ABSTRACT
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan kejadian asfiksia
neonatorum di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian Case
Control. Populasi adalah semua bayi lahir di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 yang berjumlah 1480 kelahiran, kemudian mengumpulkan data dengan teknik
purposive sampling dan teknik sistematik random sampling sehingga didapatkan jumlah sampel yang
mewakili populasi. Sampel adalah bayi lahir yang mengalami asfiksia dan yang tidak mengalami
asfiksia yang berjumlah 294 bayi. Perbandingan sampel kasus control 1:1 (147:147). Analisis data
yang digunakan adalah univariabel dalam bentuk deskripsi dan bivariabel dengan rumus chi square
(X²) dan uji odds ratio (OR).
Berdasarkan analisis data yang diperoleh hasil, yaitu Hasil uji Chi-Square, X2Hit = 14,70 dan
X2Tabel = 3,841 maka Ha diterima dan Ho ditolak dengan taraf hubungan signifikan α = 0,05. Ada
hubungan antara berat bayi lahir rendah dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSU Dewi Sartika
Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Saran : Karena tingginya angka kejadian asfiksia, petugas kesehatan
khususnya bidan sebaiknya melakukan deteksi sedini mungkin komplikasi kehamilan dan persalinan
yang merupakan faktor predisposisi asfiksia pada bayi baru lahir,dengan lebih meningkatkan skill dan
kemampuan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada kliennya.
261
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
kamboja 36 per 1.000 kelahiran hidup (15%) dari 404 kelahiran, pada tahun 2015
(Syaiful & Umi, 2016). dari 771 kelahiran terdapat 115 kasus
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan asfiksia neonatorum (14,9%) dan pada
salah satu indikator penting dalam tahun 2016 dari 1480 kelahiran terdapat
menentukan tingkat kesehatan masyarakat. asfiksia neonatorum 147 kasus (9,9%)
Berdasar survey Demografi Kesehatan (Buku Register Rumah Sakit Umum Dewi
Indonesia masih jauh dari target MDGs Sartika, 2016).
yaitu AKB tahun 2015 sebesar 23 per 1000
kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi METODE
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada Jenis penelitian yang digunakan adalah
tahun 2007 diperoleh estimasi Angka metode analitik observasional dengan
Kematian Bayi (AKB) sebesar 34 per 1000 rancangan penelitian Case Control yang
kelahiran hidup dan menjadi 32 per 1000 digunakan untuk mengetahui penyebab
kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI penyakit dengan menginvestigasi
2012). hubungan antara faktor resiko dengan
Data program kesehatan anak kejadian penyakit. Penelitian ini
kabupaten/kota tahun 2015 di Provinsi dilaksanakan di RSU Dewi Sartika Kota
Sulawesi Tenggara, jumlah kematian Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
neonatal adalah 406 kasus dengan Sampel yaitu bayi lahir yang mengalami
penyebab kematian diantaranya BBLR 125 asfiksia sebagai kasus dan bayi lahir yang
kasus (31%), asfiksia 85 kasus (21%), tidak mengalami asfiksia sebanyak 294
kelainan congenital 47 kasus (12%), sepsis bayi. Hasil analisis data ditampilkan dalam
6 kasus (1%), ikterus 5 kasus (1%) dan bentuk tabel disertai penjelasan.
lain-lain 138 kasus (34%) (Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, HASIL DAN PEMBAHASAN
2016). Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa
Berat badan lahir merupakan salah satu jumlah responden dalam penelitian ini
faktor risiko yang menjadi penyebab utama adalah 1480 orang, dimana jumlah bayi
untuk terjadinya asfiksia neonatorum. Hal lahir yang mengalami asfiksia sebanyak
ini terlihat dari penelitian yang dilakukan 147 bayi (9,93%) dan bayi yang tidak
oleh Desfauza dari Universitas Sumatera mengalami asfiksia sebanyak 1333 bayi
Utara pada tahun 2008, menyatakan bahwa (90,06%).
berat badan lahir merupakan salah satu
faktor risiko yang berhubungan secara Tabel 1 Distribusi kejadian Asfiksia pada Bayi
signifikan dan sangat dominan pada Baru Lahir
kejadian asfiksia neonatorum di RSU DR. Jumlah Presentase
Asfiksia
Pirngadi Medan. Bayi yang lahir dengan Respon (%)
berat badan kurang memiliki risiko terjadi Ya (< 7) 147 9,93 %
Tidak (≥ 7) 1333 90,06 %
asfiksia sebesar 79,5%, sedangkan bayi
dengan berat badan normal berisiko
sebesar 20,5%. Asfiksia pada bayi baru lahir adalah suatu
Di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika data keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas
tahun 2014 dari 404 kelahiran terdapat 33 secara spontan dan teratur segera setelah
kasus BBLR (8,1%), tahun 2015 lahir. Hal ini disebabkan oleh karena
meningkat dari 771 kelahiran terdapat 103 hipoksia (kekurangan oksigen) janin
kasus BBLR (13,3%) dan pada tahun 2016 dalam kandungan yang terjadi pada saat
terdapat BBLR sebesar 139 kasus (9,3%) kehamilan, persalinan atau segera setelah
dari 1480 kelahiran. Sedangkan untuk bayi lahir. Hipoksia dapat menghambat
kasus asfiksia pada tahun 2014, kasus adaptasi bayi baru lahir terhadap
asfiksia neonatorum sebesar 61 kasus kehidupan diluar rahim ibu (Maryunani &
Nurhayati, 2008).
262
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa
merupakan kelanjutan dari hasil uji Chi-Square, X2Hit = 14,70 dan
anoksia/hipoksia janin. Tiga hal perlu X2Tabel = 3,841 maka Ha diterima dan Ho
mendapat perhatian yaitu: Denyut jantung ditolak dengan taraf hubungan signifikan α
janin, Mekonium pada air ketuban, = 0,05 (nilai X2Hit > X2Tabel) . Ini berarti ada
Pemeriksaan PH darah janin. Penyebab hubungan yang signifikan antara berat bayi
asfiksia neonatorum mempunyai dimensi lahir rendah dengan kejadian asfiksia
multifaktor. Ada beberapa faktor neonatorum
terjadinya asfiksia neonatorum salah
satunya adalah berat bayi lahir rendah Tabel 3 Hubungan Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) (Rukiyah & Lia, 2013) dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada
Bayi Baru Lahir
Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa Tidak X2Tab
dari 294 Ibu yang melahirkan diperoleh ibu Berat Bayi Asfiksia X2Hit OR
Asfiksia el
Lahir
yang melahirkan dengan berat bayi lahir f % f %
Berat Bayi
normal berjumlah 224 orang (76,19 %) dan Lahir Rendah
49 33,3 201 14,2
bayi lahir dengan berat bayi lahir rendah 14,7 3.84 3
Berat Bayi
98 66,6 126 85,7
berjumlah 70 orang (23,80%). Lahir Normal
Jumlah 147 100 147 100
263
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
264
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
265