ABSTRAK
Informasi Artikel : Produksi ASI Eksklusif berhubungan erat dengan masa pospartum
Diterima :25 November 2021 (nifas) yaitu masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – alat
Direvisi : 04 Desember 2021 reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
Disetujui : 20 Desember 2021 berlangsung selama enam minggu atau 42hari. Menyusui adalah
Diterbitkan : 30 Desember 2021 keterampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada
bayi selama 6 bulan. Rooming – in memungkinkan ibu menyusui
Korespondensi Penulis :
*
bayinya kapan saja bayi menginginkannya. Rawat gabung juga
intanbudimulia@gmail.com akan meningkatakan ikatan batin antara ibu dan bayinya. Tujuan
umum dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang pengaruh rooming – in / rawat gabung
terhadap kelancaran produksi ASI di Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih Tahun 2021. Penelitiani ni menggunakan metode
pendekatan studi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu postpartum persalinan normal yang menjalani rawat
inap di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih.
Sampel dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teknik Non
Probability Random Sampling yang dilaksanakan dengan cara
Accidental Sampling yakni pengambilan sampel yang tersedia
selama proses penelitian dengan jumlah sampel 53 orang.ada
hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pengaruh rooming – in
terhadap kelancaran produksi ASI. OR = 93,3 berarti tingkat
pengetahuan ibu tentang pengaruh metode rooming – in terhadap
kelancaran produksi ASI 93,3 kali lebih baik.
ABSTRACT
Exclusive breast milk production is closely related to the
postpartum period, namely the period after the delivery of the
placenta until the reproductive organs recover as before pregnancy
and normally lasts for six weeks or 42 days. Breastfeeding is a skill
that both mother and baby learn, both of which require time and
patience for the fulfillment of nutrition for the baby for 6 months.
Rooming – in allows mothers to breastfeed their babies whenever
they want. Hospitalization will also increase the bond between
mother and baby. The general objective of this study was to
determine the relationship between the mother's level of knowledge
about the effect of rooming-in/inpatient care on the smooth
production of breast milk at the Prabumulih Regional General
Hospital in 2021. This study used a descriptive study approach.
The population in this study were all normal postpartum mothers
who were hospitalized in the Midwifery Room of the Prabumulih
Regional General Hospital. The sample in this study was carried
out using the Non Probability Random Sampling technique which
was carried out by Accidental Sampling, namely the sampling
available during the research process with a total sample of 53
people. OR = 93.3 means that the mother's level of knowledge
Pada tahun 2015, Association American pada keadaan emosi ibu. Jika Ibu tenang dan
of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan bahagia karena bisa mendekap bayinya, maka
agar ibu dapat terus bersama bayinya di hormon ini akan meningkat dan ASI pun
ruangan yang sama dan mendorong ibu untuk cepat keluar. Sehingga bayi lebih cepat puas
segera menyusui bayinya kapanpun bayi mendapatkan ASI. A d a p u n m anfaat lain
menginginkannya. Kondisi tersebut dakan dari perawatan rooming in bagi bayi akan
membantu kelancaran produksi ASI lebih cepat menyesuaikan dengan waktu tidur
(Mappawali, 2018). dan bangun dengan ibu. Selain itu jika bayi
UNICEF menyatakan, terdapat 30.000 menangis akan langsung didekap ibu sehingga
kematian bayi di indonesia dan 10.000 ibu akan tenang mendengarkan detak jantung
kematian anak balita di dunia setiap tahunnya. ibu. Bagi ibu, perawatan rooming – in akan
UNICEF menyebutkan bukti ilmiah terbaru, memperkecil resiko mengalami depresi pasca
yang juga dikeluarakan oleh Journal melahirkan, karena ibu merasakan daya tarik
Pedriatrics ini, bahwa bayi yang diberikan tersendiri terhadap bayinya dan membuat rasa
susu formula memiliki kemungkinan untuk sayang kepada anaknya (Mappiwali, 2018).
meninggal dunia pada bulan pertama Beberapa Rumah sakit ada yang
kelahirannya dan peluang itu 25 kali lebih menawarkan pilihan agar bayi tetap terus
tinggi dibandingkan bayi yang disusui oleh bersama ibunya selam 24 jam penuh,
ibunya secara eksklusif. Tingginya angka meskipun selama ini masih banyak Rumah
kematian bayi di indonesia maupun di dunia Sakit yang masih menerapkan ruangan khusus
sebenarnya dapat diminimalisir dengan salah untuk bayi, terpisah dari ibunya. Namun
satunya melakukan rooming – in / rawat penelitian terakhir menunjukkan bahwa jika
gabung (Mappawili, 2008). Terkait dengan tidak ada masalah medis, tidak ada alasan
penerapan rooming – in pada tahun 1990 untuk memisahkan ibu dan bayinya,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia meskipun sesaat (Osililo & Kaminski, dalam
telah mengeluarkan kebijakan mengenai Mappiwali, 2018). Bahkan makin sering ibu
penerapan rawat gabung antara ibu dan bayi melakukan kontak fisik langsung (skin to skin
baru lahir dan menejemen laktasi (Yunita, contact) dengan bayi akan membantu
2008). menstimulasi hormon prolaktin dan
Rooming – in (rawat gabung) memproduksi ASI (Hurst, dalam Mappawali,
merupakan salah satu cara perawatan di mana 2018).
