Anda di halaman 1dari 9

Dokter Muda THT-KL Periode Juni 2020 1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Clinical Science Session

Benda Asing Hidung

Ismail Bin Abdullah 1840312404


Yelvi Mila 1610311007

Preseptor:
dr. Yan Edward, Sp.THT-KL(K)FICS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M. DJAMIL PADANG
2020

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode Juni 2020 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Clinical Science Session


Benda Asing Hidung
Ismail1,Yelvi1

Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter FK UNAND TINJAUAN PUSTAKA


(Fakultas Kedokteran Universitas Andalas);
PENDAHULUAN 1. Anatomi dan Fisiologi Hidung
1.Latar Belakang Hidung merupakan suatu struktur kompleks tiga
Corpus alineum atau benda asing di telinga, hidung, dimensi yang memiliki fungsi estetika dan fungsi
dan tenggorokan adalah kasus yang sering terjadi. Kasus
respirasi.4 Hidung terdiri dari hidung luar dan rongga
ini biasanya ditemukan di Instalasi Gawat Darurat. Benda
asing di telinga, hidung, dan tenggorokan sering terjadi hidung atau kavum nasi. Kavum nasi berbentuk
terowongan dari depan ke belakang dipisahkan oleh
pada anak-anak, walaupun terkadang ini bisa terjadi pasa
septum nasi dibagian medial menjadi kavum nasi
usia dewasa. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor,
kanan dan kiri. Kavum nasi memiliki dimensi panjang
yaitu: rasa ingin tahu, rasa bosan, gangguan inatensi dan
5-7 atau 12-14 cm dan tinggi sekitar 5 cm dengan total
hiperaktif, dan juga kesalahan dari penjaga anak-anak.1
area permukaan kavum nasi sekitar 160 cm 2 (96.000
Benda asing di hidung merupakan salah satu
kegawatdaruratan di bidang Ilmu Kesehatan Telinga cm2 jika termasuk epitel mikrovili hidung), serta total
Hidung dan Tenggorok oleh karena bisa menyebabkan volume sekitar 15 mL.5
obstruksi jalan nafas akut yang bisa berujung kematian.2 Lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut
nares anterior dan lubang belakang disebut nares
Terdapat setidaknya 1875 kasus benda asing anak
posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi
dibawah 12 tahun pada Januari 2006 hingga Juli 2013
dengan nasofaring. Tiap kavum nasi memiliki 4 buah
yang tercatat pada departemen THT di Antalya Ataturk
dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior, dan
State Hospital dan Izmir Tepecik Training – Research
superior.6,7
Hospital. 989(52,9%) diantaranya laki – laki dan
881(47,1%) perempuan. Rentang usia dari 19 bulan Dinding medial hidung ialah septum nasi yang
hingga 11,5 tahun(Mean 3 tahun 4 bulan; Median 3 dilapisi oleh perikondrium/periosteum dan diluarnya
tahun). Tipe benda asing terdistribusi dengan 1186 kasus dilapisi oleh mukosa hidung. Dinding lateralnya
benda asing inorganic dan 689 kasus benda asing terdapat 4 buah konka yang menambah luas area
organik. Dengan komplikasi terdapat pada 225 kasus permukaan mukosa hidung dan membantu
(12%), dengan komplikasi terbanyak adalah epistaksis menciptakan tubulensi udara yang masuk ke hidung.
(3,5%) diikuti dengan secret hidung berbau dan nasal Selain itu, konka juga dapat menjaga kelembaban
vestibulitis (3,4%), iritasi mukosa (1,6%).3 hidung dan membersihkan udara yang dihirup serta
juga dapat mengatur suhu udara dengan suhu tubuh.8
2. Tujuan Penulisan Keempat konka tersebut adalah konka inferior,
Tujuan penulisan Clinical Science Session ini konka media, konka superior, dan konka suprema
adalah untuk mengetahui anatomi dan fisiologi hidung (rudimenter). Di antara konka-konka dan dinding
serta epidemiologi, krisiko, patogenesis, manifestasi lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut
klinik, diagnosis serta penatalaksanaan benda asing meatus. Ada tiga meatus yaitu meatus inferioe,
hidung. medius, dan superior. Meatus inferior terdapat muara
duktus nasolakrimalis. Meatus medius terdapat muara
sinus frontal, sinus maksila, dan sinus etmoid anterior.
3. Metode Penulisan
Pada meatus superior terdapat muara sinus etmoid
Metode penulisan Clinical Science Session ini posterior dan sinus sfenoid.6,7
adalah dengan studi kepustakaan dengan merujuk pada
berbagai literatur.

4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan Clinical Science Session ini
adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
benda asing hidung.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Pada orang dewasa kasus ini umumnya dialami
oleh mereka yang mengalami retardasi mental atau
penderita gangguan jiwa. Pada orang dewasa yang
relatif sering ditemukan adalah kapas cotton bud, atau
serangga kecil seperti kecoa, semut atau nyamuk.
Studi menunjukkan 16% kasus pada umur 20-39
tahun dan hanya 0,52% yang terjadi pada umur 40-60
tahun. Lokasi tersering biasanya pada fossa nasalis
yakni di dasar konka inferior atau anterior dari konka
media.1,10
Komplikasi terjadi pada 9% pasien. Komplikasi
yang paling sering terjadi adalah epistaksis dan
sinusitis. Selulitis, meningitis, dan epiglottitis mungkin
terjadi, namun kejadiannya sangat jarang. Kegagalan
untuk mengeluarkan benda asing pada percobaan
pertama biasanya terjadi pada benda berbentuk
bulat.10

2.3. Faktor Risiko


Gambar 1 Anatomi Hidung 7 Faktor yang mempermudah aspirasi benda
asing ke saluran nafas yaitu faktor personal (umur,
Fungsi hidung dan sinus paranasal adalah: 1) fungsi jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat
respirasi unuk mengaur kondisi udata (air conditioning), tinggal), kagagalan mekanisme proteksi normal
penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam (keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme, dan
pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal; 2) epilepsi), proses menelan yang belum sempurna pada
fungsi penghidu karena terdapat mukosa olfaktorius yang anak, faktor dental, medikal, dan surgical (tindakan
terdiri dari lebih dari 100 juta reseptor dan reservoir udara bedah, ekstraksi gigi, belum tumbuhnya gigi molar
untuk menampung stimulus penghidu (bagian atap pada anak berumur < 4 tahun), faktor kejiwaan (emosi
hidung dan bagian atas konka superior); 3) fungsi fonetik dan gangguan psikis), ukuran ,bentuk dan sifat benda
yang berguna untuk resonansi suara, mmebantu proses asing, faktor kecerobohan (mendekatkan benda asing
bicara dan mencegah hantaran suara sendidi melalui kemulut, persiapan makanan yang kurang baik,
konduksi tulang; 4) fungsi statik dan mekanik untuk makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil main
meringankan bebab kepala, proteksi terhadap trauma dan (pada anak-anak), memberikan kacang pada anak
pelindung panas; 5) reflex nasal yang dihantarkan dari yang gigi molarnya belum lengkap. Dari studi juga
reseptor di mukosa hidung, seperti iritasi mukosa hidung disimpulkan bahwa anak dengan ADHD (attention
akan menyebabkan reflex bersin dan napas berhenti, deficit hyperactivity disorders) menjadi faktor risiko
serta rangsang bau tertentu akan menyebabkan sekresi tersendiri.10,13
kelenjar liur, lambung dan pankreas.6,9

