Anda di halaman 1dari 2

F5 ptm

Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia Sehat“, diantaranya dilaksanakan melalui


pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun
puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas,
setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil
yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka
kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas
berperan dalam pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat dengan melakukan berbagai
upaya untuk memenuhi segala harapan, keinginan, kebutuhan serta kepuasan bagi masyarakat. Agar
upaya tersebut dapat berjalan secara optimal, diperlukan partisipasi masyarakat sehingga
dikembangkanlah suatu model pengendalian penyakit yang berbasis masyarakat yakni posbindu.
Posbind merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian factor resiko secara
mandiri dan berkesinambungan, sehingga pencegahan factor resiko dapat dilakukan sejak dini dan
kejadian di masyarakat dapat ditekan (Kepmenkes, 2012). Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu)
merupakan suatu program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu kelompok masyarakat
factor resiko tertentu di masyarakat. Kegiatan posbindu ini tidak hanya meliputi pelayanan pemeriksaan
kesehatan saja, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penemuan dini factor
resiko di masyarakat. Salah satu kegiatan posbindu yangdiadakan adalah posyandu lansia yang dilakukan
tiap bulan sekali. Posbindu dapat dibentuk di tiap desa/ kelurahan dengan pelaksanaan kegiatan yang
disesuaikan dengan kondisi dan situasi desa / kelurahan setempat.

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu atau masalah kesehatan dunia dan Indonesia yang
sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia kesehatan karena merupakan salah satu penyebab
dari kematian (Jansje & Samodra 2012). Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit
kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang, mereka memiliki durasi yang panjang dan pada umumnya
berkembang secara lambat (Riskesdas, 2013). Menurut Bustan (2007), dalam Buku Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular mengatakan bahwa yang tergolong ke dalam PTM antara lain adalah; Penyakit
kardiovaskuler (jantung, atherosklerosis, hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke), diabetes
melitus serta kanker.

Masalah

Saat ini, kesadaran diri masyarakat khususnya lansia untuk memeriksakan diri di pusat pelayanan
kesehatan setempat secara rutin masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
pengetahuan dan perhatian masyarakat untuk melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap para

lansia. Sehingga Puskesmas Buleleng 1 mengadakan program Poslansia PTM guna memudahkan
pemeriksaan kesehatan kepada para lansia agar status kesehatan para lansia dapat terpantau dengan
baik dan memudahkan pengobatan para lansia yang mungkin saja kesulitan dalam hal akses langsung ke
puskesmas.
Perencanaan

Pemeriksaan kesehatan dimaksudkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi
masyarakat yang tidak sempat atau kesulitan mengunjungi layanan kesehatan yang dalam hal ini adalah
puskesmas yang mungkin saja disebabkan oleh faktor pekerjaan atau hal-hal lainnya. Agar menciptakan
masyarakat yang sehat sehingga mampu mengantisipasi terjadinya komplikasi yang diakibatkan oleh
penyakit kronis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Metode : penyuluhan tentang penyakit tidak menular dan pemeriksaan laboratorium GDS, Kolesterol

Media dan Alat : Alat rapid test Gula darah, kolesterol

Sasaran : peserta posyandu lansia

Pelaksanaan

Waktu : 20 Mei 2021

Tempat : Banjar desa Banyu Asri

Jumlah Peserta : 30 lansia dan dewasa warga kampong anyar

Proses pelaksanaan : Pelaksanaan berlangsung kondusif, awal acara dilakukan penyuluhan tentang
penyakit tidak menular . Kemudian dilakukan cek laboratorium gula darah sewaktu, kolestrol.

Monitoriing

Hasil pemeriksaan didapatkan sebagian kecil dengan kadar gula darah sewaktu dan kolesterol tinggi,
untuk peserta dengan GDS dan kolesterol tinggi, disarankan untuk memeriksakan ke puskesmas untuk
mendapatkan pengobatan lebih lanjut dan diberikan KIE untuk menjaga pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai