Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)

Vol. 10 No. 1, Juni 2018

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan


Dengan Kejadian Resiko Tinggi
(Di BPS Ananda Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan
Kabupaten Lamongan )
Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin1
1
Fakultas Kesehatan Prodi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Email : fitrianaikhtiarinawatifajrin@gmail.com

ABSTRAK
Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu, mengetahui
kejadian resiko tinggi dan menganalisius hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan dan kejadian resiko tinggi. penelitian adalah
deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sumber data didapatkan
dari seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di BPS Ananda Desa Ploso
Wahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan pada 1 Januari - 1 Mei 2018.
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer berupa data tentang pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan yang diperoleh dari lembar kuisoner, sedangkan data sekunder berupa
tentang kejadian resiko tinggi pada ibu hamil yang diperoleh dari data rekam
medik, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dan di uji statistik
menggunakan uji chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas
memiliki pengetahuan ibu hamil baik tentang tanda bahaya kehamilan yaitu
sebanyak 19 responden (76 %). Mayoritas tidak mengalami resiko tinggi yaitu
sebanyak 20 responden (80%). Mayoritas responden memiliki berpengetahuan
kurang mengalami resiko tinggi yaitu 4 responden (66,7 %), dan responden yang
berpengetahuan baik mayoritas tidak mengalami resiko tinggi yaitu 18 responden
(94,7%). Dari hasil uji chi-square didapatkan Hasil uji chi-square didapatkan nilai
2hitung = 10,746 > 5,991, sehingga H0 ditolak H1 diterima. Simpulan dari
penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan dengan kejadian resiko tinggi.

Keywords: Pengetahuan, Tanda bahaya kehamilan, Resiko tinggi

41
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

ABSTRACT

This research aims to know the knowledge of mother, knowing high risk
incident and mengalisius relationship of pregnant woman knowledge about
pregnancy danger and high risk event. The research is descriptive analytic with
Cross Sectional approach. Source of data obtained from all pregnant women who
do the examination in BPS Ananda Village Ploso Wahyu Lamongan District
Lamongan regency on January 1 to May 1, 2018. Data collection techniques using
primary data and secondary data. Primary data in the form of data about pregnant
mother's knowledge about pregnancy signals obtained from sheet kuisoner, while
secondary data about high risk incident in pregnant mother obtained from medical
record data, then data analyzed descriptively and in statistical test using chi-
Square test . The results of this study indicate that the majority have good
knowledge of pregnant women about pregnancy alarm signage as much as 19
respondents (76%). The majority did not experience high risk as many as 20
respondents (80%). The majority of respondents have less knowledge of high risk
that is 4 respondents (66,7%), and the majority of respondents who have good
knowledge do not have high risk that is 18 respondents (94,7%). From chi-square
test results obtained Chi-square test results obtained value 2count = 10,746>
5,991, so H0 rejected H1 accepted. Conclusions from this study there is a
relationship between knowledge about pregnancy alarm with high risk events.

Keywords: Knowledge, Signs of pregnancy danger, High risk

PENDAHULUAN (KEMENKES RI, 2014). Pada tahun


Derajat kesehatan merupakan 2016, AKI Provinsi Jawa Timur
bagian dari pilar utama yang erat mencapai 91,00 per 100.000
kaitannya dengan peningkatan kelahiran hidup (Depkes Prov Jawa
kualitas sumber daya manusia, Timur 2017), sedangkan (AKI) di
sehingga dengan derajat kesehatan kabupaten lamongan sebesar 64 per
masyarakat yang tinggi diharapkan 100.000 kelahiran hidup (Dinkes
dapat tercipta sumber daya manusia Kabupaten Lamongan, 2016).
yang tangguh, produktif dan mampu Adapun target Suistainable
bersaing untuk menghadapi semua Development Goal s(SDGs) sampai
tantangan yang akan dihadapi dalam dengan tahun 2030 adalah
pembangunan disegala bidang. mengurangi angka kematian ibu
Indikator penting dari derajat yaitu sebesar 70 per 100.000
kesehatan masyarakat khususnya di kelahiran hidup (Depkes RI, 2015).
kabupaten Lamongan salah satunya Menurut direktorat kesehatan,
dilihat dari Angka kematian ibu penyebab angka kematian ibu adalah
(AKI) (Dinkes Kabupaten lamongan, perdarahan, hipertensi, infeksi, partus
2014). lama, abortus. Perdarahan
Menurut Survey Demografi merupakan angka tertinggi penyebab
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun kematian ibu sedangkan partus lama
2012 AKI di Indonesia 359 per
merupakan penyebab terendah angka
100.000 kelahiran hidup
kematian ibu Adapun faktor lainnya

42
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

seperti kondisi ibu hamil dengan bahaya kehamilan di dipengaruhi


penyakit jantung, tuberkolosis atau oleh usia, pendidikan, pekerjaan,
penyakit lain yang diderita ibu. persepsi, dan sumber informasi
(KEMENKES RI, 2014). Untuk (Notoatmodjo, 2010) Upaya dalam
mencegah terjadinya AKI ibu menurunkan kejadian resiko
diperlukan pengelolaan yang baik kehamilan adalah pengenalan adanya
resiko tinggi pada ibu hamil yang
pada ibu sejak masa kehamilan. Pada
dilakukan melalui skrining/deteksi
masa kehamilan ibu hamil penting dini adanya faktor resiko secara
untuk memiliki pengetahuan tentang pro/aktif pada semua ibu hamil,
tanda bahaya kehamilan karena sedini mungkin dilakukan pada awal
apabila tanda-tanda bahaya tersebut kehamilan oleh petugas kesehatan
diketahui sejak dini, maka atau non kesehatan yang terlatih di
penanganan akan lebih cepat. Ibu masyarakat, misalnya ibu-ibu PKK,
hamil yang memiliki pengetahuan ibu hamil sendiri, suami atau
yang lebih dapat mengetahui tentang keluarga. Kegiatan skrining
resiko tinggi kehamilan yang terjadi antenatal, merupakan langkah awal
sehingga ibu akan berfikir untuk dari pemeliharaan kesehatan ibu
menentukan sikap dan berperilaku hamil dan termasuk salah satu upaya
antisipasi untuk mencegah terjadinya
untuk mencegah, menghindari atau
kematian ibu (Rochjati, 2003).
mengatasi masalah resiko kehamilan
(Yulanda, 2014). setiap ibu hamil METODE
perlu diberikan penyuluhan tentang Dalam penelitian ini, desain
tanda-tanda bahaya dalam penelitian adalah deskriptif analitik
kehamilan, dan meminta ibu agar dengan pendekatan Cross Sectional.
segera meminta pertolongan pada Sumber data didapatkan dari seluruh
tenaga kesehatan apabila mengalami ibu hamil yang melakukan
salah satu atau lebih dari tanda pemeriksaan di BPS Ananda Desa
bahaya kehamilan tersebut (Fajrin, Ploso Wahyu Kecamatan Lamongan
2017). Kabupaten Lamongan pada bulan 1
Januari - 1 Mei 2018. Teknik
Berdasarkan hasil survey pengumpulan data menggunakan
awal di BPS Ananda Desa data primer dan data sekunder. Data
Plosowahyu Kecamatan Lamongan primer berupa data tentang
Kabupaten Lamongan pada pengetahuan ibu hamil tentang tanda
Desember 2017 dari 5 ibu hamil bahaya kehamilan yang diperoleh
didapatkan 1 responden (20 %) dari lembar kuisoner, sedangkan data
mengalami resiko tinggi dan sekunder berupa tentang kejadian
memiliki pengetahuan rendah resiko tinggi pada ibu hamil yang
tentang tanda bahaya kehamilan, diperoleh dari data rekam medik,
sedangkan 5 responden (80 %) tidak selanjutnya data dianalisis secara
mengalami resiko tinggi dan deskriptif dan di uji statistik
memiliki pengetahuan yang baik menggunakan uji chi-Square.
tentang tanda bahaya kehamilan.
pengetahuan ibu hamil tentang tanda

43
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1. Data Data Umum Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan data umum karakteristik respoden di


BPS Ananda Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan

Data Umum Karakteristik


No. Frekuensi Prosentase (%)
responden
1 Usia
<20 tahun 4 16%
20-35 tahun 15 60%
>35 tahun 6 24%
2. Pendidikan
Pendidikan Dasar (SD/SMP) 3 12%
Pendidikan Menengah (SMA) 14 56%
Pendidikan Tinggi (Diploma, S1, S2) 8 32%
3. Pekerjaan
Bekerja 16 64%
Tidak Bekerja 9 36%
4. Kehamilan ke
1 7 28%
2-4 13 52%
>4 5 20%
Sumber: Data Primer

Berdasarkan Tabel 1, dapat 14 responden (56%), mayoritas


diketahui mayoritas responden bekerja sebagai
berusia 20-35 tahun yaitu karyawan/wiraswasta sebanyak 16
sebanyak 15 responden (60%), responden (64%) dan mayoritas
mayoritas berpendidikan merupakan kehamilan ke (2-4)
menengah (SMA) yaitu sebanyak sebanyak 52 responden (52%).

2. Data Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tanda Bahaya Kehamilan


Tabel 2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Tanda Bahaya Kehamilan di BPS Ananda Desa Plosowahyu Kecamatan
Lamongan Kabupaten Lamongan
Tingkat Pengetahuan Ibu
No. tentang Tanda Bahaya Frekuensi Prosentase (%)
Kehamilan
1 Baik 19 76 %
2. Kurang 6 24 %
Jumlah 25 100%
Sumber: Data Primer
berpengetahuan baik tentang
Berdasarkan Tabel 2, dapat tanda bahaya kehamilan yaitu
diketahui mayoritas responden sebanyak 19 responden (76 %)

44
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

24%

Baik
Kurang
76%

Gambar 2. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang tanda Bahaya kehamilan

3. Data Kejadian Resiko Tinggi


Tabel 3. Distribusi Frekuensi berdasarkan kejadian resiko tinggi di BPS
Ananda Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan
No. Kejadian Resiko Tinggi Frekuensi Prosentase (%)
1 Ya 5 20 %
2. Tidak 20 80 %
Jumlah 25 100%
Sumber: Data sekunder (1 Januari – 1 Mei 2018)

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak


mengalami resiko tinggi yaitu 20 responden atau 80%.

20%

Tidak Resiko tinggi


Resiko tinggi
80%

Gambar 3. Kejadian Resiko Tinggi

4. Data Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan


Kejadian Resiko Tinggi.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Tanda Bahaya Kehamilan dengan Kejadian Resiko Tinggi di BPS Ananda
Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan.

45
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

Pengetahuan Kejadian Resiko Tinggi Total


Ya Tidak
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Baik 1 5,3 % 18 94,7% 19 76 %
Kurang 4 66,7 % 2 33,3 % 6 24 %
Jumlah 5 20 % 20 80 % 25 100 %
X2 = 10,746 p < 0,005
Sumber: Data primer dan data sekunder.

Berdasarkan Tabel 4, mempengaruhi tingkat pengetahuan


menunjukkan bahwa mayoritas dibagi menjadi faktor internal
responden memiliki berpengetahuan (pendidikan, umur dan pekerjaan)
kurang mengalami resiko tinggi yaitu dan faktor eksternal (lingkungan dan
4 responden (66,7 %), dan responden sosial budaya). Dalam penelitian ini
yang berpengetahuan baik mayoritas tingkat pengetahuan ibu baik
tidak mengalami resiko tinggi yaitu kemungkinan dapat disebabkan
18 responden (94,7%). Dari hasil uji karena usia ibu hamil mayoritas
chi-square didapatkan nilai 2hitung adalah usia produktif yaitu 20-35.
= 10,746 > 5,991, sehingga H0 Pada usia 20-35 tahun seseorang
ditolak H1 diterima. Dengan akan lebih mudah menerima
demikian dapat disimpulkan bahwa informasi dan mencari informasi,
ada hubungan antara pengetahuan selain itu kemungkinan dapat
tentang tanda bahaya kehamilan disebabkan responden mayoritas
dengan kejadian resiko tinggi. berpendidikan menengah dan
minoritas berpendidikan rendah.
PEMBAHASAN Semakin tinggi pendidikan seseorang
akan mudah dalam pemahaman
1. Tingkat Pengetahuan Ibu menerima informasi, dan dengan
tentang Tanda Bahaya Kehamilan pendidikan yang kurang akan
Hasil penelitian yang menghambat perkembangan
dilakukan terhadap 25 ibu hamil pemikiran seseorang terhadap nilai-
yang berada di BPS Ananda Desa nilai yang baru diperkenalkan. Hal
Plosowahyu Kecamatan Lamongan ini dapat ditarik kesimpulan sehingga
Kabupaten Lamongan dapat usia 20-35 tahun serta berpendidikan
diketahui mayoritas responden semakin tinggi dapat mempengaruhi
berpengetahuan baik tentang tanda pengetahuan, daya tangkap dan pola
bahaya kehamilan yaitu sebanyak 19 pikirnya terakait dengan tanda-tanda
responden (76 %). bahaya kehamilan.
Notoadmodjo (2010)
2.Kejadian Resiko Tinggi
mengatakan bahwa pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian
merupakan hasil tahu dan terjadi menunjukkan bahwa sebagian besar
setelah orang melakukan ibu hamil tidak mengalami resiko
penginderaan terhadap obyek tinggi yaitu 20 atau (80,0%) dan
tertentu, penginderaan terjadi melalui yang tidak mengalami resiko tinggi
panca indra manusia yaitu indra sebagian besar adalah ibu hamil
penglihatan, pendengaran, dengan pengetahuan baik tentang
penciuman, rasa dan raba. Menurut tanda bahaya kehamilan
Wawan (2011) faktor-faktor yang

46
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

Menurut (Kemenkes RI, Dalam bidang obstetri dan


2011) ada beberapa faktor yang ginekologi terdapat potensi risiko,
dapat mempengaruhi terjadinya dimana suatu kehamilan selalu
resiko tinggi yaitu 4 Terlalu. mempunyai risiko terjadinya
Melahirkan terlalu muda (dibawah komplikasi dalam kehamilan (Rinata,
20 tahun), terlalu tua (diatas 35 2017). Deteksi dini tanda bahaya
tahun), terlalu dekat (jarak kehamilan dan faktor resiko
melahirkan kurang dari 2 tahun) dan merupakan kegiatan yang dilakukan
terlalu banyak (lebih dari 4 kali). untuk menemukan ibu hamil yang
Sejalan menurut (Rinata, 2017) mempunyai tanda-tanda bahaya
mengatakan bahwa usia ibu kehamilan. Kehamilan merupakan
merupakan salah satu faktor yang proses reproduksi yang normal tetapi
dapat mempengaruhi terjadinya dapat mempunyai resiko untuk
resiko tinggi pada kehamilan. terjadinya komplikasi. Untuk itu
Terjadinya peningkatan resiko tinggi tanda bahaya perlu dideteksi sejak
adalah usia ibu hamil terlalu muda dini dan perlu penanganan yang
yaitu < 20 tahun atau terlalu tua lebih adekuat sedini mungkin (Fajrin,
dari 35 tahun. Faktor lain adalah 2017). Dengan adanya pengetahuan
paritas, grandemultipara dapat ibu yang mayoritas baik mengenai
menyebabkan peningkatan terjadinya tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu
resiko tinggi. Dalam penelitian ini dapat mengetahui tanda-tanda
mayoritas usia ibu adalah usia bahaya kehamilan dan mampu
produktif dengan paritas primi dan mempertahankan kesehatan
multi gravida, sejalan dengan teori kehamilannya, karena apabila ibu
yang ada sehingga hal ini dapat menemukan salah satu tanda bahaya
memungkinkan kejadian resiko kehamilan yang terjadi pada dirinya
tinggi pada ibu hamil rendah. ibu dapat segera mengenali sejak dini
dan dapat segera memeriksakan
3. Hubungan Tingkat kehamilannya lebih lanjut kepetugas
Pengetahuan Ibu hamil tentang kesehatan, sehingga kejadian resiko
tanda bahaya kehamilan dan tinggi dapat dicegah atau bahkan
Kejadian Resiko Tinggi segera diatasi. Untuk itu tanda
Berdasarkan hasil penelitian bahaya kehamilan perlu dideteksi
menunjukkan bahwa mayoritas sedini mungkin dengan dasar
responden memiliki berpengetahuan pengetahuan ibu baik mengenai
kurang mengalami resiko tinggi yaitu tanda-tanda bahaya kehamilan,
4 responden (66,7 %), dan responden melakukan pencegahan pro-aktif
yang berpengetahuan baik mayoritas sejak awal kehamilan, selama
tidak mengalami resiko tinggi yaitu kehamilan sampai menjelang
18 responden (94,7%). Hasil uji chi- persalinan yang dilakukan oleh
square didapatkan nilai 2hitung = tenaga kesehatan, bersama dengan
10,746 > 5,991, sehingga H0 ditolak ibu hamil, suami, serta keluarga dan
H1 diterima. Dengan demikian dapat perlu adanya penanganan yang
disimpulkan bahwa ada hubungan adekuat terhadap kejadian resiko
antara pengetahuan tentang tanda tinggi sebagai salah satu upaya untuk
bahaya kehamilan dengan kejadian penurunan angka kematian ibu.
resiko tinggi.

