Anda di halaman 1dari 14

Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan.....

/ 231-244

Jurnal Obstretika Scientia ISSN 2337-6120


Vol. 6 No 2.

Studi Kasus Manajemen Kebidanan pada Ibu Hamil,


Bersalin, Nifas dan Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia
Sedang

Daini Zulmi
AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Article Info Abstract
Keywords: The results of the 2012 Indonesia
Pregnancy,Maternity, Postpartum, Demographic and Health Survey showed
that the Maternal Mortality Rate was 359
Newborns, Medium Asphyxia
deaths per 100,000 live births and the Infant
Mortality Rate was 32 per 1,000 live births
(Ministry of Health, 2012). Lebak Regency
based on data, 2014 Maternal Mortality Rate
of 47 people from 201 / 100,000 Live Births
and Maternal Death Rate in 2015 amounted
to 43 people from 179 / 100,000 Live Births.
The aim of midwifery management case
studies is to be able to provide
comprehensive midwifery care to pregnant
women using the varney midwifery care
approach with documentation methods using
SOAP. The method used is a case study of
continuous management starting from
pregnancy, childbirth, newborns care and
contraception. Considering the observation
of Mrs. I in her pregnancy, the results of
normal physical examination showed that
there were no abnormalities during Ante-
natal Care, Intra-natal Care, Post-natal care.
However, we found that the newborn had
Asphyxia problem. This case study can
contribute as an input in implementing
comprehensive midwifery care for pregnant

231
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

women, nursing mothers, postpartum


mothers and newborns according to the
standard of midwifery care especially in
practice areas used.
Corresponding Author: Hasil Survei Demografi dan Kesehatan
dainizulmi@latansamashiro.ac.id Indonesia Tahun 2012 menunjukkan bahwa
Angka Kematian Ibu adalah 359 kematian per
100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi sebesar 32 per 1.000
kelahiran hidup (Kementrian kesehatan,
2012). Kabupaten Lebak berdasarkan data,
Angka Kematian Ibu 2014 sebesar 47 jiwa
dari 201/100.000 Kelahiran Hidup dan Angka
Kematian Ibu pada Tahun 2015 sebesar 43
jiwa dari 179/100.000 Kelahiran Hidup.
Tujuan studi kasus manajemen kebidanan
adalah mampu memberikan asuhan
kebidanan secara komprehenif pada ibu hamil
dengan menggunakan pendekatan asuhan
kebidananvarneydenganmetodependoku
mentasian menggunakan SOAP. Metode
yang digunakan adalah studi kasus
manajemen yang berkesinambungan dimulai
dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan
kontrasepsi. Pada Ny. I dalam kehamilannya
hasil pemeriksaan fisik normal tidak ada
kelainan pada saat dilakukan pemeriksaan
Ante Natal Care, Intra Natal Care, Postnatal
care, dan ditemukan kendala pada bayi baru
lahir dengan Asfiksia. Pada studi kasus ini
dapat menjadi bahan masukan dalam
menerapkan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan bayi baru lahir sesuai standar
©2018 JOS.All right reserved. asuhan kebidanan khususnya dilahan praktik
yang digunakan.

232
Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan...../ 231-244

Pendahuluan adalah Bayi Berat Lahir Rendah


Penyebab langsung kematian ibu (BBLR) 29%, asfiksia 27%, trauma
adalahpendarahanempatpulmpu lahir, tetanus neonaturum, infeksi
luhpersenmengalamikejadianpr lain dan kelainan kongenital

eeklamsiadaneklamsiadua puluh (DepKes RI, 2011).

samapi dengan tiga puluh Menurut Menteri Kesehatan

persen,infeksi30%,sedangkanp (Menkes), angka kematian ibu


(AKI) dan angka kematian bayi
enyebabtidaklangsungsalahsatu
(AKB) di Indonesia tinggi
nya adalah 35% ibu hamil menderita
dibandingkan dengan Negara
anemia(WHO,2010).
tetangga. Hal ini dikarenakan
MenurutMenteriKesehatan(Men
persalinan masih banyak dilakukan
kes), angka kematian ibu (AKI) dan
dirumah. Sementara itu, salah satu
angka kematian bayi (AKB) di
target Millenium Development
Indonesia tinggi dibandingkan
Goals (MDGs) tahun 2015 dalam
dengan Negara tetangga. Hal ini
menurunkan angka kematian ibu
dikarenakan persalinan masih
dan angka kematian bayi menjadi
banyak dilakukan dirumah.
prioritas utama dalam pembangunan
Sementara itu, salah satu target
kesehatan di Indonesia (Menkes,
Millenium Development Goals
2011).
(MDGs) tahun 2015 dalam
Selaras dengan MDGs, Departemen
menurunkan angka kematian ibu
Kesehatan (Depkes) menargetkan
dan angka kematian bayi menjadi
penurunan AKI di Indonesia pada
prioritas utama dalam pembangunan
tahun 2015 adalah 102 kematian per
kesehatan di Indonesia (Menkes,
100.000 kelahiran hidup dan
2011).
penurunan AKB pada tahun 2015
Di Indonesia dari seluruh kematian
adalah menjadi 22 kematian per
bayi, sebanyak 57% meninggal pada
1.000 kelahiran hidup. Namun hasil
masa bayi baru lahir yang berusia di
Survei Demografi dan Kesehatan
bawah satu bulan. Penyebab
Indonesia (SDKI) tahun 2012
kematian tersebut di Indonesia
menunjukkan bahwa AKI adalah

233
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

359 kematian per 100.000 kelahiran hipertensi dalam kehamilan 35,0 %,


hidup dan AKB sebesar 32 per gangguan sistem peredaran darah
1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, (jantung, stroke, dll) 11,3 % dan
2012). Sesuai hasil survei demografi lain-lain 27, 8 %. Jumlah kematian
dan kesehatan Indonesia (SDKI) bayi di Provinsi Banten tahun
2012 angka kematian ibu di Banten 2017 adalah 1047 kasus
Indonesia mencapai 359 meninggal (Dinkes Provinsi Banten, 2017).
duniaper100.000ibuhamil/mela Menurut Dinkes Kabupaten Lebak
hirkan. Di Negara Maju, angka jumlah kematian ibu pada tahun
kematian maternal berkisar 1,5-3,0 / 2017 sebanyak 40 kasus, dan jumlah
100.000 kelahiran hidup (Mochtar, kematian bayi mencapai 221 kasus,
2002) Masih tingginya angka hal tersebut mengalami kenaikan
kematian ibu melahirkan itu sangat jika dibandingkan pada tahun 2016
memprihatinkan karena fakta itu AKI mencapai 38/100.000 kelahiran
tertinggi di kawasan Asia Tenggara hidup dan Angka Kematian Bayi
(ASEAN). Masih perlu upaya yang (AKB) tahun 2017 mencapai
lebih keras guna mencapai target 58/1000 kelahiran hidup. Jumlah
Millenium Development Goals tersebut mengalami kenaikan
(MDGs) pada 2015, yaitu AKI (Dinkes Provinsi Banten, 2017).
sebesar 102 per 100.000 KH Berdasarkan survey demografi dan
(Depkes, 2011). kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
Angka Kematian Ibu (AKI) di 2012, AKI di Indonesia sebesar 359
Banten masih jauh dari pencapaian per 100.000 KH. Target MDG‟s
SDG‟s, sehingga dibutuhkan upaya (Millennium Development Goals)
yang lebih intensif dalam ke-lima adalah menurunkan AKI
penanganan AKI tersebut. Menurut menjadi 102 per 100.000 KH.
Dinas Kesehatan Banten 2017, Penyebab kematian ibu antara lain
jumlah AKI untuk provinsi banten pendarahan, infeksi dan tekanan
tahun 2017 adalah 230 kasus, darah tinggi (eklamsi), partus lama
Penyebab kematian masih seputar dan abortus. Di provinsi Banten
perdarahan 37.8%, infeksi 0,4%, 2013 AKI sebesar 189/100.000 KH

234
Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan...../ 231-244

(Laily, 2015). maka penulis tertarik mengambil


Menurut Kepala Dinas Kesehatan studi kasus manajemen kebidanan
Lebak (2014) angka kematian ibu ANC, INC, PNC,dan BBL pada
dan bayi di Provinsi Banten Ny.”I” G1P0A0 Di Kecamatan
menduduki posisi kelima secara Rangkasbitung Kabupaten Lebak
nasional. Jumlah penduduk yang Tahun 2018.
tinggi, kurangnya fasilitas pelayanan Metode Penelitian
kesehatan, serta kondisi sosial, Studi kasus ini di lakukan di
budaya, dan ekonomi masyarakat di KecamatanRangkasbitung,Kabup
Banten menjadi penyebab tingginya aten Lebak, Banten. Studi kasus
angka kematian ibu dan bayi di yang dilakukan oleh penulis pada
Provinsi Banten mencapai Ny. I di mulai tanggal 03 November
189/100.000 kelahiran hidup dan 2017, sejak usia kehamilan 33
angka kematian bayi sebanyak 818 minggu, masa nifas, tepatnya dari
kasus. Kasus angka kematian ibu di tanggal 30 Desember 2017. Penulis
Kabupaten Lebak, Banten, tahun melakukan informed consent untuk
2014 meningkat hingga mencapai dilakukan asuhan yang terkait
47 orang dari sebelumnya 33 orang. dengan kehamilan sejak trimester
AKI = 209,54/100.000KH (Bapeda, III, persalinan, bayi baru lahir
Lebak) sampai dengan 40 hari ibu
Maraknya tuntutan hukum di melahirkan. Studi kasus ini
negara-negara maju membuat dilakukan dengan cara
sebagian besar dokter memilih mengobserfasi, mendeteksi,
untuk tidak mengambil risiko melakukan interpretasi, sampai
melahirkan bayi pervaginam pada menemukan masalah potensial
kasus-kasus dengan penyulit seperti yakni pada bayi baru lahir yang
letak sungsang, kehamilan lewat mengalami asfiksi ringan dengan
waktu, gawat janin dan lebih tanda bayi lahir tidak langsung
memilih persalinan dengan seksio menangis, studi kasus manajemen
sesaria (Lukas Efendi, 2015) kebidanan dituangkan dalam bentuk
Berdasarkan latar belakang tersebut Dokumentasi SOAP.

235
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

Hasil Penelitian memanjang seperti papan dikana,


1. Antenatal Bagian kiri teraba bagian-bagian
Pada Ny.I dalam kehamilannya kecil janin.
memeriksakan kehamilan sebanyak Leopold III: Di bawah teraba
11x. Hasil pemeriksaan fisik bulat,keras,melenting, Belum masul
normal, selama kehamilan, ibu PAP
hanya mengalami kenaikan badan Leopold IV: Tidak dilakukan
13kg dan pada kunjungan terakhir TFU:30 cm, TBBJ: (30-13) x 155
ibu dianjurkan untuk mengurangi =2,635 gram tahanan memanjang
makanan yang manis manis, TFU seperti papan dikana, Bagian kiri
bertambah setiap kunjungan ANC , teraba bagian-bagian kecil janin.
dan Hb dalam batas normal yaitu Assesment G1P0A0 hamil 33
11gr%. minggu janin normal
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Planning Melakukan informed
SOAP Pada Ibu Hamil consent dan ibu menyetujui dan mau
Subjektif Hamil pertama, belum menandatanganinya. Melakukan
pernah keguguran. Mengeluh gatal pemeriksaan dan memberitahu
gatal divagina dan selangkangan. hasilnya bahwa keadaan umum ibu
HPHT : 17 – 03 – 2017, Pergerakan dan janin baik dan TTV TD: 100/80
janin yang dirasakan umur mmhg, N: 81 x/ menit, R: 19
kehamilan 4 bulan. TP: 24 x/menit, S:36,5C Memberitahu
Desember 2017 kepada ibu tentang ketidaknyam
Objektif Keadaan umum ibu baik, anan yang dirasakan pada vagina
kesadaran composmentis, Tanda- adalah hal yang wajar karena ibu
tanda vital TD:110/80 mmHg, Nadi sering berkeringat dan menyeba
81x/ menit, pernafasan :19x/ menit, bkan keputihan. Memberitahu ibu
suhu : 36,50c, Lila 32 cm, BB 75 tentang personal hygene dengan
kg. HB 1,1 gr% mandi minimal 2x sehari dan sering
Leopold I: Bagian fundus teraba mungkin mengganti celana dalam
bulat,lunak,tidak melenting. bila lembab dan cebol dari epan
Leopold II: teraba tahanan kebelakang. Memberitahu ibu

