Anda di halaman 1dari 3

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

CHEST PAIN
No.Dokumen: PkmLBJ SOP VII/33/VI /
2016
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :1/2

UPT ANITA OKTAVIA


PUSKESMAS NIP. 19830203 201001 2 026
AROSBAYA
1.Pengertian Chest Pain (Nyeri dada) didefinisikan sebagai keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman
yang timbul pada bagian anterior di atas epigastrium dan di bawah mandibular.
Rasa nyeri yang berasal dari jantung dapat dirasakan di rahang atau lengan. Hal in I
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan aliran darah ke
arteri koroner.
2.Tujuan Sebagaia cuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan terapi bagi pasien
dengan gejala nyeri dada
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor :
Tentang standar layanan klinis
4.Referensi 1. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
FKTP
2. Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam
4. Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway Penyakit Jantung dan Pembuluh
Darah oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
5.Prosedur 1. Dokter menegakkan diagnosis chest pain (angina pectoris) dengan criteria klinis
nyeri dada terasa seperti ditekan, ditimpa benda berat, menjalar ke leher, rahang,
bahu, punggung, lengan serta dapat disertai gejala sesak nafas, panas di dada,
lemah, keringat dingin, penurunan kesadaran, atau pusing.
2. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang EKG
3. Dokter memberikan konseling tentang pencegahan rekurensi dan pola hidup
sehat termasuk tidak merokok, olahraga aerob, serta mengurangi konsumsi
makanan tinggi lemak.
4. Dokter memberikan terapi suportif yaitu tirah baring di tempat tidur serta puasa
hingga bebas nyeri.
5. Dokter memberikan terapi oksigen 2-4L/menit untuk 2-3 jam
6. Dokter memberikan terapi definitive yaitu untuk mengurangi nyeri dan mengatasi
penyebab sebagai berikut :
1. Atasi nyeri:
Nitrat sublingual 5 mg (kontraindikasi jika sistolik < 90mmHg,
bradikardia< 50 x/menit atau takikardia) dapat diulang hingga 3 kali jika
masih ada keluhan.
2. Anti trombotik
Aspirin 160-325 mg
Anti Hipertensi
7. Dokter memasang aksesintravena
8. Dokter melakukan rujukan pasien dengan terpasang infuse dan oksigen jika EKG
menunjukkan LBBB baru, ST depresi, ST elevasidan T inverted.
6. Bagan Alir
Dokter menegakkan Dokter memberikan konseling
diagnosis yaitu pencegahan kekambuhan
dan gaya hidup sehat

 Dokter memberikan terapi


supotif tirah baring, oksigen,
Dokter melakukan rujukan dan puasa
 Terapi definitive yaitu
antinyeri dan anti rombotik

7. Hal – hal yang Komplikasi seperti Fibrilasi atrium, Fibrilasi ventrikel, takikardia ventrikel, bradia
perlu ritmia/syok, gagal jantung akut, pericarditis, kelainan katup. Jika ada langsung
diperhatikan segera rujuk.

8. Unit Terkait Ruang Tindakan, Poli Umum

9. Dokumen Rekam medis


Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai