t
'tld6- 6
?6
H+
Oj
c-u H
rd OO3
'oc{}
dd6
-d o
'F M-
EFE
o xii
-Odd
c5!)
(6 0l
-=G
L-
=!1
=-9q)
=l
cov
o c?
tr
-E0-n
cq o-o
E-g -.c
ocg
v'; t
.g
- g'i -\
E
.c
1Jl;o
!
H3-"
-v
It
9U
E! g
.E boS -:d
, i ,'l':,i:: ::, :. ::.ii: lr"':
l:
:,, ::, 1,,:i i,.,
,r ,:rr, II ::rr,,,:i,,r.r,1,
L-
o d-Y
o- >.S
E-: : : :,,:,:,ii,,: :,,tt:,,,t:,,,i,:,
I : :,, tr,':r:rll,,l',: r:rlttrlr'ir:rr:i:
0 w.9 5.d
o< ' ' ::: :':,:l': l,:::':t:r,:tr',::,::;:
-Eg Zd : :r ,,, ' ,li ,,',':, :r,,
g<
dc
E
dd3
6E
o:
': r, r:r ::i t:.:,
Ii::1,;r:iil,:i;r :ri::t:tii:],
:
o'=c ., : ir trri i: I I i: , ,tr :l:: r,, ,, ::
o
r, r,r'r
6ad
i: .qo -t.L I
FE
C6^
b b@-
€o
..
9Ev 5p I :,i :r,i i,liri ri:::r',,:rr'
O o-:: fo
o-
",,, t :',,'r,it:,
i r ri, ri ii:i frl r
E..Y
dae co
Aa
:, .,-, I "i1,, iit:r::iil:,:r::r,'
ii,ii,r,i,i riii,
uC= do
I,,i ::,',, :i,:tii,iii,t,;.,i:r:if
i r.:ir
:: r:i:i iiri::!::
.=o d. .9 , , ,t ,, I I irr, i.: trli:irri:tii,:
;-Y d .jo
t_
:r
,,:, I,,r: :i,t:ttitrirr.:ti;,i
Y.->
ts uoo IJ r,: r :rr: ::iil.rrl]:: :i; ::::rrl
.=6
O+
: i ,, r:r :rr
p = =O
,: , ,: ,:': i,,,,i,,' i,:lr:t ,, ir
o-l:9 Ld
-@
E: F3 @- ,r
,:
, l. i t:: :, ::r,: 1,,:.1 ,,:,i:ir,t,,
: ,, I : :,::,1::,: :ii,,r :itl ,1,:
0 ;P-.YsEi dt :r : ri,
:':,:riri:r rrrri ir:
o C E F6= o.9
Aq
,.:i'r,::
tr 9I]:E ZP l,i i,
:r rl.
ir l::
d -e
i ,
i
) '6L ,
rl l::,'::i, i' .,::' :r'::rt,t,t:,,',,,tr:t
, , ::.i , r'r: ,:' i:: i:l,,lr' r :rlr:l , i:,:
o od
cr I
f MO
d€ : _l:.
o
z irF : t .. ',:;:,;l:,,'r::-l
r :,r, :::',:,1,::t:,:,,i::t:.,, :,:,::,r:r:
d6 : : :, :,:l I :i : l i']r'i :: I i ilil,r ,illi r,iil
E
o '66
ri
o =U- !
!l E.s
9:O
L6
.-c , ,
:' ,t, : ,t:.tt:i':,:i. r:,1:.:,
c st , I 't,,..,:,,.:l
iri,i i i ,
t5 dtr
vc) =
-c lz 25
god
, r tr, r:,, tiiirr, ::r,1,.,:,::r::: j:trr,l
d- O6
.3!
6E
EF
rA ;,I ,' ' r'' r :;::
r:: itilltr]..::lit1:,
:
iii.
.::1, i r,
I
r I r iii,i. ::r: I
d'-d
PP
6E
E dr^
i I r:rr,itII
:
:i,i,,rt,irr,,tr,:
I ir: I rrr'i,r.r, ::r
t: :,,i,::,,,,,i'i, rtr,t:,: ;:,
>.€ E €L
,r , l
.9^6 90 t,,,t,,,,, I : ir:,i.::iii:r:
dys bv
l€*
S c-o
'i,':
r:':.:,
i:: :,:l':,'l,lr.' llirl :'"
:''rt:r:l::ir,i:l:'
gE-e e6
L!c
t! O-a ;.!
'oo
i
r,ri
i
:f
I i
rrii,i:lrri
iir
d<-
g:6 qo
LLf -c
O o=
39: r:l
'sEi 3u
si' o
9ns
E9-
oo
Q-!
q.-
H uE
rcO so
.t@
to
.!2 -:zdL
^^ >- 3
o<c
.."
R HcE
g xy] E<a
u..o
= .,TO
c:ddo o*d
! -C
o'E - €hp
-€ =
OUO;
: ' 6.=
o.='cl E 93
ZUE E ,7 t5 "u
bo
=_
o- .e
vbo
E€
+a)
lo
$P0
t€ -o
ots
Ecd
E-o
h.4
;o-
L-i
o-:6
-oqE
_sH:
:uc
EH€ts
ii9.
Fs
;-o o I
Z c'd€
EHFb
{f:o
<o- t c
LJ
dd
AC
-ob
C-
'm 9P
c:
s6
of
=9
9d
Mn
.= q)
Ta
_y -o
6 vd
bo_
d OY
c
o ^=
'eb
6)
z O-:E
fuo
d'-
bo c)
'-ca-c
edC
=Ld
q<,
{Ld
€31
PdR
bdoo
.!9c
LrJ A- >\
;c2
LciB
:'E9_9.
PE
&<
*=F^
9p? E
o cJil
E E'c
fE-
lloc
it9 .- d
O
0)E=d c
Cdf
dS
=fP-
L6;
,t ri,-'.., r,.,:-.9; d3:
d= c
;ocPdv
.. ._ bo ;j
o-d'- qr4
f -s-s o
0 o.Y
V =.*.:= sE
=-J\J::
.7-a
PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TABEL l7-7 a Ruam dan Hasil Pemeriksaan Kulit yang Sering Dilumpai
,-:.
o
9;
eo- q
!€ K o
oij-
6 3= q
o
j=v-so9 d
o.:go o
ltcs
cQbo
_voA qo
oox
-t,! qt
q
-v.::d
O L: -
E E
*9I t
cc
^'--
-.=g'9p o
=!iic.i
cE- zo
dt
6
6
- M.- -_
!;
.=!!Iiv
o
r C'- 6 .9
CL-s
bEi: 5f
odE_v L
C
o
d
d
d
o>. o
.= .=
bo o- .=
'-o o
FU
gE :c
cbo .d
t
'-d c
c! E
Uoo !
dc
.+.9 sE
o-
.-d
i@ 6
6F
M
o o
o
o
E! c 6
c
Co o I
qp9 z3
o
(it
: .E
,9
06
G9
o E
!gi
!-o .e
c
se
c+ o)
o !!-T
<Oo
o
G
;
qt
.cq) .9
o
RE
OLP
a c
c
E
E
*9b i L
dl
g;
'E o-O o L
F3 c c a
!rd !L
tcbo o o
LGC E
3;€ I
.9
o
c
E
sf a
E c
-o o o
_Pd= a E
bsts
c
o
A- o
a U
E
do'6
ddP
6! oo o
o
d-:: d
b 9*
FE6 o u
o
==
-GL ^n o
c o= sL
f
.v
o
:"€ F
bo'A; E
5;4K
-e'6 €o
*5"- ul -
.= uf d
oYp
otb €
L
E 6 qp"Do
o o-!
!
o
6:LE E
l
oLod q
9U6>
o-
f
-V
(g
tJ
q)
r-d 'oo
d o
o E
c o
.:Z
-Y
o c
d
q-
E
'lo
ox
SM
o
OL
G
v
E>\
-Y_
sv jjg
-o .-
od
C
Od
oc
c-
5 :o
!
G
vu
-d
6
-o jjd
C 6l
.ft1 Eo-
aoc
!(!f -:t JM
.14 L do
v(l) Ee
E- O.-
6X tn ,n!
!a
e=
.J
LL o-n;
So tn o5
co
!
$^o
YG
r!
4 (€ -g
.-
._ -66
\tL
{9
d 3c 6
6
SF
dri
Uc !
c
o-a Lr!
cJ *,
c0)
o9
;
3oo
u- -oo -L
boo oU
dE
c)\
G
90 '6
_B 5 ffi
g
-IO
[i -
cd
.e
E
Eu .]4
9J -F
tr>\
c)
: g-
o60
-b: o
;
.qd {: n
< N-C
-. d I
at
L
L
dfil
dr
>v
OJJ
{<3 E
E
.]:
cO
VL
P o.) ';L
o
!
5 L
U o
c .2
o
E c
rE =d !
J -o C
bo f o
_v.
,f, E
(t -ll E
J o
6 c
q)
U
c o
€, -o
L
L q) o
d
v bo
cd -o =-u
.,j
c bo
cd o
xo d
€ >. o
Ee d o bo
c
L
rcE o- bO c
TF
o-6
L
d
g 'bo
6
-0 f
.6! 6
-Y vo t
oll
C.n c E d
o
d
-o
0)
o-
.r6 oo
-Y c) !
o
€H c
n*:I (,o
:o J
0)
d
Ee =
>,c
=oo
d'E
J{} s>. L
o
-Y_ !
E
oC,
>E >\z 6
f,
.s
c
d
d
-o
d
o
lz
.E -Y
! s d.J
c ccc
d mL -
c
c) EEcl
E
d
-':tlxr' :' r€n
d
>\= -sI
:, ru-. '::::'::
h
-o
sc) d+:.L
, d._
bo
cd bo?: e
>\ L ad d
G _ cl
E LLLd
'i;
(g
;1]1l::.M
d
bo
d
3{ i
-Ehb
3
ol
L
d d-o t
L
c .g0E g K
:: -o () 3 Soll
I aob
Glc -6o
6
E
6- be u;
-Ue c
t0 Of, !
6
c6
'aH ;
06
OF
3
.o
<j 3Sd
'Eo € .e
E
E
6
L
u!9
l/ o_ ;
d^il: '- o- .d at
!
6 FFc o
"g ido bc) E
o.g! E-o 6-
d
?o- o,i 3 .--o
o.Eiu
:6
co
4J .-.i'- ui
IZ X i d.cbo !
o
X=o !
J L cd boxC-
L
o
.ii E i6 p9.P
^ ,9
o
!!8.+ c
ia :-_ E d
a
!oo .:aco-
d=
o-x.
Fi I I q
o
E
d\ E
o_ !! o
EE U
.=A 5 o
€Fd d
-o po
spd
.=o L U
=
L^ CJ d! o
o+: -o o
box c -i -V o- E
ac: >.a
U o-
GL
>\0 d i€ qo$
3E
d
bo
ldL:
i
bo
c 9H-v*
^da
t
-cQ d l< d v
s!o
aH-
Fa) IZ w O
5c
rs
'bo
L
c)
z"
jfc:
-;
F^5
o
o
o- G
o'6
a=:s
t v E
.u
o
d
=4) '=d
!-l-d-
o- O-lJ c-.L ! E
-o
.nc :i * J;E Et
?o - c O-o-.
9E
fid
OC n g E 6 ba o
f
L .1!
Lbo
-oc O- 0)
EE 9 3-F E
i-oooYd
J
o
eE- L'=-o
d-
FcL::=.d
tr(c
{,3
lu 6=-
.-: ii f
EE() tdt
:oo E
'-Cq Jd.A o
L
oEbo 3o
-c
r{C E
f
rL q
'J c-d
d
d VJ f
-ox d'= c
:6m
UA
ii= E
dt v
- -.d6
=E
RcE
E S=
s9E3
=T
tsp 8
-d.=--=i:
d6d
-^
H b"= S
-_ o v.=
.98tre .9.= j>&c
b $+=
4b6; 3; ls
6FeL
.E c9FP.
.g h liotr d
:
!.= F o
E3 Rah--
d >.: u i.."lIE
lz c c >.=
tadi.o Y <-q€s_9
o
s
So
r+
50
;:
=T
=o-
E.*
oo
co
.E
.x?-
o.-
6-
1E
gi
d-
=U
F.
-o
6
o
-J.
ET v;
LO L
-o5 to
FF '- .2
tu -
Eg
.'S
fd PS -€ !
l
cr o-c r =CFtr:f
g
L
d(g
EE
xE U"o) } : P: E c
o
g.e€o 6
dL
g3
L
-.-
sdXc
Q
dtryo)
i8FfEEf
5: E.E 5.: E
d
o
cl? o:-oo .E
AC vul h: - U c a
!L
vO I0J!F A;
q.- !:aESs.! rc
Ec
.!jDo
dFi:
:i: o d
!L.-i ti E 5I
o-o 6
.d
6
o
.e Et MEs f
L' !d
ll>.
Eg 8:efr
3
S
bd -v
F rF-sp .:E F":: e 0 =
iw
dC
ac l,d?tr '6E8 3_8i
ll o cEE:=
E o
o
b0$
e3 E
>.E o
o
'69 z
GF
Y- .E
rjoc o
;bo c
s
8€
bsE i5
E
FEf
6 i= c
L
x
P5d i
9-9
c-(s e L
o
E
HE€
4o:i o
€gg I
6
€
€ig
g€L{) !
L
o
E
4 9.- ql
{=*.E
, 6ryi'=
e= ie r_ =:E E iE=;
E$ ; pgE5E
.9
dd =.
JL
cO)
Yo
:: t =€*+
=e=ii*HfE*
tV aE
6(E
=J -"pa
!-
a:
.96
[IE{ f$gf +
+ : : a 3 ii: tE
C
= :6
.
1>n=t"d(!rf.1Fh
JY 6p E_g ! 5 P
o t g*l E:-P!.-* E 5: i E
C)
c
6E
39 { EE ig: i€€E iEi
o_-
sE 3 8"5 g: l€; E;
a
s
"-:f E*EEriE
f^
t s gr * $iF; gs gs -
$t iFEH+ [*r==s'=
: F h=z"ei:5;-tt!=rF
; F e:: €f E E E-E" F;"t
E+ii;E qr;=E:E€E
EE;t f; f ig H.F;g*!€
; s;st
p€
E ii $sE Ie
BAB I7 T PEMERIKSAAN ANAK: USIA BAYI HINGGA REMAJA
TABEL 17-l2 a Petunjuk Diagnostik Wajah pada Bayi dan Anak
dG
c9-.=o
r*;cfli*?i;$fE€H
EttE 3f E,f t; +3'€E +
Eg#?;EieEEE€FiI
* I r + e : BF E i g # := F!
- i i E E o L .
F*[5t5,=8il$:"e
aqF -. E :?A
=hE€!+*Ei&
'*--
q-}*
o -
or,i
Po
tr (J
bE 9E
>.-V d ' d
;
iF
=
E+EE
; + *:
ES;5
-.L
Es
\) c:i H - d *;rZ E
j
.€-
..i& eE;$*- **s$ iitFs
d
o
o gi! Ii $5$
o.
r!
5 Eg f E t,E
b0
I
o ri$€*$E"Eeb:rtl€f
;5E s+F Hig E oF;,F6
6 =
s.h = =
:=g;,$frlElE glq
?e:EqrHE;rla+*e
c
!
o ; E* $ e$: ; f € aE
g*i
o
E
=
o
L
Itc geEBi+si;ieEEg:t
ti
d
6-
d
-oo
-o o
d
'a -:
ps !
g;
c
'==
cs
3
06
dU
boL E
co .e
o.9
E-o
o Mc
O c-g =
! ).o
(.g I c
'-d
cd=_'"
19€ c
! l-o =
.d
o o.9 c
_o
o
!
o-o - ss
! q€
E
i-.Eh_tsl
o-
f
CtrL
5i3 !
o
o
ct
.E
.9
!
:o
C
o
to
0
E
U
.9
.e
!
o
L
o
o
c 3o
cd
sdu
U-! X
a
r.;E o F
d= - c o
6:!v6O q
I k eh - .so
;
Eq hxT
E ii-H E H
!
J
f
ri
E"RE3E
9Eo'ct d.r G g@
-9,4-o E'-
-
'6
.-i
E-o E* g
9P-.c5 p u
I
e a.:9 c d l
3- s b 3€ s" n €
9sZEqIH
o-o vlz.!=E
! oE qo> X - !s
*5:i-eEs
F: o
.-C .= h_ottsE
>..Y ': tr 0
.H
co
JJCY-=:u ,o
tr
:
I
=
c
f
o
o
L
o
!
E
5
ciF
$st
€:p
aQc
.;
6
dcbo !
-cdc d
-ytt
oo.t X t
E='-
x:& I
'6
E
rdl: 'tr !
o
(€f--:l
-Y J
.dCd d
=-
3 .--
E3i
trtrb
G
I
I
E9 .o LF o
o=
trLtr E
-o=
U PJ
O Eo=
^!-o o
d ^^d
o- )ryE
-O XV
3€ - d
o
99c -Jd o
d
E o-q- ._ -.=
n.=C vi
-E c
b.P - c o_\zf !
Xur _9E9 ;
q.
H.ci 06
9Eo-
:PC =t. E
!! Ev i g
€o 6 ;
.s Yl
d M;i
H5L
sC 31F
E d=
o9l-
LCG c
; .e f- '6-
-!u
biEys--
ii-
€€ $
c
'E
o E; d-(! :d
qvr tr .d
60
=o E'69 G
c
F i idE
P oOo E
!
d
! od=
6-6 E
s€
G
o, o qpP L
6
9 \bo o
{n
.: 9: E
d
E
-Ex
E d'6
!
o
d
L .s
o
c cHo
-o o_c .9
E
-o o
8-'a
_LC
fo E
k
l6-
9* >-
:M
f d
ts.--o = so;
o9
oc0)
.11:tr uo-
}O P:E .:o
P>
," := b
6-^
Eo E'F
:= SOEU ^ob
di ei
=ii= -.i
E}
o-b
c oj
?o
bOL o-
Eoc
dcL
€F
9:
>\L'! ai
#
*LL
eP
€'!6.= ;!
cEc
cFd
E Sn
Fg
dii
Ovo
6tc
ebb !U ;:
-ciie _-o tr id
qLe
f o? E;:
6.=- vI
**
i.,iu=
* 5s
d
'ot
oo
b.-
oo:
= tY--t
€dt E cLd
!! bo -ai j'6
L:
l=
3-i.E d
L
JU
Ac
i.-M o Q6
!E
ESs L
c .iig
o:;6
dcP d
d
;io
sut ET
Y o c= bo so
<EIb c(!)
o!
e=
!L
.9'-o3I tr M E
-
60 E 9. -(,d 9<
= -e-
: '.:::, ,',,,:,
r.'iitl,,
j
d bo'- oo Ed
: d: d d,;;
-E >< >: - lti Q
d
o *t-H
i; E x U In
3 d 9^6 6
c o
bo
dE
_:Z
E€ss q: *s€
=
,d b 8-e:-= jH F '=';oi
a';:,8
;E
WN 1 s,F .: E
To-
9d
f ; S€; :* +
E6E'F!"9-ilo H
-od
: >e +x; ! Et9 i_E3=d
h!:p'trs?oc,
g€
6.6
6-d
b 9p6-
._ggg:3*e€
9 c E\i5
r 66 E E : T E sET E;
sI ro
?; E: [*8: p]
ou=.--.gnt'--d
.E6c
hoo .9.y6Ftr50.Cubo
*i4 o _!2 -Y
6)a Se€gEIIt'01
FF
rd
d-o
-ov
3E
oUc=E
€fP
qc=
lbo-
€Pd
.*=
.'vL
c
:boG
p.c t
^iLLq
9oOQ .90
oo3*
'E '- qp: I
fi,
*.rl >X !(ll
EE*
\Z:o-1f,
9. CL
6
(!
.ll
d
:^
6C
E
L
dd o
tr
bo: -o
d-
>-E
d-O
co
o-o
'- bo
6F
c>\
fc
.8-ii
:l
ift ut
"*g
*u+
u
E
!r= sEG o
'='a : d.d t
c:
o- - 6-
=o>.o C E
-= F-v
t'6 Io-ao
I 3
'=u
.J?
Ld s.E
d ! c j
o E c
!!
!:o'=.Y
to-
-il
dE
F
c6
E
iEpe
i F= 1 E
PEcr
Y 6.C s :I B-€ E
S€
6-6
g
0)
't^(! oY
6,€=o3 F _g
o ac
UE E PEEEi
'F O b.L_V
.=-o c li o
#
!
oh.E
f,EoY ! u S-V - !!
* u'C E
-V c-oJ tr ?**fi9 e
8.h Es
g :'^ o!
.{:i :y bO bO
SiSial€
: F P d_9 le
.r 9.i i
.ti ,- .(!
'se!
cJ d
0)
-
s a pe+ l$
is
u: d.= E 3E 5."& lE
,' f (! ho='Er
s*FA*i€ I
c: c
ts -trsFEF
r E*S F-
I
F IC +
6
'a ^o 6
-_P
!2--qc bog 6
Hi;Eg E ol; vr t d0)
6F d L c *E
. u:E- - xo-o i
c;E-*F*g
I
=
t sB
rv
6)
3 8E
CE
Hl bltr.c d.d _6
ii q c a-j-E o a c
E"t#= $8 E
i€E:ee +
6J .du
I
S!uY = od
.- o- '=oGoclya E
|
dE:
a: tro
;U 0s38.:e:E
t:6 cE o H I
6- =C -6 H'' Fn 5 cii - J
MYCd
P" f" !? G u! J:
;t F: +flI
.= I O di d d
clYdo
o =-O
!oo-c)
LCC
Ord:
J p6
tr!
C-
o_49:
dlLsVdvs
;U=
v E'^
d:
o c
-
o
, boa S
C 6 >
b F s; E# t ;
e:6 i; d= =-- =
. d-::
PG_M ;dv
tr-oF
O -< c
e I f s.E E E :
i Et Efl9E gi
> l^ '6
u 59 3 o e= .q) H to9^.: -o^i q
-9
;i€;; rE
co9
Cida
dnd
X6LL
l3'"
6odn 3:E;=HPF
d L Y F-V d -'
._-Ooq)
66al E !Fo J= dd= ;i --xL
€ gst
_v o-.. L f-t)=;99c !s^
S tE-v E
x tl v.atr:
-==H:_E_9
c 9v
f I= !- -
c dJ:
K E
5 Fo-V !!'=.EF-e=tr!.!
;{'E":BE
>::o-o
! *cJ
-
E
o- ts 6* oo
o-occ
5 i:
6==qiboliibO
q.x Fix A
o-oFi E ; E i3 s 8_i I5
E: s€ a= ! -o 6rS-U
E
f ,-6d
> 1H'* F
r
:d.l:C
t>.:V6 .E S :'=.e! r
J '= I N o O) ^'^.E
7-Y. a
Hg€E$$i E
oC-9=d
.d ohd
d\Zr:d:
I i
3
fi g dE
@ z- dbo
bo: t'Fo-0
€ s+5EFH=g
L=6LoC.=C6
=
boi:
g f*€EE: * l!=
bof K .ES
E.E€*$Ei: C!
glo
I
CE
=x
E.H H .EF=-
FL
qo
S.
*-qo 5d-OS
E;€ qf *Eg
!-:yod.-
E qr-o-o
f9rF R5
C-!
Eb
6=L_L
ii€ k3;
LOi'^ t ic =
E .e h 9p- d
b!
I-E ilEE Efl; I 6i5
a I
B:6E =.2 != .--:l L6!do_
c)
ooPX
o a-6 y F"
ii= F
-
3-8
3r'-
6-.,'f;ite
g ;-ong;h
d c H
E-U P-U 6E; g g=3:FE
tr ::v ci 3+
:: ; F;E
:* 9= g [ &+9
E
9.1=L
'-!-!!
.=6voi
J(L oOi, i 9oi
c q
2.tP --'.
1? bO.i
c-9.63c 9Eo
i
x
gb
oe
.Y,; aA 909P
=;* g .U
E Sd'S3F
i 9-e* !XcJroc) \<:4
-: E! -3 E9 I s
BFE"* Ei6F* '-J
Af
-g
'o-g;
a6i:
3;gg*i;sr
rE€:
=c-o
> s^
E HSI A$u
bo0J E -Y^l x
n:Pon:
AL--Y
d
w
aE ,H F"; 2-o -=
f i
- *;3;E
Ie€s'ryb$tf =Ei
cFodp
d ! o! -9
jZ
=
c d = trr
xx g I H
XcEk9P
$gi; BEei s E'.= ! .! =9Pasd
H E P.= 3 F b
s
Y--d!
Y A )
-r-UE'E
6- #-3gf€€
iFsS i Xc - f !!
€ FIE:;gH* $
C d'= d
ft€85-3 * 90H-E d>>d
.=O;rcO0
erEi*; l+: E .2
tc
o
m =-: - l: aot {j d od
! ol- o-
iI BE flFg?g E
o.
CL
::.:
=
.rgEt EilqtE (n
: E s-Es* *;; I E.
6 :
$E€fEF+$= i
6
o F :
c
3 E E# Ee# pF t
ba:S
c) c-!
o ii o- 3.
-
BAB I7I PEMERIKSAAN ANAK: USIA BAYI HINGGA REMAJA 783
TABEL 17-l6a Temuan Patologik BisingJantung
., 9p F o- oo -9
[E .g E
.i.:
E
i c- i -o bab
9t,
6d
C-w
Md,-
; )E- ; .-b €s.Eb E :
5;
q;
4Uoc.tq3.2
F _9cr €Fo€.e
= '-O:
b P!: E l!*€
F^ F;
.s F
- bO\:
:cc93Xc.-d
d;i bOu O
n€: MG.---
;s ;; 6 ij'- ! L
d
L
d E c!-c
5E.a*€;
+b'a.: 6: P9._ -Y
P s
_.
Po-=* Ici"
€:* €FE EF5
I6 c; c-Y 3 o
EE6HhS
= 4:
o)
X'FE
L
o -E e E
c 6-o ci jj E +E iE
rg! 6 o
dc7
SE.E
bo
PE F EEFt
:
b0
(lt
$FTF F;HEEF
-E;gE€. [s iE gt !
=lro
-u
E g" E
t.-
5.L -or
:is
==Yboi.=PFc
;6Es€i
Ui-Uco-F-;1a
o d d a u !=
=';.
L-o
=gi€[t€i=*
E HEgS*!o E!b;g; H
E
= =s
x ii=-bo- j:=€
r E'-EEpE*=fi
3=HEbE
rc:Ei5 € E miE{i$i;
g*'-=raE
AiEIEE A I
c ref
*o.z-c_oEo--t9.E
b0
c
.orfcg- -i-o;oo Eigi EF'HI
6
ii H; FS** E fi;* ?g Pgi[:n' 5 Es:$EtiF€"";B
o fr-qt:il;EsrEp
-9P'-6;cidErco
e jiE;s s" :E;€C E"qE:-aA
I
c) ,Fne":€Et l€?s .EF:H€ Se*E f"g?E$H+TAil
! E B F g-- F i e E € t
€€E'$E FtSt €FEc8E.s:g.E"
d
L
ln
SI!g(EgF.!€Si
v._
PFi
s c-O
d-.J
L
d
F*5
E
E Pq"
'c'E M=
=bbq 9.--Y
.=
G O-E? Eh
t €qP';E si H,i
S !'e +
d G L !_
bo>=
o.-cl-r
02 o '- -* -v -Y, - .-'=
AU.9'tr?9k
8o
SF.;€eil +
ILL='-
.-Yd
dr9C-
P;:d6
:g€5;cfr
T" ro'= i ! e
J,,E==;Fai 0= HY>
o
;+*t€E=; €i s,F
goF! E
gxe*€:: =
c-5
E
6 FE F"=: e a
rcb€*:i'ic F
l! c:.=l
3 &TT E
o
H: *-s Fi e
d ;( i o-- 5 >PgE-Ef*.;
=-o! e ff d E_E
:0)
XFe€#€fF d d e3 9 e lF€+EE€H
o
o
L
o
I
L
T
o J 'i
o =
lt
t 95 - E
o
..9
o da
0a-
b0 tto
o
o. ts
-c
:d
gbN
6
E '6
vo obboH o oE6=
l,P=
o.
ri: 6
o -b. tr
d _o::
ob
CJ ox
o FO LJ \Zo
-
-
784 PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT KESEHATAN
TABEL 17-l6a Temuan Patologik BisingJantung
i:
= tE S A5 E +E.
E E..€
B 5"P;s E gdFS; se E V ? iir;
i F5iE F iE€Ii F}rE tE Af, E :gF€=E E
-c
do
>\€
CL
do
€r €!f e *i;-Eifr
iE8i,- c-ff- bo9.g
ctl;
-6
ud
6 -:z
'G'
Ld -
.9c V e e o;-Y!
-o:
j':
=",roSclgec
--f.F.-=66
=
6 qoL =
bo:!t-ijo_ E $ x!
ocLd
BISS
o_
=6
'; -o g nr
E ip E=€Fl;;€
ls
6,-d
o€!.:
c_
do c c -; *:E
qpu HE
t v q)-o
6L.in
!!ogA
E€.id
d._
:5 3 i p
$ ["8 E E:, .!vV\q ar;.-
.qa '6 cd)X.9.EPq-o= '6-
--o:
i co .g
cO .-
,dt F;tcoBh_9;F
.cL
q=
oe : :.E5eEF*s4 ,o P ";u
-gqui
.J€.=6
.!:fo
.ieb
=cd
Y -!
S,$HE€>{t€}
O.=OF.:--ifo6dJ
J -Y o.- S _O :< -o ! _:l O--o
! iEE
JO-S\Z
s ho
oo-6 cd'=
-g.EsE ---d ^u
d:9o- r c!
P X= f 3-o)
b ai€ 3
(gv',c
o i-o
EdcCE
'-!l Y
!id,^!E 9-v 6.?d
I ti'o
'rc !iz-o
P .!'E -;G
d,
:-i: -'- o
c C-O o
O= .lXsc
: ai rE!
c.-.-.Y6
f L LX-d
: -^'; bo
M
f b 3 b= =--
[3:'*El
<{ 6 o di o-_:
c
o
.2 I
6
6' o:
L
(,) gd :
o.
'i :
9 -
.g g^^
gIa E
I
f
iR"
oP9
CL
o
It :
r!l eq) :
oV, Oo- -
-
BAB I7 T PEMERIKSAAN ANAK: USIA BAYI HINGGA REMAJA 785
TABEL 17-17 a Sistem Urogenital Anak Laki-Laki
Eil b0 F
E 5#""F. !r :E
B =;Hb -g=,-EF u
o
o
C
E:j9E€ii[t"i! z
o
o
.E
.2
o
;gai;E€eIiFs c
€
i5
i6iE;;ErsrF;
I =* c E u G^^:
.:- H.s &'I.9.E': E.- t
>-e
E
.9
E
L
esIttl;
=
g;gf t
E
o
= o
I
I
o
EIgEEEgaElEei .c
,a
so
t
oxd6
o YEi u;
i -?'* 3
f bod: o
d ;i .= -:Z E
L: d
s9Pob
C a.!
=
()e o
d (! L'- c
g= 6 e: o
-;teddd U
JE E PPM E
go* Ie-ri e 3A * C .9
!
i h btE
at--:idL
e
:c @
'Yu!L6
3 t'p -3
L
o
E
r O d MO o
=
s;
AL-L
q,EA Ato er
O 6 5 >.o
j! a o q oa f
Y-o tr tr tr o qo
Le6A6,
F
^;oooo
J\gUUL f
cf
:
!;
L
3e !
@
o
c
HH
>
.^ (!
-3
6=
E
o
C
o
.=\63'=
fc-!g o
LE4 *o
= ;
= bdi E
.:J3,r >.I 3
'E
d@
<o
o l" c= O co\
bot
c q) o.3-v
o-t_ d
O !- o
I o b-- 99 cq
E€6SI
'Eo'G*
_9;f
reL
6:
rz E.Eii
ii_X
.9d
l>
.! d
F g ts
l= f iJP F-
3d.
€,J
d:iE5
cE d)+ L o !,1
oc
ti E€s
=92d--rke
tr uEfr g {5
5F
d-
=dc'O--:
d-o
F3v E5 !
t; XL - .:e
6o
e 6 Pb 3.4F
= ^E
=*=otE
II ddi
5P-v
- 6
l=
-E
6t
*o
q
a
a
g
'a* o
J=
c!
o:
cd
sLo
d'do
(+d €
c>9 !
!_
dC
o'6
Lo
d-
n-
6-
6,!
w frl= 6
ffi ^Of
Jco d-
oH.;
E >r&"
! -.c-o
<d I
.=
.s
E
'-
q)
(9
c
d
bo
d
L
0)
E
bo
c
x
.g
?:
Pd
'=g
oC
ti. c)
_bo
=lf_
-o(!
-!cc c)
-L
EX
F
C.d';
Str4
'bos E
bo.+
d
L c=
I9.-
2.=-
s0E_9
dxd
>9 H
d- o-
.P l! o-
b-;E
od I
si
I
!J
a
\J-
{g
3
d
.-
.+ g
zt
E
d"a
:E 6
c(€ 6
C u;
'a q
:
v C)
;
J
(€ od
tr E
d o e
J
CL
E
c
d F:
PO
:o
o 0.)
I ud
o^
o
r OL
6_f t
cc
o'J
d
c
L6
(€9
P ^c.r
;3
o
-o c-
rd €_*
-62
d IA Etr
T' -E Sr
d
CL
u
'E +q ==
tr";
v,!
d
J
o -o i5 O- oo
JU
M c.E
o
o q ^O
E3 E oc
-a
-6!;
cl
=
.^ o- dt 5e
o '-gFlr .6 6 Qi !C
o s"^ 3 *-6 Eb s 3g
o)
q. E 6
c6S-Olc6 i<
qO-
.4
Fi
6o
srr>E s3A
C-
hi
o";
.-o
II : L Y d ;r
.--F6!!"P q!
u go'i" Ei
-
d
!, E f.!!
+o
;1 i o=
d {o60-a=+4 ip
(!
:o
b:*
t E F aPb
-c
- 6 b3 d&
5
q ? sE v a c
d F s I F-v 3
3- .9.
osF
€E
4 9'E5
*L
e€;
E-r0
gF Uc-!
- F d.d h -66
e 1.,! 6 > E K boo
;3*2Q9-
ii t - q
Cr
<&
c --;c_e-U - o: o.!
oo
< S^9 f, e c.>
99.r: ! J
-:J'XoEd6
-o i CO
dE
.q.d.g-- E o-: ;
E r€d )F 5t ::
io
-^Xo=>\r!.1:
?= q c3it Zo
rl
.=tsfhO!0) l!
36', I i"tsc s<
!Jogtrino
tr!
'-=
=c.9!cc,^
::'dL-dq-A
J
;-o O ts xooj
uJ L L c-
Eg
o I3 O (! bO
6Y-AC'-^C
= :E
=FIIEEe*
;f F€:3 FE E
=o
6@
n BE F 41:-b <;
.so
dE
S KE g b P 5 E 6i
5 eeE-Eu3,2 4U rd
o -.
U E^^AA^^
R ggggsu EO
aO
t^d
'2
P0 d.l
E-Y
>'; -o
'6.d t
_
B€_;$
L - - A-
# $3T d
:-aJ2-*J
u o o:
=$
aa;3
So-'=Ood
@ 6 A .. o
;E::E
L.= 6 6>
do._LS
:.-- d-
E b =5 6
i&:"iE
q
P-Lg
6 d _.:
c ? E 'd0.9
s;[,f;
3 Fr:UE
qo--*
-Y o
v L'- o
s!-d;n-
{€E }Fs
E f l, c<i
c'F; d o-
qoA trLl 6
g
0)
o'E
d c'-
dc
_Y r!
d €€
ltd
o.
€0e
.g: a
!.!-
..-o h4
E =dc
X 6-d
c)
o
B
!p!c
ii I.c
L J i: o=
o +!drd
6
G
E s...E
r!=oG
.g + x:ij Y
d
E
o
jl - P
c;_e
^Eg
-o J^WB
6:
YY'- c
E9p- IJ
i o-Y
-59 EE
Htrc92
o o o.=
o_ o_ -0 o_
d
'a
E
OC
6- -:l
d3
o-c
96
=E
od
uo ls
bs
ot
ryi
=6C
X(1d
!96
ii >.o
o!o
.= 6:
,^.gi5.
';1..6
e=b.q
o99C
J-Y
q6 f 6
dt
E-
6A
99= 99s lio
ryh
.=.9
td*t
q xE t'_!€s s E
:
h;
a:-oiPpsiH.s- c
:-E--:
E <'r PE b; E -.
=r'jE -_at_d
;: gT6E€E€!
tbqcoo9g';9F
o! F.g E tEoq-6r
c
i=-Y3 F Po !l6 C:$ r; ds :E f!
-r-h
€ E; PE5
acol tr -! ddt3T
tPE
d
T'
(!
o
u0
-9
o
o
z
d
':t
E
I
o
.o
. ,l\
..,.:..F
ES .E
+-8 O-Y
dE OQ
?4)
}E ib
ts3
--=
cq
vi .tl
sT
€3
o-Y
€r F>
O c.)
oc
J.* Eo-d
HI
E>\
=d 6O-
s6 oq
s0-
tt5
.C {€
E!
.','
oo
cbo d$
EC O
-Ftr
-0
LT
!) {!
o.;
d;
-!
*9
*9. 6
ii 'tF
C)
!
{n,
<6
d
f
rE -Y
sI
di
-:z
lof
t
*$ ;o
>-H
hq
4I;
!c
fo
3(D
!Ee 5
':dr!o-E
6=
5HE'
g5f b6:
.i'E oc)
-o9
o
g<_9 ooS
ci!o
ibltrc';
.= d c-o
+roc
rEi
'6-o
O@c)
t-z E
€s*
= ij-6 (!
.g
s{*
-g,d E
L
E
nc
*cr
to
FEF7
E'a
'=C
Fd
p5 5 +!
=v
MX
f-t-E :o
Er:
*E$
hS^a-
1o='9
d-X
xJ4
.-69
iflE -!
dC--
.Y !9a X
d=
$E E
dE 3-&
+€t x
":r
(c'- -!6 (n
ccd cL
,d'; E (!
gefl ;
L
obo
.€E -oC
u'E
+8E le
eSil e
dd
H&
--E
=-}l
F3g 5s
'=<
6 -o .._ FV
E lph 9oo
.* H'o
C >d .(: s.b
d)'a 5
dd
F>E o<i f,
-.}
c
:5
;>
6
L 69
o EL
l)
uo
>E
c Io
d
x
d
do
c) cou
.E 'Eo
d sd
-o
C
:o
d.
o
-o
c do
d
ri bo 6c
oo
ot
-o
Se
!.- o.-
>d >c
do
o._ Ls
o0
a. -6 o_
Fi >o
o: Eo
OL
GH
!n
\'-
!o
t€
dc
9-i= cx
E-E T dc
'-n ! tE
i^M Eo
€ox. <6
o- o-_
6 o.$ c
E:Eh
o= J eo
{on
_eT
do
d .i2
0) :d
5
fL 5!
E-6
tr tro
^X =U
d-E
QC
t'6
4lc
oo
co
o!
Qd
+<
dh H'L
o.i
E:
ri -c ii9
u d-
d E'= dcu
E X0^ og
-qo
!q
ts rii -V
OU
-o
!_
d
b.e
6: ttPU
,; U>
F
i
r&
Ep
<!
_c
rF f 3
!c
oo
ru
U
--gd Eo
E H.e
-6gi; '= -!
oo
pQ) ='- 6 oZ
ur
^.i
CLc ! c!
F
-t: .=
s"F€ + oo
:.! 5H r I q i.!
q-
!11 !:
Y C*i: bob= Fo
:otrc.
d;oi S.3 g<
=!
-d
=U
+s sOr
(ntr OQ
TE :L
.-c ts3
ci .t:
qi6 {.) -Y
€-o ol
€9
rg,*
Gc
Oo
qrc Eo-
-o
.i
d'i;
:d
E>
gb ^O-
oc
sL
rd5 E!
-C {n
{)o
,*%e -bo
fit (d
cbo d^
Lc
rOJ
ctr
dF d:l
c-
L!
ald
o&
,!. E
-!
_Eg
G.
*5
'tt ,=
!6
d
o
!
{f,,
<6
ad
f
-v
*-E (€i
$g bof,
*€ xH
=o
kq sc
ro
-oc)
E:
-'=d({cc
S
C-
bo=
EE*'
-dL
oc)
-oP
LP
.JE O
ogS
Et-9 trdo
itror d c'tr
9Oc
Ooo)
'4'EJ
Eh; l-z E
t to
€ P"s
: as
d MJ
d
.:l
E
bo F-E
I \6
€.e k €5L
H€ A
€t
o-c
(gLE ): F6
P'a =Y
- t%F
E"FE 6g
s*+ c-o
';co bO.= E^
16::rz
xd bo5^ F.= 9
*
c .-69
>-l
e+E
g o+ .9 -qp I 3.
qoE g
CF o-o-
+t *
-vE-V 6
d.- 6 C
cEa
,d'; E
!
6
o'i6 -e !
L
obo
"EE;.
dE
CE d
3.=
(g dE
+< O-E as
Fcf : -Ct
5-:C p H3
P
;'€ .-d
bt Ere
b'o 9oo
!H€
.g x.s .E =
L .=
Xo
_CC ovXo -'C
d}'a 5
-o l4 'o
gEG B
#$r i5t_e g
-c
d:
:5
:>
d
L oY
q)
'o
bo
c
}E
go
d
x
so do
du
'c 'Es
d cd
lz -o
c
o €-0
.o
c do
d
dB0 dc
Eb
o!
.o
SU
L.- o.-
is )6
U=
6O
€._ Er
a6
qr9 o-g
+o
FC
o<
xo
gH OL
!o
!E dc
.. -F
":4 Q*= {!
cx
,:% d.;
tr.9 > K dc
bE
5.9 Eo
€qrX
Po
<H
o. o-- Hc
O o.S
-E
Eo
6J= !
s5*
{o- !., ia
do
io
3o,
L 5L
tr
r!€
cg
oc
Oc co
OE
0d
+t
6t ;i H' o-
4i .9=
fit -c N:
u-e_
vooS &U
o \-o^ og
!o
!6
d:-
E.id -V
OU
-o
!_
d
cJ= 3:!
Ui Ei
o- .;i
E gL
c!
.E
9.
rF f j dr:
!q
oo
ru
d :6
r,
H .ii
b € E;
Eo;ts
-!
oo
oa
.=4.- - O
CLC g cE i:oo.=
t$a€a
E b 6 E.s rq-i.i
:!!=.5
i !+ so9 Fa
dei
.9FLL
S.3
flJ
2<