Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Thalasemia merupakan penyakit yang terdapat disel darah merah


yang disebabkan karena gangguan hemoglobin dan mengenai sistem
hematologi.Penyakit ini terjadi akibat kelainan jumlah hemoglobin dan
kelainan struktur hemoglobin yang disebut hemoglobinopati.Dua
kelainan penyakit thalasemia ini menyebabkan munculnya tanda klinis
serta komplikasi pada anak penderita thalasemia.

Thalasemia merupakan penyakit yang paling banyak diseluruh


dunia dan setiap tahunnya anak-anak meninggal karena kasus
thalasemia..Thalasemia menyebar ke berbagai negara termasuk
Amerika, Eropa, dan Australia. Hal ini akibat migrasi penduduk yang
semakin meluas dan perkawinan antara kelompok-kelompok etnis
yang berbeda.Menurut World Health Organization (WHO) penyakit
thalasemia banyak terjadi dinegara berkembang karena kurangnya
pengetahuan.Data Indonesia 3-10 % penyakit thalasemia terbanyak di
berbagai daerah

Penyakit thalasemia merupakan penyakit paling umum di dunia.


Penyakit thalasemia ini berhubungan dengan pembesaran pada hati dan
perut penderita thalasemia .Literatur menyebutkan bahwa dari
jumlah tersebut, hanya sekitar200.000 pasien dengan gejala klinis
Talasemia mayor yang teregistrasi dan memperoleh tatalaksana
regular.

Pada Asia Tenggara Thalasemia adalah 45,5 % dengan 1,34


anak dari 1000 kelahiran. Penyakit thalasemia pada anak disebabkan
karena faktor keturunan dimana ibu terkena penyakit thalesemia dan
gangguan pertumbuhan disebab transfusi rutin di negara Asia
Tenggara sebesar 40 %.
Penyakit thalasemia merupakan penyakit yang belum ada
penyembuhan total.Faktor yang menjadi permasalahan anak
thalasemia yang melakukan transfusi darah secara rutin adalah faktor
gangguan pertumbuhan dan faktor ekonomi.

Indonesia telah memiliki rancangan program pencegahan melalui


usulan Health Technology Assesment (HTA) tahun 2010 pada tingkat
populasi serta pengelolaan pasien Talasemia melalui Jaminan
Pelayanan Pengobatan Talasemia. Besaran dana yang dikeluarkan
berkisar 1,7 sampai 2 juta rupiah per pasien perbulan pada tahun 2011,
dan pada tahun 2018 meningkat sampai 5-10 juta peranak Biaya yang
besar untuk transfusi darah pada anak thalasemiam menjadi beban
berat keluarga pasien.

Sedangkan anak-anak yang tidak melakukan transfusi darah


memiliki kemungkinan kecil serta Biaya sosial yang yang
ditanggung oleh keluarga pasien Talasemia juga tidak sedikit.
Tercatat pengeluaran untuk kegiatan transfusi oleh pasien berkisar
100 ribu-1 juta perbulan hanya untuk transportasi dan akomodasi,
serta biaya lain seperti halnya biaya piknik serta biaya sosial lainnya.
Berdasarkan latar belakang masalah,maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH TRANSFUSI
DARAH BERULANG TERHADAP GANGUAN
PERTUMBUHAN PADA ANAK THALASEMIA “
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah,rumusan masalah yang didapat adalah


sebagai berikut :
1. Apakah transfusi darah berulang berpengaruh terhadap tinggi badan ?
2. Apakah transfusi darah berulang berpengaruh terhadap percepatan
pertumbuhan ?
3. Apakah transfusi darah berulang berpengaruh terhadap potensi tinggi
genetik ( PTG) ?
4. Apakah transfusi darah berulang berpengaruh terhadap usia tulang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang didapat ,tujuan penelitian didapat adalah


sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh transfusi darah berulang terhadap tinggi badan ?


2. Mengetahui pengaruh transfusi darah berulang terhadap percepatan
pertumbuhan ?
3. Mengetahui pengaruh transfusi darah berulang terhadap potensi tinggi
genetik ( PTG) ?
4. Mengetahui pengaruh transfusi darah berulang terhadap usia tulang ?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan ,manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis

1) Bagi Mahasiswa

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi bagi


penelitian selanjutnya atau bagi pihak-pihak yang akan
melakukan penelitian tentang transfusi darah berulang
berpengaruh terhadap gangguan pertumbuhan serta sebagai
literatur untuk menambah ilmu pengetahuan.

2) Bagi Masyarakat

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana informasi untuk anak-


anak thalasemia serta dapat menambah pengetahuan tentang
faktor-faktor yang bisa terjadi gangguan pertumbuhan saat
melakukan terapi berulang.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sebagai referensi bagi pihak-pihak yang akan


melakukan penelitian tentang topik transfusi darah berulang
terhadap gangguan pertumbuhan.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini bermanfaat sebagai tinjauan literatur yang


diharapkan dapat dijadikan informasi untuk mengetahui cara
mengurangi dampak dari gangguan pertumbuhan pada anak
thalasemia dan menilai faktor-faktor penyebab terjadinya
gangguan pertumbuhan saat dilakukan transfusi darah berulang.

E. Sistem Penelitian

Bab satu pendahuluan berisi gambaran umum dan ringkasan isi yang
terdiri dari Latar belakang masalah,rumusan masalah,tujuan
penelitian,manfaat penelitian dan sistematika penelitian

Bab dua merupakan tinjauan pustaka yang berisi landasan teori dan
tinjauan penelitian terdahulu yaitu teori penyakit thalasemia.Dalam bab ini
juga akan diuraikan kerangka pemikiran dan hipotesis

Bab tiga merupakan metode penelitian yang memuat jenis


penelitian,populasi dan sample,metode pengambilan sample,jenis dan sumber
data.Dalam bab ini di uraikan teknik pengambilan data,variabel penelitian dan
definisi operasional dan metode analisa data

Bab empat merupakan analisa data dan pembahasan yang memuat


penyajian dan analisa data.Dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai hasil
analisis pembahasan
Bab lima adalah penutup berisi kesimpulan hasil penelitian yang telah
diteliti serta saran yang diambil dari bab analisa data dan pembahasan
penelitian serta mengetahui apa saja yang menjadi masalah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai