Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PATOLOGI

Tentang
PROSES PENUAAN

Disusun oleh:
KELOMPOK IX

Anggota:
1. Eva Muzdalifah
2. Ratih Putri
Maharani

POLITEHNIK KESEHATAN MATARAM


PRODI KEPERAWATAN BIMA
TAHUN AJARAN 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.Latar belakang ......................................................................................... 4
2. Metode Penulisan .................................................................................... 4
3. Tujuan Umum ......................................................................................... 4
4. Rumusan Masalah.................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Penuaan .................... 5


B. Proses Tahapan Penuaan...... 6
C. Teori-Teori Proses Penuaan........ 7
D. Perubahan Fisik yang Terjadi Pada Proses Penuaan..... 12
E. Sindroma Proses Penuaan yang Prematur.... ...17
F. Anti Aging........................................................................................ 18

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ... 22
3.2 Saran . 22

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang PENUAAN.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bima, 24 Februari 2015

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bertambahnya usia selalu meninggalkan bekas pada setiap makhluk hidup.,dan


prinsip ini berlaku bagi semua tingkat oragnisasi(molekul,sel, organ, danorganism). Rentang
hidup manusia menunjukkan periode perkembangan secara bertahap dengan meningkatnya
efisiensi tubuh pada masa anak-anak dan remaja sampa mencapai tingkat kematangan.
Setelah melalui periode yang panjang dengan perubahan yang kecil, terjadilah penurunan
bertahap dalam kekuatan ,khususnya kekuatan fisik. Ini biasa disebut periode menua.
Proses penuaan adalah proses yang tersembunyi, dan permulaannya berbeda-beda
antara tiap individu, demikian pula kecepatan penurunannya. Perubahan ini meliputi
perubahan kekuatan jantung, penurunan sekresi cairan pencernaan ,penurunan aktivitas
endokrin. Pada tingkatan psikologis, proses penuaan ini ditandai dengan melambatnya
waktu beraksi, melambatnya proses belajar, serta penurunan daya ingat dan efisiensi
intelektual.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penuaan ?
2. Apa saja tahap-tahap penuaan ?
3. Bagaimanakah teori tentang penuaan ?
4. Bagaimana proses penuaan pada sel/jaringan ?
5. Bagaimana penuaan pada organ ?
3. Tujuan Umum
Setelah pembelajaran modul ini selesai, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
tentang proses penuaan serta dampak dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
rongga mulut lansia baik secara fisiologis, morfologi maupun patologis.
4. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu dengan metode
pustaka, dimana kami mencari bahan-bahan materi dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan materi penyajian.

BAB II
PEMBAHASAN

Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikan lansia
ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process. Ilmu yang mempelajari fenomena
penuaan meliputi proses menua dan degenerasi sel termasuk masalah-masalah yang ditemui
dan harapan lansia disebut gerontology. Pengertian lain mengatakan bahwa gerontology
adalah ilmu yang mempelajari , membahas, meneliti segala bidang yang terkait dengan lanjut
usia, bukan saja mengenai kesehatan namun juga mencakup soal kesejahteraan, pemukiman,
lingkungan hidup, pendidikan, perundang-undangan dan sebagainya.
Lanjut usia adalah dimana individu yang berusia di atas 60 tahun yang pada umumnya
memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial,
ekonomi. Sedangkan menurut definisi dari Depkes RI 3 lanjut usia adalah suatu proses alami
yang tidak dapat dihindarkan. Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri
dari tiga fase yaitu fase progresif, fase stabil dan fase regresif. Dalam fase regresif
mekanisme lebih kearah kemunduran yang dimulai dalam sel, komponen terkecil dalam
tubuh manusia. Begitu pula pada tahap perkembangan yang lain, maka pada lansia terjadi
perubahan fungsi fisik, emosi, kognitif, sosial, spiritual, dan ekonomi.

