Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang

Volume.11 No.2, Desember 2021


Available online https://journal.budimulia.ac.id/

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Pengaruh Rooming-In Terhadap


Kelancaran Produksi ASI
Intan Sari1, Rini Mayasari2
Akademi Kebidanan Budi Mulia Prabumulih1,2

ABSTRAK

Informasi Artikel : Produksi ASI Eksklusif berhubungan erat dengan masa pospartum
Diterima :25 November 2021 (nifas) yaitu masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – alat
Direvisi : 04 Desember 2021 reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
Disetujui : 20 Desember 2021 berlangsung selama enam minggu atau 42hari. Menyusui adalah
Diterbitkan : 30 Desember 2021 keterampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada
bayi selama 6 bulan. Rooming – in memungkinkan ibu menyusui
Korespondensi Penulis :
*
bayinya kapan saja bayi menginginkannya. Rawat gabung juga
intanbudimulia@gmail.com akan meningkatakan ikatan batin antara ibu dan bayinya. Tujuan
umum dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang pengaruh rooming – in / rawat gabung
terhadap kelancaran produksi ASI di Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih Tahun 2021. Penelitiani ni menggunakan metode
pendekatan studi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu postpartum persalinan normal yang menjalani rawat
inap di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih.
Sampel dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teknik Non
Probability Random Sampling yang dilaksanakan dengan cara
Accidental Sampling yakni pengambilan sampel yang tersedia
selama proses penelitian dengan jumlah sampel 53 orang.ada
hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pengaruh rooming – in
terhadap kelancaran produksi ASI. OR = 93,3 berarti tingkat
pengetahuan ibu tentang pengaruh metode rooming – in terhadap
kelancaran produksi ASI 93,3 kali lebih baik.

Kata Kunci : Rooming in, Asi Eksklusif

ABSTRACT
Exclusive breast milk production is closely related to the
postpartum period, namely the period after the delivery of the
placenta until the reproductive organs recover as before pregnancy
and normally lasts for six weeks or 42 days. Breastfeeding is a skill
that both mother and baby learn, both of which require time and
patience for the fulfillment of nutrition for the baby for 6 months.
Rooming – in allows mothers to breastfeed their babies whenever
they want. Hospitalization will also increase the bond between
mother and baby. The general objective of this study was to
determine the relationship between the mother's level of knowledge
about the effect of rooming-in/inpatient care on the smooth
production of breast milk at the Prabumulih Regional General
Hospital in 2021. This study used a descriptive study approach.
The population in this study were all normal postpartum mothers
who were hospitalized in the Midwifery Room of the Prabumulih
Regional General Hospital. The sample in this study was carried
out using the Non Probability Random Sampling technique which
was carried out by Accidental Sampling, namely the sampling
available during the research process with a total sample of 53
people. OR = 93.3 means that the mother's level of knowledge

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 158


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

about the effect of the rooming-in method on the smooth milk


production is 93.3 times better.

Keywords: Rooming in, Exclusive Breastfeeding

PENDAHULUAN yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan


Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi yang (on demand) karena secara alami bayi akan
ideal bagi bayi yang mengandung unsur zat mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin
gizi paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan sering bayi menyusu, payudara akan
mengandung zat antibodi yang baik untuk memproduksi ASI lebih banyak. Produksi
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. ASI selau berkesinambungan, setelah
Dua tahun Pertama kehidupan seorang anak payudara disusukan, maka payudara akan
sangat penting karena nutrisi yang optimal terasa kosong dan melunak. Selama
selama periode ini menurunkan angka kehamilan, hormon prolaktin dan plasenta
morbiditas dan mortalitas, mengurangi resiko meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar
penyakit kronis, dan mendorong karena masih dihambat oleh kadar estrogen
perkembangan yang lebih baik. (WHO,2020). yang tinggi. Menyusui lebih dini
Produksi ASI Eksklusif berhubungan menyebabkan terjadinya perangsangan puting
erat dengan masa pospartum (nifas) yaitu susu, yang mengakibatkan terjadinya
masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – pembentukan prolaktin oleh hipofisis,
alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil sehingga, sehingga sekresi ASI semakin
dan secara normal berlangsung selama enam lancar (Suradi & Tobing, 2014).
minggu atau 42hari (Ambarwati & Wulandari, Berdasarkan data SUSENAS tahun
2018). Pada masa ini menyusui merupakan 2014 s/d tahun 2018, cakupan pemberian ASI
hal yang sangat penting untuk dilakukan. eksklusif pada seluruh bayi dibawah 6 bulan
Menciptakan kebiasaan menyusui yang baik meningkat dari 58,9% pada tahun 2014
sejak hari – hari pertama sangat penting untuk menjadi 62,2% pada tahun 2017, tetapi
kesehatan bayi dan keberhasilan menyusui kemudian menetap dan sedikit menurun
(Linkages, 2014). menjadi 65,2% tahun 2018. Menkes juga
Menyusui adalah keterampilan yang menyampaikan pemberian ASI Eksklusif di
dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya Indonesia masih harus terus ditingkatkan, dan
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk menyampaikan kebijakan pelaksanaan rawat
pemenuhan nutrisi pada bayi selama 6 bulan gabung dengan mengupayakan ibu bersama
(Purwanti, 2014). Laktasi atau menyusui bayi 24 jam sehari untuk mencapai
terjadi dibawah pengaruh berbagai kelenjar keberhasilan menyusui (MENKES, 2020).
endokrin, terutama hormon – hormon Berdasarkan data dari World Health
hopofisis yaitu prolaktin dan oksitosin. Organization (WHO) tahun (2015) didapatkan
Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan 93,71% pusat – pusat pelayanan kesehatan di
hipofisis akan mengatur kadar prolaktin dan amerika menerapakn pelaksanaan rooming –
oksitosin dalam dalam darah (Kari, dalam in, dan hasil survey menunjukan sebagian
Soetjiningsih,2017). kecil penerapan yang tidak dilakukan
Masalah yang sering dikeluhkan para dikarenakan mempertimbangkan kondisi ibu
ibu adalah suplai ASI yang kurang, padahal dan anak pasca kelahiran (post partum) yang
ASI diproduksi berdasarkan permintaaan bayi tidak memungkinkan untuk dilakukan rawat
(Dinkes kota Prabumulih, 2018). Menyusui gabung (Yunita, 2018).

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 159


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

Pada tahun 2015, Association American pada keadaan emosi ibu. Jika Ibu tenang dan
of Pediatrics (AAP) mengeluarkan kebijakan bahagia karena bisa mendekap bayinya, maka
agar ibu dapat terus bersama bayinya di hormon ini akan meningkat dan ASI pun
ruangan yang sama dan mendorong ibu untuk cepat keluar. Sehingga bayi lebih cepat puas
segera menyusui bayinya kapanpun bayi mendapatkan ASI. A d a p u n m anfaat lain
menginginkannya. Kondisi tersebut dakan dari perawatan rooming in bagi bayi akan
membantu kelancaran produksi ASI lebih cepat menyesuaikan dengan waktu tidur
(Mappawali, 2018). dan bangun dengan ibu. Selain itu jika bayi
UNICEF menyatakan, terdapat 30.000 menangis akan langsung didekap ibu sehingga
kematian bayi di indonesia dan 10.000 ibu akan tenang mendengarkan detak jantung
kematian anak balita di dunia setiap tahunnya. ibu. Bagi ibu, perawatan rooming – in akan
UNICEF menyebutkan bukti ilmiah terbaru, memperkecil resiko mengalami depresi pasca
yang juga dikeluarakan oleh Journal melahirkan, karena ibu merasakan daya tarik
Pedriatrics ini, bahwa bayi yang diberikan tersendiri terhadap bayinya dan membuat rasa
susu formula memiliki kemungkinan untuk sayang kepada anaknya (Mappiwali, 2018).
meninggal dunia pada bulan pertama Beberapa Rumah sakit ada yang
kelahirannya dan peluang itu 25 kali lebih menawarkan pilihan agar bayi tetap terus
tinggi dibandingkan bayi yang disusui oleh bersama ibunya selam 24 jam penuh,
ibunya secara eksklusif. Tingginya angka meskipun selama ini masih banyak Rumah
kematian bayi di indonesia maupun di dunia Sakit yang masih menerapkan ruangan khusus
sebenarnya dapat diminimalisir dengan salah untuk bayi, terpisah dari ibunya. Namun
satunya melakukan rooming – in / rawat penelitian terakhir menunjukkan bahwa jika
gabung (Mappawili, 2008). Terkait dengan tidak ada masalah medis, tidak ada alasan
penerapan rooming – in pada tahun 1990 untuk memisahkan ibu dan bayinya,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia meskipun sesaat (Osililo & Kaminski, dalam
telah mengeluarkan kebijakan mengenai Mappiwali, 2018). Bahkan makin sering ibu
penerapan rawat gabung antara ibu dan bayi melakukan kontak fisik langsung (skin to skin
baru lahir dan menejemen laktasi (Yunita, contact) dengan bayi akan membantu
2008). menstimulasi hormon prolaktin dan
Rooming – in (rawat gabung) memproduksi ASI (Hurst, dalam Mappawali,
merupakan salah satu cara perawatan di mana 2018).
penempatan tempat tidur bayi dalam satu Dari data Rumah Sakit Umum Daerah
kamar dengan ibunya, biasanya bayi Prabumulih didapatkan pada tahun 2019 ibu
ditempatkan disamping tempat tidur ibunya yang melakukan rawat gabung sebanyak 343
(Sulaiman Sastrawinata, 2014). Rooming – in orang, pada tahun 2020 ibu yang melakukan
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan rawat gabung sebanyak 365 orang, dan pada
saja bayi menginginkannya. Rawat gabung tahun 2021 ibu yang melakukan rawat gabung
juga akan meningkatakan ikatan batin antara sebanyak 383 orang.
ibu dan bayinya, bayi jarang menangis karena Tujuan umum dari penelitian ini adalah
selalu merasa dekat dengan ibunya, selain itu diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan
dapat memudahkan ibu beristirahat dan ibu tentang pengaruh rooming – in / rawat
menyusui. Rooming – in akan membantu gabung terhadap kelancaran produksi ASI di
memperlancar produksi ASI, karena Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih
dalam tubuh ibu menyusui ada hormon Tahun 2021.
oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 160


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

Berdasarkan latar belakang di atas


No Umur Frekuensi Persentase
peneliti tertarik untuk mengangkat masalah
1 20 - 25 13 24,5%
penelitian tentang hubungan tingkat
2 25 - 30 25 47,2 %
pengetahuan ibu tentang pengaruh rooming –
in / rawat gabung terhadap kelancaran 3 30 - 35 15 28,3%
produksi ASI di Rumah Sakit Umum Daerah Jumlah 53 100%
Prabumulih Tahun 2021.
Berdasarkan tabel hasil distribusi
METODE PENELITIAN frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa dari
Penelitiani ini menggunakan metode 53 responden didapatkan responden yang
pendekatan studi deskriptif untuk mengetahui berusia 25 – 30 tahun tingkat pengetahuan
bubungan tingkat pengetahuan ibu tentang nya lebih tinggi (47,3%).
pengaruh rooming in (rawat gabung) terhadap
kelancaran produksi ASI di Rumah Sakit Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu
Umum Daerah Prabumulih Tahun 2021. Post Partum
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu postpartum persalinan normal No Pekerjaan Frekuensi Persen
yang menjalani rawat inap di Ruang 1 IRT 15 28,3%
Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah 2 Swasta 15 28,3%
Prabumulih. Adapun sampel dalam penelitian 3 PNS 23 43,4%
ini dilaksanakan dengan teknik Non Jumlah 53 100%
Probability Random Sampling yang
dilaksanakan dengan cara Accidental Berdasarkan tabel hasil distribusi
Sampling yakni pengambilan sampel yang frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa
tersedia selama proses penelitian dengan dari 53 responden didapatkan responden
jumlah sampel 53 orang. yang pekerjaan nya PNS tingkat pengetahuan
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah nya lebih tinggi (43,3%).
Sakit Umum Daerah Prabumulih Pada Bulan
Agustus-September 2021. Data penelitian Tabel 3 Distribusi Fekuensi Pendidikan
didapat dari hasil wawancara dengan Ibu Post Partum
responden dengan menggunakan kuesioner
penelitian . Pada penelitian ini analisa yang No Pendidikan Frekuensi Persen
digunakan adalah analisa bivariat, pada 1 SMA 17 32,1%
analisa ini semua data yang terkumpul 2 D3 16 30,2%
disajikan dalam bentuk tabel distribusi 3 S1 20 37,7%
frekuensi untuk mengetahui hubungan tingkat Jumlah 53 100%
pengetahuan ibu tentang pengaruh rooming –
in terhadap kelancaran produksi ASI Berdasarkan tabel hasil distribusi
frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa
dari 53 responden didapatkan responden
HASIL PENELITIAN yang pendidikan nya S1 tingkat pengetahuan
A. Analisis univariat nya lebih tinggi (37,7%).
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu
Post Partum

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 161


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

Tabel 4 Distribusi frekuensi tingkat Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu tentang tingkat pengetahuan ibu tentang pengaruh
pengaruh penerapan metode rooming – in terhadap kelancaran produksi
rooming – in ASI. OR = 93,3 berarti tingkat pengetahuan
ibu tentang pengaruh metode rooming – in
No Jawaban Frekuensi Persentase
terhadap kelancaran produksi ASI 93,3 kali
1 Baik 31 58,5 % lebih baik.
2 Tidak baik 22 41,5 %
Jumlah 53 100 % PEMBAHASAN
Rawat gabung (Rooming – in) adalah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi satu cara perawatan di mana penempatan
diatas, dari 53 responden di dapat 31 buaian bayi dalam satu kamar dengan ibunya,
responden mengetahui tentang penerapan biasanya bayi ditempatkan disamping tempat
metode rooming – in (58,5%). tidur ibunya (Sulaiman Sastrawinata, 2013).
Menurut Leda Poernomo Sigit Sidi(2014)
Tabel 5 Distribusi frekuensi kelancaran tujuan rawat gabung yaitu: Agar ibu dapat
produksi ASI ibu post partum menyusui bayinya sedini mungkin, kapan saja
dibutuhkan, Agar ibu dapat melihat dan
No Jawaban Frekuensi Persentase memahami cara perawatan bayi yang benar
1 Baik 30 56,6 % seperti yang dilakukan oleh petugas, Agar ibu
2 Tidak baik 23 43,4 % mempunyai pengalaman dalam merawat
Jumlah 53 100 % bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah
sakit dan yang lebih penting lagi, ibu
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi memperoleh bekal ketrampilan merawat bayi
diatas, dari 53 responden di dapat 30 serta menjalankannya setelah pulang dari
responden mengetahui tentang kelancaran rumah sakit, Dalam perawatan gabung, suami
produksi ASI (56,6%). dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif
untuk mendukung dan membantu ibu dalam
B.Analisis bivariat menyusui dan merawat bayinya secara baik
Tabel 6 Distribusi Frekuaensi Hubungan dan benar, Ibu mendapatkan kehangatan
Tingkat Pengetahuan Ibu emosional karena ibu dapat selalu kontak
Tentang Pengaruh Rooming – in dengan buah hati yang sangat dicintainya,
Terhadap Kelancaran Produksi demikian pula sebaliknya bayi dengan
ASI di Rumah Sakit Umum bayinya.
Daerah Prabumulih Dalam rawat gabung bayi ditempatkan
Kelancaran bersama ibunya dalam satu ruangan
Rooming – ASI (%) p OR sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat
in Baik Tidak Total value
dan menjangkaunya kapan saja bayi atau ibu
baik
Baik 28 3 31 membutuhkannya. Bayi dapat diletakkan
Tidak baik 2 20 22 0,000 93, ditempat tidur bersama ibunya, atau dalam
Total 30 23 53 3 boks disamping tempat tidur ibu, yang ibu
dapat melihat dan mengawasi bayinya.
Tangisan bayi merupakan rangsangan sendiri
Berdasarkan tabel di atas di dapatkan p bagi ibu untuk membantu produksi ASI.
value = 0,000 < α Ho ditolak, Ha diterima, Dokter dan perawat atau bidan harus dapat

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 162


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

memperhatikan keadaan ibu dan bayi dengan Pada Rumah Sakit Umum Arifin
mengadakan kunjungan sekurang – Achmad Pekanbaru didapatkan data ibu nifas
kurangnya sekali dalam sehari. Bila ibu dan yang melakukan rooming – in pada tahun
bayi sudah diperbolehkan pulang, ibu dapat 2008 berjumlah 3.088 orang (Profil Dinkes,
diberikan penyuluhan tentang merawat bayi, 2016). Pada tahun 2015, Association
payudara dan cara menyusui yang benar American of Pediatrics (AAP) mengeluarkan
sehingga ibu dirumah terampil melakukan kebijakan agar ibu dapat terus bersama
rawat gabung serta cara mempertahankan bayinya di ruangan yang sama dan
menyusui sekalipun ibu harus berpisah mendorong ibu untuk segera menyusui
dengan bayinya. bayinya kapanpun bayi menginginkannya.
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam Kondisi tersebut akan membantu kelancaran
larutan protein, laktosa dan garam – garam produksi ASI (Mappawali, 2018).
organik yang disekresi oleh kedua buah Memberikan pengertian dan penjelasan
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai kepada ibu tentang penting nya pengetahuan
makanan bagi bayinya (Soetjiningsih, 2017). pengaruh metode rooming – in terhadap
ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi kelancaran produksi ASI sangat baik
dengan kandungan gizi paling sesuai untuk dilakukan di setiap Instalasi Rumah Sakit
pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi khusus nya di bidang keperawatan maternitas,
(Suradi, 2014). Berikan penjelasan kepada ibu tentang
Pada hari pertama, biasanya ASI belum manfaat metode rooming - in bagi ibu dan
keluar lancar, bayi cukup di susukan selama bayi. jelaskan kepada ibu dengan diterapkan
4-5 menit, untuk merangsang produksi ASI nya metode rooming – in ibu kapan saja dapat
dan membiasakan puting susu diisap oleh langsung menyusui bayi nya, jika ibu lebih
bayi. Pada hari ketiga produksi ASI mulai sering menyusui bayi nya maka produksi ASI
mulai lancar, masuk hari keempat dan kelima, ibu pun akan semakin lancar. Bonding attact
bayi disusukan 10 menit. Setelah produksi ibu dan bayi juga bisa lebih baik, selain itu
ASI cukup, bayi dapat disusukan selam 15 ibu juga dapat langsung memantau keadaan
menit (jangan lebih dari 20 menit). dan perkembangan bayinya, dan ibu juga
Menyusukan selama 15 menit ini jika dapat belajar secara mandiri cara perawatan
produksi ASI cukup dan ASI lancar keluar, bayi.
sudah cukup bagi bayi. Apabila tidak ada
kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir KESIMPULAN
akan dapat menghasilkan 50 – 100 ml sehari
dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga Berdasarkan hasil penelitian dan
mencapai sekitar 400 – 450 ml pada waktu pembahasan terhadap hubungan rooming – in
bayi mencapai usia minggu kedua. Jumlah (rawat gabung) terhadap kelancaran produksi
tersebut dapat dicapai dengan menyusui ASI di Rumah Sakit Umum Daerah
bayinya selama 4 – 6 bulan pertama. Karena Prabumulih Tahun 2021, maka dapat
itu selama kurun waktu tersebut ASI mampu disimpulkan bahwa Tingkat kelancaran
memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan produksi ASI baik, dengan hasil 53 responden
volume pengeluaran air susu menjadi di dapat 30 responden produksi ASI nya
menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi lancar (56,6%). Penerapan metode rooming –
tidak dapat lagi dipenuhi oleh ASI saja dan in telah dilakukan dengan baik, dengan hasil
harus mendapat makanan tambahan. dari 53 responden di dapat 31 responden yang
melakukan metode rooming – in (58,5%), ada

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 163


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang Anik Maryunani .2013. Asuhan


pengaruh rooming – in terhadap kelancaran Kegawatdaruratan Maternal &
produksi ASI, dengan hasil Pvalue = 0,000 Neonatal. Jakarta: Trans Info
Medika
dan OR = 93,3
Anik Maryunani, Eka Puspita. 2013 .Asuhan
Kegawatdaruratan Maternal &
DAFTAR PUSTAKA Neonatal .Jakarta : Penerbit Trans
Info Media (TIM)
Mufdlilah, A.A. Subijanto dkk. Buku
Pedoman Pemberdayaan Ibu Alfianika, N. 2016. Metode Penelitian
Menyusui pada Program ASI Pengajaran Bahasa Indonesia.
Eksklusif;, Yogyakarta 2017. Yogyakarta : Deepublish
Depkes. 2014. Profil Kesehatan Indonesia
Bobak. 2015. Keperawatan Maternita. 2014. Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta:EGC
Data Rekam Medik RSUD Ade
Mohammad Djoen Sintang Tahun
Depkes RI. 2010 2020
Menkes Mengajak Seluruh fasilitas
Kesehatan Terapkan 10 Langkah Fadlun dan Feryanto . 2011. Asuhan
Menuju Keberhasilan Menyusui. Kebidanan Patologis .Jakarta :
Salemba Medika.
(Online)
(http://www.depkes.go.id/index.phd/c Heriana, C. 2015. Manajemen Pengolahan
omponent/article/43-newsslider/1167- Data Kesehatan. Bandung : PT Refika
nenkes-mengajak-seluruh-fasilitas- Aditama
kesehatan-terapkan-10-langkah- Istijanto. 2014. Aplikasi Praktis Riset
menuju-keberhasilan-menyusui.html) Pemasaran. Jakarta. PT Gramedia
Utama
Hellen, F. 2012.
Jumiarni, I. 2011.Penatalaksanaan Bayi Baru
Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Lahir. Jakarta: EGC

Mansjoer, Triyanti dkk. 2011 Kasim. 2010. Buku Ajar Neonatologi. Edisi
Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: 1.Jakarta: IDAI
Media Aesculapius. Kemenkes RI. 2011. Buku saku pelayanan
kesehatan neonatal esensial. Jakarta:
Mitayani. 2019. Depkes RI.
Asuhan Keperawatan Maternitas.
Krisnadi, SR. 2009. Prematuritas. Bandung :
Jakarta: Salemba Medika PT Refika Aditama

Notoatmoedjo, S. 2011. Marmi, kukuh,Raharjo, 2014. Asuhan


Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Neonatus Bayi Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka
Rineka Cipta.
Pelajar

Nichol, A. 2015 Maryunani, A. 2013. Asuhan


Panduan Menyusui. Jakarta: Anak Kegawatdaruratan Maternal dan
Prestai Pustaka. Neonatal. Jakarta : CV Trans Info
Media
DAFTAR PUSTAKA

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 164


Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang
Volume.11 No.2, Desember 2021
Available online https://journal.budimulia.ac.id/

Manuaba, IBG, dkk. 2010. Penyulit pada Sulastyawati, A. 2018.


Neonatus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Pengaruh perawatan Rooming – in
Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC. Terhadap produksi ASI Pada Ibu Post
Mochtar , R, 2011. Sinopsis Obstetri, eds 3, Partum. (Online)
Jakarta: ECG.
Suratiah, Nyoman dkk. 2019.
Nanny ,Vivian .2010.Asuhan Neonatus Bayi
Pengaruh Perawatan Rooming – in
dan Anak Balita .Jakarta : Salemba
Medika Terhadap Prouksi ASI pada Ibu Post
Partum. (Online)
Profil Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (http://isjd.pdii.go.id/admin/jurnal/210
Tahun 2017 92938.pdf.
Profil Kesehatan Kabupaten Sintang , 2017
__.2020.http://scholar.unand.ac.id.Universitas
Prambudi, R. 2013. Penyakit pada Andalas.
Neonatus.Dalam; Neonatologi Praktis.
Anugrah Utama Raharja. Cetakan
Pertama. Bandar Lampung
POGI , 2014 . Pelatihan Klinik Asuhan
Persalinan Normal .Jakarta : JNPK –
KR
DEPKES RI
Rudi, A. 2015. Buku Ajar Analisis Data
Penelitian Dengan SPSS. CV Wiyata
Bhakti
Syaifudin Abdul Bari, 2014. Pelayanan
Kesehatan Maternal DanNeonatal. Seto:
Yogyakarta
Saifuddin. 2011
Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.

Sastrawinata, S. 2013.
Obstetri Fisiologi. Bandung: Elemen

Suherni, Hesty dkk. 2019.


Perawatan masa Nifas. Yogyakarta:
Fitramaya.

Sue Chox. 2016.


Breastfeeding Wiith Confidence.
Jakarta: Alex Media Kpmputindo.

Copyright © 2021 e-ISSN (online) : 2656-8403 ISSN (Print): 2087-9407 165

Anda mungkin juga menyukai