PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh seorang wanita. Beberapa tahapan masa nifas yang harus dipahami oleh
seorang bidan antara lain: puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu telah
peurperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat terutama
ketuban pecah lama, ibu menderita anemia, hipertensi, sangat gemuk, sudah
melalui suatu insisi pada depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Jitowiyono, S, &
Weni, K, 2012).
1
Komplikasi yang dapat terjadi sesaat setelah Cesar adalah infeksi yang
banyak disebut sebagai morbiditas pasca operasi. Kurang lebih 90% dari
kemih, usus dan dan luka operasi, Terjadinya aspirasi, Emboli pulmonal
organ seperti vesika urunaria dan uterus saat dilakukan operasi dan
Upaya yang dapat dilakukan adalah mobilisasi dini pada pasca operasi
(Hartati, S, 2015).
kematian ibu sebanyak 416 jiwa yang disebabkan oleh hipertensi dalam
2
kehamilan (28.12%), perdarahan (25.24%), infeksi (4.32%), dan lain-lain
sampai persalinan macet, ruptur uteri iminens, gawat janin, janin besar dan
DKT memiliki angka tindakan SC yang paling tinggi yaitu sebanyak 743
dengan indikasi ketuban pecah dini 32 orang (19,04%), pre eklamsi berat 30
3
bokong (sungsang) 20 orang (11,90%), kepala besar (hidrosepalus) 1 orang
(0,5%).
diproleh data persalinan sebanyak 260 persalinan yang terdiri dari persalinan
bersalin dengan indikasi ketuban pecah dini 20 orang (14,28%), pre eklamsi
Dari data diatas mengingat angka kejadian ibu nifas dengan Sectio
agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan komplikasi pada ibu
diturunkan dan dicegah sedini mungkin, selain itu peran dan tugas tenaga
4
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun study kasus
dengan judul“ Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. M umur 30 Tahun P2
B. Rumusan Masalah
Asuhan Kebidanan Ibu Ibu Nifas pada Ny. M umur 30 Tahun P2 A1 Post
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada Ibu Ibu Nifas pada Ny.
Dentatama.
5
d. Mampu mengantisipasi masalah dengan tindakan segera sesuai
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
di Klinik Dentatama” .
2. Tempat
6
Pada penyusun studi kasus ini penulis mengambil lokasi di
3. Waktu
(Swarjana, K, 2015)
Waktu dimulai dari bulan Juli sampai bulan Desember 2020 dengan
E. Manfaat
1. Bagi penulis
2. Bagi pasien
terjadinya infeksi.
7
F. Metode Memproleh Data
1. Data Primer
a. Wawancara
mendapatkan data.
b. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
8
menggunakan jari atau tangan. Digunanakan untuk
3) Auskultasi
4) Perkusi
c. Observasi
d. Data penunjang
2. Data Sekunder
9
a. Studi Kepustakaan
2010-2020
b. Studi Dokumentasi
Sragen.
G. Sistematika Penulisan
BAB, yaitu.
BAB I PENDAHULUAN
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang tinjauan kasus yang meliputi teori medis tentang
28 Tahun 2017.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
H. Keaslian Studi Kasus
Perbedaan keaslian studi kasus yang diambil terletak pada subyek, tempat
waktu pengambilan kasus.
BAB II
12
TINJAUAN PUSTAKA
1. Nifas
sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu setelah itu
(Amru, 2012).
2018).
b. Periode Nifas
1) Puerperium Dini
2) Puerperium Intermedial
13
Puerperium Intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh
3) Remote Puerperium
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
Tabel 2.1: Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa
involusi.
b) Lochea
14
pada kondisi asam yang ada pada vaginal normal.
Macam-macam lochea:
(Kumalasari, I , 2015).
c) Perubahan Fisik
15
(1) Vagina dan Vulva
(2) Serviks
yaitu:
(Kumalasari, I, 2015).
16
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada
a) Nafsu Makan
dua hari.
b) Motilitas
keadaan normal.
c) Pengosongan Usus
17
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus.
Yayuk, C, 2019).
a) Suhu
b) Nadi
c) Tekanan Darah
d) Pernafasan
18
Keadaan pernafasan akan terganggu karena
2019).
a) Hormon Plasenta
partum.
b) Hormon Pituitary
19
Lamanya seorang wanita mendapatkan menstruasi
d) Kadar Estrogen
mineral, vitamin.
20
d) Mengonsumsi suplemen zat besi minimal selama 3
bulan postpartum.
melahirkan.
lebih baik.
dan ibu.
21
3) Eliminasi
4) Kebersihan Diri
5) Istirahat
pada siang hari sekitar 2 jam dan dimalam hari sekitar 7-8
6) Seksual
22
b) Kelelahan
d) Kecemasan berlebihan
7) Senam nifas
8) Keluarga Berencana
trasepsi.
9) Perawatan Payudara
2018).
23
e. Adaptasi Psikologis Masa Nifas
yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
a) Fase taking in
kelelahan.
dan bayinya.
24
c) Fase letting go
setengah jam).
sakit sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak badan.
25
8) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri
atau bayi.
Rika, A, 2014).
Tujuan:
d) Pemberian asi
hipotermi.
Tujuan:
26
b) Menilai adanya tanda-tanda adanya demam, infeksi,
istirahat.
tanda-tanda penyulit.
istirahat.
tanda-tanda penyulit.
27
4) Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
Tujuan:
alami.
2. Sectio Caesarea
a. Pengertian
2012).
2015).
sepanjang 10 cm.
SC transperitonealis
28
a) Sayatan memanjang (longitudinal).
cm (Jitowiyono, S, 2012).
(Hartati, S, 2015).
akan diinsisi).
persalinan normal.
29
5) Risiko luka parah pada rahim.
bokong.
7) Bayi besar.
1) Gawat janin.
3) Primigravida tua.
6) Kehamilan kembar
(Hartati, S, 2015).
g. Komplikasi
Komplikasi pada persalinan Sectio Cesarea antara lain:
1)Terjadinya gangguan pernapasan
3)Perdarahan
30
6)Terjadi reaksi alergi terhadap obat anastesi
1) Analgesia
2) Tanda-tanda vital
31
4) Ambulasi
6) Perawatan Luka
menguntungkan.
7) Laboratorium
operasi.
8) Perawatan Payudara
32
banyak menimbulkan kompesi, biasanya mengurangi rasa
nyeri.
1. Pengertian
a. Pengkajian
(Mastiningsih, P, 2019).
33
1) Data subyektif
a) Identitas pasien
memberikan penanganan.
34
memberikan konseling sesuai dengan
pendidikannya.
tersebut.
b) Keluhan utama
c) Riwayat kesehatan
35
seperti nyeri pada luka jahitan(Atiqoh, R, N,
2020)
sama.
d) Riwayat Perkawinan
e) Riwayat obstetrik
36
apakah pernah abortus, jumlah anak, cara
2020)
R, N, 2020).
(3) Riwayat KB
g) Data psikologi
37
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga
terhadap bayinya.
(Jitowiyono, S, 2012).
38
Menggambarkan pola istirahat dan tidur
nafas bebas.
2) Data Obyektif
a) Kesadaran Umum
secara keseluruhan.
b) Kesadaran
39
Kesadaran penderita sangat penting dinilai dengan
menjawab pertanyaan.
c) Vital sign
(2) Suhu
(3) Nadi
90x/menit.
(4) Pernafasan
d) Pemeriksaan fisik
(1) Inspeksi
40
Pemeriksaan klien dengan melihat ujung rambut
ada secret.
operasi.
(Atiqoh, R, N, 2020)
(2) Palpasi
41
untuk mengukur suhu tubuh, adanya kelainan
ditubuh, oedema.
gondok
kolostrum.
2020)
S, 2012)
b. Interpretasi Data
42
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan
1) Diagnosa kebidanan
a) Data subyektif
b) Data obyektif
(Amellia, S, W, N, 2019).
43
(2) Tanda-tanda vital
(b) Suhu
(c) Nadi
90x/menit.
(d) Pernafasan
(4) TFU pada ibu nifas post Sectio Cesarea dalam 1 hari
c) Masalah
44
gangguan rasa nyaman (nyeri) pada luka Sectio Caessaria.
(Atiqoh, R, N, 2020).
d) Kebutuhan
Tindakan Segera
45
dengan kondisi klien, seperti pemberian antibiotik Dalam langkah
1) Pemberian analgesia
5) Ambulasi
6) Perawatan luka
7) Perawatan payudara
f. Implementasi
46
bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
1) Analgesia
2) Tanda-tanda vital
47
Kateter dapat dilepaskan setelah 12 jam, post operasi
5) Ambulasi
pertolongan.