penempatan tempat tidur bayi dalam satu Dari data Rumah Sakit Umum Daerah
kamar dengan ibunya, biasanya bayi Prabumulih didapatkan pada tahun 2019 ibu
ditempatkan disamping tempat tidur ibunya yang melakukan rawat gabung sebanyak 343
(Sulaiman Sastrawinata, 2014). Rooming – in orang, pada tahun 2020 ibu yang melakukan
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan rawat gabung sebanyak 365 orang, dan pada
saja bayi menginginkannya. Rawat gabung tahun 2021 ibu yang melakukan rawat gabung
juga akan meningkatakan ikatan batin antara sebanyak 383 orang.
ibu dan bayinya, bayi jarang menangis karena Tujuan umum dari penelitian ini adalah
selalu merasa dekat dengan ibunya, selain itu diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan
dapat memudahkan ibu beristirahat dan ibu tentang pengaruh rooming – in / rawat
menyusui. Rooming – in akan membantu gabung terhadap kelancaran produksi ASI di
memperlancar produksi ASI, karena Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih
dalam tubuh ibu menyusui ada hormon Tahun 2021.
oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh
Tabel 4 Distribusi frekuensi tingkat Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu tentang tingkat pengetahuan ibu tentang pengaruh
pengaruh penerapan metode rooming – in terhadap kelancaran produksi
rooming – in ASI. OR = 93,3 berarti tingkat pengetahuan
ibu tentang pengaruh metode rooming – in
No Jawaban Frekuensi Persentase
terhadap kelancaran produksi ASI 93,3 kali
1 Baik 31 58,5 % lebih baik.
2 Tidak baik 22 41,5 %
Jumlah 53 100 % PEMBAHASAN
Rawat gabung (Rooming – in) adalah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi satu cara perawatan di mana penempatan
diatas, dari 53 responden di dapat 31 buaian bayi dalam satu kamar dengan ibunya,
responden mengetahui tentang penerapan biasanya bayi ditempatkan disamping tempat
metode rooming – in (58,5%). tidur ibunya (Sulaiman Sastrawinata, 2013).
Menurut Leda Poernomo Sigit Sidi(2014)
Tabel 5 Distribusi frekuensi kelancaran tujuan rawat gabung yaitu: Agar ibu dapat
produksi ASI ibu post partum menyusui bayinya sedini mungkin, kapan saja
dibutuhkan, Agar ibu dapat melihat dan
No Jawaban Frekuensi Persentase memahami cara perawatan bayi yang benar
1 Baik 30 56,6 % seperti yang dilakukan oleh petugas, Agar ibu
2 Tidak baik 23 43,4 % mempunyai pengalaman dalam merawat
Jumlah 53 100 % bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah
sakit dan yang lebih penting lagi, ibu
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi memperoleh bekal ketrampilan merawat bayi
diatas, dari 53 responden di dapat 30 serta menjalankannya setelah pulang dari
responden mengetahui tentang kelancaran rumah sakit, Dalam perawatan gabung, suami
produksi ASI (56,6%). dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif
untuk mendukung dan membantu ibu dalam
B.Analisis bivariat menyusui dan merawat bayinya secara baik
Tabel 6 Distribusi Frekuaensi Hubungan dan benar, Ibu mendapatkan kehangatan
Tingkat Pengetahuan Ibu emosional karena ibu dapat selalu kontak
Tentang Pengaruh Rooming – in dengan buah hati yang sangat dicintainya,
Terhadap Kelancaran Produksi demikian pula sebaliknya bayi dengan
ASI di Rumah Sakit Umum bayinya.
Daerah Prabumulih Dalam rawat gabung bayi ditempatkan
Kelancaran bersama ibunya dalam satu ruangan
Rooming – ASI (%) p OR sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat
in Baik Tidak Total value
dan menjangkaunya kapan saja bayi atau ibu
baik
Baik 28 3 31 membutuhkannya. Bayi dapat diletakkan
Tidak baik 2 20 22 0,000 93, ditempat tidur bersama ibunya, atau dalam
Total 30 23 53 3 boks disamping tempat tidur ibu, yang ibu
dapat melihat dan mengawasi bayinya.