A. Pengertian Proses Penuaan

Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua)
adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memeperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap
hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia, yang ditandai dengan
menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan
fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena
suatu penyakit, atau juga suatu kecacatan.
Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dalam
nenghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Sebenarnya tidak ada batas yang
tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapain puncak maupun
menurunnya.
B. Proses Tahapan Penuaan
Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan atau fase,
sehingga kita memiliki kesempatan untuk menghambatnya, salah satunya dengan menjaga
pola makan dan pemakaian krim atau pelembab untuk melindungi kulit dari sengatan
matahari agar kulit tidak cepat kering atau keriput. Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur
medis Pasadena anti-aging, AS, Proses penuaan terjadi secara bertahap dan secara garis besar
dapat dibagi menjadi 3 fase:

Fase 1 Subklinik
Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormon mulai berkurang (mulai
mengalami penurunan produksi). Pada tahap ini, sebagian besar hormon di dalam tubuh
mulai menurun, yaitu hormon testosteron, growth hormon, dan hormon estrogen.
Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA, mulai memengaruhi tubuh.
Polusi udara, diet yang tak sehat dan stres merupakan serangan radikal bebas yang dapat
merusak sel-sel tubuh. Kerusakan ini biasanya tak tampak dari luar. Karena itu, pada tahap
ini orang merasa dan tampak normal, tidak mengalami gejala dan tanda penuaan. Di fase ini
mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih
bugar terus. Penurunan ini mencapai 14 % ketika seseorang berusia 35 tahun.

Fase 2 Transisi
Kedua transisi, yakni pada usia 35-45 tahun. Produksi hormon sudah menurun sebanyak
25%, sehingga tubuh pun mulai mengalami penuaan. Biasanya pada masa ini, ditandai
dengan lemahnya penglihatan (mata mulai mengalami rabun dekat) sehingga perlu
menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina dan energi tubuh pun
berkurang. Bila pada masa ini dan sebelumnya atau bila pada usia muda, kita melakukan gaya
hidup yang tidak sehat bisa berisiko terkena kanker.

Fase 3 Klinik
Puncaknya pada tahap fase klinikal, yakni pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi
hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami
masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa
ini kulit pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi/kulit menjadi keriput, terutama di
bagian samping dan di bawah mata kita, juga kulit tangan kita yang tidak sekencang dulu,
tubuh juga menjadi cepat lelah. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis,
hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang dan menjadi sesuatu yang sangat
mengerikan.
Karena proses penuaan ini terjadi melalui beberapa tahapan, sebenarnya ada banyak
waktu untuk menghambatnya. Cepat lambatnya proses penuaan, 30% dipengaruhi oleh faktor
genetika/keturunan dan 70 % lebih dipengaruhi oleh gaya hidup. Kalau anggota keluarga
cenderung awet muda. Kita pun besar kemungkinan akan berpenampilan awet muda. Gaya
hidup yang penuh stres, kurang istirahat, banyak makan makanan berlemak dan berkalori
tinggi, kurang gerak serta hidup di lingkungan yang penuh polusi akan merusak sel sehingga
menjadi lebih tua. Akibatnya, kita pun mengalami penuaan usia biologik. Namun, kondisi ini
dapat dihindari dengan program anti aging baik yang dilakukan sendiri maupun dengan
bantuan medis. Misalnya: Seseorang yang rajin berolahraga, terbukti bisa menangkal
sejumlah penyakit kardiovaskuler. Olah raga ringan di sela aktivitas seperti senam, lari atau
jalan cepat sebaiknya sering dilakukan.

C. Batasan-Batasan Lansia
1. Menurut WHO
Usia pertengahan (midle age) kelompok usia 45-59 tahun
Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun
Usia lanjut tua (old) antara 75- 90 tahun
Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

2. Menurut undang-undang RI No 13 tahun 1998


Tentang kesejahteeraan lanjut usia: bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas

3. Menurut Dep. Kes RI


Usia lanjut digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:
Kelompok lansia dini (55-64)
Kelompok lansia pertengahan (65 tahun keatas)
Kelompok lansia dengan resiko tinggi (70 tahun keatas)

4. Menurut Bernice Neu Gardon (1975)


Lansia muda, aitu pada orang yang berumur antara 55-75 tahun
Lansia tua, yaitu orang yang berumur lebih dari 75 tahun

5. Menurut Levinson (1978)


Lansia peralihan awal, antara 50-55 tahun
Lansia peralihan menengah, antara 55-60 tahun
Lansia peralihan akhir, antara 60-65 tahun.

D. Teori-Teori Proses Penuaan


1. Teori Biologis
Penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif
dan mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut
perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya
menimbulkan perubahan negative. (Mary ANN Christ et al, 1993, dikutip oleh Hardywinoto
& Toni Setibudi, 1999). Teori biologis tentang penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsic
dan ekstrinsik. Intrinsic berarti perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat penyebab
diakibatkan pengaruh lingkungan.Teori biologis dibagi dalam :

a) Teori Genetik Clock


Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu.
Tiap spesies mempunyai di dalam inti selnya suatu jam genetic yang telah diputar menurut
suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi
tertentu. Jadi menurut konsep ini bila jam kita ini berhenti kita akan meninggal dunia,
meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit. Secara teoritis dapat
dimungkinkan memutar jam ini lagi meski hanya beberapa waktu dengan pengaruh-pengaruh
dari luar, berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan obat-obatan tindakan
tertentu.

b) Teori Error Catastrophe (Teori Mutasi Somatik)


Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam jangka waktu
yang lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya
enzim yang salah dan berakibat metabolism yang salah sehingga mengurangi fungsional sel,
walaupun dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki,
namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan
kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya. Bila
juga terjadi kesalahan pada tranlasi maka kesalahan yang terjadi juga semakin banyak.

c) Teori Kesalahan Genetik


Dr. Afgel berpendapat bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetic
DNA dimana sel genetic memperbanyak diri (ada yang memperbanyak diri sebelum
pembelahan sel) sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan
terhambatnya pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel. Pada saat
sel mengalami kematian orang akan tampak menjadi tua.

d) Teori Imunitas
Ketuaan disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sistem immun. Peruban itu lebih
tampak lebih nyata pada limfosit-T, disamping perubahan juga terjadi pada limfosit-B.
Perubahan yang terjadi meliputi penurunan sistem imun humoral, yang dapat menjadi faktor
predisposisi pada orang tua untuk:
Menurunkan resistensi melawan pertumbuhan tumor dan perkembangan kanker.
Menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif memobilisasi
pertahanan tubuh terhadap patogen
Meningkatkan produksi autoantigen, yang berdampak pada semakin meningkatnya resiko
terjadinya penyakit yang berhubungan dengan autoimmun,

e) Teori Radikal Bebas


Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok
atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein.
Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi. Didalam tubuh yang bersiap
merusak, dapat dinetralkan dalam tubuh oleh enzim atau senyawanon enzim contohnya
adalah : vitamin C betakorotin, vitamin E.

f) Pemakaian dan usang


teori ini mengatakan bahwa sel-sel tetap ada sepanjang hidup manakala sel-sel tersebut
digunakan secara terus-menerus. Teori ini di kenalkan oleh Weisman (1891). Hayflick
menyatakan bahwa kematian merupakan akibat dari tidak digunakannya sel-sel karena
dianggap tidak diperlukan lagidan tidak dapat meremajakan lagi sel-sel tersebut secara
mandiri. Teori ini memandang bahwa proses menua merupakan proses pra-program yaitu
proses yang terjadi akibat akumulasi stress dan injuri dari trauma sel. Menua dianggap
sebagia Proses fisiologis yang ditentukan oleh sejumlah penggunaan dan keusangan dari
organ seseorang yang terpapar dengan lingkungan. (Matesson,Mc. Connell, 1988).
g) Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus Theory)
System immune menjadi kurang efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus
kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

h) Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan
tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress
menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai.

i) Teori rantai silang


Sel-sel yang tua atau asing reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya
jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastic, kekakuan dan hilangnya fungsi.
j) Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel
tersebut mati.

2. Teori Psikososial
Teori-teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang
ada. Teori tugas perkembangan, menurut Hanghusrt (1972) setiap individu harus
memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan
memberikan perasaan bahagia dan sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung
pada maturasi fisik, pengharapan cultural dan masyarakat dan nilai serta aspirasi individu.
Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pension dan penurunan income, penerimaan
adanya kematian dan pasangannya atau orang-orang yang berarti bagi dirinya,
mempertahankan hubungan dengan group uang seusianya, adopsi dan adaptasi dengan peran
social secara fleksibel dan mempertahankan kehidupan secara memuaskan.

a) Kepribadian berlanjut (continuity theory)


Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan
gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada
seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki

b) Teori pembebasan (disengagement theory)


Salah satu teori social yang berkenaan dengan proses penuaan adalah teori
pembebasan atau disengagement theory. Teori ini menyatakan bahwa dnegan bertambahnya
usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai nmelepaskan diri dari kehidupan sosialnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi social lansia menurun, baik secara kuantitas maupun
kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Tripple Lost), yakni :
1) Kehilangan peran (Loss of role)
2) Hambatan kontak social (restraction of contacs and relation ships)
3) Berkurangnya komitmen (to social mores and values)

c) Aktivitas atau kegiatan (activity theory)


1) Teori aktivitas, menurut Havighrusrst dan Albrecht, 1953 berpendapat bahwa sangat penting
bagi individu usia lanjut untuk tetap aktivitas dan mencapai kepuasan hidup.
2) Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini
menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan social.
3) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia
4) Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia.

3. Rusaknya Sistem Imun Tubuh


Mutasi yang terjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan system imun untuk
mengenali dirinya berkurang menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dianggap sel asing
sehingga dihancurkan perubahan inilah terjadinya peristiwa auto imun.

E. Perubahan Fisik yang Terjadi Pada Proses Penuaan

1. Sel
a) Lebih sedikit jumlahnya
b) Lebih besar ukurannya
c) Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler
d) Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.
e) Jumlah sel otak menurun.
f) Terganggunya mekanisme perbaikan sel.
g) Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%

2. Sistem persarafan
a) Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap harinya).
b) Cepatnyan menurun hubungan persarafan.
c) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.
d) Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya dengan ketahanan terhadap dingin.
e) Kurang sensitif terhadap sentuhan

3. Sistem pendengaran
a) Presbiakusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak
jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun.
b) Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c) Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena menginkatnya keratin.
d) Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa/stres.

4. Sistem penglihatan
a) Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya tespon terhadap sinar.
b) Kornea lebih berbentuk sferis (bola)
c) Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, jelas menyebabkan gangguan
penglihatan.
d) Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat,
dan susah melihat dalam cahaya gelap
e) Hilangny daya akomodasi.
f) Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas pandangannya.
g) Berkurangnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala.

5. Sistem kardiovaskuler
a) Elastisitas dinding aorta menurun
b) Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c) Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1% setiap tahun sesudah berumut 20 tahun,
hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d) Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan
tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (menyebabkan pusing mendadak).
e) Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah
perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90 mmHg.

6. Sistem pengtaturan temperatur tubuh


Pada sistem pengaturan suhu, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu termostat,
yaitu menetapkan suatu suhu tertntu, kemunduran terjadi sebagai faktor yang
mempengaruhinya. Yang sering ditemui antara lain;
a) Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologik 35o ini akibat metabolisme yang
menurun.
b) Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga
terjadi rendahnya aktivitas otot.

1) Sistem respirasi
Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
Menurunnya aktivitas dari silia
Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat, menarik nafas menjadi berat,
kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun
Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang
O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.
CO2 pada arteri tidak berganti
Kemampuan untuk batuk berkurang
Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot pernapasan akan menurun seiring
degan bertambahnya usia.

2) Sistem gastrointestinal
Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease yang bisa terjadi setelah umur
30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir, atropi indera
pengecap (80%), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah terutama rasa tentang
rasa asin, asam, dan pahit.
Esofagus melebar.
Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun), asam labung menurun, waktu
mengosongkan menurun.
Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi
Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu).
Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah.

3) Sistem reproduksi
Menciutnya ovari dan uterus
Atrofi payudara
Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi spermatosoa, meskipun adanya penurunan
secara beransur-ansur
Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun (asal kondisi keksehatan baik), yaitu;
Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia
Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan seksual
Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami

Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi
sifatnya menjadi alkali, dan terjadi perubahan-perubahan warna.

4) Sistem genito urinaria


Ginjal, merupaan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui urine darah yang
masuk ke ginjal, disaring oleh satuan unit terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di
glumerulus, kemudia mengecil dan nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50%. Fungsi tubulus berkurang akibatnya; kurang kemapuan mengkonsentrasi urine,
berat jenis urine menurun, proten uria.

Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai
200ml atau menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Vesika urinari susah
dikosongkan sehingga meningkatkan retensi urine.
Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun

5) Sistem endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun
Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah
Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi lebih rendah tetapi rendah dan hanya dalam
pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, LH.
Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.

6) Sistem kulit
Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan jaringan lemak
Kulit kasar dan bersisik,
Mekanisme proteksi kulit menurun
Produksi serum menurun
Gangguan pigmentasi kulit
Kulit kepala dan rambut menipis
Kelenjar keringat berkurang jumlahnya

7) Sistem muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
Kifosis
Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek
Persendian membesar dan menjadi pendek
Tendon mengerut dan mengalami skelrosis

8) Perubahan mental
Perubahan fisik, organ perasa
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan
Lingkungan
Momory: jangka panjang (*berhari-hari yang lalu) mencakup beberapa perubahan.
Kenangan jangka pendek (0-10 menit) kenangan buru
Intelegency; tidak berubah dengan informasi matematik dan perkataan verbal.
Berkurangnya keterampilan psikomotor.

9) Perubahan psikososial
Kehilangan finansial (income berkurang).
Kehilangan status.
Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan keluarga besar.
Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
Merasakan atau sadar akan kematian (sense of wawreness of mortality).
Perubahan dalam hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit.
Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan.
Penyakit kronis dan ketidiakmampuan.
Gangguan syaraf dan panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.
Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
Hilangnya kekuatan dan ketegangan fisik, perubahan perubahan

E. Sindroma Proses Penuaan yang Prematur

Ada beberapa penyakit genetik yang menunjukan adanya proses penuaan yang
prematur. Tanda-tanda dari penyakit ini adalah dijumpainya rambut yang beruban,
mengkerutnya kulit, dan pendeknya masa hidup dari penderita tersebut. Pada beberapa kasus
hal ini dapat terjadi karena mutasi dari gen. Adapun proses penuaan yang premature tersebut
dapat kita lihat pada:

1. Werners syndrome
Pada penderita ini kelihatan pada rambut mereka telah beruban pada usia 20 tahun dan
penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda proses penuaan seperti
osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis dapat terlihat pada penderita. Meskipun pada waktu
mudanya, sel-sel juga mengalami replikasi penuaan namun hanya sebanyak 20 kali,
sedangkan yangnormal mencapai 70 kali atau lebih. Hal ini disebabkan oleh mutasi di WRN,
dimana WRN ini diperlukan untuk perbaikan dan pemeliharaan DNA yang terdapat di
telomere.

2. Cockayne syndrome (CS)


Terjadi karena mutasi pada gen-gen yang berfungsi pada perbaikan DNA yaitu pada
saat terjadi transkripsi DNA. Pada penderita ini hanya menunjukkan beberapa tanda proses
penuaan, namun proses kematian sangatlah cepat pada penderita ini.

3. Ataxia telangiectasia (AT)


Penderita menunjukkan proses penuaan yang premature hal ini disebabkan karena
kerusakan pada fungsi gen yang mendeteksi kerusakan DNA (ATM) sehingga gen gagal
memulai untuk proses perbaikan selnya.

4. Hutchinson Gilford progeria syndrome


Anak-anak yang menderita sindroma ini akan menunjukkan tanda-tanda proses penuaan
premature yang parah sejak mereka dilahirkan dan penderita akan meninggal setelah mereka
berumur belasan tahun. Disebabkan oleh mutasi gen (LMNA) untuk lamin yang berfungsi
menstabilkan membrane dalam dari pembungkus inti sel. Sebagaimana telah diketahui bahwa
replikasi, transkripsi, dan perbaikan dari DNA berlangsung di bagian dalam dari inti sel,
sedangkan pada penderita sindroma ini terjadi peningkatan kerusakan pada DNA dan
kerusakan pada ekspresi gen.
Dari sindrom penuaan yang premature ini terlihat bahwa terjadinya mutasi bukan
seluruhnya pada sel, tetapi terjadi mutasi pada gen-gen yang bertanggung jawab pada proses
replikasi, perbaikan, dan transkripsi dari dari seluruh gen.

F. Anti Aging

Pada penderita proses penuaan yang premature terapi yang maksimal belumlah
dijumpai, namun dengan diketahuinya bahwa adanya enzim telomerase yang menghambat
pemendekan telomere ini,maka para ilmuwan masih berusaha untuk membentuk suatu
substrat yang bekerja seperti enzim telomerase tersebut.
Namun penghambatan proses penuaan pada sel-sel yang normal telah banyak
ditemukan dengan munculnya produk-produk anti aging.Dugaan bahwa radikal bebas
tersebar dimana-mana, pada setiap kejadian pembakaran seperti merokok, memasak,
pembakaran bahan baker pada mesin dan kendaraan bermotor. Paparan sinar ultraviolet yang
terus-menerus, pestisida dan pencemaran lain di dalam makanan kita, bahkan karena olahraga
yang berlebihan, menyebabkan tidak ada pilihan selain tubuh harus melakukan tindakan
protektif. Langkah yang tepat untuk menghadapi banyaknya radikal bebas tersebut adalah
dengan mengurangi paparannya atau mengoptimalkan pertahanan tubuh melalui aktivitas
antioksidan.
Selain jenis antioksidan enzimatis seperti yang disebut di awal, dikenal pula jenis
antioksidan nonenzimatis. Jenis ini dapat berupa golongan vitamin, seperti vitamin C, vitamin
E serta golongan senyawa fitokimia seperti senyawa fenolik. Senyawa fenolik ini banyak
dijumpai pada sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan sebagainya yang merupakan
konsumsi makanan kita sehari-hari.
Suplemen vitamin banyak beredar di pasaran dalam berbagai dosis. Namun perlu
diketahui, hingga saat ini para ahli masih sulit memastikan berapa komposisi yang seimbang
antara radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh.Beberapa antioksidan dalam dosis
tertentu bisa berubah sifat menjadi prooksidan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
Penuaan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan atau fase,
sehingga kita memiliki kesempatan untuk menghambatnya, salah satunya dengan menjaga
pola makan dan pemakaian krim atau pelembab untuk melindungi kulit dari sengatan
matahari agar kulit tidak cepat kering atau keriput. Lanjut usia adalah dimana individu yang
berusia di atas 60 tahun yang pada umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan
fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial, ekonomi. Proses penuaan terjadi secara bertahap
dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 fase: Fase 1 Subklinik, Fase 2 Transisi, dan
Fase 3 Klinik. Teori-teori proses penuaan:
1. Teori Biologis
2. Teori Kejiwaan Sosial
3. Teori Psikologi
4. Teori Kesalahan Genetik
5. Rusaknya Sistem Imun Tubuh
6. Teori Menua Akibat Metabolisme
7. Teori Telomere
8. Teori Wear and Tear

2. SARAN

Untuk dapat memahami proses penuaan, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat
mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah
untuk paham dan akan selalu diingat.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I.

Lueckennotte, Annette G, 1996, Gerontologic Nursing, St. Louis : Mosby Year


Incorporation.

Nugroho, Wahyudi, SKM, 1995, Perawatan Lanjut Usia, Jakarta : EGC


Anonym, Panduan Gerontologi, Jakarta: EGC

Kumar V, Cotran R.S, Robbin S.L, Basic Pathology, 84. Kumar V, Cotran R.S,

Anda mungkin juga menyukai