6) Perawatan Luka
menguntungkan.
7) Laboratorium
8) Perawatan Payudara
48
keempat dan kelima post operasi, aktifitas ibu seminggunya
g. Evaluasi
1. Kewenangan Bidan
Tahun 2017.
a. Pasal 18
keluarga berencana.
49
b. Pasal 19
kehamilan.
meliputi pelayanan:
c) Persalinan normal;
berwenang melakukan;
1) Episiotomi;
50
4) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan
dengan perujukan;
hamil;
nifas;
kelahiran.
51
BAB III
TINJAUAN KASUS
DENTATAMA SRAGEN
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
ISTRI SUAMI
3) Pendidikan : SLTA SD
6) Agama : Islam
52
2. Keluhan Utama pada Waktu Datang : Ibu mengatakan melahirkan
dengan metode operasi caesar hari ke 2, ibu masih nyeri pada luka
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 14 Tahun
2) Siklus : 28 Hari
7) Konsistensi : Cair
53
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas yang lalu
Hamil Tahun Umur Jenis Penolong Tempat Komplikas JK/BB /PB Kead Laktasi Penyulit
ke- lahir Khmln Persalinan i Skrng Nifas
1 2011 39 minggu Normal Bidan BPM Tidak Ada Perempuan Hidup 6 bulan – Tidak ada
3200 kg 2 tahun
50 cm
3 2020 38 minggu SC Dokter Klinik Tidak Ada Perempuan Hidup Lancar Tidak ada
S.POG Dentatama 2900 kg 49
cm
54
c. Riwayat Persalinan dan Nifas
cm LK 27 cm
4) Lama Persalinan
d. Riwayat KB
e. Status Perkawinan
1) Nikah : 1 Kali
55
4. Riwayat Kesehatan
berdebar-debar.
dinding dada
minggu
56
mengalami mengalami seperti
bintik merah
fisik/psikologis
57
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
berdebar-debar
dada
minggu
58
6) Diabetes Militus : Ibu mengatakan tidak pernah
malam hari
bintik merah
fisik/psikologis.
59
5. Data Kebiasaan Sehari-hari
60
Merokok Tidak pernah
Narkoba Tidak pernah Tidak ada
Alcohol Tidak pernah
Minum jamu Tidak pernah
6. Data Psikososiospiritual
a. Hubungan dengan keluarga : Baik
anak nya
A. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
2) Suhu : 37,5o C
3) Respirasi : 24 x permenit
4) Nadi : 85 x permenit
61
2. Pemeriksaan fisik
seklera putih
berbau
pembengkakan,
62
masih terpasang dower kateter, masih
memakai pembalut
3. Pemeriksaan Khusus
a. Palpasi
2) Abdomen :
b) Kontraksi : keras
c) Perkusi :
B. Data Penunjang
11.5 % gram
63
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
B. Dasar
a. Dasar Subjektif :
b. Dasar Objektif :
2. Kesadaran : Composmentis
5. Kontraksi keras
64
NR Tanggal 07-11-2020 HB : 11.5 gr%
11.5 % gram
C. Masalah
Ibu kurang tidur karena masih merasa nyeri pada luka jahitan post
operasi
D. Kebutuhan
2) Synto 1 amp 1x
V. RENCANA TINDAKAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan yaitu : KU, TTV,
dan lochea
65
2. Beritahu ibu untuk meminum obat sesuai obat dirumah sakit
III. IMPLEMENTASI
Kesadaran : Composmentis
nadi : 85 x permenit
Kontrasksi : Keras
tetap menjaga kebersihan, dan tetap menjaga luka jahitan agar tetap
kering
66
4. Memberitahu ibu untuk mengonsumsi makanan yang diberikan di RS
yaitu diit bubur, ibu disuruh minum air putih yang banyak dan ibu juga
perlahan, jika ingin menyusui posis bayi berada diatas dada dengan kepala
6. Memberitahu ibu bahwa ibu masih bedres dan ibu sudah bisa melakukan
mobilisasi dini seperti miring kekanan dan kekiri dan kaki bisa ditekuk
untuk menghindari rasa nyeri ibu bisa melakukan nya dengan perlahan.
IV. EVALUASI
1. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan yaitu : KU,
4. Ibu sudah mengerti untuk makanan yang diberikan dari RS yaitu bubur,
67
Tabel 3.3 tabel pemberian injeksi
1 gr
3 Katorolac 4x 1 30 mg 06.00 30 mg
amp 30 mg
12.00
30 mg
hari
hari
DATA PERKEMBANGAN 1
KUNJUNGAN RS
68
Tanggal : 08 November 2020 Jam : 15.00 WIB
A. Subyektif
B. Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
b. Suhu : 36,8o C
c. Respirasi : 22x/menit
4. Lochea : Rubra
C. Assessment
Ny. M umur 30 tahun P2A1 dengan post Sectio Cesarea 2 hari + 4 jam
69
D. Planning
5. Memberitahu ibu sudah boleh pulang dan diberikan terapi obat nya
hasil : hari ini ibu sudah boleh pulang dan akan meminum obat yang
2020
DATA PERKEMBANGAN II
KUNJUNGAN RUMAH
70
Tanggal : 19 November 2020 Jam : 10.00 WIB
E. Subyektif
3. Ibu mengatakan sudah istirahat yang cukup dan nutrisi yang baik
F. Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
b. Suhu : 36O CC
c. Respirasi : 22x/menit
4. Lochea : Alba
G. Assessment
71
Ny. M umur 30 Tahun P2A1 dengan post Sectio Cesarea hari ke 13
H. Planning
disampaikan
setelah mandi tetap dibersihkan, dengan kain bersih, supaya luka tetap
hasil : ibu sudah menjaga kebersihan daerah luka jahitan, agar tetap
cukup
penyulit
72
5. Memritahu ibu tidak ada infeksi nifas tidak ada tanda-tanda demam,
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
hasil : ibu sudah paham mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, yaitu
cuci tali pusat dengan air bersih, bilas dan keringkan hingga betul-
keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kasa steril
BAB IV
73
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas teori yang telah diuraikan
memperoleh gambaran secara nyata dan sejauh mana asuha kebidanan yang
diberikan pada Asuhan kebidanan ibu nifas post sectio cesarea pada Ny. M
1. Pengkajian
karena beresiko kepada ibu maupun janin, dengan melalui pembedahan irisan
dilakukan melalui perut ibu, pada kasus SC ibu sering mengalami keluhan
2015).
Berdasarkan studi kasus pada Ny. M Post Sectio Cesarea hari ke dua
ditemukan data ibu di operasi Sectio Cesarea (SC) karena kondisi ibu yang
74
tidak memungkinkan untuk ibu melahirkan normal akibat presbo, riwayat
operasi kista, dan terdapat keluhan nyeri pada luka jahitan jadi dalam
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa kebidanan
berkaitan dengan abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas.
b. Data subyektif
c. Data obyektif
d. Masalah
75
Permasalahan yang muncul berdasarkan pernyataan pasien. pada
kasus ibu nifas post Sectio Caessaria adalah gangguan rasa nyaman
e. Kebutuhan
a. Diagnosa Kebidanan
Dasar S :1). Ibu mengatakan sudah bisa miring kanan dan kiri
76
M yaitu Ibu kurang tidur karena masih merasa nyeri pada
luka jahitannya
b. Masalah
Ibu kurang tidur karena masih merasa nyeri pada luka jahitan post
operasi
c. Kebutuhan
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik, karena
3. Diagnosa Potensial
masalah keluhan seperti nyeri pada luka operasi jika tidak ditangani maka
77
manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus Ny. M tidak ditemukan
kesenjangan.
penatalaksanaan kebidanan.
Menurut teori pada ibu post sectio cesarea antara lain kolaborasi
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien, seperti
Berdasarkan studi kasus pada Ny. M Post Sectio Cesarea hari ke dua
ditemukan data ibu di operasi Sectio Cesarea (SC) pada hari ke 2. Ibu telah
5. Rencana Tindakan
masalah atau diagnosa yang telah teridentifikasi atau antisipasi. Pada langkah
Adapun rencana asuhan yang diberikan pada ibu nifas post sectio
caesarea yaitu:
a. Pemberian analgesia
78
c. Terapi cairan dan diet
e. Ambulasi
f. Perawatan luka
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan yaitu : KU, TTV,
dan lochea
b. Beritahu ibu untuk meminum obat sesuai yang ada dirumah sakit
November 2020
79
2) Beritahu ibu untuk menjaga kebersihan daerah jahitan operasinya
penyulit
5) Beritahu ibu tidak ada infeksi nifas tidak ada tanda-tanda infeksi
nifas
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
Jadi dalam rencana tindakan ada kesenjangan antara teori dan praktek
6. Implementasi
Pada langkah ini asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya
a. Memberikan analgesia
rasa sakit atau dapat disuntik dengan cara serupa 10 mg morfoin, dan
untuk keluhan nyeri atau demam pada bendungan ASI ibu dapat
80
b. Mengukur tanda-tanda vital
darah, nadi, jumlah urine serta jumlah darah yang hilang dan keadaan
jam berikutnya.
Terapi diit ibu post SC adalah tinggi kalori tinggi protein, ibu
2300-2700 kalori. contoh menu diet makanan yang diberikan yaitu roti,
2015).
kedua bising usus lemah, dan usus aktif kembali pada hari ke tiga.
c. Ambulasi
perawat dapat bangun dari tempat tidur sebentar, hari kedua pasien
81
d. Perawatan Luka
e. Laboratorium
f. Perawatan Payudara
Pemberian ASI dapat dimulai pada hari post operasi jika ibu
diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada hari keempat dan kelima
yaitu:
Kesadaran : Composmentis
nadi : 85 x permenit
Kontrasksi : Keras
82
TFU dan Lochea : 2 jari dibawah pusat, Lochea Rubra
tetap menjaga kebersihannya, dan tetap menjaga luka jahitan agar tetap
kering.
yaitu diit bubur, ibu disuruh minum air putih yang banyak dan ibu juga
secara perlahan, jika ingin menyusui posis bayi berada diatas dada
83
3) Menganjurkan ibu mobilisasi
hasil : hari ini ibu sudah boleh pulang dan akan meminum obat
November 2020
normal
disampaikan
84
2) Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan daerah jahitan
supaya luka tetap kering dan tidak basah, agar tercegah dari infeksi
hasil : ibu sudah menjaga kebersihan daerah luka jahitan, agar tetap
yang cukup
penyulit
5) Beritahu ibu tidak ada infeksi nifas tidak ada tanda-tanda demam,
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
hasil : ibu sudah paham mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
85
7. Evaluasi
batas normal, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti merah,
bengkak, panas.
rumah sakit pada hari keempat dan kelima post operasi, aktifitas ibu
Pada kasus Ny. M umur 30 tahun P2A1 post Sectio Cesarea pasien
diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada hari keempat post operasi. tidak
karena itu tidak ada kesenjangan antara teori dan Studi kasus.
86
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
maka pada kasus Ny. M dengan Nifas Post Seksio Sesarea (SC) di KLINIK
1. Pada pengkajian kasus Ny. M umur 30 tahun post Seksio Sesarea data ini
2. Pada interpretasi data kasus Ny. M umur 30 tahun post Seksio Sesarea
dasar ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilahan.
3. Diagnosa potensial pada kasus Ny. M umur 30 tahun post Secksio Sesarea
4. Antisipasi tindakan segera pada kasus Ny. M umur 30 tahun post Sektio
5. Pada rencana tindakan kasus Ny. M umur 30 tahun post Seksio Sesarea
87
6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah di susun pada ibu
post partum pada Ny. M umur 30 tahun post Seksio Sesarea dengan hasil
7. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada ibu post partum
pulang dari rumah sakit pada hari keempat post operasi dengan hasil yaitu
B. SARAN
2. Bagi Responden diharapkan dapat mengetahui asuhan pada ibu nifas post
agar dapat menambah bahan bacaan tentang asuhan kebidanan pada ibu
88
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dalam Pemprov Jateng, (2018). Buku profil
Pendekatan Teori Model Selfcare Dan Comport Jakarta: Trans Info Media.
Unissula repository.ac.id
Bojongkulur-Gunung-Putri-Bogor: In Media.
89
Murtiningsi, W. (2018). Penerapan Kompres Daun Kol Nyeri Dan
Elib.stikesmuhgmbong.ac.id
Sumiaty. (2018). Kebidanan Teori Dan Asuhan Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Sutanto A, v, & Yuni, F. (2019). Asuhan pada kehamilan bagi praktisi kebidanan
90