47
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

SIMPULAN Diharapkan dapat mengenali


1. Mayoritas memiliki pengetahuan tanda bahaya kehamilan
ibu hamil baik tentang tanda sehingga mampu melakukan
bahaya kehamilan yaitu sebanyak deteksi dini terhadap terjadinya
19 responden (76 %) resiko tinggi
2. Mayoritas tidak mengalami resiko 4. Bagi peneliti selanjutnya
tinggi yaitu sebanyak 20 Dapat mengembangkan
responden (80%). penelitian dengan variabel yang
3. Mayoritas responden memiliki berbeda yang bisa
berpengetahuan kurang mempengaruhi terjadinya resiko
mengalami resiko tinggi yaitu 4 tinggi pada ibu hamil.
responden (66,7 %), dan
responden yang berpengetahuan
baik mayoritas tidak mengalami DAFTAR PUSTAKA
resiko tinggi yaitu 18 responden Depkes Provinsi Jatim. 2017. Profil
(94,7%). Dari hasil uji chi-square Kesehatan Provinsi Jawa
didapatkan Hasil uji chi-square Timur tahun 2016.
http://www.depkes.go.id/re
didapatkan nilai 2hitung =
sources/download/profil/P
10,746 > 5,991, sehingga H0
ROFIL_KES_PROVINSI_
ditolak H1 diterima sehingga
2016/15_Jatim_2016.pdf
terdapat hubungan antara
pengetahuan tentang tanda bahaya
Depkes RI. 2015 .Kesehatan Dalam
kehamilan dengan kejadian resiko
Kerangka Sustainable
tinggi
Development Goals
(SDGs).http://www.pusat2.
SARAN
litbang.depkes.go.id/pusat
1. Bagi petugas kesehatan
2_v1/wpcontent/uploads/2
Diharapkan selalu memberikan
015/12/SDGs-Ditjen-
KIE tentang tanda-tanda bahaya
BGKIA.pdf
kehamilan serta melakukan
skrining/deteksi dini adanya
Dinkes Kabupaten Lamongan, 2016.
faktor resiko secara proaktif
Profil Kesehatan
pada semua ibu hamil sejak awal
Kabupaten Lamongan
hingga akhir kehamilan
Tahun2016.http://www.de
2. Bagi institusi Pendidikan
pkes.go.id/resources/down
Diharapkan hasil penelitian ini
load/profil/PROFIL_KAB
dapat dijadikan sebagai bahan
_KOTA_2016/3524_Jatim
literatur untuk dapat
_Kab_Lamongan_2016.pd
memberikan informasi tentang
f
pengetahuan, pengembangan
ilmu kesehatan serta sebagai
Kemenkes RI, 2014. Infodatin, Pusat
penunjang keterampilan
dan Informasi Kementrian
khususnya terkait pencegahan,
Kesehatan RI.
pendeteksian dan penaganan
http://www.depkes.go.id/re
terhadap kejadian resiko tinggi
sources/download/pusdatin
ibu hamil.
/infodatin/infodatin-
3. Bagi ibu hamil
ibu.pdf

48
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

Kemenkes RI. 2011. Lima Strategi http://eprints.umsida.ac.id/


Operasional Turunkan 505/1/DETEKSI%20DINI
Angka Kematian Ibu.. %20KOMPLIKASI.pdf
http://www.depkes.go.id/in
dex. php?vw=2&id=1387 Rochjati, Poedji., 2003. Skrining
Antenatal Pada Ibu Hamil.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Surabaya: Airlangga
Kesehatan dan Ilmu University
Perilaku. Jakarta : Rineka.
Cipta. Wawan. 2011. Teori dan
Pengukuran Pengetahuan,
Fajrin, F. I. 2017. Asuhan Sikap dan Perilaku
Kehamilan. Jilid 1. Gresik: Manusia, Yogyakarta :
Graniti Nuha Medika
Yulanda, Desti. 2014. Hubungan
Fajrin, F. I. (2017). Gambaran Antara Pengetahuan Ibu
pengetahuan ibu hamil Hamil Tentang Tanda
trimester iii tentang tanda- Bahaya Kehamilan
tanda bahaya kehamilan Dengan Sikap Deteksi
berdasarkan usia, Dini Komplikasi
pendidikan dan pekerjaan Kehamilan Di Puskesmas
di BPS Sulastini A. Md. Kartasura Tahun 2014.
Keb. Jurnal kebidanan, http://jurnal.stikesmus.ac.i
9(2), 7. d/index.php/JKebIn/article
/viewFile/104/101
Rinata,Evi.2017. Prinsip Deteksi
Dini Komplikasi Pada Ibu
Hamil.

49

Anda mungkin juga menyukai