2. Benda Asing Hidung


2.1. Definisi 2.4. Klasifikasi benda asing hidung
Benda asing atau corpus alienum adalah benda 1. Berdasarkan konsistensi
yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam
Berdasarkan konsistensinya nya benda asing dapat
keadaan normal tidak ada pada tubuh.10 juga digolongkan menjadi benda asing yang lunak seperti
2.2. Epidemiologi kertas, kain, penghapus, sayuran, dan benda asing yang
keras seperti kancing baju, manik-manik, baterai dan lain-
Kasus benda asing di hidung paling sering terjadi
lain.3,10-15
pada anak, terutama 2-5 tahun dengan insiden sedikit
lebih tinggi pada laki-laki. Anak cenderung mengekplorasi 2. Berdasarkan sifat
tubuhnya, terutama daerah yang berlubang termasuk Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi menjadi
hidung. Mereka dapat memasukkan benda asing sebagai benda asing mati dan benda asing hidup.3,10
upaya mengeluarkan sekret atau benda asing yang
a. Benda asing hidup Benda asing hidup yang
sebelumnya ada di dalam hidung, atau untuk mengurangi
pernah ditemukan yaitu larva lalat, lintah, dan
gatal atau perih akibat iritasi yang sebelumnya sudah
cacing.3,10
terjadi.10
1) Larva lalat
Benda asing hidung datang dengan ukuran dan Beberapa kasus miasis hidung yang pernah
bentuk yang beragam. Benda asing yang paling sering ditemukan di hidung manusia dan hewan di
ditemukan juga adalah sisa makanan, permen, Indonesia disebabkan oleh larva lalat dari
manikmanik, dan kertas. Studi melaporkan bahwa 23- spesies Chryssonya bezziana adalah serangga
46% Lebih dari 50% kasus aspirasi benda asing terjadi yang termasuk dalam famili Calliphoridea, ordo
pada anak dengan usia kurang dari 3 tahun, dan sekitar dipteral subordo Cyclorrapha kelas Insecta.
75%–85% kasus terjadi pada anak di bawah usia 15 Lalat dewasa berukuran sedang berwarna biru
tahun. Pada kelompok dewasa, aspirasi benda asing atau biru kehijauan dan berukuran 8-10 mm,
lebih sering terjadi pada usia lebih dari 60 tahun. Hal bergaris gelap pada thoraks dan pada
tersebut disebabkan oleh karena proteksi jalan napas abdomen melintang. Lalat dewasa meletakkan
pada usia tersebut tidak adekuat.11,12 telurnya pada jaringan hidup misalnya pada
luka, lubang lubang pada tubuh seperti hidung, b. Benda asing endogen Benda asing endogen
mata, telinga, dan traktus urogenital.3,10 adalah benda yang berasal dari dalam tubuh.
2) Lintah Benda asing endogen dapat berupa sekret kental,
darah atau bekuan darah, nanah, krusta,
Lintah (Hirudinaria javanica) merupakan
perkejuan, dan membran difteri. Cairan amnion,
spesies dari kelas hirudinae. Hirudinae adalah kelas
mekonium dapat masuk ke dalam saluran napas
dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
bayi pada saat proses persalinan.3,15
termasuk filum annelida. Anggota jenis cacing ini
tidak mempunyai rambut, parapodia, dan seta. 4. Berdasarkan penyusun
Tempat hidup hewan ini ada yang berada di air Berdasarkan materi penyusunnya benda asing
tawar, air laut, dan di darat. Lintah merupakan dapat diklasifikasikan menjadi benda asing anorganik
hewan penghisap darah. Pada saat menghisap dan organik. Benda asing anroganik dapat berupa
darah, lintah mengeluarkan zat penghilang rasa plastic atau metal seperti manik-manik dan bagian
sakit dan mengeluarkan zat anti pembekuan darah dari mainan. Benda asing ini sering tanpa gejala dan
sehingga darah pada pasin tidak akan membeku. dapat ditemukan secara kebetulan. Benda asing
Setelah selesai menghisap darah, lintah akan organic seperti makanan, kayu, busa bersifat lebih
menjatuhkan diri.3,10 iritatif terhadap mukosa hidung sehingga
3) Cacing menimbulkan gejala yang lebih dini.10,15
Ascaris Lumbricoides merupakan nematode 5. Berdasarkan letak
usus yang masih menjadi masalah di negara Benda asing di laring dapat menutup laring,
berkembang seperti Indonesia. Hidung dapat tersangkut di antara pita suara atau berada di subglotis.
menjadi part d’entry atau tempat cacing tersebut Gejala sumbatan laring tergantung pada besar, bentuk
bermigrasi dari usus untuk mendapatkan oksigen dan letak (posisi) benda asing. Sumbatan total di laring
yang lebih banyak.3,10 akan menimbulkan keadaan yang gawat biasanya
b. Benda asing mati kematian mendadak karena terjadi asfiksia dalam waktu
Yang tersering yaitu manik-manik, baterai logam, singkat. Hal ini disebabkan oleh timbulnya spasme