Tangisan bayi merupakan rangsangan sendiri
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan p bagi ibu untuk membantu produksi ASI.
value = 0,000 < α Ho ditolak, Ha diterima, Dokter dan perawat atau bidan harus dapat
memperhatikan keadaan ibu dan bayi dengan Pada Rumah Sakit Umum Arifin
mengadakan kunjungan sekurang – Achmad Pekanbaru didapatkan data ibu nifas
kurangnya sekali dalam sehari. Bila ibu dan yang melakukan rooming – in pada tahun
bayi sudah diperbolehkan pulang, ibu dapat 2008 berjumlah 3.088 orang (Profil Dinkes,
diberikan penyuluhan tentang merawat bayi, 2016). Pada tahun 2015, Association
payudara dan cara menyusui yang benar American of Pediatrics (AAP) mengeluarkan
sehingga ibu dirumah terampil melakukan kebijakan agar ibu dapat terus bersama
rawat gabung serta cara mempertahankan bayinya di ruangan yang sama dan
menyusui sekalipun ibu harus berpisah mendorong ibu untuk segera menyusui
dengan bayinya. bayinya kapanpun bayi menginginkannya.
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam Kondisi tersebut akan membantu kelancaran
larutan protein, laktosa dan garam – garam produksi ASI (Mappawali, 2018).
organik yang disekresi oleh kedua buah Memberikan pengertian dan penjelasan
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai kepada ibu tentang penting nya pengetahuan
makanan bagi bayinya (Soetjiningsih, 2017). pengaruh metode rooming – in terhadap
ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi kelancaran produksi ASI sangat baik
dengan kandungan gizi paling sesuai untuk dilakukan di setiap Instalasi Rumah Sakit
pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi khusus nya di bidang keperawatan maternitas,
(Suradi, 2014). Berikan penjelasan kepada ibu tentang
Pada hari pertama, biasanya ASI belum manfaat metode rooming - in bagi ibu dan
keluar lancar, bayi cukup di susukan selama bayi. jelaskan kepada ibu dengan diterapkan
4-5 menit, untuk merangsang produksi ASI nya metode rooming – in ibu kapan saja dapat
dan membiasakan puting susu diisap oleh langsung menyusui bayi nya, jika ibu lebih
bayi. Pada hari ketiga produksi ASI mulai sering menyusui bayi nya maka produksi ASI
mulai lancar, masuk hari keempat dan kelima, ibu pun akan semakin lancar. Bonding attact
bayi disusukan 10 menit. Setelah produksi ibu dan bayi juga bisa lebih baik, selain itu
ASI cukup, bayi dapat disusukan selam 15 ibu juga dapat langsung memantau keadaan
menit (jangan lebih dari 20 menit). dan perkembangan bayinya, dan ibu juga
Menyusukan selama 15 menit ini jika dapat belajar secara mandiri cara perawatan
produksi ASI cukup dan ASI lancar keluar, bayi.
sudah cukup bagi bayi. Apabila tidak ada
kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir KESIMPULAN
akan dapat menghasilkan 50 – 100 ml sehari
dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga Berdasarkan hasil penelitian dan
mencapai sekitar 400 – 450 ml pada waktu pembahasan terhadap hubungan rooming – in
bayi mencapai usia minggu kedua. Jumlah (rawat gabung) terhadap kelancaran produksi
tersebut dapat dicapai dengan menyusui ASI di Rumah Sakit Umum Daerah
bayinya selama 4 – 6 bulan pertama. Karena Prabumulih Tahun 2021, maka dapat
itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu disimpulkan bahwa Tingkat kelancaran
memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan produksi ASI baik, dengan hasil 53 responden
volume pengeluaran air susu menjadi di dapat 30 responden produksi ASI nya
menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi lancar (56,6%). Penerapan metode rooming –
tidak dapat lagi dipenuhi oleh ASI saja dan in telah dilakukan dengan baik, dengan hasil
harus mendapat makanan tambahan. dari 53 responden di dapat 31 responden yang
melakukan metode rooming – in (58,5%), ada
Mansjoer, Triyanti dkk. 2011 Kasim. 2010. Buku Ajar Neonatologi. Edisi
Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: 1.Jakarta: IDAI
Media Aesculapius. Kemenkes RI. 2011. Buku saku pelayanan
kesehatan neonatal esensial. Jakarta:
Mitayani. 2019. Depkes RI.
Asuhan Keperawatan Maternitas.
Krisnadi, SR. 2009. Prematuritas. Bandung :
Jakarta: Salemba Medika PT Refika Aditama
Sastrawinata, S. 2013.
Obstetri Fisiologi. Bandung: Elemen