PEMASANGAN VENTILATOR
1. PENGERTIAN
Ventilator adalah tindakan pemasangan ventilasi mekanik (ventilator) yang
dilakukan pada pasien yang mengalami kegawatan pernafasan, baik kegawatan yang
berkaitan dengan kelainan pada paru-paru mis.COPD, ARDS atau kegawatan di luar
paru-paru mis.depresi nafas akibat obat atau gangguan neuromuskuler.
Ventilator adalah alat yang mampu membantu sebagian atau mengambil alih
pertukaran gas di paru untuk mempertahankan hidup pasien. Semua mode untuk
membantu atau mengganti atau mengambil alih dariproses pernafasan spontan.
2. TUJUAN
Memberikan kekuatan mekanisme pada sytem pernafasan untuk mempertahankan
ventilasi yang fisiologis
Manipulasi air way pressure dan corak ventilasi untuk memperbaiki efisiensi dan
oksigenasi
Mengurangi kerja miocard dengan cara mengurangi kerja nafas
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemasangan ventilasi mekanik
(ventilator) agar berjalan dengan lancar, sehingga program terapi ventilasi
mekanik yang direncanakan dapat segera dilakukan.
3. KEBIJAKAN
Ventilator yang dimiliki oleh Rumah Sakit hanya digunakan untuk pasien yang
membutuhkan dan disetujui oleh dokter yang merawat serta keluarga pasien
sesuai dengan Peraturan Direktur.
Panduan pelayanan di ruang ICU.
4. INDIKASI
Gagal napas (respiratory failure)
RR > 35 atau < 5 x/m
SaO2 < 90% atau PaO2 < 60 mmHg (Hipoxemia)
pCO2 > 55 mmHg (Hipercapnia)
Penurunan kesadaran (GCS < 8)
Tidal volume < 5 mL/kg
Pasca operasi mayor
Pasca henti jantung
5. KONTRAINDIKASI
Trauma/luka bakar pada wajah
Riwayat operasi pada daerah wajah
Obstruksi saluran napas bagian atas
Ketidakmampuan melindungi jalan napas
Hipoksemia yang mengancam jiwa
Hemodinamik tidak stabil
Muntah
Obstruksi usus
Sekresi lender yang berlebih
6. PERSIAPAN ALAT
Sarung tangan
Ambubag lengkap
Suction lengkap
Spuit untuk mengembangkan balon
Laringoskop dengan blade sesuai ukuran, lampu menyala terang
Jelly, plester, gunting, stetoskop, endotracheal.