Anda di halaman 1dari 15

Bab 2

Definisi Gangguan Afektif Bipolar

gangguan mood yang ditandai dengan perpindahan (swing) mood,


pikiran, energy, perilaku, dan biasanya kronik serta berat.
gangguan perasaan (mood) yang terdiri dari paling sedikit satu
episode manik, hipomanik, atau campuran yang biasanya disertai
dengan adanya riwayat episode depresi mayor.

Episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode)


Etiopatogenesis
Faktor Biologi
• Hingga saat ini neurotransmitter monoamine seperti norepinefrin, dopamine, serotonin, dan
histamine menjadi fokus teori dan masih diteliti hingga saat ini. Sebagai biogenik amin
norepinefrin dan serotonin adalah neurotransmitter yang paling berpengaruh dalam
patofisiologi gangguan mood ini.
Faktor Generik
• Suatu studi kelurga menunjukkan bahwa keluarga tingkat pertama dari penderita gangguan
bipolar memiliki risiko 7 kali lebih besar terkena gangguan bipolar I dibandingkan populasi
umum.
Faktor Psikososial
Manifestasi Klinis
Episode manic:
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien mengalami mood yang elasi,
ekspansif, atau iritabel. Pasien memiliki, secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut
(empat atau lebih bila hanya mood iritabel) yaitu: 2,3,4
• Grandiositas atau percaya diri berlebihan
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Cepat dan banyaknya pembicaraan
• Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
• Perhatian mudah teralih
• Peningkatan energy dan hiperaktivitas psikomotor
• Meningkatnya aktivitas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan sekolah)
• Tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa perhitungan yang matang).
Episode Depresi Mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat symptom atau tanda yaitu : 2,3,4
• Mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
• Menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan
• Sulit atau banyak tidur
• Agitasi atau retardasi psikomotor
• Kelelahan atau berkurangnya tenaga
• Menurunnya harga diri
• Ide-ide tentang rasa bersalah, ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi
• Pesimis
• Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa rencana) atau tindakan bunuh
diri.
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan
depresi yang terjadi secara bersamaan. Misalnya, mood tereksitasi
(lebih sering mood disforik), iritabel, marah, serangan panic,
pembicaraan cepat, agitasi, menangis, ide bunuh diri, insomnia derajat
berat, grandiositas, hiperseksualitas, waham kejar dan kadang-kadang
bingung. Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan
perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai
gambaran psikotik, dan mengganggu fungsi personal, sosial dan
pekerjaan.
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari, secara menetap, pasien mengalami peningkatan mood,
ekspansif atau irritable yang ringan, paling sedikit terjadi gejala (empat gejala bila
mood irritable) yaitu:2,3,4
• Grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Meningkatnya pembicaraan
• Lompat gagasan atau pemikiran berlomba
• Perhatian mudah teralih
• Meningkatnya aktifitas atau agitasi psikomotor
• Pikiran menjadi lebih tajam
• Daya nilai berkurang
Sindrom Psikotik
• Pada kasus berat, pasien mengalami gejala psikotik. Gejala psikotik
yang paling sering yaitu:2.4
• Halusinasi (auditorik, visual, atau bentuk sensasi lainnya)
• Waham
Diagnosis Banding

Depresi Intoksikasi
Skizofrenia
Berat Obat

Hiper dan
Skizoafektif
Hipotiroid
Tatalaksana

Psikoterapi ECT Farmakoterapi


Farmakoterapi
Episode mania atau hipomania
• Mood Stabilizer
• Antipsikotik atipikal
• Mood stabilizer + antipsikotik atipikal.
Episode depresi
• Antidepresan
• Mood stabilizer
• Antipsikotik atipikal
• Mood stabilizer + antidepresan
• Antipsikotik atipikal + antidepresan

Anda mungkin juga menyukai