Anda di halaman 1dari 12

PROMOSI KESEHATAN

PADA KESEHATAN
KOMUNITAS
• Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep
pendidikan kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan
paradigm kesehatan masyarakat (public health). Perubahan
paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat
berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan
kehidupan, dan demografi. Pada awal perkembangannya, kesehatan
masyarakat difokuskan pada faktor-faktor yang menimbulkan risiko
kesehatan seperti udara, air, penyakit-penyakit bersumber makanan
seperti penyakit penyakit lain yang berhubungan dengan kemiskinan
dan kondisi kehidupan yang buruk. Dalam perkembangan selanjutnya,
disadari bahwa kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh gaya hidup
masyarakat (Depkes RI., 2004)
Tujuan Promosi Kesehatan
• Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah
meningkatakan kemampuan individu, keluarga,
kelompok masyarakat untuk hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber
dari masyarakat serta terciptanya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan
tersebut.
Pengertian Promosi Kesehatan

• Promosi kesehatan adalah kegiatan pendidikan


kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau
dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan (Azwar,1983 ;
Machfoedz, et al., 2005).
Sasaran Promosi Kesehatan
• Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis
sasaran, yaitu
• (1) sasaran primer,
• (2) sasaran sekunder dan
• (3) sasaran tersier.
Sasaran Primer
• Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen
dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka
yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS
Sasaran Sekunder
• Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka
informal (misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain)
maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan, pejabat
pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media
massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya
meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah
tangga) dengan cara: Berperan sebagai panutan dalam
mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang
PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan
sebagai kelompok penekan (pressure group) guna mempercepat
terbentuknya PHBS.
Sasaran Tersier
• Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang
berupa peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang
dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka
diharapkan turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS
pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan
cara:
• Memberlakukan kebijakan/peraturan
perundangundangan yang tidak merugikan kesehatan
masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS
dan kesehatan masyarakat.
• Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana
dan lain-lain) yang dapat mempercepat terciptanya
PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga
(rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat luas
pada umumnya.
Strategi Promosi Kesehatan
• Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu dilaksanakan strategi
promosi kesehatan paripurna yang terdiri dari (1) pemberdayaan, yang
didukung oleh (2) bina suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi oleh semangat
(4) kemitraan.
• Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan dalam
mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu individu,
keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu,
mau dan mampu mempraktikkan PHBS.
• Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif
dan mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan
dalam mengadopsi PHBS dan melestarikannya.
• Sedangkan advokasi adalah pendekatan dan motivasi terhadap pihak-pihak
tertentu yang diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan
PHBS baik dari segi materi maupun non materi.
Metode Promosi Kesehatan
• Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik
Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran
promosi.
• Berdasarkan Teknik Komunikasi
• Metode penyuluhan langsung.
• Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap
muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di
Posyandu, dll.
• Metode yang tidak langsung.
Metode yang tidak langsung.
• Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung
berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi
ia menyampaikan pesannya dengan perantara
(media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media
cetak, melalui pertunjukan film, dsb.
Adapun tujuan media promosi kesehatan diantaranya (Notoatmodjo,
2005) :
• Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
• Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
• Dapat memperjelas informasi
• Media dapat mempermudah pengertian.
• Mengurangi komunikasi yang verbalistik
• Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata.
• Memperlancar komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai