Anda di halaman 1dari 45

Diagnosis Noise Induced Hearing

Loss
Gangguan Pendengaran-02
Tanda-tanda Gangguan pendengaran adalah:
a. Normal: mampu mendengar dalam jarak 6 m
b. Sedang: kesulitan mendengar percakapan biasa
dalam jarak 1,5m-6 m
c. Berat: kesuliatan mendengar percakapan teriakan
dalam jarak 1,5m-6m
d. Sangat berat: kesulitan mendengar pecakapan
teriakan dalam jarak <1,5m
BISING

Definisi
Subyektif : bunyi yg tidak diinginkan
Obyektif : terdiri dari getaran kompleks
berbagai frekuensi & amplitudo
baik periodik / non periodik
BISING

Pada penelitian tentang TTS dan PTS pada populasi


industri terdapat 4 faktor utama yg berbahaya bagi
pendengaran, yaitu
- intensitas,
- frekuensi,
- lama pajanan bising perhari kerja,
- kumulatif pajanan bising (masa kerja)2.

Faktor usia dan kepekaan seseorang dapat mempengaruhi


pendengaran seseorang
Intensitas Pajanan Bising yg Diperkenankan
Intensitas Waktu
PAJANAN
bising Per hari dalam
(dB) jam

85 8
88 4
91 2
94 1
97 1/2(30)
100 1/4(15)
103 1/8 (7,5)
106 1/16 (3,75)

Tabel . Intensitas bunyi dan waktu PAJANAN yang diperkenankan (dikutip dari Departemen Tenaga Kerja 1994 1995 )1
BISING

sumber polusi bising : gemuruh mesin beberapa


pabrik, desing jet, gemuruh mesin turbin beberapa
kapal laut, letusan senjata api, mesin pemotong
rumput, bising alat pemecah beton atau aspal, bising
alat penghisap debu kendaraan atau transportasi
dengan sistem gas buang dan suspensi yang buruk.
Kekuatan Bunyi
Tabel batas pendengaran manusia
: Sound Level Contoh
(dB)
140 Ambang batas atas pendengaran
130 Pesawat terbang tinggal landas
120 Diskotik amat gaduh
110 Diskotik gaduh
100 Pabrik gaduh
90 Kereta api berjalan
80 Pojok perempatan jalan
70 Mesin penyedot debu
60 Percakapan berteriak
30 -50 Percakapan normal
20 Desa yang tenang, angin berdesir
0-10 Ambang batas bawah pendengaran
Pengaruh bising pd pekerja

Gangguan fisiologi : tek darah , denyut nadi ,


metabolisme basal , vasokonstriksi pembuluh darah,
ketegangan otot ( rangsang sistem saraf otonom )

Gangguan psikologi : stres, lelah, emosional, ganguan


komunikasi & konsentrasi.
Patologi gangguan pendengaran akibat bising

Reaksi adaptasi
Peningkatan ambang dengar sementara
Peningkatan ambang dengar menetap.

Kerusakan telinga dalam :


- Kerusakan organ Corti, ruptur membran
- Kerusakan stereosilia / sel rambut
- Kerusakan pembuluh darah/stria vaskularis
1. Adaptasi :
Merupakan fenomena fisiologis, terjadi bila terdapat
stimulasi pada telinga oleh bunyi intensitas 70 dB SPL.
Keadaan ini sering disebut per-stimulatory fatigue
pemulihan biasanya terjadi dalam waktu setengah detik.
2.Peningkatan ambang dengar sementara
(temporary threshold shift) :
Ambang dengar meningkat akibat suatu pajanan bunyi
yang keras, pemulihan terjadi dalam beberapa menit atau
jam, jarang terjadi pemulihan dalam satuan waktu detik
atau hari.
3. Peningkatan ambang dengar menetap :
(Permanent threshold shift) :
Keadaan terjadi peningkatan ambang dengar pasca
pajanan bunyi dan bersifat menetap.
Faktor yang berinteraksi dengan bising

Usia :
Aterosklerosis
Hipertensi
Proses penuaan
Getaran.
Penggunaan zat ototoksik.
Merokok ( belum dpt dibuktikan ).
Riwayat pajanan bising sebelumnya.
Efek fisiologi & psikologi akibat bising

Cepat lelah
Penurunan kewaspadaan
Penurunan prestasi
Penurunan ambang dengar
Stres
DIAGNOSIS NIHL
Penegakan Diagnosis

Diagnosis :
Anamnesis : umur, RPS, RPD, RPK.
a. Peny. Telinga sebelumnya
b. riwayat trauma
c. mendadak, bertahap
d. Riw.Kerja: bising tempat kerja >85 dB,
lama paparan / hari, pelindung telinga,
Cek pendengaran berkala.
Pemeriksaan THT:

a. KU, THT lengkap.


b. Pemeriksaan fisik telinga.
c. Pem. Pendengaran: kualitatif, bisik,
penala.
d. Pem. Laboratorium.
e. Pem. Audiometri : persiapan optimal
terhadap individu dan tempat.
Pada pemeriksaan

Otoskopik tidak ditemukan kelainan.


