• Industri dengan
teknologi canggih:
– meningkatkan
produktivitas
– kemudahan proses
produksi --> dampak >
besar --> kecelakaan
dan penyakit akibat
kerja
PENDAHULUAN ........
• Bahan kimia, fisika,
biologi, mekanik,
ergonomi -->
kesehatan pekerja
• Bising ~ bahan fisika
--> GPAB --> tuli
sensorineural frekuensi
tinggi, bilateral,
gradual, akibat
paparan bising
> 85 dB
INSIDEN
• Penyebab SNHL
tertinggi setelah
presbikusis
• Pria > Wanita
• Semua usia
• Desa/kota
SUMBER BISING
OKUPASI SOSIOAKUSIS
BISING
85 8
88 4
91 2
94 1
97 ½
100 ¼
103 1/8
106 1/16
EFEK BISING
Auditori Non Auditori
• Reaksi adaptasi: • Sistem pernafasan
– fenomena fisiologi • CVS
– intensitas 70 dB • Gangguan tidur
– pulih dalam ½ detik • Gelisah
• Trauma akustik: • Dispepsia
– bising > 140 dB
• Kelelahan
– waktu singkat 0,2 detik
– energi puncak 2-3 kHz
• Mudah marah
– kehilangan • penurunan kinerja
pendengaran akut dan
DIAGNOSIS GPAB
• Bisa mendengar tapi • Diagnosis: Anamnesis,
tidak mengerti Pemeriksaan fisik dan
pembicaraan Audiometri
• Tinitus – Tes audiometri dilakukan
• Sulit mendengar di saat bebas bising 12-14
lingkungan ramai jam
– Audiogram: takik pada
3, 4 atau 6 kHz
PENATALAKSANAAN GPAB
• Sesuai dengan
penyebab ketulian
disarankan tempat
bekerja berpindah dari
lingkungan bising
• ABD (hearing aid)
PENCEGAHAN GPAB
• Bising > 85 dB dalam
waktu tertentu -->
ketulian sehingga
disarankan bising di
lingkungan kerja < 85
dB
• Meredam sumber bunyi
dg alat pelindung
bising: sumbat telinga
(ear plug), tutup
telinga (ear muff) dan