Preseptor:
dr. Yan Edward, Sp.THT-KL(K)FICS
4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan Clinical Science Session ini
adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
benda asing hidung.
2.7. Diagnosis
Diagnosis benda asing di dalam hidung dilakukan
secara cermat melalui beberapa tahapan, antara lain
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan status
lokalis. Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan dengan endoskopi dan radiologis. 14
1. Anamnesis
Diagnosis klinis benda asing di saluran napas
ditegakkan berdasarkan anamnesis adanya riwayat
tersedak sesuatu, tiba-tiba muncul choking (rasa
tercekik), gejala, dan tanda lainnya. Anamnesis yang
cermat perlu ditegakkan karena kasus aspirasi benda
asing sering tidak segera dibawa ke dokter saat kejadian. Gambar 5 Pemeriksaan fisik.8
Perlu diketahui macam benda atau bahan yang
teraspirasi dan telah berapa lama tersedak benda asing
3. Pemeriksaan Penunjang
itu.17,18 Pada kasus benda asing di saluran napas dapat
2. Pemeriksaan fisis dilakukan pemeriksaan radiologik untuk membantu
Pada pemeriksaan fisis hidung, dapat digunakan menegakkan diagnosis. Benda asing yang bersifat
rhinoskopi anterior. Diagnosis pasti benda asing di radiopak dapat dibuat foto radiologik segera setelah
saluran napas ditegakkan setelah dilakukan rinoskopi kejadian, sedangkan benda asing radiolusen (seperti
yaitu melihat adanya benda asing di dalam kavum nasi. kacang-kacangan) dibuatkan foto radiologik setelah
Namun, kadang-kadang edema dan granulasi mukosa 24 jam kejadian karena sebelum 24 jam kejadian
menutupi benda asing tersebut. Pada beberapa kasus, belum menunjukkan gambaran radiologis berarti.
diperlukan penyemprotan agen vasokonstriktor untuk Video fluoroskopi merupakan cara terbaik untuk
memperkecil mukosa pada saat pemeriksaan. Seringkali, melihat saluran napas secara keseluruhan, dapat
mengevaluasi saat pada saat inspirasi dan ekspirasi
dan adanya obstruksi parsial. Emfisema obstruktif
merupakan bukti radiologic pada benda asing di belakangnya, kemudian pengait diputar ke
saluran napas setelah 24 jam benda samping dan diturunkan sedikit, lalu ke depan.
teraspirasi.14,15,18 Dengan cara ini benda asing itu akan ikut
terbawa keluar. Selain itu, dapat pula digunakan
suction. Tidaklah bijaksana bila mendorong
2.8. Tatalaksana
benda asing dari hidung kearah nasofaring
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi
dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut.
benda asing dengan cepat dan tepat perlu diketahui
Dengan cara itu, benda asing dapat terus masuk
dengan sebaik-baiknya gejala tersangkutnya benda
ke laring dan saluran napas bagian bawah yang
asing tersebut. Adapun pemilihan teknik untuk
menyebabkan sesak napas, sehingga
mengeluarkan benda asing sebaiknya didasarkan menimbulkan keadaan yang gawat. Pemberian
pada lokasi yang tepat, bentuk, dan komposisi benda
antibiotika sistemik selama 5-7 hari hanya
asing. Pengeluaran benda asing hidung jarang bersifat
diberikan pada kasus benda asing hidung yang
emergensi dan dapat menunggu saran dari spesialis
telah menimbulkan infeksi hidung maupun
terkait.15,19
sinus.3,10
Bahaya utama pengeluaran benda asing pada 2. Suction (teknik tekanan negatif) biasanya
hidung adalah aspirasi, terutama pada anak-anak digunakan apabila ekstraksi dengan forsep atau
yang tidak kooperatif dan menangis, pasien gelisah hook tidak berhasil dan juga digunakan pada
yang kemungkinan dapat menghirup benda asing ke benda asing berbentuk bulat. Suction dapat
dalam jalan napas dan melukai jaringan sekitar, dengan mudah ditemukan pada bagian
sehingga menimbulkan keadaan emergensi. emergensi dan kemudian diatur pada tekanan
Beberapa persiapan pengeluaran benda asing pada 100 dan 140 mmHg sebelum digunakan.3,10
hidung antara lain :17,21 3. Benda asing mati yang bersifat non-organik pada
1. Posisi ideal saat pengeluaran benda asing pada hidung lainnya seperti spons dan potongan
hidung adalah meminta pasien untuk duduk, pada kertas dapat diekstraksi dengan menggunakan
pasien pediatrik maka akan di pangku, kemudian forsep.3,10
akan menahan tangan dan lengan pasien, dan 4. Benda asing mati lain yang bersifat organik
seseorang lainnya akan membantu menahan seperti kacang-kacangan dapat diekstraksi
kepala pasien dalam posisi ekstensi 30 derajat.
dengan menggunakan pengait tumpul.3,10
17,19
5. Apabila tidak terdapat peralatan atau instrument,
2. Visualisasi yang adekuat penting untuk dapat digunakan cara: pasien menghembuskan
membantu pengeluaran benda asing pada hidung. napas kuat-kuat melalui hidung sementara
Lampu kepala dan kaca pembesar dapat membantu lubang hidung yang satunya di tutup. Jika cara ini
pemeriksa untuk memeroleh sumber pencahayaan tidak berhasil atau benda asing pada hidung
yang baik dan tidak perlu di pegang, sehingga tersebut terdapat pada pasien pediatrik yang
kedua tangan pemeriksa dapat digunakan untuk tidak kooperatif, maka dapat digunakan ventilasi
melakukan tindakan.17,19 tekanan positif melalui mulut. Pada teknik ini,
orang tua penderita melekatkan mulutnya ke
3. Anestesi lokal sebelum tindakan dapat mulut anaknya, lalu menutup lubang hidung yang
memfasilitasi ekstraksi yang efisien dan biasanya tidak terdapat benda asing dengan jari, lalu
dalam bentuk spray. Lignokain (Lidokain) 4% meniupkan udara secara lembut dan cepat
merupakan pilihan yang biasa digunakan, walaupun melalui mulut. Walaupun secara reflex epiglottis
kokain biasa digunakan dan bersifat anak akan tertutup untuk melindungi paru-paru
vasokonstriktor. Namun, penggunaan kokain pada dari tekanan, penting diperhatikan bahwa tidak
anak-anak dapat menimbulkan toksik, sehingga boleh diberikan hembusan bertekanan tinggi dan
biasanya digantikan dengan adrenalin (epinefrin) volume yang banyak.3,10
1:200.000. Akan tetapi, penggunaan anestesi local
tidak terlalu bermanfaat pada pasien pediatric,
Penatalaksanaan benda asing hidung yang hidup
sehingga anestesi umum lebih sering digunakan
1. Teknik berbeda diterapkan pada benda asing
pada kasus anak-anak.17,19 hidup. Pada kasus benda asing hidup berupa
Alat-alat yang diguanakan dalam proses cacing, larva, dan lintah, penggunaan kloroform
ekstraksi benda asing pada hidung adalah forsep 25% yang dimasukkan ke dalam hidung dapat
bayonet, serumen hook, kateter tuba eustasius, dan membunuh benda asing hidup tersebut. Hal ini
suction. Adapun, beberapa Teknik pengeluaran mungkin harus kembali dilakukan 2-3 perminggu
benda asing pada hidung yang dapatd digunakan selama 6 minggu hingga semua benda asing
antara lain :3,10 hidup mati. Setiap tindakan yang selesai
dilakukan, ekstraksi dapat dilanjutkan dengan
Penatalaksanaan benda asing hidung yang tidak
hidup suction, irigasi, dan kuretase. 3,10
1. Pengeluaran atau ekstraksi benda yang 2. Pada pasien myasis dengan angka komplikasi
berbentuk bulat merupakan hal yang sulit karena dan morbiditas yang tinggi, dilakukan operasi
tidak mudah untuk mencengkram benda asing debridement dan diberikan antibiotik parenteral,
tersebut. Serumen hook yang sedikit serta Ivermectin (antiparasit) dapat
dibengkokkan merupakan alat yang paling tepat dipertimbangkan.3,10
untuk digunakan. Pertama-tama, pengait
Setelah proses ekstraksi selesai dilakukan,
menyusuri hingga bagian atap cavum nasi
pemeriksaan yang teliti harus dilakukan untuk
hingga belakang benda asing hingga terletak di
mengeksklusi kehadiran benda asing lainnya.
Orang tua juga harus diberikan edukasi untuk
menjauhkan paparan benda asing hidung
potensial lainnya dari anak-anaknya.21 Beberapa
peralatan yang dipergunakan dalam
penatalaksaan benda asing hidung: lampu
kepala, vasokonstriktor topical, speculum hidung,
bagvalve mask, foseps hooked, probe hooked,
balon kateter, kuret, peralatan suction.21 Anastesi
local biasanya tidak diperlukan, karena rasa sakit
seringnya tidak muncul pada pasien selama
pengangkatan benda asing. Namun, pemberian
vasokontriktor farmakologis dapat memfasilitasi
pemeriksaan dan pengankatan benda asing
hidung dengan menggunakan tetes lidokain 1%
(tanpa epinefrin) dan 0,5% phenylephrine ke
Gambar 6 Komplikasi benda asing.3
lubang hidung yang sakit.14 Beberapa jenis teknik
mengeluarkan benda asing di hidung, yaitu:18 KESIMPULAN
1. Instrumentasi langsung: teknik ini sangat ideal 1. Corpus alienum atau benda asing adalah benda
untuk benda asing yang mudah terlihat, tidak bulat, yang berasal dari dalam atau luar tubuh yang dalam
dan benda asing tidak rapuh. Instrumen termasuk keadaan normal tidak ada pada tubuh.
forsep alligator dan probe-hooked. Penggunaan 2. Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas
probe-hooked disaat benda asing mudat terlihat benda asing eksogen dan benda asing endogen.
namun sulit untuk dipahami, sehingga hook 3. Kasus benda asing dapat menyebabkan morbiditas
ditempatkan dibelakang benda asing tersebut yang dapat mengganggu quality of life
kemudian ditarik ke depan. Teknik ini disebut “hook- 4. Kasus benda asing terbanyak pada anak
5. Penatalaksanaan benda asing dapat menjadi
scope” dan berguna jika pasien kooperatif.18
tindakan yang sulit pada penolong yang belum
2. Kateter balon: teknik ini ideal untuk benda asing
berpengalaman
yang kecil, berbentuk bulat yang tidak mudah
6. Komplikasi benda asing antara lain abrasi,
diambil menggunakan instrumentasi langsung.
perdarahan, infeksi, aspirasi, dan perforasi serta
Umumnya kateter yang digunakan adalah kateter
pembentukan rinolit.
foley (no. 5-8) atau kateter forgaty (no.6).18
3. Tekanan positif: teknik ini dapat dilakukan oleh
pasien sendiri dengan menutup hidung yang normal DAFTAR PUSTAKA
dan menghembuskan nafas dari hidung yang
normal keras-keras. Pada pasien anak-anak, dapat 1. Awad AH, Eltaher M. ENT foreugn bodies : an
ditiup mulut anak tersebut oleh orang tuanya kissing experience. International Archives of
technique atau dengan menggunakan masker bag- Otorhinolaryngology. 2018: 22(2) ; 146 -151
valve.18 2. Patil PM, Anand R. Nasal foreign bodies : a review
4. Tekanan negatif: teknik ini ideal untuk benda asing of management strategies and a clinical scenario
yang terlihat, halus atau bulat yang sulit diambil oleh presentation. Craniomaxillofacial trauma and
pinset atau forsep alligator. Umumnya digunakan Reconstruction. 2011: 4(1); 53-58
suction yang bertekanan 100-140 mmHg.18 3. Cetinkaya, E. A., Arslan, İ. B., & Cukurova, İ. Nasal
5. Lem atau perekat: ametode ini cocok untuk benda foreign bodies in children: Types, locations,
asing yang licin, bulat, dan sulit diambil dengan complications and removal. International Journal
instrumentasi langsung. Benda yang diambil harus of Pediatric Otorhinolaryngology.
kering dan terlihat karena akan ada risiko kontak 2015;79(11):1881–1885.
dengan mukosa sekitar benda asing.19 doi:10.1016/j.ijporl.2015.08.036
6. Teknik dengan menggunakan instrument 4. Patel RG. Nasal anatomy and function. Facial
pembedahan: umumnya metode ini dilakukan pada Plast Surg. 2017;33:3-8. doi:10.1055/s-
kasus riwayat masuknya benda asing yang diikuti 00361597950.
5. Gizurarson S. Anatomical and histological factors
dengan epistaksis.18
affecting intranasal drug and vaccine delivery. Curr
Drug Deliv. 2012;9(6):566– 582.
2.9. Komplikasi
doi:10.2174/156720112803529828.
Komplikasi benda asing pada hidung umumnya
6. Soetjipto D, Mangunkusumo E,
muncul sebagai akibat dari benda asing itu sendiri, Wardani RS. Hidung. Dalam: Buku Ajar Ilmu
pemeriksaan, ataupun teknik ekstraksi (baik oleh tenaga Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Edisi ke-7.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2017;96-100.
kesehatan maupun usaha pasien). Beberapa komplikasi
7. Netter, F. H. Atlas of human anatomy 6th Edition.
yang umum ditemukan yaitu abrasi, perdarahan, infeksi Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier. 2014.
pada struktur sekitar, aspirasi, dan perforasi, serta 8. Dhillon N. Anatomy. In: Lalwani AK. Editors.
Current diagnosis and treatment: otolaryngology,
pembentukan dan perkembangan rinolith. Benda asing
head and neck surgery 3rd Edition. New York:
kaustik, seperti baterai, dapat menyebabkan ulserasi McGraw-Hill. 2012;1-4.
9. Salazar I. The nasal cavity and its olfactory
dan nekrosis mukosa hidung.3,10
sensory territories. Front Neuroanat. 2015;9:31.
Published 2015 Mar 18.
doi:10.3389/fnana.2015.00031.
10. Baranowski K, Sinha V. Foreign Body, Nose.
[Updated 2018 Nov 15]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Jan-.Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459279/
11. Rovin JD, Rodgers BM. Pediatric foreign body
aspiration. Pediatrics in Review. 2000; 21(3): 86–
90.
12. Dickensoy O, Usalan C, Filiz A. Foreign body
aspiration: clinical utility of flexible bronchocscopy.
Postgrad Med J. 2002: 78(921): 399–403.
13. Schuldt T, Grosmann W, Weiss NM, Ovari A,
Mlynski R, Schraven SP. Aural and nasal foreign
bodies in children – Epidemiology and correlation
with hyperkinetic disorders, developmental and
congenital malformations. Intr Journ of Pedia
Otorhin. 2019;165-169.
doi:10.1016/j.ijporl.2019.01.006.
14. Adedeji TO, Sogebi OA, Bande S. Clinical 14.
spectrum of ear, nose and throat foreign bodies in
North Western Nigeria. African Health Science.
2016;16(1):292-297.
http://dx.doi.org/10.4314/ahs.v16i1.38
15. Dann L, Doody J, Howard
R, Blackburn C, Russel J,
Barrett M. Nasal foreign bodies in the paediatric
emergency department. Irish Journ of Medic Scien.
2019;1-5. https://doi.org/10.1007/s11845
16. Ramasamy V, Nadarajah S. The hazards of
impacted alkaline battery in the nose. J Family Med
Prim Care. 2018;7(5):1083–1085.
doi:10.4103/jfmpc.jfmpc_47_18
17. Steven W. H, MD, MSPH, Karen L. M, MD. Foreign
Bodies in the Ear, Nose, and Throat. In : American
Academy of Family Physicians. 2007;76:1185-
1189.
18. Badan penerbit UI. Benda asing di Saluran Nafas,
Dalam buku ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Edisi ke-7. FKUI. Jakarta: 2016. 237-
243
19. Heim SW, Maughan KL. Foreign bodies in the ear,
nose and throat. American Family Physician.
2007;76 :1185-89
20. Qadir W, Yousuf A, Rafiq R. Foreign bodies in the
ear: Presentation and variation in management,
our experience. IJCRLS. 2015;4:367-370.
21. Ng TT, Nasserallah M. The art of removing nasal
foreign bodies. Open Access Emerg Med.
2017;9:107–112. Published 2017 Nov 6.
doi:10.2147/OAEM.S150503