kancing baju. Kapur barus merupakan kasus yang laring dengan gejala antara lain disfonia sampai afonia,
jarang namun mengandung naftalen yang bersifat apnea dan sianosis. Sumbatan tidak total di laring dapat
sangat mengiritasi. Kasus baterai logam di hidung menyebabkan disfonia sampai afonia, batuk yang
juga harus diperlakukan sebagai kasus gawat disertai serak (croupy cough), odinofagia, mengi,
darurat yang harus dikeluarkan segera, karena sianosis, hemoptisis, dan rasa subjektif dari benda asing
kandungan zat kimianya yang dapat bereaksi (penderita akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak
terhadap mukosa hidung.10,16 benda asing tersebut tersangkut) dan dispnea dengan
derajat bervariasi. Gejala ini jelas bila benda asing
masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing
sudah turun ke trakea, tetapi masih menyisakan reaksi
laring oleh karena adanya edema.3,19
Benda asing yang tersangkut di trakea akan
menyebabkan stridor, dapat ditemukan dengan
auskultasi (audible stridor) dan palpasi di daerah leher
(palpatory thud). Jika benda asing menyumbat total
trakea akan timbul sumbatan jalan napas akut yang
memerlukan tindakan segera untuk membebaskan jalan
napas. Gejala pada dewasa umumnya sama dengan
gejala pada anak. Bila anak batuk atau dengan
wheezing yang dicurigai terjadi aspirasi benda asing di
saluran napas..3,20
Benda asing di bronkus kebanyakan memasuki
bronkus kanan karena lebih lebar dan lebih segaris
dengan lumen trakea. Benda asing dapat menyumbat
Gambar 2 Tipe Benda asing hidung.7 secara total bronkus lobaris atau segmental dan
mengakibatkan atelektasis atau obstruksi parsial yang
3. Berdasarkan asal benda asing berfungsi seperti katup satu arah dimana udara dapat
a. Benda asing eksogen masuk ke paru- paru tetapi tidak dapat keluar, sehingga
Benda asing eksogen adalah benda yang berasal menyebabkan emfisema obstruktif. Pasien pada benda
dari luar tubuh. Biasanya masuk melalui hidung atau asing di bronkus umumnya datang pada fase
asimptomatik kemudian benda asing bergerak ke
mulut. Benda asing eksogen dapat berupa zat
perifer, sehingga udara yang masuk terganggu dan
padat, cair atau gas. Benda asing eksogen padat
pada auskultasi terdengar ekspirasi memenjang dengan
terdiri dari zat organik seperti kacangkacangan
mengi. Gejala fisik dapat bervariasi karena perubahan
(yang berasal dari tumbuhantumbuhan), tulang
benda asing, keluhan batuk kronik dan sesak napas
(yang berasal dari kerangka binatang) dan zat menyerupai gejala pasien asma atau
anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, kapur bronkopnemonia.3,20
barus (naftalen) dan lain-lain. Benda asing eksogen
cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif,
seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu 2.5. Patogenesis
cairan dengan pH
Daerah hidung merupakan daerah yang mudah
7,4.15,18 diakses karena lokasinya yang berada di wajah.
Memasukkan badan asing ke dalam cavum nasi sering beberapa logam berat, seperti merkuri, zink, perak, nikel,
kali terjadi pada pasien anak yang kurang dari 5 tahun cadmium, dan lithium.16
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rasa Beberapa faktor dikatakan berperan dalam
penasaran untuk mengekspolarsi orifisium atau timbulnya komplikasi akibat baterai cakram ini antara lain
lubang. Hal ini disebabkan pula oleh mudahnya akses interval waktu saat baterai masuk hingga dikeluarkan dan
terhadap benda asing tersebut, kurang perhatian saat kontak antara permukaan mukosa hidung dan kutub
pengasuhan anak. Hal–hal lain yang menjadi negatif baterai (anode). Karena itu, perforasi septum (90
penyebab antara lain kebosanan, untuk membuat jam setelah baterai masuk ke hidung) umumnya terjadi
lelucon, retardasi mental, gangguan jiwa, dan ketika adanya kontak antara mukosa hidung dan kutub
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas negatif baterai. Etiologi kerusakan jaringan diyakini terdiri
(GPPH). Benda asing hidung dapat ditemukan di atas 3 bagian, yaitu (1) perembesan substansi baterai
setiap bagian rongga hidung, sebagian besar dengan sifat korosif langsung yang menyebabkan
ditemukan di dasar hidung, tepat di bawah konka kerisakan, (2) efek langsung ke mukosa, (3) nekrosis oleh
inferior atau di bagian atas fossa nasal anterior hingga tekanan. Dari hasil dari reaksi ini, dapat menyebabkan
ke bagian depan konka media. Benda-benda kecil perforasi septum (umumnya 7 jam setelah baterai masuk
