Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bayi baru lahir normal telah melewati masa penyesuaian pada minggu
pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi aman, hangat
dan makan dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan pada pola untuk
makan, bernapas dan tetap hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
Periode BBL (Normal) merupakan masa 28 hari pertama kehidupan
manusia, pada masa ini terjadi proses penyesuaian system tubuh bayi intrauterin
kekehidupan ekstrauterin masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan perhatian
karena pada masa ini terdapat mortalitas paling tinggi (Rudon 2006). Bayi Baru
Lahir memerlukan asuhan yang segera yang cepat, tepat, aman dan bersih. Hal
tersebut merupakan bagian esensia
|l bayi baru lahir. Sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi
sehubungan dengan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka
penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil jikalau ibu dan bayinya dalam
kondisi yang optimal, sehingga selain ibunya bayi yang dilahirkan juga harus
dalam keadaan sehat. (Kosim M Sholeh.2003)
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2002, angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka
kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan kematian bayi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum, trauma
kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan
dismaturitas, imaturitas dan lain-lain.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu
tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka
kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan
berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau
kesehatan bayi dan anak.
Hal ini akan memberikan kontribusi yang positif dalam penurunan
angka kematian bayi. Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya
komplikasi pada bayi sehingga perlu dilakukan asuhan kebidanan yang memadai
dalam rangka melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi
sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada
akhirnya dapat menurunkan AKI dan AKB.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL dengan
menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan
menurut Varney dan mendokumentasikanya dalam bentuk catatan SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menjelaskan konsep dasar teori BBL
2. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada BBL
dengan menggunakan manajemen kebidaan menurut Varney
3. Melakukan asuhan kebidanan pada BBL
4. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada BBL dalam bentuk catatan
SOAP
5. Melakukan pembahasan antara konsep dasar teori BBL dengan asuhan
BBL yang diambil

Anda mungkin juga menyukai