Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu indikator pada program KIA-KB. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan atau sejak dimulainya persalinan hingga enam jam sesudah melahirkan. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar dengan penolong persalinan oleh tim minimal 2 (dua) orang yang terdiri dari dokter dan bidan, atau 2 orang bidan, atau bidan dan perawat. Pelayanan persalinan sesuai standar meliputi persalinan normal dan persalinan komplikasi.7 Persalinan salah satunya diatur dalam Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual Pasal 14 yang berbunyi:8 (1) Persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. (2) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ibu bersalin dalam bentuk 5 (lima) aspek dasar meliputi: a. Membuat keputusan klinik; b. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi; c. Pencegahan infeksi; d. Pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan; dan e. Rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru lahir
(3) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal (APN).
2.2.1 Lima Aspek Dasar dalam Asuhan Persalinan Normal
Terdapat lima aspek dasar atau lima benang merah yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan normal yang bersih dan aman, termasuk Inisiasi Menyusu Dini dan beberapa hal yang wajib dilaksanakan bidan, yaitu:9 a. Aspek Pengambilan Keputusan Klinik Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang digunakan untuk merencakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan proses sistematik dalam mengumpulkan data, mengidentifikasi masalah, membuat diagnosis kerja atau membuat rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosis, melaksanakan rencana tindakan dan akhirnya mengevaluasi hasil asuhan atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu dan/atau bayi baru lahir. b. Asuhan Sayang Ibu dan Bayi Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan, dan keinginan sang ibu. Tujuan asuhan sayang ibu dan bayi adalah memberikan rasa nyaman pada ibu dalam proses persalinan dan pada masa pasca persalinan. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami dan keluarga untuk memberi dukungan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Asuhan tersebut bisa mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan. c. Pencegahan Infeksi Bertujuan untuk melindungi ibu dan bayi dari infeksi atau sepsis dan melindungi penolong persalinan dan orang sekitar maupun yang terlibat dari terkenanya infeksi yang tidak disengaja. Pencegahan infeksi pada Asuhan Persalinan Normal terdiri dari: - Cuci tangan - Memakai sarung tangan - Perlindungan diri (APD) mencegah petugas terpapar mikroorganisme - Penggunaan antiseptik (untuk kulit dan jaringan) dan desinfektan (untuk peralatan atau instrumen yang digunakan dalam prosedur bedah) - Pemrosesan alat (dekontaminasi, cuci bilas, desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi) - Penanganan peralatan tajam (luka tusuk benda tajam merupakan salah satu jalur utama infeksi HIV dan Hepatitis B di antara penolong persalinan) - Pembuangan sampah - Kebersihan lingkungan d. Pencatatan SOAP dan Partograf Pendokumentasian adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik dalam memberikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Pendokumentasi SOAP dalam persalinan: - Pencatatan selama fase laten kala I persalinan - Dicatat dalam SOAP pertama dilanjutkan di lembar berikutnya - Observasi DJJ, his, nadi setiap 30 menit - Observasi pembukaan, penurunan bagian terendah, tekanan darah, suhu setiap 4 jam kecuali ada indikasi