Anda di halaman 1dari 2

Monitoring

Menurut WHO Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi
dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat
diatasi. Kasus DBD yang ada di desa Tulungrejo tahun 2016, menjadi permasalahan karena dari
data diperoleh angka kesakitan di puskesmas Pare pada tahun 2016 sebesar 199,7 per 100
penduduk melebihi target nasional. Hasil angka bebas jentik di wilayah kerja puskesmas Pare
pada tahun 2016 sebesar 70% tersebut di dapatkan dari hasil survei suatu rumah berstatus
negative jentik. Berdasarkan hasil angka bebas jentik di wilayah kerja puskesmas Pare tahun
2016 tersebut belum memenuhi standart nasional yaitu > 95% sehingga diadakan penelitian di
desa Tulungrejo sebagai lokasi penelitian

Pada suatu penelitian tersebut didapatkan kejadian DBD di desa tulungrejo dari 100
responden, terdapat 15 responden pernah menderita penyakit DBD sedangkan 85 responden
lainnya tidak terkena DBD. Dari hasil observasi bahwa hal tersebut terjadi karena jarang
melakukan pemantauan terhadap jentik nyamuk, tempat penampungan air yang tidak pernah di
tutup, serta di sebabkan kurang pedulinya terhadap kegiatan 4M plus di suatu desa tersebut.
Maka sangat perlu membutuhkan pengendalian penyakit yang tepat dan cepat.

Kegiatan pegendalian DBD yang dilakukan di desa Tulungrejo tahun 2016 dapat
dilakukan melalui program 4 M plus 4 M plus itu sendiri artinya menguras dan menyikat tempat
penampungan air,menutup rapat tempat penampungan air serta mengubur dan menyingkirkan
barang bekas serta memberikan abate ke tempat penampungan air. Didapatkan tingkat tindakan 4
M plus di desa Tulungrejo mayoritas responden memiliki tindakan 4M Plus yang baik sebanyak
54 orang, namun pada suatu penelitian bahwa responden jarang melakukan kegiatan 4 M plus.
Tindakan responden yang kurang peduli terhadap program tersebut dikarenakan penyuluhan di
puskesmas Pare yang belum merata ke masyarakat

Dari hasil uji statistik suatu penelitian faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DBD di
desa tulungrejo menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DBD di wilayah
puskesmas pare bahwa tindakan 4M plus sebesar (sig=0,017) nilai value “B negative”. Dapat
disimpulkan bahwa tindakan masyarakat telah baik tapi masing banyak yang tidak melaksanakan
program 4 M plus tersebut sehingga masih ada potensi tempat perindukan nyamuk di rumah
masyarakat..

Dari suatu pernyataan tersebut dan analisis monitoring kelompok kami, bahwa
monitoring yang dilakukan tidak berhasil, atau tidak berjalan dengan baik dengan ditandai
Tindakan 4M Plus masyarakat di Desa Tulungrejo mayoritas sudah baik tetapi berdasarkan hasil
penelitian didapatkan masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kegiatan 4M Plus.
Tindakan tersebut berkaitan dengan status maya index rumah dan keberadaan jentik nyamuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas rumah di Desa Tulungrejo berstatus maya index
sedang dan masuk ke dalam klasifikasi wilayah yang beresiko tinggi menularkan penyakit DBD
dengan hasil density figure >5. Oleh karena itu masih perlunya masyarakat di Desa Tulungrejo
perlu meningkatkan kesadaran untuk melakukan kegiatan 4M Plus secara rutin khususnya dalam
hal menguras dan menyikat bak mandi minimal seminggu sekali. Kemudian bagi Puskesmas
Pare perlu mempromosikan kegiatan 4M Plus secara merata ke masyarakat agar dapat menekan
kejadian Demam Berdarah Dengue .

Anda mungkin juga menyukai