Anda di halaman 1dari 44

Referat

Kelenjar Ludah

Disusun Oleh :
Anis Tumpawati G 0002033 Candra Sari K G 0004066
Fresca Yudiman U G 0002180 Herlina Dwi Wardani G 0004016
Anik Ika Winarni G 0004044 Novita Khoirunnisa G 0004165
Dicky Ari Risandi G 0003079 Puty Lestari G 0004176
Rochmadina Suci B G 0003172 Gatiningdyah S G 0003101

Pembimbing :
Dr. Made Setiamika, Sp. THT-KL(K)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF THT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

Kelenjar • di belakang sudut mulut, di bawah depan mata


• T’pisah mjd lobus dalam & superficial o/ N. VII
Parotis • Serous, duktus Stensen, 20% cairan saliva

• inferolateral otot mylohyoid


Kelenjar • duktus Wharthon
Submandibula • serous dan mucous, 70% volume saliva

• di dasar mulut anterior dr kel.submandibula


Kelenjar
• Mucous, 8-20 duktus ekskretorius
Sublingual
• 5% dari total volume saliva
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi
Glandula Parotis
Glandula Submandibularis
Glandula Sublingualis
B. SEKRESI KELENJAR LUDAH

2 tipe pH 6,0-7,4 >> ion

pH

ion
sekresi

sekresi kalium &


utama: bikarbonat
serus << ion
ptyalin klorida
mucus
musin
C. PERSARAFAN KELENJAR LUDAH

Servikofasialis N. Fasialis temporofasialis

servikalis,
bagian tepi Temporal
mandibula,& Zygomaticus
bagian bukal
Saraf parasimpatis kelenjar
submandibula

• memasuki saraf Ganglion • Serat-serat


intermedius (saraf submandibula postganglion
dari Wrisberg) meninggalkan
&mengikuti saraf
• meninggalkan saraf melalui substansi
fasialis memasuki
bagian vertikal ke VII pada korda kelenjar
mastoid. timpani, melalui
telinga tengah dan
nucleus bergabung dengan
salivatorius saraf lingualis
superior.

pemotongan dari saraf korda timpani &saraf Jacobson’s tidak selalu mengurangi
sekresi liur, jalur parasimpatis lain  saraf hipoglossus dan glosofaringeus.
Saraf simpatis yang menyokong kelenjar liur mayor berasal dari ganglion servikalis
superior melalui jalan pleksus arteri.
D. PENGATURAN SEKRESI KELENJAR LUDAH OLEH
SARAF
sinyal saraf parasimpatis dari nucleus salivatorius superior
dan inferior pada batang otak. Beberapa rangsang
pengecapan, terutama rasa asam, merangsang sekresi
saliva dalam jumlah sangat banyak, 8-20 x kecepatan
sekresi basal.

Juga rangsang taktil  salivasi


Salivasi juga dapat dirangsang atau dihambat oleh sinyal-
sinyal saraf yang tiba pada nucleus salivatorius dari
pusat-pusat sistem saraf pusat yang lebih tinggi.

Daerah nafsu makan pada otak yang mengatur sebagian


efek ini terletak di dekat pusat parasimpatis hipotalamus
anterior, dan berfungsi terutama sebagai respon
terhadap sinyal dari daerah pengecapan dan penciuman
dari korteks serebral atau amigdala.
Perangsanagan simpatis meningkatkan
salivasi dalam jumlah sedang, tetapi lebih
sedikit dari perangsangan parasimpatis. Saraf-
saraf simpatis berasal dari ganglia servikalis
superior dan kemudian berjalan sepanjang
pembuluh darah ke kelenjar-kelenjar saliva

Faktor lain yang mempengaruhi sekresi adalah


suplai darah ke kelenjar-kelenjar karena sekresi
selalu membutuhkan nutrisi yang adekuat.

Sinyal-sinyal saraf parasimpatis yang sangat


merangsang salivasi, pada saat bersamaan
melebarkan pembuluh-pembuluh darah,
sehingga menyediakan peningkatan nutrisi
seperti yang dibutuhkannya.
Parotitis
• penyakit menular, terinfeksi o/Paramyxovirus
menyerang kelenjar parotis, di antara telinga dan
rahang pembengkakan pada leher bagian atas atau
pipi bagian bawah
DEFINISI • Gejala: demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan,
hilang nafsu makan, saliva jernih, dan tidak ada riwayat
sialadenopati.

• anak-anak umur 2-12 tahun


• Dewasatestis, sistem saraf pusat, pankreas, prostat,
payudara dan organ lainnya
EPIDEMIO • menyebar oleh mukus atau droplet dari hidung, fomite
transmission, isolasi penderita selama 5 hari
LOGI
• Pencegahan MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Etiologi

Penyebab
Parotitis Infeksi Idiopatik
Autoimun

Parotitis Parotitis
Sindrom nonspesifik kronik
bakterial akut Sjogren
Parotitis sebagai Sialadenosis
tuberkulosis (sialosis)
ekstrapulmoner Penyakit
Parotitis viral
Mikulinicz Sarkoidosis
akut (mumps)
Pneumoparotis
Lesi
limfadenopati
Parotitis HIV Beberapa
Godwin
limfonodi
Etiologi (2)

Sumbatan

Parotitis Rekuren

Parotitis Supuratif Akut


Patogenesis

letak di tempat strategis kedua sisi


bidang oklusal gigi, b’hub dgn ramus
mandibula & otot pengunyah
melakukan pijatan kpd glandula

Penekanan secara mekanik &


parasimpatik  memasukkan kualitas
&kuantitas saliva yang tepat ke kavitas
oral. Aliran normal saliva ke duktus
mencegah bakteri

Sesudah masuk &mulai pembelahan


dlm sel saluran pernafasan, virus
dibawa darah ke jaringan di
antaranya ke kelenjar ludah
MANIFESTASI KLINIS
• pembengkakan kel.
submandibula & sublingual
• pada pria akil balik (testis)

pembengkakan kelenjar di
bawah telinga (parotis) , 3 hari
kmdn kempis

tahap awal (1-2 hari) , gejala: demam (suhu badan 38.5 –


40C), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan,
nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah & kaku
rahang (sulit membuka mulut)
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik
:pembengkakan
Gejala kelenjar dibawah
telinga

Uji Laboratorium
Diagnosis Etiologi :
Rutin (tidak spesifik)
isolasi Virus ludah,
:leukopenia&
urin, cairan spinal,
limfosiotosis relatif,
darah, antibodi
kenaikan amilase

3 uji serum (serologic) spesifik mumps antibodies:


Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination
inhibitor antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT)
PENATALAKSANAAN

pembengkakan Pankreatitis
"self limiting disease"
testistirah mual muntah
Simptomatis &
istirahat slm panas & baring, kompres es infus.
kelenjar membengkak utk mengurangi
nyeri Hindari:
antipiretik & makanan/
analgesik Pemberian
parasetamol kortikosteroid 2-4
minuman asam
hari & 20 ml nyeri tidak
Aspirin tidak boleh
pd anak  convalescent bertambah, diet
gammaglobulin makanan cair &
sindroma Reye
mencegah orkitis lunak.
PENCEGAHAN

imunisasi MMR (mumps,


morbili, rubela) usia 15
bulan

kepada remaja & orang


dewasa yang belum
menderita Gondong

mengkonsumsi makanan
yang mengandung kadar
Iodium
KOMPLIKASI
Hampir semua anak pulih total tanpa penyulit,
tetapi kadang gejalanya kembali memburuk
setelah sekitar 2 minggu.

Peradangan
Orchitis Pankreatitis
ginjal

Ensefalitis
Peradangan
Ovoritis atau
sendi
meningitis
TUMOR KELENJAR LUDAH
Etiologi Patofisiologi
 belum diketahui secara  Teori multiseluler:
pasti faktor lingk & diferensiasi sel-sel
genetik matur dari unit-unit
 Paparan radiasi tumor kelenjar liur
jinak warthin &tumor  Teori biseluler:
ganas karsinoma
mukoepidermoid sel basal dari glandula
ekskretorius &duktus
 Epstein-Barr virus
interkalated bertindak
tumor limfoepitelial sebagai stem sel
 kelainan genetik
monosomi &polisomi
sedang diteliti
GEJALA KLINIK

Massa pd wajah (parotis), angulus mandibula (parotis &


submandibula), leher (submandibula), pembengkakan
dasar mulut (sublingual). Tumbuh cepat infeksi,
degenerasi kistik, hemoragik, malignansi

Tumor jinakmobile dan massa atau tumor jinak dari


parotis tidak ada gangguan fungsi nervus fasialis

Lesi malignansi  gangguan nervus fasialis,


pertumbuhan yang cepat, parastesia, lesi yang terfiksir
dan pembesaran kelenjar getah bening cervikal
Tumor jinak
 Pleomorfik adenoma (mixed tumor jinak)

Tumor tersering, plg sering kel.parotis. Dari sel-sel


epitel &jar. ikat. Sifat: lambat, bulat, &lunak .Histologi
struktur aneka ragam lembaran, untaian,pulau-pulau
dari spindel /stellata. Penatalaksanaan eksisi bedah

parotis  b>> besar &destruktif setempat  Reseksi


bedah total .“Pelepasan” adenoma pleomorfik pada lobus
superficial kelenjar parotis tidak dianjurkan 
kekambuhan yang tinggi
Histologi campuran dari epitel, mioepitel dan bagian
stroma : tumor campur jinak. ketiga jenis tersebut harus
ada untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Diagnosis banding neoplasma maligna: karsinoma
kistik adenoid, adenokarsinoma polimorfik derajat
rendah, neoplasma adnexa dalam, dan neoplasma
mesenkimal
Komplikasi yang jarang perubahan ke arah ganas:
karsinoma ex-pelomorfik adenoma /tumor campur jinak
yang bermetastasis

kasus kekambuhan meluas ke kanalis eksterna dan ke


rongga mulut dan ruang parafaringeal.
dapat mengalami degenerasi maligna
diberikan pengobatan paliatif

Prognosis sempurna, angka kesembuhan mencapai 96%


Hasil MRI Pleomorfik adenoma
Warthin's tumor

Rata, lunak pada daerah parotis, memiliki kapsul(kelenjar parotis)


dan terdiri atas kista multipel. Sering pada kel. mayor.
Perubahan menjadi ganas tidak pernah dilaporkan.

pada pria usia 50-60 th, hub dg faktor resiko merokok, bilateral.
Histologi papil tersusun dari lapisan ganda sel granular eusinofil
atau onkosit, perubahan kistik, & infiltrasi limfostik yang matang.

CT-Scan massa batas jelas, postero-inferior dari lobus superficial


radiosialografi  peningkatan aktivitas b’hub dg onkosit &
peningkatan isi dari mitokondrianya.
Terapi reseksi bedah dengan melindungi saraf fasialis.
Tumor berkapsul & tidak mungkin kambuh.
• kecil, lunak, pada lapisan
submukosa. Mikroskopik
Papiloma dilatasi kistik duktus parsial,
intraduktal epitel kuboid. Sangat jarang
terjadi pada kelenjar minor.

• Sangat jarang ditemukan


• sering pd wanita, 2:1
Oxyphil
adenoma • diameter <5cm, pertumbuhan
(oncosistoma) lambat & bentuk sferis
• terjadi rekurens jika eksisi
tumor tidak komplit
Perbedaan Massa-Massa Pada Kelenjar Liur

Jinak Kemungkinan Ganas


Keganasan
Meningkat
1.Parotis 1. Submandibula 1. Kelenjar liur
2.Usia Muda 2. Paresis minor
3.Wanita 3. Keras 2. Lebih tua
4.Fungsi saraf 4. tumbuh cepat 3. Pria
fasialis utuh 5. Rasa tidak enak 4. Paralisis
5.Kistik 5. Keras seperti
6.Durasinya batu
lama (>2 tahun) 6. Onset cepat
7.Asimptomatik 7. Nyeri
8.Tidak 8. Adenopati
adenopati servikal
b. Tumor Jinak Nonepitelial

• asimptomatik, unilateral, & massa kompresibel, warna


merah gelap, berlobus-lobus & tidak berkapsul
Hemangioma
• peningkatan ukuran selama 4-6 bln pertama kehidupan,
resolusi 2 th

• jarang menimbulkan gejala-gejala


Limfangioma obstruksi jalan napas
(higroma • eksisi alasan kosmetik
kistik)

• dari sel-sel adiposa, inti yang uniform. Rasio laki-


laki&perempuan  10:1. Pertumbuhan lambat ,
Lipoma
diameter rata-rata 3 cm. Penanganan eksisi.
Tumor kelenjar parotis yang sering terjadi

Gambaran Histopatologi Angka


kejadian
Pleomorfik adenoma 59%
Mukoepidermoid karsinoma 7,9%
Tumor Warthin’s 7,3%
Karsinoma Eks- pleomorfik
4,4%
adenoma
Karsinoma sel asinik 3,5%
Karsinoma adenoid kistik 3,1%
Karsinoma sel skuamus 2,0%
TUMOR-TUMOR GANAS KELENJAR LUDAH
ANAK (<20 tahun)
Karsinoma mukoepidermoid (derajat rendah)
Adenokarsinoma
Kanker sel asini
Karsinoma adenokistik

DEWASA
Karsinoma mukoepidermoid
Derajat rendah
Derajat tinggi
Karsinoma adenokistik
Kanker sel asini
Adenokarsinoma
menghasilkan mucus
tidak berdiferensiasi
Karsinoma yang timbul pada adenoma pleomorfik
Karsinoma sel clear
Karsinoma sel skuamosa
c. Tumor Ganas Kelenjar Ludah

1. Karsinoma mukoepidermoid
- 2 jenis sel mukosa & sel epidermoid
- terbagi low, intermediate & high grade.

Low grade kecil, tidak memiliki


kapsul, memiliki komponen kistik, tidak
agresif, dg pengobatan yang baik
prognosa baik

High grade lebih besar &infiltratif.


Kapsulnya tidak selalu tampak & lebih solid
dengan grayish-white appearance.
>> agresif &metastasis ke limfonodi regional.
2. Karsinoma adenoid kistik
mengenai kel submandibular,
lambat tumbuh& tidak nyeri
jarang metastase ke limfonodi
regional, tapi ke paru.

bertahan hidup 5 tahun kedepan sekitar


65%, sering kambuh pada tempat sama.
makroslobus tunggal & tidak berkapsul,
merah jambu keabu-abuan
&menginfiltrasi jaringan

klasifikasi : kribiformis, tubular


dan solid, invasif pada saraf
sekitarnya
Mikros sel basalioma silinder
• dibentuk oleh sel-sel serous
• Makros : tidak berkapsul, keras dan berwarna abu-
abu. Sel-sel yang menyusunnya adalah sel serous
asiner dari kelnjar parotis, dengan sitoplasma yang
Karsinoma sel jernih.
asinik

• karsinoma epithelial yang muncul dari pre excisting


pleomorfik adenoma.
• tersusun dariadenokarsinoma, karsinoma sel
skuamosa, atau karsinoma undifferentiated.
Karsinoma Eks- • prognosis buruk dan agresif.
pleomorfik adenoma
• Metastase dekat dan jauh sering terjadi.
• diagnosis banding harus diluar karsinoma
sel skuamosa pd kulit &mukosa skuamosa
saluran nafas atas dgn metastase
regional ke kelenjar ludah.
Karsinoma
sel skuamosa • kekambuhan lokal dan regional sering
terjadi.

• tidak mudah ditegakkan diagnosanya


• jarang terjadi, sekitar 2-3%
Adeno • low-high grade, walaupun umumnya
karsinoma dipengaruhi oleh lingkungan
PENATALAKSANAAN

Pembedahan Kemoterapi

Tatalaksana

Terapi radiasi Diseksi leher


Pembedahan kelenjar ludah

 Pembedahan kelenjar parotis

 Pembedahan kelenjar submandibular


atau sublingual

 Pembedahan kelenjar ludah minor


Diseksi leher

 pembedahan untuk mengangkat limfonodi pada leher


grade tinggi

 mengangkat jaringan ikat, otot, dan jaringan saraf, serta


pembuluh darah pada sisi yang terkena kanker.

 Efek samping diseksi leher : anestesi, perdarahan,


infeksi, penyembuhan luka terhambat.

 memperbaiki fungsi gerakan leher&bahu  rehab medis.


Terapi radiasi

 terapi utama

 terapi adjuvan

 untuk mengurangi gejala

 Efek sampingkulit seperti terbakar, mual, muntah,


dan kelelahan, mengurangi produksi saliva mulut
kering, gangguan menelan, kehilangan kemampuan
mengecap sebagian atau total, nyeri pada tulang,
dan kerusakan tulang.
Kemoterapi
Beberapa kemoterapi efek samping:
yang digunakan :  Kerontokan rambut
 Cisplatin  Mulut pecah – pecah
 Carboplatin  Mual dan muntah
 Doxorubicin  Meningkatnya infeksi
 5-fluorouracil (5-FU) (akibat jumlah leukosit
 Siklofospamid yang rendah)
 Paclitaxel  Mudah berdarah
 Vinorelbine (akibat jumlah trombosit
 Methotrexat yang turun)
 Kelelahan (akibat jumlah
eritrosit yang turun)
PROGNOSIS TUMOR KELENJAR LUDAH

 Tergantung dari kelenjar ludah dan tempat


terjadinya tumor, tipe histologis, perluasan penyakit
saat terdiagnosa, bedah dan/atau radioterapi yang
tidak lengkap.
 Carsinoma Mukoepidermoid tergantung dari stadium
klinis dan derajat daripada tumor tersebut.
 Low Grade prognosis tidaklah buruk.
 Prognosis buruk metastase jauh, 55% - 80%
disebabkan Carsinoma Mukoepidermoid High Grade.
 Tumor pada kelenjar submandibula, dinding mulut
bagian bawah dan lidah sering biasanya mempunyai
sifat yang lebih agresif dan sifat-sifat yang tidak
terduga.
BAB III
PENUTUP
Kelenjar liur :kelenjar eksokrin .
Kelenjar liur menghasilkan saliva berperan dalam proses
pencernaan makanan dan juga antibodi yang berperan dalam
pencegahan terhadap infeksi.

kelainan : infeksi (parotitis) dan tumor jinak maupun tumor ganas

Penyebab pasti tumor belum diketahui secara pasti, dicurigai


adanya keterlibatan faktor lingkungan dan faktor genetik

prognosis tergantung dari kelenjar ludah dan tempat terjadinya


tumor, tipe histologis, perluasan penyakit saat terdiagnosa,
bedah dan/atau radioterapi yang tidak lengkap.

Anda mungkin juga menyukai