Anda di halaman 1dari 22

OBSESTRI SOSIAL

SAFE MOTHERHOOD

Disusun Oleh:

Pembimbing:

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KEMUNITAS / KESEHATAN
MASYARAKAT PERIODE 11 OKTOBER– 5 NOVEMBER 2021

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


TRISAKTI JAKARTA
PENDAHULUAN

Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan pertolongan
persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu, dibutuhkan partisipasi serta
kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan.

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan


yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil
secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi
persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat
reproduksi dengan wajar.

Menurut World Health Organisation (WHO) 99 % kematian ibu terjadi


di negara-negara berkembang karena masalah persalinan dan Indonesia
merupakan salah satunya. Diperkirakan setiap tahunnya 536.000 ibu meninggal
saat persalinan. Berdasarkan target MDGs 2015 yakni menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) 102 per 100.000 kelahiran hidup di dunia dan Angka
Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 100.000 kelahiran hidup yang harus
dicapai.

Upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak Indonesia telah lama
dilakukan pemerintah sejak berdirinya Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA)
pada tahun 1950 yang memberi pelayanan berupa perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan bayi dan anak, pendidikan kesehatan dan pelayanan
keluarga berencana, namun sampai saat ini masih ada berbagai masalah yang
sering terjadi pada ibu dan bayi antara lain, masih banyak ibu hamil yang
mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), bayi lahir dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) dan kematian ibu dan bayi masih tinggi.
PICO ANALYSIS

Implementation of a Trends and Relationship between

Knowledge of safe community-based Determinants of antenatal care and

motherhood among intervention in the Using Delivery pregnancy classes

women in rural most rural and Assistance by Health with selection of place

communities in remote districts of Workers: A and birth attendant in

northern Nigeria: Zambia: a process Secondary Analysis Indonesia

implications for evaluation of safe Using the 2007–2017

maternal mortality motherhood action Indonesian Health

reduction groups and Demographics


Survey

Problems Negara berkembang Angka kematian ibu Menurut laporan WHO Angka Kematian Ibu
menyumbang sekitar dan bayi baru lahir di tentang tren kematian (AKI) menjadi
99% dari perkiraan Zambia, sekitar 398 ibu, sekitar 295.000 perhatian global karena
setengah juta kematian kematian per 100.000 wanita meninggal menjadi indikator
ibu yang terjadi setiap kelahiran hidup dan 24 selama dan setelah utama status kesehatan
tahun per 1000 kelahiran kehamilan dan suatu bangsa dan
hidup dilaporkan persalinan pada tahun kualitas pelayanan
dalam Survei 2017. kesehatan yang
Kesehatan Demografis diberikan kepada ibu
Zambia (ZDHS) baru- hamil atau Ante-Natal
baru ini Care (ANC).

Intervention Faktor pengetahuan Faktor yang Menganalisis Menilai hubungan


tentang ibu yang mempengaruhi kecenderungan dan antara ANC dan KIH
aman di kalangan indikator utama yang faktor penentu dengan pilihan tempat
wanita di komunitas ditargetkan untuk penggunaan dan pertolongan
pedesaan terpilih di layanan KIB tidak pertolongan persalinan di
Nigeria utara. tercapai. persalinan oleh tenaga Indonesia.
kesehatan di
Indonesia.

Comparison Membandingkan Membandingkan Membandingkan Membandingkan


antara pengetahuan evaluasi komunitas pertolongan pertama antara hubungan
ibu dan kematian ibu safe motherhood dengan keselamatan antara ANC dan
pada kasus obstetri bayi KIH dengan pilihan
tempat dan
pertolongan
persalinan di
Indonesia.
Outcome Intervensi yang dapat Intervensi yang perlu Intervensi untuk Intervensi yang perlu
dilakukan untuk
dilakukan untuk meneliti dimanakah dilakukan untuk
menurunkan
kematian ibu meningkatkan yang meningkatkan mencehag kematian
Safe motherhood pertolongan pertama ibu
JOURNAL REVIEW

Implementation of a Trends and Relationship between

Knowledge of safe community-based Determinants of antenatal care and

motherhood among intervention in the Using Delivery pregnancy classes

women in rural most rural and Assistance by Health with selection of place

communities in remote districts of Workers: A and birth attendant in

northern Nigeria: Zambia: a process Secondary Analysis Indonesia

implications for evaluation of safe Using the 2007–2017

maternal mortality motherhood action Indonesian Health

reduction groups and Demographics


Survey

Topik Safe motherhood Safe motherhood Safe motherhood Safe motherhood

Populasi 540 Wanita yang 2 provinsi di Zambia 45179 Wanita yang 7313 Wanita yang
melahirkan melahirkan melahirkan
studi
Lokasi Nigeria Zambia Indonesia Indonesia

Faktor risiko - Faktor ekonomi - Preeklamsia dan


- Pengetahuan ibu - Pengetahuan ibu
- Akses ke rumah eklamsia
- Antenatal care - Antenatal care
sakit - Komplikasi saat
- Usia - Usia
- Pengetahuan melahirkan
- Jumlah Paritas - Jumlah Paritas
- Aborsi
- Informasi yang - Informasi yang
disampaikan pada disampaikan pada
pasien - Pengetahuan ibu pasien
- Pengambilan - Antenatal care - Pengambilan
keputusan yang - Usia keputusan yang tepat
tepat
- Jumlah Partitas
- Waktu
keberangkaytan ke
RS
- Kesiapan melahirkan

Masalah Faktor yang Faktor yang Faktor yang Faktor yang


Kesehatan berhubungan dengan mempengaruhi mempengaruhi mempengaruhi pilihan
kematian ibu pada safemotherhood pertolongan pertama tempat dan pertolongan
kasus persalinan di Indonesia.
kegawatdaruratan
kebidanan
Hasil studi - Lebih dari 90% - SMAG - Faktor-faktor - Partisipasi KIH
responden di menerapkan yang ibu cukup
kedua negara sebagian besar mempengaruhi rendah yaitu
bagian intervensi seperti pemanfaatan hanya 15,95%,
menunjukkan yang penolong sedangkan
pengetahuan yang dimaksudkan, persalinan oleh pemilihan
buruk tentang khususnya di tenaga tempat
manfaat bidang kesehatan persalinan di
persalinan di pendidikan adalah umur, fasilitas
fasilitas kesehatan perempuan dan wilayah, jenis pelayanan
oleh bidan rujukan ke tempat tinggal, kesehatan
terlatih. fasilitas kesehatan tingkat 76,04% dengan

- Lebih dari 80% untuk layanan pendidikan, pertolongan

responden di KIB terampil. status ekonomi, persalinan oleh

kedua negara - SMAG kunjungan tenaga

menunjukkan melampaui peran ANC, dan tanda kesehatan

pengetahuan yang yang ditentukan bahaya 81,33%) cukup

buruk tentang untuk membantu kehamilan. tinggi.

manfaat perempuan - Pendidikan - Sehubungan


kunjungan ANC. dengan pekerjaan merupakan dengan

- Lebih dari rumah tangga dan faktor yang pemilihan

separuh masalah pribadi paling persalinan di


responden di dan menggunakan berpengaruh fasilitas
kedua negara sumber daya terhadap pelayanan
bagian memiliki mereka sendiri pertolongan kesehatan, ibu
pengetahuan yang untuk persalinan yang
buruk tentang meningkatkan dengan melakukan
tanda bahaya ibu. keberhasilan pemanfaatan ANC minimal 4

