Anda di halaman 1dari 5

BATUK

Siti Fathekhatul Khairiyyah


405130212
Anamnesa PF PP

Pertusis • Setelah masa inkubasi 7-10 hari, Tanda diagnostik yang paling berguna:
anak timbul demam, biasanya • Batuk paroksismal diikuti suara whoop saat inspirasi,
Pertusis yg disertai batuk dan keluar cairan • sering disertai muntah
berat terjadi hidung • Perdarahan subkonjungtiva
pada bayi muda • Pada minggu ke-2, timbul batuk • Anak tidak atau belum lengkap diimunisasi
yang belum paroksismal yang dapat dikenali
pernah diberi sebagai pertusis. Batuk dapat Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit -WHO
imunisasi. berlanjut sampai 3 bulan atau lebih.
Faringitis Keluhan Tergantung Jenis Faringitis
Akut 1. Nyeri tenggorokan,
2. Demam
3. Sekret dari hidung
4. Dapat disertai/tanpa batuk
5. Nyeri kepala
6. Mual
7. Muntah
8. Lemah seluruh tubuh
9. Nafsu makan berkurang
Tuberkulosis Batuk produktif lebih dari 2 minggu, Auskultasi terdengar 1. Darah: limfositosis/ monositosis, LED meningkat, Hb turun.
(TB) Paru disertai: suara napas 2. Pemeriksaan mikroskopis kuman TB (BTA) atau kultur kuman dari
1. Gejala pernapasan (nyeri dada, bronkhial/amforik/ro spesimen sputum/dahak sewaktu-pagi-sewaktu.
sesak napas, hemoptisis) dan/atau nkhi basah/suara 3. Untuk TB non paru, spesimen dapat diambil dari bilas lambung, cairan
2. Gejala sistemik (demam, tidak napas melemah di serebrospinal, cairan pleura ataupun biopsi jaringan.
nafsu makan, penurunan berat apex paru, tanda- 4. Radiologi dengan foto toraks PA-Lateral/ top lordotik. Di apeks paru
badan, keringat malam dan mudah tanda penarikan terdapat gambaran bercak-bercak awan dengan batas yang tidak jelas atau
lelah). paru, diafragma dan bila dengan batas jelas membentuk tuberkuloma. Gambaran lain yang dapat
mediastinum. menyertai yaitu, kavitas (bayangan berupa cincin berdinding tipis), pleuritis
(penebalan pleura), efusi pleura (sudut kostrofrenikus tumpul).

Sumber : Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer - IDI
Anamnesa PF PP
Faringitis Akut
Faringitis viral • Rhinovirus: awal  gejala rhinitis dan • Faring dan Tonsil hiperemis, 1.Pemeriksaa
beberapa hari  faringitis. • Eksudat (virus influenza, coxsachievirus, n darah
Gejala lain demam disertai rinorea dan mual. cytomegalovirus tidak menghasilkan lengkap.
• Adenovirus: gejala konjungtivitis. eksudat).
• Pada coxsachievirus  lesi vesikular di 2.Pemeriksaa
orofaring dan lesi kulit : maculopapular n
rash. mikroskopik
Faringitis • Nyeri kepala hebat, muntah, kadang demam • Tampak tonsil membesar, dengan
bakterial dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk, dan • Faring dan tonsil hiperemis dan pewarnaan
pembesaran KGB leher. • Terdapat eksudat di permukaannya. Gram.

• Infeksi grup A stereptokokus beta hemolitikus  Beberapa hari kemudian timbul : 3.Pada
Centor criteria, yaitu :Demam, Anterior Cervical • Bercak petechiae pada palatum dan faring. dugaan
lymphadenopathy, Eksudat tonsil, Tidak ada batuk • Kadang ditemukan kelenjar limfa leher adanya
 Tiap kriteria ini bila dijumpai di beri skor 1. anterior membesar, kenyal dan nyeri pada infeksi jamur
 Skor 0-1  tidak mengalami faringitis akibat penekanan. 
infeksi streptokokkus group A, pemeriksaan
 Skor 1-3  kemungkian 40% terinfeksi mikroskopik
streptokokkus group A Skor 4  kemungkinan swab mukosa
50% terinfeksi streptokokkus group A. faring dengan
pewarnaan
Faringitis Fungal Nyeri tenggorokan & nyeri menelan Tampak plak putih di orofaring dan pangkal KOH.
lidah, sedangkan mukosa faring lainnya
hiperemis.
Faringitis Hanya terdapat pada pasien yang melakukan kontak
Gonorea orogenital Sumber : Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer - IDI
Anamnesa PF PP
Faringitis Kronik
Faringitis Kronik Mula-mula tenggorok kering, gatal Tampak kelenjar limfa di bawah mukosa faring dan 1.Pemeriksaan darah
Hiperplastik dan akhirnya batuk yang berdahak. hiperplasia lateral band. lengkap.
Mukosa dinding posterior tidak rata dan bergranular 2.Pemeriksaan
(cobble stone). mikroskopik dengan
Faringitis Kronik Tenggorokan kering dan tebal serta Mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan pewarnaan Gram.
Atrofi mulut berbau. bila diangkat tampak mukosa kering. 3.Pada dugaan adanya
infeksi jamur 
pemeriksaan
mikroskopik swab
mukosa faring dengan
pewarnaan KOH.
Faringitis Spesifik
Faringitis Nyeri hebat pada faring dan tidak Granuloma perkejuan pada mukosa faring dan 1.Pemeriksaan darah
Tuberkulosis berespon dengan pengobatan bakterial laring lengkap.
non spesifik. 2.Pemeriksaan
Faringitis Luetika Riwayat hubungan seksual, terutama a. Stadium primer : Pada lidah palatum mole, tonsil, mikroskopik dengan
seks oral. dan dinding posterior faring berbentuk bercak pewarnaan Gram.
keputihan + Pembesaran kelenjar mandibula 3.Pada dugaan adanya
b. Stadium sekunder : Pada dinding faring terdapat infeksi jamur 
eritema yang menjalar ke arah laring. pemeriksaan
c. Stadium tersier : Terdapat guma pada tonsil & mikroskopik swab
palatum. mukosa faring dengan
pewarnaan KOH.

Sumber : Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer - IDI
Anamnesa PF PP
Abses Paru • Batuk dengan banyak • Nyeri tekan local pada dada Lab :
sputum mengandung • Penurunan suara napas • Leukositosis (Shift to the left, Banyak sel PMN)
jaringan paru yang • Perkusi redup • Peningkatan LED
mengalami gangrene • Suara napas bronkial • Kultur darah & Serologi (untuk menentukan etiologi
• Sputum berbau amis & • Ronki abses)
berwarna anchovy • Jari tabuh Bronkoskopi (spesifik untuk etiologi oleh karsinoma
• Nyeri dada bronkogenik)
• Batuk darah ringan-masif Radiologi : Foto dada PA &Lateral
• Awal : Opak
• Selantujnya : Radiolusen dan infiltrate padat
• Ruptur : Air Fluid Level
Bronkitis • Batuk umumnya • Pasien tampak kurus + barrel • Pemeriksaan sputum: Pengecatan Gram  leukosit
Akut berlangsung dari 10-20 shape chest (diameter PMN dan mungkin pula bakteri.
hari anteroposterior dada • Foto thoraks pada bronkitis kronis
• Sputum purulent  meningkat). memperlihatkan tubular shadow berupa bayangan
• Demam • Fremitus taktil dada tidak garis-garis yang paralel keluar dari hilus menuju
• Lemas ada atau berkurang. apex paru dan corakan paru yang bertambah.
• Nyeri dada • Perkusi dada hipersonor • Tes fungsi paru dapat memperlihatkan obstruksi jalan
• Rasa Terbakar pada • Suara nafas berkurang napas yang reversibel dengan menggunakan
Trakea dengan ekpirasi panjang, bronkodilator.
terdapat ronki basah kasar
yang tidak tetap (dapat
hilang atau pindah setelah
batuk), wheezing.

Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI


https://emedicine.medscape.com/article/297108

Anda mungkin juga menyukai