Anda di halaman 1dari 3

Nama : NI WAYAN ASTRINI

NPM : 21340050P

Jurusan : DIV Kebidanan

MATRIK PENELITIAN KEBIDANAN

N Nama peneliti Desain Variabel yang Responden Penelitian Hasil


o (tahun) penelitian diteliti
1. Nila Marwiyah Cross-sectional jenis persalinan 203 bayi Hasil uji statistik menunjukkan bahwa, sebagian besar
(2016) kejadian asfiksia penyakit kehamilan adalah preeklamsi berat (45,8%),
penyakit sebagian besar jenis persalinan adalah persalinan spontan
kehamilan (44,3%), dan sebagian besar bayi yang dilahirkan adalah
asfiksia sedang (82,8%). Hasil uji statistik dengan
menggunakan Chi square mengenai penyakit kehamilan
menunjukkan bahwa nilai p = 0,025, dimana nilai p <
alpha (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara penyakit kehamilan dengan asfiksia
2. Ruby Kurniawan, Cross-sectional asfiksia, 718 neonatus usia 0 Didapatkan prevalensi bayi dengan asfiksia sebanyak
I Wayan Bikin kejang, sampai 28 hari dengan 214 dan neonatus dengan kejang sebanyak 8 dari 214
Suryawan, Made neonatus asfiksia dan tanpa bayi asfiksia. Dari penelitian ini didapatkan
Ratna Dewi asfiksia hubungan antara asfiksia dengan terjadinya kejang
(2019) pada neonatus dengan nilai p=0,000
3. Andi Sitti Rahma, Metode Asfiksia Sampel dipilih Hasil penelitian menunjukkan dari 104 kasus asfiksia,
Mahdinah Armah penelitian neonatorum, berdasarkan data faktor risiko berdasarkan umur ibu (20-35 tahun)
(2014) adalah usia Ibu, usia sekunder dan diperoleh sebanyak 65,39% (p-value>0.05), berdasarkan usia
observasional kehamilan, 86 kasus kehamilan (<37 minggu dan >42 minggu) sebanyak
dengan lama 55,76% (p-value>0.05), berdasarkan persalinan lama
menggunakan persalinan, (>18 jam untuk multipara dan >24 jam untuk
teknik jenis persalinan primipara) sebanyak 58,65% (p-value>0.05), dan
pengambilan berdasarkan jenis persalinan (persalinan dengan
sampel total tindakan) sebanyak 56,73% (p-value>0.05).
sampling
4. Harima M, Martha Penelitian ini Stabilisasi, di Puskesmas yang telah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Irene Kartasurya, menggunakan Bayi Asfiksia, mengikuti pelaksanaan program satbilisasi bayi asfiksia
Siti Fatimah metode Bidan pelatihan manajemen
oleh bidan Puskemas belum melaksanakan enam
(2016) kualitatif Puskesmas, asfiksia (10 orang)komponen yaitu komponen stabilisasi gula darah
implementasi dan pemeriksaan laboratorium. Hal tersebut
dilatarbelakangi aspek komunikasi kurangnya
kejelasan, konsistensi informasi tentang program
stabilisasi bayi asfiksia, dari aspek
disposisi/sikap masih kurangnya komitmen
bidan pelaksana dalam mengimplementasikan
program stabilisasi bayi asfiksia
5. Annisa Penelitian ini kematian bayi, jumlah kelompok kasus Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor risiko
Kusumawardani, merupakan faktor risiko, 47 ibu dan kelompok yang berhubungan dengan kejadian kematian bayi di
Sri Handayani penelitian karakteristik kontrol 47 ibu. Kabupaten Banjarnegara adalah komplikasi
(2018) survei dengan ibu hamil persalinan, riwayat anemia, berat bayi lahir rendah,
pendekatan asfiksia, kelainan kongenital, dan bayi lahir prematur.
kasus kontrol Sedangkan umur ibu pengetahuan ibu, Pendidikan
ibu, Paritas, Jarak kehamilan, berat badan
6. Aprillya Wibowo Penelitian ini Mother, Parity, 175 Sampel Hasil penelitian menunjukkan umumnya ibu yang
Putri1, Ayu menggunakan LBW melahirkan mempunyai umur yang tidak berisiko
Pratitis1, Lulu metode untuk melahirkan yaitu sebanyak 144 orang
Luthfiya1, Sri penelitian (82,29%), 19 ibu (10,86%) dengan grandemultipara,
Wahyuni1, Auly kuantitatif dan 12 bayi BBLR (6,86%) yang lahir di Klinik
Tarmali (2019) Bersalin Harmoni Ambarawa

7. Usnah Yuliana Metode Asfiksia Penelitian ini Analisa data bivariate menggunakan uji statistic chi-
(2018) penelitian ini Neonatorum, menggunakan data square. Kejadian asfiksia berat (0-3) sebanyak 15%,
adalah survey Faktor Risiko sekunder yang diperoleh asfiksia sedang (4-6) sebanyak 64%, asfiksia ringan
analitik yang dari rekam medik. (7-9) sebanyak 21%. Adanya hubungan antara umur
berjenis Populasi yang ibu dengan kejadian asfiksia (p=0,013), Adanya
retrospective diambil yaitu sebanyak hubungan antara paritas dengan kejadian asfiksia
dengan 257 bayi dengan (p=0,037), Adanya hubungan antara air ketuban
rancangan asfiksia. Sampel yang mekonium dengan kejadian asfiksia (0,000) dan tidak
cross sectional diambil yaitu ada hubungan antara umur kehamilan dengan asfiksia
sebanyak 157 dengan neonatorum (0,091).
menggunakan rumus
slovin
8. Nurita Nilasari Bunga Rancangan Asfiksia, Bayi sampel penelitian 200 bayi Pada penelitian ini didapatkan variabel yang berpengaruh
Kharisma Arifiana penelitian ini Baru Lahir, Faktor baru lahir yang asfiksia terhadap kejadian asfiksia adalah variabel solusio plasenta,
Putri (2018) adalah cross Penyebab lilitan talipusat, simpul talipusat, paritas, dan BBLR. Variabel
sectional kelainan letak merupakan faktor dominan terhadap kejadian
asfiksia dengan nilai OR 1,772. Artinya ibu dengan kelainan
letak memiliki resiko 1,7 kali lebih besar untuk melahirkan bayi
asfiksia dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami
kelainan letak setelah dikontrol dengan variabel BBLR, solusio
plasenta,dan simpul talipusat
9. Ayu Egayosi Rancangan anemia, asfiksia sejumlah 89 bayi Hasil penelitian menunjukan ibu dengan anemia (anemia ringan
Prambandari (2017) penelitian ini neonatorum 36,7%, anemia sedang 33,7%, anemia berat 17,3%, tidak
adalah survey anemia 12,2%), bayi dengan asfiksia (asfiksia ringan 38,8%,
analitik dengan asfiksia sedang 40,8%, asfiksia berat 20,4%). Dengan p value
pendektan 0,004 < 0,05, dan taraf signifikan 95%.
cross sectional.
10. Nely Masruroh1, Rancangan Asphyxia From 465 mothers, 65 The results showed that mothers with very preterm followed by
Yonas Hadisubroto2, penelitian ini neonatorum, mothers meet the inclusion premature rupture of membranes did not have asphyxia (22
Rena Normasari adalah survey preterm labor, criteria mothers or 33.8%) and mothers with very preterm that is not
(2018) analitik dengan premature rupture followed by premature rupture of membranes did not have
pendektan of membranes asphyxia (18 mothers or 27.2%).
cross sectional.

Anda mungkin juga menyukai