- Menurut analisis intervensi. tenaga kali memiliki

regresi - Kekurangan kesehatan. probabilitas

multivariat, dalam intervensi Peningkatan 4,054 kali

pernahnya dilaporkan dan pengetahuan dibandingkan

bersekolah oleh termasuk tentang ibu yang

seorang dukungan pentingnya melakukan

responden berkelanjutan persalinan oleh ANC kurang

meningkatkan yang buruk, tenaga dari 4 kali, dan

kemungkinan persediaan yang kesehatan ibu yang

mengetahui tidak memadai sangat penting. melakukan KIH

tanda-tanda dan kurangnya - Hal ini dapat memiliki

bahaya ibu transportasi yang dicapai melalui peluang 1,327

sebanyak tiga kali efektif seperti informasi kali

lipat di antara sepeda yang pendidikan, dibandingkan

responden di dibutuhkan konseling, atau ibu yang tidak

Negara Bagian SMAG untuk seminar. melakukan


Kaduna. memfasilitasi - Internet atau ANC.
- Sementara pekerjaan media lainnya mengikuti
kehadiran pada mereka. diharapkan dapat program kelas
kunjungan ANC - Faktor-faktor di meningkatkan ibu hamil.
selama kehamilan luar intervensi, informasi dan
- Sehubungan
terakhir seperti layanan kesadaran untuk
dengan
meningkatkan kesehatan yang memanfaatkan
pemilihan
kemungkinan tidak memadai tenaga kesehatan
persalinan
mengetahui dan penyedia selama persalinan.
dengan tenaga
tanda-tanda layanan kesehatan
bahaya ibu dua kesehatan yang penolong, ibu
kali lipat di antara terampil di yang
responden di fasilitas tempat melakukan
Negara Bagian SMAG merujuk ANC minimal 4
Kano dan tiga ibu dan akses kali memilih
kali lipat di antara geografis yang melahirkan
responden di buruk, mungkin dengan tenaga
Negara Bagian telah kesehatan
Kaduna. menyebabkan sebanyak 2,659
SMAG terlibat kali
dalam peran yang dibandingkan
tidak diinginkan ibu yang
dalam melakukan melakukan
persalinan, ANC kurang
sehingga dari 4 kali, dan
mengorbankan ibu yang
hasil intervensi. mengikuti
program KIH
memilih untuk
melahirkan
dengan tenaga
kesehatan 1.718
kali
dibandingkan
ibu yang tidak
mengikuti
program KIH.
Penerapan di - Berdasarkan PERMENKES Nomor 21 Tahun 2021 mengenai
Indonesia penyelenggaraan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa
hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan
kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual yang meliputi elayanan
Kesehatan Masa Hamil yang kemudian disebut pelayanan antenatal
(ANC) terpadu adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum
mulainya proses persalinan yang komprehensif dan berkualitas.
Pelayanan ini bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk
memperoleh pelayanan antenatal yang komprehensif dan berkualitas
sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan
pengalaman yang bersifat positif serta melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas.
- Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil
terhadap pelayanan masa hamil adalah cakupan K1 (kunjungan
pertama). Sedangkan indikator untuk menggambarkan kualitas
layanan adalah cakupan K4-K6 (kunjungan ke-4 sampai ke-6) dan
kunjungan selanjutnya apabila diperlukan.
- K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini
mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke-8.
- K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar selama
kehamilannya minimal 4 kali dengan distribusi waktu: 1 kali
pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 1 kali pada trimester ke-2
(>12 minggu-24 minggu) dan 2 kali pada trimester ke-3 (>24
minggu sampai kelahirannya).
- K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar, selama
kehamilannya minimal 6 kali dengan distribusi waktu: 1 kali
pada trimester ke-1 (0-12 minggu ), 2 kali pada trimester ke-2
(>12 minggu-24 minggu), dan 3 kali pada trimester ke-3 ( >24
minggu sampai kelahirannya). Kunjungan antenatal bisa lebih
dari 6 (enam) kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan,
penyakit atau gangguan kehamilan.
CRITICAL APPRAISAL

Implementation of a Trends and Relationship between

Knowledge of safe community-based Determinants of Using antenatal care and

motherhood among intervention in the Delivery Assistance by pregnancy classes with

women in rural most rural and remote Health Workers: A selection of place and

communities in districts of Zambia: a Secondary Analysis birth attendant in

northern Nigeria: process evaluation of Using the 2007–2017 Indonesia

implications for safe motherhood action Indonesian Health and

maternal mortality groups Demographics Survey

reduction

Apakah Tidak ada Tidak ada Ada, wanita yang Ada, semua ibu rumah
Kriteria pernah melahirkan tangga dengan anak usia
inklusi untuk dalam lima tahun 0-59 bulan (rumah
sampel terakhir tangga layak)
didefinisikan
dengan jelas?
Apakah Ya, subjek adalah540 Ya, subjek adalah 2 Ya, subjek adalah Ya, subjek adalah
subjek Wanita yang provinsi di Zambia 45179 Wanita yang 7313 Wanita yang
penelitian dan melahirkan di nigeria melahirkan di melahirkan di
wilayah Indonesia indonesia
dijelaskan
dengan detail?

Apakah data Ya, pengambilan Ya, pengambilan data Ya, pengambilan data Ya, pengambilan data
penelitian data menggunakan menggunakan kuesioner menggunakan kuesioner menggunakan kuesioner
diambil secara kuesioner terstruktur
valid dengan
metode yang
sesuai?

Apakah Ya, outcome Tidak Ya, outcome Ya, outcome


digunakan menggunakan analisa menggunakan analisa menggunakan analisa
kriteria univariat ,bivariat , univariat ,bivariat , dan univariat ,bivariat , dan
outcome yang dan multivariat multivariat multivariat
objektif dan
tidak terbias

Apakah Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


ditemukan
adanya
faktor
perancu?

Apakah ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
strategi yang
dilakukan
untuk
menyelesaika
n faktor
perancu yang
ada?

Apakah hasil Ya, hasil dianalisis Tidak Ya, hasil dianalisis Ya, hasil dianalisis
menggunakan uji statistik menggunakan uji statistik
diukur secara menggunakan uji chi-square chi-square
valid dan statistik chi-square
andal?

Apakah Ya, sudah sesuai Tidak Ya, sudah sesuai dan jelas Ya, sudah sesuai dan jelas
analisis yang dan jelas
digunakan
dalam studi
sudah sesuai
dan dijelaskan
dengan jelas?
PEMBAHASAN

Ketiga jurnal membahas tentang faktor yang mempengaruhi angka


kematian ibu dalam kaitannya dengan safemotherhood. Faktor risiko yang
mempengaruhi diantarnya Umur, Paritas, Keterlambatan rujukan, pengetahiuan
ibu, latar belakang Pendidikan, pengambilan keputusan yang tepat, factor
ekonomi, antenatalcare. Pada jurnal pertama, dilakukan analisis untuk
menentukan faktor yang berhubungan dengan kematian ibu pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan. Pada jurnal kedua, dilakukan analisis mengenai
faktor yang mempengaruhi safemotherhood. Pada jurnal ketiga, factor yang
mempengaruhi pertolongan pertama. Pada jurnal ke empat, menilai faktor yang
mempengaruhi pilihan tempat dan pertolongan persalinan di Indonesia. Pada
keempat jurnal didapatkan kesamaan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi safe
motherhood adalah adalah pengetahuan ibu dan adanya antenatal care
sebelumnya. Hal ini menunjukan pentingnya melakukan konseling dan edukasi
pada saat antenatalcare agar pasien dapat teredukasi dengan baik.
Berdasarkan Permenkes RI No.21 Tahun 2021 :

Pelayanan ANC oleh dokter pada trimester 1 (satu) dengan usia kehamilan kurang dari 12
minggu atau dari kontak pertama, dokter melakukan skrining kemungkinan adanya faktor
risiko kehamilan atau penyakit penyerta pada ibu hamil termasuk didalamnya pemeriksaan
ultrasonografi (USG). Pelayanan ANC oleh dokter pada trimester 3 (tiga) dilakukan
perencanaan persalinan, termasuk pemeriksaan ultrasonografi (USG) dan rujukan
terencana bila diperlukan.

