Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN
RHINITIS ALERGI
DEFINISI
Rhinitis adalah suatu inflamasi
( peradangan ) pada membran mukosa di
hidung. (Dipiro, 2005 )

Rhinitis adalah suatu inflamasi membrane


mukosa hidung dan mungkin
dikelompokkan baik sebagai rhinitis
alergik atau non alergik.
(Brunner dan Suddarth, 2001).
1. Belum Jelas.
2. Beberapa hal yang pada
umumnya menjadi
penyebab Rhinitis antara
Lain :
* Reaksi makanan

ETIOLOGI  * Emosional
* Pekerjaan
* Hormon
* Kelainan anatomi
* Penyakit imunodefisiensi
* Interaksi dengan hewan
* Temperatur
KLASIFIKASI

* Menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi :


• Rhinitis akut (coryza, commond cold)
• Rhinitis kronis
* Menurut waktunya, Rhinitis Alergi dapat di golongkan menjadi:
• Rhinitis alergi musiman (Hay Fever)
• Rhinitis alergi yang terjadi terus menerus (perennial)
• Rhinitis Non Alergi
Macam- Macam Rhinitis
Non Alergi
Rhinitis vasomotor
Terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang disebabkan
oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis.

Rhinitis medikamentosa
Suatu kelainan hidung berupa gangguan respon normal vasomotor
sebagai akibat pemakaian vasokonstriktor topical dalam waktu lama

Rhinitis atrofi
Satu penyakit infeksi hidung kronik dengan tanda adanya atrofi progesif
tulang dan mukosa konka.
PATOFISIOLOGI
Tepung sari yang dihirup, spora jamur, dan antigen
hewan diendapkan pada mukosa hidung. Alergen yang
larut dalam air berdifusi ke dalam epitel, dan pada
individu individu yang kecenderungan atopik secara
genetik, memulai produksi imunoglobulin lokal (IgE ).
Pelepasan mediator sel mast yang baru, dan
selanjutnya, penarikan neutrofil, eosinofil, basofil, serta
limfosit bertanggung jawab atas terjadinya reaksi awal
dan reaksi fase lambat terhadap alergen hirupan. Reaksi
ini menghasilkan mukus, edema, radang, gatal, dan
vasodilatasi. Peradangan yang lambat dapat turut serta
menyebabkan hiperresponsivitas hidung terhadap
rangsangan non spesifik suatu pengaruh persiapan.
MANIFESTASI KLINIS

– Bersin berulang-ulang, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari


(umumnya bersin lebih dari 6 kali).
– Hidung tersumbat.
– Hidung meler. Cairan yang keluar dari hidung meler yang disebabkan
alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental dan
putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi
hidung atau infeksi sinus.
– Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan
tenggorok.
– Badan menjadi lemah dan tak bersemangat
PEMERIKSAAAN DIAGNOSTIK

* Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan kadar IgE total dan
spesifikvpada serum serta hitung jenis
oesinofil pada spesimen sekret hidung.

* Pemeriksaan in vivo
* Rinoskopi anterior atau Endoskopi nasal
* Nasal challenge test
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan rhinitis tergantung pada penyebabanya, yang


mungkin diidentifikasi dengan riwayat kesehatan komplit dan
menanyakan klien tentang kemungkinan pemajanan terhadap
allergen dirumah, lingkungan, atau tempat kerja.

Terapi obat-obatan termasuk atihistamin, dekongestan,


kortikosteroid topical, dan natrium kromolin. Obat-obatan yang
diresepkan biasanya digunakan dalam beberapa kombinasi,
tergantung pada gejala klien. ( Smeltzer, Suzanne C. 2002. Hal 548).
KOMPLIKASI

* Polip hidung
Rinitis alergi dapat menyebabkan atau menimbulkan kekambuhan polip
hidung.

* Otitis media
Rinitis alergi dapat menyebabkan otitis media yang sering residif dan
terutama kita temukan pada pasien anak-anak.

*Sinusitis kronik
Otitis media dan sinusitis kronik bukanlah akibat langsung dari rinitis alergi
melainkan adanya sumbatan pada hidung sehingga menghambat drainase
ASKEP RHINITIS ALERGI

Pengkajian Pemeriksaan Penunjang


– Identitas klien
– Pemeriksaan nasoendoskopi
– Keluhan utama
– Riwayat penyakit dahulu
– Pemeriksaan sitologi hidung
– Riwayat keluarga – Hitung eosinofil pada darah tepi
Pemeriksaan Fisik – Uji kulit alergen penyebab
– Inspeksi : permukaan hidung
terdapat sekret mucoid
– Palpasi : nyeri, karena adanya
inflamasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi /adanya


sekret yang mengental
2. Gangguan pola istirahat berhubungan dengan penyumbatan pada
hidung
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan rhinore.
4. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan tentang
penyakit dan prosedur tindakan medis

Anda mungkin juga menyukai