TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kader Posyandu
9
10
1) Umum
2) Khusus
masyarakat desa.
SD, tahu, mampu dan mau, aktif, kreatif, inovatif dan komunikatif,
sekitar posyandu.
pada KMS.
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu peran kader
jenis pelayanan.
lain-lain.
2. Pelatihan kader
a. Pengertian
b. Tujuan
Tujuan pelatihan kader adalah agar kader mau mengerti, mau dan
secara profesional.
LSM desa.
15
d. Bentuk pelatihan
struktur program yang terdiri dari Materi Dasar, materi Inti dan materi
pelajaran (T=1 Jpl, P=3 Jpl, PL=0) @45 menit untuk memudahkan
2) Langkah 2
pengembangan di Posyandu.
3) Langkah 3: Penimbangan
pengamatan tersebut.
kelompok penimbangan.
kelompok.
kelompok.
tersebut.
kelompok penimbangan.
19
kelompok.
kelompok.
tersebut
6) Langkah 6
yang ada.
20
dilakukan.
(Kemenkes, 2013).
perlu ditingkatkan
1) Umur
Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak mulai lahir sampai
menjadi kader.
2009).
4) Pekerjaan
5) Penghasilan
100%.
25
3. Posyandu
a. Pengertian Posyandu
dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terbaik
(Kemenkes, 2011).
yang telah ada seperti pos penimbangan balita, pos imunisasi, pos KB-
d. Sasaran Posyandu
kesehatan dasar yang ada di posyandu terutama : Bayi dan anak balita ,
ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, pasangan usia subur dan
pengasuh anak.
e. Manfaat posyandu
anak.
f. Penyelenggaraan posyandu
1) Pengelola posyandu
posyandu.
Meja 1 : Pendaftaran.
(Kemenkes, 2013).
(Kemenkes, 2013).
a) Posyandu Pratama
kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas kurang dari 5 orang
32
b) Posyandu Madya
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas
c) Posyandu Purnama
d) Posyandu Mandiri
posyandu.
33
a. Pegertian
disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali
kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.
b. Manfaat KMS
KMS - Balita disimpan oleh ibu balita dan selalu dibawa setiap
bidan/dokter.
hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS
dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini
Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti
4) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya
5) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap
bulannya.
6) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu
dalam KMS balita terdapat juga kolom-kolom yang harus diisi yaitu
rujukan ke Puskesmas.
pelayanan kesehatan dan gizi secara tepat, maka KMS harus diisi
kolom pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orang tua
didaftar.
penimbangan.
38
badan). Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu.
Jika bulan sebelumnya anak ditimbang. Jika anak bulan lalu tidak
badannya 7,5 kg. Karena baru satu kali ditimbang, maka hanya
makan, anak sakit panas, anak diare, anak diberi nasi tim, ibu
tidak naik.
diberikan.
6-11 bulan (warna biru) dan anak 12-59 bulan (warna merah) pada
Eksklusif. Beri tanda (V) bila pada bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi
makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi
jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan ini
dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara
bulan, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan
Lakukan langkah kelima catat juga semua kejadian yang dialami anak
bulan kapsul vitamin A (Februari atau Agustus), maka jika anak diberi
1) Tidak naik (T) apabila grafik berat badan mendatar, menurun atau
umurnya.
3) Berat badan tidak naik 2 kali atau di bawah garis merah (BGM)
sederhana.
B. Kerangka Teori
Kader
posyandu
Pelatihan kader
Faktor yang Terampil
1 kali teori
mempengaruhi (Pemaparan Keterampilan
ketrampilan materi) kader
mengisi KMS : mengisi
1. Umur 3 kali praktek KMS.
2. Pendidikan (Praktek: mengisi Kurang
3. Pengetahuan KMS dan Terampil
4. Pekerjaan interpretasi hasil
5. Penghasilan penimbangan pada
6. Lama menjadi KMS)
kader
Gambar 1
Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Terampil
Keterampilan
Pelatihan Kader kader mengisi
KMS
Kurang
Terampil
Gambar 2
Kerangka Konsep
43
D. Hipotesis
(Notoatmodjo, 2010).
Wonogiri.