ANGINA PECTORIS

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :1/

UPTD Drg. Rendra Mayangsari

PUSKESMAS NIP.
WIROSARI I 197601032005012010

1. Pengertian Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan

nyeri dada yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau berat di
dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut
biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang
bila aktivitas dihentikan.
Diagnosis seringkali berdasakan keluhan nyeri dada yang
mempunyai ciri khas sebagai berikut :
a. Letak
Sering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum atau
di bawah sternum (substernal), atau dada sebelah kiri dan
kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke
punggung, rahang, leher, atau ke lengan kanan. Nyeri dada
juga dapat timbul di tempat lain seperti epigastrium, leher,
rahang, gigi, bahu.
b. Kualitas
Pada angina, nyeri dada biasanya seperti tertekan benda
berat, atau seperti diperas atau terasa panas, kadang-kadang
hanya mengeluh perasaan tidak enak di dada karena pasien
tidak dapat menjelaskan dengan baik.
c. Hubungan dengan aktivitas
Nyeri dada pada angina pectoris biasanya timbul pada saat
melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-
gesa, atau sedang berjalan naik tangga.
d. Lamanya serangan
Lamanya nyeri dada biasanya berlangsung 1-5 menit,
kadang-kadang perasaan tidak enak di dada masih terasa
setelah nyeri hilang. Bila nyeri dada berlangsungn lebih dari
20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard
akut dan bukan angina pectoris biasa.
e. Nyeri dada bisa disertai keringat dingin, mual, muntah, sesak
dan pucat
2. Tujuan Sebagai acuan penerapam langkah-langkah untuk tata laksana
 ANGINA PECTORIS
UPTD No. Dokumen :
Drg. Rendra Mayangsari
PUSKESMAS No. Revisi : NIP.
SOP
WIROSARI I Tanggal Terbit : 197601032005012010
Halaman :

pasien dengan angina pectoris pada masa pandemic ini

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor

UKP/IX/SK/IV/2017/009 tentang Penyusunan Standar Layanan
Klinis.
4. Referensi Buku Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Halaman 185-190
5. Prosedur 1. Petugas memakai APD sesuai dengan protocol kesehatan
2. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk
4. Petugas memastikan identitas pasien sesuai dengan rekam
medis pasien dengan menanyakan nama , umur , alamat
lengkap.
5. Petugas menulis identitas pasien di buku register
6. Petugas melakukan anamnesa kepada pasien
7. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah, pernafasan,
nadi
8. Petugas mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan bila perlu.
9. Petugas menyerahkan rekam medis pasien kepada petugas
medis.
10. Petugas medis melakukan pemeriksaan fisik
11. Petugas medis menegakkan diagnose berdasarkan hasil
anmanesa
a. Stable angina pectoris (angina pectoris stabil).
Keluhan nyeri dada timbul bila melakukan pekerjaan.

b. Unstable angina pectoris (angina pectoris tidak stabil/ATS)

biasa disebut angina duduk.
Angina dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja.
c. Angina prinzmetal (variant angina)
Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan
sering terjadi pada saat istirahat.
12. Petugas medis menulis obat di resep
13. Petugas medis mempersilahkan pasien mengambil obat di
 ANGINA PECTORIS
UPTD No. Dokumen :
Drg. Rendra Mayangsari
PUSKESMAS No. Revisi : NIP.
SOP
WIROSARI I Tanggal Terbit : 197601032005012010
Halaman :

apotik
Petugas medis menulis hasil anamnesa , pemeriksaan ,
diagnose dan terapi di rekam medis pasien
6. Diagram Alir/
Bagan Alir
7. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Apotek

8. Rekaman Histori Perubahan

NO Halaman Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

dst
 ANGINA PECTORIS
UPTD No. Dokumen :
Drg. Rendra Mayangsari
PUSKESMAS No. Revisi : NIP.
SOP
WIROSARI I Tanggal Terbit : 197601032005012010
Halaman :
 ANGINA PECTORIS
UPTD No. Dokumen :
Drg. Rendra Mayangsari
PUSKESMAS No. Revisi : NIP.
SOP
WIROSARI I Tanggal Terbit : 197601032005012010
Halaman :