Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN MEKANISME

KOPING IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU


PRIMIGRAVIDA TRIMESTER 3
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENCONG
KABUPATEN JEMBER

Avin Agung Prasetyoˡ, Diyan Indriyani², Yeni Suryaningsih²


ˡMahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
²Dosen S1 Keperawatan
Program Studi S1 Keperawatan FIKes Universitas Muhammadiyah Jember
E-mail: avinagung856@gmail.com

Abstract
Kecemasan merupakan emosi dan pengalaman subjektif individu yang
memerlukan energi dan tidak dapat diamati secara langsung. Faktor yang
menentukan strategi koping atau memanisme koping yang paling banyak atau
sering digunakan sangat tergantung pada sejauh mana tingkat stress yang dialami
dan kepribadian seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme kopinh dalam menghadapi
persalinan pada ibu primigravida trimester 3 di wilayah kerja Puskesmas
Kencong. Metode Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Populasi yang di gunakan ibu primigravida trimester 3 di wilayah
kencong jember dan sampel dipilih dengan cara Cluster Sampling dan Simple
Random Sampling pada ibu hamil primigravida trimester 3 dari tanggal 02 Juli
2018 – 05 Juli 2018 dengan jumlah sampel 33 responden. Hasil penelitian ini
didapatkan 66,7% ibu hamil tidak ada kecemasan sedangkan untuk mekanisme
koping didapatkan 100% ibu hamil maladaptif. Dari hasil Chi Square diperoleh p
value 0,04≤0,05 sehingga H1 diterima, artinya ada hubungan antara tingkat
kecemasan dengan mekanisme koping menghadapi persalinan dengan koefisien
korelasi negatif. Di sarankan untuk penelitian selanjutnya yaitu meningkatkan
pemahaman bahwa kecemasan sangat berpengaruh terhadap kehamilan. Ibu
primigravida harus bisa mengontrol kecemasan untuk mengurangi komplikasi
kehamilan.
Kata kunci: tingkat kecemasan, mekanisme koping, persalinan
Abstrak
Anxiety is individual's emotion and subjective experience that needs energy and
can not be observed directly. The most frequently used factors that determine the
strategy or the mechanism of coping used often depends on the extent of stress
levels experienced and individual's personality. The purpose of this study was to
identify the relationship of anxiety level with coping mechanism in facing a
childbirth in trimester 3 primigravida mothers in working area of Puskesmas
Kencong. The research method was correlation research with cross sectional
approach. The population used was the third trimester primigravida mothers in
Kencong area and the sample was selected by Cluster Sampling and Simple
Random Sampling in pregnant women of primigravida trimester 3 from 02 July
2018 - 05 July 2018 with the total sample about 33 respondents. The results of
this study found that 66.7% of pregnant women possess no anxiety, while for
coping mechanism it was obtained that 100% of pregnant women were
maladaptif. From Chi Square result it was obtained p value about ,04,0,0,0 so
that H1 was accepted, which meant that there was relation between the level of
anxiety with coping mechanism in facing a childbirth with negative correlation
coefficient. It was suggested for further research to increase the understanding
that anxiety is very influential on pregnancy. Primigravida mothers should be
able to control anxiety to reduce pregnancy complications.
Keywords: anxiety level, coping mechanism, childbirth

PENDAHULUAN Kehamilan trimester III akan


mengalami perubahan Fisiologis dan
Kehamilan merupakan suatu
psikologis yang disebut sebagai
proses reproduksi yang perlu
periode penantian
perawatan khusus agar dapat
berlangsung dengan baik, karena Ibu primigravida merasakan
kehamilan mengandung kehidupan ketakutan ketika membayangkan
ibu maupun janin (Abidah, 2010). proses persalinan kelak selain karena
Pada trimester 3, ibu sebagai adaptasi tidak berpengalaman, primigravida
maternal selama kehamilan antara ini rata-rata memiliki kesamaan
lain adanya sesak napas dan dyspnea, dalam pikiran mereka bahwa
insomnia (pada minggu-minggu melahirkan itu merupakan proses
akhir kehamilan), gingitivitis, sering yang menakutkan, menyeramkan,
berkemih dan keinginan untuk dan menyakitkan, takut tidak
berkemih kembali terasa, rasa tidak menjadi ibu yang baik bagi bayi dan
nyaman dan tekanan di perineum, ketakutan bayi lahir cacat
kontraksi Braxton Hicks, kram (Novitasari, 2013). Menjelang akhir
tungkai (spasme gastrknemius trimester ketiga, ibu akan mengalami
terutama saat berbaring), edema di kesulitan nafas dan gerakan janin
mata kaki sampai tungkai (bukan menjadi cukup kuat sehingga
pitting) (Bobak, 2005 dalam mengganggu tidur ibu. Nyeri
Indriyani, 2014). pinggang, sering berkemih,
keinginan untuk berkemih,
kontipasi, dan timbulnya varises penatalaksanaan stress, termasuk
dapat sangat mengganggu upaya penyelesaian masalah
kemampuanya merawat anak-anak langsung dan mekanisme pertahanan
lain, melakukan pekerjaan rumah yang digunakan untuk melindungi
tangga rutin, dan mengambil posisi diri (Nasir, 2011). Mekanisme
yang yaman untuk tidur dan istirahat. koping memiliki hubungan dengan
tingkat stres. Mekanisme koping
Kecemasan merupakan emosi
yang baik/ mekanisme koping adaptif
dan pengalaman subjektif individu
tentu akan mempengaruhi tingkat
yang memerlukan energi dan tidak
stres, karena pemecahan masalah
dapat diamati secara langsung.
lebih positif. Faktor yang
Kecemasan juga merupakan emosi
menentukan strategi koping atau
tanpa objek yang spesifik (Laraia,
memanisme koping yang paling
2005 dalam Astuti, 2012).
banyak atau sering digunakan sangat
Kecemasan akan berdampak negatif
tergantung pada sejauh mana tingkat
pada wanita sejak masa kehamilan
stress yang dialami dan kepribadian
sampai persalinan. Secara psikologis,
seseorang (Nasir, 2011). Urgenitas
ibu yang tidak tenang dapat
pada ibu primigravida trimester 3
menurunkan kondisi tersebut kepada
adalah mengatasi preklamsinya
bayinya sehingga bayi mudah merasa
karena morbiditas dan mortalitas
gelisah, yang akhirnya berdampak
pada ibu primigravida rata-rata
pada kesehatannya seiring ia tumbuh
pendarahan, setelah itu
besar. Kecemasan juga memicu
menghentikan pendarahan dengan
percepatan detak jantung dan
cara resutitasi cairan dan dukugan
meningkatkan sekresi adrenalin yang
dari keluarga untuk mengurangi
akan menyebabkan penurunan aliran
kecemasan pasca persalinan. Ibu
darah yang menghasilkan
primigravida juga lebih berisiko
melemahnya kontraksi rahim dan
mengalami kematian karena
berakibat pada memanjangnya proses
preeclampsia/ eklampsia
persalinan (Kartikasari, 2015).
dibandingkan dengan ibu
Mekanisme koping adalah multigravida.
tiap upaya yang diarahkan pada
Penelitian yang di lakukan (Priyanto, 2008). Berdasarkan
peneliti laporan tahunan di Propinsi fenomena tersebut peneliti tertarik
Jawa Timur pada tahun 2012, hampir untuk meneliti lebih lanjut tentang “
73,5% ibu mengalami kecemasan Hubungan tingkat kecemasan dengan
pada akhir kehamilan. Hal ini, mekanisme koping dalam
merupakan salah satu faktor menghadapi persalinan pada ibu
psikologis yang mempengaruhi primigravida trimester 3 di wilayah
kelancaran proses dalam persalinan kencong kabupaten Jember”.
(Dinkes Jatim, 2012 dalam Janah,
Tujuan pada penelitian ini
2013).
adalah untuk Menjelaskan tingkat
Hasil survey pengambilan kecemasan pada ibu primigravida
data yang di lakukan oleh peneliti di trimester III di wilayah Kencong
puskesmas Kencong, pada hasil 15 kabupaten Jember.
sampel yang di dapat dari data, di
Penelitian ini diharapkan
dapatkan 8 di antaranya mengalami
dapat menjadi Memberikan
kecemasan sebelum menghadapi
pengetahuan dan pendidikan pada
persalinan.
ibu primigravida trimester 3 dalam
Peran perawat dalam masalah menghadapi tingkat kecemasan
ini adalah sebagai edukator dan dalam menerapkan mekanisme
konselor. Perawat berperan sebagai koping pada saat menghadapi
edukator yang dimaksudkan yaitu persalinan
dengan memberikan pendidikan
MATERIAL DAN METODE
kesehatan sebagai upaya
Penelitian ini menggunakan
menciptakan perilaku
desain korelasi dengan pendekatan
individu/masyarakat yang kondusif
cross-sectional, adalah jenis
bagi kesehatan (Asmadi, 2008).
penelitian yang menekankan waktu
Perawat juga berperan sebagai
pengukuran/observasi data variabel
konselor dengan memberikan
independen dan dependen hanya satu
konseling atau bimbingan kepada
kali pada satu saat. Pada jenis ini,
klien, keluarga, dan masyarakat
variabel independen dan dependen
tentang kesehatan sesuai prioritas
dinilai secara simultan pada suatu
saat, jadi tidak ada tindak lanjut HASIL
(Nursalam,2017). Alat ukur yang
1. Data umum
digunakan menggunakan HAR-S
Pada penelitian ini
untuk variabel tingkat kecemasan
didapatkan usia ibu hamil
dan skala likert untuk variabel
trimester III dengan jumlah
mekanisme koping. Sample pada
responden 33 ibu primigravida
penelitian ini adalah Ibu
trimester 3 sebagian besar
primigravida yang ada di Wilayah
terbanyak berusia 20 – 27 tahun
Kerja Kencong Kabupaten Jember
sebanyak 21 responden dengan
sebanyak 33 responden dengan
presentase 63,6%, responden
menggunakan tekhnik cluster
sebagian besar sebagai
sampling lalu menggunakan Simple
petani/pedagang/buruh dengan
Random Sampling dengan metode
persentase 72,7% dengan jumlah
lotre atau undian yang telah
responden 24 ibu primigravida
ditentukan dan yang telah memenuhi
trimester 3, responden terbanyak
kriteria inklusi.
pendidikan terakhirnya SMA
Tempat penelitian ini
dengan jumlah terbanyak 20
dilakukan di wilayah kerja
responden dengan persentase
Puskesmas Kencong. Waktu
57,6%, secara keseluruhan jumlah
penelitian ini dilaksanakan pada
pendapatan responden sebesar
tanggal 02 - 05 Juli 2018 dari
<Rp. 2.000.000 dengan jumlah 26
penelitian sampai analisis data.
orang atau sebesar 78,8%.
2. Data khusus
Tabel 1 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan tingkat kecemasan pada
ibu primigravida trimester 3 Di Wilayah kerja Puskesmas Kencong Jember
pada Juli 2018
Persepsi Frekuensi Presentasi
Tidak ada Kecemasan 22 66,7
Kecemasan Ringan 7 21,2
Kecemasan Sedang 1 3
Kecemasan Berat 2 6,1
Kecemasan Berat Sekali 1 3
Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 5.8 mayoritas tingkat kecemasan ibu primigravida trimester
3 tidak ada kecemasan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah terbanyak sebesar 22
responden atau dengan persentase 66,7% yang tidak ada kecemasan dan
responden yang mengalami kecemasan berat hanya 2 responden atau 6,1%.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi responden mekanisme koping pada ibu
primigravida trimester 3 Di Wilayah kerja Puskesmas Kencong Jember Pada
Juli 2018
Koping Frekuensi Presentasi
Adaptif 15 45,5%
Maladaptif 18 54,5%

Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukan bahwa 33 responden yang memiliki jumlah
terbanyak yaitu mekanisme koping yang maladaptif sebanyak 18 responden
dengan persentase 54,5%.

Tabel 3 Hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping dalam


menghadapi persalinan pada ibu primigravida trimester 3 di Wilayah kerja
puskemas Kencong Jember pada Juli 2018

Mekanisme Koping
Total P value
Maladaptif Adaptif
6 16
Tidak ada 27,3% 72,7%
kecemasan-
kecemasan ringan 0.04
Tingkat Kecemasan 9 2
Kecemasan sedang-kecemasan 81,9 % 18,2%
berat sekali/panic

Total 15 18 33
45.5% 54.5% 100%
Berdasarkan tabel 5.16 hasil yang didapat menggunakan uji Chi Square dari 33
responden yaitu P value diperoleh 0,04 > 0,05 dengan demikian H1 ditolak yang
berarti ada hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping dalam
menghadapi persalinan pada ibu primigravida trimester 3 di Wilayah kerja
Puskesmas Kencong Jember
PEMBAHASAN pada ibu primigravida trimester 3 di
Wilayah Kencong. Hasil Sejalan
Hasil penelitian tentang
dengan penelitian yang dilakukan
hubungan tingkat kecemasan dengan
oleh Irma Nurbaeti (2008) yang
mekanisme koping dalam menjalani
menggunakan uji chi-square dengan
persalinan pada ibu primigravida
hasil yang diperoleh nilai p=0,83
trimester 3 di Wilayah kerja Puskesmas
yang artinya ada hubungan yang
Kencong kabupaten Jember bahwa
signifikan antara tingkat kecemasan
dari 33 responden yang sebagian
dengan mekanisme koping.
besar memiliki tidak ada kecemasan
yaitu 22 responden dan 16 responden Ibu primigravida merasakan
mengalami maladaptif dan 6 ketakutan ketika membanyangkan
responden mengalami adaptif, proses persalinan kelak selain karena
sedangkan dari 7 responden memiliki tidak berpengalaman, primigravida
kecemasan ringan mengalami ini rata-rata memiliki kesamaan
maladaptif, kecemasan sedang dalam pikiran mereka bahwa
terdapat 1 responden mengalami melahirkan itu merupakan proses
adaptif, kecemasan berat terdapat 2 yang menakutkan, menyeramkan,
responden mengalami maladaptif dan dan menyakitkan, takut tidak
kecemasan berat sekali/panic menjadi ibu yang baik bagi bayi dan
terdapat 1 reponden mengalami ketakutan bayi lahir cacat
adaptif. Hasil menunjukkan bahwa (Novitasari, 2013). Menurut
sebagian besar terdapat 22 responden Ihdaniyati & arifah dalam rahayu
tidak ada kecemasan dan mengalami (2014) salah satu cara yang efektif
mekanisme koping adaptif. dan realistis dalam menangani
masalah psikologis yaitu mencari
Berdasarkan analisis dari uji
informasi lebih banyak tentang
statistik korelasi Chi Square bahwa
masalah yang dihadapi. Pernyataan
hasil P value diperoleh 0,04 < 0,05
tersebut didukung oleh penelitian
dengan demikian H1 diterima yang
Rondonuwu (2014) yang
berarti ada hubungan antara tingkat
menyatakan terdapat hubungan
kecemasan dengan mekanisme
antara pengetahuan dengan tingkat
koping dalam menjalani persalinan
kecemasan klien pre operasi katarak.
Peneliti berpendapat bahwa atau memanisme koping yang paling
tingkat pendidikan berhubungan banyak atau sering digunakan sangat
terhadap tingkat kecemasan kepeada tergantung pada sejauh mana tingkat
responden. Peneliti sependapat stress yang dialami dan kepribadian
dengan penelitian yang dilakukan seseorang.
oleh (Wahyuningsih, 2015) yang
SIMPULAN DAN SARAN
menyatakan terdapat hubungan
Simpulan
antara tingkat pengetahuan tindakan
Phacoemulsifikasi dengan Ada hubungan antara Tingkat
kecemasan pada pasien katarak dan Kecemasan Dengan Mekanisme
penelitian dari (Kartikasari, 2015), Koping Dalam Menghadapi
yang telah dilakukan sebelumnya Persalinan Ibu Primigravida
yang dimuat dalam beberapa jurnal Trimester 3 Di Wilayah Kerja
penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Kencong Jember dengan
tingkat kecemasan yang dialami oleh p value = 0,04 nilai ini lebih kecil
ibu primigravida memiliki proporsi dari α (0,05) maka secara statistik di
yang lebih tinggi dibandingkan sebut bermanfaat atau ada hubungan.
dengan ibu multigravida, yakni
Saran
antara rentang kecemasan sedang
sampai berat hingga panik dan stress. Ibu primigravida disarankan
untuk menambah pengetahuan dan
Mekanisme koping memiliki
wawasan tentang pentingnya
hubungan dengan tingkat stres.
menerapkan mekanisme koping pada
Mekanisme koping yang baik/
ibu primigravida trimester 3 dalam
mekanisme koping adaptif tentu akan
menghadapi persalinan dalam
mempengaruhi tingkat stres, karena
mengatasi kecemasan.
pemecahan masalah lebih positif.
Penelti berasumsi bahwa mekanisme DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2007). Ilmu dan
koping berhubungan dengan tingkat Aplikasi Pendidikan . Jakarta:
strees dalam menghadapi persalinan IMTIMA.
sejalan dengan penelitian yang Abidah, R. S. (2010). Tingkat
Kecemasan Pada Ibu Hamil
dilakukan oleh (Nasir, 2011) faktor
Primigravida Trimester 3
yang menentukan strategi koping Dalam Menghadapi
Persalinan Di RSUD Prof. Dr F, F. I. (2011). Hubungan Paritas
. Soekandar Mojosari dengan Tingkat Kecamasan
Mojokerto. Ibu Hamil Trimester 3 Dalam
Menghadapi Persalinan.
Astria, Y., Nurbaeti, I., & Rosidati,
C. (2008). Hubungan Firdaus, & Sunarti, E. (2009).
Karakteristik Ibu Hamil Hubungan Antara Tekanan
Trimester 3 Dengan Ekonomi Dan Mekanisme
Kecemasan Dalam Koping Dengan
Menghadapi Persalinan Di Kesehjateraan Keluarga
Poliklinik Kebidanan dan Wanita Pemetik Teh. Jurnal
Kandungan Rumah Sakit X Ilmiah Keluarga .
Jakarta . 38.
Hawari, D. (2011). Manejemen
Astuti, Y. (2012). Hubungan Stress, Cemas dan Depresi.
Karateristik Ibu Hamil Jakarta: FKUI.
Primigravida Trimester 3
dengan tingkat Kecemasan Di Hidayat, A. (2009). Metode
RSUD Pasar Rebo. Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta:
Astutik, W. S., & Widodo, Y. Salemba Medika.
(2011). Hubungan Tingkat
Pendidikan Dengan Ihdaniyati, A. I., & Arifah, S. (2009).
Kecemasan Keluarga Pasien Hubungan Tingkat
Dalam Menghadapi Kecemasan Dengan
Perawatan DI Ruang ICU Mekanisme Koping Pada
RUmah Sakit Umum Daerah Pasien Gagal Jantung
Unit Swandana Pare. JUrnal Kongestif Di RSU Pandan
AKP. Arang Boyolali. Berita Ilmu
Keperawatan, 19-24.
Budiono, C. S., Kurniasih, N., &
Susanti, M. I. (2015). Profil Indriyani, D. (2013). Keperawatan
Kesehatan Indonesia . Maternitas Pada Area
Kementrian Kesehatan Perawatan Antenatal.
Republik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Demak, I. P., & Suherman. (2016). K, A. W., Bidjuni, H., & Kallo, V.
Hubungan Umur,Jenis (2012). Hubungan
Kelamin Mahasiswa Dan Karateristik Ibu Hamil
Pendapatan Orang Tua Trimester 3 Dengan Tingkat
Dengan Tingkat Kecemasan Kecemasan Dalam
Pada Mahasiswa Pendidikan Menghadapi Persalinan Di
Sarjana Progam Studi Poli Puskesmas Tumintang .
Pendidikan Dokter FKIK Kartikasari, E., Hernawily, & Halim,
Universitas Tadulako . Jurnal A. (2015). Hubungan
Ilmiah Kedokteran. Pendampingan keluarga
Donsu, J. D. (2016). Metode Dengan Tingkat Kecemasan
Penelitian Keperawatan. Ibu Primigravida Dalam
Yogyakarta: PT. Pustaka Menghadapi Proses
Baru.
Persalinan . Jurnal Nursalam. (2017). Meteode
Keperawatan. Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pendekatan
Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Praktis (4ed). Jakarta:
untuk kajian pustaka Salemba Medika.
penelitian Kesehatan .
Yogyakarta: NUha Medika. Purwaningsih, W., & Andriyani, A.
(2014). Mekanisme Koping
Mukhadiono, Subagyo, W., & Mengatasi Nyeri Persalinan
Wahyuningsih, D. (2015). Kala I. INFOKES.
Hubungan Antara Dukungan
Suami dengan Tingkat Rondonowu, R. (2014). Hubungan
Kecemasan Pada Ibu Pengetahuan Dengan Tingkat
Primigravida Trimester 3 Kecemasan Pada Klien Pre
Dalam Menghadapi Operasi Katarak Di Balai
Persalinan . Jurnal Kesehatan Mata Masyarakat
Keperawatan Soedirman. (BKMM) Manado.
JUIPERDO.
Nasir, A., & Muhith, A. (2011).
Dasar-Dasar Keperawatan Rosyidah, N. N. (2009). Gambaran
Jiwa Pengantar dan Teori. Tingkat Kecemasan Ibu
Jakarta: Salemba Medika. Primigravida Trimester 3
Dalam Menghadapi
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Persalinan Di BPS Ny.
Kesehatan. Jakarta: PT Roidah, SST, M.kes Desa
Rineka Cipta. Dlanggu Mojokerto. Jurnal
Novitasari, T., Budiningsih, T. E., & Keperawatan & Kebidanan,
Mabruri, M. I. (2013). 81-85.
Keefektifan Konseling S, N. (2007). Promosi Kesehatan.
Kelompok Pra-persalinan Jakarta: PT Rineka Cipta.
Untuk Menurunkan Tingkat
Kecemasan Primigravida Wahyuningsih, D., & Subagyo, W.
Menghadapi Persalinan. (2015). Hubungan Antara
Dukungan Suami Dengan
Nursalam. (2011). Konsep dan Tingkat Kecemasan Pada Ibu
Penerapan Metodologi Primigravida Trimester 3
Penelitian Ilmu Keperawatan Dalam Menghadapi
Edisi 2. Jakarta: Salemba Persalinan. Jurnal
Medika. Keperawatan Soedirman.
Nursalam. (2011). Konsep dan Wicaksono , P. P. (2013). Hubungan
Penerapan Metodologi Tingkat Pendidikan Dengan
Penelitian Ilmu Keperawatan Pengetahuan Ibu Rumah
Edisi 2 . Jakarta: Salemba Tangga Tentang PAP Smear
Medika. Di Desa Kauman Kecamatan
Nursalam. (2013). Metodologi Tangen KAbupaten Sragen.
Penelitian Ilmu Keperawatan Yainanik. (2017). Usia, Pendidikan
Edisi 3. Jakarta: Salemba dan Pengetahuan Antenatal
Medika. Care Ibu Primigravida Dalam
Kecemasan Menghadapi
Persalinan.
Yunita. (2013). Hubungan Umur
dengan Tingkat Kecemasan
Ibu Primipara Pada Masa
Nifas DI wilayah kerja
Puskemas Kertak Hanyar.
Dinamika Kesehatan.
Zamriati, W. O., Hutagaol, E., &
Wowiling, F. (2013). Faktor-
faktor Yang Berhubungan
dengan Kecemasan Ibu
Hamil Menjelang Persalinan
Di Poli PKM Tumintang.
ejournal keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai