Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL

TENTANG RISIKO 4T SELAMA KEHAMILAN


DI POLIKLINIK OBGYN RUMAH SAKIT
TINGKAT II UDAYANA

OLEH :
NIZARUL HIZOMI
KP.13.20.035

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IX/UDAYANA
DENPASAR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang

wanita dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan

sosial. Setiap kehamilan membawa risiko bagi ibu. Angka kematian Ibu (AKI)

masih menjadi permasalahan yang cukup tinggi, angka kematian ibu juga

merupakan salah satu indikator SDGs (Sustainable Development Goals), dihitung

dari data Survei Angka Sensus (SUPAS) tahun 2015 Angka Kematia Ibu (AKI)

berkisar 305 per 100.000 KH (Rakerkesnas 2019). Kematian dan kesakitan pada

wanita hamil adalah masalah besar di Negara berkembang

Menurut data dari World Health Organization (2019) sekitar 25-50 %

kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan

(Nuraisyah, 2019). Di Indonesia jumlah kasus kematian ibu naik dari 4912 pada

tahun 2018 menjadi 4999 di tahun 2019 dan di tahun 2020 (semester I) sebanyak

1712 kasus (Kemenkes RI, 2020). Data di Provinsi Bali berdasarkan Profil

Kesehatan Provinsi Bali tahun 2020, menunjukkan bahwa AKI mengalami

peningkatan yaitu menjadi sebesar 67,6 per 100.000, jika dibandingkan dengan

tahun 2019 sebesar 52,2 per 100.000 Kelahiran Hidup. Disisi lain masih banyak di

temukan kehamilan yang tidak ideal (terlalu banyak anak, terlalu muda, terlalu

tua, dan terlalu dekat jarak kehamilan), yang sangat membahayakan bagi

kesehatan ibu atau lebih dikenal dengan 4T.


Ibu hamil perlu mewaspadai keadaan yang dapat membahayakan diri dan

janinnya. Keadaan-keadaan tersebut mungkin berpengaruh terhadap timbulnya

kesulitan pada kehamilan atau persalinan. Keadaan-keadaan yang dapat

membahayakan ibu serta janinnya yaitu Ibu dengan 4T adalah terlalu tua umur di

atas >35 tahun, Terlalu muda umur di bawah 20 tahun, Terlalu banyak jumlah

anak lebih dari 4 orang dan Terlalu sering jarak persalinan terakhir dengan awal

kehamilan sekarang kurang dari dua tahun (Hazairin et al., 2021). Kurangnya

informasi dan minimnya jangkauan pelayanan kesehatan terutama untuk ibu dan

ketidakpedulian suami akan kesehatan istrinya menempatkan banyak kejadian

kehamilan yang tidak ideal. Kehamilan yang berisiko tinggi mengundang masalah

sampai kepada ancaman jiwa saat melahirkan (Usa, 2020).

Penyebab utama kematian ibu 75% disebabkan oleh perdarahan, infeksi,

tekanan darah tinggi saat kehamilan (pre eklampsia/eklampsia, kehamilan resiko

tinggi, partus lama, aborsi yang tidak aman (Hazairin et al., 2021). Untuk

mencegah munculnya kasus-kasus baru ibu hamil risiko tinggi yang baru adalah

dengan mensosialisasikan 4T kepada masyarakat di mulai dari lingkungan

terdekat (Subratha, 2020). Upaya yang termasuk untuk mencegah kehamilan

resiko tinggi yaitu dengan dilakukannya deteksi awal pada kehamilan (Ofori et al.,

2020). Resiko tinggi kehamilan adalah kesehatan ibu dan bayi yang dapat

terancam. Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi tersebut,

diantaranya kurangnya pengetahuan tentang resiko kehamilan. Pengetahuan

kehamilan merupakan faktor yang bisa berpengaruh pada tingginya angka

kematian ibu (Sarwati, 2017).


Pengetahuan merupakan faktor pendukung yang penting untuk kesehatan.

Hal yang dapat menurunkan angka kematian yaitu apabila pengetahuan ibu hamil

yang lebih dapat membantu ibu untuk mencegah, menghindari atau mengatasi

resiko kehamilan itu, dan sadar akan periksa kehamilannya. Apabila sampai

terjadi resiko saat hamil dapat ditangani secara cepat dan tepat oleh petugas

kesehatan. Salah satunya melalui antenatal care (Subratha, 2020). Tujuan

Antenatal Care adalah menurunkan atau mencegah kesakitan dan kematian

maternal dan perinatal. Tujuan khususnya mengenali secara dini tanda-tanda

bahaya kehamilan atau penyimpangan dari normal dan memberikan

penatalaksanaan yang diperlukan. Seperti mendeteksi dan menangani komplikasi

(preklamsia, perdarahan 4 pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual,

dan lainnya) (Demak et al., 2019)

Hasil penelitian dari Nuraisyah (2019) bahwa berdasarkan survei di

Puskesmas Salawu menunjukkan adanya ibu hamil yang berisiko pada masa

kehamilan yaitu berjumlah 246 orang, diantaranya ibu hamil dengan usia < 20

tahun yaitu berjumlah 112 orang, usia > 35 tahun berjumlah 88 orang, > 3 anak

berjumlah 37 orang dan jarak terlalu dekat < 2 tahun berjumlah 9 orang. Di Desa

Jahiang 4 T yang terbanyak menyebabkan terjadinya KPD (Ketuban Pecah Dini)

sebesar 25% yaitu 12 orang dari 48 ibu hamil. Dari wawancara yang di lakukan

pada 10 ibu hamil 7 diantaranya belum mengatahui tentang resiko 4 T.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Risiko 4T Selama

Kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana”.


1.1 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4T

selama kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana ?

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4T

selama kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui karakteristik ibu hamil berdasarkan : umur, pendidikan dan

pekerjaan.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4T selama

kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Manfaat Teoritis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan di bidang ke

perawatan dalam hal mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

risiko 4T selama kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana

1.3.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan perawatan dan

menggali tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4T selama

kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana

2. Bagi Instansi Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di institusi

pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan terkait

penyakit ibu hamil khususnya terkait risiko 4T selama kehamilan di

Poliklinik Obgyn Rumah Sakit Tingkat II Udayana

3. Bagi Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan tindakan

keperawatan dalam hal mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang risiko 4T selama kehamilan di Poliklinik Obgyn Rumah Sakit

Tingkat II Udayana
DAFTAR PUSTAKA

Demak, I. P. K., Muharam, D. N., & Salman, M. (2019). Hubungan Tingkat


Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Blok Dengan Nilai Ujian
Mahasiswa Kedokteran Tahun Kedua Universitas Tadulako. Molucca
Medica, June, 11–17. https://doi.org/10.30598/molmed.2019.v12.i1.11

Hazairin, A. M., Arsy, A. N., Indra, R. A., & Susanti, A. I. (2021). Gambaran
Kejadian Risiko 4T pada Ibu Hamil di Puskesmas Jatinangor. Jurnal
Bidan Cerdas, 3(1), 10–17. https://doi.org/10.33860/jbc.v3i1.358

Kemenkes RI. (2020). Pusdatin Kemenkes RI.

Nuraisyah, S. (2019). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Risiko 4T Desa


Jahiang Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan
Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan
Dan Farmasi, 19(2), 304. https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i2.506

Ofori, D. A., Anjarwalla, P., Mwaura, L., Jamnadass, R., Stevenson, P. C., Smith,
P., Koch, W., Kukula-Koch, W., Marzec, Z., Kasperek, E.,
Wyszogrodzka-Koma, L., Szwerc, W., Asakawa, Y., Moradi, S., Barati,
A., Khayyat, S. A., Roselin, L. S., Jaafar, F. M., Osman, C. P., … Slaton,
N. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関
連 指 標 に 関 す る 共 分 散 構 造 分 析 Title. Molecules, 2(1), 1–12.
http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-introduction-rehabilitation
%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?DOI=10.4236/
as.2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/PaperDownload.aspx?
DOI=10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.pbi.2013.02.0

Sarwati, W. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya


Kehamilan Di Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Gema
Keperawatan, Vol. 5(No.4), p 652.
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/228/1/KTI %28 WAHYUNI%29.pdf

Subratha, H. F. A. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang


Anemia Di Tabanan. Jurnal Medika Usada, 3, 48–53.
http://ejournal.stikesadvaita.ac.id/index.php/MedikaUsada/article/view/75

Usa, S. N. A. O. (2020). Gambaran Pengetahuan tentang Anemia, Pola


Menstruasi dan Asupan Zat besi (fe) pada Remaja Putri di Pulau Barrang
Lompo Kota Makassar. 16.

Anda mungkin juga menyukai