Anda di halaman 1dari 3

Nama : SRI LINDA AZZAHRA TIBAR

NPM : 21340069P

Jurusan : DIV Kebidanan Konversi

MATRIK PENELITIAN KEBIDANAN

N Nama peneliti Desain Variabel yang Responden Penelitian Hasil


o (tahun) penelitian diteliti
1. Renny Novi Penelitian ini Karakteristik, Sampel telah diambil Faktor penyebab ketuban pecah dini dalam penelitian ini
Puspitasari (2019) menggunakan Ketuban Pecah sejumlah 59 responden dari meliputi : serviks inkompeten, overdistensi uterus, kelainan
metode analitik Dini, Ibu Bersalin 143 populasi letak, CPD, dan infeksi. Umur ibu berkorelasi dengan kejadian
dengan serviks inkompeten, CPD, dan Infeksi, sedangkan pekerjaan ibu
menggunakan
simple random
berhubungan dengan kelainan letak.
sampling

2. Bunga Tiara Carolin, Desain penelitian KPD, paritas, Sampel dalam penelitian ini Hasil penelitian: usia ibu (p=0,000), paritas (p=0,000), KPD
Ika Widiastuti, (2019) yang digunakan Preeklampsi, berjumlah 30 ibu melahirkan (p=0,000), Preeklampsi (p=0,000). Simpulan: ada hubungan
adalah desain case Preterm, Usia ibu, preterm dan 30 ibu antara usia ibu, paritas, KPD dan preeklampsi dengan persalinan
control, yaitu melahirkan tidak preterm preterm di RS Muhammadiyah Taman Puring Kebayoran Baru
penelitian survey dengan total 60 sampel Jakarta Selatan. Kesimpulan Ada hubungan antara usia ibu,
analitik paritas, KPD, preeklamsi dengan persalinan preterm di RS
Muhammadiyah Taman Puring Kebayoran Baru Jakarta Selatan
3. Nur Rohmawati, Jenis penelitian Complication, Sampel yang ditetapkan Hasil menunjukkan ada hubungan antara malposisi
Arulita Ika Fibriana ini adalah Membranes, broke sebesar 46 kasus dan 46 (malpresentasi) janin (p value = 0,019), umur ibu (p value =
(2018) observasional early kontrol dengan teknik 0,033), paritas (p value = 0,003), riwayat KPD (p value =
analitik dengan purposive sampling. 0,005), status pekerjaan ibu (p value = 0,019), status anemia (p
rancangan case- value = 0,010), paparan asap dan perilaku merokok ibu (p value
control. = 0,004)dengan kejadian ketuban pecah dini. Tidak ada
hubungan antara kehamilan kembar (ganda) (p value = 0,31),
riwayat keturunan (p value = 0,315), riwayat keguguran
berulang dengan kejadian ketuban pecah dini (p value = 0,358).
4. Hermin Sabaruddin, Penelitian ini Ketuban pecah 94 sampel Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
Chalid Muthaher, M. merupakan dini preterm, pada usia ibu 18-20 tahun sebesar 63.6% dengan OR (95%CI)=
Robyanoor AR (2017) penelitian kehamilan 7.56 (6.206-7.687). Faktor risiko pada sampel pendidikan paling
observasional banyak pada tingkat pendidikan rendah sebesar 65,1% dengan
analitik secara OR (95% CI) = 7.244 (6.172-7.343) dibandingkan dengan ibu
retrospektif tingkat pendidikan tinggi sebesar 37.3%. Pada variable usia
deskriptif cross kehamilan sampel terbanyak ditemukan pada usia kehamilan
sectional. 28-34 minggu sebanyak 100% dengan OR (95%CI) = 94.0
(78.2-130.3)
5. Yona Desni Sagita Jenis penelitian Asfiksia, Bayi, simpel random sampling Hasil analisis pada variabel ketuban pecah dini menunjukkan
(2012) analitik dengan Ketuban Pecah dengan sampel 270 bayi baru sebanyak 80 (53%) bayi mengalami asfiksia dengan
menggunakan Dini, Persalinan, lahir nilai p value = 0.037 dan OR 1.726. Analisis variabel section
metode Sectio Caesarea caesarea ditemukan sebanyak 76 (58.5%) bayi baru lahir
pendekatan cross yang mengalami asfiksia dengan nilai p value = 0.07 dan OR
sectional. 1.990.
6. Darmayanti Penelitian ini Ketuban, Pecah, 401 sampel Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSUD M. Ansari Saleh Tahun
Wulandatika, Bening merupakan Dini 2018 terbanyak adalah kejadian ketuban pecah dini pada usia
Prawita Sari, Pratiwi penelitian analitik kehamilan aterm. Dan kejadiannya mayoritas terjadi pada ibu
Puji Lestari dengan hamil aterm dengan penyulit lain. Faktor kejadian Ketuban
Universitas pendekatan cross Pecah Dini di RSUD M. Ansari Saleh Tahun 2018 yang
Muhammadiyah sectional paling tinggi kekuatan hubungannya adalah komplikasi KPD
Banjarmasin (2018) dengan penyulit lain.
7. Legawati, Riyanti Jenis penelitian Determinan, 166 sampel Kesimpulan dan Saran : faktor yang berhubungan dengan
(2018) yang dilaksanakan Ketuban Pecah kejadian KPD adalah Kejadian KPD paling banyak terjadi <12
adalah deskriptif Dini, Ibu Post jam 145 orang (87.3%) dibandingkan dengan kejadian KPD 
dan analitik, Partum 12 jam 21 orang (12.7%). Faktor yang mempengaruhi KPD
menggunakan adalah umur ibu, paritas, umur kehamilan, BB bayi lahir,
rancangan cohort gemelli/ kembar, kelainan letak dan metode persalinan. Dan
retroprospective variabel yang tidak berhubungan dengan KPD adalah pekerjaan
melalui ibu
pendekatan
kuantitatif
8. Nia Aprilla (2018) deskriptif age, parity, history 55 sampel 1.Sebagian besar ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah
of KPD, multiple dini terdapat pada kategori berisiko yaitu umur <20 dan >35
pregnancy tahun. 2.Sebagian besar ibu bersalin yang mengalami ketuban
pecah dini terdapat padakategori tidak berisiko yaitu paritas
multipara.
9. Budi Rahayu (2017) is study uses premature rupture 427 sampel The results that most respondents are multipara many as 245
descriptive design of membranes people (57.4%), aged 20-35 years as many as 265 people
kuantitatif used (PROM), birth (62.1%), gestational age ≥37 weeks as many as 343
retrospective mothers people (80.3%), over distensi uteri as many as 410 people
time approach (96.1%), where the fetus head presentation
many as 396 people (92.7). I
10. Heny Sepduwiana deskriptif dengan Ketuban Pecah 92 sampel Hasil Penelitian ini berdasarkan umur 20-35 tahun angka
jenis desain cross Dini, Faktor kejadian ketuban pecah dini yaitu 76 orang (82,6%). Pada
sectional Predisposis paritas 0 jumlah angka kejadian ketuban pecah dini yaitu 45
orang (48,9%).

Anda mungkin juga menyukai