OLEH :
NIM : 21117080
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan yang berjudul “Asuhan keperawatan pasien yang
terpasang ventilator mekanik”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. .
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I.PENDAHULUAN.....................................................................................................
BAB II ISI
1. Definisi.............................................................................................................
2. Anatomi dan fisiologi pernapasan....................................................................
3. Tujuan.............................................................................................................
4. Indikasi ventilator mekanik.........................................................................
5. Klasifikasi ventilator mekanik..............................................................................
6. Komplikasi ventilator mekanik.....................................................................
7. Mekanisme ventilator mekanik....................................................................
8. Setting ventilator mekanik...............................................................................
9. Weaning ventilator mekanik..............................................................................
10. Faktor yang mempengaruhi penggunaan ventilator mekanik.............................
11. Monitoring pasien dengan ventilator mekanik...............................................
12. Asuhan keperawatan pasien dengan ventilator mekanik.......................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
positif yang menghasilkan udara terkontrol pada jalan nafas sehingga pasien
infeksi paru-paru yang terjadi pada pasien yang terpasang alat bantu nafas
(ventilator) di rumah sakit selama lebih dari 48 jam. VAP adalah infeksi
yang biasa ditemui dalam situasi perawatan kritis (Dorrie & Patricia, 2013).
kasus HAIs dan 39%. Diantaranya mengalami VAP yang berjumlah 157.000
kasus (CDC, 2016). VAP merupakan penyebab umum kedua pada kasus
HAIs di Amerika Serikat dan bertanggung jawab 25% dari kasus infeksi
yang terjadi di ICU (Sedwick, et all, 2012). Di Inggris 543 pasien meninggal
Tidak ada data nasional tentang insiden VAP yang dikeluarkan oleh
(Kemenkes, 2011)
pengobatan biaya tinggi, jumlah hari rawat yang lebih besar, durasi yang
lebih lama dari ventilasi mekanik dan kematian lebih tinggi (Mohammed,
setiap rumah sakit di Indonesia yang dimulai dari rumah sakit tipe A yang
memiliki perawatan intensif yang kompleks karena setiap kejadian VAP akan
untuk meningkatkan proses dan hasil perawatan pasien bila dilakukan secara
berdampak pada lama perawatan, biaya yang harus ditanggung dan angka
terintegrasi dalam bundle VAP yang diterapkan oleh perawat ICU di berbagai
merupakan suatu masalah yang serius dalam bidang kesehatan (Stanley &
Rumusan Masalah
Tujuan Umum
Manfaat Penelitian
A. DEFINISI
1. ANATOMI
bagian pernapasan
2012)
Nose
Nasal Cavity
Pharynx
Oral Cavity
Right Primary
Bronchus
Larynx
Lungs Trakhea
3. Volume cycled
Ventilator jenis ini dapat menghasilkan volume tertentu yang disesuaikan
dengan kebutuhan penderita. Apabila volume yang ditentukan sudah dicapai,
fase inspirasi akan berakhir. Banyak ventilator untuk pasien dewasa
menggunakan volume-cycled tapi dilengkapi dengan batas sekunder pada
tekanan inspirasi untuk melindungi paru-paru dari barotrauma. Jika tekanan
inspirasi melebihi batas tekanan, siklus mesin berlanjut ke ekspirasi bahkan
jika volume yang dipilih belum disampaikan.
4. Flow cycled
Fase inspirasi akan berganti menjadi ekspirasi ketika aliran udara jatuh
ke level tertentu. Ventilator flow-cycle memiliki sensor tekanan dan aliran
yang memungkinkan ventilator untuk memantau aliran inspirasi pada tekanan
inspirasi yang ditentukan sebelumnya; ketika aliran ini mencapai tingkat yang
telah ditentukan.
1. Paru-Paru
Baro trauma: tension pneumothorax, empisema sub cutis,
emboli udara vaskuler.
Atelektasis/kolaps alveoli diffuse
Infeksi paru
Keracunan oksigen
Jalan nafas buatan: king-king (tertekuk), terekstubasi,
tersumbat.
Aspirasi cairan lambung
Tidak berfungsinya penggunaan ventilator
Kerusakan jalan nafas bagian atas
2. Sistem kardiovaskuler
1. Volume tidal awal 10-15 ml/kgBB, volume ini 50% lebih besar dari ukuran
normal. Tujuannya adalah untuk membuka alveoli yang sempat kolaps atau
atelektasis agar pertukaran gas lebih baik.
2. Frekuensi ditentukan 12-15 menit pada orang dewasa, relatif lebih lambat
untuk mencegah kenaikan rasio VD/VT (volume ruag rugi/volume tidal)
3. Rasio waktu inspirasi : ekspirasi=I/E=1:2 menit
4. Fraksi inspirasi oksigen (FiO2)= 100% selama 15-30 menit
5. Tekanan inflasi < 35-40 cmH2O untuk menegah barotrauma atau goncangan
fungsi kardiovaskular
6. Pemberian volume inspirasi sekitar 2x atau lebih dikenal dengan istilah
“sigh” pada periode tertentu untuk mencegah atelektasis paru. Biasanya
tidak digunakan bila sudah mempergunakan volume tidak yang besar.
Setelah 15-30 menit aplikasi dilakukan, periksa analisis gas darah.
7. Berdasarkan hasil analisis gas darah ditentukan metode ventilasi mekanik
yang akan diberikan, tata kembali parameter tersebut diatas apakah perlu
PEP atau tidak. Setiap perubahan ventilasi mekanik 15-30 menit kemudian
periksa analisis gas darah untuk menilai kondisi yang pantas bagi penderita.
Setting ventilator meliputi:
Mode ventilator
CR/CMV/IPPV (Controlled Respiration/Controlled Mandatory
Ventilation/Intermitten Positive Pressure Ventilation)
SIMV (Syncronized Intermitten Mandatory Ventilation)
ASB/PS (Assisted Spontaneus Breathing/Pressure Suport)
CPAP (Continous Possitive Air Presure)
FiO2: Prosentase oksigen yang diberikan
PEEP: Positive End Expiratory Pressure
Frekwensi nafas
1. Gerakan nafas apakah sesuai dengan irama ventilator
2. Expansi dada kanan dan kiri apakah simetris atau tidak
3. Suara nafas: adalah ronkhi, whezing, penurunan suara nafas
4. Adakah gerakan cuping hidung dan penggunaan otot bantu tambahan
5. Sekret: jumlah, konsistensi, warna dan bau
6. Humidifier: kehangatan dan batas aqua
7. Tubing/circuit ventilator: adakah kebocoran tertekuk atau terlepas
8. Hasil analisa gas darah terakhir/saturasi oksigen
9. Hasil foto thorax terakhir
mnggunakan beberapa strategi ventilasi yang dapat berbeda dengan yang telah
dilanjutkan dengan
bagian bawah.
pernafasan
lain: usia lebih dari 60 tahun, derajat keparahan penyakit, penyakit paru akut
atau kronik, sedasi yang berlebihan, nutrisi enteral, luka bakar yang berat, posisi
tubuh yang supine, Glasgow Coma Scale (GCS) kurang dari 9, penggunaan obat
merupakan salah satu faktor risiko penting yang terkait dengan kejadian VAP.
Jumlah dan tekanan udara yang diberian kepada klien diatur oleh ventilator
(Smith-Temple & Johnson, 2011):
1. Volume tidal (VT): jumlah udara dalam mililiter dalam satu kali nafas,
yang diberikan selama inspirasi. Pengaturan awal adalah 7-10 ml/kg;
dapat ditingkatkan sampai15 ml/kg
1. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada psien yang mendapat nafas buatan dengan
ventilator adalah:
1) Biodata
3) Keluhan
Sistem pernafasan
Mode ventilator
CR/CMV/IPPV (Controlled Respiration/Controlled Mandatory
Ventilation/Intermitten Positive Pressure Ventilation)
SIMV (Syncronized Intermitten Mandatory Ventilation)
ASB/PS (Assisted Spontaneus Breathing/Pressure Suport)
CPAP (Continous Possitive Air Presure)
FiO2: Prosentase oksigen yang diberikan
PEEP: Positive End Expiratory Pressure
Frekwensi nafas
10. Gerakan nafas apakah sesuai dengan irama ventilator
11. Expansi dada kanan dan kiri apakah simetris atau tidak
12. Suara nafas: adalah ronkhi, whezing, penurunan suara nafas
13. Adakah gerakan cuping hidung dan penggunaan otot bantu tambahan
14. Sekret: jumlah, konsistensi, warna dan bau
15. Humidifier: kehangatan dan batas aqua
16. Tubing/circuit ventilator: adakah kebocoran tertekuk atau terlepas
17. Hasil analisa gas darah terakhir/saturasi oksigen
18. Hasil foto thorax terakhir
Sistem kardiovaskuler
Pengkajian kardiovaskuler dilakukan untuk mengetahui adanmya
gangguan hemodinamik yang diakibatkan setting ventilator (PEEP terlalu tinggi)
atau disebabkan karena hipoksia. Pengkajian meliputi tekanan darah, nadi, irama
jantung, perfusi, adakah sianosis dan banyak mengeluarkan keringat.
Sistem neurologi
Pengkajian meliputi tingkat kesadaran, adalah nyeri kepala, rasa ngantuk,
gelisah dan kekacauan mental.
Sistem urogenital
Adakah penurunan produksi urine (berkurangnya produksi urine
menunjukkan adanya gangguan perfusi ginjal)
Status cairan dan nutrisi
Status cairan dan nutrisi penting dikaji karena bila ada gangguan status
nutrisi dn cairan akan memperberat keadaan. Seperti cairan yang berlebihan dan
albumin yang rendah akan memperberat oedema paru.
Status psycososial
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada pasien yang mendapat bantuan
nafas mekanik/dipasang ventilator diantaranya adalah:
Perencanaan
1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus berlebihan.
Tujuan: Meningkatkan dan mempertahankan status pernafasan: kepatenan jalan
nafas
ANALISA DATA NOC NIC
DO: Dalam waktu 3x24 jam Manajemen jalan nafas
- Dyspnea diharapkan masalah 1. Posisikan pasien
- Gelisah pernafasan dapat teratasi untuk
- Adanya suara dengan kriteria hasil: memaksimalkan
nafas 1. Frekuensi ventilasi
tambahan pernafasan dalam 2. Auskultasi duara
- Sputum dalam batas normal nafas, catat area
jumlah 2. Irama pernafasan yang ventilasinya
berlebihan dalam batas menurundan
- Mata terbuka normal adanya suara
lebar 3. Dipsneasaat nafas tambahan
istirahat tidak ada 3. Lakukan
4. Suaranafas penyedotan
tambahan tidak melalui
ada endotrakea atau
5. Penggunaan otot nasotrakea,
bantu moninafas sebagaimana
tidak ada mestinya
4. Posisikan untuk
meringankan
sesak nafas
5. Monitor status
pernafasan dan
oksigenasi
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
Tujuan: mempertahankan status pernafasan: pertukaran gas
ANALISA DATA NOC NIC
DO: Dalam waktu 3x24 jam Monitor Pernafasan
- Gelisah diharapkan masalah status 1. Monitor suara
- Dyspnea pernafasan: pertukaran gas nafas tambahan
- Gas darah arteri dapat teratasi dengan seperti ngorok
abnormal kriteria hasil: atau mengi
- Hipoksia 1. Tekanan parsial 2. Monitor
- Warna kulit oksigen di darah saturasi oksigen
abnormal arteri (PaO2) dalam (mis: SaO2,
- Somnolen batas normal SpO2)
- Takikardi (040208) 3. Auskultasi
2. Tekanan parsial suara nafas,
karbondioksida di catat area
daraharteri (PaCO2) dimana terjadi
dalam batas normal penurunan atau
3. PH arteri normal tidakadanya
4. Saturasioksigen ventilasidan
normal keberadaan
5. Keseimbangan dan suaranafas
perfusi dalam batas tambahan
normal 4. Catat perubahan
pada saturasi O2
volume tidal
akhir CO2, dan
perubahan nilai
analisa darah
5. Monitor sekresi
pernafasan
3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
Tujuan: mempertahankan status pernafasan: ventilasi
ANALISA DATA NOC NIC
DO: Dalam waktu 3x24 jam Bantuan ventilasi
Dyspnea diharapkanmasalah 1. Pertahankan
Penurunan pernafasan dapat teratasi kepatenan jalan
SaO2 dengan kriteria hasil: nafas
Penurunan 1. Penggunaan otot 2. Posisikan
PO2 bantu nafas tidak untuk
SIMPULAN
Cortes, G.A., Dries, D.J., Marini, J.J. (2012). Annual Update in Intensive Care and
Emergency Medicine: Position and the Compromised Respiratory System.
New York, Springer.
Fink, M. P., Abraham, E., Vincent, J., Kochanek, P.M. (2005). Textbook of Critical
Care. Philadelphia, Elsevier Saunder.
Grossbach, I., Chlan, L., Tracy, M.F. (2011). Overview of Mechanical Ventilatory
Support and Management of Patient and Ventilator-Related Responses.
Critical Care Nurse, 31, 30-44. doi: 10.4037/ccn2011595.
Hudak C.M. & Gallo B.M. (2010). Critical Care Nursing: A Holistic Approach.
Ignatavicius, D.D. & Workman, M.L. (2006) Medical Surgical Nursing: Critical
Thinking for Collaborative Care. Philadelphia, Elsevier.