Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

AM,
KHUSUSNYA PADA TN. AM DENGAN DIABETES MELLITUS
DI BR. PURI KANGINAN, KEL. KAWAN, KEC. BANGLI, KAB. BANGLI
TANGGAL 26 SEPTEMBER S.D 1 OKTOBER 2016

OLEH:

A. A. GEDE BRAHMA KUMBARA


(P07120015021)

TINGKAT III.1 D III KEPERAWATAN


SEMESTER V

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. AM,
KHUSUSNYA PADA TN. AM DENGAN DIABETES MELLITUS
DI BR. PURI KANGINAN, KEL. KAWAN, KEC. BANGLI, KAB. BANGLI
TANGGAL 26 SEPTEMBER S.D 1 OKTOBER 2016

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga :TN.MP
b. Umur : 60 tahun
c. Alamat : Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec. Sukawati,
Gianyar
d. Telepon : 081353333xxx
e. Pekerjaan : PNS
f. Pendidikan : SMA
g. Komposisi keluarga :

Tabel 1. Komposisi Keluarga TN.AM


Status Imunisasi
Hub.
J Um Pendi BCG Polio DPT Hepat Ca
Nama Dng Ket
K ur dikan itis mp
KK
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 ak
TN.AM L KK 40 th SMA lupa Asam Urat

NY.MA P Istri 38 th SMA lupa DM

MR L Anak 21 th SMA
Sehat
2. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Hubungan Perkawinan
: Tinggal Bersama

Gambar 1.Genogram Keluarga TN.AM

Penjelasan genogram keluarga TN.AM:


Saat pengkajian keluarga TN.AM mengatakan ibu dari TN.AM masih hidup
dan mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dari kedua orang tuanya.
TN.AM memiliki 1 saudara laki-laki. NY.MA mengatakan ibunya masih hidup
dan NY.MA mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dari kedua
orang tuanya.NY.MA memiliki 1 saudara laki-laki dan 1 saudara perempuan.
TN.AM dan NY.MA dikaruniai 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. TN.
AM dan NY. MA tinggal bersama ketiga anaknya.
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga TN.AM adalah keluarga inti karena terdiri dari suami, istri, dan
anak. Dalam hal ini TN.AM berperan sebagai kepala keluarga.
4. Suku Bangsa
Suku bangsa keluarga adalah TN.AM adalah Suku Bali, bahasa yang
digunakan untuk berbicara sehari-hari dalam keluarga adalah bahasa bali, dan
tidak ada peraturan atau kebiasaan khusus yang dipengaruhi oleh suku
mengenai kesehatannya.
5. Agama
Agama yang dianut keluarga TN.AM adalah Agama Hindu. Tidak ada
perbedaan agama diantara anggota keluarga. Keluarga TN.AM selalu
melakukan kewajiban sesuai dengan ajaran agama serta semua aktivitas yang
dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama dan adat istiadat di
daerahnya
6. Status Sosial Ekonomi
Pendapatan keluarga TN.AM diperoleh dari penghasilan dirinya dan
istrinya. TN.AM bekerja sebagai PNS. Penghasilan TN.AM perbulan Rp.
2.500.000, NY.MA bekerja sebagai pegawai swasta, penghasilan dari NY.MA
perbulan Rp. 2.500.000, sedangkan ketiga orang anaknya masih sekolah,
anak pertamanya masih duduk di kelas 1 SMP, anak keduanya masih duduk di
kelas 6 SD, sedangkan anak ketiganya masih duduk di kelas 2 SD.
TN.AM mengatakan total penghasilan keluarganya perbulan
Rp.5.000.000 sehingga rata-rata penghasilan keluarga TN.AM adalah Rp.
2.500.000. Jika dibandingakan dengan jumlah UMR di Kabupaten Bangli
tahun 2016 yaitu Rp. 1.904.141 maka tingkat ekonomi keluarga TN.AM
tergolong ekonomi lebih. Pengeluaran keluarga TN.AM setiap bulannya bisa
mencapai Rp.3.000.000yang artinya lebih kecil dari jumlah penghasilan yang
didapat. Jadi bisa dikatakan bahwa pendapatan keluarga TN.AM lebih
besardari pengeluaran keluarga TN.AM per bulannya.
Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhana sehari-hari
seperti membeli bahan makanan, bayar listrik, membayar uang kuliah anak,
untuk keperluan upacara dll. Dari hasil observasi, keluarga TN.AM memiliki
harta benda seperti motor, kipas, kulkas, TV, kasur, lemari, dll.

7. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Jika ada waktu luang keluarga TN.AM biasanya menonton TV bersama istri
dan anaknya atau kadang-kadang menyalakan radio untuk hiburan di rumah.
Setelah menonton Tn. MS mengatakan merasa tenang.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga TN.AMberada pada tahap VIyang
merupakan tahap keluarga melepas anak usia dewasa muda mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Keluarga TN.AM termasuk
dalam tahap VI dengan tugas yaitu: memperluas jaringan keluarga dari
keluarga inti menjadi keluarga besar, membantu anak untuk mandiri sebagai
keluarga baru di masayarakat, mempertahankan keintiman pasangan, penataan
kembali peran orang tuan dan kegiatan rumah tangga dan membantu orang tua
suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Perkembangan keluarga saat ini sudah terpenuhi dimana anak pertama
TN.AM sudah menikah dan mempunyai anak dan tinggal bersama dengan
suaminya. Anak kedua TN.AM masih kuliah. TN.AM dan NY.MA selalu
mampu menjaga hubungan harmonis satu sama lain dan apabila ada masalah
selalu dibicarakan baik-baik untuk penyelesaiannya. Keluarga Tn MP juga
sering mengunjungi rumah orang tua dari TN.AM yang tinggal tidak jauh dari
rumahnya untuk sekedar mengecek kondisi orang tuanya.
3. Riwayat Keluarga Inti
Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik pada tanggal
26Novemberr 2016, didapatkan bahwa TN.AM saat dilakukan pengecekan
asam urat menunjukkan bahwa asam urat TN.AM tinggi yaitu 10,6 mg/dL dan
Tekanan darahnya yaitu 140/80 mmhg, TN.AM kadang-kadang mengeluh
nyeri pada lutut dan kedua kakinya. Tn MP mengatakan sering mengonsumsi
makanan seperti kacang-kacangan, daging babi dan daging ayam. TN.AM
tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dari orang tuanya.
Sedangkan NY.MA memiliki riwayatgula darah tinggi. Pada saat
melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu, gula darah NY.MA yaitu386
mg/dL. Dari hasil anamnesa yang dilakukanNY.MA mengatakan bahwa
keduatelapak kakinya sering merasa kesemutan, namun NY.MA mengatakan
tidak menjalani diit khusus untuk penderita diabetes dan hanya mengonsumsi
obat glibenclamide secara rutin setiap hari 2 tablet pada pagi hari sebelum
makan. Keluarga TN.AM khususnya NY.MA mengatakan bahwa penyakit
dabetes mellitus yang diderita bukan karena keturunan karena kedua orangtua
NY.MA tidak ada yang menderita penyakit diabetes mellitus. Penyakit yang
diderita NY.MA dari gaya hidupnya yaitu dalam mengonsumsi makanan tidak
terkontrol dan senang mengonsumsi makanan yang banyak mengandung
glukosa.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
TN.AM mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dalam
keluarganya seperti penyakit TBC, diabetes mellitus dan hepatitis.

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga TN.AM adalah milik sendiri yang
terdiri dari 1 lantai dengan konstruksi bangunan permanen. Luas tanah 3 Are,
yang terdiri dari 3 kamar tidur, ukuran masing-masing kamar tidur 3x3 m, 1
kamar mandi berukuran 1x2m (lengkap dengan bak penampungan air, jamban),
merajan (tempat suci),bale dangin (bangunan khas orang bali) 1 dapur berlantai
keramik.Rumah beratapkan genteng dan tembok dari batako yang sudah
diplesterdan dicat.Lantai rumah permanen dan menggunakan keramik.
Halaman rumah cukup bersih namun kurang rapi, dapat dilihat dari penataan
barang yang ada di rumah keluarga TN.AM yang sedikit berantakan.Serta
ventilasi cukup baik tetapi pencahayaan kurang sehingga kamar tampak
remang-remang. Sampah keluarga diletakkan di tempat sampah terbuka.Kamar
mandi keluarga TN.AMcukup bersih. Air yang dipakai dapat mencukupi
kebutuhan keluarga. Listrik yang dipakai adalah listrik PLN
a. Ukuran Rumah 3 are.
b. Status kepemilikan : TN.AM
c. Atap terbuat dari genteng, lantaikeramik, tembok terbuat dari batako
dilapisi semen dan diplester serta dicat
d. Jumlah ruangan: 3 kamar tidur, 1 kamar tempat menaruh barang,1 dapur,
1 kamar mandi, 1 bale dangin,
e. Dapur cukup bersih, namun kurang rapi dibuktikan dengan perabotan
yang kurang tertata.
f. Kamar tidur tampak cukup bersih dan rapi
g. Bale dangin tampak rapi, lantai dari kramik, atap dari genteng.
h. Kamar mandi cukup bersih terdapat 1 bak mandi, 1 wc dan air dalam bak
cukup bersih dan tembok maupun bak sedikit lumutan
i. Ventilasi rumah cukup baik, teras rumah tampak bersih.

Denah Rumah

8 7 6
1
3

10

2
9 5 3
4

Gambar 2.Denah RumahKeluarga TN.AM


2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga TN.AM tinggal di lingkungan desa dengan penduduknya yang
ramah dan mayoritas bersuku bali. Jarak antara rumah yang satu dengan rumah
yang lain berdekatan. Jalan penghubung dari rumah TN.AMke rumah tetangga
adalah gang yang langsung terhubung ke jalan raya. Mata pencaharian disekitar
lingkungan rumah TN.AM beraneka ragam seperti petani, pedagang, buruh
dll. Fasilitas yang ada di lingkungan tempat tinggal TN.AM antara lain balai
banjar yang jaraknya 100 m dari rumahnya,warung sembako yang jaraknya
50 m dari rumahnya, puskesmas pembantu yang jaraknya 2km dari rumahnya.
Rumah TN.AM dengan tetangga berdekatan dapat dijangkau dengan jalan
kaki. TN.AM mengatakan komunikasi atau kondisi dengan tetangga dan
masyarakat sekitar terjalin baik dan tidak ada hambatan atau gangguan.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga TN.AM mengatakan keluarganya merupakan penduduk asli
Banjar Tengah, Desa Ketewel. Keluarga TN.AM dari lahir sudah tinggal di Br.
Tengah dan tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.Sehari-hari untuk
berpergian yang dekat keluarga TN.AM jalan kaki dan apabila jaraknya jauh
menggunakan sepeda motor.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga TN.AMmengatakan bahwa sering mengikuti kegiatan
masyarakat yang diadakan di banjar maupun di pura. NY.MA juga aktif dalam
kegiatan ngayah di puradan perkumpulan di lingkungan Br. Tengah dan anak
TN.AM juga aktif dalam STT di Br. Tengah. Keluarga Tn. MSmengatakan
pberinteraksi baik dengan masyarakatlain dalam setiap kegiatan yang mereka
lakukan.
5. Sistem pendukung Keluarga
Informal: TN.AM mengatakan jika ada masalah di dalam keluarga, maka Tn.
MPakan membicarakannyadengan istri dan anaknya. TN.AM tidak
pernah melibatkan keluarga lain/tetangga untuk ikut menyelesaikan
masalah yang ada dalam keluarganya.
Formal : TN.AM mengatakan jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesma dan praktik dokter
swasta.Keluarga Tn MP. memiliki jamianan kesehatan Bali Mandara
(JKBM)

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. MS mengatakan pola komunikasi dalam keluarga dilakukan
secara terbuka. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali.
Frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan dan selama ini
tidak ada masalah yang ditutupiuntuk didiskusikan antar anggota keluarga
ataupun masalah komunikasi yang berarti dalam keluarga
2. Struktur Kekuatan Keluarga
TN.AMmengatakan bahwa yang membuat dan mengambil keputusan
dalam keluarga adalah TN.AM selaku kepala keluarga, dimana keputusan
tersebut sudah dibicarakan sebelumnya dengan NY.MA dan anaknya.TN.AM
mengatakan dalam keluarga saling menghargai antara satu dengan yang lain,
saling membantu serta saling mendukung. Jika salah satu anggota keluarga
memiliki masalah maka anggota keluarga yang lain saling membantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
3. Struktur Peran
Formal : TN.AMmengatakanmerupakan anggota masyarakatdari Banjar
Tengah, Desa Ketewel. Oleh karena itu, jika ada kegiatan di
lingkungan banjar Tengah TN.AM dan keluarga juga ikut ambil
bagian dalam kegiatan tersebut, seperti kegiatan kedukaan,
membantu acara di banjar serta keluarga yang menikah dll.
Informal :
TN.AMsebagai kepala keluarga yang mengepalai keluarganya dan juga
pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan kelarganya disamping itu
TN.AM juga sebagai pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman pada
keluarga.
NY.MA berperan sebagai istri dan sebagai seorang ibu. NY.MAjuga
mencari nafkah untuk hidup sehari-hari keluarganya dengan berjualan
sembako keliling.
Tn. MR berperan sebagai anak yang masih kuliah.
4. Norma Keluarga
TN.AMmengatakan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan
dengan agama yang dianut oleh keluarga. Bila ada keluarga yang sakit akan
dibawa ke pelayanan kesehatan. Dari segi budaya Bali atau daerah setempat,
tidak ada larangan atau pantangan tertentu yang berpengaruh terhadap
kesehatan maupun dalam kegiatan sehari-hari.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga
terjalin baik. Antar anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan
menyayangi
2. Fungsi sosialisasi
Jika ada kegiatan di lingkungan tempat tinggal, keluarga TN.AMikut
berpartisipasi di dalam kegiatan tersebut. Diwaktu luang, Keluarga TN.AM
mengatakansering mengobrol dengan tetangga sekitar jika bertemu di jalan
atau saat berkumpul di Banjar.Keluarga TN.AMmembiasakan anggota
keluarga untuk bisa bermasyarakat dan bergaul di tengah-tengah masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
TN.AM mengatakan jika adaanggota keluarga yang sakit maka segera dibawa
berobat ke praktik dokter swasta atau puskesmas dan setelah dibawa ke
pelayanan kesehatan, anggota keluarga yang lain segera merawat anggota
keluarga yang sakit dirumah agar cepat sembuh dan kondisi kembali membaik.
4. Fungsi Reproduksi
TN.AM dan NY.MA memiliki dua orang anak, anak yang pertama perempuan
sudah menikah dan tinggal bersama dengan suaminya. Anak kedua laki-laki
belum menikah dan tinggal bersama dengan TN.AM beserta NY.MA.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga TN.AMdiperoleh dari penghasilan dirinya danistrinya.
TN.AM bekerja sebagai swasta. Penghasilan TN.AM perbulan Rp.
2.500.000,NY.MA bekerja sebagai pedagang, penghasilan dari NY.MA
perbulan Rp. 1.000.000, sedangkan anaknya Tn. MR masih kuliah. TN.AM
mengatakan perbulan penghasilan keluarganya tidak menentu. Namun jika
diperkirakan penghasilan sebulan keluarga TN.AM Rp.3.500.000.penghasilan
tersebut dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dalam keluarga TN.AM.
6. Fungsi Pendidikan
TN.AM mengatakan bahwa dirinya tamat SMP, keluarga Tn MP yaitu NY.MA
mengatakan dirinya tidak tamat SD, dan anak Tn MP yaitu Tn. MR masih
kuliah.

F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA


1. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga TN.AM mengatakan sudah mengetahui bahwa NY.MA menderita
penyakit diabetes melitus namun keluarga TN.AM mengatakan kurang
mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus atau kencing manis seperti
tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara mencegah dan cara
merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus. Keluarga TN.AM hanya
mengetahui bahwa penyakit diabetes mellitus atau kencing manisdisebabkan
karena mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula. Keluarga
TN.AM tampak kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, cara mencegah dan cara merawat kliendengan diabetes melitus,
tetapi keluarga TN.AM tampak antusias bertanyatentang penyakit tersebut.
2. Mengambil Keputusan
TN.AM mengatakan ketika salah satu anggota keluarga sakit maka anggota
keluarga TN.AM berusaha semampunya terlebih dahulu untuk merawat di
rumah apabila tidak ada perubahan maka dibawa ke pelayanan kesehatan
terdekat seperti praktik dokter swasta ataupun ke puskesmas.
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn MP mengatakan belum terlalu paham mengenai perawatan pada
anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus, hanya saja ketika NY.MA
makannya tidak terkontrol maka TN.AM dan anaknya selalu mengigatkan agar
makannya selalu dijaga dan rajin minum obat.
4. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
Keluarga TN.AMmampu memelihara dan memodifikasi lingkungan rumah.
Dalam hal ini, rumah TN.AM terlihat cukup bersih, namun barang-barang
kurang tertata, Kamar mandi juga terlihat cukup bersih. Sanitasi dalam rumah
cukup.Untuk tempat sampah menggunakan tempat sampah terbuka. Untuk
limbah cair dibuang ke dalam got.
5. Memanfaatkan Fasilitas/Pelayanan Kesehatan
TN.AMmengatakan mampu untuk memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan
yang ada.TN.AMmengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dibawa
berobat ke praktik dokter swasta atau ke puskesmas. TN.AM mengatakan
bahwa tidak terdapat masalah pada akomodasi menuju pelayanan kesehatan,
hanya saja istri TN.AM yaitu NY.MA yang menderita diabetes mellitus jarang
mengontrol kesehatannya ke puskesmas/pelayanan kesehatan untuk sekedar
memeriksa gula darah ataupun yang lainnya tetapi NY.MA ke dokter hanya
untuk membeli obat saja apabila persediaan obatnya di rumah sudah habis.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stres Jangka Pendek dan Panjang
Stres jangka pendek : Keluarga TN.AMmengatakan khawatir dengan
keadaan NY.MA yangsaat ini mengalami kadar gula
yang melebihi normal dan keluhan-keluhan akibat
dari gula darah yang tinggi sehingga kadang-kadang
meggangu aktivitas NY.MA.
Stres jangka panjang: Keluarga TN.AM mengatakan khawatir dengan
penyakit yang diderita NY.MA karena takut
kondisinya tambah buruk sehingga nantinya dapat
menyebabkan komplikasi-komplikasi lainnya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
TN.AM mengatakan apabila terdapat masalah (utamanya kesehatan) dalam
keluarganya maka dengan segera akan dibawa ke fasilitas/pelayanan kesehatan
terdekat
3. Strategi Koping
TN.AM mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya akan dibicarakan
bersama-sama dengan musyawarah untuk mendapatkan pemecahan
masalahnya.
4. Strategi Adaptasi
Tidak ditemukan adanya cara-cara maladaptif pada keluarga dalam mengatasi
masalah.

H. PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 2.Pemeriksaan Fisik Keluarga TN.AM
Jenis Nama Anggota Keluarga
Pemeriksaan TN.AM NY.MA Tn. MR
KU Baik Baik Baik
Kunjungan I Kunjungan I Kunjungan I
TD :140/90mmHg TD:150/90mmHg Tidak ada di rumah
TD Kunjungan II Kunjungan II Kunjungan II
TD: 120/80 mmHg TD: 130/90 mmHg TD: 120/70 mmhg
Kunjungan III Kunjungan III Kunjungan III
TD: 130/80mmHg 130/80 mmHg TD: 120/80 mmHg

Nadi 84x/menit 80x/menit 82x/menit

RR 18x/menit 20x/menit 20x/menit

Suhu 36oC 36oC 36oC


BB 80 kg 60 kg 60 kg
TB 174 cm 165 cm 170 cm
IMT 26 22 20
Kepala Mesocepal, tidak Mesocepal, rambut Mesocepal, rambut
terdapat rambut bersih, warna hitam bersih, warna hitam
dibagian atas kepala, lurus dan panjang. lurus dan pendek. Tidak
rambut hanya tumbuh tidak ada lesi ada lesi
di bagian kepala
samping dan
belakang, warna putih
(ubanan), tidak ada
lesi

Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva


tidak anemis, sclera tidak anemis, sclera tidak anemis, sclera
tidak ikterik, tidak ada tidak ikterik, tidak ada tidak ikterik, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Hidung Bersih, penciuman Bersih, penciuman Bersih, penciuman baik,
baik, tidak ada baik, tidak ada tidak ada pernapasan
pernapasan cuping pernapasan cuping cuping hidung.
hidung. hidung.

Telinga Bersih, simetris, tidak Bersih, simetris, tidak Bersih, simetris, tidak
ada serumen, fungsi ada serumen, fungsi ada serumen, fungsi
pendengaran baik. pendengaranbaik. pendengaran kurang
baik.

Mulut Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa bibir Bersih, mukosa bibir
lembab. lembab. lembab.

Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak kelenjar tiroid, tidak kelenjar tiroid, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar limfe, tidak kelenjar limfe, tidak kelenjar limfe, tidak ada
ada bendungan vena ada bendungan vena bendungan vena
jugularis, jugularis, jugularis,

Dada Pergerakan dinding Pergerakan dada Pergerakan dinding


dada simetris, tidak dinding simetris, tidak dada simetris, tidak ada
ada penggunaan otot ada penggunaan otot penggunaan otot bantu
bantu pernafasan bantu pernafasan pernafasan

Paru paru Auskultasi paru Auskultasi paru Auskultasi paru


veskuler veskuler veskuler

Jantung Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak Ictus cordis tidak
tampak, bunyi jantung tampak, bunyi jantung tampak, bunyi jantung
I,II murni I,II murni I,II murni
Abdomen Datar, simetris, tidak Datar, simetris, tidak Datar, simetris, tidak
ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan

Ekstrimitas Tidak ada varises, Tidak ada varises, Tidak ada varises, tidak
dan kekuatan tidak ada edema, nyeri tidak ada edema, ada edema,ekstremitas
otot pada lutut dan kedua kesemutan pada kedua atas dan bawah dalam
kaki, kuku bersih, telapak kaki, kuku kondisi baik, CRT < 2
CRT< 2 detik bersih, CRT < 2 detik detik

Kekuatan otot: Kekuatan otot: Kekuatan otot:

Pemeriksaan Kunjungan 1: - -
AU 10,6 mg/dL

Pemeriksaan - Kunjungan 1: -
Glukosa 386mg/dL

Kesimpulan Sakit Sakit Sehat

Kesimpulan:
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa TN.AM dalam keadaan sakit menderita
asam uratdan NY.MA dalam keadaan sakit menderita penyakit diabetes melitus.

Harapan Keluarga
Keluarga TN.AM menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat
dan berharap kehadiran perawat akan sangat membantu keluarga dalam memberi
informasi tentang cara merawat, cara pencegahan, serta penanganan diabetes
melitus pada keluarganya.
I. ANALISA DATA
Tabel 3. Analisa Data Keluarga TN.AM, KhususnyaPada Ny.MTdengan Diabetes
Mellitus Di Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec.Sukawati Kab.
Gianyar dari Tanggal 26November s.d1 Desember 2016

Nama Klien : NY.MA

NO KELOMPOK DATA PROBLEM ETIOLOGI

1 Data subjektif: Ketidakstabilan Ketidakmampuan


- Keluarga TN.AM khususnya NY.MA kadar glukosa keluarga merawat
mengatakan bahwa kedua telapak darah anggota keluarga
kakinya sering merasa kesemutan dengan diabetes
mellitus
Data objektif:
- Hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl
- TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20
x/menit, TD= 150/90 mmhg
2 Data Subjektif: Defisiensi Ketidakmanpuan
- Keluarga TN.AM mengatakan kurang pengetahuan keluarga mengenal
mengetahui tentang penyakit diabetes masalah kesehatan
mellitus atau kencing manis seperti pada anggota
tentang pengertian, tanda dan gejala, keluarga dengan
penyebab serta cara mencegah dan cara diabetes mellitus
merawat anggota keluarga dengan
diabetes melitus

Data Objektif:
- Keluarga TN.AM tampak kebingungan
ketika ditanya pengertian, tanda dan
gejala, penyebab, cara mencegah dan
cara merawat kliendengan diabetes
melitus
- TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20
x/menit, TD= 150/90 mmhg

Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga:


Table 4. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga TN.AM, KhususnyaPada
Ny.MTdengan Diabetes Mellitus Di Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec.
Sukawati Kab. Gianyar Tanggal 26November
s.d1 Desember 2016
No. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga TN.AM khususnya
NY.MA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan diabetes mellitus ditandai dengan data subjektif: keluarga
TN.AM khususnya NY.MA mengatakan bahwa kedua telapak kakinya
sering merasa kesemutan.Data objektif: hasil pemeriksaan GDS: 386 mg/dl,
TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20x/menit, TD= 150/90 mmhg.
2. Defisiensi pengetahuan pada keluarga TN.AM khususnya NY.MA
berhubungan dengan ketidakmanpuan keluarga mengenal masalah
kesehatan pada anggota keluarga dengan diabetes mellitus ditandai dengan
data subjektif: keluarga TN.AM mengatakan kurang mengetahui tentang
penyakit diabetes mellitus atau kencing manis seperti tentang pengertian,
tanda dan gejala, penyebab serta cara mencegah dan cara merawat anggota
keluarga dengan diabetes melitus. Data objektif: Keluarga TN.AM tampak
kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara
mencegah dan cara merawat kliendengan diabetes melitus, TTV: S= 360C,
N= 80 x/menit, RR= 20 x/menit, TD= 150/90 mmhg
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(BAILON DAN MAGLAYA, 1978)
Skoring diagnosa:
Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga TN.AM khususnya NY.MA
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan diabetes mellitus ditandai dengan data subjektif: NY.MA mengatakan
bahwa kedua telapak kakinya sering merasa kesemutan.Data objektif: hasil
pemeriksaan GDS: 386 mg/dl, TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20x/menit,
TD= 150/90 mmhg

Tabel 5. Skoring Diagnosa Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


padaKeluarga TN.AM, KhususnyaPada Ny.MTdengan Diabetes Mellitus
Di Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec.Sukawati Kab. Gianyar
Tanggal 26November s.d1 Desember 2016

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat Masalah Sifat masalah adalah aktual
Skala : (tidak sehat) karena masalah
Tidak/kurang sehat 3 1 3 sudah terjadi dibuktikan
1 = 1
Ancaman kesehatan 2 3
dengan keluarga TN.AM
Keadaan sejahtera 1
khususnya NY.MA
mengeluh kedua telapak
kakinya sering merasa
kesemutan.
2. Kemungkinan Kemungkinan masalah
masalah dapat diubah dapat diubah sebagian
Skala : karena masalah sudah
Mudah 2 2 1 berlangsung lama dan gula
Sebagian 1 2 =1
2 darah pasien tinggi namun
Tidak dapat 0
keluarga kooperatif dalam
mendengar penjelasan
mengenai diabetes melitus
baik itu pencegahan dan
penanganan
3. Potensial masalah Potensial Masalah untuk
untuk dicegah dicegah cukup karena
Skala : keluarga kurang tahu
Tinggi 3 1 2 pentingnya mengontrol
Cukup 2 1 = 0,6
3 kesehatannya ke fasilitas
Rendah 1
kesehatan dan merawat
keluarga dengan dm, tetapi
keluarga mau belajar untuk
merawat keluarga dengan
dm

4. Menonjolnya Menonjolnya masalah yaitu


masalah masalah berat dan harus
Skala : segera ditangani agar tidak
Masalah berat, harus 2 1 2 menimbulkan komplikasi.
segera ditangani 1 =1
2
Ada masalah tetapi 1
tidak perlu ditangani
Masalah tidak 0
dirasakan

JUMLAH 3.6
Skoring Diagnosa:
Defisiensi pengetahuan pada keluarga TN.AM khususnya NY.MA berhubungan
dengan ketidakmanpuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota
keluarga dengan diabetes mellitus ditandai dengan data subjektif: keluarga
TN.AM mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus atau
kencing manis seperti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara
mencegah dan cara merawat anggota keluarga dengan diabetes melitus. Data
objektif: Keluarga TN.AM tampak kebingungan ketika ditanya pengertian, tanda
dan gejala, penyebab, cara mencegah dan cara merawat kliendengan diabetes
melitus, TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20x/menit, TD= 150/90 mmhg.

Tabel 6. Skoring Diagnosa Defisiensi Pengetahuan padaKeluarga TN.AM,


KhususnyaPada Ny.MTdengan Diabetes Mellitus Di Br. Tengah,
Desa Ketewel, Kec.Sukawati Kab. Gianyar Tanggal
26November s.d1 Desember 2016

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


1. Sifat Masalah Masalah aktual karena
Skala : sudah terjadi
Tidak/kurang sehat 3 1 3
1 = 1
Ancaman kesehatan 2 3
Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah


dapat diubah dapat diubah mudah karena
Skala : Mudah 2 2 2 keluarga kooperatif
2 = 2
Sebagian 1 2 dalam mendengar
Tidak dapat 0 penjelasan mengenai
diabetes mellitus

3. Potensial masalah untuk Potensial masalah untuk


dicegah dicegah cukup karena
Skala : masalah sudah berlangsung
Tinggi 3 1 2 lama tetapi ada keinginan
1 = 0.6
Cukup 2 3 keluarga untuk
Rendah 1 mengetahui pengertian,
penyebab, tanda, dan
gejala, maupun cara
perawatan padadiabetes
mellitus
4. Menonjolnya masalah Menonjolnya masalah
Skala : berat, harus segera
Masalah berat, harus segera 2 1 2 ditangani karena
1 = 1
ditangani 2 keluarga sudah
Ada masalah tetapi tidak 1
mengetahuibahwa
perlu ditangani
NY.MA menderita DM,
Masalah tidak dirasakan 0
namun keluarga belum
paham tentang diabetes
melitus sehingga perlu
diberikan informasi yang
lebih jelas dan lengkap
tentang diabetes melitus
supaya keluarga lebih
paham tentang diabetes
melitus
JUMLAH 4,6
Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga

Tabel 7. Prioritas diagnose Keperawatan Keluarga TN.AM, KhususnyaPada


Ny.MTdengan Diabetes Mellitus Di Br. Tengah, Desa Ketewel,
Kec. Sukawati Kab. Gianyar dari Tanggal
26November s.d1 Desember 2016
No Diagnosa Keperawatan Skor
1 Defisiensi pengetahuan pada keluarga TN.AM khususnya NY.MA 4.6
berhubungan dengan ketidakmanpuan keluarga mengenal masalah
kesehatan pada anggota keluarga dengan diabetes mellitus ditandai
dengan data subjektif: keluarga TN.AM mengatakan kurang
mengetahui tentang penyakit diabetes mellitus atau kencing manis
seperti tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara
mencegah dan cara merawat anggota keluarga dengan diabetes
melitus. Data objektif: Keluarga TN.AM tampak kebingungan
ketika ditanya pengertian, tanda dan gejala, penyebab, cara
mencegah dan cara merawat kliendengan diabetes melitus, TTV:
S= 360C, N= 80 x/menit, RR= 20x/menit, TD= 150/90 mmhg.

2 Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga TN.AM 3.6


khususnya NY.MA berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan diabetes mellitus
ditandai dengan data subjektif: NY.MA mengatakan bahwa kedua
telapak kakinya sering merasa kesemutan.Data objektif: hasil
pemeriksaan GDS: 386 mg/dl, TTV: S= 360C, N= 80 x/menit,
RR= 20x/menit, TD= 150/90 mmhg.
J. INTERVENSI
Nama anggota keluarga yang sakit: NY.MA
Diagnosa keperawatan keluarga : Defisiensi pengetahuan pada keluarga TN.AM khususnya NY.MA berhubungan dengan ketidakmanpuan keluarga
mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga dengan diabetes mellitus, TTV: S= 360C, N= 80 x/menit, RR=
20x/menit, TD= 150/90 mmhg.

Tabel 8. Intervensi Keperawatan Keluarga TN.AM, KhususnyaPada Ny.MTdengan Diabetes Mellitus Di Br. Tengah, Desa Ketewel,
Kec. Sukawati Kab. Gianyar dari Tanggal 26November s.d1 Desember 2016
NO TUJUAN KRITERIA HASIL
TGL TUJUAN KHUSUS INTERVENSI PARAF
DX UMUM RESPON STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8
26 1 Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu menjelasakan 1. Bina hubungan saling
nov. tindakan tindakan kembali tentang diabetes mellitus percaya
2016 keperawatan keperawatan selama a. Definisi yaitu: Diabetes Mellitus 2. Kaji tingkat pengetahuan
selama 3 X 1 X 40 menit merupakan sekumpulan gangguan keluarga mengenai
kunjungandiharap diharapkan keluarga metabolic yang ditandai dengan diabetes mellitus
kanpengetahuan mampu mengenal peningkatan kadar gula dalam darah 3. Berikan pendidikan
keluarga terhadap masalah pada ( hiperglikemia) akibat kerusakan kesehatan pada keluarga
penyakit anggota keluarga pada sekresi insulin. tentang pengertian,
denganpenyakit b. Penyebab/factor risiko: penyebab/faktor risiko,
diabetes mellitus - Keturunan tanda dan gejala serta
1 2 3 4 5 6 7 8
diabetes melitus - Obesitas komplikasi diabetes
bertambah - Pola Makan yang Salah mellitus.
- Aktivitas fisik 4. Beri kesempatan
- Usia keluarga untuk bertanya
c. Tanda dan gejalanya yaitu: 5. Motivasi keluarga untuk
- Sering buang air kecil mengulang penjelasan
(polyuria) 6. Berikan pujian atas
- Banyak minum (polidipsi) kemampuan keluarga
- Banyak makan (polipagia) mengenal masalah
- Merasa cepat lelah dan 7. Evaluasi penjelasan
- Pusing dan berkeringat serta perawat
tidak dapat berkonsentrasi
- Meningkatnya berat badan
- Luka sukar sembuh
- Pandangan mata kabur
d. Kompikasi:
- Kerusakan saraf (Neuropathy)
- Kerusakan Ginjal (Nefropati)
- Kerusakan Mata (retinopathy)
- Penyakit jantung
Nama anggota keluarga yang sakit: NY.MA
Diagnosa keperawatan keluarga : Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada keluarga TN.AM khususnya NY.MA berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan diabetes mellitus

Tabel 9. Intervensi Keperawatan Keluarga TN.AM, KhususnyaPada Ny.MTdengan Diabetes Mellitus Di Br. Tengah, Desa Ketewel,
Kec. Sukawati Kab. Gianyar dari Tanggal 26November s.d1 Desember 2016
NO TUJUAN TUJUAN KRITERIA HASIL
TGL INTERVENSI PARAF
DX UMUM KHUSUS RESPON STANDAR
1 2 3 4 5 6 7 8
26 nov. 2 Setelah Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu: 1. Jelaskan cara perawatan anggota
2016 dilakukan tindakan a. Menyebutkan kembali: keluarga dg penyakit diabetes
tindakan keperawatan - Cara perawatan kaki mellitus
keperawatan selama 1 X 40 pada klien diabetes 2. Cek kadar gula darah sewaktu
selama 3 X menit diharapkan mellitus keluarga TN.AM khususnya
kunjungan keluarga mampu - cara senam kaki NY.MA
diharapkankad merawat anggota diabetes mellitus 3. Cek TTV keluarga TN.AM
ar glukosa keluarga dengan psikomotor b. Mendemonstrasikan 4. Jelaskan dan demonstrasikan:
dalam darah penyakit diabetes ulang: - Cara perawatan kaki pada klien
NY.MA dapat mellitus - Cara perawatan kaki diabetes mellitus
terkontrol pada klien diabetes - Cara senam kaki diabetes
mellitus mellitus
1 2 3 4 5 6 7 8
- senam kaki diabetes 5. Beri kesempatan pada keluarga
mellitus untuk mendemonstrasikan
caraperawatan kaki pada klien
diabetes mellitus dan cara senam
kaki diabetes mellitus
6. Beri pujian atas pelaksanaan yang
dilakukan keluarga
7. Evaluasi keberhasilan keluarga
dalam melakukan perawatan
K. INTERVENSI
CATATAN KEPERAWATAN

Nama Klien: NY.MA

Tabel 10. Catatan Keperawatan Keluarga TN.AM, KhususnyaPada Ny.MTdengan


Diabetes Mellitus Di Br. Tengah, Desa Ketewel, Kec. Sukawati,
Kab. Gianyar dari Tanggal 26November s.d1 Desember 2016
HARI/ NO
JAM TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
TGL DX
1 2 3 4 5

Sabtu, 26 09.00 1 1. Membina hubungan saling percaya


Nov. 2016 Wita 2. Mengecek TTV keluarga TN.AM
3. Mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga mengenai diabetes mellitus
4. Memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga tentang pengertian,
penyebab/faktor risiko, tanda dan
gejala serta komplikasi diabetes
mellitus.
5. Memberikan kesempatan keluarga
untuk bertanya
6. Memotivasi keluarga untuk
mengulang penjelasan
7. Memberikan pujian atas kemampuan
keluarga mengenal masalah
8. Mengevaluasi penjelasan perawat
9. Melakukan kontrak waktu, topik dan
tempat untuk tindakan selanjutnya
1 2 3 4 5
Minggu, 09.00 2 1. Menjelaskan cara perawatan anggota
27 Nov. Wita keluarga dg penyakit diabetes mellitus
2016 2. Mengecek kadar gula darah sewaktu
keluarga TN.AM khususnya NY.MA
3. Mengecek TTV keluarga TN.AM
4. Menjelaskan dan mendemonstrasikan:
- Cara perawatan kaki pada klien
diabetes mellitus
5. Memberikan kesempatan pada
keluarga untuk mendemonstrasikan
perawatan kaki pada klien diabetes
mellitus
6. Memberi pujian atas pelaksanaan
yang dilakukan keluarga
7. Melakukan kontrak waktu, topik dan
tempat untuk tindakan selanjutnya

Selasa 29 09.00 2 1. Mengecek TTV keluarga TN.AM


Nov. 2016 WIta 2. Mengecek GDS keluarga TN.AM
khususnya NY.MA
3. Menjelasakan dan mendemonstrasikan
cara senam kaki diabetes
4. Memberikan kesempatan pada
keluarga untuk mendemonstrasikan
perawatan kaki pada klien diabetes
mellitus
5. Memberi pujian atas pelaksanaan
yang dilakukan keluarga
6. Mengevaluasi keberhasilan keluarga
dalam melakukan perawatan keluarga
dengan penyakit diabetes mellitus
L. EVALUASI
CATATAN PERKEMBANGAN
NO TANGGAL EVALUASI
1 S : Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang
penyakit diabetes mellitus
O : Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang
pengertian, penyebab/faktor risiko, tanda dan gejala
serta komplikasi dari diabetes mellitus
A : Tujuan Tercapai
P : Anjurkan keluarga untuk bertanya ke fasilitas kesehatan
jika masih ada hal-hal yang belum dimengerti terkait
dengan penyakit diabetes mellitus

2 S : Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang


perawatan kaki pada klien diabetes mellitus dan senam
kaki diabetes
O : Keluarga mampu mennyebutkan cara perawatan pada
klien diabetes mellitus dan mendemonstrasikan ulang
cara perawatan kaki dan senam diabetes mellitus
A : Tujuan tercapai
P:
- Anjurkan keluarga untuk melakukan perawatan kaki
dan senam diabetes secara rutin
- Anjurkan keluarga untuk memeriksakan
kesehatannya (kadar gula dalam darah) secara teratur
ke fasilitas kesehatan
DOKUMENTASI KEGIATAN

Mengukur Tekanan Darah Kien Saat Kunjungan Mengukur Tekanan DarahKien Saat Kunjungan
Pertama Pertama

Mengecek Kadar Gula Darah Klien


Mengecek Asam Urat Klien

Mengukur Berat Badan Klien Mengukur Berat Badan Klien


Mengukur Tekanan Darah Klien Saat Kunjungan
Kedua Mengkaji Klien

Mengukur Tekanan Darah Klien Saat Kunjungan


Ketiga Saat Memberikan Penkes Pada Klien Tentang DM

Saat Memberikan Penyuluhan Tentang DM Kepada Klien


Saat Mendemonstrasikan Cara perawatan Kaki
Pasien DM
Saat Mendemonstrasikan Cara perawatan Kaki
Pasien DM

Saat MendemonstrasikanSenam Kaki DM

Saat Mendemonstrasikan Cara perawatan Kaki


Pasien DM

Saat Pasien Terminasi dengan Klien Saat Pasien Terminasi dengan Klien
Gianyar, 1 Desember 2016
Mengetahui
Pembimbing Praktik Mahasiswa

( ) (Ni Wayan Krisma Andiani)


NIP. NIM. P07120014063

Mengetahui
Clinical Teacher/CT

(I Ketut Gama, SKM.,M.Kes)


NIP. 196202221983091001

Anda mungkin juga menyukai