Anda di halaman 1dari 18

Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu ...

/435-452

Jurnal Obstretika Scientia ISSN 2337-6120


Vol. 4 No1.

Hubungan Gravida, Umur dan Pendidikan Ibu dengan


Hiperemesis Gravidarum

Susilawati*
Erlyna Evasari*
*AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Article Info Abstract
Keywords: The study aims at investigating the
hyperemesis gravidarum, gravida, relationship of a mother’s gravida, age, as
age, level of education well as level of education with hyperemesis
gravidarum case at RSUD dr. Adjidarmo
Rangkasbitung in 2014. The study
incorporates analytical survey method using
case control, the population of the study
consists of 2,294 pregnant women, while the
sample is of 234 pregnant women. The
sample is taken by using 1:1 ratio, in which
the case group consists of 117 pregnant
women with hyperemesis gravidarum and
the control group consists of 117 pregnant
women without hyperemesis gravidarum.
The data is analyzed by univariate and
bivariate taken through statistical test by
using chi square. The result of the study
indicates that there is a relationship of a
mother’s gravida, age, as well as level of
education with hyperemesis gravidarum. It
is expected that medical professionals can be
more skillful and responsive and always
upgrade their skills to do early detection on
varied complications in both mothers and
babies.
Corresponding Author: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Erlyna.eva@gmail.com
hubungan antara gravida, umur, dan
susilawati@yahoo.com
pendidikan ibu dengan kejadian hiperemesis
gravidarum di RSUD dr. Adjidarmo
Rangkasbitung tahun 2014. Jenis penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian

435
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

survey analitik dengan desain case kontrol,


populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah
2.294 ibu hamil, jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 234 ibu hamil. Cara
pengambilan sampel menggunakan
perbandingan 1:1 kelompok kasus sebanyak
117 ibu hamil yang hiperemesis gravidarum
dan kelompok control sebanyak 117 ibu
hamil yang tidak hiperemesis gravidarum.
Data dianalisis dengan univariat dan bivariat
dengan uji statistic dengan menggunakan chi
square. Hasil penelitian diperoleh bahwa
terdapat hubungan gravida, umur, dan
pendidikan ibu dengan secara hiperemesis
gravidarum. Diharapkan tenaga kesehatan
lebih sigap dan tanggap serta selalu
meningkatkan kemampuan sehingga dapat
mendeteksi sedini mungkin berbagai macam
©2016 JOS.All right reserved. penyulit yang terjadi pada ibu maupun bayi.

Pendahuluan 100.000 kelahiran bayi hidup jika


Menurut World Health dibandingkan dengan rasio kematian
Organization (WHO) tahun 2012, ibu di 9 negara maju dan 15
sebanyak 536.000 perempuan negara persemakmuran. Komplikasi
meninggal akibat persalinan. selama kehamilan dan persalinan
Sebanyak 99% kematian ibu akibat bertanggung jawab atas kematian
masalah persalinan atau kelahiran ibu (WHO, 2012).
terjadi dinegara-negara berkembang. Hasil Survey Demografi
Rasio kematian ibu dinegara-negara Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
berkembang merupakan tertinggi 2007 menyatakan bahwa Angka
dengan 450 kematian ibu per Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

mencapai 248 per 100.000 kelahiran keadaan umum menjadi buruk.


hidup (Depkes, 2012). Sedangkan Mual dan muntah merupakan
menurut Dinas Kesehatan Lebak gangguan yang paling sering
tahun 2014, Angka Kematian Ibu dijumpai pada kehamilan trimester
(AKI) sebanyak 47 jiwa meninggal pertama, kurang lebih pada 6 minggu
akibat persalinan, hal itu mengalami setelah haid terakhir selama 10
kenaikan dibandingkan dengan minggu. Sekitar 60-80%
Angka Kematian Ibu (AKI) pada primigravida dan 40-60%
tahun 2013 yaitu sebanyak 33 jiwa multigravida mengalami mual dan
(Dinkes, 2014). muntah, namun gejala ini menjadi
Mortalias dan mordibitas lebih berat hanya pada 1 dari 1.000
pada wanita hamil dan bersalin kehamilan (Mansjoer, 2009).
adalah masalah besar bagi negara- Perasaan mual ini
negara berkembang. Di negara desebabkan oleh karena
miskin, sekitar 20-50% kematian meningkatnya kadar hormon
wanita usia subur disebabkan hal estrogen dan HCG (Human
yang berkaitan dengan kehamilan. Chorionic Gonadrotropin) dalam
Menurut data statistik yang serum. Pengaruh fisiologik kenaikan
dikeluarkan World Health hormon ini belum jelas, mungkin
Organization (WHO) sebagai badan karena sistem saraf pusat atau
perserikatan bangsa-bangsa (PBB) pengosongan lambung yang
yang menangani masalah bidang berkurang. Pada umumnya wanita
kesehatan, tercatat angka kematian dapat menyesuaikan dengan keadaan
ibu dalam kehamilan dan persalinan ini, meskipun demikian gejala mual
di dunia mencapai 515.000 jiwa dan muntah yang berat dapat
setiap tahun (Depkes, 2007). berlangsung sampai 4 bulan.
Hiperemesis gravidarum Pekerjaan sehari-hari menjadi
adalah keadaan dimana penderita terganggu dan keadaan umum
mual dan muntah lebih dari 10 menjadi buruk. Keadaan inilah yang
kali dalam 24 jam, sehingga disebut hiperemesis gravidarum
pekerjaan sehari-hari terganggu dan pada ibu hamil. Keluhan gejala dan

437
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

perubahan fisiologis menentukan faktor psikologik memegang peranan


berat ringannya penyakit, beberapa penting pada penyakit ini, takut
faktor predisposisi yang sering terhadap kehamilan dan persalinan,
terjadi pada primigravida, takut terhadap tanggung jawab
molahidatidosa, diabetes dan sebagai seorang ibu dapat
kehamilan ganda akibat peningkatan menyebabkan konflik mental yang
kadar HCG, faktor organik karena dapat memperberat mual dan
masuknya Villi Khorialis dalam muntah sebagai ekspresi tidak sadar
sirkulasi maternal dan perubahan terhadap keengganan menjadi hamil
metabolik, faktor psikologis atau sebagai pelarian kesukaran
keretakan rumah tangga, kehilangan hidup (Nining, 2009).
pekerjaan, rasa takut terhadap Walaupun kebanyakan kasus
kehamilan dan persalinan, takut ringan dan dengan seiring waktu,
memikul tanggung jawab dan faktor satu dari setiap 1000 wanita hamil
endoktrin lainnya (Wiknojosastro, akan menjalani rawat inap, kondisi
2005). ini sering terjadi pada wanita
Berdasarkan psikoanalisis, primigravida dan cenderung terjadi
hiperemesis gravidarum sangat lagi pada kehamilan berikut nya,
berkaitan dengan faktor stres, faktor-faktor predisposisi lain
seperti katakutan, kurangnya meliputi usia ibu kurang dari 20
informasi tentang kehamilan, tahun, obesitas, gestasi multi janin,
komunikasi yang buruk dapat dan penyakit trofoblastik (Bobak,
menjadi pemicu peningkatan mual 2004).
dan muntah (Cunningham, 2005). Menurut Prawirohardjo
Kejadian hiperemesis (2010), Hiperemesis gravidarum
gravidarum lebih sering dialami dapat menyebabkan komplikasi
oleh primigravida daripada bahkan kematian pada ibu dan
multigravida, hal ini berhubungan janin jika tidak tertangani dengan
dengan tingkat kestresan dan usia baik. Mual dan muntah secara terus
ibu saat mengalami kehamilan menerus, mengakibatkan turunnya
pertama, Pada ibu primigravida berat badan hingga lebih dari 5%

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

berat sebelum hamil, dehidrasi dan spastik dengan gejala tak suka
ketidakseimbangan elektrolit dapat makan dan mual, akan mengalami
menyebabkan komplikasi maternal hiperemesis gravidarum yang lebih
bahkan dapat menimbulkan berat (Wiknojosastro, 2005).
kematian. Ibu yang menderita Diagnosis hiperemesis
hiperemesis gravidarum gravidarum biasanya tidak sukar.
berkepanjangan dapat menyebabkan Harus ditentukan adanya kehamilan
penurunan berat badan yang kronis muda dan muntah terus menerus,
akan meningkatkan kejadian sehingga mempengaruhi keadaan
gangguan pertumbuhan janin dalam umum. Namun demikian harus
rahim atau Intra Uterine Growth dipikirkan kehamilan muda dengan
Retradation (IUGR). penyakit pielonefritis, hepatitis,
Perasaan mual diakibatkan ulkus ventrikuli dan tumor serebri
oleh berbagai faktor, keluhan ini yang dapat pula memberikan gejala
terjadi pada trimester pertama. muntah. Hiperemesis gravidarum
Penyesuaian terjadi pada kebanyakan yang terus menerus dapat
wanita hamil, meskipun demikian menyebabkan kekurangan makanan
mual dan muntah dapat berlangsung yang dapat mempengaruhi
berbulan-bulan. Hiperemesis perkembangan janin, sehingga
gravidarum yang merupakan pengobatan perlu segera diberikan
komplikasi mual dan muntah pada (Fauziyah, 2012).
hamil muda, bila terjadi terus Berdasarkan hasil study
menerus dapat menyebabkan pendahuluan yang dilakukan di
dehidrasi dan tidak imbangnya RSUD dr.Adjidarmo Rangkasbitung
elektrolit dengan alkalosis angka kejadian ibu dengan
hipokloremik. Belum jelas mengapa hiperemesis gravidarum tahun 2014
gejala-gejala ini hanya terjadi sebanyak (5,1%) 117 kasus dari
pada sebagian kecil wanita, tetapi 2294 ibu hamil, Pendidikan ibu
faktor psikologik merupakan faktor dengan kejadian Hiperemesis
utama, wanita yang sebelum gravidarum pada ibu hamil di RSUD
kehamilan sudah menderita lambung

439
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

dr. Adjidarmo Rangkasbitung Tahun mempengaruhi akibat tersebut.


2014 ”. (Notoatmodjo, 2005).
Metodologi Penelitian Variabel penelitian adalah
Berdasarkan penelitian dan segala sesuatu yang berbentuk apa
tujuan yang hendak dicapai, saja yang ditetapkan oleh peneliti
penelitian ini menggunakan metode untuk dipelajari sehingga diperoleh
penelitian survei analitik dengan informasi tentang hal tersebut
rancangan penelitian kasus kontrol kemudian ditarik kesimpulannya
(case control) dengan menggunakan (Sulistyaningsih, 2011).
pendekatan retrospektif. Penelitian Terdapat 2 variabel yang
kasus kontrol merupakan suatu akan diteliti dalam penelitian ini,
penelitian survei analitik yang yaitu : Variabel bebas (independent
menyangkut bagaimana faktor risiko variable) adalah variabel yang
dipelajari dengan menggunakan mempengaruhi atau yang menjadi
pendekatan retrospective. Dengan sebab perubahannya atau timbulnya
kata lain, efek (penyakit atau status variabel devenden (terikat)
kesehatan) diidentifikasi pada saat (Sulistyaningsih, 2011).
ini, kemudian faktor risiko Dalam penelitian ini,
diidentifikasi ada atau terjadinya variabel bebasnya adalah gravida,
pada waktu yang lalu. (Notoatmodjo, umur dan pendidikan ibu
2010). dipengaruhi atau yang menjadi
Rencana penelitian akibat karena adanya variabel bebas
retrospektif, penelitian ini adalah (Sulistyaningsih, 2011).
penelitian yang berusaha melihat Dalam penelitian ini variabel
ke belakang (backward looking), terikatnya yaitu hiperemesis
artinya pengumpulan data dimulai gravidarum Kesimpulannya bahwa
dari efek atau akibat yang telah kejadian hiperemesis gravidarum
terjadi. Kemudian dari efek tersebut masih banyak terjadi. Oleh karena
ditelusuri penyebabnya atau itu penulis tertarik untuk melakukan
variable-variabel yang penelitian dengan judul “ Hubungan
antara Gravida, Umur, dan Populasi

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

adalah wilayah generasisasi yang dengan mempertimbangkan syarat-


terdiri atas objek (benda)/subjek syarat yang telah terpenuhi, yaitu ibu
(orang) yang mempunyai kualitas hamil yang mengalami hiperemesis
dan karakteristik tertentu yang gravidarum di RSUD dr. Adjidarmo
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti Rangkasbitung tahun 2014. Maka
dan kemudian ditarik kesimpulannya sampel untuk kelompok kasus yang
(Sulistyaningsih, 2011). digunakan dalam penelitian ini
Menurut Notoadmojo (2010) sebanyak 117 ibu hamil yang
Populasi adalah keseluruhan objek mengalami hiperemesis gravidarum.
penelitian atau objek yang diteliti. Sedangkan sampel untuk kelompok
Populasi merupakan seluruh subjek kontrol berjumlah 117 ibu hamil
(manusia, binatang, percobaan, data yang tidak mengalami hiperemesis
laboratorium, dll) yang akan diteliti gravidarum (1:1), jadi jumlah
dan memenuhi karakteristik yang keseluruhan sample yaitu 234 orang.
ditentukan (Riyanto, 2013). Adapun pengambilan sampel kontrol
Populasi dalam penelitian secara sytematic random sampling.
ini adalah seluruh ibu hamil yang Penelitian menggunakan data
tercatat dalam buku register Poli sekunder. Data yang dikumpulkan
kebidanan di RSUD dr. Adjidarmo peneliti hanya memanfaatkan data
Rangkasbitung pada tahun 2014 yang tersedia di dalam buku laporan
yaitu berjumlah 2.294. registrasi ruang poli kebidanan di
Sampel adalah sebagian dari RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung
populasi yang diharapkan dapat tahun 2014. Peneliti menyusun
mewakili atau representatif populasi rencana yang dituangkan dalam
(Riyanto,2013). Menurut Notoatmojo bentuk proposal atau usulan
(2005) sebagian yang diambil dari penelitian. Kegiatan yang dilakukan
keseluruhan objek yang diteliti dan meliputi penelusuran literatur-
dianggap mewakili seluruh populasi literatur pendukung yang berkaitan
ini disebut “ Sampel Penelitian ’’. dengan topik yang akan dibahas,
Sampel dalam penelitian ini setelah mendapatkan persetujuan,
diambil dari sebagian populasi selanjutnya pengurusan izin

441
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

penelitian di Sekretariat Akademi hanya menghasilkan distribusi dan


Kebidanan La Tansa Mashiro presentase dari tiap variabel. Pada
Rangkasbitung dan RSUD dr. penelitian ini yang akan diteliti
Adjidarmo Rangkasbitung. adalah gravida, umur dan
Metode yang digunakan pendidikan ibu hamil. Analisis ini
dalam pengumpulan data adalah yang dilakukan terhadap dua
dengan mengambil data dari buku variabel yang diduga berhubungan
laporandi ruang poli kebidanan atau berkorelasi. Yang mana
RSUD dr. Adjidarmo rangkasbitung penelitian ini akan menganalisis
pada tahun 2014. Dari laporan variabel gravida dengan hiperemesis
ruang kebidanan tercatat daftar ibu gravidarum, variabel umur dengan
yang hamil sebanyak 2294 orang hiperemesis gravidarum, variabel
berdasarkan urutan waktu masuk pendidikan dengan hiperemesis
ruang poli kebidanan. Ibu hamil yang gravidarum. Dalam analisis ini dapat
mengalami hiperemesis gravidarum dilakukan pengujian statistik dengan
sebanyak 117 Ibu hamil, Dan dari cara Chi Square.
jumlah tersebut 117 ibu hamil Hasil Penelitian
diambil menjadi kasus. Data dalam analisis ini
Pengumpulan data pada kelompok diperoleh dari data sekunder
kontrol disesuaikan berdasarkan melalui pengisian daftar ceklis.
kriteria yaitu ibu hamil yang tidak Penelitian ini dilakukan untuk
mengalami hiperemesis gravidarum mengetahui hubungan gravida,
berdasakan gravida, umur dan umur dan pendidikan ibu hamil
pendidikan di ruang poli kebidanan dengan kejadian hiperemesis
RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung gravidarum. Setelah dilakukan
pada tahun 2014. penelitian di ruang poli kebidanan
Analisis yang digunakan RSUD dr.Adjidarmo Rangkasbitung
yaitu analisis univariat dan bivariat. yang dimulai pada bulan Januari
Analisis yang dilakukan terhadap sampai Desember 2014 dengan
tiap variabel dari hasil penelitian. jumlah sampel yaitu 234 responden
Pada umumnya dalam analisis ini

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum Frekuensi Persentase (%)
Ya 117 5,1
Tidak 2177 94,9
Total 2294 100
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukan bahwa masih terdapat Ibu
hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum (117 kasus).
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravidarum
Gravidarum Frekuensi Persentase (%)
Primigravida 152 65%
Multigravida dan 82 35%
grandemultigravida
Total 234 100%
Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukan bahwa sebagian besar (65%) Ibu dengan
gravida primigravida.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan umur
Umur Frekuensi Persentase (%)
Beresiko <20/>35 155 66,2
Tidak Beresiko 20-35 79 33,8
Total 234 100
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukan bahwa lebih dari setengahnya
(66,2%) Ibu berumur <20/>35 tahun.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
Rendah ( <SMP) 156 66,7%
Tinggi (>SMA) 78 33,3%
Total 234 100
Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukan bahwa lebih dari setengahnya
(66,7%) Ibu berpendidikan rendah (<SMP).

443
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

Tabel 5
Hubungan Gravida dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum
Gravidarum Hiperemesis Total P Value OR
gravidarum
Ya Tidak
Primigravidarum 94 58 152
80.3% 49.6% 65.0% 4.157
Multigravidarum dan 23 59 82 0.001 (2.322
grandemultigravidarum 19.7% 50.4% 35.0% -7.433
Jumlah 117 117 234
100.0% 100.0% 100.0%
Berdasarkan tabel 4 di atas dengan Kejadian hiperemesis
menunjukan bahwa kelompok ibu gravidarum di ruang poli kebidanan
hamil yang mengalami gravida RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung
primigravida lebih banyak (80,3%) tahun 2014.
yang mengalami hiperemesis Adapun nilai Odds Ratio
gravidarum, dibandingkan dengan (OR) :4,157 dan Confidence Interval
yang tidak mengalami hiperemesis (CI) 95% :(2,322-7,443), artinya ibu
gravidarum hanya (49,6%). hamil dengan gravida primigravida
Hasil uji statistik dengan memiliki resiko 4 kali lebih besar
menggunakan Chi Square pada α= untuk mengalami hiperemesis
0,05 didapatkan nilai P sebesar gravidarum dibandingkan dengan
0,001 (P≤0,05) yang berarti bahwa ibu hamil dengan Multigravida dan
secara statistik terdapat hubungan grandemultigravida.
yang bermakna antara Gravida
Tabel 6
Hubungan Umur dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum
Umur Hiperemesis Total P Value OR
gravidarum
Ya Tidak
<20/>35 th 96 59 155
82.1% 50.4% 66.2% 4,494
20-35 th 21 58 79 0.048 (2,474
17.9% 49.6% 33.8% -8,149
Jumlah 117 117 234
100.0% 100.0% 100.0%
Berdasarkan tabel 6 di atas kelompok umur <20/>35 tahun
menunjukan bahwa ibu hamil pada lebih banyak (82,1%) yang

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

mengalami hiperemesis gravidarum, RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung


dibandingkan dengan yang tidak tahun 2014.
mengalami hiperemesis gravidarum Adapun nilai Odds Ratio
hanya (50,4%). Hasil uji statistik (OR) : 4,494 dan Confidence Interval
dengan menggunakan Chi Square (CI) 95% : (2,474-8,149) artinya
pada α=0,05 didapatkan nilai P ibu hamil dengan umur <20/>35
sebesar 0,048 (P≤0,05) yang berarti tahun memiliki resiko 4 kali lebih
bahwa secara statistik terdapat besar untuk mengalami hiperemesis
hubungan yang bermakna antara gravidarum dibandingkan dengan
Umur dengan Kejadian hiperemesis umur ibu 20-35 tahun.
gravidarum di Ruang poli kebidanan
Tabel 7
Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum
Pendidikan Hiperemesis Total P Value OR
gravidarum
Ya Tidak
Rendah ≤SMA 94 62 156
80.3% 53.0% 66.7% 3,626
Tinggi ≥SMA 23 55 78 0.047 (2,02-
19.7% 47.0% 33.3% 6,494)
Jumlah 117 117 234
100.0% 100.0% 100.0%
Berdasarkan tabel 7 di atas bahwa secara statistik terdapat
menunjukan bahwa pada kelompok hubungan yang bermakna antara
ibu hamil yang berpendidikan Pendidikan dengan Kejadian
rendah (≤SMP) memiliki proporsi hiperemesis gravidarum di ruang
lebih banyak (80,3%) yang poli kebidanan RSUD dr. Adjidarmo
mengalami hiperemesis gravidarum, Rangkasbitung tahun 2014.
dibandingkan dengan yang tidak Adapun nilai Odds Ratio (OR)
mengalami hiperemesis gravidarum :3,626 dan Confidence Interval (CI)
hanya (53,0%). Hasil uji statistik 95% :2,024-6,494) artinya ibu yang
dengan menggunakan Chi Square berpendidikan rendah memiliki
pada α=0,05 didapatkan nilai P resiko hampir 4 kali lebih besar
sebesar 0,047 (P≤0,05) yang berarti mengalami hiperemesis gravidarum

445
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

dibandingkan dengan ibu yang grandemultigravida. Berdasarkan


berpendidikan tinggi. hasil penelitian yang dilakukan
Pembahasan oleh eka susi sundari (2013) di
1. Hubungan antara Gravida RSUD A. Yani kota metro, terhadap
dengan Kejadian Hiperemesis 238 ibu hamil diperoleh hasil bahwa
Gravidarum dari 108 ibu hamil dengan kategori
Berdasarkan hasil penelitian primigravida terhadap 39 ibu hamil
menunjukan bahwa kelompok ibu (36,1%) yang mengalami
hamil primigravida lebih banyak hiperemesis gravidarum, sedangkan
(80,3%) yang mengalami dari 130 ibu hamil dengan kategori
hiperemesis gravidarum, multigravida terdapat 29 ibu hamil
dibandingkan dengan yang tidak (22,3%) yang mengalami
mengalami hiperemesis gravidarum hiperemesis gravidarum.
hanya (49,6%). Hasil uji statistik Hasil pengujian statistik
dengan menggunakan Chi Square diperoleh p value =0,028 (<a
pada α = 0,05 didapatkan nilai P 0,05) yang artinya ada hubungan
sebesar 0,001 (P≤0,05) yang berarti signifikan antara gravida dengan
bahwa secara statistik terdapat hiperemesis gravidarum di RSUD
hubungan yang bermakna antara A. Yani Kota Metro Tahun 2013.
gravida dengan Kejadian Analisis keeratan hubungan kedua
hiperemesis gravidarum di ruang varibel ditujukan oleh OR =1,969
poli kebidanan RSUD dr. Adjidarmo (1,113-3,480), yang artinya ibu
Rangkasbitung tahun 2014. primigravida mempunyai peluang 2
Adapun nilai Odds Ratio kali lebih besar untuk hiperemesis
(OR):4,157 dan Confidence Interval dibandingkan dengan ibu
(CI) 95%:(2,322-7,443), artinya multigravida.
ibu hamil dengan gravida primipara Berdasarkan hasil penelitian
memiliki resiko 4 kali lebih besar yang dilakukan elfanny sumai
untuk mengalami hiperemesis (2013) di RSUD dr. sam ratulangi
gravidarum dibandingkan dengan tondano kabupaten minahasa
ibu hamil dengan Multigravida dan provinsi sulawesi utara, ibu hamil

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

terbanyak pada kelompok gravida gravidarum, dibandingkan dengan


yang mengalami hiperemesis yang tidak mengalami hiperemesis
gravidarum yaitu primigravida gravidarum hanya (50,4%). Hasil
(57%) dan paling sedikit uji statistik dengan menggunakan
grandemultigravida (14%). Chi Square pada α=0,05 didapatkan
Hasil analisis uji statistik nilai P sebesar 0,048 (P≤0,05)
Chi-square diperoleh nilai p= 0,049 yang berarti bahwa secara statistik
(<a = 0,05) artinya ada hubungan terdapat hubungan yang bermakna
yang signifikan antara gravida antara Umur dengan Kejadian
dengan kejadian hiperemesis hiperemesis gravidarum di Ruang
gravidarum. poli kebidanan RSUD dr.
Pada ibu primigravida Adjidarmo Rangkasbitung tahun
faktor psikologik memegang 2014.
peranan penting pada penyakit ini, Adapun nilai Odds Ratio
takut terhadap kehamilan dan (OR):4,494 dan Confidence Interval
persalinan, takut terhadap tanggung (CI) 95% : (2,479-8,149) artinya
jawab sebagai seorang ibu dapat ibu hamil dengan umur <20/>35
menyebabkan konflik mental yang tahun memiliki resiko 4 kali lebih
dapat memperberat mual dan besar untuk mengalami hiperemesis
muntah sebagai ekspresi tidak sadar gravidarum dibandingkan dengan
terhadap keengganan menjadi hamil umur ibu 20-35 tahun.
atau sebagai pelarian kesukaran Berdasarkan hasil penelitian
hidup. yang dilakukan elfanny sumai
2. Hubungan antara Umur (2013) di RSUD dr. Sam Ratulangi
dengan Kejadian Hiperemesis Tondano Kabupaten Minahasa
Gravidarum Provinsi Sulawesi Utara, ibu hamil
Berdasarkan hasil penelitian yang mengalami hiperemesis
menunjukan bahwa ibu hamil pada gravidarum pada umur <20 tahun
kelompok umur <20/>35 tahun (51%) dan paling sedkit yaitu
lebih banyak (82,1%) yang responden dengan umur >35 tahun
mengalami hiperemesis (8%). Hasil analisis uji statistik. chi-

447
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

square diperoleh nilai p=0,048 <a= tahun (Soekidjo Notoatmodjo,


0,05 artinya ada hubungan yang 2002).
signifikan antara umur dengan Jadi semakin matang usia
kejadian hiperemesis gravidarum. seseorang, maka dalam memahami
Berdasarkan penelitian yang suatu masalah akan lebih mudah
dilakukan Oleh Ridwan A dan dan dapat menambah pengetahuan
Wahidudin (2007),umur reproduksi (Soekidjo Notoatmodjo, 2002).
yang sehat dan aman adalah umur Semakin banyak umur atau
20-35 tahun. Kehamilan diusia semakin tua seseorang maka akan
kurang 20 tahun dan diatas 35 mempunyai kesempatan dan waktu
tahun dapat menyebabkan yang lebih lama dalam
hiperemesis karena pada kehamilan mendapatkan informasi dan
diusia kurang 20 secara biologis pengetahuan. Dengan demikian
belum optimal emosinya, semakin tua umur responden maka
cenderung labil, mentalnya belum pengetahuanya ibu hamil
matang sehingga mudah mengalami hiperemesis gravidarum semakin
keguncangan yang mengakibatkan baik.
kurangnya perhatian terhadap 3. Hubungan antara Pendidikan
pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi dengan Kejadian Hiperemesis
selama kehamilanya. Sedangkan Gravidarum
pada usia 35 tahun terkait dengan Berdasarkan hasil penelitian
kemunduran dan penurunan daya menunjukan bahwa pada kelompok
tahan tubuh serta berbagai penyakit ibu hamil yang berpendidikan
yang sering menimpa di usia ini. rendah (<SMP) memiliki proporsi
Usia 20-35 tahun merupakan usia lebih banyak (80,3%) yang
yang reproduktif bagi seseorang mengalami hiperemesis gravidarum
untuk dapat memotivasi diri dibandingkan dengan yang tidak
memperoleh pengetahuan yang mengalami hiperemesis gravidarum
sebanyak-banyaknya. Umur hanya (53,0%). Hasil uji statistik
individu yang terhitung mulai saat dengan menggunakan Chi Square
dilahirkan sampai saat berulang pada α = 0,05 didapatkan nilai P

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

sebesar 0,047 (P≤0,05) yang hubungan yang kuat antara


berarti bahwa secara statistik pendidikan ibu hamil dengan
terdapat hubungan yang bermakna kelengkapan pemeriksaan.
antara Pendidikan dengan Kejadian Pendidikan dapat mempengaruhi
hiperemesis gravidarum di ruang seseorang termasuk juga
poli kebidanan RSUD dr. perilakunya terhadap pola hidup
Adjidarmo Rangkasbitung tahun terutama dalam memotivasi untuk
2014. sikap berperan serta dalam
Adapun nilai Odds Ratio perubahan kesehatan.
(OR) : 3,626 dan Confidence Hasil penelitian di Rumah
Interval (CI) 95% : 2,024-6,494) Sakit Umur Pusat dr. Mohammad
artinya ibu yang berpendidikan Hoesin Palembang (2007), hasil
rendah memiliki resiko hampir 3 penelitian menunjukan dari 264
kali lebih besar mengalami responden, sebesar 26,2% yang
hiperemesis gravidarum mengalami kejadian hiperemesis
dibandingkan dengan ibu yang gravidarum dan 73,8% yang tidak
berpendidikan tinggi Menurut mengalami kejadian hiperemesis
penelitian yang dilakukan oleh gravidarum. Dari analisis bivariat
Kasim (2015) menyatakan bahwa dengan uji statistic Chi Square
semakin tinggi tingkat pendidikan didapatkan p Value <a (0,027 <
masyarakat maka diharapkan 0,05), ini menunjukkan bahwa ada
masyarakat lebih mudah untuk hubungan antara pendidikan dengan
menerima dan mengerti pesan- kejadian hiperemesis gravidarum.
pesan kesehatan, begitupun Menurut Nursalam (2002)
sebaliknya semakin rendahnya bahwa makin tinggi pendidikan
pendidikan masyarakat maka seseorang, maka makin mudah
semakin sulit untuk menerima menerima informasi sehingga
pesan-pesan kesehatan yang makin banyak pula pengetahuan
disampaikan. Dan dalam penelitian yang dimiliki. Responden yang
Kasim pada tahun 2005-2006 dapat berpendidikan tinggi akan mudah
disimpulkan bahwa terdapat menyerap informasi, sehingga ilmu

449
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

pengetahuan yang dimiliki lebih peneliti lakukan, kesimpulan


tinggi namun sebaliknya orang tua penelitian ini diuraikan sebagai
yang berpendidikan rendah akan berikut :
mengalami hambatan dalan 1. Masih terdapat (5,1%) Ibu
penyerapan informasi sehingga hamil yang mengalami
ilmu yang dimiliki juga lebih rendah hiperemesis gravidarum di
yang berdampak pada RSUD dr. Adjidarmo
kehidupannya. Pendidikan dapat Rangkasbitung tahun 2014.
mempengaruhi seseorang termasuk 2. Sebagian besar (65%) ibu yang
juga perilaku terhadap pola hidup mengalami hiperemesis
dalam memotivasi untuk siap gravidarum di RSUD dr.
berperan serta dalam perubahan Adjidarmo Rangkasbitung
kesehatan. Rendahnya pendidikan tahun 2014 dengan
seseorang makin sedikit keinginan primigravida.
untuk memanfaatkan pelayanan 3. Sebagian besar (66,2%) Ibu
kesehatan, dan sebaiknya makin yang mengalami hiperemesis
tingginya pendidikan seseorang, gravidarum di RSUD dr.
makin mudah untuk menerima Adjidarmo Rangkasbitung
informasi dan memanfaatkan tahun 2014 berumur <20/>35
pelayanan kesehatan yang ada. tahun.
Kesimpulan 4. Sebagian besar (66,7%) Ibu
Penelitian yang dilakukan yang mengalami hiperemesis
oleh penulis yang berjudul gravidarum di RSUD dr.
hubungan antara gravida, umur Adjidarmo Rangkasbitung
dan pendidikan ibu hamil tahun 2014 berpendidikan
dengan kejadian hiperemesis rendah (<SMP).
gravidarum. Maka pada bagian ini 5. Terdapat Hubungan antara
peneliti akan menarik kesimpulan gravida,umur dan pendidikan
berdasarkan hasil penelitian Ibu hamil dengan Kejadian
menggunakan uji statistik dan hiperemesis gravidarum di
pembahasan teori yang telah RSUD dr. Adjidarmo

452
Susilawati dan Erlyna Evasari / Hubungan Gravida, umur dan pendidikan ibu .../435-452

Rangkasbitung Tahun 2014. Diharapkan pula hasil penelitian ini


B. Saran dapat dijadikan sebagai bahan
1. Bagi RSUD Dr. Adjidarmo atau referensi kepustakaan dan menambah
Tenaga Kesehatan wawasan tentang hiperemesis
Mengingat masih banyak gravidarum bagi mahasiswa prodi
ditemukannya Kasus hiperemesis DIII Kebidanan La Tansa Mashiro.
gravidarum pada ibu dengan usia 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
reproduksi dan kebanyakan Bagi peneliti selanjutnya
masyarakat belum mengetahui dan diharapkan untuk mengadakan
menyadari tanda serta gejala penelitian tentang hiperemesis
hiperemesis gravidaraum. Dalam hal gravidarum dengan mengembangkan
ini tenaga kesehatan diharapkan variabel-variabel yang lain seperti
lebih sigap dan tanggap serta selalu pekerjaan, status ekonomi, status gizi
meningkatkan kemampuan sehingga dan variabel yang lainnya.
dapat mendeteksi dini berbagai Daftar Pustaka
macam penyulit yang mungkin Achadiat, Chrisdiono M.
terjadi pada ibu maupun bayi, 2004. Prosedur Tetap Obstetri
terutama kasus hiperemesis Dan Ginekologi. Jakarta : EGC.
gravidarum dapat tertangani dengan Asih, Kampono, dan
baik. Selain itu memberikan Prihartono. (2009). Hubungan
penyuluhan kesehatan terhadap ibu Pajanan Infeksi Helicobacter Pylori
hamil pun merupakan hal yang Dengan Kejadian Hiperemesis
penting agar para ibu hamil mau Gravidarum. Yogyakarta:Majalah
memeriksakan kehamilannya secara Obstetri Ginekologi Indonesia.
rutin guna mendeteksi secara dini Bobak, dkk. 2004.
mengenai kesehatan ibu dan janin. Keperawatan Maternitas. Edisi 4.
2. Bagi Institusi pendidikan Jakarta : EGC.
Diharapkan institusi Fadlun dan Achmad
pendidikan dapat melengkapi buku- Feryanto. 2013. Asuhan Kebidanan
buku tentang hiperemesis Patologis.Jakarta : Salemba Medika.
gravidarum dengan terbitan terbaru.

451
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 1 (2016-2017)

Fauziyah, yulia. 2012. Tiran, Denise. 2008. Mual &


Obstetri Patologi:untuk mahasiswa Muntah Kehamilan. Jakarta : EGC.
kebidanan dan keperawatan. Wiknojosastro, H. 2005. Ilmu
Yogyakarta : Nuha Medika. Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Metodologi Penelitian Kebidanan
Teknik Analisis Data. Jakarta.
Salemba Medika.
Marmi, dkk. 2011. Asuhan
kebidanan patologi. Yogyakarta:
pustaka pelajar.
Notoatmodjo,Soekidjo.2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan.
Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
Riyanto, Agus. 2013.
Statistik Deskriptif Untuk
Kesehatan. Yogyakarta:Nuha
Medika.
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia
Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan
IV patologi. Jakarta : CV Trans Info
Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2005.
Obstetri Dan Ginekoloogi Sosial.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyaningsih. 2011.
Metodologi Penelitian Kebidanan
Kuantitatif- Kuantitatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu.

452

Anda mungkin juga menyukai