Standar pelayanan antenatal meliputi 10T, yaitu:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah


3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA)

4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri)

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus

difteri (Td) bila diperlukan

7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa

kehamilan

8. Tes laboratorium: tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan darah, tes triple
eliminasi (HIV, Sifilis dan Hepatitis B,) malaria pada daerah endemis. Tes lainnya dapat
dilakukan sesuai indikasi seperti gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum Basil
Tahan Asam (BTA), kusta, malaria daerah non endemis, pemeriksaan feses untuk
kecacingan, pemeriksaan darah lengkap untuk deteksi dini talasemia dan pemeriksaan
lainnya.

9. Tata laksana/penanganan kasus sesuai kewenangan.

10. Temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa. Informasi yang disampaikan
saat konseling minimal meliputi hasil pemeriksaan, perawatan sesuai usia kehamilan dan
usia ibu, gizi ibu hamil, kesiapan mental, mengenali tanda bahaya kehamilan, persalinan,
dan nifas, persiapan persalinan, kontrasepsi pascapersalinan, perawatan bayi baru lahir,
inisiasi menyusu dini, ASI Eksklusif

Pada fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak memiliki vaksin tetanus difteri dan/atau
pemeriksaan laboratorium, fasilitas pelayanan kesehatan dapat berkoordinasi dengan dinas
kesehatan kabupaten/kota dan Puskesmas untuk penyediaan dan/atau pemeriksaan, atau
merujuk ibu hamil ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang dapat
melakukan pemeriksaan tersebut.

Pelayanan antenatal terpadu merupakan pelayanan komprehensif dan berkualitas yang


dilakukan secara terintegrasi dengan program pelayanan kesehatan lainnya. Tujuan khusus
ANC terpadu adalah:
1. Memberikan pelayanan antenatal terpadu, termasuk konseling kesehatan,

dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI.

2. Pemberian dukungan emosi dan psikososial sesuai dengan keadaan ibu

hamil pada setiap kontak dengan tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi klinis dan interpersonal yang baik.

3. Menyediakan kesempatan bagi seluruh ibu hamil untuk mendapatkan

pelayanan antenatal terpadu minimal 6 kali selama masa kehamilan.

4. Melakukan pemantauan tumbuh kembang janin.

5. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu

hamil.

6. Melakukan tata laksana terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu

hamil sedini mungkin atau melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai dengan sistem rujukan yang ada.

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan persalinan,
pelayanan nifas, dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Kualitas pelayanan antenatal
yang diberikan akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya, ibu bersalin dan
bayi baru lahir serta ibu nifas. Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan harus
mampu melakukan deteksi dini masalah gizi, faktor risiko, komplikasi kebidanan,
gangguan jiwa, penyakit menular dan tidak menular yang dialami ibu hamil serta
melakukan tata laksana secara adekuat (termasuk rujukan apabila diperlukan) sehingga ibu
hamil siap untuk menjalani persalinan bersih dan aman
.
Daftar Pustaka

1. Okereke E, Aradeon S, Akerele A, Tanko M, Yisa I, Obonyo B. Knowledge of safe


motherhood among women in rural communities in northern Nigeria: implications
for maternal mortality reduction. Reproductive health. 2013 Dec;10(1):1-2.
2. Jacobs C, Michelo C, Moshabela M. Implementation of a community-based
intervention in the most rural and remote districts of Zambia: a process evaluation
of safe motherhood action groups. Implementation science. 2018 Dec;13(1):1-0.
3. Idris H, Syafriyanti W. Trends and Determinants of Using Delivery Assistance by
Health Workers: A Secondary Analysis Using the 2007–2017 Indonesian Health
and Demographics Survey. Makara Journal of Health Research. 2022;26(1):4.
4. Ashar H, Latifah L, Kusrini I, Tjandrarini DH. Relationship between ante natal
care and pregnancy classes with selection of place and birth attendant in Indonesia.
J. Kedokt. dan Kesehat. Indones. 2019;10(3):271-80.
5. Permenkes no 21 Tahun 2021 penyelenggaraan pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan
kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual

Anda mungkin juga menyukai