236
Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan...../ 231-244

tentang kecukupan gizi pada bumil kandung kemih, kontraksi dan


dengan mengkonsumsi buah dan perdarahan, selama ini tidak
sayur dan susu. Memberitahu ibu mengalami masalah. keadaan umum
tentang tanda awal persalinan yaitu ibu baik, involusi uterus baik, dan
rasa mulas yang semakin sering dan sudah ambulisasi dini.
teratur, keluar lendir bercampur
darah dan keluar air air. Memberi
ibu tablet Fe 1x1 diminum pada Dokumentasi Asuhan Kebidanan
malam hari da Calk 1x1 diminum SOAP pada Ibu Bersalin Kala II
sehabis sarapan. Menganjurkan ibu Persalinan
untuk melakukan kunjungan 2 Subjektif Mulas-mulas semakin
minggu kemudian tanggal 17 kuat dan teratur, kerluar lendir
november 2017 atau jika ada bercampur darah, Ibu ingin
keluhan. mengedan dan seperti ingin buang
2. Intranatal air besar
Proses persalinan pada Ny. “I” Objektif Keadaan umum baik,
berjalan dengan normal, bersalin Kesadaran composmetis, TTV: TD
pada tanggal 30 Desember 2018, 110/80 Mmhg, Nadi: 80 x/menit,
masa gestasi 41 minggu, Kala I Suhu: 36,7C, Respirasi: 21x/menit,
pembukaan servik pada saat His 4x/10‟‟/45‟. DJJ 138 x/ menit,
dilakukanpemantauanmenggunak terdapat pengeluaran lendir
an partograf sudah melewati garis bercampur darah dan air-air
melewati garis waspada, Kala II berwarna keruh, vulva dan anus
berlangsung 25 menit. Kala III membuka, perineum menonjol, VT:
berlangsung 10 menit dengan vulva vagina tidak ada kelainan,
melakukan manajemen aktif kala portio tidak teraba, pembukaan
III. Kala IV berjalan dengan normal, lengkap, ketuban pecah, presentasi
setelah dilakukan pemeriksaan jalan kepala, posisi ubun ubun kecil di
lahir pada kala IV, terdapat robekan depan dibawah sympisis, penurunan
jalan lahir sehingga perlu dijahit. Hodge IV
Dilakukan pengawasan TTV, TFU, Assesment G1P0A0 Inpartu kala II

237
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

PlanningMempersiapkanpertolon melakukan tindakan rujukan ke


ganpersalinan,memastikanpemb RSUD Adjidarmo.

ukaanlengkap, menilai keadaan 3. Postpartum

janin dan kontraksi saat kepala Pada Ny. I post partum 6 jam

nampak berada di introitis vagina keadaan ibu baik, TFU 2 jari bawah

dengan diameter 5-6 cm, pimpin ibu pusat, lochea rubra dan ibu belum

meneran, letakan kain dan handuk meyusui bayinya. Post Partum 6 hari

diatas perut ibu, letakan kain TFU tiga jari diatas simfisis,

dibawah bokong ibu, buka parus set pengeluaran ASI sudah lancar,

dan gunakan sarung tangan, lochea sanguinolenta. Post partum 2

lindungi perineum ibu dengan satu minggu TFU sudah tidak teraba,

tangan kanan dibawah kain, letakan pengeluaran ASI lancar, dan lochea

tanagan kiri di verteks untuk serosa, memberikan konseling

menahan kepala bayi, anjurkan pada tentang alat kontrasepsi yang akan

ibu untuk meneran ketika ada mulas di pakai setelah bersalin,

untuk mengeluarkan kepala bayi, menganjurkan ibu untuk memakai

anjurkan kepada ibu untuk alat kontrasepsi jangka panjang,

melakukan teknik relaksasi saat Post Partum 6 minggu TFU sudah

kepala bayi lahir, periksa lilitan tali tidak teraba, lochea alba,

pusat dan terdapat lilitan tali pusat menganjurkan ibu memakai alat

dan longgarkan tali pusat, setelah itu kontrasepsi jangka panjang, ibu

bantu untuk melahirkan bayi secara menolak memakai alat kontrasepsi

bertahap mulai dari melahirkan jangka panjang, dan ibu memilih

kepala, bahu, serta melahirkan menjadi akseptor KB suntik. Selama

badan dan tungkai bayi, dan lakukan masa post partum tidak ditemukan

penanganan BBL. Pukul 13.25 WIB masalah.

bayi lahir tidak menangis, Dokumentasi Asuhan Kebidanan

pergerakan tidak aktif, warna kulit SOAP pada Ibu Nifas

kebiruan, dan langsung melakukan Subjektif Telah melahirkan anak

rangsang taktil dan resusitasi tetapi pertama dan belum pernah

bayi tidak menangis, dan langsung keguguran.

238
Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan...../ 231-244

Objektif Keadaan baik, kesadaran member makanan tambahan apapun


composmetis, konjungtiva tidak dan member ibu ibu tablet FE
anemis, ambulasi baik. TTV: TD 4. Bayi Baru Lahir
120/80 mmhg, nadi 81x/menit, Bayi Ny. “I” pada 0 jam pertama
Respirasi 19 x/ menit, Suhu 36,7C, bayi tidak menangis kuat,
kandung kemih kosong, perdarahan pergerakan tidak aktif, warna kulit
± 10 cc dan lochea rubra, TFU dua kemerahan dan tonus otot kurang
jari dibawah pusat, dan pengeluaran baik dan bayi segera dirujuk ke
ASI sudah ada RSUD Adjidarmo dengan diagnosa
Assesment P1A0, 6 Jam postpartum NCB SMK 0 Jam dengan Asfiksia
Planing Melakukan informed Sedang. Pada 6 jam berat badan
consent, ibu meyetujui dan normal yaitu 3650 gram, .Bayi
menandatanganinya, Melakukan sudah mendapatkan suntik vit k dan
pemeriksaan dan beritahu hasilnya bayi mendapatkan therapy umbilical
bahwa keadaann umum ibu baik dan infuse dextrose dan bayi
TTV dalam batas normal, mendapatkan oksigen ½ liter dan
Menganjurkan ibu untuk bayi dirawat di incubator dengan
mengkonsumsi makanan yang suhu 370 C pada tanggal 01-01-
mengandung protein tiggi seperti 2018 pukul 13.00 WIB keadaan bayi
telur, ikan untuk mempercepat baik dan bayi sudah diperbolehkan
penyembuhan luka jahitan jalan pulang Bayi Baru Lahir hari ke 6
lahir dan jangan memantang didapatkan peningkatan BB 3800
makanan apapun kecuali yang gram, hal ini normal dan tali pusat
memicu ibu alergi, Mengajarkan telah lepas dan bayi sudah disuntik
kepada ibu teknik meyusui yang hb0. Pada bayi 2 minggu keadaan
baik dengan cara menopang kepala bayi tidak ditemukan masalah, BB
bayi dan bayi menghisap semua 4200gram, bayi masih mendapatkan
putting susu sampai areola tertutup ASI serta mau menyusu. bayi di
oleh mulut bayI, Menjelaskan berikan imunisasi BCG dan polio 1
kepada ibu untuk memberikan ASI pada usia 6 minggu di posyandu.
eksklusif selama 6 bulan tanpa

239
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pembahasan


SOAP pada Bayi Baru Lahir
Ny. „I‟ lahir pada tanggal 30-12-
Subjektif : bayi lahir
2017 pukul 13.25 WIB, bayi lahir
Objektif Keadaan umum bayi
tidak menagis, warna kulit kebiruan,
lemah, biru pada ekstremitas, bayi
pergerakan tidak aktif dan tidak
tidak bernafas dengn baik, usaha
bernafas secra sepontan Dignosa
nafas lemah, tonus otot lemah, afgar
yang didapat adalah NCB SMK
skor 5/6
Dengan Asfikisia sama seperti teori
Assesment NCB SMK 0 Jam
yang dikatakan (Sariwahyuni, 2012)
Dengan Asfiksia Sedang
Asfiksia neonatorum adalah
Planning Melakukan informed
keadaan bayi baru lahir tidak dapat
consent ibu meyetujui dan
bernafas secara spontan dan teratur
menandatanganinya. Melakukan
segera setelah lahir. Pada saat bayi
pemeriksaan dan beritahu hasilnya
lahir letakan bayi diatas kain bersih
bahwa keadaan bayi lemahdan bayi
dan kering yang disiapkan pada
tidak bernafas dengan baik,
perut bawah ibu. Segera lakukan
Membersikan jalan nafas bayi dari
penilaian 4 aspek (APN, 2014)
muka, hidung, dan mulut bayi dari
presentasi belakang kepala, bayi
lendir dan air ketuban, Melakukan
lahir tidak menangis, pergerakan
pemotongan tali pusat 2 cm dari
tidak aktif, warna kulit kebiruan,
perut bayi dan 1 cm dari klem
masa gestasi 41 minggu.
pertama, Melakukan resusitasi dan
Berdasarkan data objektif yang
menggosok punggung bayi dan
ditemukan jenis kelamin laki laki ,
melakukan rangsang taktil,
BB 3650 gr, PB 52 cm. suhu tubuh
melakukan kompresi dan keadaan
36,5c, pernapasan 35 kali/ menit,
bayi masih lemah dan belum
reflex (-). Dan bayi langsung dirujuk
menangis. Melakukan rujukan ke
ke Rsud Adjidarmo.
RSUD Adjidarmo.
Pemeriksaan neonatal 0 jam didapat
hasil bahwa Bayi baru lahir normal
pukul 13.25 WIB WIB pada tanggal

240
Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan...../ 231-244

30 Desember 2017, presentasi menyatakan bahwa keluarnya


kepala, bayi lahir tidak menangis, mekonium dan urin dalam beberapa
pergerakan tidak aktif, warna kulit jam berikutnya menunjukan potensi
kebiruan, masa gestasi 41 saluran gastrointestinal dan urin.
minggu.Berdasarkan data objektif dari semua neonatus 90%
yang ditemukan jenis kelamin laki mengeluarkan mekonium dalam 24
laki, BB 3650 gr, PB 52 cm. suhu jam pertama, sebagian besar sisanya
tubuh 36,7c, pernapasan 35 kali/ 36 jam. Asuhan yang diberikan
menit, reflex (-). Melakukan melakukan pemeriksaan pada bayi
informed consent ibu meyetujui dan dan memberitahukan hasil
menandatanganinya, Melakukan pemeriksaan pada ibu bahwa bayi
pemeriksaan dan beritahu hasilnya dalam keadaan baik serta ada
bahwa keadaan bayi lemahdan bayi peningkatan berat badan.
tidak bernafas dengan baik, Mengingatkan ibu untuk tetap
Membersikan jalan nafas bayi dari memberikan ASI eksklusif selama 6
muka, hidung, dan mulut bayi dari bulan, menginformasikan kepada
lendir dan air ketuban, Melakukan ibu mengenai perawatan bayi,
pemotongan tali pusat 2 cm dari sehari-hari, menginformasikan
perut bayi dan 1 cm dari klem tentang tanda bahaya pada bayi
pertama, Melakukan resusitasi dan yaitu : tidak dapat menyusu, kejang,
menggosok punggung bayi dan mengantuk atau tidak sadar, nafas
melakukan rangsang taktil, (>60/menit), merintih, retraksi
melakukan kompresi dan keadaan dinding dada bawah, sianosis
bayi masih lemah dan belum sentral. Keadaan umum bayi baik,
menangis, Melakukan rujukan ke semua reflex baik, tidak ada
RSUD Adjidarmo, pada kunjungan perdarahan tali pusat, tidak terjadi
6 jam, didapat keadaan neonatus hypotermi, menganjurkan ibu untuk
Ny. I baik, reflek hisap baik, kunjungan ulang.
mekonium sudah keluar dan BAK
normal. Hal ini sesuai dengan teori
menurut (Cuningham, 2009) yang

241
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

Simpulan Saran
Study kasus klien Ny. I dari hasil 1. Bagi Penulis
pemeriksaan setiap kunjungan ANC Dapat menerapkan ilmu kebidanan
berjalan dengan normal, pada proses yang dipelajari kedalam keadaan
persalinan dikala I Fase aktif nyata, sehingga dapat melakukan
mengalami terdapat masalah dimana keterampilan praktek kebidanan yang
pembukaan servik melewati garis sesuai dengan teori dan standar yang
waspada pada pemantauan partograf, telah ditentukan, guna memberikan
Kala II berlangsung 25 menit. Kala pelayanan kebidanan yang aman,
III berlangsung 10 menit dengan nyaman, bermutu dan berkualitas.
melakukan manajemen aktif kala III. 2. bagi Lahan praktek
Kala IV terdapat robekan jalan lahir Lahan praktek agar dapat
sehingga dilakukan penjahitan. bayi memberikan pelayanan yang optimal
baru lahir ditemukan masalah bayi dan lebih meningkatkan mutu
lahir tidak menangis kuat, pelayanan sesuai dengan standar
pergerakan tidak aktif, warna kulit pelayanan kebidanan. Studi kasus ini
kemerahan dan tonus otot kurang dapat menjadi bahan masukan dalam
baik dan bayi segera dirujuk ke menerapkan asuhan kebidanan secara
RSUD Adjidarmo dengan diagnosa komprehensif pada ibu hamil, ibu
NCB SMK 0 Jam dengan Asfiksia bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir
Sedang. Pada 6 jam berat badan sesuai standar asuhan kebidanan
normal yaitu 3650 gram. Bayi sudah khususnya dilahan praktik yang
mendapatkan suntik vit k dan bayi digunakan.
mendapatkan therapy umbilical 3. Bagi Institusi Pendidikan
infuse dextrose dan bayi Untuk lebih meningkatkan kualitas
mendapatkan oksigen ½ liter dan mutu pendidikan dalam memberikan
bayi dirawat di incubator dengan teori manajemen asuhan kebidanan
suhu 370 C pada tanggal 01-01-2018 agar mahasiswa lebih mampu dan
pukul 13.00 WIB keadaan bayi baik memahami dalam melakukan asuhan
dan bayi sudah diperbolehkan pulang kebidanan sehingga dapat mengatasi
pemasalahan pasien secara cepat dan

242
Daini Zulmi /Studi Kasus Manajemen Kebidanan...../ 231-244

tepat dan diharapkan mempunyai JNPK-KR. 2014. Asuhan Persalinan


klinik bersalin di lingkungan Normal.
program studi Kebidanan La- Tansa
Kemenkes RI. Profil Kesehatan
Mashiro Rangkasbitung agar lahan
Indonesia. Jakarta:
praktek lebih dekat dan lebih mudah
Kementrian Kesehatan
serta terjangkau yang sudah
Republik Indonesia, 2012.
dilengkapi sarana dan prasarana yang
sesuai, lengkap dan memadai Kemenkes RI. Survei Kesehatan
sehingga mahasiswa dapat Dasar Indonesia. Jakarta:
memberikan asuhan yang sesuai Kementrian Kesehatan
dengan teori yang ada dan proses Republik Indonesia, 2012.
bimbingan berjalan lancar.
Lukas Efendi, 2015 Gawat Janin dan
Daftar pustaka
Persalinan Diunggah dari
Departemen Kesehatan. 2011. Target
http://lailychoyriati.blogspot
millenium Development
.co.id2015/04/laporan-
Goals. Diunggah
kasus- komprehenif-kti.html
www.google.com.http://lail
9diunggah padatanggal
ychoyrianti.blogspot.co.id/2
27.12.2017)
015/04/laporan-
komprehensif- Mochtar, Rustam, 2012,
kti.html.Visited 20 Januari SinopsisObstetri, Jakarta :
2018. EGC

Departemen Kesehatan. 2013. Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis


Program Expanding obstetric jilid 1.Jakarta :
Maternal Neonatal Survival. EGC
www. Google.com.
Sari Wahyuni. 2012. Asuhan
visited20 Desember 2017
Neonatus, Bayi & Balita.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. Jakarta: EGC SDKI. (2012).
2015. Profil Dinkes Lebak Survei demografi dan
AKI/AKB kesehatan Indonesia.

243
Jurnal Obstretika Scientia Vol. 6 No. 2 Desember 2018

Tentang Angka Kematian Diaksespada 18 Februari


Ibu dan Balita Jakarta 2018.

WHO, 2010.Maternal deaths


worldwide drop by third,
Media Center News
Release, [online],
http://www.who.int,

244

Anda mungkin juga menyukai