Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERAWATAN KAKI PASIEN KUSTA

PENGERTIAN Perawatan diri adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik dan psikis
1) Untuk mencegah kecacatan
2) Untuk meringankan keluhan saat terjadi nyeri
TUJUAN
3) Untuk meningkatkan relaksasi
4) Untuk meningkatkan kelembapan pada kaki
Perawatan diri khususnya perawatan pada kaki sangat dianjurkan
INDIKASI pada pasien kusta karena kaki merupakan ekstremitas yang rentan untuk
mengalami kecacatan.
Persiapan alat dan bahan:
1) Minyak kelapa / pelembab
2) Sabun
3) Batu apung/gosok
4) Air biasa secukupnya
5) Kasa
6) Ember
Prosedur :
1) Persiapkan ember yang berisi dengan air secukupnya
PROSEDUR 2) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan 5 langkah
3) Masukkan kaki kedalam ember yang berisi air
4) Rendam kaki selama kurang lebih 20 menit
5) Gosok kulit yang tebal dengan batu apung
6) Oleskan kaki dengan minyak kelapa atau pelembab
Jika terdapat luka
1) Bersihkan luka dengan sabun
2) Rendam kaki ke dalam air biasa selama 20 menit
3) Gosok pinggiran luka yang tebal dengan batu apung
4) Oleskan kaki dengan minyak kelapa untuk menjaga kelembabapan kulit
5) Balut luka dan istirahatkan
Perawatan pada kaki yang semper
1) Duduk dengan kaki lurus ke depan
2) Pakai sarung atau kain Panjang
3) Kaitkan bagian depan kaki
4) Tarik ke arah tubuh
5) Lakukan berulang kali setiap hari
6) Setelah selesai melakukan perawatan cuci tangan dengan air bersih
mengalir
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERAWATAN TANGAN PASIEN KUSTA
Perawatan diri khususnya perawatan tangan merupakan suatu aktivitas yang
PENGERTIAN dilakukan oleh individu untuk meningkatkan serta mempertahankan
kesehatannya.
1) Untuk mencegah luka pada tangan yang mati rasa
2) Untuh menjaga kelembapan tangan
TUJUAN
3) Untuk meningkatkan kekuatan pada jari tangan
4) Untuk mencegah kekakuan sendi pada tangan
Persiapan alat dan bahan:
1) Minyak kelapa / pelembab
2) Sabun
3) Air biasa secukupnya
4) Karet gelang
5) Ember
PROSEDUR Pelaksanaan :
Untuk tangan yang mati rasa dan kering
6) Persiapkan ember yang berisi dengan air secukupnya
7) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan 5 langkah
8) Masukkan tangan kedalam ember yang berisi air
9) Rendam tangan selama kurang lebih 20 menit
10) Gosok kulit yang tebal dengan batu apung
11) Oleskan dengan minyak kelapa atau pelembab
Untuk tangan yang mengalami kelemahan pada jari-jari
1) Ikat jari tangan dengan 2 atau 3 karet gelang
2) Kemudian lakukan gerakan memisahkan dan merapatkan
3) Lakukan gerakan tersebut berulang ulang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERAWATAN MATA PASIEN KUSTA

Perawatan mata merupakan suatu tindakan mengkaji, membersihkan dan


PENGERTIAN
atau mengairi mata.
1) Mengurangi nyeri dan ketidaknyaman
2) Mencegah infeksi mata
3) Mencegah atau merawat luka pada mata
TUJUAN
4) Mendeteksi penyakit mata sejak dini
5) Mencegah kerusakan kornea pada pasien dibius atau pasien dengan
penurunan kesadaran

1) Observasi keadaan umum pasien


KEBIJAKAN
2) Observasi tanda tanda vital
1) Mengkaji kondisi pasien (tanda tanda vital ; tekanan darah, suhu, RR,
frekuensi nadi)
2) Persiapan alat :
- Baskom kecil
- Air atau cairan normal salin (NaCl 0,9 %)
- Kasa steril
PROSEDUR
- Sarung tangan bersih
3) Persiapan pasien
- Tentukan kebutuhan perawatan mata dan instruksi dokter
- Jelaskan kebutuhan dan prosedur perawatan mata pada pasien.
- Sediakan peralatan yang dibutuhkan
- Lakukan cuci tangan dan pakai sarung tangan
4) Pelaksanaan
- Gunakan air atau cairan normal salin sesuai suhu ruangan.
- Dengan menggunakan kasa steril yang telah dibasahi oleh normal
salin (NaCl 0,9%), dengan lembut bersihkan setiap mata dari dalam
ke luar sudut mata (canthus). Gunakan satu kapas steril untuk
masing masing bagian mata yang diusap.
- Jika permukaan kulit mata mengeras, tempatkan secara lembut kasa
steril di bagian permukaan kulit mata yang mengeras, lalu kompres
bagian tersebut sampai kulit mata menjadi lembut.
- Bereskan peralatan yang telah digunakan
- Lepas sarung tangan
- Cuci tangan setelah selesai tindakan.
5) Dokumentasi
Dokumentasikan tanggal, hari, waktu dilakukan tindakan perawatan
mata, nama pasien, nomor rekam medis, nama perawat yang melakukan
tindakan, kondisi pada mata (apakah ada luka, sianosis, ikterus, anemis,
dan nyeri pada mata).
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
IRIGASI MATA
Irigasi mata merupakan Tindakan membersihkan mata atau bola mata
PENGERTIAN dengan air yang mengalir, yang bertujuan untuk membersihkan atau
mengeluarkan benda asing dalam mata
Irigasi mata bertujuan untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda
TUJUAN
asing dari dalam mata.
1) Cedera kimiawi pada mata
INDIKASI 2) Benda asing dalam mata
3) Inflamasi mata
KONTRAINDI
Luka karena tusukan atau perforasi mata
KASI
Persiapan alat:
PROSEDUR
1) Handscoon bersih
2) Anestesi topikal (bila perlu)
3) Cairan irigasi steril (Normal saline/NaCl 0,9%) dengan kanula
4) Plester
5) Retractor desmares (bila ada)
6) Kasa secukupnya
7) Bengkok
8) Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien

Pelaksanaan
1) Siapkan peralatan
2) Identifikais pasien
3) Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4) Memakai sarung tangan
5) Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6) Miringkan pasien ke arah lateral mata yang akan diirigasi, pasang
bengkok
7) Bila perlu, teteskan anestesi lokal, gunakan retractor demorus untuk
membuka kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa
8) Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada
tulang prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata
9) Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung diatas cela kelopak mata
bagian masal (kantus) dari dalam kantus keluar arah kantus
10) Biasanya digunakan 1 ;iter cairan dengan cepat untuk cidera mata
karena asam
11) Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cidera karena alkali pada mata
12) Keringkan bagian luar pada mata dan daerah sekitarnya setelah
melakukan irigasi
Dokumentasi
1) Tanggal dan waktu prosedur
2) Jenis dan jumlah cairan yang diberikan untuk irigasi
3) Toleransi pasien terhadap perawat
4) Karakter cairan pada mata yang keluar, catat setiap benda asing yang
keluar
5) Kondisi mata setelah prosedur seperti kemerahan, bengkak dan reaksi
pupil
6) Edukasi yang diberikan pada pasien dan keluarga mengenai cara
menjaga kebersihan mata

Tindak lanjut
1) Periksa efektivitas irigasi, ukur pH formis konjungtiva dengan
indikator pH
2) pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal,
lanjutkan irigasi
3) Bila pH hasil pengukurann menunjukkan angka yang normal, periksa
kembali 20 menit untuk memastikan
4) Kaji rasa nyaman klien

1) Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan


dengan tidak hati hati dan lembut
KOMPLIKASI
2) Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terjadi infeksi silang
3) Abrasi kornea atau konjungtiva

DAFTAR PUSTAKA

Harmanto, A dan Mardi, H. (2016) . Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Hartanti, R., Listyorini, L., & Karima, M. (2015). Perawatan Diri Pasien Kusta. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 7(1), 97079.
Kasiati, N. (2016) .Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Kebutuhan Dasar Manusia
I.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mulyadi, A., Sepdianto, T. C., & Mitayasari, E. (2017). Upaya Penderita Kusta Dalam Mencegah
Peningkatan Derajat Kecacatan. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 4(3), 186–191.
https://doi.org/10.26699/jnk.v4i2.ART.p186

Anda mungkin juga menyukai