Pada pemeriksaan audiologik didapatkan :
1. Pem. kualitatif dengan tes penala rutin ( tes
Rinne, Weber dan Schwabach)
2. Pem. audiometri nada murni didapatkan tuli
sensorineural pada frekuensi antara 3000
6000 Hz dan pada frekuennsi 4000 Hz
sering terdapat takik (notch)
Penatalaksanaan:

Gunakan alat pelindung telinga, sumbat telinga


(ear plug), tutup telinga (ear muff) dan pelindung
kepala (helmet).

Pemeriksaan pendengaran :
audiometri nada murni 16 36 jam bebas
paparan bising,
Dilakukan secara berkala 6 bl
hati-hati malingering.
Penatalaksanaan

Sesuai dengan penyebab ketulian, sebaiknya


dipindahkan kerjanya dari lingkungan bising,

Bila diperlukan ABD (hearing aid).


Pencegahan

Bising intensitas >85 dB dalam waktu tertentu dapat


mengakibatkan ketulian, oleh karena itu bising
lingkungan kerja harus diusahakan lebih rendah dari 85
dB.

Hal ini dapat diusahakan dengan cara meredam sumber


bunyi

Alat pelindung bising : sumbat telinga (ear plug), tutup


telinga (ear muff) dan pelindung kepala (helmet).
Prognosis

Jenis ketulian akibat bising adalah tuli saraf koklea yang


sifatnya menetap, dan tidak dapat diobati dengan obat
maupun pembedahan, maka prognosisnya kurang baik.

Oleh sebab itu pencegahan merupakan hal yang terpenting.


PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
Aktifitas Program Konservasi
Pendengaran :

Identifikasi sumber bising (walk through


survey)
Analisis kebisingan (SLM, Octave Band
Analyzer)
Kontrol Kebisingan
Tes Audiometri
Komunikasi,Informasi,Edukasi
APD ( Alat Pelindung Diri )
Pencatatan dan pelaporan data
Kontrol pd PKP

Kontrol Kebisingan (Engineering


Control)
Kontrol Administrasi
Alat
Pelindung Diri (Personal Protective
Equipment)
Kontrol kebisingan (Engineering):

Penggantian : mesin yg tingkat bising tinggi


Isolasi : sound box, sound enclosure
Pembatasan transmisi sumber bising (Sound
Barrier : sound proof materials)
Disain Akustik : sound absorbent materials
Kontrol Administrasi
Rotasi tempat kerja
Pengaturan Produksi : hindari bising
konstan
Gunakan kontrol dan monitor
kebisingan
Training Program konservasi
Pendengaran : Fungsi pendengaran
dan perlindungannya
Tes Audiometri
Alat Pelindung Diri

AlatPelindung Diri : Mengurangi jumlah


energi akustik pd mekanisme
pendengaran :
Earplugs
Earmuffs
Helmet
Pemeriksaan Audiometri

Diperlukan :
Kalibrasi alat
Kalibrasi sound proof room

Persiapan pekerja yg diperiksa

Pemeriksa yg terlatih
Komunikasi,Informasi & Edukasi
(KIE)
KIE diberikan kpd pimpinan perusahaan
dan pekerja,
Tujuan : memberi pengetahuan dan
memotivasi agar PKP jd kebutuhan bkn
paksaan
Menyadari konservasi (pemeliharaan)
lbh penting drpd kompensasi
Keberhasilan PKP

Diukur dgn beberapa parameter :


Kepatuhan pelaksanaan program
Tingkat kebisingan di lingkungan kerja

Insidens dan prevalens kasus NIHL


Kendala pelaksanaan PKP

Sulitnya
mendiagnosis NIHL sbg PAK
(penyakit akibat kerja) :
Adanya pajanan di luar pekerjaan
Penyakit lain yg mengganggu fungsi
pendengaran
Tidak adanya data awal (base line data)

Keengganan menggunakan APD


Mesin dan desain sudah terlanjur
tersedia
Kesimpulan

Pelaksanaan dengan benar program


kontrol kebisingan,administrasi dan
APD.
PKP dapat mencegah timbulnya NIHL

Anda mungkin juga menyukai