NPM : 21340050P
7. Usnah Yuliana Metode Asfiksia Penelitian ini Analisa data bivariate menggunakan uji statistic chi-
(2018) penelitian ini Neonatorum, menggunakan data square. Kejadian asfiksia berat (0-3) sebanyak 15%,
adalah survey Faktor Risiko sekunder yang diperoleh asfiksia sedang (4-6) sebanyak 64%, asfiksia ringan
analitik yang dari rekam medik. (7-9) sebanyak 21%. Adanya hubungan antara umur
berjenis Populasi yang ibu dengan kejadian asfiksia (p=0,013), Adanya
retrospective diambil yaitu sebanyak hubungan antara paritas dengan kejadian asfiksia
dengan 257 bayi dengan (p=0,037), Adanya hubungan antara air ketuban
rancangan asfiksia. Sampel yang mekonium dengan kejadian asfiksia (0,000) dan tidak
cross sectional diambil yaitu ada hubungan antara umur kehamilan dengan asfiksia
sebanyak 157 dengan neonatorum (0,091).
menggunakan rumus
slovin
8. Nurita Nilasari Bunga Rancangan Asfiksia, Bayi sampel penelitian 200 bayi Pada penelitian ini didapatkan variabel yang berpengaruh
Kharisma Arifiana penelitian ini Baru Lahir, Faktor baru lahir yang asfiksia terhadap kejadian asfiksia adalah variabel solusio plasenta,
Putri (2018) adalah cross Penyebab lilitan talipusat, simpul talipusat, paritas, dan BBLR. Variabel
sectional kelainan letak merupakan faktor dominan terhadap kejadian
asfiksia dengan nilai OR 1,772. Artinya ibu dengan kelainan
letak memiliki resiko 1,7 kali lebih besar untuk melahirkan bayi
asfiksia dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami
kelainan letak setelah dikontrol dengan variabel BBLR, solusio
plasenta,dan simpul talipusat
9. Ayu Egayosi Rancangan anemia, asfiksia sejumlah 89 bayi Hasil penelitian menunjukan ibu dengan anemia (anemia ringan
Prambandari (2017) penelitian ini neonatorum 36,7%, anemia sedang 33,7%, anemia berat 17,3%, tidak
adalah survey anemia 12,2%), bayi dengan asfiksia (asfiksia ringan 38,8%,
analitik dengan asfiksia sedang 40,8%, asfiksia berat 20,4%). Dengan p value
pendektan 0,004 < 0,05, dan taraf signifikan 95%.
cross sectional.
10. Nely Masruroh1, Rancangan Asphyxia From 465 mothers, 65 The results showed that mothers with very preterm followed by
Yonas Hadisubroto2, penelitian ini neonatorum, mothers meet the inclusion premature rupture of membranes did not have asphyxia (22
Rena Normasari adalah survey preterm labor, criteria mothers or 33.8%) and mothers with very preterm that is not
(2018) analitik dengan premature rupture followed by premature rupture of membranes did not have
pendektan of membranes asphyxia (18 mothers or 27.2%).
cross sectional.