MASYARAKAT
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini
terdiri dari 3 hal, yaitu :
1. Advokasi (Advocacy) adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam konteks promosi
kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu
kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para penjabat tersebut mau
mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
2. Dukungan Sosial (Social support) Strategi dukungan sosial ini adalah suatu
kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh
masyarakat formal maupun informal.
Dukungan sosial merupakan pertukaran hubungan antar pribadi yang bersifat timbal
balik dimana seseorang memberi bantuan kepada orang lain. Dukungan sosial sangat
dibutuhkan oleh siapa saja dalam berhubungan dengan orang lain demi berlangsungnya hidup
di tengah-tengah msyarakat karena manusia di ciptakan sebagai makhluk sosial. Istilah
“dukungan sosial” secara umum digunakan untuk mengacu pada penerimaan rasa aman,
peduli, penghargaan atau bantuan yang diterima seseorang dari orang lain atau kelompok.
Oleh karena itu, perlu dipelajari dan dipahami lagi mengenai dukungan sosial lebih dalam
lagi, agar mampu untuk menjadi alat bantu meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
Dukungan sosial dapat diwujudkan dalam beberapa aktivitas atau perilaku yang
beraneka ragam. Bisa diwujudkan dalam suatu tindakan ataupun ucapan. Menurut Cohen &
Syme (1985), mengklasifikasikan dukungan sosial dalam 4 kategori yaitu :
1. Dukungan informasi, yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi individu. Dukungan ini,
meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana
seseorang bersikap.
2. Dukungan emosional, yang meliputi ekspresi empati misalnya mendengarkan,
bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya terhadap apa yang dikeluhkan, mau
memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional akan membuat
si penerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
3. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung, bersifat
fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan
uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang lain.
4. Dukungan appraisal atau penilaian, dukungan ini bisa terbentuk penilaian yang
positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau
menunjukkan perbandingan sosial yang membuka wawasan seseorang yang sedang
dalam keadaan stres.
Ada beberapa bentuk dukungan sosial, salah satunya menurut Kaplan and Saddock
(1998), adapun bentuk dukungan sosial adalah sebagai berikut :
Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari
orang-orang tertentu dalam kehidupannya. Diharapkan dengan adanya dukungan sosial maka
seseorang akan merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai. Dukungan sosial dapat
memberikan kenyamanan fisik dan psikologis kepada individu dapat dilihat bagaimana
dukungan sosial mempengaruhi kejadian dan efek dari keadaan kecemasan.
Sheridan and Radmacher (1992), Rutter, dkk. (1993), Sarafino (1998) serta Taylor
(1999) mengemukakan dua model untuk menjelaskan bagaimana dukungan sosial dapat
mempengaruhi kejadian dan efek dari keadaan kecemasan, yaitu:
Dukungan Sosial sangat penting dalam strategi promosi kesehatan. Jika dalam suatu
kegiatan promosi kesehatan memperoleh dukungan sosial atau bina suasana dari tokoh
masyarakat atau tokoh keluarga sehingga dapat menjembatani antara pengelola promkes
dengan masyarakat. Kegiatan mencari dukungan sosial melalui tokoh masyarakat pada
dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan agar masyarakat mau
menerima dan berpartisipasi terhadap program kesehatan. Oleh sebab itu, strategi ini dapat
dikatakan sebagai upaya bina suasana atau membina suasana yang kondusif terhadap
kesehatan yaitu upaya untuk membuat suasana atau iklim yang kondusif atau menunjang
pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat. Beberapa bentuk kegiatan tersebut adalah pelatihan para tokoh masyarakat,
seminar, lokakarya, pendidikan/penyuluhan, sarasehan, pertemuan berkala, kunjungan
lapangan, study banding dan sebagainya. Sasaran pada dukungan sosial adalah sasaran
sekunder, misalnya tokoh masyarakat dan tokoh keluarga.
Dukungan sosial adalah salah satu strategi dari promosi kesehatan, yang merupakan
bagian dari 5 level of prevention. Berikut ini contoh dari dukungan sosial dalam promosi
kesehatan pada masyarakat:
Menciptakan masyarakat yang sehat dan terhindar dari penyakit, dapat membuat
masyarakat beribadah dengan nyaman, oleh karena itu, melalui tokoh masyarakat,
seperti ketua RT, ketua RW, dan kepala desa, dapat memberikan dukungan,
motivasi, ajakan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada masyarakat
daerah sekitar. Tokoh masyarakat dapat melakukan survei lapangan secara
langsung, mengunjungi rumah-rumah dan lingkungan, lalu memberikan contoh
atau pengarahan mengenai kesehatan secara langsung.
Perlu sekali untuk diupayakan promosi kesehatan mengenai kebersihan, salah satunya
melalui strategi dukungan sosial dari orang-orang yang dapat mempengaruhi
masyarakat untuk menjaga kebersihan, contohnya ialah melalui LSM, Public Figure,
dapat diadakan seminar, talkshow, jumpa pers, atau penulisan artikel di media massa
dengan tema menjaga lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA