Nim : 2720190150
Nim : 2720190150
A. Pengertian
Pemberian makanan pada pasien yang menggunakan selang melalui hidung menuju ke lambung.
B. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempertahankan status nutrisi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
C. Prosedur
1. Mengidentifikasi tindakan
1.1 Identifikasi pasien dengan masalah nutrisi
1.2 Identifikasi intervensi memberi makan minum melalui NGT
2. Menyiapkan pasien
2.1 Salam dan sapa disampaikan; “ selamat pagi/siang/sore/malam”
2.2 Nama perawat diperkenalkan ; “ nama saya perawat......”
2.3 Identitas pasien dikaji ;” mohon maaf bapak/ibu/sdr namanya siapa......”, sambil cek gelang identitas pasien
2.4 Tujuan dan prosedur dijelaskan ; “ karena tidak dapat memenuhi makan minum melalui mulut, untuk memenuhi nutrisi, saya akan
memberi makan dan minum melaui selang makan.
2.5 Tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien ; ” Bagaimana bapak/ibu/sdr sudah bersedia “.
3. Menyiapkan lingkungan
3.1 Pastikan lingkungan aman/safety
3.2 Jaga kebersihan lingkungan, hindarkan ada alat eliminasi di lingkungan pasien
4. Persiapan alat dan bahan : Baki/ trolley berisi :
4.1 Makanan cair sesuai diit pasien
4.2 Stetoskop
4.3 Air minum
4.4 Tissue atau serbet
4.5 Obat oral dalam bentuk cair/sudah dihaluskan ( jika ada program)
4.6 Spuit 20-50cc
4.7 Sarung tangan bersih
4.8 Alas tindakan
4.9 Bengkok
5. Melaksanakan Tindakan
5.1 Cuci tangan 6 langkah
5.2 Dekatkan alat-alat kesamping pasien
5.3 Atur posisi pasien senyaman mungkin ( akan lebih nyaman posisi duduk / semi fowler
5.4 Pakai sarung tangan bersih
5.5 Auskultasi peristaltik usus dan mengkaji adanya ketidaknyamanan pada abdomen ( distensi abdomen)
5.6 Cek ketepatan letak selang pada lambung dengan cara buka klem NGT dan aspirasi cairan lambung dengan spuit
5.7 Masukan kembali isi cairan lambung, klem ujung NGT
5.8 Masukan makanan cair kedalam spuit
5.9 Buka pendorong / flunger spuit, pasang spuit diujung NGT, jaga agar udara tidak masuk kedalam selang dengan menjepit selang
NGT
5.10 Tuangkan makanan cair yang telah disediakan kedalam spuit sesuai kebutuhan, jangan sampai udara masuk ke NGT
5.11 Atur ketinggian selang (30cm diatas lambung). Pemberian tidak boleh terlalu cepat (20 menit ), maupun terlalu lambat
5.12 Pemberian makanan tidak boleh dipaksa dengan mendorong spuit
5.13 Bilas NGT dengan memasukan air minum, apabila ada obat lanjutkan dengan pemberian obat dan bilas kembali dengan air
minum
5.14 Rapikan alat dan pasien, lepaskan sarung tangan
5.15 Pertahankan pasien tetap posisi semi fowler selama 30 menit
5.16 Cuci tangan 6 langkah
5.17 Dokumentasi tindakan tanggal, waktu, jumlah asupan nutrisi dan respon pasien pada formulir implementasi asuhan keperawatan
Definisi
ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat menghambat dan memperlama proses penyapihan
Penyebab :
Penyebab Fisiologis :
1. Hipersekresi jalan nafas.
2. Ketidakcukupan energi.
3. Hambatan upaya napas (misal nyeri saat bernafas, kelemahan oto pernafasan, efek sedasi.)
Penyebab Psikologis :
1. Kecemasan.
2. Perasaan tidak berdaya.
3. Kurang terpapar informasi tentang proses penyapihan.
4. Penurunan motivasi.
Situasional :
Ketidakadekuatan dukungan sosial
Objektif :
1. Frekuensi napas meningkat.
2. Penggunaan otot bantu napas.
3. Napas megap-megap (gasping).
4. Upaya napas dan bantuan ventilator tidak sinkron.
5. Nafas Dangkal.
6. Agitasi.
7. Nilai gas darah arteri abnormal.
LUARAN TAMBAHAN :
1. Konservasi Energi.
2. Motivasi.
3. Pertukaran Gas.
4. Perfusi Paru.
5. Pola Tidur.
6. Status Kenyamanan.
7. Status Neurologis.
8. Status Nutrisi.
9. Tingkat Agitasi.
Nursing note
Hari / tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf