Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNAAN BUKU KIA PADA

IBU HAMIL DI PUSKESMAS MEURAXA KOTA BANDA ACEH

Oleh

PUTRI RAIHAN
NPM :2007110009

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2022
Area Penelitian

Lingkup penelitian berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan maternal

1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional
dan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
dilaksanakan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tujuan dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah
menurunkan angka kematian ibu (Hutahean, 2021).
Angka kematian ibu mencerminkan tingkat pembangunan kesehatan
dari suatu negara serta kualitas hidup dari masyarakatnya. Angka ini
digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi program serta kebijakan
kependudukan dan kesehatan. Program kesehatan Indonesia telah difokuskan
untuk menurunkan tingkat kematian ibu yang cukup tinggi (Mappaware,
2020).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020, setiap tahun
kurang lebih terdapat 210 juta wanitaa hamil diseluruh dunia, lebih dari 20
juta wanita mengalami kesakitan akibat dari kehamilan, beberapa diantaranya
bersifat menetap. Kehidupan 8 juta wanita diseluruh dunia menjadi terancam
dan setiap tahun diperkirakan terdapat 529.000 wanita meninggal sebagai
akibat komplikasi yang timbul karena kehamilan dan persalinan, dimana
sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah dengan memberikan
pelayanan kehamilan yang berkualitas. Angka kematian maternal diseluruh
dunia sebesar 440 per 100.000 kelahiran hidup dan 98% terjadi di negara-
negara berkembang, sedangkan di Asia tenggara kematian maternal sebesar
210 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2020).
Menurut Data Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) tahun
tahun 2020 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia meningkat
dari tahun-tahun sebelumnya yaitu mencapai 305 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara lainnya. Lima
penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah perdarahan sebesar 30,3%,
preeklampsia sebesar 27,1%, infeksi sebesar 7,3%, partus lama sebesar 1,8%,
abortus 1,6% dan lain-lain sebesar 40,8%. Kematian ibu di Indonesia masih
didominasi oleh tiga penyebab utama yaitu perdarahan, preeklampsia dan
infeksi (Kemenkes, 2020).
Tingginya kematian ibu membuat adanya keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia 284/Menkes/SK/III/2004 tentang buku KIA, menyatakan
buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau
masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan penyuluhan dengan
informasi yang penting bagi ibu dan keluarga dan masyarakat mengenai
pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket (standar)
pelayanan KIA, gizi, imunisasi dan tumbuh kembang balita (Juni, 2021).
Data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menyatakan bahwa 80,8% ibu hamil memiliki buku KIA, namun yang bisa
menunjukkan buku KIA saat pemeriksaan hanya 40,4%, terdapat 19,2% ibu
yang sama seklai tidak memiliki buku KIA. Variasi kepemilikan buku KIA dan
bisa menunjukkan buku kesehatan ibu dan anak yang terendah terdapat di
Provinsi Papua Barat sebesar 14,8% (Riskesdas, 2018).
Buku KIA merupakan media KIE yang utama dan pertama yang
digunakan untuk meningkatkan pemahaman ibu, suami dan keluarga tentang
informasi kesehatan ibu dan anak yang sangat lengkap termasuk imunisasi,
pemenuhan kebutuhan gizi, stimulasi pertumbuhan dan perkembangan serta
upaya promotif dan preventif termasuk deteksi dini masalah kesehatan ibu
dan anak. Selain itu buku kesehatan ibu dan anak selain sebagai media KIE
juga sebagai alat bukti pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara
menyeluruh dan berkesinambungan yang dipegang oleh ibu atau keluarga
(Suarayasa, 2020).
Salah satu tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah
meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan
anak, dalam keluarga ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi
yang sering kali berakhir dengan kecacatan atau kematian. Untuk
mewujudkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan
anak maka salah satu upaya program adalah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keluarga melalui penggunaan buku KIA (Nilakesuma, 2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Provinsi Aceh
tahun 2020 kematian ibu sebesar 167 per 100.000 lahir hidup, angka ini
meningkat dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 134 per 100.000 lahir
hidup. Komplikasi kebidanan yang terjadi di Provinsi Aceh sebesar 20,3% dan
menyebabkan kematian ibu akibat perdarahan sebesar 32 kasus, hipertensi
dalam kehamilan sebesar 16 kasus, gangguan peredarahn darah sebesar 5
kasus, infeksi sebesar 4 kasus dan gangguan metabolic sebesar 2 kasus.
Komplikasi kebidanan tertinggi terdapat di Kabupaten Aceh Timur sebesar
27,5% (Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, 2020).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan buku
KIA pada ibu hamil di Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2022.

2. Rumusan Masalah

Tingginya kematian ibu membuat adanya keputusan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia 284/Menkes/SK/III/2004 tentang buku KIA,, sehingga yang
menjadi rumusan maslaah pada penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah
yang mempengaruhi penggunaan buku KIA pada ibu hamil di Puskesmas
Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2022.?
3. Ruang Lingkup
Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka diketahui bahwa penelitian ini
menggunakan variabel dependen penggunaan buku KIA, sedangkan variabel
independennya adalah pengetahuan, sikap dan peran petugas kesehatan.

4. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analitik dan pendekatan
cross sectional. analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional,
yaitu setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
variabel dilakukan saat pemeriksaan (Sugiyono, 2018),

5. Daftar Pustaka

Alini. 2021. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemanfaatn Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jurnal Ilmiah Maksitek. Volume 6 (3):18-25

Appi. 2021. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemanfaatan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA). Jurnal Pendidikan Keperawatan Dan Kebidanan. Volume 1
(2):34-40

Astari. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan


Ibu dan Anak (KIA) Pada Ibu hamil. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes
Bandung. Volume 12 (2):366-372

Dartiwen. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: ANDI

Dinas Kesehatan Provinsi. 2020. Angka Kematian IBu. Profil Kesehatan Provinsi Aceh

Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya. 2021. Jumlah Ibu Hamil dan Komplikasi
Kehamilan. Kabupaten Nagan Raya

Erlin. 2017. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemanfaaatn Buku
KIA di Puskesmas Andowia Kabupaten Konawe Utara. Skripsi. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Kediri Jurusan Kebidanan.

Gultom. 2020. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Zifatama

Hanum. 2018. Hubungan {engetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemanfaatan
Buku KIA di Puskesmas Namu Ukur. Jurnal Bidan Komunitas. Volume 1 (3):152-
160

Hikmawati. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Hulu. 2020. Promosi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Yayasam Kita Menulis


Hutahean. 2021. Pelayanan Maternal Dan Neonatal Pada Masa Adaptasi Kebiasaan
Hidup Baru. Bandung: Cv Jejak

Induniasih. 2017. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Irianti, Bayu. 2016. Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto

Juni. 2021. Cara Jitu Menurunkan Angka Kematian Ibu Dengan Save Bunda.
Yogyakarta: Guepedia

Kemenkes. 2020 Profil Kesehatan Indonesia. www.depkes.co.id (Dikutip pada tanggal


2 Maret 2022)

Mappaware. 2020. Kesehatan Ibu dan Anak (Dilengkapi Dengan Studi Kasus Dan Alat
Ukur Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak). Yogyakarta: CV Budi Utama

Munna. 2019. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester
III Dakam Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Skripsi. Universitas
Islam Sultan Agung.

Nilakesuma. 2020. Pengambilan Keputusan Terhadap Rujukan Ibu Bersalin. Bandung:


Media Sains Indonesia

Pratiwi. 2019. Patologi Kehamilan. Memahami Berbagai Penyakit Dan Komplikasi


Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Riskesdas. 2018. Penggunaan Buku KIA. www.depkes.co.id (Dikutip pada tanggal 2


Maret 2022)

Suarayasa. 2020. Strategi Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Yogyakarta: Cv Budi
Utama.

Sulistyaningsih. 2019. Hubungan Pengetahuan Dan Persepsi Ibu Hamil Dengan


Pemanfaatan Buku KIA. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan. Volume 10
(2):322-329

Umami. 2022. Ilmu Kesehatan Ibu Dan Anak. Bandung: Media Sains Indonesia

WHO. (2020). Angka Kematian Ibu. (Dikutip pada tanggal 21 Maret 2022)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN IMUNISASI
TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MEURAXA KOTA
BANDA ACEH

Oleh

PUTRI RAIHAN
NPM :2007110009

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2022
Area Penelitian

Lingkup penelitian berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan maternal

1. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh


tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli serta disusun
dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung
oleh data dan informasi epidemiologi. Sebagai acuan pembangunan
kesehatan mengacu pada konsep paradigma sehat yaitu pembangunan
kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan
peningkatan kesehatan promotif (mengadakan penyuluhan kesehatan) dan
pencegahan penyakit (preventif) seperti imunisasi (Lisnawati, 2013).
Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid merupakan proses untuk
membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.
Imunisasi Tetanus Toxoid bagi ibu hamil berguna agar ibu dapat terlindungi
dari penyakit tetanus dan ibu hamil dapat melindungi bayinya dari tetanus
neonatorum yaitu suatu penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi
berusia kurang dari 1 bulan) yang di sebabkan oleh clostridium tetani di mana
racun yang di keluarkan dapat menyerang sistem saraf pusat. Imunisasi TT
yang diberikan pada WUS adalah imunisasi TT1 sampai TT2 (Rukiah, 2013).
Rendahnya cakupan imunisasi pada ibu hamil disebabkan oleh berbagai
faktor yaitu faktor pengetahuan, sikap, informasi, dukungan keluarga,
persepsi, motivasi, usia dan tingkat pendidikan. Selain itu rendahnya cakupan
imunisasi TT juga disebabkan karena adanya isu bahwa vaksin untuk
imunisasi adalah vaksin palsu dan tidak halal, sehingga banyak ibu hamil yang
tidak bersedia untuk imunisasi (Merian, 2017).
Sedangkan dalam fatwa Komisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 4
tahun 2016, dijelaskan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah)
sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunisasi) dan
mencegah terjadinya suatu penyakit, vaksin untuk imunisasi wajib
menggunakan vaksin yang halal dan suci dan menggunakan vaksin imunisasi
yang berbahan haram atau najis hukumnya haram kecuali dalam tiga kondisi
yaitu vaksin digunakan pada kondisi al darurat (bila tidak diimunisasi
mengancam jiwa) atau al hajat (apabila tidak diimunisasi menyebabkan
kecacatan), belum ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci dan adanya
keterangan tenaga medis yang kompeten dan terpercaya bahwa tidak ada
yang halal.
Hal ini juga perbolehkan dan dianjurkan dalam Agama Islam, dimana
hukum imunisasi hukumnya boleh dan tidak dilarang karena termasuk
penjagaan diri dari penyakit sebelum terjadi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “ Barang siapa yang memakan tujuh butir kurma ajwah,
maka dia akan terhindar dari racun dan sihir” (HR. Bukhari).
Menurut WHO (Word Health Organization) angka kematian bayi sebesar
35 per 1000 kelahiran hidup. Prevalensi tetanus neonatorum di seluruh dunia
sekitar 700.000 sampai 1.000.000 kasus per tahun. Meskipun sudah dicegah
dengan maternal immunization dengan vaksin dan aseptik obstetrik, tetanus
neonatorum masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 48 negara
terutama Asia dan Afrika. Setiap tahun kurang lebih terdapat 210 juta wanita
hamil diseluruh dunia, lebih dari 20 juta wanita mengalami kesakitan akibat
dari kehamilan, beberapa diantaranya bersifat menetap. (WHO, 2015).
Menurut Data Kementrian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) tahun 2016
menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran
hidup. Lima penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah perdarahan
sebesar 30,3%, preeklampsia sebesar 27,1%, infeksi sebesar 7,3%, partus lama
sebesar 1,8%, abortus 1,6% dan lain-lain sebesar 40,8%. Sedangkan Angka
Kematian Neonatal (AKN) tahun 2016 sebesar 26,2 per 1000 kelahiran hidup,
angka meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 19 per 1000 kelahiran
hidup, dimana penyebab salah satu penyebab kematian neonatal adalah
tetanus neonatorum, jumlah tetanus neonatorum sebanyak 33 kasus dimana
terdapat 23 kasus (69,7%) karena tidak imunisasi TT dan 14 neonatal
meninggal akibat tetanus neonatorum. Cakupan imunisasi TT2 pada ibu hamil
di Indonesia sebesar 65,2% dan Provinsi Aceh merupakan Provinsi terendah
cakupan imunisasi TT2 pada ibu hamil nomor 12 sebesar 51,7% dari 34
provinsi (Kemenkes, 2016).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan
imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil di Puskesmas Meuraxa Kota Banda
Aceh tahun 2022.

2. Rumusan Masalah

Rendahnya cakupan imunisasi pada ibu hamil disebabkan oleh berbagai


faktor yaitu faktor pengetahuan, sikap, informasi, dukungan keluarga,
persepsi, motivasi, usia dan tingkat pendidikan. Selain itu rendahnya cakupan
imunisasi TT juga disebabkan karena adanya isu bahwa vaksin untuk
imunisasi adalah vaksin palsu dan tidak halal, sehingga banyak ibu hamil yang
tidak bersedia untuk imunisasi, sehingga yang menjadi rumusan masalah pada
penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
kelengkapan imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil di Puskesmas Meuraxa
Kota Banda Aceh tahun 2022.?

3. Ruang Lingkup
Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka diketahui bahwa penelitian ini
menggunakan variabel dependen kelengkapan imunisasi tetanus toxoid, sedangkan
variabel independennya adalah pengetahuan, sikap dan informasi.
4. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analitik dan pendekatan
cross sectional. analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional,
yaitu setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
variabel dilakukan saat pemeriksaan (Sugiyono, 2018),

5. Daftar Pustaka

Alam, Kartika. 2012. Warning Ibu Hamil. Surakarta: Ziyad Misi Media

Data Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. 2017. Cakupan Imunisasi Tetanus Toxoid
Pada Ibu Hamil.

Data Dinas Kesehatan Aceh Jaya. 2018. Cakupan Imunisasi Tetanus Toxoid
Pada Ibu Hamil

Data Puskesmas Panga. 2018. Jumlah Ibu Hamil dan Cakupan Imunisasi
Tetanus Toxoid.

Diah. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Imunisasi


TT Pada Ibu Hamil

Fitriah. 2012. Perilaku Ibu Hamil Terhadap Imunisasi TT

Irianti, Bayu. 2014. Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta. Sagung Seto

Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. www.depkes.co.id

Lisnawati, Lilis. 2013. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta. CV Trans Info
Media

Rukiah, Aiyeyeh. 2013. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Jakarta. CV Trans Info


Media.
WHO. Kematian bayi. 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DI PUSKESMAS MEURAXA KOTA BANDA ACEH

Oleh

PUTRI RAIHAN
NPM :2007110009

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2022
Area Penelitian

Lingkup penelitian berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan maternal

1. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita


terdapat hasil konsepsi yang dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu dimulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga di mulainya persalinan. Kehamilan
merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis tetapi kondisi
normal dapat menjadi abnormal, pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui
jalan lahir, namun terkadang kehamilan bisa menjadi komplikasi (Rukiah,
2014).
Komplikasi kehamilan merupakan suatu keadaan patologis yang erat
kaitannya dengan kematian ibu atau janin. Terdapat beberapa macam
komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan salah satunya adalah anemia.
Anemia pada ibu hamil apabila hemoglobin kurang 11 g/dl. Anemia adalah
kondisi dimana sel darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut
oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang (Nugroho, 2014).
Dampak yang terjadi akibat anemia pada kehamilan adalah abortus,
persalinan prematur, perdarahan antepartum, perdarahan post partum, BBLR
dan bahkan kematian janin. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
anemia defisiensi zat besi yaitu status sosial ekonomi rendah, kurangnya
pengetahuan, jarak kelahiran dan umur (Badriah, 2014).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 Angka
kematian maternal diseluruh dunia sebesar 440 per 100.000 kelahiran hidup,
Angka kematian ibu di Asia Tenggara sebesar 16.000 jiwa, dimana angka
kematian ibu tertinggi Asia Tenggara yaitu Indonesia sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup, Malaysia sebesar 29 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei
sebesar 27 per 100.000 kelahiran hidup dan Thailand sebesar 26 per 100.000
kelahiran hidup (WHO, 2015).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2016 sebesar 305 per
100.000 kelahiran hidup. Lima penyebab langsung kematian ibu terbesar
adalah perdarahan sebesar 30,3%, preeklampsia sebesar 27,1%, infeksi
sebesar 7,3%, partus lama sebesar 1,8%, abortus 1,6% dan lain-lain sebesar
40,8% (Kemenkes, 2016). Berdasarkan data yang diperoleh dari Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas), kasus anemia pada ibu hamil tahun 2018
sebesar 48,9% (Riskesdas, 2018).
Menurut data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Provinsi Aceh tahun
2017 jumlah ibu hamil ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 58,1% dan
sebesar 2,9% kematian ibu disebabkan oleh anemia saat kehamilan (Dinkes
Provinsi Aceh, 2017).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan keajdian
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2022.

2. Rumusan Masalah

Dampak yang terjadi akibat anemia pada kehamilan adalah abortus,


persalinan prematur, perdarahan antepartum, perdarahan post partum, BBLR
dan bahkan kematian janin. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
anemia defisiensi zat besi yaitu status sosial ekonomi rendah, kurangnya
pengetahuan, jarak kelahiran dan umur, sehingga yang menjadi rumusan
maslaah pada penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
keajdian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh
tahun 2022.?

3. Ruang Lingkup
Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka diketahui bahwa penelitian ini
menggunakan variabel dependen anemia pada ibu hamil, sedangkan variabel
independennya adalah pengetahuan, konsumsi tablet Fe, pendapatan.

4. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analitik dan pendekatan
cross sectional. analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional,
yaitu setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran
variabel dilakukan saat pemeriksaan (Sugiyono, 2018),

5. Daftar Pustaka

Adriani, Meriyana. 2013. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group

Amiruddin. 2014. Determinan Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Trans Info Media

Badriah. 2014. Gizi Dalam kesehatan Reproduksi. Bandung:Refika Aditama.

Dartiwen. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: ANDI

Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. www.depkes.co.id

Nugroho, Taufan. 2014. Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta. Nuha Medika

Pratiwi. 2019. Patologi Kehamilan. Memahami Berbagai Penyakit Dan Komplikasi


Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Profil Kesehatan Provinsi Aceh. Angka Kematian Ibu dan Komplikasi Kebidanan. 2016
Riskesdas. 2018. Prevalensi Anemia Pada IBu Hamil. www.depkes.co.id

Winarsih. 2019. Pengantar Ilmu Gizi Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press

WHO. 2015. Angka Kematian Ibu Di Dunia.

Yosephin. 2018. Tuntunan Praktis Menghitung Kebutuhan Gizi. Yogyakarta. Andi

Zulfah. (2018). Terapi Diet Pada Berbagai Penyakit. Poltekkes Kemenkes Aceh

Anda mungkin juga menyukai