Dosen Pembimbing :
dr. Attiya Rahma, Sp.S, M.Si, Med
Disusun oleh:
Yuniasih Restu Putri S.ked
PENDAHULUAN
Stroke defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung
mendadak selama 24 jam atau lebih atau kurang dari 24 jam yang dapat
menyebabkan kematian, yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.
• Indonesia peningkatan kasus stroke baik dalam hal kematian, kejadian, maupun
kecacatan.
• Angka kematian berdasarkan umur :
• 15,9% (umur 45-55 tahun)
• 26,8% (umur 55-64 tahun)
• 23,5% (umur 65 tahun).
• Kejadian stroke (insiden) 51,6/100.000 penduduk
• Kecacatan 1,6% tidak berubah; 4,3% semakin memberat.
• Laki-laki > perempuan
• Tujuan penatalaksanaan stroke menurunkan morbiditas dan menurunkan
tingkat kematian serta menurunnya angka kecacatan
STATUS PASIEN
Nama : Ny. D
No Masalah Aktif Tanggal Masala Tanggal
h Pasif
Umur : 51 tahun
1. Hemiparesis 14 Oktober 2016
dextra tipe
Jenis Kelamin : Perempuan spastik
2. Parase N.VII 14 Oktober 2016
• Riwayat kebiasaan :
– Riwayat merokok (-)
– Kebiasaan makan makanan yang asin (+), makan
makanan bersantan, daging, jeroan (+).
– Kebiasaan olahraga yang jarang.
Pemeriksaan fisik (objektif) – 15 Oktober 2016
Keadaan Umum
– Kesadaran : Compos Mentis GCS : 15 ( E4 V5 M6)
– Tekanan Darah : 140/90 mmHg
– Nadi : 85 kali/ menit
– Respirasi : 20 kali/ menit, pernapasan regular
– Suhu : 36,2°C (afebris)
– BB : 78 kg
– TB : 158 cm
– IMT : Obesitas grade 1
DBN
Status neurologis
DBN
Anggota Gerak Atas
Motorik
Pergerakan Menurun Baik
Kekuatan 1 5
Tonus Eutoni Eutoni
Reflek
Biseps + +
Triseps + +
Radius + +
Ulna + +
Hoffman- - -
Tromner
Anggota Gerak Bawah
Motorik
Pergerakan Menurun Baik
Kekuatan 4 5
Tonus Eutoni Eutoni
Trofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas
Taktil Normal Normal
Nyeri Normal Normal
Thermi Tidak Tidak
dilakukan dilakukan
Reflek
Patella + +
Achilles + +
Babinsky - -
Chaddock - -
Rossolimo - -
Mendel- - -
Bechterew
Schaefer - -
Oppenheim - -
Klonus Paha - -
Klonus Kaki - -
Tes Laseque - -
Tes Kernig - -
Leg I - -
Leg II - -
a. Gerakan Abnormal tidak ada
b.Alat Vegetatif DBN
c. Koordinasi, gait dan keseimbang tidak dilakukan
Hasil Pemeriksaan Penunjang Laboratorium (14-Oktober-2016)
O:
Kesadaran : Composmentis, GCS: 15 E:4 M:6 V: 5
Tekanan darah : 140/ 90 mmHg
Nadi : 85 x/i
Suhu : 36,2 oC
Respirasi : 20x/I
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis :
• Kelemahan anggota gerak kanan sejak pagi
hari SMRS
– Terjadi secara mendadak dan tiba-tiba
– Kelemahan tersebut dirasakan terus menerus, tidak membaik
apabila beristirahat
– Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya
– Pasien memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan
aktivitas sehari-hari
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan kesadaran didapatkan GCS senilai 15
E4M6V5, tekanan darah saat awal masuk tinggi yaitu
140/90mmHg, suhu, RR, nadi dalam batas normal. Dari hasil
pemeriksaan secara menyeluruh tidak didapatkan kelainan. Dari
hasil pemeriksaan kekuatan motorik, kekuatan pada anggota
gerak sebelah kanan melemah, yaitu senilai 1 pada lengan
kanan dan 4 pada tungkai kanan. Pemeriksaan nervi kranialis
VII dan XI mengalami paresis. Pemeriksaan refleks menunjukkan
peningkatan refleks biseps lengan.
• Pemeriksaan Penunjang Anjuran :
• CT Scan : Untuk mengetahui dengan pasti jenis stroke yang
terdapat pada pasien.
Medikamentosa :
– IVFD RL20 gtt/i
– Inj. Omaprazole 1 x 1 vial (IV)
– Inj. Citilcoline 3X500 mg
– PO: B complex 3x1
Amplodipin 1 x 10 mg