HARI/ WAKT DIAGNOSIS INTERVENSI RASIONAL

TANGG U KEPERAWATA
AL N
Selasa, 20 08.00 Setelah dilakukan Perawatan Jantung Perawatan Janjtung
Oktober asuhan Observasi 1. Identifikasi masalah keperawatan
2020 keperawatan 1. Identifikasi tanda (gejala primer yang dialami dan menentukan
selama 3x24 jam, penurunan curah jantung (dispnea, tindakan selanjutnya
diharapkan curah kelelahan, peningkatan cvp) 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala
jantung meningkat 2. Identifikasi tanda (gejala sekunder dapat meningkatkan kefektifan
dengan kriteria penurunan curah jantung (distensi pengobatan serta prognosis suatu
hasil: vena jugularis, sianosis) penyakit
1. EF meningkat 3. Monitor TD setiap pergantian shift 3. Tekanan darah akan berubah seiring
(53 -70 %) 4. Monitor BB setiap pukul 7 pagi dengan perkembangnya penyakit
2. Tingkat 5. Monitor saturasi 02 setiap pergantian 4. Mengetahui asupan gizi pada klien
kelelahan shift 5. Kandungan 02 dalam darah akan
berkurang 6. Monitor keluhan nyeri dada (skala, menurun seiring dengan penurunan
3. Kulit tidak lokasi, durasi) setiap sihft curah jantung
pucat 7. Monitor EKG 12 sadapan 2 hari 6. Nyeri dada dapat menyebar ke daerah
4. CRT < 2 dtk sekali sekitar tergantung prognosis penyakit
5. Distensi JVP 8. Monitor aritmia (kelainan irama & 7. Mengetahui adanya perubahan pada
menurun (< 8 frekuensi irama dan frekuensi jantung
cmh20) 9. Periksa TD dan nadi sebelum dan 8. Mendeteksi gangguan jantung lebih
6. CVP 6-12 sesudah aktivitas dini agar dapat memberikan tindakan
cmH20 Terapeutik yang tepat
10. Posisikan klien semi foler 9. TD dan nadi berubah seiring
11. Batasi diet jantung (batasi kafein, penurunan kandungan o2 dan curah
kolesterol, dan makanan tinggi jantung
lemak) 10. Memudahkan kerja jantung
12. Fasilitasi klien dan keluarga untuk 11. Mencegah adanya penyumbatan/
modifikasi gaya hidup sehat plak pada arteri
Edukasi 12. Meningkatkan managemen
13. Anjurkan beraktivits fisik sesuai kesehatan yang dibantu oleh
toleransi keluarga
14. Anjurkan berhenti merokok dengan
memberitahukan bahaya meroko dan
cara untuk berhenti merokok
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian antiaritmia
(lidocain, propanolol, amiodaron)
16. Rujuk ke program rehabilitasi
jantung jika prognosis bagus
Manajemen nyeri
Observasi
1. Monitor secara komprehensif setiap
4 jam sekali nyeri klien (lokasi,
karakteristik, kualitas, frekuensi,
intensitas nyeri, skala nyeri)
2. Monitor respons non verbal nyeri
setiap 4 jam sekali
3. Identifikasi faktor yang
memperberat dan pemperingan nyeri
4. Monitor efek samping penggunaan
analgetik setelah diberi intervensi
5. Monitor TTV klien tiap 3 jam sekali
Terapeutik
6. Berikan teknik non-farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (terapi
musik, aroma terapi)
7. Kontrol lingkungan yang meperberat
rasa nyeri (suhu ruang, pencahayaan,
kebisingan)
Edukasi
8. Ajarkan teknik non-farmakologis
misal guide imagery
9. Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
13. Mengurangi beban kerja jantung jika
beraktifitas berlebih
14. Meningkatkan pola hidup sehat
15. Mencegah terjadinya aritmia
16. Merujuk program rehabilitasi
jantung agara dapat memantau
perkembangan penyakit.
Manajemen Nyeri
1. Observasi secara keseluruhan
dilakukan untuk menentukan tingkat
kenyamanan klien dan untuk
menentukan intervensi selanjutnya
2. Keluhan nyeri juga dapat
diidentifikasi melalui reaksi non
verbal
3. Sebagai acuan penatalaksanaan nyeri
4. Untuk menghindari komplikasi yang
disebabkan oleh terapi farmakologis
5. Sirkulasi yang baik ditandai dengan
nilai ttv yang normal
6. Untuk mengurangi nyeri dan
meningkatkan kenyamanan klien
7. Untuk meningkatkan rasa nyaman
klien
8. Agar klien dapat melakukan
pengurangan nyeri secara non
farmakologis secara mandiri
9. Agar dapat mengidentifikasi nyeri
secara mandiri
10. Untuk meningkatkan pengetahuan
klien
11. Untuk meningkatkan pengetahuan
10. Diskusikan dengan klien tentang dan kemandirian klien
tanda tanda gejala nyeri 12. Untuk mengatasi nyeri secara
11. Ajarkan cara mencegah dan farmakologis
mengatasi nyeri dada
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian analgetik,
misal morfin/antiangina