Oleh
KELOMPOK JURNAL (III & IV)
1
BAB I
RINGKASAN JURNAL
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan
menggunakandeskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang
memang sudah ada (Arikunto, 2010). Pedekatan yang digunakan adalah
Retrospektif. Retrospektifadalah penelitian yang bersifat back ward looking
atau melihat kebelakang (Ircham Machfoedz, 2007).
Sampel penelitian ini 436 ibu hamil yang menderita preeklampsia di
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada bulan Mei 2016-Februari 2018.
Sampel penelitian ini menggunakan total sampling dan teknik pengolahan data
menggunakan teknik chi square.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1.
Distribusi Responden sampel berdasarkan umur pada penelitian di RSUD
dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada bulan Mei 2016-Februari 2018
No Umur ibu Frekuensi Persentase (%)
1. <20 tahun 37 8,5
2. 20-35 tahun 281 64,4
3. >35 tahun 118 27,1
Total 436 100
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang
usianya 20-35 tahun mengalami preeklampsia 281 responden (64,4%),
sedangkan sebagian kecil ibu hamil yang usianya < 20 tahun 37 responden
(8,5%).
Tabel 2
Distribusi Ibu Hamil dengan Preeklampsia pada penelitian di RSUD dr.
Soehadi Prijonegoro Sragen pada bulan Mei 2016-Februari 2018
Tabel 3
Hubungan usia ibu hamil dengan kejadiaan preeklampsia di RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen Bulan Mei 2016-Februari 2018
Usia Preeklamsia
Ringan Berat Total
Fre % Frek % Frek %
k
2
< 20 tahun 3 8 34 92 37 100 hitung = 9,167
20-35 tahun 59 21 222 79 281 100 Sig = 0,010
> 35 tahun 12 10 106 90 118 100 Kes= H0 ditolak
Total 74 17 362 83 436 100
Berdasarkan tabel 3 diatas di ketahui hasil menggunakan Chi square nilai
X2hitung = 9,167 dengan p-value = 0,010 maka kesimpulan hasil data diatas
adalah Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara usia ibu hamil terhadap
kejadian preeklampsia. Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan tabulasi silang
kejadian preeklampsia ditinjau dari usia menunjukkan bahwa pada usia <20
tahun terdapat 34 responden (92%) yang mengalami preeklampsia berat,
selanjutnya pada usia 20-35 tahun terdapat 222 responden (79%) yang
mengalami preeklampsia berat, sedangkan pada usia >35 tahun terdapat 106
responden (90%) yang mengalami preeklampsia berat. Dari hasil analisa
tersebut di dapatkan bahwa kelompok usia terbanyak yang mengalami
preeklampsia di umur 20-35 tahun sebagian besar mengalami preeklampsia
berat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui usia sampel paling banyak berada
di usia 20-35 tahun sebanyak 64,4%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Qiou et.al. 2009) dalam penelitianya
menemukan dari 2,601 ibu hamil ditemukan kejadian preklamsia sebanyak
58,1 % pada usia <35 tahun. Penelititian di dapatkan bahwa kasus
preeklampsia lebih banyak ditemukan pada usia ibu hamil dengan umur 20-35
tahun dengan 64,61% (Manuaba, 2017). Kasus preeklampsia lebih banyak
terjadipada usia 20-35 tahun dengan 68,8% (Khuzaiyah, 2016). Penelitian
tersebut mendukung hasil riset yang dilakukan peneliti dimana terdapat kasus
preeklampsia terbanyak dengan umur 20-35 tahun. Sedangkan hasil penelitian
yang dilakukan Montolalu pada tahun 2014 dimana hasil preeklampsia
terbanyak pada umur <20 tahun dengan 56,5%. Hasil dari penelitian ini
bertentangan dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti dimana yang
ditemukan adalah kasus preeklampsia banyak terjadi pada usia 21-35 tahun.
Hal yang berbeda diungkapkan bahwa kehamilan yang mengalami
preeklampsia cenderung pada ibu hamil yang berusia <20 tahun dan >35 tahun
(Gunawan, 2010). Hasil ini sependapat dalam penelitianya menemukan bahwa
preklamsia banyak terjadi pada usia> 35 tahun (Tessema et.al, 2015).
BAB II
ANALISIS JURNAL DENGAN FORMAT PICO
Population (P) :
Sampel penelitian ini 436 ibu hamil yang menderita preeklampsia di
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada bulan Mei 2016 s/d Februari 2018.
Sampel penelitian ini menggunakan total sampling dan teknik pengolahan data
menggunakan teknik chi square.
Intervensi (I) :
Peneliti ini tidak memberikan perlakuan kepada sampel penelitian,
Peneliti hanya menganalisa data kasus ibu hamil di RSUD dr. Soehadi
Prijonegoro Sragen pada bulan Mei 2016 s/d Februari 2018, lalu data tersebut
diuraikan dan dihubungkan dengan usia ibu hamil untuk mengetahui hubungan
antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia.
Compare (C) :
No Judul Peneliti Metode Hasil
1 Hubungan Chichi Jenis penelitian ini 1. Umur
Umur Dan Hafifa menggunakan metode dari 33 sampel, kasus pre-eklampsia
Paritas Ibu Transyah analitik dengan
Bersalin ringan, lebih banyak pada ibu hamil
desaincross sectional
Dengan
(STIKes study. Variabel dengan umur tidak beresiko (48,5%)
Kejadian
dependen adalah dibandingkan dengan ibu hamil
Preeklampsi YPAK kejadian preeklampsi
Padang, dengan umur beresiko (12,1%). Hasil
di RSUP. dan variabel
Program
independen yaitu umur uji statistik dengan menggunakan chi-
Dr. Studi S-1
dan paritas ibu bersalin. square di dapatkan nilai p = 0,014 (p
M.Djamil Keperawatan
Waktu pengumpulan
< 0,05), hal ini menunjukkan bahwa
Padang , Jl. data mulai tanggal 15
ada hubungan yang bermakna antara
tahun 2016 S.Parman sampai dengan 30 Juli
No 120 2015 dengan umur dengan kejadian pre-eklampsia
Padang) menggunakan lembar dirungan Kebidanan RSUP Dr. M.
ceklist yang dilihat dari
hasil rekam medik Djamil Padang Tahun 2016.
pasien yang mengalami
kejadian preeklampsi. 2. Paritas
Populasi penelitian ini
dari 33 sampel, kasus pre-eklamsia
adalah seluruh ibu
bersalin dengan ringan lebih banyak pada ibu hamil
kejadian preeklampsi dengan paritas tidak beresiko (51,5%)
diruang Kebidanan
dibandingkan dengan ibu hamil
RSUP. Dr. M. Djamil
Padang sebanyak 33 dengan paritas beresiko (9,1%). Hasil
orang. Semua populasi uji statistik dengan menggunakan chi-
dijadikan sampel.
square didapatkan nilai p = 0,000(<
Analisis data dilakukan
secara univariat untuk 0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada
melihat distribusi hubungan yang bermakna antara
frekuensi dari variabel paritas dengan kejadian preeklampsia
dependen dan
independen dan secara diruang Kebidanan RSUP
bivariat menggunakan Dr.M.Djamil Padang Tahun 2016.
uji chi square.
6
Outcome (O) :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kejadian
preeklampsia pada ibu hamil
2. Dari 436 sampel yang mengalami preeklampsia ringan sebanyak 74 responden
(17,0%). Sedangkan sampel yang mengalami preeklampsia berat sebanyak 362
responden (83,0%).
3. kejadian preeklampsia berat pada rentang usia <20 tahun terdapat 34 responden
(92%), selanjutnya pada usia 20-35 tahun terdapat 222 responden (79%),
sedangkan pada usia >35 tahun terdapat 106 responden (90%). Dari hasil analisa
tersebut di dapatkan bahwa kelompok usia terbanyak yang mengalami
preeklampsia di umur 20-35 tahun sebagian besar mengalami preeklampsia berat.
BAB III
KRITIK JURNAL
Ethical considerations
a. Apakah responden a. Tidak, karena penelitian ini hanya
diberikan informasi meneliti rekam kasus preeklampsia
lengkap tentang ada di RSUD dr. Soehadi
penelitian ini? Prijonegoro Sragen
b. Apakah otonomi / b. Dijamin, karena identitas sampel
kerahasiaan partisipan tidak dibuka dan penelitian ini juga
dijamin? penelitian kuantitatif
c. Apakah izin etis c. Sudah diberikan
diberikan untuk studi?
Conclusions/implication
s and recommendations
a. Kejadian PEB banyak terjadi pada
a. Apakah kesimpulan
ibu hamil dengan rentang usia 20-35
penelitian ini ?
tahun
b. Apa pentingnya
b. Sebagai acuan dalam meningkatkan
implikasi dan
pelayanan kesehatan prenatal
rekomendasi dari
temuan ini ?
References
Apakah semua referensi/ - Daftar pustaka pada penelitian ini
buku, jurnal dan media sudah cukup jelas dan tertulis pada
lain dicantumkan dalam daftar pustaka sesuai dengan kriteria
penelitian ini ? penulisan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui penyusunan makalah analisis. Penulis dapat menyimpulkan antara lain
sebagai berikut :
1. Peneliti menggunakan gaya penulisan yang benar, tata bahasa yang
digunakan tidak mudah dipahami dan menggunakan singkatan-singkatan .
2. Tinjauan pustaka yang digunakan didalam jurnal dicantum didalam daftar
pustaka.
3. Referensi yang digunakan dalam penelitian tercantum dalam daftar
pustaka dan cukup up to date dan relevan.
B. SARAN
1. Untuk penulisan atau bahasa mungkin lebih di sederhanakan lagi agar
pembaca lebih mudah memahami isi penelitian ini.
C. IMPLIKASI KEPERAWATAN
1. Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk menyempurnakan pelayanan
kesehatan terutama dalam hal Antenatal Care
2. Praktik Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian Preeklampsia pada ibu
hamil
3. Masyarakat
Bisa menjadi sumber informasi bagi masyarakat sehingga masyarakat akan
lebih memahami pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan prenatal
care khususnya bagi ibu hamil.
4. Mahasiswa
Sebagai tambahan pengetahuan dalam bidang maternitas
12