Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

ORCHITIS

ARNINDA FERGIAN S
H2A013031

Pembimbing :
dr. Bondan , Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
PENDAHULUAN
Orchitis adalah peradangan pada testis.

Insidensi orchitis umumnya ditemukan pada pria prepubertas.

Bakteri yang dapat menyebabkan orchitis antara lain Neisseria gonorrhoeae,


Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus, Streptococcus, bakteri tersebut biasanya menyebar
dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH.

Untuk menegakkan diagnosis orchitis diperlukan anamnesis dan pemeriksaan


fisik yang baik. Pemeriksaan penunjang tidak terlalu membantu untuk
menegakkan diagnosis orchitis. USG dapat membantu menyingkirkan diagnosis.

Penatalaksanaan dari orchitis terutama bersifat suportif karena biasanya


sebagian besar pasien orchitis akan sembuh spontan dalam 3- 10 hari, kecuali
bila penyebabnya bakteri, perlu diberikan antibiotik.
ANATOMI
DEFINISI
Orchitis adalah suatu inflamasi testis (kongesti
testikular), biasanya disebabkan oleh faktor-faktor
piogenik, virus, spiroseta, parasit, traumatis, kimia atau
faktor yang tidak diketahui.

Orchitis adalah peradangan testis yang jika bersama


dengan epididimitis menjadi epididimoorkitis dan
merupakan komplikasi yang serius dari epididimitis.

Orchitis merupakan peradangan satu atau kedua testis,


ditandai dengan pembengkakan dan nyeri. Keadaan ini
sering disebabkan oleh parotitis, sifilis, atau
tuberculosis.
ETIOLOGI
Bakteri Virus

Etiologi

Jamur
Bakterial
piogenik
Faktor Risiko
Faktor resiko untuk orchitis yang tidak
berhubungan dengan penyakit menular seksual
adalah :

Imunisasi gondongan yang tidak adekuat

Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)

Infeksi saluran berkemih berulang

Kelainan saluran kemih

Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan


penyakit menular seksual adalah:

Berganti-ganti pasangan

Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan

Riwayat gonore atau penyakit menular seksual
lainnya
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Orchitis ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan.
Nyeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri
yang hebat.
Kelelahan / mialgia
Kadang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan
Demam dan menggigil
Mual
Sakit kepala
Pembesaran testis dan skrotum
Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat.
Pembengkakan KGB inguinal
Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-
orchitis
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan urin kultur
Urethral smear (tes penyaringan untuk
klamidia dan gonorhoe)
Pemeriksaan darah CBC (complete blood
count)
Dopller ultrasound, untuk mengetahui
kondisi testis, menentukan diagnosa dan
mendeteksi adanya abses pada skrotum
Testicular scan
Analisa air kemih
Pemeriksaan kimia darah
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat


dilakukan pada penderita orkhitis antara
lain:
Pemeriksaan urin

Pemeriksaan discharge uretra untuk mengetahui


mikroorganisme penyebab

Sistoskopi, pielografi intravena, dan sistografi


dapat dilakukan jika dicurigai adanya patologi
pada kandung kemih.
Diagnosis ANAMNESIS
Sebagian besar pasien dengan orchitis datang dengan
keluhan nyeri dan bengkak pada testis. Keluhan
biasanya disertai dengan demam. Keluhan tambahan
berupa nyeri dan panas saat berkemir. Kadang disertai
pembesaran getah bening.

PEMERIKSAA
N FISIK

Pada inspeksi ditemukan tanda-tanda radang pada


testis yaitu: testis berwarna kemerahan, suhu raba
terasa hangat, bengkak, dan nyeri saat dipalpasi.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pada orchitis yang disebabkan oleh bakteri dan virus


terjadi peningkatan leukosit.
Diferensial Diagnosis

1. Torsio testis
2. Hernia
3. Hidrokel
4. Carsinoma testis
Tatalaksana
Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi
skrotum. Yang paling penting adalah membedakan
orchitis dengan torsio testis karena gejala klinisnya
hampir mirip. Tidak ada obat yang diindikasikan untuk
pengobatan orchitis karena virus.
Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana
penderita aktif secara seksual, dapat diberikan
antibiotik untuk menular seksual (terutama gonore
dan klamidia) dengan ceftriaxone, doksisiklin, atau
azitromisin. Antibiotik golongan Fluoroquinolon tidak
lagi direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC) untuk pengobatan
gonorrhea karena sudah resisten.
Komplikasi
1. Testis yang mengecil (Atrofi)
2. Abses (Nanah) pada kantong testis
3. Infertilitas (Sulit memiliki keturunan), terutama jika orkhitis terjadi pada kedua
testis.
4. Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral.
5. Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk
mengurangi tekanan dari tunika.
6. Abscess scrotalis
7. Infark testis
8. Rekurensi
9. Epididimitis kronis
10. Impotensi tidak umum setelah epididimitis akut, walaupun kejadian
sebenarnya yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas sperma

biasanya hanya sementara.


11. Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum, yang
disebabkan oleh gangguan saluran epididimal yang diamati pada laki-laki penderita
epididimitis yang tidak diobati dan yang diobati tidak tepat. Kejadian kondisi ini masih
belum diketahui.
Prognosis

Sebagian besar kasus orchitis karena


mumps menghilang secara spontan dalam
3-10 hari.
Dengan pemberian antibiotik yang sesuai,
sebagian besar kasus orchitis bakteri
dapat sembuh tanpa komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai