Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan izin dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan laporan komprehensif ini.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam. Akhirnya
dengan izin dan hidayahnya pulalah kami dapat menyelesaikan penyusunan
laporan komprehensif berjudul “Akseptor KB Kondom”. Adapun berkat bantuan
dan dukungan dari teman – teman, mahasiswa, dan pihak – pihak lainnya
sehingga laporan komprehensif ini dapat terselesaikan.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang – orang yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan komprehensif ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu banyak mengaharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun kearah yang lebih baik.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
2 . Tujuan Khusus
2. Keluhan Utama
Pada akseptor kondom biasanya sedikit mengganggu hubungan
seksual (mengurangi sentuhan langsung) (Saifuddin, 2011).
3. Riwayat Kesehatan Klien
a) Riwayat Kesehatan yang lalu
1) Penyakit/ Kelainan Reproduksi :
Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada 7 janin
per 100.000 kelahiran). (Saifuddin, 2010)
2) Penyakit Sistem imunologi :
Resiko tinggi HIV maupun terinfeksi HIV dan AIDS
dapat menggunakan kontrasepsi kondom. (Saifuddin, 2011)
3) Penyakit Infeksi :
Riwayat IMS dapat menggunakan kontrasepsi kondom.
(Saifuddin, 2011)
5. Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang dikaji adalah siklus, lama haid,
banyaknya, warna, nyeri haid, keluhan waktu haid, dan amenore.
6. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No. BB/ Abnorm Lakt
Suami Anak UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK H M Peny
PB alitas asi
a) Nulipara dan yang telah memiliki anak, bahkan sudah
memiliki banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi,
atau setelah mengalami abortus boleh menggunakan
kontrasepsi kondom (Saifuddin, 2011).
b) Pascapersalinan dan tidak menyusui atau yang menyusui ASi
> 6 bulan pascasalin dapat menggunakan kontrasepsi kondom
(Saifuddin, 2011).
7. Riwayat Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi kondom dapat diberikan pada pasien
setelah menggunakan kontrasepsi implant, pil, suntik dan IUD
tanpa ada kontra indikasi dari masing-masing kontrasepsi tersebut
dengan kontrasepsi kondom (Saifuddin 2011).
b. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda Vital :
Antropometri :
Berat badan sekarang :
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
Tampak bersih, tidak tampak ketombe, rambut
tampak kuat, distribusi rambut tampak merata dan
tekstur rambut tampak lembut (Priharjo, 2006).
b. Wajah :
Wajah simetris, tidak pucat, tidak oedema
(Saifuddin, 2011).
c. Mata :
Sklera berwarna putih, konjungtiva berwarna
merah muda, dan palpebra tidak oedema (Saifuddin,
2011).
d. Hidung :
Tampak bersih, tidak ada pengeluaran, tidak
tampak polip, tidak tampak peradangan (Tambunan
dkk, 2011).
e. Mulut :
Tampak simetris, bibir tampak lembab, tidak
tampak caries dentis, tidak tampak stomatitis,
geraham tampak lengkap, lidah tampak bersih, tidak
tampak pembesaran tonsil. (Tambunan dkk,2011 &
Uliyah dkk,2008).
f. Telinga :
Tampak bersih, tidak ada pengeluaran/sekret
(Tambunan dkk 2011 & Uliyah dkk,2008).
g. Leher :
Tidak tampak pembesaran tonsil, tidak tampak
peradangan faring, tidak tampak pembesaran vena
jugularis, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,
dan kelenjar getah bening (Priharjo, 2006 &
Tambunan dkk,2011).
h. Dada :
Tidak terdapat retraksi idnding dada saat
bernafas, nafas terdengar vesikuler, tidak terdengar
suara nafas tambahan, bising usus 5-35 x/menit.
(Saifuddin, 2011).
i. Payudara :
Payudara simetris, tidak teraba benjolan atau massa
abnormal dan tidak terdapat pembesaran kelenjar
limfe. Pada akseptor kondom, tidak mempengaruhi
dan mengganggu pengeluaran ASI (Saifuddin,
2011)
j. Abdomen :
Tidak teraba pembesaran pada abdomen atau
benjolan/massa abnormal pada abdomen (Saifuddin,
2011).
k. Genitalia :
Pada penggunaan kontrasepsi kondom, tidak
terjadi perdarahan atau spotting karena penggunaan
kondom tidak mempengahuri hormon (Saifuddin,
2010).
l. Ekstermitas :
Tidak ad avarices, tidak terdapat oedema pada
ekstremitas klien
a. Refleks ekstremitas atas: refleks bisep (+),
refleks trisep (+)
b. Refleks ekstremitas bawah : patella (+), cavillary
refill kembali dalam waktu < 2 detik, homan sign
(-)
3. Pemeriksaan Penunjang
Pada klien atau akseptor kondom tidak memerlukan atau
membutuhkan anamnesis atu pemeriksaan khusus untuk pemakaian
kondom (Saifuddin, 2011).
Masalah :
Ketidaknyamanan pada saat berhubungan seksual
merupakan masalah yang biasa terjadi pada akseptor
kondom (Saifunddin, 2011).
V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
Rasional : penjelasan mengenai pemeriksaan fisik postpartum
merupakan hak klien (Varney, 2008).
2. Melakukan penapisan awal sebelum memberikan kontrasepsi
kondom.
Rasional : penapisan dilakukan untuk mengetahui kontraindikasi dari
pemberian metode kontrasepsi kondom (Varney, 2008).
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyani, Siti Nina. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Jakarta:
Nuha Medika.
PB PAPDI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 4 Jilid 1. Jakarta: FKUI.
Tambunan, Eviana S., dkk. 2011. Panduan Pemeriksaan Fisik Bayi Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.