yang masuk ke bagian anterior rongga hidung dapat ke hidung), sinekia, konstriksi, dan stenosis kavum
dengan mudah dikeluarkan dari hidung.10,17,18 nasi.16
2.6. Gejala Klinis
Gejala sumbatan benda asing tergantung
pada lokasi benda asing, derajat sumbatan (total atau
sebagian), sifat, bentuk, dan ukuran benda asing.
Gejala yang timbul bervariasi, dari tanpa gejala
sampai kematian sebelum diberi pertolongan, akibat
sumbatan total. Benda asing di hidung pada anak
sering luput dari perhatian otang tua karena tidak ada
gejala dan bertahan untuk waktu yang lama. Orangtua
biasanya membawa anaknya kedokter dengan
keluhan pilek berbau pada salah satu sisi hidung
Gambar 3 Lokasi benda asing hidung17 dapat timbul rinolith di sekitar benda asing.3,10,18
Gejala yang paling sering adalah
Beberapa benda asing menetap di dalam rongga hidung hidung tersumbat, rinore unilateral, dengan cairan
tanpa menimbulkan perubahan mukosa. Namun, kental dan berbau. Kadang- kadang terdapat rasa nyeri,
kebanyakan objek yang berupa benda mati demam, epistaksis, bersin, dan disertai bekuan darah.
menyebabkan kongesti dan edema pada mukosa hidung, Akan tetapi, adanya benda asing dalam hidung
dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan granulasi, erosi, terkadang tidak menimbulkan nyeri, terbukti dengan
dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sekret yang adanya kasus benda asing yang telah berada dalam
tertinggal, dekomposisi benda asing, dan ulserasi yang hidung selama bertahun-tahun tanpa adanya gejala
menyertai dapat menghasilkan fetor yang berbau apapun. Namun, walaupun jarang ditemukan, nyeri dan
busuk.17-18 sakit kepala pada sisi yang terlibat disertai dengan
epistaksis intermitten dan bersin pernah ditemukan
Benda asing yang berupa benda hidup, dalam beberapa kasus.3,10,18
menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat bervariasi, Pada pasien dengan benda asing hidung
dari infeksi lokal sampai destruksi masif tulang rawan dan yang hidup, gejala-gejala yang muncul biasanya
tulang hidung dengan membentuk daerah supurasi yang terdapat pada hidung bilateral. Hidung tersumbat,
dalam dan berbau. Cacing askaris di hidung dapat sakit kepala, dan bersin dengan kotoran seropurulen
menimbulkan iritasi dengan derajat yang bervariasi biasanya merupakan gejala yang tampak.
karena gerakannya. Perubahan-perubahan ini apabila Peningkatan suhu tubuh dan adanya bau tidak sedap
lebih lanjut, maka akan memengaruhi benda asing karena yang berasal dari rongga hidung dapat pula
dikelilingi oleh udema, granulasi, dan kotoran.3,10 muncul.17,18
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan, Pada kasus benda asing dengan bahan iritan
mempunyai sifat higroskopik, mudah menjadi lunak dan seperti baterai, seringkali menyebabkan nekrosis
mengembang oleh air, serta menyebabkan iritasi pada pada jaringan sekitar hidung. Gejalanya dapat berupa
mukosa. Kadang-kadang, reaksi inflamasi dapat krusta, nekrosis luas pada jaringan hidung dan
menghasilkan toksik. Benda asing anorganik, perforasi septum nasi.Untuk benda asing organik,
menimbulkan rekasi jaringan yang lebih ringan dan lebih keluhan pasien biasanya hidung tersumbat dan
mudah didiagnosa dengan pemeriksaaan radiologis rinorea bilateral. Benda asing organic lebih sering
karena umumnya benda asing anorganik bersifat mengenai orang dewasa dan menimbulkan gejala
radiopak.3,10,18 sistemik seperti demam.16
Sebuah benda asing dapat menjadi inti peradangan
apabila tertanam dalam jaringan granulasi yang terpapar
oleh kalsium, magnesium fosfat, karbonat, dan kemudian
akan menjadi rhinolith. Kadang-kadang, proses ini dapat
terjadi di sekitar area mukopus dan bekuan darah.
Rhinolit biasanya terletak dekat bagian basal hidung dan
bersifat radiopak. Baterai cakram dapat menyebabkan
destruksi pada septum nasi karena tersusun atas
tindakan ini memperjelas penampakan badan asing
tersebut.14,15
Penggunaan nasoendoskopi atas indikasi
diagnostik dan terapi dilakukan jika dengan rinoskopi
anterior sulit menilai lokasi benda asing. Pada anakanak
kecil dan kurang kooperatif, kadang diberikan anestesi
umum untuk mempermudah dalam menemukan benda
asing. Pemeriksaan fisis di rongga hidung dapat
ditemukan destruksi luas pada mukosa membran, tulang,
dan kartilago. Pada kasus benda asing dapat ditemukan
adanya tanda trauma local, eritem, edema, atau
perdarahan.14,15

