Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESUME

OLEH:

NAMA : Mawar Anggela

NIM : 21117080

IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2020
“ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN PEMASANGAN VENTILATOR”

A. DEFINISI
Ventilator adalah suatu alat/system bantuan nafas secara mekanik yg di
desain utk menggantikan / menunjang fungsi pernafasan.

B. TUJUAN PEMASANGAN VENTILATOR


1. Memberikan kekuatan mekanis pd sistem paru utk mempertahankan
ventilasi yg adekuat
2. Memanipulasi “air way pressure” dan pola ventilasi utk memperbaiki
efektifitas ventilasi dan oksigenasi
3. Mengurangi kerja miokard dg jalan mengurangi kerja nafas

C. Keuntungan lain untuk pasien:


1. Sedasi
2. Menurunkan kebutuhan O2,
3. Memperingan kerja jantung
4. Menurunkan tekanan intrakranial
5. Mencegah atelektasis

D. Indikasi ventilasi mekanik


 Gangguan Ventilasi:
1. Gangguan fungsi otot2 pernafasan
2. Penyakit2 neromuskuler
3. Gangguan pusat pernafasan
4. Peningkatan resistensi dari jalan nafas
 Gangguan Oxigenisasi :
1. Hipoksemia yang refrakter
2. Dibutuhkan PEEP
3. Work Of Breathing yang berlebihan
E. KOMPETENSI PERAWAT YG DIHARAPKAN PD KEP PASIEN YG
MENGGUNAKAN VENTILASI MEKANIK
1. Observasi ttg status fisiologis pasien
2. Kesadaran pentingnya support
3. Fisiologis dan emotional pd pasien.
4. Kapasitas kemampuan yg mana dpt ditangani perawat dan dokter.
5. Kemampuan berkomunikasi scr cepat dan efektif dalam situasi yg
membutuhkan
6. Penanganan segera.

F. Klasifikasi mode pada ventilasi mekanik


1. CMV (Controlled Mechanical Ventilation)
2. ACV (Assist Control Ventilation)
3. SIMV (Synchronized intermittent Mandatory ventilation)
4. PSV (Pressure Support Ventilation)
5. PCV (Pressure Controlled Ventilation)
6. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)

G. Komplikasi
1. Pasien total dependent / sangat tergantung dari ventilator
2. Potensial apnue ( malas bernapas )

H. Pemantauan Ps Dg Pemasangan Ventilator


1. Komunikasi (dewasa dan anak)
2. Periksa seting dan mode
3. Suction
4. Penanganan nyeri dan sedasi
5. Pencegahan VAP
6. Pemantauan hemodinamik
7. Manajemen airway
8. Nutrisi
9. Weaning
10. Edukasi ps dan keluarga
I. Askep pasien dgn ventilasi Mekanik
1. ETT, TC
 Posisi
 Sekret : suction close/open
 Cuff
 Fiksasi
 Tidak tergigit
 Kedalaman
2. Pasien
 Tidak terjadi penolakan
 Posisi tidur / mobilisasi
 Oral hygiene
3. Ventilator
 Sumber listrik
 Humidifier : humidified, filtered, dan warming
4. Sirkuit
 Penampung uap air
 Tidak kingking
 Posisi lebih rendah dari ETT
 Diganti tiap 3 hari
 Tidak ada kesalahan pemasangan antara sirkuit inspirasi dan ekspirasi

J. Permasalahan pada penggunaanventilasi mekanik dan intervensinya


1. Ventilator tidak berfungsi
Intervensinya :
 Pastikan sistem ventilator aktif sepanjang waktu
 Siapkan resusitasi bag manual disamping setiap pasien yang
menggunakan ventilasi mekanik
 Jika ventilator mal fungsi lakukan bagging

K. Permasalahan Air way tidak berfungsi


Etiologi : obstruksi oleh karena sekresi yg kental, kink- ‐kink pd tube, pasisi tube yg
tepat.
Intervensi:
1. Pelihara ventilasi dg manual bag
2. Suction ps sesuai kebutuhan
3. Kosongkan condentasation pd tubing secara teratur.
4. Auskultasi bunyi nafas secara teratur
5. Catat volume cuff setiapdiisi

2. Breathing
Observasi ventilatorymeliputi:
- TV setting dan aktual
- Peak airway pressure
- RR
- Pantau ventilatory meliputi:
- Peak airway pressure
- Mode,FiO2,TV, RR, PEEP

L. PermasalahanMal fungsi GI (komplikasi gastrointestinal)dpt berupa GI


bleeding, gastric distension dan stress ulcer

Observasi :
- Distensi abdomen
- Penurunan Hb dan HT
- Darah pd drainage gastric atau pd feses.
- Pasang gastric tube utk dekompresi
- Berikan obat sesuai order dokter
- Auskultasi bising usus

M. Permasalahan Defisiensi nutrisional


Intervensi :
- Berikannutrisisecaraenteralatau parenteral
- Lakukan pengecekan bising usus
- Monitor BB, intake dan output
- Lab : protein total, alb

N. Permasalahan Malfungsi renal


sering disebabkan imbalance cairan
Intervensi:
-Monitor intake output, BB setiap hari
-Periksa turgor dan cek adakah edema
-Observasi ttg : perubahan dlm AGD, elektrolit, penurunan vital capacity,
-Auskultasi bunyi nafas : rales

O. Permasalahan Respiratory infection


Intervensi:
- Tehnik cuci tangan yg benar
- Berikan kelembaban yg cukup
- Lakukan pengecekan filter pd gas yg diisap.
- Auskultasi bunyi nafas
- Mobilisasi ps scr teratur
- Lakukan fisiotherapi dada dan suction
- Gunakan tehnik aseptik dan alat-alat steril ketika melakukan pengisapan lendir

P. Permasalahan Atelektasis pulmonary


Intervensi:
- Mobilisasi pasien secara periodik
- Suction secara periodik
- Lakukan fisiotherapi dada
- Koordinasi dgn dokter untuk tindakan lain (PEEP).

Q. Permasalahan Trauma jaringan trachea


Intervensi :
- Lakukan mouth care secara teratur
- Rubah posisi oral tube setiap hari
- Lakukan perawatan cuff secara teratur
- Lakukan suction
R. Permasalahan Penurunan mobilitas
Intervensi:
- Lakukan perawatan kulit
- Rubah posisi secara teratur
- Lakukan latihan pasif
- Ambulasi sesuai kemampuan
- Perbolehkan ps untuk ADL sesuai toleransi

S. Permasalahan Trauma psikologi


Intervensi:
-Berikan obat utk mengurangi rasa sakit ssi order
-Jelaskan semua prosedur pd ps
-Berikan kesempatan pd keluarga utk memberikan dukungan
-Ciptakan lingkungan yg memberikan stimulasi
-Lakukan penjadwalan utk memungkinkan istirahat ps

T. Permasalahan Kegagalan lepas dari ventilator


Intervensi :
- Pastikan bahwa pasien dapat bernafas secara spontan
- Berikan support psikologis
- Jelaskan semua prosedur pada pasien
- Berikan kesempatan pasien untuk beristirahat
- Weaning pada pagi hari

U. Permasalahan Kehilangan kekuatan musculus respiratory


Intervensi:
-Gunakan mode kontrol
-Berikan dorongan pd ps utk latihan batuk efektif
-Lakukan weaningsesegera mungkin
-Fisiotherapi aktif atau pasif
V. Permasalahan Barotrauma (pneumothorax, subcutaneous emphysema,
mediastinal emphysema)
Etiologi :
disebabkan ketika volume atau tekanandi setting terlalu tinggiatau pd penggunaan
PEEP
Intervensi:
-Hindari setting dg tekanan tinggi utk ps yg high risk
-Obs ggn trakheal,
-Obs triger alarm tekanan tinggi
-Observasi perubahan bunyi nafas
-Observasi tachypnea dan tachycardia
-Lakukan perkusi apakah ada bunyi yg hiper resonan
-Kordinasi dg dokter dan siapkan utk pemasangan chest tube

W. Permasalahan Gangguan hemodynamicTerjadi ketikatek intrathorasic positif


menyebabkanpenururan venous return ke jantung kanan dan menekan
sirkulasi darah pulmonal.
Intervensi:
-Obs apakah ada penurun BP, CVP, PAP
-Gelisah,
-Perubahan tingkat kesadaran,
-Penurunan jumlah urine
-Nadi perifer yg hilang
- Capillary refill yang lambat
-Pucat
-Kelelahan
-Chest pain

X. Permasalahan Toxicity oksigen


Etiologi : disebabkan konsentrasi pemberian oksigen yg tinggi (> 60%) dlm waktu
yg lama
Intervensi:
-Obs adakah rasa terbakar, dyspneu
-Batuk yang kering, penurunan Pa02
-Penurunan compliance
-Monitor gas darah secara teratur
-Pelihara kebersihan jalan nafas
-Turunkan konsentrasi O2 dan gunakan PEEP

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
 Sambungkan artifisial airway (ETT) dengan ventilator
 Kaji pasien, apakah cukup adekuat pengembangan paru dan frekuensi
pernafasan
 Set airway peressure alarm ; highdanlow pressure
 Kaji secara teratur perubahan kondisi pernafasan:
 Frekuensi nafas secara spontan
 Penggunaan otot-‐otot pernafasan
 Warna kulit
 Monitor dan atasi trouble shoot yang terjadi dan berikan ventilasi yang sesuai
sepanjang waktu
 Mobilisasi
 Teknik pengembangan cuff
 Breathing sirkuit & valve inspirasi expirasi diganti/pasien

PEMANTAUAN :
1. Periksa analisa gas darah
2. Foto thorax
3. Obs.Hemodinamik
4. Auskultasi paru
5. Periksa keseimbangan cairan & elektrolit
6. Kesadaran
7. Air way pressure
8. Usahakan NGT tetap berfungsi
9. Kebutuhan nutrisi : enteral atau parenteral
10. Breathing sirkuit ETT
11. Fiksasi ETT dengan baiktrakheostomy
12. Perhatikan air di humidifier
KOMUNIKASI
Dilakukan dengan cara :
- Ekspresi wajah
- Gerakan
- Tulisan

Anda mungkin juga menyukai