Pada kasus dimana benda asing sudah terlalu lama


Gambar 4 Gejala Benda Asing Hidung.6 didalam rongga hidung, biasanya akan muncul temuan
klinis lain seperti adanya discharge hidung dan bau
Jika benda asing masuk ke saluran nafas, terdapat busuk, mukosa hidung unilateral juga akan tampak
tiga stadium gejala akibat sumbatan benda asing, edema dan ulserasi.16 Pada pemeriksaan fisik benda
yaitu :18 asing hidup seperti lintah, cacing dll dapat menimbulkan
1. Stadium pertama kondisi umum pasien yang agak menurun. Mukosa
hidung menjadi lunak dan mudah berdarah. Selain itu,
Gejala permulaan beruba batuk hebat secara
pada pemeriksaan tampak pula edema dengan inflamasi
tiba-tiba (violent paroxysms of coughing), rasa
mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.
tercekik (choking), dan rasa tersumbat di
Benda asing biasanya tertutupi oleh mukopus, sehingga
tenggorok (gagging), bicara gagap, dan obstruksi
disangka sinusitis. Dalam hal demikian, bila akan
jalan nafas yang terjadi segera.18 menghisap mukopus haruslah hati-hati supaya benda
2. Stadium kedua asing tersebut tidak terdorong ke arah nasofaring yang
Pada stadium ini, rerfleks-refleks akan melemah kemudian dapat masuk ke laring, trakea, dan
dan gejala rangsangan akut menghilang bronkus.14,15
sehingga menunjukkan gejala asimptomatik. Pada kasus rhinolith, pemeriksaan fisis kadang
Akibatnya sering terjadi keterlambatan diagnosis ditemukan pada kavum nasi massa berwarna
karena gejala dan tanda yang tidak jelas.18 keabuabuan irregular di sepanjang rongga hidung yang
3. Stadium ketiga bertulang, keras dan terasa berpasir pada
Terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi pemeriksaan14.15
atau infeksi sebagai akibat rekasi terhadap benda
asing, timbul batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia,
dan abses paru.18

2.7. Diagnosis
Diagnosis benda asing di dalam hidung dilakukan
secara cermat melalui beberapa tahapan, antara lain
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan status
lokalis. Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan dengan endoskopi dan radiologis. 14
1. Anamnesis
Diagnosis klinis benda asing di saluran napas
ditegakkan berdasarkan anamnesis adanya riwayat
tersedak sesuatu, tiba-tiba muncul choking (rasa
tercekik), gejala, dan tanda lainnya. Anamnesis yang
cermat perlu ditegakkan karena kasus aspirasi benda
asing sering tidak segera dibawa ke dokter saat kejadian. Gambar 5 Pemeriksaan fisik.8
Perlu diketahui macam benda atau bahan yang
teraspirasi dan telah berapa lama tersedak benda asing
3. Pemeriksaan Penunjang
itu.17,18 Pada kasus benda asing di saluran napas dapat
2. Pemeriksaan fisis dilakukan pemeriksaan radiologik untuk membantu
Pada pemeriksaan fisis hidung, dapat digunakan menegakkan diagnosis. Benda asing yang bersifat
rhinoskopi anterior. Diagnosis pasti benda asing di radiopak dapat dibuat foto radiologik segera setelah
saluran napas ditegakkan setelah dilakukan rinoskopi kejadian, sedangkan benda asing radiolusen (seperti
yaitu melihat adanya benda asing di dalam kavum nasi. kacang-kacangan) dibuatkan foto radiologik setelah
Namun, kadang-kadang edema dan granulasi mukosa 24 jam kejadian karena sebelum 24 jam kejadian
menutupi benda asing tersebut. Pada beberapa kasus, belum menunjukkan gambaran radiologis berarti.
diperlukan penyemprotan agen vasokonstriktor untuk Video fluoroskopi merupakan cara terbaik untuk
memperkecil mukosa pada saat pemeriksaan. Seringkali, melihat saluran napas secara keseluruhan, dapat
mengevaluasi saat pada saat inspirasi dan ekspirasi
dan adanya obstruksi parsial. Emfisema obstruktif
merupakan bukti radiologic pada benda asing di belakangnya, kemudian pengait diputar ke
saluran napas setelah 24 jam benda samping dan diturunkan sedikit, lalu ke depan.
teraspirasi.14,15,18 Dengan cara ini benda asing itu akan ikut
terbawa keluar. Selain itu, dapat pula digunakan
suction. Tidaklah bijaksana bila mendorong
2.8. Tatalaksana
benda asing dari hidung kearah nasofaring
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi
dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut.
benda asing dengan cepat dan tepat perlu diketahui
Dengan cara itu, benda asing dapat terus masuk
dengan sebaik-baiknya gejala tersangkutnya benda
ke laring dan saluran napas bagian bawah yang
asing tersebut. Adapun pemilihan teknik untuk
menyebabkan sesak napas, sehingga
mengeluarkan benda asing sebaiknya didasarkan menimbulkan keadaan yang gawat. Pemberian
pada lokasi yang tepat, bentuk, dan komposisi benda
antibiotika sistemik selama 5-7 hari hanya
asing. Pengeluaran benda asing hidung jarang bersifat
diberikan pada kasus benda asing hidung yang
emergensi dan dapat menunggu saran dari spesialis
telah menimbulkan infeksi hidung maupun
terkait.15,19
sinus.3,10
Bahaya utama pengeluaran benda asing pada 2. Suction (teknik tekanan negatif) biasanya
hidung adalah aspirasi, terutama pada anak-anak digunakan apabila ekstraksi dengan forsep atau
yang tidak kooperatif dan menangis, pasien gelisah hook tidak berhasil dan juga digunakan pada
yang kemungkinan dapat menghirup benda asing ke benda asing berbentuk bulat. Suction dapat
dalam jalan napas dan melukai jaringan sekitar, dengan mudah ditemukan pada bagian
sehingga menimbulkan keadaan emergensi. emergensi dan kemudian diatur pada tekanan
Beberapa persiapan pengeluaran benda asing pada 100 dan 140 mmHg sebelum digunakan.3,10
hidung antara lain :17,21 3. Benda asing mati yang bersifat non-organik pada
1. Posisi ideal saat pengeluaran benda asing pada hidung lainnya seperti spons dan potongan
hidung adalah meminta pasien untuk duduk, pada kertas dapat diekstraksi dengan menggunakan
pasien pediatrik maka akan di pangku, kemudian forsep.3,10
akan menahan tangan dan lengan pasien, dan 4. Benda asing mati lain yang bersifat organik
seseorang lainnya akan membantu menahan seperti kacang-kacangan dapat diekstraksi
kepala pasien dalam posisi ekstensi 30 derajat.
dengan menggunakan pengait tumpul.3,10
17,19
5. Apabila tidak terdapat peralatan atau instrument,
2. Visualisasi yang adekuat penting untuk dapat digunakan cara: pasien menghembuskan
membantu pengeluaran benda asing pada hidung. napas kuat-kuat melalui hidung sementara
Lampu kepala dan kaca pembesar dapat membantu lubang hidung yang satunya di tutup. Jika cara ini
pemeriksa untuk memeroleh sumber pencahayaan tidak berhasil atau benda asing pada hidung
yang baik dan tidak perlu di pegang, sehingga tersebut terdapat pada pasien pediatrik yang
kedua tangan pemeriksa dapat digunakan untuk tidak kooperatif, maka dapat digunakan ventilasi
melakukan tindakan.17,19 tekanan positif melalui mulut. Pada teknik ini,
orang tua penderita melekatkan mulutnya ke
3. Anestesi lokal sebelum tindakan dapat mulut anaknya, lalu menutup lubang hidung yang
memfasilitasi ekstraksi yang efisien dan biasanya tidak terdapat benda asing dengan jari, lalu
dalam bentuk spray. Lignokain (Lidokain) 4% meniupkan udara secara lembut dan cepat
merupakan pilihan yang biasa digunakan, walaupun melalui mulut. Walaupun secara reflex epiglottis
kokain biasa digunakan dan bersifat anak akan tertutup untuk melindungi paru-paru
vasokonstriktor. Namun, penggunaan kokain pada dari tekanan, penting diperhatikan bahwa tidak
anak-anak dapat menimbulkan toksik, sehingga boleh diberikan hembusan bertekanan tinggi dan
biasanya digantikan dengan adrenalin (epinefrin) volume yang banyak.3,10
1:200.000. Akan tetapi, penggunaan anestesi local
tidak terlalu bermanfaat pada pasien pediatric,
Penatalaksanaan benda asing hidung yang hidup
sehingga anestesi umum lebih sering digunakan
1. Teknik berbeda diterapkan pada benda asing
pada kasus anak-anak.17,19 hidup. Pada kasus benda asing hidup berupa
Alat-alat yang diguanakan dalam proses cacing, larva, dan lintah, penggunaan kloroform
ekstraksi benda asing pada hidung adalah forsep 25% yang dimasukkan ke dalam hidung dapat
bayonet, serumen hook, kateter tuba eustasius, dan membunuh benda asing hidup tersebut. Hal ini
suction. Adapun, beberapa Teknik pengeluaran mungkin harus kembali dilakukan 2-3 perminggu
benda asing pada hidung yang dapatd digunakan selama 6 minggu hingga semua benda asing
antara lain :3,10 hidup mati. Setiap tindakan yang selesai
dilakukan, ekstraksi dapat dilanjutkan dengan
Penatalaksanaan benda asing hidung yang tidak
hidup suction, irigasi, dan kuretase. 3,10
1. Pengeluaran atau ekstraksi benda yang 2. Pada pasien myasis dengan angka komplikasi
berbentuk bulat merupakan hal yang sulit karena dan morbiditas yang tinggi, dilakukan operasi
tidak mudah untuk mencengkram benda asing debridement dan diberikan antibiotik parenteral,
tersebut. Serumen hook yang sedikit serta Ivermectin (antiparasit) dapat
dibengkokkan merupakan alat yang paling tepat dipertimbangkan.3,10
untuk digunakan. Pertama-tama, pengait
Setelah proses ekstraksi selesai dilakukan,
menyusuri hingga bagian atap cavum nasi
pemeriksaan yang teliti harus dilakukan untuk
hingga belakang benda asing hingga terletak di
mengeksklusi kehadiran benda asing lainnya.
Orang tua juga harus diberikan edukasi untuk
menjauhkan paparan benda asing hidung
potensial lainnya dari anak-anaknya.21 Beberapa
peralatan yang dipergunakan dalam
penatalaksaan benda asing hidung: lampu
kepala, vasokonstriktor topical, speculum hidung,
bagvalve mask, foseps hooked, probe hooked,
balon kateter, kuret, peralatan suction.21 Anastesi
local biasanya tidak diperlukan, karena rasa sakit
seringnya tidak muncul pada pasien selama
pengangkatan benda asing. Namun, pemberian
vasokontriktor farmakologis dapat memfasilitasi
pemeriksaan dan pengankatan benda asing
hidung dengan menggunakan tetes lidokain 1%
(tanpa epinefrin) dan 0,5% phenylephrine ke
Gambar 6 Komplikasi benda asing.3
lubang hidung yang sakit.14 Beberapa jenis teknik
mengeluarkan benda asing di hidung, yaitu:18 KESIMPULAN

1. Instrumentasi langsung: teknik ini sangat ideal 1. Corpus alienum atau benda asing adalah benda
untuk benda asing yang mudah terlihat, tidak bulat, yang berasal dari dalam atau luar tubuh yang dalam
dan benda asing tidak rapuh. Instrumen termasuk keadaan normal tidak ada pada tubuh.
forsep alligator dan probe-hooked. Penggunaan 2. Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas
probe-hooked disaat benda asing mudat terlihat benda asing eksogen dan benda asing endogen.
namun sulit untuk dipahami, sehingga hook 3. Kasus benda asing dapat menyebabkan morbiditas
ditempatkan dibelakang benda asing tersebut yang dapat mengganggu quality of life
kemudian ditarik ke depan. Teknik ini disebut “hook- 4. Kasus benda asing terbanyak pada anak
5. Penatalaksanaan benda asing dapat menjadi
scope” dan berguna jika pasien kooperatif.18
tindakan yang sulit pada penolong yang belum
2. Kateter balon: teknik ini ideal untuk benda asing
berpengalaman
yang kecil, berbentuk bulat yang tidak mudah
6. Komplikasi benda asing antara lain abrasi,
diambil menggunakan instrumentasi langsung.
perdarahan, infeksi, aspirasi, dan perforasi serta
Umumnya kateter yang digunakan adalah kateter
pembentukan rinolit.
foley (no. 5-8) atau kateter forgaty (no.6).18
3. Tekanan positif: teknik ini dapat dilakukan oleh
pasien sendiri dengan menutup hidung yang normal DAFTAR PUSTAKA
dan menghembuskan nafas dari hidung yang
normal keras-keras. Pada pasien anak-anak, dapat 1. Awad AH, Eltaher M. ENT foreugn bodies : an
ditiup mulut anak tersebut oleh orang tuanya kissing experience. International Archives of
technique atau dengan menggunakan masker bag- Otorhinolaryngology. 2018: 22(2) ; 146 -151
valve.18 2. Patil PM, Anand R. Nasal foreign bodies : a review
4. Tekanan negatif: teknik ini ideal untuk benda asing of management strategies and a clinical scenario
yang terlihat, halus atau bulat yang sulit diambil oleh presentation. Craniomaxillofacial trauma and
pinset atau forsep alligator. Umumnya digunakan Reconstruction. 2011: 4(1); 53-58
suction yang bertekanan 100-140 mmHg.18 3. Cetinkaya, E. A., Arslan, İ. B., & Cukurova, İ. Nasal
5. Lem atau perekat: ametode ini cocok untuk benda foreign bodies in children: Types, locations,
asing yang licin, bulat, dan sulit diambil dengan complications and removal. International Journal
instrumentasi langsung. Benda yang diambil harus of Pediatric Otorhinolaryngology.
kering dan terlihat karena akan ada risiko kontak 2015;79(11):1881–1885.
dengan mukosa sekitar benda asing.19 doi:10.1016/j.ijporl.2015.08.036
6. Teknik dengan menggunakan instrument 4. Patel RG. Nasal anatomy and function. Facial
pembedahan: umumnya metode ini dilakukan pada Plast Surg. 2017;33:3-8. doi:10.1055/s-
kasus riwayat masuknya benda asing yang diikuti 00361597950.
5. Gizurarson S. Anatomical and histological factors
dengan epistaksis.18
affecting intranasal drug and vaccine delivery. Curr
Drug Deliv. 2012;9(6):566– 582.
2.9. Komplikasi
doi:10.2174/156720112803529828.
Komplikasi benda asing pada hidung umumnya
6. Soetjipto D, Mangunkusumo E,
muncul sebagai akibat dari benda asing itu sendiri, Wardani RS. Hidung. Dalam: Buku Ajar Ilmu
pemeriksaan, ataupun teknik ekstraksi (baik oleh tenaga Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Edisi ke-7.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2017;96-100.
kesehatan maupun usaha pasien). Beberapa komplikasi
7. Netter, F. H. Atlas of human anatomy 6th Edition.
yang umum ditemukan yaitu abrasi, perdarahan, infeksi Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier. 2014.
pada struktur sekitar, aspirasi, dan perforasi, serta 8. Dhillon N. Anatomy. In: Lalwani AK. Editors.
Current diagnosis and treatment: otolaryngology,
pembentukan dan perkembangan rinolith. Benda asing
head and neck surgery 3rd Edition. New York:
kaustik, seperti baterai, dapat menyebabkan ulserasi McGraw-Hill. 2012;1-4.
9. Salazar I. The nasal cavity and its olfactory
dan nekrosis mukosa hidung.3,10
sensory territories. Front Neuroanat. 2015;9:31.
Published 2015 Mar 18.
doi:10.3389/fnana.2015.00031.
10. Baranowski K, Sinha V. Foreign Body, Nose.
[Updated 2018 Nov 15]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Jan-.Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459279/
11. Rovin JD, Rodgers BM. Pediatric foreign body
aspiration. Pediatrics in Review. 2000; 21(3): 86–
90.
12. Dickensoy O, Usalan C, Filiz A. Foreign body
aspiration: clinical utility of flexible bronchocscopy.
Postgrad Med J. 2002: 78(921): 399–403.
13. Schuldt T, Grosmann W, Weiss NM, Ovari A,
Mlynski R, Schraven SP. Aural and nasal foreign
bodies in children – Epidemiology and correlation
with hyperkinetic disorders, developmental and
congenital malformations. Intr Journ of Pedia
Otorhin. 2019;165-169.
doi:10.1016/j.ijporl.2019.01.006.
14. Adedeji TO, Sogebi OA, Bande S. Clinical 14.
spectrum of ear, nose and throat foreign bodies in
North Western Nigeria. African Health Science.
2016;16(1):292-297.
http://dx.doi.org/10.4314/ahs.v16i1.38
15. Dann L, Doody J, Howard
R, Blackburn C, Russel J,
Barrett M. Nasal foreign bodies in the paediatric
emergency department. Irish Journ of Medic Scien.
2019;1-5. https://doi.org/10.1007/s11845
16. Ramasamy V, Nadarajah S. The hazards of
impacted alkaline battery in the nose. J Family Med
Prim Care. 2018;7(5):1083–1085.
doi:10.4103/jfmpc.jfmpc_47_18
17. Steven W. H, MD, MSPH, Karen L. M, MD. Foreign
Bodies in the Ear, Nose, and Throat. In : American
Academy of Family Physicians. 2007;76:1185-
1189.
18. Badan penerbit UI. Benda asing di Saluran Nafas,
Dalam buku ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Edisi ke-7. FKUI. Jakarta: 2016. 237-
243
19. Heim SW, Maughan KL. Foreign bodies in the ear,
nose and throat. American Family Physician.
2007;76 :1185-89
20. Qadir W, Yousuf A, Rafiq R. Foreign bodies in the
ear: Presentation and variation in management,
our experience. IJCRLS. 2015;4:367-370.
21. Ng TT, Nasserallah M. The art of removing nasal
foreign bodies. Open Access Emerg Med.
2017;9:107–112. Published 2017 Nov 6.
doi:10.2147/OAEM.S150503

Anda mungkin juga menyukai